Anda di halaman 1dari 9

SURAT PERJANJIAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN

GRAHA KLIPANG RESIDENCE


KELURAHAN / DESA KLIPANG, KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Pada hari ini kamis tanggal sembilan belas bulan sembilan tahun dua ribu sembilan belas ( 19
– 09 – 2019 ) kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : DAMA.SE
Jabatan : Direktur, PT.TOMI PERSADA
Alamat : Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
Alamat sekarang : Kel. Sendang Mulyo, Kec. Tembalang, Kota Semarang

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

1. Nama : H. ROFIQ
Jabatan : Direktur Utama PT. HUTOMO MANDALA PERKASA
Alamat : JL. Kendangsari YKP II/6, Kel. Kendangsari, kec. Tenggilis
Mejoyo, Kota Surabaya, Jawa - Timur
.
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian Jual Beli Lahan Untuk
lokasi pembangunan perumahan GRAHA KLIPANG RESIDENCE yang terletak di klipang
kelurahan Sendang Mulyo, kecamatan Tembalang kota Semarang jawa tengah dengan
ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagaimana tercantum dalam Poin-poin tersebut
dibawah ini :

1. Pihak Pertama dapat menyiapkan Segala legalitas Surat – surat dan perizinan sesuai
Yang di butuhan Pihak Kedua
2. Pihak Pettama dapat menyerhkan semua Photo Copy Surat – surat legalitas dan per
izinan kepada Pihak Kedua berupa Photo copy Sertifikat dan izin lainnya.
3. Pihak Pertama dapat menunjukan Surat-Suarat yang berupa Sertifikat asli dan susat –
surat lainnya pada saat perifikasi dan peninjauan lokasi,
4. Pihak Pertama dapat bersedia untuk menunjukan titik Kordinat Lokasi tersedbut
besama Pihak Kedua,
5. Pihak Pertama telah menetapkan harga tanah tersebut sebesar Rp. 1.000.000/M2,
6. Pihak Pertama dapat menyerahkan semua legalitas Asli setelah Pihak Pertama
melakukan transaksi / pembayayan lokasi tersebut,
7. Pihak Kedua dapat menerima semua legalitas dan izin – izin lainnya yang berupa
photo Copy Sertifikat dan photo copy lainnya,
8. Pihak Kedua dapat menyelesaikan semua pembayaran harga tanah tersebut
Setelah semua valit dokumen dan surat lainnya serta lokasi dinyatakan aman.
Demikian perjanjian ini dibuat untuk acuan pada proses jual beli lahan dan merupakan
satu kesepakan yang mengikat dalam hal perses berlanjut sampai transaksi /
pembayaran selesai dan di nyatakan dengan terbitnya Akte Jual- Beli, maka surat
pernjanjian ini menjadi satu lampiran pada Surat Akte Juala – Beli,.( AJB )

Ditandatangani :
Di Semarang, 19 September 2019

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. MITRA CIPTA SEJATI PT.TOMI PERSADA

HERWASKITO DAMA.SE
Komisaris Direktur

PASAL-1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA selaku Owner Perumahan Perumahan GRAHA KLIPANG RESIDENCE


memberikan kewenangan atau pekerjaan kepada PEMBORONG atau PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut yaitu untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan
perumahan GRAHA KLIPANG RESIDENCE, kelurahan Sendang Mulyo, kecamatan
Tembalang kota Semarang.

PASAL-2
DASAR PELAKSANAAN PERENCANAAN

Pekerjaan tersebut dalam pasal 1(satu) diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK kEDUA atas
dasar referensi – referensi yang ada dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian yaitu :

1.1 Rencana kerja, syarat – syarat (RKS) pekerjaan dan spesifikasi.


1.2 Penawaran harga
1.3 Survei lokasi
1.4 Negosiasi harga
1.5 Rencana anggaran biaya
1.6 Penjelasan atau klarifikasi
1.7 Gambar – gambar bestek, gambar – gambar rencana, termasuk gambar – gambar
penjelasannya dan gambar refisi/perubahan yang ada
1.8 Jadwa waktu pelaksanaan poebangunan atau time schedule PIHAK KEDUA wajib
memberikan laporan 7 (tujuh) hari sebelumnya memulai pekerjaan lapangan.
1.9 PIHAK KEDUA berkewajiban memiliki dana standby di Bank MANDIRI atau di Bank
BTN minimal Rp. .100.000.000; - ( Seratus Juta Rupiah) dari nilai kotrak, dan wajib
membuka account di Bank MANDIRI atau di Bank BTN cabang Senarang dikarenakan
KYG (Kredit Yasa Graha) di Bank Tersebut.

PASAL-3
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN KERJA

1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, PIHAK KEDUA harus mengikuti semua peraturan,
tata tertib dan semua persyaratan pelaksanaan pekerjaan yang telah dan akan diberikan
oleh project officer yang mewakili PIHAK PERTAMA
2. Project officer yang mewakili PIHAK PERTAMA, Berhak menempatkan dan
menugaskan seseorang atau lebih pengawas, dalam hal ini akan diberitahukan kepada
PIHAK KEDUA
3. Apabila petugas yang ditunjuk pada pasal 3 ayat (2) ini berhalangan atau tidak
melaksanakan tugas dan kewajibanya, maka PIHAK PERTAMA akan segera menunjuk
penggantunyan dan hal ini akan disampaikan kepada PIHAK KEDUA.
4. Apabila memulai pekerjaan, PIHAK KEDUA harm, menyarankan jadwalwaktu
pelaksanaansesuai surat perjanjianinikepada PIHAK KEDUApaling lambat 7(t.ujuh)
hari sejak ditandatanganinya SuratPerjanjian kerjadan pihak
pertamaMENERBITKANsurat perintahkerja(SPK)
dansuratPenyerahanLapangun(SPL).
5. PIHAK KEDUA wajib mernbuat laporan berkala mingguan dan bulanan baik
mengenai pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan maupun pelaksanaan pekerjaan
oleh KONTRAKTOR dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan
tersebut dalam pasal l (satu)perjanjinn ini.
6. Penanggungjawab pelaksanaan yang ditugaskan oleh PIHAK KEDUA diwajibkan
mengadakan dan mengisi buku harian pelaksanaan yang mengenai jumlah main
power, peralatanyang dipakai, keadaan cuaca serta hal - hal yang di anggap perlu
sehubungan dengan pelaksanaanpekeriaan tersebut,
7. Pelaksanaan pekerajaan bisa dinyatakan selesai 100% (seratus persen) apabila
telah diadakan pemeriksaan bersama hasil pekerjaan dilapangan dan dinyatakan
tidak ada kekurangan atau cacat ataupun kesalahan dan bias diterima dengan baik
yang selanjutnya akan dituangkan dalam berita acara SERAH TERIMA lapangan.
8. Setelah pekerjaan diselesaikan, PIHAK KEDUA harus membuat as build drawing
sebanyak 3 (tiga) set fail sized, seukuran gambar aslinya 1 (satu) set asli + 2
(dua) set copinya dalam keadaan dijilid rapihnya diserahkan kepada PIHAK
PERTAMA pada saat SERAT TERIMA PEKERJAAN pertama.
9. Melaksanakan pekerjaan dimaksud sesuai dengan dokumen gambar konstruksi,
risalah – risalah rapat penyelesaian tekhnis dan rencana anggaran biaya,
spesifikasi yang telah disepakati.

PASAL - 4
JANGAK WAKTU PELAKSANAAN DAN JUMLAH PEKERJAAN RUMAH
Jangka waktu untuk pekerjaan dengan jumlah kontrak Pembangunan rumah type .unit dengan
cara pembangunan full unit dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang disebut dalam
pasal 1 (satu) ditetapkan selama 24 ( Dua Puluh Empat ) bulan, Penyerahan SPMK dan surat
penyerahan lapangan (SPL) serta dilaksanakan berdasarkan jadwal waktu pelaksanaan ( time
schedule).

PASAL – 5
HARGA PEKERJAAN ATAU NILAI BORONGAN

PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA sepakat harga borongan pekerjaan yang disepakati
untuk rumah type 45, harga akan disepakati antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
adalah sebagai berikut:

I. PEKERJAAN TAHAP :
a. Pekerjaan perumahan tipe 45 sebanyak = 50 unit

Perhitungan :

a. Tipe 45 = 50 unit /( 9.000m2 ) x @ harga : Rp 3.200.000/m2 =Rp. 7.200.000.000,-


Grend Total …………………………………………………… Rp. 7.200.000.000,-

Pasal 6
CARA PEMBAYARAN

Pembayaran sesuai dengan pasal 5 ( lima ) diatas berdasarkan Progres Pekerjaan


Pembangunan perumahan Type 45, GRAHA KLIPANG RESINDENCE,
TERSEBUT telah diuraikan pada tersebut,

1. Progres Pekerjaan mencapai 25 % di bayarkan 25 % dari fisik pekerjaan.


2. Progres Pekerjaan mencapai 50 % di bayarkan 25 % dari fisik Pekerjaan
3. Progres Pekerjaan mencapai 75 % di bayarkan 25 % dari fisik pekerjaan
4. Progres Peker\jaan mencapai 100 % di bayarkan 25 % dari fisik Pekerjaan
PASAL 7
PENGADAAN BAHAN MATERIAL

1. Untuk mendapatkan bahan – bahan material bangunan tertentu dan untuk


melaksanakan pekerjaan tersebut PIHAK KEDUA sesuai perjanjian dengan
para supplier, maka harus ada persetujuan PIHAK PERTAMA yang akan
membutuhkan tanda tangan guna pengecekan kwalitas material pada saat
pengiriman material ke lokasi proyek ( harus sesuai dengan spesifikasi yang
diperijinkan)
2. Spesifikasi bahan material adalah sebagai berikut:
a. Lantai granite tille
b. Atap baja ringan, genteng beton flat, dinding bata merah, plafon gypsum
plus profile 20cm
c. Pintu panel sekalas jati, kusen alumunium poeder coating, keramik
kamar mandi granite tile 25x60 warna muda, lantai kamar mandi atau
WC keramik 30x30 coating warna gelap,
d. Closet mono block mert totto, shower kombinasi satu buah, jok shower
1 buah, kran 1 buah, wash dapur 1 buah , kran gulu banyak 1 buah, list
granite tile dinding kamaar mandi atau WC, listrik 1.300 watt. Air
PDAM,stop kontak 7 titik,
e. Sakelas 7 titik merk Panasonic, kabel jaringan instalasi listrik merk
Eterna, jaringan air bersih paralon ¾ , jaringan air kotor dari dapur
kamar mandi 3, jaringan air kotor ke saptitank 4,
f. Cat luar atau ecterior merek mowilex, cat dlam atau indoor merk
decolite, lampu downligth 12 titik, lantai karpot keramik 30x30 coating
motif.

PASAL 8
SANKSI DAN DENDA

1. Bilamana PIHAK KEDUA terlambat menyelesaikan pekerjaan


sebagaimana yang dimaksud pada pasal 4 (empat) dan selama
pelaksanaan telah mendpatkan teguran tertluis sebanyak 2 (dua) kali
mengenai kemajuan pekerjaan, maka segala hal perhitungan opname
atau progress pembangunan yang telah dikerjaan PIHAK KEDUA
dianggap wan prestasi dan tidak ada perhitungan opname atauchek list
atau progress pembangunan yang telah dikerjaan tidak membayar.
2. Ketentuan pada pasal 4(empat) diatas tidak berlaku apabila
keterlambatan penyelesaian pekerjaan disebabkan oleh kejadaian
diluar kekuasaan PIHAK KEDUA ( Force Majeure) atau apabila
keterlambatan penyelesaian pekeraajn diluar kesalahan PIHAK KEDUA
3. Apabila diatas kelalaian PIHAK KEDUA tersebut diatas dianggap oleh
direksi PIHAK PERTAMA berdasarkan bukti – bukti dan masukan dari
pihak – pihak yang berkepentingan telah dianggap cukup oleh Direksi
PIHAK PERTAMA sehingga mengakibatkan kerugiaan baik moril
maupun material yang vukup berat kepada PIHAK PERTAMA tersebtu
diatas adalah bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

PASAL – 9
PENGAMANAN TERHADAP TEMPAT KERJA

1. PIHAK KEDUA bertanggunjawab menyediakan sarana akat


perlengkapan yang memadai, untuk menjaga keselamatan tenaga kerja
guna menghindari dari bahaya yang mungkin terjadi pad saaat
melakasanakan pekerjaan,
2. Jika terjadi kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaan maka PIHAK
KEDUA diwajibkan memberi pertolongan kepada korban dan biaya –
biaya yang timbul akibat adanya kecelkaan tersebut menjadi beban dan
tanggungjawab PIHAK KEDUA. Sedangkan PIHAK PERTAMA
dibebaskan dari tanggunjawab dan klaim dari pihak lain.
3. PIHAK KEDUA diwajibkan menggunakan 30% dari jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan.

PASAL – 10
PENGAMANAN TERHADAP TEMPAT KERJA

1. PIHAK KEDUA wajib memiliki direksi kids minimal 20 m x 40 m


untuk menampung tenaga kerja dan untuk menyimpan bahan material
dan harus selalu mengamankan pekerjaan terhadap kerusakan atau
kehilangan selama melaksanakan pekerjaan berlangsung sehubungan
dengan surat perjanjian ini.
2. Bersama dengan pekerbangan pelaksanaan pekerjaan PIHAK KEDUA
dengan seksama harus menjaga agar bangunan dan bahan – bahan
bangunan material diamankan terhadap cuaca, pencurian, kerusakan,
kebakaran , sabotase dan tindakan – tindakan yang merugikan selama
dan sampai pada saat pekerjaan dinyatakan selesai dan diserah
terimakan.
PASAL – 11
RESIKO –RESIKO

1. Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebagian atau seluruhnya musnah


karena kesalahan atau kalalaian PIHAK KEDUA, sebelum pekerjaan
diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, maka segala kerugian yang
timbul dan segala biyaa yang dikeluarkan sebagai akibat dari keadaan
itumenjadi tanggujawab PIHAK KEDUA.
2. Segala hal tuntutan tenaga kerja, supplier material mauoun sub
kontraktor yang timbul karena adanya hubungan kerja dengan PIHAK
KEDUA menjadi beban dan tanggunjawab sepenuhnya dari PIHAK
KEDUA dengan ini PIHAK KEDUA membebaskan dan tidak
melibatkan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan para tenaga kerja,
supplier material dan kontraktor yang berkenan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini.

PASAL – 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan dalam menafsirkan dan melaksanakan


pekerjaan ini, maka kedua belah pihak ini sepakat sedapat mungkin
menyelesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Selama proses penyelesaian ini berlangsung, maka hal ini tidak dapat
dijadikan alas an oleh PIHAK KEDUA untuk menunda pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditentukan dalam perjanjian ini.

PASAL – 13
KEADAAN MEMAKSA ( Force Majeure)

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa ( force majeure) adalah


peristiwa seperti berikut:
a. Bencana Alam ( gempa bumi, tanah longsor dan banjir)
b. Kebakaran akibat sabotase
c. Perarturan resmi pemerintah dalam memoneter atau kekuangan
d. Perang, huru hara. Pemberantakan, pemogokan dan epidemic yang
mempunyai akibat langsung sehingga tertunda pekerjaan ini
2. Apabila terjadi keadaan memaksa PIHAK KEDUA harus
memberitahukan atau melaporkan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA selambat – lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari sejak
terjadinya keadaan memaksa yang dimaksud berakhir.

Demikian perjanjian ini dibuat dan disepakati oleh PIHAK PERTAMA


maupun oleh PIHAK KEDUA dalam keadaan sadar atau sehat dan rangkap
2 (dua) yang masing – masing isinya.sama dengan dibubuhi materai 6000.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

PT. TOMI PERSADA PEMBOROMG

D A M A. SEMUH. SLAMET

Anda mungkin juga menyukai