1.Akses Informasi Keuangan ini berlaku terhadap semua entitas lembaga keuangan
keuangan dan non lembaga keuangan
Di jajaran lembaga keuangan ialah perbankan, pasar modal, dan asuransi. Lembaga keuangan
non keuangan atau entitas lainnya ialah pengelola akun keuangan seperti perseroan terbatas
dan yayasan, persekutuan atau trust, lembaga simpanan, kustodian dan entitas investasi.
2.Nasabah yang dapat dilaporkan profil keuangannya ialah warga negara Indonesia
maupun warga negara asing yang bekerja atau berbisnis di Indonesia.
3.Informasi yang wajib dilaporkan oleh LK secara otomatis dan periodik, tanpa
didahului permintaan ialah:
5.Batasan saldo atau nilai rekening keuangan yang wajib dilaporkan secara otomatis
untuk kepentingan internasional mulai dari US$ 250.000 atau Rp3,25 miliar. Sedangkan
untuk kepentingan perpajakan domestik mulai dari Rp500 juta. Anda yang memiliki dana di
bawah batasan ini, tidak perlu takut karena Anda tidak akan dilaporkan ke direktorat jenderal
pajak.
6.Akses informasi keuangan yag diberikan kepada aparat pajak ini bertujuan untuk
menggali sumber pajak dalam negeri dan untuk kerjasama informasi keuangan antar
negara anggota G-20. Jika presiden tidak mengeluarkan peraturan ini, Indonesia akan terkucil
dari negara G-20 karena menjadi tempat penyimpanan dana-dana illegal di dunia.
Jadi jangan takut dengan ketentuan akses informasi keuangan ini. Sebab di berbagai belahan
dunia manapun dana Anda bisa diintip oleh aparat pajak, sejalan dengan berlakunya
pertukaran informasi data keuangan Automatic Exchange of Information (AEoI).