Tim Pengembang
Mata Kuliah Projek Kepemimpinan
1
Daftar Isi
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab I Pendahuluan 4
1.1. Deskripsi Projek Kepemimpinan II 4
Fase 1. Revisi dan Konfirmasi rencana 4
Fase 2. Atur dan mulai eksekusi rencana 4
Fase 3. Berbagi praktik baik dalam gelar projek kepemimpinan 4
1.2. Tujuan Projek Kepemimpinan II 5
Bab IV Penutup 13
Lampiran 14
1. Format Permohonan Izin Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II 14
2. Format Pembimbingan (konsultasi) Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II 15
3. Format Laporan Projek Kepemimpinan II 16
1. Profil projek 16
2. Alur/urutan kegiatan 16
A. Diagram alur/urutan kegiatan tahap demi tahap 16
B. Templat Eksekusi “work breakdown structure” 16
3. Templat Eksekusi Perencanaan Waktu/alokasi Kegiatan 17
4. Templat Realisasi Penggunaan Anggaran Kegiatan 17
5. Templat Kualitas keberhasilan projek/kegiatan 17
6. Peran, Tugas, dan tanggung jawab anggota kelompok dan pemangku kepentingan
17
7. Rangkuman dan refleksi kelompok atas tantangan dan pencapaian projek 17
2
PROFIL PENGEMBANG MODUL 18
Aditya Dharma 18
Maria Rosaline Nindita Radyati 19
3
Bab I Pendahuluan
4
kelompok akan menyajikan hasil dan proses yang telah dilalui ke dalam bentuk pameran.
Dengan demikian, dalam fase ini setiap kelompok pun perlu menentukan bagaimana
strategi penyajian pameran yang dapat memberikan pengalaman bermakna dan
mengesankan bagi para pengunjung pameran.
5
Bab II Prosedur Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II
6
tagihan output dalam tiap fase dan kegiatan berfungsi sebagai kerangka pemantik poin-poin
diskusi dan pembimbingan yang akan dilakukan DPP bersama kelompok yang dibimbingnya.
7
Tabel 1. Prosedur dan Kegiatan PK-II
Fase Input Kegiatan dan Pembimbingan Output
Fase 1. Revisi dan Materi paparan Diskusi bersama pemangku kepentingan di Rencana milik bersama (Rencana PK-II)
konfirmasi rencana Rencana PK-I sekolah/komunitas sasaran; dua kali Konsultasi
dengan Dosen Pembimbing Projek.
Fase 2. Atur dan mulai Rencana PK-II Penggalangan komitmen, dukungan, dan kontribusi Peta peran/tanggung jawab kelompok mahasiswa
eksekusi rencana aktif dari pemangku kepentingan di dan pemangku kepentingan di sekolah/komunitas
sekolah/komunitas sasaran; dua kali Konsultasi (Peta peran/tanggung jawab PK-II)
dengan Dosen Pembimbing Projek.
Rencana PK-II dan Eksekusi Rencana PK-II, dan dokumentasi Laporan proses dan pencapaian PK-II
Peta peran/tanggung proses/hasil/dampak PK-II terhadap peningkatan
jawab PK-II kualitas pembelajaran peserta didik; enam kali
Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Projek.
Fase 3. Berbagi praktik Laporan proses dan Penentuan strategi komunikasi dan pembuatan Materi paparan dan pameran yang bermakna dan
baik dan gelar projek pencapaian PK-II materi gelar projek kepemimpinan yang mengesankan bagi panelis dan pengunjung
kepemimpinan menerapkan prinsip storytelling dan rasa syukur kegiatan
(apresiatif); empat kali Konsultasi dengan Dosen
Pembimbing Projek.
Materi paparan dan Paparan dan pameran dalam gelar projek Nilai setiap mahasiswa yang dirumuskan dari:
pameran yang kepemimpinan di kampus. Paparan tiap kelompok ● penilaian laporan oleh dosen pembimbing projek
bermakna dan akan direspon oleh panelis yang terdiri dari Dosen dan paparan/pameran kelompok oleh panelis >
mengesankan bagi Pembimbing Projek (DPP) dan Instruktur. Pameran bobot 15% laporan UTS dan 40% laporan UAS,
panelis dan semua kelompok akan ditampilkan dan dikunjungi ● evaluasi tiap anggota kelompok terhadap
pengunjung kegiatan oleh segenap komunitas kampus (dan jika kontribusi dan kinerja anggota kelompoknya
memungkinkan turut juga mengundang (peer assessment) > bobot 15%, dan
sekolah/komunitas sasaran); dua kali Konsultasi ● akumulasi nilai refleksi tiap anggota kelompok
dengan Dosen Pembimbing Projek. terhadap kontribusi dan kinerja masing-masing
(jurnal refleksi, self assessment) > bobot 30%.
8
Bab III Prosedur Penilaian Projek Kepemimpinan II
9
Laporan kemajuan kelompok akan direspon oleh DPP dengan sesi konsultasi, dialog dan
diskusi bersifat layaknya sesi coaching, yang selalu akan ditutup dengan tindakan nyata apa yang
akan dilakukan kelompok dan tidak diberikan nilai skor. Sedangkan jurnal refleksi individu akan
diberi nilai skor oleh DPP berdasarkan rubrik berikut:
10
Laporan kelompok memaparkan rencana PK-II yang kelompok buat,
realisasi implementasi atau respon atas tantangan yang dihadapi,
SKOR 3
refleksi kolektif kelompok atas kinerja dan kontribusi projek bagi
peserta didik di sekolah/komunitas sasaran.
Alur informasi Informasi yang Sebagian informasi yang Alur informasi dan pesan
ditampilkan lengkap, ditampilkan terorganisasi belum terorganisasi
terorganisasi dengan jelas dengan jelas dan logis. dengan jelas dan logis.
dan logis. Mudah untuk Belum konsisten
mengaitkan pesan dari menunjukkan keterkaitan
paparan yang disajikan. pesan dari paparan yang
disajikan.
Peran peserta Ada bukti yang jelas untuk Ada bukti yang untuk Belum jelas bukti
didik/anak di menempatkan peserta melibatkan peserta pelibatan peserta
sekolah/komunita didik/anak di didik/anak di didik/anak di
s sasaran sekolah/komunitas sekolah/komunitas sekolah/komunitas
sasaran sebagai sasaran walaupun bukan sasaran.
kontributor utama. sebagai kontributor
utama.
D. Penilaian Evaluasi Kinerja dan Kontribusi Anggota Kelompok (Peer Assessment)
Untuk poin penilaian ini, setiap anggota akan mengevaluasi rekan-rekan
kelompoknya secara tertutup hanya disampaikan kepada DPP. Format yang akan
digunakan untuk evaluasi ini paling tidak dapat mengacu kerangka berikut:
11
Kontribusi (peran serta dan keterlibatan individu dalam proses
Nama Anggota pengambilan keputusan dan strategi komunikasi/kreasi/solusi
Kelompok kelompok)
12
Bab IV Penutup
Pada akhir panduan ini, perlu diingat kembali bahwa Mata kuliah Projek
Kepemimpinan ini hanyalah sebuah upaya menyediakan kesempatan bagi mahasiswa,
untuk berlatih menjadi pemimpin. Oleh karena itu, para mahasiswa diharapkan dapat
langsung memanfaatkan setiap kesempatan yang ada dalam proses implementasi projek
mereka untuk mengasah keterampilan kepemimpinan, seperti keterampilan: refleksi,
pengambilan keputusan, berelasi atau berinteraksi antar manusia, komunikasi efektif (baik
lisan maupun tulisan), serta mengelola diri dan kelompoknya.
Semoga semua yang terlibat dalam PK-II ini dapat menunaikan dan belajar dari
perannya dengan baik sehingga dapat turut bertumbuh menjadi pribadi pemimpin yang
lebih baik dari hari demi hari, menjadi orang-orang yang makin mampu membawa dampak
positif yang berarti bagi kualitas pembelajaran anak dalam ekosistem pendidikan di
Indonesia.
Tim Pengembang
Mata Kuliah Projek Kepemimpinan
13
Lampiran
14
2. Format Pembimbingan (konsultasi) Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II
Laporan kemajuan kelompok akan direspon oleh DPP dengan sesi konsultasi, dialog dan
diskusi bersifat layaknya sesi coaching, yang selalu akan ditutup dengan tindakan nyata apa yang
akan dilakukan dan pembelajaran yang diperoleh kelompok, serta tidak diberikan nilai skor.
Komitmen/ Kesimpulan/
Isu/Topik (Poin- Dukungan yang
Kelompok rencana tindak inspirasi yang
poin penting diperlukan
(Judul PK-II) lanjut diperoleh
refleksi) kelompok
kelompok kelompok
15
3. Format Laporan Projek Kepemimpinan II
Dalam Laporan PK-II, tiap kelompok harus mengkonsolidasikan semua hasil dan
proses yang telah dilakukan untuk menggambarkan proyeksi dan rekomendasi agar
dampak positif projek dapat berlangsung secara berkelanjutan dan tidak terbatas hanya
dalam bagian-bagian berikut:
1. Profil projek
Nama Projek
Lokasi
Waktu Pelaksanaan
Koordinator
2. Alur/urutan kegiatan
A. Diagram alur/urutan kegiatan tahap demi tahap
Contoh:
16
3. Templat Eksekusi Perencanaan Waktu/alokasi Kegiatan
Nama Output Rencana Waktu Pihak yang Deskripsi
Kegiatan Pelaksanaan bertanggung jawab Pencapaian/
Kemajuan
6. Peran, Tugas, dan tanggung jawab anggota kelompok dan pemangku kepentingan
Nama Peran/Tugas & Deskripsi realisasi peran dan/atau tantangan
Tanggung jawab dalam realisasinya
Pembelajaran yang dapat diambil dari 1. Jelaskan faktor-faktor apa yang membuat
Projek ini kegiatan-kegiatan berjalan lancar
2. Jelaskan faktor-faktor apa yang membuat
adanya penyimpangan dari perencanaan
Rekomendasi untuk memperbaiki Berikan poin-poin pencapaian projek dan
(improvement) serta menjaga rekomendasi untuk menjaga keberlanjutan
keberlanjutan dampak positif PK-II pada dampak/manfaatnya, gunakan gambar
kualitas pembelajaran anak di proyeksi peluang, tantangan, serta
sekolah/komunitas sasaran penyimpangan perencanaan untuk
membantu penyusunannya
17
PROFIL PENGEMBANG MODUL
Aditya Dharma
Aditya Dharma adalah seorang sarjana sains yang lulus dari Departemen Biologi,
Universitas Indonesia, dan telah menyelesaikan program MBA dari University of The People
Pasadena California. Aditya sempat bergabung sebagai konsultan di Bappenas dan terlibat
aktif menyusun Dokumen Nasional Strategi dan Rencana Aksi periode tahun 2003-2020
untuk Keanekaragaman Hayati Indonesia. Ia kemudian memutuskan banting setir ke dunia
pendidikan dengan menjadi guru SD di Global Jaya School di Tangerang Selatan. Di sana ia
belajar banyak tentang dunia pendidikan yang menjadi renjana-nya hingga sekarang.
Sebagai guru, ia berkesempatan menjadi pelatih dan penyusun Modul Program Pelatihan
Pendukung Pembelajaran bagi Tutor Lokal di Aceh & Sumatera Utara sebagai respon
pemulihan komunitas pendidik pasca tsunami bersama International Baccalaureate,
Kemendikbud & UNESCO. Untuk meluaskan dampaknya, ia kemudian bergabung dengan
Putera Sampoerna Foundation yang memberinya kesempatan untuk belajar dan mengenal
keberagaman dunia pendidikan Indonesia. Di sana, Aditya belajar pengelolaan proyek
peningkatan kualitas pendidikan, program pengembangan sumber daya pelatih guru,
hingga diberi tanggung jawab mengelola Departemen Learning & Knowledge Management.
Aditya pun adalah pelatih di bidang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan sejak
2010, turut menulis Change Project: Embedding Education for Sustainable Development
(ESD) into School Development Program, Teacher Learning Center and Teacher Congress
bersama Sampoerna Foundation Teacher Institute (SFTI), & The Swedish International
Development and cooperation Agency (SIDA). Pada tahun 2014, Aditya mendapatkan lisensi
untuk menggunakan Sustainability Tools and Skills for Leading Change dari Center for
Sustainability Transformation (AtKisson Group). Sejak awal 2017 ia mulai mendirikan
Sinambung Indonesia, lembaga konsultasi peningkatan kualitas dan fasilitasi perubahan
yang berkesinambungan bagi pendidik maupun sekolah. Kini ia adalah Direktur
Pengembangan Program dan Inovasi. Motto Sinambung Indonesia yang juga menjadi motto
hidupnya adalah “menginspirasi sesama, memberdayakan bangsa”. Sebagai pendidik
partikelir, Aditya pun terlibat aktif dalam serial pelatihan kompetensi sosial dan
kepribadian guru-kepala sekolah-pengawas di DKI Jakarta, turut memfasilitasi penyusunan
Modul Penumbuh-kembangan Karakter Siswa Nenemo-SSL untuk Kabupaten Tulang
Bawang Barat, Modul Pengembangan Karakter berbasis Budaya Jawa Barat dalam program
Jabar Masagi, dan hingga sekarang ia pun terlibat dalam Program Guru Penggerak sebagai
pengembang modul. Di sela-sela itu semua, Aditya tetap menyempatkan diri untuk
mempraktikkan mindfulness, membaca manga dan menonton anime yang difavoritkannya
sejak usia remaja.
18
Maria Rosaline Nindita Radyati
Maria Rosaline Nindita Radyati adalah seorang Edupreneur: Educator dan Entrepreneur.
Maria menyelesaikan Doktor Filosofi (PhD) pada University of Technology Sydney (UTS),
Australia di bidang Organisational Governance dan Magister Ekonomi (ME) pada
Universitas Indonesia dengan tesis tentang International Finance. Selain itu ia mengikuti
tiga program Diploma di Politeknik Interlink Technology, Australia, yakni: Diploma of
Consultancy, Diploma of Project Management dan Certified IV Integrated Risk Management.
Sedangkan di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Sloan School of Management di
Cambridge, USA, ia mengambil Executive Education bidang Social Innovation and System
Thinking. Maria menjadi Dosen Tetap di Universitas Trisakti pada 1990 - 2022. Maria
mempunyai motto: “always trial and improve”. Bagi Maria, ilmu yang dipelajarinya harus
dapat diterapkan untuk mempermudah kehidupan dan menolong sesama. Oleh sebab itu
selain menjadi Dosen, ia adalah konsultan professional di bidang Sustainability dan CSR
(Corporate Social Responsibility). Ia mendapat dana hibah dari the Ford Foundation, tahun
2007 untuk menyusun kurikulum dan mendirikan program Magister Manajemen di bidang
CSR dan Sustainability di Universitas Trisakti. Dalam kurikulum tersebut dimasukkan
materi hard skill dan soft skill. Diantaranya adalah: system thinking, project management,
risk management, SDGs, ESG (Environmental, Social, Governance), SROI (Social Return on
Investment) dan Mental Model. Tahun 2011 Maria mendapatkan dana hibah lagi dari the
British Council Indonesia yang digunakan untuk menyusun kurikulum untuk Magister
Manajemen bidang Social and Community Enterprise di Universitas Trisakti. Dalam
kurikulum tersebut terdapat materi social innovation, design thinking, social business model,
dan sustainable business model canvas, dan community entrepreneurship. Sejak 2009 Maria
telah menjalankan profesi sebagai konsultan di bidang CSR dan Sustainability bagi
perusahaan-perusahaan melalui lembaga yang didirikan di Universitas Trisakti, yakni CECT
Universitas Trisakti. Kasus-kasus para kliennya digunakan oleh Maria untuk mengajar di
kedua program Magister yang didirikannya. Kini, sejak 2020, Maria telah mendirikan
lembaganya sendiri, bersama para sahabatnya, yakni: Institute for Sustainability and Agility
(ISA) - www.sustainability.co.id. Melalui lembaga ini, ia dan para sahabatnya yang peduli
kepada pendidikan untuk generasi penerus di bidang Sustainability dan Social/Community
Enterprise, menyelenggarakan banyak webinar gratis bagi para generasi muda. Namun
komitmennya kepada profesi konsultan tetap dilanjutkan di lembaga ini dengan
memberikan banyak jasa konsultasi kepada perusahaan di bidang Sustainability, ESG, CSR,
SROI dan lainnya yang berkaitan. Maria hingga saat ini adalah Pengurus Kadin bidang
Kehutanan, Vice President Learning pada Indonesia Global Compact Network, Wakil Ketua
pada Australia Mining, Infrastructure and Energy Chamber Indonesia dan International
Advisory Committee pada APCO Worldwide.
19