Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR

MATA KULIAH DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR

Dosen Pengampu: Musawwir, S.Psi., M.Psi., Psikolog

DISUSUN OLEH:

AINUN NISAA YUNUS

4518091082/ D

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR

2021
BAGIAN 1

IDENTITAS SUBJEK

A. Biodata subjek 1
1. Inisial : NTR
2. Tingkat Pendidikan : MTS/ SMP Sederajat
3. Usia : 14 tahun
4. Pelajaran disukai : Ushul fiqih dan ushul tafsir
5. Alasan : Metode pembelajaran yang mudah dipahami
6. Pelajaran yang tidak disukai : IPA
7. Alasan : Kurang memahami penjelasan dari guru
8. Gaya Belajar : Visual
9. Faktor yang mempengaruhi : Dorongan dari orang tua dan motivasi dari
guru
B. Biodata subjek 2
1. Inisial : PFA
2. Tingkat Pendidikan : Sekolah Dasar
3. Usia : 12 tahun
4. Pelajaran disukai : PKN dan IPS
5. Alasan : Pelajarannya mudah dipahami
6. Pelajaran yang tidak disukai : Matematika
7. Alasan : Susah dalam memahami
8. Gaya Belajar : Visual
9. Faktor yang mempengaruhi : Guru yang memberikan motivasi
BAGIAN 2

WAWANCARA DAN OBSERVASI

A. Wawancara
1. Subjek 1
a. Kondisi selama bersekolah sejak awal hingga saat ini
Subjek melakukan proses belajar selama 2 semester ini
dengan lancar. Ia merasa senang karena sudah memasuki
bangku sekolah SMP, dan memasuki sekolah yang ia inginkan
juga dapat menemukan banyak hal yang baru. Subjek
mengatakan bahwa banyak pelajaran yang ia dapatkan saat
bersekolah di MTS, dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Kemudian saat semester 2 berlangsung, ia merasa proses
belajar yang dilakukan di rumah atau via online kurang efisien
dikarenakan terkadang jaringan subjek kurang stabil, atau guru
yang terlambat saat semestinya proses belajar telah dilakukan.
Tetapi subjek menjalani setiap prosesnya dengan baik dan
berusaha memaksimalkan cara belajarnya.
b. Pendapat tentang belajar disekolah yang di alami (suka
atau tidak)
Subjek mengatakan ada beberapa mata pelajaran yang ia
tidak sukai seperti mata pelajaran IPA, karena menurutnya guru
kurang jelas dalam menjelaskan sehingga ia sulit memahami
dan mencerna pelajaran tersebut. Tetapi subjek berusaha
untuk mempelajarinya walaupun terbilang sulit, subjek juga
termasuk anak yang berprestasi di sekolah sehingga ia
berusaha mempertahankan nilainya. Adapun mata pelajaran
yang ia sukai yaitu ushul fiqih dan ushul tafsir. Ia sangat
menyukai pelajaran tersebut karena metode pembelajarannya
yang tidak membosankan dan mudah ia pahami, sehingga ia
merasa senang dan fokus saat belajar.
c. Hambatan-hambatan ketika belajar
Subjek tidak begitu memiliki hambatan dalam belajar, hanya
saja menurutnya saat mata pelajaran berlangsung atau sudah
memasuki waktu belajar terkadang gurunya telat atau tidak
hadir dan hanya memberikan pelajar secara singkat. Sehingga
subjek juga kurang mampu untuk memahami beberapa
pelajaran yang dikarenakan proses belajarnya masih dilakukan
secara online.
d. Usaha yang dilakukan dalam mengatasi masalah
subjek mengatasi masalah sekolahnya dengan cara
memaksimalkan caranya dalam belajar. Seperti, apabila subjek
kurang memahami pelajaran yang diberikan maka subjek akan
mengerjakan tugas Bersama dengan temannya. Subjek juga
terkadang lebih memilih belajar di rumah dengan mengevaluasi
pelajarannya dan juga bantuan dari google. Hal tersebut sangat
mempermudah subjek untuk mengoptimalkan proses
belajarnya.
2. Subjek 2
a. Kondisi selama bersekolah sejak awal hingga saat ini
Subjek mengatakan dalam prose belajarnya sangat
menyenangkan dan selama ini baik-baik sja. Subjek juga
termasuk anak yang senang bersosialisasi sehingga saat
bersekolah ia merasa senang berjumpa dengan temannya.
b. Pendapat tentang belajar disekolah yang di alami (suka
atau tidak)
Subjek sangat suka belajar secara offline karena ia dapat
menerima atau memahami pelajaran dengan baik jika bertatap
muka dengan guru dan bertemu. Ia juga ingin menikmati waktu
bersama temannya, karena tidak lama lagi ia akan Ujian Akhir
Sekolah dan memasuki bangku Sekolah Menengah Pertama.
Adapun pelajaran yang ia tidak sukai yaitu Matematika karena
menurutnya pelajaran itu sangat susah, dan juga gurunya saat
menjelaskan kurang memberi arahan tentang pelajaran itu. Ia
sangat menyukai pelajaran tentang PKN dan IPS. Subjek
sangat suka berdiskusi dan merasa bersemangat bila pelajaran
tersebut.
c. Hambatan-hambatan ketika belajar
Subjek tidak memiliki hambatan dalam belajar hanya saja
waktu untuk bersama temannya sedikit berkurang karena
pembelajaran secara online. Selama duduk di bangku Sekolah
Dasar ia tidak mengalami hambatan baik akademik mapun
non-akademik.
d. Usaha yang dilakukan dalam mengatasi masalah
Subjek mengatasi masalahnya dengan cara bertemu
dengan temannya untuk belajar bersama, mengevaluasi
pelajaran yang sudah ia pelajari, dan memaksimalkan
pembelajarannya untuk mengikuti UAS. Ia juga terkadang
menggunakan handphone untuk proses belajarnya.
B. Observasi
1. Subjek 1
a. Sampel dari buku pelajaran
Subjek tidak memiliki buku pelajaran, karena selama proses
belajar via online, ia hanya diberikan materi berupa PDF atau
dijelaskan secara singkat oleh guru melalui zoom dan
whatssapp group.
b. Siapkan soal sesuai level dan meminta untuk mengerjakan

c. Observasi kondisi-kondisi lainnya (jumlah buku, cetak,


kerapian catatan, dll).
Subjek memiliki buku cetak sebanyak 28 sesuai dengan
mata pelajarannya. Kerapian buku catatannya juga lumayan
rapih dan tulisan yang sangat indah untuk dibaca.
2. Subjek 2
a. Sampel dari buku-buku pelajaran

b. Siapkan soal sesuai level dan meminta untuk


mengerjakan
c. Observasi kondisi-kondisi lainnya (jumlah buku, cetak,
kerapian catatan, dll).
Subjek memiliki banyak buku cetak sebagai penunjangnya
untuk belajar. Subjek memiliki 5 buku tebal sebagai buku
catatan, ia juga memiliki tulisan yang cukup rapih, dan
memiliki nilai yang lumayang tinggi.
BAGIAN 3

ANALISIS DATA

A. Analisis
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh praktikkan dapat
dilihat bahwa subjek 1 dan 2 menjalani proses belajar dengan baik. Dilihat dari
subjek 1 yang terlihat senang karena memiliki lingkungan yang baru, jadi ia
dapat mengetahui banyak pelajaran sebelumnya, tidak seperti saat bersekolah
di Sekolah Dasar, subjek 1 merasa ketika bersekolah di MTS banyak
tantangan baru yang ia dapatkan seperti menghafal al-qur’an, memahami lebih
dalam tentang agama. Demikian juga dengan subjek 2 yang merasa excited
untuk memasuki bangku sekolah selanjutnya, ia merasa akan menemukan
banyak hal baru dan ia mampu berdaptasi dengan baik. Diamna menurut
James O. Wittaker, “Learning may be defined as the process by which
behavior originates or is altered through training or experience”. Dimana
pengertian belajar merupakan proses di mana tingkah laku ditimbulkan melalui
latihan atau pengalaman.
Subjek 1 dan 2 mengalami kesulitan belajar disaat pandemi sekarang ini,
dikarenakan proses belajar yang dilakukannya secara daring atau online.
Dimana subjek 1 dan 2 kurang memahami beberapa pelajaran karena
kekurangan fasilitas untuk belajar dan guru yang terkadang tidak hadir atau
telat sehingga proses belajarnya kurang efisien dan juga fasilitas dari sekolah
yang kurang karena guru hanya memberikan materi berupa file PDF atau
diskusi singkat melalui whatsapp group. Adapun sarana pendidikan
merupakan sarana penunjang bagi proses belajar mengajar. Menurut Slameto
(2010:67) “alat pelajaran erat kaitannya dengan cara belajar siswa, karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk
menerima bahan yang diajarkan itu”. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat
akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada
siswa. Jika siswa mudah menerirna pelajaran dan menguasainya, maka
belajamya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.
Dari kurangnya penunjang atau fasilitas yang sangat mempengaruhi
proses belajar, subjek 1 dan 2 sedikit mengalami kesulitan belajar sperti sulit
memahami apa yang diajarkan atau apa yang dipaparkan oleh gurunya.
Berdasarkan hasil jurnal Ismail (2016) yang mengatakan kesulitan belajar
adalah suatu kondisi dimana anak tidak belajar sebagaimana mestinya karena
adanya gangguan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Ismail. 2016. Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Aktif di


Sekolah. Jurnal Edukasi. 2 (1). E-ISSN: 2460-5794.
Nidawati. 2013. Belajar dalam Perspektif Psikologi dan Agama. Jurnal Pionir.
1 (1).
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Supriyanto & Setiawati.,E. 2018. Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Sejarah (Siswa Kelas X IPS SMA Muhammadiyah 1
Metro dalam Materi Manusia Purba di Indonesia). Jurnal Swarnadipa.
2 (1). E-ISSN: 2580-731.
Syaodih.,N.,S. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai