Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIUM VIRTUAL BIOLOGI

ENZIM KATALASE
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TERHADAP KINERJA ENZIM

Disusun oleh:
Akbar Rezy Hanara Setiyawan
XII7 / 01

SMA NEGERI 2 MADIUN


Jl. Biliton No.24, Madiun Lor, Kec. Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur 63122 Telp/Fax
(0351)453542 / 457544
E-mail: sma2madiun.sch.id Website: www.admin@sma2madiun.sch.id
1. TUJUAN PRAKTIKUM

Mempelajari pengaruh faktor-faktor terhadap kinerja enzim katalase.

2. TINJUAN PUSTAKA
A. Pengertian Enzim

Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator reaksi-reaksi


kimia yang terjadi dalam sistem biologi (makhluk hidup). Enzim biasa disebut sebagai
biokatalisator. Tanpa enzim, reaksi kimia akan berjalan lambat.

B. Sifat-Sifat Enzim
 Enzim Merupakan Biokatalisator

Enzim dalam jumlah sedikit dapat mempercepat reaksi beribu-ribu kali lipat,
tetapi tidak bereaksi.

 Enzim Bekerja secara Spesifik

Enzim tidak dapat bekerja pada semua substrat, tetapi hanya bekerja pada
substrat tertentu saja. Misalnya, enzim katalase hanya mampu menghidrolisis
H2O2 menjadi H2O dan O2

 Enzim Berupa Koloid

Enzim merupakan suatu protein sehingga dalam larutan enzim membentuk


suatu koloid. Hal ini menambah luas bidang permukaan enzim sehingga
aktivitasnya lebih besar.

 Enzim Dapat Bereaksi Dengan Substrat Asam maupun Basa

Sisi aktif enzim mempunyai gugus R residu asam amino spesifik yang
merupakan pemberi atau penerima protein yang sesuai.

 Enzim Bersifat Termolabil

Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu rendah, kerja enzim akan
lambat. Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang dipengaruhi enzim semakin
cepat, tetapi jika suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.

 Kerja Enzim Bersifat Bolak-balik

Enzim tidak dapat menentukan arah reaksi, tetapi hanyamempercepat laju


reaksi mencapai kesetimbangan. Misalnya enzim lipase dapat mengubah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sebaliknya, lipase juga mampu
menyatukan gliserol dan asam lemak menjadi lemak.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim


 Suhu

Suhu optimum untuk aktivitas enzim hewan berdarah panas adalah 37° C,
dan hewan berdarah dingin adalah 25° C. Suhu yang terlalu tinggi akan
membuat enzim rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Jika suhu terlalu rendah,
maka enzim berada pada kondisi inaktif (tidak aktif). Enzim akan bekerja
kembali ketika temperature sesuai.

 Derajat Keasaman (pH)

Sebagian enzim pada pada manusia mempunyai pH optimum antara 6-8,


misalnya enzim tripsin yang mendegradasi protein. Namun beberapa enzim
aktif pada kondisi asam, seperti enzim pepsin. Perubahan pH dapat
menyebabkan proses denaturasi sehingga menurunkan aktivitas enzim.

 Konsentrasi Enzim

Semakin besar konsentrasi enzim, umumnya reaksi berlangsung makin


cepat. Penambahan konsentrasi enzim mengakibatkan kecepatan reaksi
meningkat hingga dicapai kecepatan konstan. Kecepatan konstan tercapai jika
semua subtrat terikat oleh enzim.

 Zat-Zat Penggiat (Activator)

Terdapat zat kimia tertentu yang dapat meningkatkan aktivitas enzim.


Misalnya garam garam dari logam alkali dalam kondisi encer (2% - 5%) dapat
memacu kerja enzim. Demikian dengan ion logam Co, Ni, Mn dan Cl.
 Zat-zat Penghambat

Beberapa zat kimia dapat menghambat aktivitas enzim. Misalnya garam-


garam yang mengandung merkuri (Hg) dan sianida. Dengan adanya zat
penghambat ini, enzim tidak dapat berikatan dengan substrat sehingga tidak
dapat menghasilkan suatu produk.

D. Enzim Katalase

Enzim katalase merupakan enzim yang banyak ditemui dihampir semua makhluk
hidup yang terekspos oksigen, seperti bakteri, tumbuhan dan binatang. Enzim ini
memecah Hidrogen Peroksida menjadi air dan oksigen. Enzim katalase merupakan enzim
yang sangat penting untuk memproteksi sel dari resiko stress oksidatif, yaitu kondisi
dimana jumlah radikal bebas ditubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya.
Reaksi oleh enzim katalase berlangsung sebagai berikut.

2 H2O2 à 2 H2O + O2
Keberadaan enzim katalase di bakteri atau sampel jaringan makhluk hidup dapat
diuji dengan menambahkan hidrogen peroksida dan mengamati reaksinya.
Pembentukan gelembung, oksigen mengidikasikan hasil positif. Reaksi yang terjadi dapat
diamati dengan mata telanjang.

3. Alat dan Bahan Praktikum


A. Alat
 Lab virtual uji enzim katalase
B. Bahan
 Hati ayam
 Kentang
 Larutan HCL
 Larutan NaOH
 Larutan H2O2
 Larutan sianida (CN)
4. Cara Kerja
A. Uji Penggunaan Sianida (CN) terhadap Kinerja Enzim
1.Atur isi tabung dengan bahan yang dipilih sebagai sumber enzim.
2.Masukkan larutan sianida (CN) ke tabung 1 sedangkan tabung 2 kosong.
3.Tambahkan H2O2.
4.Cek kadar oksigen dengan bara api.
B. Uji Perbedaan pH terhadap Kinerja Enzim
1.Atur isi tabung dengan bahan yang dipilih sebagai sumber enzim.
2.Masukkan larutan NaOH ke tabung 1 dan larutan HCL ke tabung 2
sedangkan tabung 3 kosong.
3.Tambahkan H2O2.
4.Cek kadar oksigen dengan bara api.
5. Hasil Pengamatan
A. Uji Penggunaan Sianida (CN) terhadap Kinerja Enzim
1.Isi kedua tabung dengan 2ml kentang.
2.Atur suhu kedua tabung supaya sama, 25 derajat.
3.Masukkan dua tetes larutan sianida setara 0.2 ml pada tabung 1, sedangkan
tabung 2 tidak.
4.Masukkan dua tetes H2O2 setara 0.2 ml pada kedua tabung.
5.Cek kadar oksigen dengan bara api.

Tabung Perlakuan Gelembung Bara Api


1 Kentang + 0,2ml sianida + 0,2ml
+ Merah gelap
H2O2
2 Kentang + 0,2ml H2O2 ++++ Merah terang

Keterangan gelembung: sangat banyak(++++), sedang(+++), sedikit(++), sangat sedikit(+), tidak ada(-)

Gambar.1(kiri). Tabung 1 dengan 0,2 ml sianida dan tabung 2 tanpa sianida.


Gambar.2(kanan). Pengaturan variabel pada kedua tabung.
Gambar.4. Kedua tabung setelah ditambahkan 2 tetes H 2O2

Gambar.4(kiri) dan gambar.5(kanan) Tabung ketika dicek kadar oksigen keduanya


B. Uji Perbedaan pH terhadap Kinerja Enzim.
1.Isi ketiga tabung dengan 2ml hati ayam.
2.Atur suhu kedua tabung supaya sama, 25 derajat.
3.Masukkan dua tetes larutan NaOH ke tabung 1 dan satu tetes larutan HCL ke
tabung 2, sedangkan tabung 3 hanya hati ayam.
4.Masukkan satu tetes H2O2 setara 0.1 ml pada kedua tabung.
5.Cek kadar oksigen dengan bara api.

Tabung Perlakuan Gelembung Bara Api


1 Hati ayam + 0,2ml NaOH + 0,1ml
+ Merah gelap
H2O2
2 Hati ayam + 0,2ml HCL + 0,1ml
+ Merah gelap
H2O2
3 Hati ayam + 0,1ml H2O2 ++++ Merah terang

Keterangan gelembung: sangat banyak(++++), sedang(+++), sedikit(++), sangat sedikit(+), tidak ada(-)

Gambar.6,7,8(kiri-kanan) Tabung 1 dengan 0,2ml NaOH, tabung 2 dengan 0,2ml HCL,


dan tabung 3 tanpa larutan NaOH atau HCL.
Gambar.9. Pengaturan variabel pada ketiga tabung.
Gambar.10,11,12(kiri-kanan) Kondisi ketiga tabung setelah diberi larutan 0,1 ml H 2O2

Gambar.13,14,15(kiri-kanan) Kondisi ketiga tabung ketika dicek kadar oksigennya


dengan bara api.
6. Pembahasan dan Kesimpulan
A. Pembahasan
1. Uji Penggunaan Sianida (CN) terhadap Kinerja Enzim

Pada tabung 1 yang berisi kentang, larutan sianida dan H 2O2 dihasilkan
gelembung yang sedikit dan bara api bewarna merah gelap. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak bekerja secara normal karena
senyawa H2O2 tidak dipecah menjadi air dan oksigen. Penyebab tidak
pecahnya adalah adanya larutan sianida yang mengikat oksigen. Keberadaan
inhibitor mempengaruhi kinerja enzim.

Pada tabung 2 yang berisi kentang dan H 2O2 dihasilkan gelembung yang
banyak dan bara api yang bewarna merah terang. Hal ini menunjukkan
bahwa enzim katalase bekerja karena H 2O2 berhasil dipecah menjadi air dan
oksigen.

2. Uji Perbedaan pH terhadap Kinerja Enzim.

Pada tabung 1 yang berisi hati ayam, larutan NaOH dan H 2O2 dihasilkan
gelembung yang berlangsung sebentar saja lalu mengecil dan bara api
berwarna merah gelap. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak
bekerja secara normal karena H2O2 gagal dipecah menjadi air dan oksigen
karena adanya denaturasi. Denaturasi disebabkan adanya larutan NaOH
yang merubah suasana menjadi kondisi basa dengan pH 11. Derajat
keasaman (pH) sangat mempengaruhi kinerja enzim, kondisi basa tersebut
merusak kinerja enzim yang bekerja pada pH netral 6-8.

Pada tabung 2 yang berisi hati ayam, larutan HCL, dan H 2O2 dihasilkan
gelembung yang berlangsung sebentar saja lalu mengecil dan bara api
berwarna merah gelap. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak
bekerja secara normal karena H2O2 gagal dipecah menjadi air dan oksigen
karena adanya denaturasi. Denaturasi disebabkan adanya larutan HCL yang
merubah suasana menjadi kondisi asam dengan pH 2. Derajat keasaman
(pH) sangat mempengaruhi kinerja enzim, kondisi asam tersebut merusak
kinerja enzim yang bekerja pada pH netral 6-8.

Pada tabung 3 yang berisi kentang dan H 2O2 dihasilkan gelembung yang
banyak dan bara api yang bewarna merah terang. Hal ini menunjukkan
bahwa enzim katalase bekerja karena H 2O2 berhasil dipecah menjadi air dan
oksigen.

 Pertanyaan
1. Kegiatan virtual lab uji enzim ini bisa dikatakan murni, jelaskan
alasannya!
2. Berdasarkan kegiatan yang kalian lakukan, tentukan variabel
manipulasi, kontrol, dan variabel responnya!
3. Tuliskan kesimpulan dari kegitan eksperimen yang telah kalian
lakukan!
 Jawaban
1. Karena terdapat variabel kontrol, variabel respon, dan variabel
manipulasi. Percobaan ini juga mengikuti prosedur.
2. Menentukan variabel
a. Uji Penggunaan Sianida (CN) terhadap Kinerja Enzim
i. Variabel manipulasi: pemberian zat penghambat
ii. Variabel kontrol: volume kentang, suhu, pH, H2O2,
tabung reaksi
iii. Variabel Respon: banyak gelembung, bara api
b. Uji Perbedaan pH terhadap kinerja enzim
i. Variabel manipulasi: derajat pH
ii. Variable kontrol: hati ayam, suhu, H2O2, tabung
reaksi
iii. Variabel respon: banyak gelembung, bara api
3. Kesimpulan
a. Keberadaan inhibitor menyebabkan enzim tidak bisa
berikatan dengan substrat sehingga tidak dapat
menghasilkan produk. Keberadaan inhibitor mempengaruhi
kinerja enzim.
b. Enzim yang terlalu asam dan terlalu basa tidak dapat bekerja
secara maksimal, sedangkan enzim hanya dapat bekerja
secara maksimal pada pH netral 6-8. Perbedaan pH
mempengaruhi kinerja enzim.
B. Kesimpulan

Keberadaan inhibitor menyebabkan enzim tidak bisa berikatan dengan substrat


sehingga tidak dapat menghasilkan produk. Keberadaan inhibitor mempengaruhi kinerja
enzim.

Enzim yang terlalu asam dan terlalu basa tidak dapat bekerja secara maksimal,
sedangkan enzim hanya dapat bekerja secara maksimal pada pH netral 6-8. Perbedaan
pH mempengaruhi kinerja enzim.

-.-

Anda mungkin juga menyukai