Disusun Oleh:
Kelompok 2
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha ESA karena kasih dan karunianya telah
memberikan kesehatan dan kekompakan kepada kita semua untuk menjalan aktifitas dengan
tidak kurang satu apapun. Bukan hanya itu, tetapi kemampuan untuk berfikir yang baik sehingga
menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap orang lain dan diri sendiri.
Sehingga dengan penuh tanggung jawab dan dewasa kami dapat mengembangkan tugas
yang diberikan, dengan tujuan untuk menjadi perawat yang berkualitas dan bermutu. Dengan
tugas ini, kami dapat memberikan pengertian dan penjelasan kepada orang lain untuk dapat
menghindarkan segala jenis tindakan yang merugikan diri sendiri pada khususnya dan orang lain
pada umumnya.
Kami berharap bukan hanya diketahui, tetapi hindarkan diri dari hal – hal yang tak
bermanfaat sacara positif.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. Pengertian.............................................................................................................................2
B. Etiologi.................................................................................................................................2
C. Klasifikasi.............................................................................................................................3
D. Tanda dan Gejala..................................................................................................................3
E. Rentang Respon Konsep Diri...............................................................................................3
BAB III............................................................................................................................................5
ASUHAN KEPERAWATAN.........................................................................................................5
A. Pengkajian.............................................................................................................................5
B. Diagnosa dan Intervensi.......................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan di rmasyarakat, manusia harus dapat mengembangkan dan
melaksanakan hubungan yang harmonis baik dengan individu yang lain maupun
lingkungan social. Tapi dalam kenyataan banyak individu yang sering mengalami
hambatan bahkan kegagalan yang menyebabkan individu tersebut menjadi memiliki
konsep diri yang ngatif atau harga diri rendah. Harga diri rendah adalah perasaan
negative terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan hargadiri,merasa gagal
mencapai keinginan (Kliat, 19980
B. Tujuan
1. Mampu mengetahui pengertian harga diri rendah situasional
2. Mampu mengetahui etiologi harga diri rendah situasional
3. Mampu mengetahui klasifikasi harga diri rendah situasional
4. Mampu mengetahui tanda dan gejala harga diri rendah situasional
5. Mampu mengetahu rentang respon konsep diri harga diri rendah situasional
6. Mengetahui asuhan keperawatan harga diri rendah situasional
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Harga diri rendah sistuasional adalah suatu keadaan ketika individu yang sebelumnya
memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam berespon
terhadap suatu kejadian (kehilangan atau perubahan ). Harga diri rendah adalah evaluasi diri
negatif yang berkembang sebagai respon terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri
seseorang yang sebelumnya evaluasi diri positif (Nanda, 2005).
Harga diri rendah sistuisional merupakan trauma yang datang secara tiba-tiba, misalanya
operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu
terjadi (korban pemerkoasaan, di tuduh KKN, dan dipenjara tiba-tiba) (Nanda, 2005).
B. Etiologi
Gangguan harga diri rendah yang disebut sebagai harga diri rendah dan dapat terjadi secara:
1. Privasi yang kurang di perhatikan
Contoh: pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan yang tidak sopan
(pengukuran pubis, pemasangan kateter, dan pemeriksaan perincal).
2. Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat
3. Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai
Contoh: pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan atau tindakan yang tanpa persetujuan
klien
4. Ideal diri
5. Faktor predisposisi
a) Faktor yang mempengaruhi harga diri contoh: penolakan orang tua, harapan orang
tua yang tidak realistic, dan sekolah ditolak
b) Faktor yang memperngaruhi performa contoh: streotip peran gender, tuntutan peran
kerja, dan harapan peran budaya
c) Faktor yang memperngaruhi indentitas pribadi contoh: ketidakpercayaan orang
tua, tekanan dari kelompok sebaya dan perubahan sttruktur sosial.
d) Faktor presipitasi
Ketegangan peran oleh stres yang berhubungan dengan frustasi yamg dialami
dalam peran atau posisi, halusinasi pendengaran dan penglihatan, kebingungan
tentang seksualitas diri sendiri, kesulitan membedakan diri sendiri dari orang lain,
gangguan citra tubuh dan mengalami dunia seperti dalam mimpi.
2
C. Klasifikasi
1. Sistuasional
Gangguan konsep diri terjadi dikarenakan trauma yang muncul secara tiba-tiba
misalnya harus dioperasi, mengalami kecelakaan, menjadi korban pemerkosaan, menjadi
narapidana sehingga harus dipenjara, pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak
merasa nyaman, harapan yang tidak tercapai akan struktur tubuh, bentuk dan fungsi
tubuh.
2. Kronik
Gangguan konsep diri yang sudah berlangsung secara lama atau sejak lama yang
dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat. Keadaan dimana individu
mengalami evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam waktu lama.
Adapun rentang respon gangguan konsep diri: harga diri rendah adalah transisiantara respons
konsep diri adaptif dan maladaptif. Penjabarannya adalah sebagaiberikut:
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman yang sukses.
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
perwuju dan dirinya.
3. Harga diri rendah adalah keadaan dimana individu mengalami atau berisi komegalami
evaluasi diri negatif tentang kemampuan diri.
3
4. Kekacauan identitas adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas
masa anak-anak kedalam kematangan kepribadian oadaremaja yang harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistik dan merasa asing dengan diri
sendiri, yang berhubungan dengan kecemasan, kesulitan membedakan diri sendiri dari
orang lain dan tubuhnya sendiri tidak nyata dan asing baginya.
4
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Batasan Karakteristik
a. Meremehkan kemampuan menghadapi situasi
b. Perilaku tidak asertif
c. Perilaku tidak selaras dengan nilai
d. Tanpa tujuan
e. Tantangan situasi terhadap harga diri
f. Tidak berdaya
g. Ungkapan negatif tentang diri
2. Perilaku Respon
3. Berdasarkan perilaku dan respons, terdapat standar pengkajian terhadap gangguan
harga diri rendah situasional yaitu:
a. Kognitif
1) Mengungkapkan rasa ketidakmampuan dalam menghadapi situasi atau peristiwa
2) Mengungkapkan ketidakberdayaan dalam menghadapi situasi atau peristiwa
3) Mengungkapkan perasaan tidak berguna tidak mampu menghadapi apa yang
dialami
4) Mengungkapkan rasa rasa tidak mempunyai, rasa gagal dalam menjalankan
peran akibat situasi atau peristiwa yang dialam
5) Mengungkapkan kebimbangan saat hendak melakukan aktivitas
6) Mengungkapkan adanya tantangan situasional terhadap harga diri
b. Afkti
Secara afektif, klien dengan gangguan harga diri rendah situasional akan merasa
tidak berdaya, malu, bersalah, tidak mampu, tidak berguna, putus asa, sedih, dan
mudah tersinggung.
c. Fisiologis
1) Terdapat perubahan actual fungsi dan struktur tubuh (salah satunya)
2) Gangguan tidur atau insomnia
3) Tekanan darah meningkat
4) Makan dan minum yang berlebihan atau juga sebaliknya, kurang
5) Penurunan berat badan
6) Pusing dan sakit kepala
7) Kelelahan dan keletihan
5
8) Tampak lesu
9) Kurang nafsu makan
10) Muntah dan mual
11) Konstipasi atau diare
d. Perilaku
1) Kurang mendukung program pengobatan (malas makan dan minum obat)
2) Kurang mampu melakukan semua aktivitas, seperti penurunan produktivitas
3) Tampak ragu-ragu atau bimbang melakukan sesuatu
4) Tidak suka membicarakan penyakitnya
5) Menolak memegang bagian yang sakit atau adanya penolakan realitas
e. Sosial
1) Banyak diam, seperti tidak membicarakan penyakitnya
2) Tidak suka berkomunikasi secara verbal
3) Kurangnya kontak mata
4) Kurangnya partisipasi sosial (dalam pembicaraan)
6
situasional b/d indicator tingkat harga diri mengenai harga diri
peran social d/d kepercayaan diri Tentukan penilaian harga
meremehkan dipertahankan pada diri pasien dalam hal
kemampuan tidak pernah positif penilaian diri
menghadapi situasi (1) ditingkatkan ke Bantu pasien untuk
kadang-kadang menemukan penerimaan
positif (3) diri
Jangan mengkritisi pasien
secara negative
Buat pernyataan positif mengenai
pasien
7
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga diri rendah sistuasional adalah suatu keadaan ketika individu yang sebelumnya
memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam berespon
terhadap suatu kejadian. Penyebab harga diri rendah situasional terdapat pada diri sendiri dan
lingkungan sekitar, diantaranya kurang perhatian, predisposisi, dll.
Khusunya di Indonesia tidak sedikit yang mengalami gangguan jiwa harga diri rendah
situasional, dan mereka yang mengalami gangguan tersebut menjadi diasingkan oleh
keluarganya, bahkan bi masukkan kedalam rumah sakit jiwa karena keluargan tidak mau
merawat dan menanggung malu karena salah satu keluarganya ada yang mengalami
gangguan kejiwaan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita, 2009, Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan, Jakarta:Salemba Medika
Morhead, Sue, dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) Pengukuran Outcomes Kesehatan, 5th
edition. Missouri: Mosby Elsevier
10