ENZIM KATALASE
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TERHADAP KINERJA ENZIM
Disusun oleh:
Akbar Rezy Hanara Setiyawan
XII7 / 01
2. TINJUAN PUSTAKA
A. Pengertian Enzim
B. Sifat-Sifat Enzim
Enzim Merupakan Biokatalisator
Enzim dalam jumlah sedikit dapat mempercepat reaksi beribu-ribu kali lipat,
tetapi tidak bereaksi.
Enzim tidak dapat bekerja pada semua substrat, tetapi hanya bekerja pada
substrat tertentu saja. Misalnya, enzim katalase hanya mampu menghidrolisis
H2O2 menjadi H2O dan O2
Sisi aktif enzim mempunyai gugus R residu asam amino spesifik yang
merupakan pemberi atau penerima protein yang sesuai.
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu rendah, kerja enzim akan
lambat. Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin
cepat, tetapi jika suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.
Suhu optimum untuk aktivitas enzim hewan berdarah panas adalah 37° C,
dan hewan berdarah dingin adalah 25° C. Suhu yang terlalu tinggi akan
membuat enzim rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Jika suhu terlalu rendah,
maka enzim berada pada kondisi inaktif (tidak aktif). Enzim akan bekerja
kembali ketika temperature sesuai.
Konsentrasi Enzim
D. Enzim Katalase
Enzim katalase merupakan enzim yang banyak ditemui dihampir semua makhluk
hidup yang terekspos oksigen, seperti bakteri, tumbuhan dan binatang. Enzim ini
memecah Hidrogen Peroksida menjadi air dan oksigen. Enzim katalase merupakan enzim
yang sangat penting untuk memproteksi sel dari resiko stress oksidatif, yaitu kondisi
dimana jumlah radikal bebas ditubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya.
Reaksi oleh enzim katalase berlangsung sebagai berikut.
2 H2O2 à 2 H2O + O2
Keberadaan enzim katalase di bakteri atau sampel jaringan makhluk hidup dapat
diuji dengan menambahkan hidrogen peroksida dan mengamati reaksinya.
Pembentukan gelembung, oksigen mengidikasikan hasil positif. Reaksi yang terjadi dapat
diamati dengan mata telanjang.
Keterangan gelembung: sangat banyak(++++), sedang(+++), sedikit(++), sangat sedikit(+), tidak ada(-)
Keterangan gelembung: sangat banyak(++++), sedang(+++), sedikit(++), sangat sedikit(+), tidak ada(-)
Pada tabung 1 yang berisi kentang, larutan sianida dan H 2O2 dihasilkan
gelembung yang sedikit dan bara api bewarna merah gelap. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak bekerja secara normal karena
senyawa H2O2 tidak dipecah menjadi air dan oksigen. Penyebab tidak
pecahnya adalah adanya larutan sianida yang mengikat oksigen. Keberadaan
inhibitor mempengaruhi kinerja enzim.
Pada tabung 2 yang berisi kentang dan H 2O2 dihasilkan gelembung yang
banyak dan bara api yang bewarna merah terang. Hal ini menunjukkan
bahwa enzim katalase bekerja karena H 2O2 berhasil dipecah menjadi air dan
oksigen.
Pada tabung 1 yang berisi hati ayam, larutan NaOH dan H 2O2 dihasilkan
gelembung yang berlangsung sebentar saja lalu mengecil dan bara api
berwarna merah gelap. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak
bekerja secara normal karena H2O2 gagal dipecah menjadi air dan oksigen
karena adanya denaturasi. Denaturasi disebabkan adanya larutan NaOH
yang merubah suasana menjadi kondisi basa dengan pH 11. Derajat
keasaman (pH) sangat mempengaruhi kinerja enzim, kondisi basa tersebut
merusak kinerja enzim yang bekerja pada pH netral 6-8.
Pada tabung 2 yang berisi hati ayam, larutan HCL, dan H 2O2 dihasilkan
gelembung yang berlangsung sebentar saja lalu mengecil dan bara api
berwarna merah gelap. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak
bekerja secara normal karena H2O2 gagal dipecah menjadi air dan oksigen
karena adanya denaturasi. Denaturasi disebabkan adanya larutan HCL yang
merubah suasana menjadi kondisi asam dengan pH 2. Derajat keasaman
(pH) sangat mempengaruhi kinerja enzim, kondisi asam tersebut merusak
kinerja enzim yang bekerja pada pH netral 6-8.
Pada tabung 3 yang berisi kentang dan H 2O2 dihasilkan gelembung yang
banyak dan bara api yang bewarna merah terang. Hal ini menunjukkan
bahwa enzim katalase bekerja karena H 2O2 berhasil dipecah menjadi air dan
oksigen.
Pertanyaan
1. Kegiatan virtual lab uji enzim ini bisa dikatakan murni, jelaskan
alasannya!
2. Berdasarkan kegiatan yang kalian lakukan, tentukan variabel
manipulasi, kontrol, dan variabel responnya!
3. Tuliskan kesimpulan dari kegitan eksperimen yang telah kalian
lakukan!
Jawaban
1. Karena terdapat variabel kontrol, variabel respon, dan variabel
manipulasi. Percobaan ini juga mengikuti prosedur.
2. Menentukan variabel
a. Uji Penggunaan Sianida (CN) terhadap Kinerja Enzim
i. Variabel manipulasi: pemberian zat penghambat
ii. Variabel kontrol: volume kentang, suhu, pH, H2O2,
tabung reaksi
iii. Variabel Respon: banyak gelembung, bara api
b. Uji Perbedaan pH terhadap kinerja enzim
i. Variabel manipulasi: derajat pH
ii. Variable kontrol: hati ayam, suhu, H2O2, tabung
reaksi
iii. Variabel respon: banyak gelembung, bara api
3. Kesimpulan
a. Keberadaan inhibitor menyebabkan enzim tidak bisa
berikatan dengan substrat sehingga tidak dapat
menghasilkan produk. Keberadaan inhibitor mempengaruhi
kinerja enzim.
b. Enzim yang terlalu asam dan terlalu basa tidak dapat bekerja
secara maksimal, sedangkan enzim hanya dapat bekerja
secara maksimal pada pH netral 6-8. Perbedaan pH
mempengaruhi kinerja enzim.
B. Kesimpulan
Enzim yang terlalu asam dan terlalu basa tidak dapat bekerja secara maksimal,
sedangkan enzim hanya dapat bekerja secara maksimal pada pH netral 6-8. Perbedaan
pH mempengaruhi kinerja enzim.
-.-