BAB I
PENDAHULUAN
wilayah oleh militer Muslim. Islam dalam batas tertentu disebarkan oleh
pengembara sufi.2
Persia pada abad ke-7 masehi, terbukti mengalami kendala sampai masuk
pada pertengahan abad ke-15. Ada rentang waktu sekitar delapan abad
sejak kedatangan awal Islam, agama Islam belum dianut secara luas oleh
penduduk pribumi Nusantara. Baru pada pertengahan abad ke-15, yaitu era
1
Endang Saifulddin Anshari,Wawasan Islam: Pokok-pokok Pikiran Tentang
Paradigma dan Sistem Islam, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm.197
2
Musyrifah Sunanto,Sejarah Peradaban Islam Indonesia, (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2005), hlm.8
2
sangat tua, kuat, dan sangat mapan. Ternyata, para Wali memiliki metode
yang sangat bijak. Mereka memperkenalkan Islam tidak serta merta, tidak
ada cara instan, karena itu mereka merumuskan strategi jangka panjang.4
dibiarkan minum tuak, makan babi, atau mempercayai para dayang dan
3
Agus Sunyoto,Wali Songo: Rekonsrtrukti Sejarah yang Disingkirkan, (Tangerang:
Transpustaka,2011), hlm.37
4
Agus Sunyoto,Wali Songo: Rekonsrtrukti Sejarah yang Disingkirkan….,hlm.11
5
Agus Sunyoto,Wali Songo: Rekonsrtrukti Sejarah yang Disingkirkan…. hlm.12
3
dan telah memiliki budaya dan tradisi setempat. Di Jawa, khususnya, telah
mengakar sebuah keyakinan dari agama Hindu dan Buddah dalam banyak
sama dengan mewarisi beragam tradisi dan adat istiadat dari leluhur warga
Sesuai dengan metode dakwa Rasulullah ini, Wali Songo dan para
tradisi dari agama sebelum Islam. Mereka sangat toleran dengan tradisi
dengan akidah dan hukum Islam, serta mencoba meraih hati mereka agar
Meski demikian, ajaran yang dimasukkan dalam tradisi tersebut bukan hal
yang terlarang dalam agama bahkan termasuk ibadah dan pendekatan diri
6
Muhammad Ma’rufKhozin,Tahlilan Bid’ah Hasanah,(Surabaya:Muara
Progresif.2013), hlm. 4
7
Muhammad Ma’rufKhozin,Tahlilan Bid’ah Hasanah…., hlm.6-7
4
penduduknya telah memiliki dua nama hari (Nairuz dan Mahrajan) yang
tradisi berhari raya, namun dengan mengubah rangkaian ritual yang ada di
dalamnya dengan sholat dan sedekah dalam ‘idhulfitri, juga sholat dan
Songo khususnya di tanah Jawa. Para Wali sangat arif dengan budaya
hari, 40 hari dan 100 hari setelah kematian dan tradisi selamatan lainnya.
Budaya ini tidak serta merta dihapus oleh para penyebaran Islam tersebut,
tetapi diisi dengan nilai-nilai yang sesuai ajaran Islam seperti baca al-
Islam bermadzhab ahlussunnah wal jama’ah. Dari total sekitar 85% umat
8
Muhammad Ma’rufKhozin,Tahlilan Bid’ah Hasanah…., hlm.11
9
Muhammad Ma’rufKhozin,Tahlilan Bid’ah Hasana….h, hlm.13
5
yakni generasi zaman Nabi sampai generasi abad ke-3 Hijriyah. Lebih dari
separuh dari 80% penganut sunni adalah mereka yang mereka yang
tahunan) dari tempat ke tempat. Kegiatan yang membaca tahlil itulah yang
hanya kalimat tahlil, melainkan juga surat yasin, kalimat tasbih, shalawat,
10
Muhammad Sholihin, Ritual kematian Islam Jawa, (Yogyakarta: Narasi, 2010), Cet.
Ke- 1, hlm.12.
11
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Dzikir, (Bogor: Cahaya Salam, 2008), Cet. Ke-
1, hlm. 105.
6
dunia agar segala dosanya diampuni oleh Allah Swt, juga mendoakan
Untuk selamatan ketika sewaktu pindah rumah yang baru ditempati itu
diberkahi oleh Allah Swt, dan dijauhkan dari segala musibah. 3. Untuk
tumbuh sehat, cerdas, pintar, berakhlak mulia, serta berguna bagi Islam,
apresiasi yang tinggi terhadap “tradisi” yang ada pada masyarakat, selama
12
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Dzikir…., hlm.106
7
pada manusia merupakan hasil dari lingkungan yang buruk, dan bukan
13
Muhammad Tholhah Hasan, Ahlussunnah Wal Jamaah dalam persepsi dan tradisi
NU, (Jakarta: Lantabora Press, 2005), Cet. Ke-3, hlm. 209.
14
Chairul Anwar, Teori-teori Pendidikan Klasik hingga Kotemporer, (Yogyakarta:
IRCiSoD, 2017), hlm. 235
8
yang menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang
lebih baik, seperti halnya yasinan dan tahlilan yang rutin diselenggarakan
Kabupaten Pemalang.
hingga saat ini, bahkan tradisi tahlilan hingga saat ini bukan hanya
dalam rangka salamatan atau tasyakuran untuk hal-hal tertentu. Tradisi ini
setiap malam jum’at setelah sholat isya. Jam’iyah ini anggotanya adalah
anak-anak usia remaja hingga dewasa. 16 Pada kegiatan ini selain rutinan
15
Wawancara dengan Bapak Ust, Baehaqi Ketua Jamiyah Raudhatus Syuban, di
Rumah padahari Sabtu,tangal 19 Agustus 2023 jam 14.00
16
Wawancara dengan Bapak Ust, Baehaqi Ketua Jamiyah Raudhatus Syuban, di
Rumah padahari Sabtu,tangal 19 Agustus 2023 jam 14.00
9
Maulid Al Barzanji, dan juga ada kajian ilmiah yang bisa menambah
wawasana keagamaan.
anak dimulai sejak dini untuk mengetahui bagaimana cara tahlilan dan
dan Yasin ini anak-anak lebih suka bermain hp,menonton tv, nongkrong di
meneliti dan mengkaji lebih dalam tentang tahlilan serta nilai-nilai Islam
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Pemalang?
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Pemalang?
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara praktis
penelitian selanjutnya
E. Tinjauan Pustaka
skripsi ini tidak ada objek tempat penelitian sedangkan dalam skripsi saya
Warungpring
penelitian ini antara lain yaitu nilai aqidah yang merupakan kepercayaan
17
Arif Rahman, Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Pelaksanaan Tahlilan,( fakultas
tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri Raden intan lampung, 2018 )
13
masyarakat desa Purbosari bahwa hanya Allah Swt yang patut disembah
antara penelitian saudari Khamida dengan Penelitian ini, dilihat dari objek
pendidikan Islam pada tradisi Tahlilan adalah nilai sedekah, nilai tolong-
18
Khamida, Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam tradisi bersih Desa di Purbosari
Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma.
14
adalah sama – sama mengkaji Nilai – nilai pendidikan islam dalam tradisi
tradisi tahlilan
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Waktu Penelitian
19
Satria Wiguna, Ahmad Fuadi dalam jurnalnya “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam
Tradisi Tahlilan Di Desa Batu Melenggang Kecamatan Hinai
20
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014),
hlm.19
15
3. Lokasi Penelitian
Kabupaten Pemalang
1. Metode observasi
2. Metode dokumentasi
21
Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, yogyakarta: Andi Yogyakarta,
2008, hlm: 88.
16
3. Metode wawancara
diantaranya:
b. Anggota Jam’iyah.
terwawancara.
5. Analisis Data
22
Nana Saodikh, Metodologi Penelitian Pendidikan…. Hlm. 216
17
1. Reduksi Data
diperlukan.
2. Display Data
3. Menarik Kesimpulan
BAB II
KERANGKA TEORI
sebagai harga.23
23
Rohmad Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai (Bandung:
Alfabeta,2004),hlm.7
24
Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam Mengarungi Benang Kusut Dunia
Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),hlm.I48
20
difahami bahwa nilai itu adalah sesuatu yang abstrak, ideal, dan
unsur lahir dan batin makhluk yang mana nilai ini bertugas
aturan dan nilai-nilai tertentu. Aturan dan nilai tertentu ini dapat
sumber nilai yang tidak berasal dari al-Quran dan Sunnah hanya di
sebagai berikut:
َو َاَّن ٰه َذ ا ِص َر اِط ْي ُمْس َتِق ْيًم ا َف اَّتِبُعْو ُهۚ َو اَل َتَّتِبُع وا الُّس ُبَل َفَتَف َّرَق ِبُك ْم َعْن َس ِبْيِله
27
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar- Dasar Pendidikan Agama Islam.., hlm. 203.
22
Artinya:
fitrah manusia tanpa unsur paksaan dan di sisi lain disertai dengan
dan hati manusia semua, karena ajaran dan pendidikan yang ada di
sifatnya konkret menuju hal yang abstrak. Maka dari itu al-Qur’an
yang menjadi sumber nilai dalam agama Islam, maka yang kedua
28
Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an al-Karim Tajwid dan Terjemahnya, (Surabaya:
UD HALIM 2013), hlm.153
23
yang mutlak harus dianut oleh manusia agar tercapai hidup yang
nilai Islam mempunyai dua segi, yaitu segi normatif dan segi
baik, netral, setengah buruk, dan buruk, hal itu dapat kita jabarkan
sebagai berikut:30
a) Wajib (baik)
29
Abdurrahman An- Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam Dalam
Keluarga, Di Sekolah dan Di Masyarakat (Bandung: Diponegoro, 1992), hlm.29-32
30
Muhaimin dan Abdul Mujib. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Filosofis dan
Kerangka Dasar Operasionalisasinya (Bandung: Trigenda Karya, I993), hlm.116-117
24
mendapat sangsi.
c) Mubah (netral)
keharaman.
e) Haram (buruk)
(di akhirat).31
31
Muhaimin dan Abdul Mujib. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Filosofis dan
Kerangka Dasar Operasionalisasinya ….., hlm.116-117
25
B. Tradisi Tahlilan
1. Tradisi
anak cucunya .
secara meluas.
haram.35
35
Suwarjin, Ushul Fiqh…., hlm. 151
28
2. Tahlilan
1. Pengertian tahlilan
selain Allah. Atau dengan arti lain tidak ada sesembahan lain
doa kepada kepada Allah Swt yang isinya agar pahala dari
36
Thohir Abdullah Al-Kaff, Status tahlil dalam Al-quran dan Al hadis(Surabaya;AL
ustadz Umar baradja,1997) hlm.1
29
(memohon ampunan).
37
Muhammad Idrus Ramli, Membeda Bid‟ah dan Tradisi dalam persfektif Ahli
Hadits dan Ulama Salafi, (Surabaya: Khalista 2010), hlm. 58
30
2. Sejarah Tahlilan
38
Andi Warisno, Tradisi Tahlilan Upaya Menyambung Silaturahmi, (Ri‟ayah: Jurnal
Sosial dan Keagamaan 2.02, 2017), hlm. 71
31
39
Irfan Yudhistira: http://irfanyudhistira wordpross.com/2012/06/01/tradisi-tahlilan,
(diaksese tanggal 17 Agutus 2023 Pukul 18:28).
32
Islam pun sulit diterima oleh orang Jawa pada waktu itu.
Ibnu Rajab yang berbunyi: “Bid’ah itu ada dua, yaitu bid’ah
40
Irfan Yudhistira: http://irfanyudhistira wordpross.com/2012/06/01/tradisi-tahlilan,
(diaksese tanggal 17 Agutus 2023 Pukul 19:12).
34
meninggal dunia.”
Wali Songo telah membawa tradisi ini dari sana, bukan dari
43
Karyawan FB: http://karyawanfb.mwb.im/sejarah-awal-mula-mnculnya-tahl.xhtml
(diakses pada hari jum’at tanggal 18 Agutus 2023 pukul 22:24)
36
44
Karyawan FB: http://karyawanfb.mwb.im/sejarah-awal-mula-mnculnya-tahl.xhtml
(diakses pada hari jum’at tanggal 18 Agutus 2023 pukul 22:24)
45
Muhammad Danial Royyan, Sejarah tahlil, (Kendal: Lajnah Ta’lif wan
Nasyr/LTNU Kendal dan Pustaka Amanah, 2013), hlm. 2
37
Alwi bin Ahmad bin Hasan bin Abdullah bin Alwi Al-Haddad
tahlil.47
46
Muhammad Danial Royyan, Sejarah tahlil…., hlm.3
47
Muhammad Danial Royyan, Sejarah tahlil…., hlm.3
38
Jailani.48
a) Al-Qur’an
berikut:
َو َس ِّبُح وُه ُبْك َر ًة َو َأِص ْيال.َيا َأُّيَه ا اَّل ِذ يَن آَم ُن وا اْذُك ُر وا الَّل َه ِذ ْك ًر ا َك ِث ًريا
)42-41: (األحزاب
Artinya:
41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan
petang.50
dzikir kepada Allah Swt, karena hati akan tenang dan jiwa
50
Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an al-Karim Tajwid dan Terjemahnya, (Surabaya:
UD HALIM 2013), hlm. 418
40
kondisi apapun.51
melaksanakan.
b) Hadits
51
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur‟an Jilid 11
Jakarta: Tentera Hati, 2002), hlm. 288
41
حَّد َثَنا َعْبُد اْلَو اِر ِث الصمد بن عبد الوارث من حدثنا حممد بن ثابت
اْلَبَن ايِن َح دثين أيب َعْن َأنس أن َم اِل ٍك َر ِض َي اهلل عنه أن رسول اهلل
صلى اهلل َعَلْي ِه َو َس َّلم فن ِإذا مررمُت برياض اَجلَّن ِة َفْر َتُع وا ُقُل وا َو َم ا
52
)ِر َياُض اَجْلَّنِة َقاَل ِخ لَق الَّذ كِر (رواه الرتمذى
Artinya :
52
Abi Isa Muhammad bin „Isa, Sunan at-Tirmidzi, Juz 5, (Libanon: Darul Fikri 2001),
hlm. 304
53
Abi Isa Muhammad bin „Isa, Sunan at-Tirmidzi, Juz 5, (Libanon: Darul Fikri 2001),
hlm. 304
42
Swt.
54
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Dzikir, (Bogor: Cahaya Salam, 2008), Cet. Ke-
1. hlm. 106.
44
sendiri.
didalamnya.
55
Arif Rahman, Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Pelaksanaa Tahlilan, (Diss.
UIN Raden Intan Lampung. 2018), hlm. 17.
45
BAB III
56
Wawancara dengan Bapak KH. Farikhin Syakhmarie Pendiri Jamiyah Raudhatus
Syuban di Ponpes Al Falah MIM pada hari Kamis,tanggal 17 Agustus 2023 jam 20.00
46
yang kurang bermanfaat yang dilakukan oleh anak – anak usia remaja
57
Wawancara dengan Bapak KH. Farikhin Syakhmarie Pendiri Jamiyah Raudhatus
Syuban di Ponpes Al Falah MIM pada hari Kamis,tanggal 17 Agustus 2023 jam 20.00
47
khusus untuk anak – anak usia remaja hingga dewasa, dimana pada
58
Wawancara dengan Bapak KH. Farikhin Syakhmarie Pendiri Jamiyah Raudhatus
Syuban di Ponpes Al Falah MIM pada hari Kamis,tanggal 17 Agustus 2023 jam 20.00
48
Warungpring:59
1. Struktur Organisasi
KETUA
Ust. Ahmad Baehaqi
SEKRETARIS BENDAHARA
Abdul Malik Faisal Fahmi
ANGGOTA
59
Data desa Warungpring tahun 2023
49
2. Anggota Jam’iyah
NO NAMA UMUR
2 Misbah 47 Tahun
6 Dimas 25 Tahun
7 Riyan 23 Tahun
8 Fika 23 Tahun
9 Fiki 24 Tahun
10 Subhan 23 tahun
11 Atik 25 Tahun
12 Kevin 22 Tahun
13 Adit 22 Tahu
14 Zahwan 28 Tahun)
15 Rekhan 22 Tahun
16 Arul 25 Tahun
17 Bagas 18 Tahun
18 Rofik 18 Tahun
19 Fardan 22 Tahun
20 Lukni 30 Tahun
21 Junaedi 45 Tahun
50
22 Imron 34 Tahun
23 Zaenur 30 Tahun
24 Farkhan 25 Tahun
25 Adib 22 Tahun
26 Agus 33 Tahun
27 Jiki 28 Tahun
28 Irfai 26 Tahun
29 Safa 25 tahun
30 Asif 24 Tahun
31 Aji 18 Tahun
32 Firman 18 Tahun
33 Imad 22 Tahun
34 Hiyas 18 Tahun
34 Zidni 32 Tahun
51
BAB IV
ada orang meninggal dan juga ada yang dilaksaakan secara rutin pada
jam’iyah – jam’iyah. Seperti hal nya pada salah satu jam’iyah yang
ketua Jam’iyah.
60
Wawancara dengan Bapak Ust, Baehaqi Ketua Jamiyah Raudhatus Syuban, di
Rumah padahari Sabtu,tangal 19 Agustus 2023 jam 14.00
52
dan nilai- nilai yang diwariskan dari suatu generasi kepada generasi
61
Wawancara dengan Bapak Ust, Baehaqi Ketua Jamiyah Raudhatus Syuban, di
Rumah padahari Sabtu,tangal 19 Agustus 2023 jam 14.00
53
dokumentasi.
1. Nilai-Nilai Aqidah
62
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Grafindo, 2008), hlm.
78-88
63
Abdul Nasih ‘Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, (Jawa Tengah: Insan Kamil
Solo, 2012), hlm 112
54
Allah SWT yang terlihat dari berzikir dan berdo’a kepada Allah
SWT. Zikir yang paling utama dan paling agung adalah ucapan laa
64
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2004), hlm. 98
55
bahwa:65
dari simpanan surga. Ia juga adalah harta dan kebaikan yang abadi.
jam’iyah menuturkan.66.
sepenuh hati tidak ada Tuhan selain Allah Swt. Dan Allah adalah
yang Maha Kuasa atas diri mereka sehingga meyakini bahwa tak
2. Nilai-nilai Ibadah
67
Aswil Rony, dkk, Alat Ibadah Muslim Koleksi Museum Adhityawarman, (Padang:
Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Barat, 1999), hlm. 18
68
Aswil Rony,dkk, Alat Ibadah Muslim Koleksi Museum Adhityawarman..,hlm. 60
57
ghair mahdah.71
69
Yusuf Al-Quradhawi, Ibadah dalam Islam, (Jakarta: Akbar, 2005), hlm. 26
70
Yusron Razak dan Tohirin, Pendidikan Agama untuk Perguruan Tinggi dan Umum,
(Jakarta: UHAMKA Press, 2011), h. 137
71
Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011),
hlm 23
58
hubungannya dengan-Nya.
kehidupan hakiki.
bahwa:72
72
Wawancara dengan Bapak Ust Ahmad Baehaqi Ketua Jamiyah Raudhatus Syuban,
di lokasi rutinan padahari Kamis ,tangal 28 September 2023 jam 20.00
59
kepada kedua orang tua dilakukan secara terus menerus baik ketika
Allah Swt. bukankah salah satu amal yang tak pernah terputus
adalah do’a anak yang shaleh. Maka dari itu tahlilan menjadi media
dan lapang hidupnya sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-
Qur’an surat.
73
Wawancara dengan Bapak Ahmad Baehaqi Ketua Jamiyah Raudhatus Syuban, di
lokasi rutinan pada hari Kamis ,tangal 28 September 2023 jam 20.00
61
Nya.
3. Nilai-nilai Akhlak
Kata “akhlaq” berasal dari bahasa arab yaitu jamak dari kata
perangai, tingkah laku atau tabiat, tata krama, sopan santun, adab
62
akhlak, baik pula menurut agama, dan yang buruk menurut ajaran
bahasa arab jama’ dari khuluqun, yang secara bahasa berarti budi
yang tertanam dalam jiwa dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat
Dalam Islam akhlak adalah hal yang paling utama untuk diajarkan.
baik maka ilmunya akan sia-sia dan tidak akan dihargai orang, dan
74
Beni Ahmad Saebani dan Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, (Bandung: Pustaka
Setia, 2010),hlm.14
75
Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1994),hlm.1
63
mahmudah.76
dan makna yang tersirat mulai dari peringatan hari pertama sampai
76
Habibah, Syarifah, Akhlak Dan Etika Dalam Islam, (Jurnal, Universitas Syiah
Kuala, Aceh, 2015), hlm.73
64
77
Wawancara dengan Nur Kholis anggota Jamiyah Raudhatus Syuban, di lokasi
rutinan pada hari Kamis ,tangal 28 September 2023 jam 20.00
78
Wawancara dengan Ust, Akmad Baehaqi Ketua Jamiyah Raudhatus Syuban, di
lokasi rutinan pada hari Kamis ,tangal 28 September 2023 jam 20.00
65
batin dan watak manusia yang bukan bersifat badan atau tenaga:
79
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hlm. 733
80
Zakiah Daradjad, Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 2005), hlm. 458
66
akhirat.81
81
Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 154.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jamiyah.
68
Dimana adab-adab seperti itu akan terjadi pada saat tradisi ini
dilaksanakan.
69
B. Saran
sebagai berikut.
DAFTAR PUSTAKA
Abi Isa Muhammad bin Isa. 2001. Sunan at-Tirmidzi, Juz 5. Libanon: Darul Fikri
Ahmad bin Muhammad bin Hambal, 1999. Musnad Imam Ahmad bin Hambal.
Ahmad bin Muhammad bin Hambal.1999. musnad ‘Ali bin Abi Thalib r.a. dalam
Ahmadi Abu , Salimi Noor. 1996. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Jakarta:
Bumi Aksara,
Al- Asqalani, Ibnu Hajar. 1999. Fath Al-Bari fi Syarh Shahih Al-Bukhari. dalam
Yogyakarta:IRCiSoD
penerjemah Al-Qur’an
Idrus Ramli, Muhammad. 2010. Membeda Bid‟ah dan Tradisi dalam persfektif
Surabaya: UD HALIM
Muhaimin dan Abdul Mujib. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Filosofis dan
Muslim, Abu al-Husain bin al-Hajjaj. 1993. Shahih Muslim Juz 1. Dar al-Fikri
Pius A Partanto dan M Dahlan Albarry. I994. Kamus Ilmiah Populer Surabaya:
Arkola
Rijal Hamid, Syamsul. 2008. Buku Pintar Dzikir. Bogor: Cahaya Salam. Cet. Ke-
1
72
Shihab, Quraish. 2002 Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur‟an
Ke- 1
Press
Thohir Abdullah Al-Kaff. 1997. Status tahlil dalam Al-quran dan Al hadis.
Tholhah Hasan, Muhammad. 2005. Ahlussunnah Wal Jamaah dalam persepsi dan
Ke-11
73
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. DOKUMENTASI
2. PEDOMAN WAWANCARA
Karangtengah?
BIODATA