KRISDIANTY
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Krisdianty
NIM G84150032
ABSTRAK
KRISDIANTY. Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Daun Sirih Merah
(Piper crocatum) dengan Metode Ferric Reducing Antioxidant Power. Dibimbing
oleh MEGA SAFITHRI dan WULAN TRI WAHYUNI.
ABSTRACT
KRISDIANTY
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biokimia
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
Judul Skripsi : Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Daun Sirih Merah (Piper
crocatum) dengan Metode Ferric Reducing Antioxidant Power
Nama : Krisdianty
NIM : G84150032
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Tritunggal Yang Maha Esa
yang telah memberikan kasih dan berkat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan dengan baik Skripsi yang berjudul “Aktivitas Antioksidan Ekstrak
dan Fraksi Daun Sirih Merah (Piper crocatum) dengan Metode Ferric Reducing
Antioxidant Power” sebagai salah-satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Sains Biokimia.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Dr Mega Safithri, SSi MSi
selaku pembimbing utama dan Dr Wulan Tri Wahyuni, SSi MSi selaku
pembimbing II atas bimbingan, kritik dan sarannya. Ungkapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Robert BL dan Ibu Elfina Frederik selaku kedua
orang tua penulis, keluarga, Shabrina Sekar Tresnannisa, mahasiswa Biokimia
angkatan 52 dan staf Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM-IPB atas doa dan
dukungan yang diberikan selama penulis melaksanakan penelitian. Penulis
berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, pihak-pihak membutuhkan
maupun bagi penulis sendiri.
Krisdianty
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
METODE 2
Alat dan Bahan 2
Prosedur Penelitian 2
HASIL 5
Kadar Air, Rendemen Ekstrak dan Fraksi Daun Sirih merah 5
Kandungan Kuersetin Ekstrak dan Fraksi Daun Sirih Merah 5
Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Sirih Merah 7
PEMBAHASAN 9
Kadar Air, Rendemen Ekstrak dan Fraksi Daun Sirih merah 9
Kandungan Kuersetin Ekstrak dan Fraksi Daun Sirih Merah 10
Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Sirih Merah 11
SIMPULAN DAN SARAN 12
Simpulan 12
Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN 17
RIWAYAT HIDUP 39
DAFTAR TABEL
1 Kadar air, rendemen ekstrak dan rendemen fraksi daun sirih merah 5
2 Waktu retensi dan luas daerah ekstrak dan fraksi sirih merah 7
3 Aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun sirih merah 9
DAFTAR GAMBAR
1 Kandungan kuersetin ekstrak dan fraksi daun sirih merah 6
2 Aktivitas antioksidan daun sirih merah 8
3 Struktur kuersetin 11
DAFTAR LAMPIRAN
1 Bagan alir lingkup kerja penelitian 19
2 Kadar air, rendemen ekstrak dan rendemen fraksi daun sirih merah 20
3 Perhitungan kandungan kuersetin ekstrak dan fraksi daun sirih merah 21
4 Aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun sirih merah 26
5 Uji Dixon 30
6 Hasil analisis ANOVA 36
PENDAHULUAN
METODE
Bahan utama yang digunakan pada penelitian adalah simplisia daun sirih
merah ukuran 60 mesh yang diperoleh dari kebun Pusat Studi Biofarmaka Tropika
LPPM-IPB. Bahan yang diperlukan untuk ekstraksi simplisia adalah etanol 70%.
Bahan yang diperlukan untuk fraksinasi ekstrak etanol adalah etanol CAS-No: 64-
17-5 (Merck), n-heksan, etil asetat dan akuades. Bahan yang diperlukan untuk
pengukuran kandungan kuersetin adalah metanol (Merck), tert-butihydroquinone
(TBHQ), HCl (EMSURE®), potassium dihydrogen phosphate CAS-No: 7778-77-
0 (Merck), Asetonitril CAS-No:75-05-8 (Merck), kuersetin (Cayman chemical)
dan akuades. Bahan yang diperlukan untuk uji antioksidan adalah sodium acetate
trihydrate (Merck), 2.4.6 tripyridyl-S-triazine (TPTZ) (Sigma Alfrich, USA),
ferric chloride hexahydrate, ferric sulfate hepatahy, HCl (EMSURE®), asam
asetat glasial CAS-No: 64-19-7 (Merck), troloks (Sigma Aldrich, USA) dan
akuades.
Alat yang digunakan untuk pengukuran kadar air adalah oven, cawan
porselin dan neraca analitik. Alat yang digunakan untuk fraksinasi adalah corong
pisah, rotary evaporator (Buchi Labortechnik AG type R-11), dan sonikasi
(Brasonik 1510E-MT). Alat yang digunakan untuk pengukuran kandungan
kuersetin adalah refluks, High Performace Liquid Chromatography (HPLC)
(Hitachi), dan syringe filters 0.45 µm (Merck). Alat untuk pengukuran aktivitas
antioksidan adalah microplate, micropipet, vortex, inkubator, dan ELISA reader
(Epoch BioTek®).
Prosedur Penelitian
A-
Kadar air = x 100%
Keterangan :
A : Bobot simplisia sebelum pengeringan (g)
B : Bobot simplisia setelah pengeringan (g)
obot ekstrak
Rendemen ekstrak = x 100%
obot simplisia x -kadar air
obot fraksi
Rendemen fraksi (%) = x rendemen ekstraksi x 100%
obot ekstrak
diinkubasi pada suhu 37oC selama 4 menit kemudian diukur dengan ELISA
reader pada panjang gelombang 593 nm.
Analisis data
Analisis data hasil penelitian menggunakan aplikasi SPSS 21.0 dengan
menggunakan analisis varian (ANOVA) one way .
HASIL
Tabel 1 Kadar air, rendemen ekstrak dan rendemen fraksi daun sirih merah
Pengujian Hasil rerata (%)
Kadar air simplisia 8.13 ± 0.25
Rendemen ekstrak etanol 70% 19.49
Rendemen fraksi :
n-heksan 1.72 ± 1.40
Etil asetat 2.87 ± 1.34
Air 3.85 ± 4.24
Perbandingan antara kedua eluen adalah 25% asetonitril dan 75% KH2PO4. Laju
alir yang digunakan adalah 1 mL/menit dengan suhu kolom 30 oC. Sampel dan
standar dianalisis selama 30 menit dan diukur puncak peak pada panjang
gelombang 370 nm.
Kandungan kuersetin sampel diukur berdasarkan perbandingan luas area
sampel dengan luas area kuersetin. Kandungan kuersetin tertinggi terdapat pada
fraksi etil asetat dan terendah terdapat pada fraksi air (Gambar 1). Luas area
terluas terdapat pada ekstrak etanol dikarenakan fraksi etil asetat diencerkan
sebanyak 10 kali. Kandungan kuersetin fraksi etil asetat sebesar 3.887 mg/g.
Kandungan kuersetin terendah terdapat pada pada fraksi air sebesar 1.055 mg/g.
Fraksi n-heksan tidak mengandung kuersetin dikarenakan tidak adanya peak yang
terdeteksi. Berdasarkan analisis anova (Lampiran 6) menunjukkan fraksi etil
asetat berbeda nyata dengan fraksi air dan ekstrak etanol dan fraksi air tidak
berbeda nyata dengan ekstrak etanol.
6
Kandungan kuersetin (mg/g)
5
3.887 ±
0.94b
4
1.473 ±
2
0.12a 1.055 ±
0.40a
1
0
0
Fraksi etil Ekstrak etanol Fraksi air Fraksi n-
asetat 70% heksan
Sampel
Gambar 1 Kandungan kuersetin ekstrak dan fraksi sirih merah. Huruf yang sama pada
diagram yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata pada taraf
kepercayaan 95%
daerah fraksi etil asetat dan berbeda nyata dengan luas area fraksi air dan ekstrak
etanol (Tabel 2).
Aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun sirih merah diukur dengan
metode Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP). Aktivitas antioksidan semua
sampel menunjukkan semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi aktivitas
antioksidan. Aktivitas antioksidan tertinggi semua sampel terdapat pada
konsentrasi 1000 ppm. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada fraksi etil
asetat konsentrasi 1000 ppm sebesar 935.778 µM Troloks. Aktivitas antioksidan
terendah terdapat pada fraksi n-heksan. Uji statistik aktivitas antioksidan antar
konsentrasi untuk ekstrak etanol, fraksi etil asetat dan fraksi air menunjukkan
hasil berbeda nyata untuk semua konsentrasi pada taraf kepercayaan 95%. Uji
statistik aktivitas antioksidan antar konsentrasi fraksi n-heksan menunjukkan hasil
tidak berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95%.
8
1000 100
Aktivitas antioksidan (µM Trolox)
488.370 ± 25.05g
900
352.444 ± 9.09f
700 70
268.370 ± 5.01e
243.185 ± 5.70d
25.407 ± 18.74a
600 60
500 122.074 ± 7.80b
50
178 ± 4.01c
64.667 ± 1.92a
400
40
7.259 ± 4.49a
1.889 ± 2.34a
300
30
200
20
100
10
0
0
600 800 1000
Konsentrasi sampel (ppm) Konsentrasi sampel (ppm)
(a) (b)
1600
935.778 ± 8.82g
1400
1400
Aktivitas antioksidan (µM Trolox)
1200
696.519 ± 9.45f
583.926 ± 11.35g
1200
508.741 ± 1.28f
529.481 ± 3.39e
1000
439.481 ± 1.28e
416.148 ± 1.70d
1000
400.222 ± 10.18d
342.074 ± 2.57c
330.963 ± 3.90c
800
245.778 ± 0.00b
800
149.481 ± 0.64a
153.926 ± 2.13a
248 ± 1.11b
600 600
400 400
200 200
0 0
Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat (Tabel 3).
Aktivitas antioksidan fraksi etil asetat adalah 844.050 µmol Troloks/g. Aktivitas
antioksidan terendah terdapat pada fraksi n-heksan sebesar 8.975 µmol Troloks/g.
Aktivitas antioksidan fraksi air sebesar 743.597 µmol Troloks/g dan ekstrak
etanol sebesar 433.940 µmol Troloks/g. Uji statistik menunjukkan bahwa
9
PEMBAHASAN
Radikal bebas merupakan senyawa yang memiliki satu atau lebih elektron
yang tak berpasangan tetapi tetap dapat bertahan (bebas). Terbentuknya radikal
bebas dalam tubuh dapat disebabkan oleh reaksi-reaksi kimia (Rodwell et al.
2015). Salah satu radikal bebas yang terdapat dalam tubuh adalah ion Fe3+ (ferri).
Ion ferri dalam tubuh memiliki batas kelarutan sehingga akan lebih mudah
mengendap. Senyawa yang memiliki kemampuan antioksidan akan mengubah ion
ferri menjadi ion ferro. Ion ferro memiliki kelarutan yang lebih tinggi sehingga
dapat larut dan dikeluarkan dari tubuh (Wang dan Pontopaulus 2011).
Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode FRAP. Prinsip metode
FRAP adalah pembentukan garam ferric tripyridyltriazine FeTPTZ23+ pada pH
3.6 yang berperan sebagai radikal bebas pada proses pengukuran antioksidan.
Pembentukan kompleks garam FeTPTZ23+ pada reagen TPTZ ditunjukkan dengan
terbentuknya warna kuning. Senyawa memiliki kemampuan antioksidan apabila
mampu mereduksi ion ferri menjadi ion ferro ditunjukkan dengan terjadinya
perubahan warna reagen FRAP yang berwarna kuning menjadi warna biru
(Benzie dan Devaki 2018). Optimasi metode FRAP yang dilakukan Benzie dan
Devaki (2018) menunjukkan pengukuran aktivitas antioksidan terbaik pada pH
3.6 dengan waktu inkubasi selama 4 menit dan pengukuran absorbansi pada
panjang gelombang 593 nm. Kelebihan metode FRAP adalah mudah, cepat,
12
reagen tergolong stabil, toksisitas rendah, sensitif dan presisi tinggi, reaksi
stokiometri konstan dan perbedaan kecil pada kondisi reaksi tidak memberikan
efek yang signifikan terhadap hasil pengukuran.
Pengukuran aktivitas antioksidan menggunakan troloks sebagai standar
pengukuran. Troloks merupakan antioksidan yang sangat kuat dan memiliki
aktivitas yang baik dalam pengukuran dengan berbagai macam metode. Troloks
telah banyak digunakan sebagai pembanding aktivitas antioksidan dengan metode
FRAP. Troloks (6-hydroxy-2,5,7,8-ttetramethylchromane-2-carbolic acid)
merupakan vitamin E yang larut air yang digunakan sebagai pengukuran aktivitas
antioksidan dalam bentuk troloks ekivalen. Troloks mampu mereduksi berbagai
jenis radikal bebas diantaranya radikal yang berasal dari logam-logam transisi,
•OH, •OOH, •OCH3 dan •OOCHCH2 (Alberto et al. 2013)
Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat yaitu sebesar
844.050 µmol Tr/g. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan seusai dengan
penelitian Septiani (2017) dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)
menunjukkan fraksi etil asetat memiliki aktivitas tertinggi dengan nilai IC50
sebesar 13.15 µg/mL. Aktivitas antioksidan dengan metode rancimat
menunjukkan aktivitas tertinggi pada fraksi etil asetat dengan nilai Faktor Proteksi
(FP) sebesar 1.38 (Wedaswari 2018). Aktivitas antioksidan dengan metode FRAP
fraksi etil asetat sirih merah menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan
ekstrak kedelai sebesar 102 µmol Tr/g dan ekstrak wijen sebesar 152 µmol Tr/g
(Camatri et al. 2016). Fraksi etil asetat mengandung senyawa-senyawa metabolit
sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tanin, steroid dan saponin yang dapat bersifat
sebagai antioksidan (Septiani 2017).
Simpulan
Ekstrak etanol 70%, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air memiliki
aktivitas antioksidan. Kandungan kuersetin tertinggi terdapat pada fraksi etil
asetat sebesar 3.887 mg/g. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada etil asetat
sebesar 844.050 µmol Tr/g.
Saran
Ekstrak dan fraksi sirih merah perlu pengukuran total flavonoid dengan
HPLC, pemurnian dengan KLT, pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak dan
fraksi sirih merah dengan metode ORAC dan FTC, serta analisis senyawa-
senyawa yang terdapat pada kromatogram HPLC ekstrak dan fraksi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa RA, Hamid A, Mohamed S, Bakar FA. 2009. Total phenolic compounds,
flavonoid, and radical scavenging activity of 21 selected tropical plants. J
Food Sci. 75 (1) : 28-35.
Nelson DL, Cox MM. 2013. Lehninger : Principles Of Biochemistry. 6th ed. New
York (US) : W. H. Freeman and Company.
Ramadani F. 2018. Aktivitas antioksidan, total tanin ekstrak dan fraksi daun sirih
merah (Piper crocatum) dan identifikasi dengan LC-MS [skripsi]. Bogor
(ID) : Institut Pertanian Bogor.
Roberts RA, Laskin DL, Smith CV, Robertson FM, Allen EMG, Doom JA,
Slikkerk W. 2009. Nitrative and oxidative stress in toxicology and disease.
J Tox Sci. 112 : 4-16.
Rodwell VW, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Weil PA. 2015. Harpper’s :
Illustrated Biochemistry.30th ed. New York (US) : The Mc-Graw-Hill
Education.
Safithri M, Yasni A, Bintang M, Ranti AS. 2012. Toxicity study of antidiabetics
functional drink of Piper crocatum dan Cinnamomum burmanni. Hayati J
Biosci. 19 (1) : 31-36. doi : 10.4308/hjb/19.1.31.
Safithri M, Yasni S, Bintang M, Ranti AS. 2012. Aktivitas antioksidan dan
inhibitor enzim α-glukosidase minuman fungsional sirih merah (Piper
crocatum) dan kayu manis (Cinnamon burmanni). Di dalam : Montolalu R,
Andarwulan N, Ijong FG, Tooy D, Djarkasi GSS, Mentang F, Makapedua
DM, editor. Peran Teknologi dalam Perkembangan Pangan yang Aman,
Bermutu dan Terjangkau bagi Masyarakat, Seminar Nasional
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia . 25-27 September 2011;
Manado, Indonesia. Manado (ID) : Universitas Sam Ratulangi. hlm 282-
287.
Septiani R. 2017. Ekstrak dan fraksi daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz &
Pav) sebagai antioksidan dengan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil
[skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Sies H, Berndt C, Jones DP. 2017. Oxidative stress. Ann Rev Biochem. 86 : 715-
748.
Song X, Li J, Wang J, Chen L. 2009. Quercetin molecularly imprinted polymers :
preparation, recognition, characteristics and properties as sorbent for solid-
phase extraction. Talanta. 80 : 694-702.
Stoker HS. 2016. General, Organic, and Biological Chemistry. 7th ed. Boston
(US): Cangage Learning.
Suhermanto. 2013. Profil flavonoid, tanin dan alkaloid dari ekstrak daun sirih
merah (Piper crocatum) [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Sulistiawati E, Santosa I, Rizka Y, Saka AA. 2015. Pengaruh suhu pada
pengeringan tepung kimpul (Xanthasoma sagittifolium). J Chemica. 2 (2) :
57-60.
15
Wahyuni DT, Widjanarko SB. 2015. Pengaruh jenis pelarut dan lama ekstraksi
terhadap ekstrak karotenoid labu kuning dengan metode gelombang
ultrasonik. JPA. 3 (2) : 309-401.
Wang J, Pantopoulos K. 2011. Regulation of cellular iron metabolism. J Biochem.
434: 365-381.
Wedasari IAI. 2018. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan fraksi daun sirih
merah (Piper crocatum) dengan metode rancimat dan identifikasi dengan
LC-MS [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Weni M. 2014. Aktivitas penghambatan ekstrak sirih merah (Piper crocatum)
terhadap pembentukan malondialdehida (MDA) dan enzim tirosinase
[skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Wicaksono BD, Handoko YA, Arung ET, Kusuma IW, Yulia D, Pancaputra AN,
Sandra F. 2009. Antiproliferative effect of the methanol extract of Piper
crocatum Ruiz & Pav leaves on human breast (T47D) cells in-vitro. TJPR.
8 (4) : 345-352.
16
17
LAMPIRAN
18
19
Fraksinasi bertingkat
ekstrak
Lampiran 2 Kadar air simplisia, rendemen ekstrak dan rendemen fraksi daun sirih
merah
Perhitungan kadar air simplisia
Pengulangan Bobot sampel (g) Kadar Air (%)
Sebelum dikeringkan Setelah dikeringkan
1 2.0037 1.8389 8.22
2 2.0036 1.8367 8.33
3 2.0007 1.8434 7.86
Rata-rata 8.13 ± 0.25
Lampiran 3 Perhitungan total kuersetin ekstrak dan fraksi daun sirih merah
Kromatogram HPLC standar kuersetin, ekstrak etanol 70% dan fraksi daun sirih
merah
Profil kromatogram standar kuersetin
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
22
Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 2
Ulangan 3
Ulangan 2
24
Ulangan 3
Ulangan 2
Ulangan 3
25
65456 4
= x 10 µg/mL
2080650
= 31.459 µg/Ml
Kandungan kuersetin dalam sampel ekstrak etanol 70% :
njek x volume x fp
[kuersetin sampel] =
obot sampel
3 .459 g m x 25 m x
=
0.5072 g
32.295 x 0 mg m x 25 m x
=
0.5072 g
= 1.592 mg/g ekstrak
26
1.000
0.900 y = 0.0009x + 0.0268
0.800 R² = 0.9976
0.700
Absorbansi
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (µmol/L)
27
Perhitungan antioksidan
28
29
30
Perhitungan:
N = 21, Dtabel = 0.478
Nilai terendah = 312.222
3-
Dhitung = n-2 -
328.889 - 3 2.222
=
490.222 - 3 2.222
= 0.094
Dhitung < Dtabel maka data tidak dibuang
Nilai tertinggi = 512.444
n - n-2
Dhitung = n- 3
5 2.444 – 490.222
=
5 2.444 – 3 2.222
= 0.111
Dhitung < Dtabel maka data tidak dibuang
32
Fraksi n-heksan
Konsentrasi Aktivitas antioksidan Data Uji Dixon
Ulangan
(ppm) (µmol Tr/g) (µmol Tr/g)
1 NA NA
200 2 NA NA
3 NA NA
1 NA NA
300 2 NA NA
3 NA NA
1 NA NA
400 2 NA NA
3 NA NA
1 NA NA
500 2 NA NA
3 NA NA
1 5.902 5.902
600 2 NA NA
3 0.369 0.369
1 3.056 3.056
800 2 10.000 10.000
3 14.167 14.167
1 46.889
1000 2 12.444 12.444
3 16.889 16.889
Perhitungan:
N = 8, Dtabel = 0.608
Nilai terendah = 0.369
2-
Dhitung =
n- -
3.056 - 0.368
=
6.889 - 0.368
= 0.163
Dhitung < Dtabel maka data tidak dibuang
Nilai tertinggi = 46.889
n - n-
Dhitung = n- 2
46.889 – 6.889
=
46.889 – 3.056
= 0.615
Dhitung > Dtabel maka data dibuang
33
Fraksi n-heksan
Konsentrasi Aktivitas antioksidan Data uji Dixon
Ulangan
(ppm) (µmol Tr/g) (µmol Tr/g)
1 NA NA
200 2 NA NA
3 NA NA
1 NA NA
300 2 NA NA
3 NA NA
1 NA NA
400 2 NA NA
3 NA NA
1 NA NA
500 2 NA NA
3 NA NA
1 5.902 5.902
600 2 NA NA
3 0.369 0.369
1 3.056 3.056
800 2 10.000 10.000
3 14.167 14.167
1
1000 2 12.444 12.444
3 16.889 16.889
Perhitungan:
N = 7, Dtabel = 0.569
Nilai terendah = 0.369
2-
Dhitung =
n-
3.056 - 0.369
=
6.889 - 0.369
= 0.163
Dhitung < Dtabel maka data tidak dibuang
Nilai tertinggi = 16.889
n - n-
Dhitung = n-
6.889 – 4. 67
=
6.889 – 0.369
= 0.165
Dhitung < Dtabel maka data tidak dibuang
34
Perhitungan:
N = 21, Dtabel = 0.478
Nilai terendah = 756.667
3-
Dhitung =
n-2 -
778.889 - 756.667
=
929. - 756.667
= 0.129
Dhitung < Dtabel maka data tidak dibuang
Nilai tertinggi = 945.778
n - n-2
Dhitung = n- 3
945.778 – 929.
=
945.778 – 778.889
= 0.099
Dhitung < Dtabel maka data tidak dibuang
35
Fraksi air
Konsentrasi Aktivitas antioksidan Data uji Dixon
Ulangan
(ppm) (µmol Tr/g) (µmol Tr/g)
1 745.556 745.556
200 2 745.556 745.556
3 751.111 751.111
1 820.898 820.898
300 2 820.898 820.898
3 820.898 820.898
1 847.778 847.778
400 2 858.889 858.889
3 858.889 858.889
1 829.333 829.333
500 2 836 836
3 831.556 831.556
1 730.769 730.769
600 2 730.769 730.769
3 727.080 727.080
1 635 635
800 2 635 635
3 637.778 637.778
1 575.778 575.778
1000 2 579.111 579.111
3 596.889 596.889
Perhitungan:
N = 21, Dtabel = 0.478
Nilai terendah = 575.778
3-
Dhitung = n-2 -
596.889 - 575.778
=
847.778 - 575.778
= 0.071
Dhitung < Dtabel maka data tidak dibuang
Nilai tertinggi = 858.889
n - n-2
Dhitung = n- 3
858.889 – 847.778
=
858.889 – 596.889
= 0.042
Dhitung < Dtabel maka data tidak dibuang
36
Duncan
N Subset for alpha = 0.05
Sampel
1 2
Fraksi etil asetat 3 1672218.667
Standar kuersetin 3 2080649.667
Fraksi air 3 4478980
Ekstrak etanol 3 616836559.333
Sig. .006 .052
Duncan
N Subset for alpha = 0.05
Sampel
1 2
Fraksi air 3 1.05500
Ekstrak etanol 3 1.47333
Fraksi etil asetat 3 3.88667
Sig. .421 1
Duncan
Subset for alpha = 0.05
Konsentrasi N
1 2 3 4 5 6 7
200 ppm 3 66.667
300 ppm 3 122.074
400 ppm 3 178
500 ppm 3 243.185
600 ppm 3 268.371
800 ppm 3 352.444
1000 ppm 3 488.370
Sig. 3 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
37
Duncan
Subset for alpha = 0.05
Konsentrasi N
1
600 ppm 2 1.889
800 ppm 3 7.529
1000 ppm 3 25.507
Sig. 3 .088
Duncan
Subset for alpha = 0.05
Konsentrasi N
1 2 3 4 5 6 7
200 ppm 3 153.926
300 ppm 3 248
400 ppm 3 330.963
500 ppm 3 400.222
600 ppm 3 529.481
800 ppm 3 696.519
1000 ppm 3 935.778
Sig. 3 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
38
Duncan
Subset for alpha = 0.05
Konsentrasi N
1 2 3 4 5 6 7
200 ppm 3 149.481
300 ppm 3 245.778
400 ppm 3 342.074
500 ppm 3 416.148
600 ppm 3 439.481
800 ppm 3 508.741
1000 ppm 3 583.962
Sig. 3 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Duncan
N Subset for alpha = 0.05
Sampel
1 2 3 4
Fraksi n-heksan 7 8.975
Ekstrak etanol 21 433.940
Fraksi air 21 743.597
Fraksi etil asetat 21 844.050
Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000
39
RIWAYAT HIDUP