Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

Anggota Kelompok: Chantica, Leon, Naomi, Priscilla, Richie

I. Tujuan Praktikum
Memahami menyusun laplaporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim dan
memahami pengaruh faktor eksternal pada enzim.

II. Latar Belakang

Enzim adalah biomolekul yang berfungsi untuk mempercepat proses reaksi biologis tanpa
ikut bereaksi. Enzim katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang,
membran mukosa, ginjal dan hati. Aktivitas enzim ditemukan dalam mitokondria, sitoplasma
dan peroksosom. Katalase memiliki empat rantai polypeptide, masing-masing terdiri dari 500
lebih asam amino. Enzim Katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh
terhadap senyawa-senyawa peroksida (H2O2) yang berbahaya merupakan salah satu bahan
yang akan digunakan praktikum ini. Dalam aktivitas katalasenya, enzim katalase mampu
menggunakan satu molekul dari H2O2 sebagai subtrat atau donor elektron. Enzim ini dapat
menggunakan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor elektron. Katalase yang
digunakan dapat ditemukan di sumsum tulang, darah, membran mukosa, hati, dan ginjal. Dari
praktikum ini, enzim yang akan di gunakan adalah hati ayam. Aktivitas peroksidase,
mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat katalase (H2O2 + H2A -- >2H2O + A2),
kemudian (2H2O2 → 2 H2O + O2) sebagai aktivitasnya (Loewen, Fita, & Celikani, 2004).

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cara kerja enzim. Enzim dapat bekerja
dengan derajat keasaman (pH) yang netral, namun asam basa dapat mempengaruhi bentuknya.
PH yang tidak sesuai dapat mengakibatkan denaturasi. Selain itu, suhu juga dapat berdampak
pada enzim. Suhu yang terlalu tinggi dapat merusak enzim dan yang terlalu rendah dapat
melambatkan proses bekerja enzim. Salah satu cara kerja enzim adalah dengan konsep Lock
and Key dimana enzim hanya dapat bekerja dengan bentuk substrat yang spesifik. Dalam
praktikum ini, kami ingin menguji faktor-faktor tersebut yang dapat mempengaruhi enzim.
III. Alat dan Bahan

Alat:

1. Spatula
2. Pisau
3. Pipet
4. Mortar dan alu
5. Bunsen
6. Penjepit
7. Beker glass
8. 6 Tabung reaksi
9. Lidi dan korek api
10. 2 Rak tabung reaksi

Bahan:

1. Asam sulfat (H2SO4) 0,5 M


2. NaOH 0,1 M
3. Hati ayam
4. Es batu
5. H2O2
6. Amilum

IV. Cara Kerja (disesuaikan dengan langkah per tabung. disertai gambar dokumentasi)
1. Tabung reaksi diberikan label A1, A2, B1, B2, C1, & C2
2. Hati ayam yang sudah dipotong diletakan ke dalam mortar

3. Hati ayam didalam mortar dicampurkan dengan sedikit air dan ditumbuk hingga halus

4. Semua tabung reaksi dimasukkan 2 spatula hati ayam yang sudah dihaluskan kecuali
tabung C1 yang dimasukkan 4 spatula hati ayam

Tabung A:
1. Tabung A1: dimasukkan kedalam gelas beker yang berisi es batu selama 5 menit
2. Tabung A2: dipanaskan menggunakan Bunsen selama 2-3 menit

3. Masing-masing tabung ditambah 5 tetes H2O2 dan diperhatikan reaksi gelembung


yang muncul. Bara api yang sebelumnya dibakar dimasukkan kedalam tabung.

Tabung B:
1. Tabung B1: Ditambahkan H2SO4 sebanyak 8 tetes + 5 tetes H2O2

2. Tabung B2: Ditambahkan NaOH sebanyak 8 tetes + 5 tetes H2O2


3. Bara api yang sebelumnya dibakar segera dimasukkan ke dalam tabung.

Tabung C:

1. Tabung C1: Ditambahkan enzim sebanyak 4 sendok spatula. Kemudian ditambahkan


H2O2. Bara api dimasukkan kedalam tabung. Waktu terjadinya reaksi dibandingkan
(jumlah gelembung dan produk api) pada tabung C1 dengan tabung control (yang
dilakukan guru di awal percobaan)

2. Tabung C2: Hanya ditambahkan enzim + amilum 1 sendok spatula, campurkan.


Kemudian bara api dimasukkan kedalamnya.
V. Tabel Pengamatan
Isilah tabel dengan deskripsi :
+ = muncul gelembung saja, bara mati
++ = gelembung muncul dengan bara menyala cukup terang
+++ = gelembung muncul banyak dengan bara menyala sebentar dan terang
++++ = gelembung muncul sangat banyak dengan bara menyala terang
DAMPAK PERLAKUAN

Tabung 1 Tabung 2
Variabel
Gelembung Nyala Api Gelembung Nyala Api
Variabel + ++ ++ +
Perbedaan suhu (tabung A)
Variabel + + + +
Perbedaan pH (tabung B)
Variabel +++ +++ - -
Perbedaan konsentrasi enzim (C1)
Variabel - + - -
kecocokan kerja enzim (C2)

VI. Hasil Pengamatan (Jelaskan berdasarkan tabel)


Tabung A1 muncul gelembung sedikit dengan api menyala sedikit, sedangkan tabung A2
muncul sedikit lebih banyak gelombang daripada A1 tetapi bara api mati. Tabung B1 dan
B2 muncul sedikit gelombang tetapi bara api keduanya mati. Gelembung pada tabung C1
muncul banyak dengan bara menyala sebentar dan terang. Tabung C2 tidak muncul
gelembung dan bara api mati.

VII. Pertanyaan Analisa

1. Jelaskan peran dan nama enzim pada hati ayam yang kamu ujikan!

Nama enzim pada hati ayam adalah enzim katalase. Selain untuk mempercepat reaksi, enzim
ini juga berfungsi untuk menjaga tubuh dari senyawa-senyawa berbahaya dan memecahnya,
seperti hidrogen peroksida (H2O2) yang digunakan dalam praktikum ini.
2. Bagaimana kamu membuktikan bahwa produk telah berhasil dibentuk dari uji tersebut?

Produk berhasil dibentuk dapat dibuktikan dengan cara memasukkan bara api. Dikarenakan
reaksi enzim katalase dengan substrat H2O2 menghasilkan O2. Jika bara api dimasukkan
kepada tabung yang berisi O2, seharusnya bara api menyala. Jika tidak, maka ada 2
kemungkinan; jumlah O2 dalam tabung terlalu sedikit atau tidak ada sama sekali untuk api
hidup.

3. Apa peran Hidrogen Peroksida pada praktikum tersebut?

Hidrogen Peroksida atau H2O2 adalah senyawa berbahaya bagi tubuh. Dalam praktikum ini,
H2O2 digunakan sebagai substrat dari enzim katalase yang akan diubah menjadi H2O dan O2
oleh enzim katalase.

4. Pada tabung yang mana enzim dapat bekerja secara optimal? Bagaimana reaksi yang
terjadi sehingga dikategorikan optimal?

Tabung C1 adalah yang paling optimal sebab pada tabung tersebut tidak ada perlakuan yang
dapat mengubah kondisi optimal enzim. Seperti perubahan suhu pada tabung A1 dan A2 yang
dipanaskan atau didinginkan, kemudian juga tidak ada dikasih bahan yang dapat mengubah pH
enzim seperti tabung B1 atau B2, dan ketidaksesuaian substrat pada tabung C2. Sehingga bisa
dibilang tabung C1 memiliki kondisi paling optimal untuk kerja enzim dibandingkan tabung
lainnya.

5. Konsep apa yang kamu dapat ketika menguji tabung C2?

Konsep cara kerja enzim lock and key, dimana enzim hanya dapat bekerja secara spesifik pada
substrat tertentu jika terjadi perbedaan substrat dengan enzim maka tidak akan terjadi reaksi.
Pada tabung C2 tidak terjadi reaksi antara amilum dan enzim katalase sebab enzim katalase
tidak cocok dan tidak bisa bereaksi dengan amilum.

6. Mengapa enzim tidak dapat bekerja pada suhu ekstrim? Apakah ada enzim yang bisa?

Enzim tidak dapat bekerja pada suhu ekstrim karena ketika suhu terlalu rendah maka enzim
akan bekerja dan bereaksi lebih lambat, sedangkan ketika suhu terlalu tinggi, dapat menjadi
rusak. Pada suhu yang tepat, enzim akan bereaksi dan bekerja lebih cepat hingga mencapai
suhu optimum. Pada umumnya reaksi kimia akan bekerja dua kali lebih cepat setiap kenaikan
10OC, tetapi pada kerja enzim hanya sampai suhu 35OC jika melebihi maka enzim akan
mengalami denaturasi dan merusak fungsi katalisatornya (Putri, 2020).

7. Mengapa enzim tidak dapat bekerja pada PH asam/basa? Apakah ada enzim yang bisa?

Enzim tidak dapat bekerja pada pH asam dan basa karena ketika suatu enzim berada di kondisi
pH yang terlalu asam atau basa dari pH optimalnya, enzim akan berubah bentuk dan lebih
rentan denaturasi. PH optimal tergantung enzimnya karena pH optimal setiap enzim bisa
berbeda-beda seperti Pepsin yang memiliki pH optimal asam dan Tripsin yang pH optimalnya
basa.

VIII. Kesimpulan dan Refleksi


1. Kesimpulan

Dari praktikum ini, ada beberapa hal yang dapat kami simpulkan. Dengan konsep cara kerja
enzim lock and key, enzim hanya dapat bekerja dengan substrat tertentu. Seperti perbandingan
reaksi katalase dengan H2O2 dan katalase dan amilum. PH dan suhu dapat mempengaruhi cara
kerja enzim. PH dan suhu yang tidak tepat dapat merusak enzim dan mengakibatkan denaturasi.

2. Refleksi
Tubuh kami adalah ciptaan dan pemberian Tuhan yang paling penting. Tuhan telah
menciptakannya dengan sungguh-sungguh dan memperhatikan setiap hal kecil yang dapat
menjaga kita dari hal yang jahat yang dapat merusaknya. Sebaiknya kita menyayangi dan
menjaga tubuh kami untuk menghargai itu.

Leon: Menurut saya, setelah melihat kerja enzim secara langsung dapat saya katakan bahwa
cara kerja enzim sangat luar biasa. Karena cara kerjanya yang sangat kompleks saya yakin
buatan manusia tidak ada yang dapat menyaingi buatan Tuhan.

Richie: Setelah mengikuti pratikum cara kerja enzim, menurut saya cara kerja enzim di tubuh
kita sangat menarik. Dimana dapat dilihat seberapa kompleks dan uniknya tubuh kita telah
diciptakan.
Priscilla: Setelah melakukan praktikum dan memahami enzim dengan lebih dalam, saya dapat
menjadi lebih bersyukur dan kagum dengan tubuh saya yang Tuhan telah ciptakan. Begitu
banyak enzim yang bekerja dengan sangat cepat untuk menjaga tubuh kita dari hal-hal yang
dapat merusaknya. Tuhan sangat detail dengan apa yang Ia ciptakan, bahkan hal sangat kecil
pun sangat penting bagi kita.

Naomi: Dari proses praktikum yang sudah kami lakukan, saya mendapatkan pelajaran untuk
lebih berhati-hati saat melakukan praktikum. Melalui proses-proses dan hasil percobaan yang
kami jalankan, saya mengetahui bahwa ciptaan Tuhan sangatlah kompleks. Saya bersyukur
dapat turut melakukan praktikum ini dan lebih menghargai ciptaan Tuhan.

Chantica: Setelah melakukan praktikum tentang enzim, saya jadi dapat memahami pelajaran
enzim lebih dalam lagi. Tuhan telah menciptakan tubuh kita dengan begitu banyaknya enzim
yang bekerja didalamnya. Dari praktikum ini bisa terlihat bahwa Tuhan menciptakan segalanya
dengan kompleks dan sangat detail.
Daftar Referensi

Loewen, P., Fita, I., & Celikani, P. (2004). Diversity of structures and properties among
catalases. Cellular and Molecular Life Sciences. doi:10.1007/s00018-003-3206-5
Oppier, F. C. (2023). Buku catatan Biologi. Palembang: SPH.
Putri, A. A. (2020). Laporan Biokimia Pengaruh Temperatur Terhadap Keaktifan Enzim.
Diambil kembali dari acedemia.edu:
https://www.academia.edu/50118271/Laporan_Biokimia_Pengaruh_Temperatur_Terh
adap_Keaktifan_Enzim

Safira, S. (n.d.). LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE. Retrieved 2023,.

Anda mungkin juga menyukai