Anda di halaman 1dari 3

Tradisi Islam Jawa: Pendekatan Kultural Ortodox

Oleh: Mohamad Sholihin


A. Pendahuluan
Tradisi adalah sebagian unsur dari sistem budaya masyarakat. Tradisi adalah
suatu warisan berwujud budaya dari nenek moyang, yang telah menjalani waktu
ratusan tahun dan tetap dituruti oleh mereka-mereka yang lahir belakangan. Tradisi itu
diwariskan oleh nenek moyang untuk diikuti karena dianggap akan memeberikan
semacam pedoman hidup bagi mereka yang masih hidup (Bungaran Antonius
simanjutak, 2016: 145). Begitu pula Islam jawa atau bisa kita sebut adat kebiasaan
orang jawa yang beragama islam mempunyai kekhasan yang tampil beda dari pada
pemeluk Islam yang bukan orang jawa.
Beberapa tradisi atau nilai yang diterapkan oleh orang jawa menurut
Nakamura, seorang antropolog Jepang, berpendapat bahwa konsep sabar, ikhlas,
slamet, yang diperkenalkan Gertz sebagai nilai utama dalam pandangan masyarakat
tradisional jawa sebenarnya bersumber dari ajaran Islam (Nakamura: 1984). Istilah
sabar, umpamanya berasal dari bahasa arab yaitu sabr, istilah itu muncul dalam al-
Qur’an dengan makna sabar (al-Qur’an : 23: 11; 28
: 54; 38:17). Istilah Ikhlas berasal dari bahsa rab yang berarti berbakti kepada Tuhan.
Istilah ini juga sering muncul dalam al-Qur’an (2:39; 4:146; 10:23) sedangkan surat
ke 112 dalam al-Qur’an dinamai surat al-Ikhlas (Nakamura: 1984).
Kata slamet yang jadi asal kata slametan yang menurut Gertz jadi inti ritual
abangan pada awalnya adalah sebuah istilah Islam. Dengan mengutip kamus arab –
inggris, Nakamura berpendapat kata slamet berasal dari bahasa Arab salam (yang
berarti damai atau “salam” berasal dari kata “salima” yang berati menjadi baik atau
selamat). Nakamura kemudian mengutip Sir Thomas Raffles yang menyebut bahwa
sebutan bagi ritual slametan masyarakat jawa berasal dari kata “salamatan” dalam
bahasa Arab. Itulah sebabnya mengapa dalam slametan doa kesejahteraan dan
kemakmuran selalu dibacakan (Nakamura: 1984).
Banyak ritual-ritual dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang Islam Jawa
mulai yang berkaitan dengan kehamilan, kelahiran, pernikahan, dan kematian dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Banyak pertautan antara islam dengan budaya lokal
orang jawa sehingga melahirkan tradisi-tradisi yang dianggap bukan termasuk ajaran
Islam dari beberapa kelompok tertentu.
Namun pada kenyataannya tradisi-tradisi tersebut justru menjadi sarana yang
paling canggih untuk merayu mesra orang jawa untuk mau berasyik-masyuk memeluk
ajaran Islam. Padahal sebelumnya orang jawa sudah memeluk agama hindu dan budha
juga sebagian berpaham animisme dan dinamisme. Pada zaman itu penduduk
Indonesia dalam melaksanakan kepercayaannya menggunakan seni sebagai bentuk
upacaranya (https://www.sejarah-negara.com/2014/08/tradisi-jawa-yang-bernafaskan-
islam.html).
Melihat kenyataan di masyarakat nusantara seperti itu maka para da'i
(penyebar agama Islam) menggunakan strategi dakwahnya melalui seni dan budaya
upacara mereka. Tujuannya supaya agama Islam dapat dengan mudah diterima oleh
mereka berdasarkan adat budayanya tanpa menghilangkan adat upacara sesuai dengan
agama dan kepercayaan.

Latar belakang kurang lengkap.

B. Pernyataan Masalah
Tradisi Islam Jawa menjadi media yang paling tepat sasaran untuk mengajak
orang jawa memeluk agama Islam terbukti di Nusantara ini mayoritas penduduknya
beragama Islam, namun pada perkembangannya ada beberapa yang mengkritisi dan
menganggap bahwa Islamnya orang jawa yang sarat dan terpaut dengan budaya lokal
jawa dianggap mengurangi kemurnian dalam memeluk ajaran Islam dan jauh dari
ajaran islam yang sesungguhnya.
Problemnya apa? Atau masalah yang perlu dipecahkan? ......................

Bisa dirumuskan dari satu paragrap pernyataan masalah di atas. Misalnya :


Tradisi Jawa mengurangi kemurnian Islam

C. Rumusan Masalah, pertanyaan kajian


1. Apa itu Tradisi?
2. Bagaimana orang jawa memahami Islam dan melaksanakan tradisi Jawa?
3. Apakah Tradisi orang Islam Jawa bertentangan dengan ajaran Agama Islam?
4. Untuk apa Tradisi?
5. Kenapa hidup ini memerlukan tradisi? ada yang tidak setuju dengan akuturasi
islam dengan tradisi?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian tentang tradisi.
2. Untuk mengetahui cara orang jawa memahami Islam.
3. Untuk mengetahui apakah Islam dengan tradisi jawa terdapat pertentangan atau
tidak
4. Untuk mengetahui alasan dasar orang yang tidak setuju dengan akulturasi Islam
dan tradisi
E. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kepustakaan atau disebut dengan library
research yaitu penelitian yang berdasarkan data dan informasi dan berbagai macam
materi dan literatur dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, media online dan lain
sebagainya yang dapat mendukung untuk selesainya penelitian ini.
Karena penelitian ini adalah penelitian pustaka maka peneliti akan mencari
data dari berbagai sumber yang terkait dengan tradisi, adat istiadat dan perilaku orang
islam Jawa dalam kehidupan keseharian mereka.
F. Hasil Penelitaian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi ilmiah sehingga akan
dijumpai titik terang pengertian tradisi Islam jawa sehinga tidak ada wilayah abu-abu
yang membuat orang lain menyangka atau berprasangka.

Anda mungkin juga menyukai