ORGANISASI
Pembabakan Pembelajaran Online Diagnosa Organisasi
(Hari Pertama)
No Jam Acara Fasilitator/PJ Keterangan
1 07.45-10.00 Pembelajaran Tahap I (Zoom) penjelasan materi dan diskusi FASILITATOR Admin On-line (Zoom dari pusdiklat)
interaktif
2 10.00-10.15 ISTIRAHAT
1 10.15-12.00 Pembelajaran Tahap II FASILITATOR, Admin Off-line (chat di warkop untuk
Tugas Individu (mandiri) Evaluasi Kegiatan dan Identifikasi tanya jawab)
Masalah
2 12.00-13.00 ISHOMA
3 13.00-14.00 Tahap III: Presentasi hasil tugas individu (secara acak) FASILITATOR, Admin On-line (zoom dr pusdiklat)
3 14.00-14.45 Tahap IV:Peserta mengerjakan tugas kelompok Praktek Peserta Mandiri berkelompok; Fasilitator join ke Zoom 1 s.d. On-line (zoom breakout room dr
penentuan isu strategis unit kerja (Peserta dibagi ke dalam 5 Zoom 6 secara bergantian pusdiklat)
kelompok; Zoom 1 s.d. Zoom 5)
4 14.45-15.45 Tahap V: Peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok FASILITATOR, Admin On-line (zoom dr pusdiklat)
(setiap kelompok diberikan waktu10 menit (5 menit presentasi
dan 5 menit tanya jawab)
(Hari Kedua)
No Jam Acara Fasilitator/PJ Keterangan
1 07.45-10.00 Pembelajaran Tahap VI (Zoom) penjelasan materi dan diskusi FASILITATOR Admin On-line (Zoom: 5 room)
interaktif
2 10.00-10.15 ISTIRAHAT
3 10.15-12.00 Tahap VII:Tugas individu/mandiri (penentuan akar masalah) FASILITATOR standby dalam chating kalau masih ada yg off line, chat di warkop untuk
bertanya dan monitor kegiatan peserta; Admin tanya jawab
4 12.00-13.00 ISHOMA
5 13.00-14.00 Tahap VIII: Diskusi kelompok mencari akar masalah dari isu Fasilitator sebagai moderator dan evaluator On-line (zoom breakout room dr
strategis unit kerja (breakout room 5 kelompok) pusdiklat)
5 14.00-15.30 Tahap IX: Peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok Fasilitator sebagai moderator dan evaluator On-line (zoom dr pusdiklat)
dan tugas individu secara sampel, penutup dan review semua
materi
6 2
15.30-15.45 Tahap X: Peserta menyusun learning journal dan upload LJ FASILITATOR, Admin Off-line, upload tugas di warkop
dan tugas individu serta tugas kelompok di warkop (max jam
22.59)
Kompetensi yang dibangun
Kompetensi kepemimpinan melayani sebagai Kompetensi
manajerial untuk menjamin terlaksananya akuntabilitas
Jabatan Pengawas yang merupakan kemampuan dalam
mengendalikan kegiatan pelaksanaan pelayanan publik
yang dilakukan oleh Pejabat Pelaksana sesuai dengan
standar operasional prosedur
Kompetensi yang dibangun
Kompetensi kepemimpinan melayani sebagai Kompetensi manajerial untuk
menjamin terlaksananya akuntabilitas Jabatan Pengawas
Mengaktualisasikan kepemimpinan
Membangun karakter dan sikap perilaku pelayanan dan pengendalian pekerjaan
kepemimpinan Pancasila yang sesuai dengan bidang tugasnya
berintegritas, dengan melakukan inovasi, kolaborasi,
dan mengoptimalkan seluruh potensi
sumber daya internal dan eksternal
dalam rangka implementasi
Menjunjung tinggi etika birokrasi, dan
peningkatan kinerja pelayanan publik
bertanggung jawab dalam pengendalian
yang dilakukan oleh pejabat pelaksana
pelayanan publik di unit organisasinya
sebagai bentuk perilaku kepemimpinan
Pancasila dan bela Negara
STRUKTUR KURIKULUM
Agenda Kepemimpinan Pancasila dan
Bela Negara
01 1. Etika dan Integritas Kepemimpinan Pancasila;
2. Bela Negara Kepemimpinan Pancasila
Agenda Aktualisasi Kepemimpinan
Agenda Kepemimpinan Pelayanan 04 1. Studi Lapangan Pelayanan Publik;
2. Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan Publik
02 1. Diagnosa Organisasi;
2. Berpikir Kreatif dalam Pelayanan;
3. Membangun Tim Efektif;
4. Kepemimpinan dalam Pelaksanaan Pekerjaan Agenda Orientasi Program
05 1. Strategi Kebijakan Pengembangan Kompetensi
ASN;
03 Agenda Pengendalian Pekerjaan 2. Overview Kebijakan Pelatihan;
3. Dinamika Kelompok;
1. Teknik Komunikasi Publik; 4. Kebijakan dan Tindak Lanjut Hasil Pelatihan
2. Pelayanan Publik Digital;
3. Manajemen Mutu;
4. Pemecahan Masalah dan
Pengambilan Keputusan;
5. Manajemen Pengawasan
DISKRIPSI SINGKAT
DIAGNOSA
ORGANISASI
Peserta diharapkan mampu:
menentukan isu strategis terpilih sesuai unit
organisasinya sebagai gagasan perubahan,
memahami konsep diagnosa organisasi, dan
teknik-teknik analisis manajemen untuk mendukung
pelaksanaan tugas-tugasnya dalam mengendalikan
pelaksanaan kegiatan pelayanan publik, administrasi
pemerintahan dan pembangunan yang dilakukan para
pelaksana di bawahnya.
7
“
PEMIMPIN
DAN
PERUBAHAN
8
“
Konsep
Kepemimpinan
“Kemampuan memobilisasi orang”
(Heifets, 2009)
9
APA yang harus dilakukan?
TACIT
KNOWLEDGE
menyadari
internal
perubahan peruba
han
melakukan
eksternal
10
Tacit knowledge
mempengaruhi stakeholders
13
kinerja tetap
terpelihara, lebih
Mendiagnosa perubahan: baik, meningkat
lingkungan strategis eksternal secara
kondisi internal dan mencari berkelanjutan
langkah solusi inovatifnya (better
performance and
continous
improvement)
14
Pemimpin perubahan:
Mengelola Masa Depan
NOW
TUSI
PERUBAHAN
LINGKUNGAN
ORGANISASI
BERKINERJA
MENGELOLA MASA DEPAN/
AREA MASA
INTERVENSI-ACTION TINGGI
PERUBAHAN LAH
15
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
akuntabel,
(values)
Birokrasi
kuat, kinerja secara
yang OBT
berkelanjutan.
16
Apa manfaat pemimpin perubahan
17
KEPEMIMPINAN DAN PERUBAHAN
19
KONSEP DIAGNOSA
ORGANISASI
• identifikasi isu-isu yang relevan
• fungsi- fungsi mana saja yang
bermasalah, gejala (symthon)
• dilandasi kepentingan untuk
Menilai membangun organisasi
organisasi • mengumpulkan dan
saat ini menganalisa data/informasi
(tuntutan lingkungan eksternal)
Pengamatan, kuesioner,
wawancara, dsb
• faktor penyebab
APA ITU ISU???
Isu → suatu fenomena/kejadian
yang diartikan sebagai
masalah
Isu Strategis
Nasional/Daerah
Isu Strategis
Organisasi/Instansi
Isu Strategis
unit organisasi
peserta PKP
24
Keterkaitan isu strategis nasional/daerah, instansi
dan unit kerja
Isu Strategis Nasional-Daerah:
Ekonomi/Sosial-Budaya/Politik dan Hukum
Dalam visi yang baru tersebut berarti bahwa BPS berperan dalam
penyediaan data statistik nasional maupun internasional,
MISI BPS
1. Menyediakan statistik berkualitas yang berstandar
nasional dan internasional
2. Membina K/L/D/I melalui Sistem Statistik Nasional
yang berkesinambungan
3. Mewujudkan pelayanan prima di bidang statistik
untuk terwujudnya Sistem Statistik Nasional
4. Membangun SDM yang unggul dan adaptif
berlandaskan nilai profesionalisme, integritas dan
amanah
Perumusan
kebijakan
berawal dari isu
strategis
30
BAGAIMANA CARANYA
MENDAPATKAN ISU??
CAPAIAN KUANTITATIF
DAN KUALITATIF sesuai
capaian SKP
31
● Peraturan kepala badan
● Peraturan kepala badan pusat statistik nomor 1
TUGAS pusat statistik nomor 7 tahun 2009 tentang uraian
tugas bagian, bidang,
tahun 2020 tentang
DAN organisasi dan tata kerja subdirektorat, subbagian,
subbidang, dan seksi badan
FUNGSI ●
badan pusat statistik
Peraturan kepala badan pusat statistik
pusat statistik nomor 8 ● Keputusan kepala badan
tahun 2020 tentang pusat statistik no.3 tahun
organisasi dan tata kerja 2002 tentang uraian tugas
badan pusat statistik bagian, bidang, subbagian,
propinsi/kabupaten/kota dan seksi perwakilan BPS di
daerah
32
Dua langkah memilih satu isu strategis
aksi
33
TEHNIK PENETAPAN ISU PRIORITAS
1. ASTR 2. ASTRID
3. APKL 4. USG
5. KINERJA
SKPD34
MEMILIH ISU STRATEGIS
SPESIFIK
AKTU SATU
AL ASTR RELE
VAN ISU
STRATE
GIS
TRANSFO
RMASI
35
Memilih Isu Strategis/Masalah Dengan Kriteria ASTR
Bobot Isu-isu
No. Kriteria Keterangan
Kriteria A B C D E
1 Aktual 30 30 25 15 25 10
2 Spesifik 20 20 20 15 20 10
3 Transformasi 20 20 20 20 20 15
4 Relevan 30 25 25 25 25 10
100 95 90 75 90 65
36
aksi
ASTRID
37
Memilih Isu Strategis/Masalah Menjadi Gagasan Perubahan
dengan Kriteria ASTRID
Bobot Isu Strategis
No. Kriteria Keterangan
Kriteria A B D
1 Aktual 15 15 15 15
2 Spesifik 10 10 10 10
3 Transformasi 10 10 10 10
4 Relevan 15 15 15 15
5 Inovatif 20 10 15 15
Dapat dilaksana- 30 15 20 30
6 kan sesuai masa
pelatihan
100 75 85 95
38
Memilih Isu Strategis/Masalah dengan Kriteria APKL
NILAI
TOTAL RANKING
NO ISU STRATEGIS/MASALAH
A P K L
Pengelolaan barang dan aset belum
1. optimal 4 4 3 3 15 III
39
Urgency, Seriousness, Growth (USG)
40
URGENCY, SERIOUSNESS, GROWTH (USG)
Contoh
Memilih Isu Strategis/Masalah dengan Kriteria yang Dibuat SKPD
ISU STRATEGIS
NO ISU STRATEGIS/MASALAH
A B C
- Memiliki pengaruh yang signifikan terhadap 4 3 3
1. pencapaian sasaran RPJMD kabupaten/kota
2. Merupakan salah satu indikator kinerja utama 4 4 4
(IKU) SKPD-nya
Dampak postiif yang ditimbulkan terhadap 5 4 3
3
publik
- Memiliki daya ungkit untuk pembangunan 5 4 3
4
daerah
5 Kemudahan untuk ditangani 5 3 4
46
MANFAAT DIAGNOSTIC /MENDIAGNOSA
ORGANISASI
Sebagai langkah awal untuk melakukan perubahan, karena:
47
DUA LANGKAH MENDIAGNOSA:
48
Kerangka berpikir DO
Kondisi yang
diharapkan:
- ................
- ................
Solusi inovatif:
- ....................................
- ....................................
- ....................................
- ....................................
Kondisi saat ini: - ....................................
-................. - ....................................
-.................
49
Penajaman analisis
Kondisi yang
Solusi inovatif: diharapkan
Milestone
- Jangka pendek,
Kondisi - Menengah,
Saat ini - Panjang
52
Contoh Kerangka berpikir Diagnosa Organisasi
53
Gap
Permasalahan: Fungsi Pengawasan kegiatan survei harga konsumen
masih rendah
SLIDE
Internal
1. Jadwal kerja yang padat dan tumpang tindih
2. Belum lengkapnya mekanisme pengontrolan pekerjaan pegawai
3. Kurangnya motivasi pegawai
Eksternal
1. Bertambahnya kegiatan ad-hoc
2. Hubunga dengan responden kurang lancar
55
Dampak
56
Solusi Inovatif: Aksi Perubahan
58
1. Teknik Analisis
Tertutup: Variabel
sudah ditetapkan
Teknik Diagnosa
2. Teknik analisis
Terbuka: Variabel
ditentukan sendiri
59
1)Teknik analisis tertutup,
a) McKinseys’ Seven S dengan tujuh S yang saling
mempengaruhi: structure, strategy, system, skills, staff,
style and shared values.
b) Wisboard’s Six Box Model memilikan 6 (enam) elemen
ditambah 1 dengan elemen lingkungan (environment)
luar menjadi 7 (tujuh), yaitu leadership, purposes,
structure, rewards, helpful mechanisms, relationship and
environment.
c) Malcom Baldrige dengan tujuh kategorui yaitu:
perencanaan, kepemimpinan, perencanaan strategik,
konsumen dan fokus pada pasar, Informasi dan
analisis, focus sumber daya manusia, dan manajemen
proses.
60
1) Teknik analisis tertutup,
d) Common Assesment Framework, memiliki 8 (delapan) unsur yang jadi
fokusnya, yaitu: result orientation, leadership and constancy of
purposes, corporate social responsibility, citizen/customer focus,
mutually beneficial partnerhip, involvement of people, management of
processes and facts, and continuous improvement and innovation.
e) Untuk birokrasi Indonesia, terkait pelaksanaan reformasi birokrasi
dan tunjangan kinerja, ada Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi
birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessement) oleh
kementerian/lembaga maupun instansi pemerintahan pada tingkat
pusat dan daerah.
f) The Burke-Litwin Causal Model yang lebih rumit karena terdiri
dari 12 unsur, yaitu exsternal environment, leadership, miission and
strategy, culture, structure, management practices, system, working
group climate, skil/job match, motivation, individual needs and values,
and performance. 61
2) Teknik analisis terbuka,
a. Force Field Analisis, yang menganalisa medan kekuatan
penggerak (driving forces) dan kekuatan yang menahan
(restraining forces) pada masalah saat ini (current state
affairs) untuk mencapai tujuan atau keadaan yang
diinginkan (desired state of affairs, goal).
b. Analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunity and
threats).
c. Analisa SOAR (strengths, opportunity, aspirations and
results).
62
2) Teknik analisis terbuka,
d. Analisa diagram pohon (tree diagram) yang merupakan alur
berpikir logis, sebab akibat untuk membantu identifikasi
masalah dan menemukan faktor atau unsur-unsur yang
bermasalah dan berpengaruh kuat terhadap kinerja tertentu,
kemudian merumuskan solusinya.
e. Analisa tulang ikan (fish bone diagram), relatif sama dengan tree
diagram, yaitu alur berpikir logis, sebab akibat untuk
membantu identifikasi masalah dan menemukan faktor atau
unsur-unsur yang bermasalah dan berpengaruh kuat terhadap
kinerja tertentu, dan merumuskan solusinya. Analisa ini dilakukan
secara horizontal dan awalnya dengan menetapkan 5 M (man,
money, materials, machine, methode) dan market. 63
TEHNIK MENEMUKAN PENYEBAB
Information
Man
Market Money
Environment
6M
Machine Material
Methods
64
Fish Bone Diagram Model
● Diagram Sebab – Akibat (Fishbone Diagram atau
analisis tulang ikan)
● Dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada
tahun 1943, sehingga sering disebut dengan
diagram Ishikawa.
● Diagram sebab-akibat (cause and effect diagram
atau fishbone diagram) adalah sebuah teknik
grafis yang digunakan untuk mengurutkan dan
menghubungkan interaksi antara faktor-faktor
yang berpengaruh dalam suatu proses
65
Fish Bone Diagram Model
● Diagram ini juga berguna untuk mengidentifikasi akar penyebab
potensi dari suatu masalah.
● Diagram sebab akibat memfokuskan pada penekanan masalah atau
gejala yang merupakan akar penyebab masalah. Diagram sebab akibat
juga menampilkan penyebab-penyebab masalah dengan cara
menghubungkan penyebab-penyebab menjadi satu
● Mengkategorikan berbagai sebab potensial dari satu masalah atau
pokok persoalan dengan cara yang mudah dimengerti dan rapi. Yaitu
dengan cara memecah proses menjadi sejumlah kategori yang
berkaitan dengan proses, mencakup manusia, material, mesin,
prosedur, kebijakan dan sebagainya (Imamoto et al., 2008).
66
lihat varibel, kategori, unsur/aspek yang dilihat
67
Contoh FISHBONE DIAGRAM
Pemasukan dokumen
Sulit mencacah karena sering terlambat
Belum ada Tdk mempunyai data
alat bantu bulan sebelumnya
pencacahan
Belum o ptimalnya
pelaksanaan SHPed
pada Seksi Stat. Distribusi
BPS Kota Dep ok
Belum ada SOP yang jelas
Masih banyak
Sulit memeriksa karena
data tidur
Belum ada database harga perbulan Tdk mempunyai data
per responden bulan sebelumnya Series data antar
bulan turun naik
68
Sasaran di Pencapaian
RENSTRA Sasaran
Ada GAP
Pohon Analisis
Isu/ Topik (Area Pohon
Bermasalah) Masalah
Alternatif Pemecahan/
Kegiatan Pohon
Sasaran
71
POHON MASALAH
(PERNYATAAN NEGATIF)
AKIBAT
SEBAB
1.Tentukan area yg bermasalah (Topik Perubahan) yang merupakan kesenjangan antara keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan
dalam lingkup tupoksi sesuai lokus dan tempatkan pada kotak no. 1. Selanjutnya disebut masalah utama. Tentukan pula masalah yang
ditimbulkan sbg akibat adanya masalah utama (masalah dlm pencapaian visi dan misi atau tupoksi atasan, tempatkan pada kotak no. 4.
Kedua kotak di bold;
2. Analisis penyebabnya sebanyak mungkin (berpedoman pada fungsi2 manajemen dari George Terry dan Stoner & Freeman (POAC+L),
Tempatkan pd susunan kotak no. 2. Penyebab ini disebut masalah pokok;
3. Tetapkan satu masalah pokok yang dominan melalui analisis USG, hasilnya di bold;
4. Analisis penyebabnya sebanyak mungkin (berpedoman pada fungsi2 dan unsur2 manajemen (6M), kemudian tetapkan 4 yg paling kausal.
Tempatkan pd susunan kotak no. 3. Penyebab ini disebut masalah spesifik;
5. Tetapkan satu masalah spesifik yg dominan dgn teknik analisis USG , hasilnya di bold
72 Rendahnya.., Kurangnya…, dll)
6. Rumuskan semua masalah dlm pernyataan negatif ( Belum optimalnya…,
7. Arah panah kebawah menunjukkan penyebab dan keatas sebagai akibat
Contoh TREE DIAGRAM
73
POHON SASARAN
(PERNYATAAN POSITIF)
AKIBAT
SEBAB
1. Ubah Pernyataan Negatif pada semua kotak dalam pohon masalah menjadi pernyataan
positif, sehingga masalah berubah menjadi sasaran.
2. Narasi terukur dengan awalan TER …. secara kuantitas maupun kualitas,. Contoh :
Terwujudnya, Tercapainya, Terkendalikannya, Terpenuhinya, Tersedianya,
Terselenggaranya, Terdidiknya, Tersusunnya, Tertingkatkannya dsbnya ( Perhatikan padanan
kata yang tepat )
3. Analisis USG tidak digunakan lagi, akan tetapi langsung menetapkan Sasaran Utama, Sasaran-
sasaran Pokok dan Sasaran-sasaran Spesifik. Kotak yang di bold pada pohon masalah juga di
bold pada pohon sasaran 74
POHON ALTERNATIF
Mencari Solusi
Permasalahan
Alternatif kegiatan
1. Pindahkan Sasaran no 4, no 1, no 2 (dominan) dan no 3 (dominan) pada petak yang tersedia pada Pohon
Alternatif
2. Analisis cara mewujudkan Sasaran Spesifik dominan, melalui 3 atau 4 kegiatan dan tempatkan pada petak
alternatif kegiatan. Sasaran Spesifik selanjutnya disebut Sasaran Umum
3. Masing-masing alternatif kegiatan dirumuskan dengan kata kerja, misalnya Membuat, Menyempurnakan,
Melaksanakan, Menyusun, Merevisi dsbnya
4. Tetapkan salah satu kegiatan yang dipilih dengan menggunakan Teori Tapisan atau lainnya untuk memilih
kegiatan yg diprogramkan terlebih dahulu
75
TEORI TAPISAN
Dasar pertimbangan:
78
Force Field Analysis
Langkah pertama Force Field Analysis adalah menyepakati bidang
perubahan yang akan dibahas. Bidang perubahan ini dapat ditulis
sebagai sasaran kebijakan yang diinginkan atau tujuan.
Semua kekuatan yang mendukung adanya perubahan kemudian ditulis
dalam kolom di sebelah kiri (Driving Forces, mendorong perubahan ke
depan), sementara semua kekuatan penentang munculnya perubahan
ditulis dalam kolom di sebelah kanan (Restraining Forces, penghambat
perubahan).
Kekuatan pendorong dan penghambat ini harus di pilah-pilah menurut
tema yang sama, kemudian diberi skor sesuai dengan ‘magnitude’
masing2, mulai dari skor satu (lemah) hingga skor lima (kuat).
79
Force Field Analysis
Skor yang diperoleh bisa jadi tidak seimbang di masing-masing sisi.
Hasilnya tampak pada gambar berikut ini:
80
ANALISIS SWOT
81
SWOT
Rencana strategis mempersiapkan arah rencana
jangka panjang yang berkembang atas dasar 3
landasan, yaitu:
1. Kepentingan sosio-ekonomik organisasi
2. Nilai-nilai dan filosofi dari manajer puncak
3. Penilaian mengenai kekuatan maupun
kelemahan dalam lingkungan internal dan
eksternal organisasi. Disinilah letaknya
analisis SWOT
82
SWOT ● SWOT singkatan dari Strength, Weakness,
Opportunity dan Threats atau kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan ancaman
● Analisis SWOT berusaha menentukan metoda
guna memanfaatkan secara maksimal semua
kekuatan yang ada serta peluang-peluang
yang terbuka, sekaligus menekan atau
meminimalkan semua kelemahan serta
ancaman yang dihadapi sebagai kondisi awal
organisasi
● Analisis SWOT didasari oleh suatu logika
bahwa keberhasilan suatu organisasi akan
ditentukan oleh situasi dan kondisi internal
maupun eksternal organisasi yang
bersangkutan
83
ANALISA SWOT
Peluang : Tantangan:
Faktor Eksternal 1. …………… 1. ………………
2. ……………… 2. ………………
3. dst … 3. dst …
Faktor Internal
84
Strengths (faktor kekuatan)
Kekuatan internal organisasi menyangkut
situasi dan kondisi, yaitu potensi yang
dimiliki, seperti:
● Cita-cita, kebijakan
● Tugas pokok, fungsi dan sasaran
● Filosofi dan tata nilai
● Jumlah personel, keterampilan dan
pengalaman
● Tingkat kesetiakawanan personel
● Teknologi yang dimiliki
● Dll
85
Weaknesses (faktor kelemahan)
Berbagai kondisi internal yang
melemahkan atau kurang
kondusifnya upaya mengejar visi/misi
organisasi, seperti:
● Buruknya birokrasi organisasi
● Lemahnya disiplin pegawai
● Adanya jabatan rangkap
● Rendahnya kesejahteraan pegawai
● Lemahnya etos kerja
● Lemahnya infrastruktur
● Dll
86
Opportunities (faktor peluang)
87
Threats (faktor ancaman)
S (Strength) W (Weakness)
IFAS Tentukan faktor2 kekuatan Tentukan faktor2 kelemahan
internal internal
EFAS
89
Output DO:
1. Identifikasi Masalah
Isu Strategis
2. Analisis Masalah
90
Keterkaitan Mata Diklat dengan
Aksi Perubahan
Ketepatan Rencana Aksi Perubahan (5%)
- Latar Belakang
- Profil Kinerja Pelayanan (saat ini)
- Tujuan dan Manfaat (Kinerja yg diharapkan)
- Permasalahan Kinerja Pelayanan
- Strategi/Gagasan penyelesaian masalah
91
KESIMPULAN
92
RESUME
IDENTIFIKASI ISU-ISU
KENALI TUSI ANDA,
(3 ISU)
MASALAH DALAM
DAN RUMUSKAN DALAM
PENCAPAIAN SKP
KALIMAT
TETAPKAN PRIORITAS
CARI FAKTOR PENYEBAB
ISU YANG DIANGKAT
(FISHBONE, DIAGRAM
(ASTR, ASTRID, USG,
POHON, FFA, SWOT)
APKL)
TENTUKAN GAGASAN
PEMECAHAN
93
Thank
you