Berbagai isu strategis lintas daerah dan sektoral yang berpengaruh terhadap
pengembangan permukiman di Kabupaten Nias saat ini, antara lain:
1. Penataan kawasan ibu kota Kabupaten Nias yang baru, sebagai pusat
pemerintahan, ekonomi, dan sosial budaya skala Kabupaten
2. Implementasi konsepsi pembangunan berkelanjutan serta serta mitigasi dan
adaptasi terhadap perubahan iklim
3. Percepatan pencapaian target MDGs 2015 yaitu penurunan proporsi rumahtangga
kumuh perkotaan yang membutuhkan perhatian khusus
4. Kesiapsiagaan menghadapi bencana.
5. Belum optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun.
6. Kerjasama lintas sektor untuk mendukung sinergitas dalam pengembangan
kawasan permukiman.
7. Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan
permukiman masih kurang
8. Belum optimalnya kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia serta
perangkat organisasi penyelenggara dalam memenuhi standar pelayanan minimal
di bidang pembangunan perumahan dan permukiman.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 142
No ISU STRATEGIS KETERANGAN
Kondisi ulitilitas kota seperti akses infastruktur pendukung, sistem drainase, akses jalan
lingkungan, pengelolaan persampahan masih sangat minim sehingga terjadi penurunan
kualitas lingkungan permukiman.
Kondisi permukiman penduduk di Kabupaten Nias pada umumnya berpola linier yang
mengikuti jaringan jalan dengan kondisi rumah sebagian besar masih berkonstruksi
kayu. Rumah penduduk berhadapan dibatasi oleh jalan dan hampir semua rumah
memiliki pekarangan rumah. Berdasarkan data BPS Tahun 2013, 74,97 % berdinding
kayu, 22,87 % berdinding tembok, 2,08 % berdinding bambu dan lainnya 0,08 %.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa masih banyak rumah masyarakat termasuk dalam
kategori tidak layak huni. Terkait dengan regulasi di daerah terkait dengan
Pengembangan Permukiman, hingga saat ini masih belum ada peraturan daerah yang
mengatur tentang hal tersebut.
Sebagai daerah yang masih baru berkembang, Kabupaten Nias sedang menyiapkan
regulasi-regulasi yang mengatur tentang pengembangan permukiman sekalipun arahan
kebijakan terkait tersebut secara implisit telah di jabarkan ke dalam RTRW Kabupaten
Nias Tahun 2014-2034 yakni dengan cara pengembangan permukiman perkotaan dan
perdesaan disesuaikan dengan karakter fisik, sosial-budaya dan ekonomi masyarakat
yang didukung dengan penyediaan sarana dan prasarana permukiman dan peningkatan
kualitas permukiman melalui pengembangan perumahan terjangkau dan layak huni,
ketersediaan aksessibilitas yang memadai, ketersediaan sarana-prasarana yang layak
dan memadai serta memenuhi standar hidup, tetapi secara rinci dibutuhkan regulasi
tentang hal tersebut. Hal ini merupakan salah satu prioritas kedepan dalam mewujudkan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 143
pemukiman yang layak dan teratur serta sesuai dengan penataan ruang di Kabupaten
Nias.
Berdasarkan hasil survey profil identifikasi kawasan kumuh Tahun 2014 yang
dilaksanakan oleh Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Utara ,
diindikasikan terdapat 6 lokasi berpotensi sebagai kawasan kumuh dengan luas
kawasan 53,94 Ha.
Luas
No. Lokasi Kawasan Kumuh Jumlah KK Jumlah Penduduk
Kawasan
Terkait dengan program pembangunan rumah sehat sederhana, dapat dijelaskan bahwa
hingga pada saat ini pembangunan rumah sederhana sehat (RSH) di Kabupaten Nias
yang dibangun oleh pengembang atau instansi sejenis masih belum ada. Demikian
halnya juga Rusunawa, sampai saat ini belum ada.
Selain hal tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa saat ini pemerintah Kabupaten Nias
sedang merencanakan pembangunan perumahan bagi PNS yang berlokasi di desa
Sogaeadu Kecamatan Sogaeadu sebanyak 150 unit pada lahan seluas 3 Ha dan di
desa Sisarahili Sogaeadu Kecamatan Sogaeadu sebanyak 300 unit pada lahan seluas
5 Ha.
Kondisi rumah tidak layak huni di Kabupaten Nias berdsarkan data dari Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Kabupaten Nias pada Tahun 2010 sebanyak 6.763 unit
dan untuk menyelesaikan persoalan ini pemerintah melalui Kementerian Perumahan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 144
Rakyat RI telah memberikan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Rumah
Tidak Layak Huni (RTLH), pada tahun 2012 sebanyak 465 unit, tahun 2013 sebanyak
1.109 unit, dan pada tahun 2014 sebanyak 1.290 unit. Selain itu Pemerintah Kabupaten
Nias melalui APBD Kabupaten Nias TA. 2012 juga telah memberikan bantuan
rehabilitasi sebanyak 100 unit. Di Kabupaten Nias hingga akhir tahun 2014, masih
belum memiliki Rumah Sehat Sederhana (RSH) dan juga Rusunawa.
Lokasi/
Kondisi
No Program/Kegiatan Kecamatan Tahun Nilai Proyek
Infrastruktur
DRAINASE
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 145
Lokasi/
Kondisi
No Program/Kegiatan Kecamatan Tahun Nilai Proyek
Infrastruktur
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 146
Lokasi/
Kondisi
No Program/Kegiatan Kecamatan Tahun Nilai Proyek
Infrastruktur
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 147
Lokasi/
Kondisi
No Program/Kegiatan Kecamatan Tahun Nilai Proyek
Infrastruktur
JALAN SETAPAK
395,010,000
1 Pembangunan jalan setapak di Ibukota Kec. Idanogawo Idanogawo 2010 Baik
Pembangunan jalan lingkungan/ tembok penahan di
2 Hiliserangkai 2011 498,500,000 Baik
Kecamatan Hiliserangkai
3 Pembangunan jalan setapak di Kecamatan Idanogawo Idanogawo 2011 199,300,000 Baik
Pembangunan jalan lingkungan di Dusun I menuju
4 Hiliduho 2011 698,250,000 Baik
Dusun IV Desa Fadoro Kecamatan Hiliduho
Pembangunan jalan setapak dan parit beton di Lasara
5 Ma’u 2011 299,150,000 Baik
Siwalubanua Ma'u Kecamatan Ma'u
Pembangunan jalan setapak di Dusun III desa Hilisebua
6 Gido 2011 473,100,000 Baik
menuju Desa Wea-wea Kecamatan Gido
7 Pembangunan jalan lingkungan di Kecamatan Ulu Gawo Ulu Gawo 2011 249,500,000 Baik
Pembangunan jalan lingkungan/ tembok penahan di
8 Somolo-molo 2011 194,512,500 Baik
Ibukota Kec. Somolo-molo
Pembangunan jalan setapak di Dusun I Dhi. Dimulai dari
9 jalan pancasila Samping lapangan Beringin menuju jalan Gido 2011 298,150,000 Baik
pemuda desa Hiliweto Kec. Gido
Pembangunan lanjutan jalan setapak dari desa Sisarahili
10 Gido 2011 298,000,000 Baik
Sogae'adu menuju laira, kecamatan Gido
Pembangunan jalan lingkungan/setapak dan MCK di
11 Idanogawo 2011 184,300,000 Baik
Desa Bozihona Kecamatan Idanogawo
Pembangunan jalan lingkungan/setapak dan MCK di
12 Idanogawo 2011 398,000,000 Baik
Desa Hilina'a Tafu'o Kecamatan Idanogawo
Pembangunan Jalan Lingkungan/setapak di Desa
13 Idanogawo 2011 103,116,000 Baik
Hilinozega Kec. Idanogawo
Pembangunan Jalan Lingkungan Menuju Air Terjun
14 Bawolato 2011 188,480,000 Baik
Moambolo Desa Hiliwarokha Kec. Bawolato
Pembangunan rabat beton menuju perumahan BRR dan
15 Gido 2012 132,601,000 Baik
SMPN 2 Gido Desa Somi Kec. Gido
Pembangunan lanjutan jalan setapak/tembok penahan di
16 Ma’u 2012 683,866,500 Baik
Ibukota Kec. Ma'u
Pembangunan jalan setapak di Kecamatan Bawolato
17 Dhi. Desa Sitolubanua menuju areal persawahan Bawolato 2012 199,400,000 Baik
masyarakat
Pembangunan jalan setapak dhi. Dimulai dari Desa
18 Dahadano Botombawo dari jalan Golkar menuju Hiliserangkai 2012 249,200,000 Baik
Botomuzoi, Kec. Hiliserangkai
Pembangunan jalan setapak/tembok penahan menuju
19 kompleks SMPN 2 Hiliserangkai, Kecamatan Hiliserangkai 2012 295,200,000 Baik
Hiliserangkai
Pembangunan lanjutan jalan setapak di Dusun IV di
20 Hiliduho 2012 249,100,000 Baik
Desa Fadoro Kec. Hiliduho
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 148
Lokasi/
Kondisi
No Program/Kegiatan Kecamatan Tahun Nilai Proyek
Infrastruktur
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 149
Lokasi/
Kondisi
No Program/Kegiatan Kecamatan Tahun Nilai Proyek
Infrastruktur
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 150
d. Belum tersusunnya dokumen perencanaan RP2KP/RTBL KSK Kabupaten Nias
e. Peningkatan pemahaman bagi masyarakat akan pentingnya permukiman yang
sehat, layak, dan tertata dengan baik.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 151
6.1.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
Jiwa/
Kepadatan Penduduk 166 168,56 170,02 173,86 176,57 -
Km2
Jiwa/ NA NA NA NA NA -
Proyeksi Persebaran Penduduk
Km2
Jiwa/ NA NA NA NA NA -
Proyeksi Persebaran Penduduk Miskin
Km2
Kebutuhan Pengembangan - -
5 Kws 2 2 - 4
Permukiman
NA : Not Avaible
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 152
No. URAIAN UNIT 2015 2016 2017 2018 2019
A. Permukiman Perkotaan
B. Permukiman Perdesaan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 153
a. Infrastruktur kawasan permukiman perdesaan potensial (Agropolitan) sebanyak
1 kawasan yakni pada Kecamatan Sogaeadu
b. Penyediaan Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial wilayah
sebanyak 1 Kawasan di Kecamatan Botomuzoi.
c. Penyediaan sarana dan prasarana permukiman di desa tertinggal sebanyak 60
Desa
d. Pembangunan Infrastruktur perdesaan (PPIP) sebanyak 12 Desa
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 155
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 156
6.2. Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Nias
A. Isu Strategis
Isu – isu strategis sektor penataan bangunan dan lingkungan (PBL ) di Kabupaten Nias
meliputi : (i) sektor penataan permukiman, (ii) penyelenggaraan bangunan gedung dan
rumah negara dan (iii) pemberdayaan komunitas dalampenanggulangan kemiskinan
adalah sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 157
Tabel 6.10. Isu Strategis sektor PBL di Kabupaten Nias
B. Kondisi Eksisting
Regulasi yang terkait dengan penataan bangunan dan lingkungan masih belum
tersedia. Satu-satunya regulasi yang digunakan untuk pengembangan kawasan
permukiman dan penataan bangunan gedung adalah dokumen rencana tata ruang
wilayah Kabupaten Nias. Rancangan peraturan daerah tentang Bangunan dan
Gedung telah selesai disusun namun masih belum disampaikan di DPRD
Kabupaten Nias. Sementara itu Rencana Detail Ibu Kota Kabupaten Nias dan
Kawasan Strategis masih dalam proses penyusunan oleh pihak konsultan sehingga
peraturan daerah lainnya yang terkait dengan Penataan Bangunan dan Lingkungan
masih belum dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Nias
Kawasan tradisional bersejarah yang ada di Kabupaten Nias berupa batu megalith
dan rumah adat tradisonal. Kondisi fisik batu megalith secara umum telah
mengalami kerusakan akibat terpaan iklim dan perbuatan manusia sehingga
kondisinya tidak utuh dan diperlukan tindakan pemugaran. Sementara peninggalan
rumah adat tradisional ditemui di 7 (tujuh) kecamatan antara lain di kecamatan
Gido, Kecamatan Idanogawo, Kecamatan Bawolato, Kecamatan Sogaeadu,
Kecamatan Hiliserangkai, Kecamatan Botomuzoi dan Kecamatan Mau dengan
kondisi bangunan yang kurang terawat dan akses jalan yang sebahagian besar
masih belum memadai.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 158
Tabel 6.11. Penataan Lingkungan Permukiman
1 Batu Megalit Hiliweto, Desa Hiliweto Belum Ada Akses Jalan Lingkungan
2 Batu Megalit Lahemo, Desa Lahemo Belum Ada Akses Jalan Lingkungan
3 Batu Megalit Akhelauwe, Desa Akhelauwe Belum Ada Akses Jalan Lingkungan
Kecamatan Sogaeadu
4 Batu Megalit Saitagaramba, Desa Saita Garamba Belum Ada Akses Jalan Lingkungan
Kecamatan Idanogawo
5 Batu Megalit Mailwa’a, Desa Maliwaa Belum Ada Akses Jalan Lingkungan
6 Batu Megalit Desa Sisobahili, Iraono Hura Belum Ada Akses Jalan Lingkungan
8 Rumah Adat di Dusun III, Desa Oladano Ada Akses Jalan Lingkungan
9 Rumah Adat di Dusun II, Desa Tuhewaebu Ada Akses Jalan Lingkungan
Kecamatan Bawolato
10 Batu Megalit Nalawo Satua, Desa Gazamanu Ada Akses Jalan Lingkungan
Kecamatan Hiliserangkai
13 Rumah Adat di Desa Dahadano, Botombawo Ada Akses Jalan Lingkungan
14 Rumah Adat di Desa Dahadano Ada Akses Jalan Lingkungan
15 Rumah Adat di Desa Lolowua (4 Unit) Ada Akses Jalan Lingkungan
16 Rumah Adat di Desa Lalai I/II (2 Unit) Ada Akses Jalan Lingkungan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 159
Kawasan Tradisional/ Bersejarah
23 Batu Megalit Bawi Sigelo Galua, Desa Lasara Botomuzoi Belum Ada Akses Jalan Lingkungan
Kecamatan Mau
24 Batu Megalit dan Rumah Adat di Desa Dekha Belum Ada Akses Jalan Lingkungan
Kecamatan Hiliduho
Batu Megalit Sobagimboho, di Desa Onowaembo, Hiligara,
27 Belum Ada Akses Jalan Lingkungan
Hiliduho
28 Rumah Adat di Desa Sinarikhi, Hiliduho Belum Ada Akses Jalan Lingkungan
Sumber : Keputusan Bupati Nias Tentang Penetapan Destinasi Wisata
di Kabupaten Nias Tahun 2013
Ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) di Ibu Kota Kabupaten Nias yang baru
(Gido) masih belum terbangun. Hal ini disebabkan belum adanya penetapan Ibu
Kota Kabupaten Nias yang baru pasca pemekaran (terbentuknya Kota
Gunungsitoli). Gido merupakan calon Ibu Kota Kabupaten Nias yang sudah
disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD Kabupaten Nias dan
telah mendapat persetujuan Gubernur Sumatera Utara
4. Pemenuhan SPM
Pelayanan izin mendirikan bangunan diselenggarakan oleh Dinas Tata Ruang,
Perumahan dan Kebersihan Kabupaten Nias. Pemenuhan standar pelayanan
perizinan mendirikan bangunan masih sangat rendah yakni 50 surat izin hingga
tahun 2014. Kondisi ini disebabkan belum ditetapkan lokasi Ibu Kota Kabupaten
Nias yang baru serta baru ditetapkannya Perarturan Daerah Tentang RTRW
Kabupaten Nias pada Tahun 2014.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 160
Tabel 6.13. Pemenuhan SPM IMB di Kabupaten Nias
Pemenuhan SPM
5. Penanganan kebakaran
Penanggulangan Kebakaran
Bangunan gedung dan rumah negara yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten
Nias terbagi dalam 2 bagian wilayah administrasi yaitu (i) Wilayah Kota Gunungsitoli
dan (ii) Wilayah Kabupaten Nias. Di wilayah kota Gunungsitoli terdapat 31 unit
bangunan dan rumah negara, yang terdiri dari peruntukan fungsi hunian 5 unit,
fungsi usaha 1 unit, fungsi sosial 25 unit. Kondisi fisik bangunan sebagian besar
dalam kondisi baik kecuali rumah dinas sebagian besar kondisi rusak sedang
sampai berat. Ketersediaan sarana utilitas bangunan gedung meliputi air bersih,
listrik, dan pelayanan persampahan relatif baik. Di wilayah Kabupaten Nias
sebanyak 432 Unit, yang terdiri dari fungsi sosial budaya 319 unit, fungsi hunian 34
unit, fungsi usaha 73 unit, dan fungsi khusus 6 unit. Kondisi fisik bangunan ± 60 %
kondisi baik, 20 % rusak sedang, dan 20 % rusak berat. Di sebagian besar
bangunan gedung tidak tersedia sarana utilitas meliputi air bersih, listrik, dan
pelayanan persampahan. Keadaan ini menyebabkan sebagian bangunan gedung
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 161
dan rumah negara tidak berfungsi sebagaimana peruntukannya. Sementara itu
Harga standar bangunan gedung negara (IHSBGN) sampai saat ini belum tersedia.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 162
Kawasan/ Jumlah BG Negara Status Kondisi
No
Kecamatan berdasarkan fungsi Kepemilikan Bangunan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 163
Rekap Tabel 6.16. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
No KECAMATAN
BALAI POS KANTOR PASAR
PUSKE SMA/ BALAI RUMDIS RUMDIS RUMDIS KTR PASAR
SERBA PUSTU KESDE SDN SMPN BPP SKPD/ TRADISI POLSEK KORAMIL
SMAS SMK KB KAB KEC MEDIS CABDIS MODERN
GUNA S CAMAT ONAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (16) (14) (15) (17) (18) (19) (20)
1 Kota G.Sitoli 1 - - - - - - - - 4 1* - 24 1 - - -
2 Idanogawo 1 1 4 6 25 6 2 1 1 - 1 2 1 1 - 2 1 1
3 Bawolato - 1 4 6 30 10 3 1 1 - 1 2 1 1 - 3 1 -
4 Ulugawo - 1 2 2 17 5 1 1 1 - 1 2 1 1 - 2 - -
5 Gido 1 1 3 6 18 4 1 1 1 - 1 2 1 5 - 3 1 1
6 Mau - 1 2 1 12 3 2 - 1 - 1 2 1 1 - 1 - -
7 Somolo-molo - 1 1 1 8 2 2 1 - - 1 2 1 1 - 1 - -
8 Hiliduho 1 1 3 9 14 3 2 1 1 - 1 2 1 1 - 4 1 -
9 Hiliserangkai 1 1 2 7 10 4 2 1 - - 1 2 1 1 - 3 - -
10 Botomuzoi - 1 2 7 12 5 2 1 1 - 1 2 1 1 - 4 - -
11 Sogaeadu - 1 2 2 8 2 1 - 1 - - 2 - 1 - 2 - -
JUMLAH 5 10 25 47 154 44 18 8 8 4 9 21 9 38 1 25 4 2
Jumlah keseluruhan Bangunan Gedung dan Rumah Negara sebanyak 432 Unit, yang terdiri dari Fungsi Sosial Budaya 319 unit, Fungsi hunian 34 unit, Fungsi Usaha 73
Unit, dan Fungsi Khusus 6 Unit
*UPT Gudang Farmasi
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 164
7. Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan
Berdasarkan data BPS persentase penduduk miskin di Kabupaten Nias masih jauh
lebih tinggi dibanding rata – rata Provinsi Sumatera Utara secara umum. Pada
tahun 2010 tercatat 19.97 persen (26.400 jiwa) penduduk Nias hidup dibawah garis
kemiskinan, sedangkan di Sumatera Utara secara umum hanya 11,36 persen
(1.478.100 jiwa). Kondisi ini menunjukkan bahwa secara umum tingkat
kesejahteraan penduduk Nias masih dibawah rata-rata.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 166
Permasalahan yang Tantangan Alternatif
No Aspek PBL
dihadapi Pengembangan Solusi
[1] [2] [3] [4] [5]
2 Aspek Kelembagaan Terbatasnya kualitas dan kuantitas Tuntutan terhadap Pelatihan SDM aparatur
SDM aparatur dalam penyelenggaraan bangunan
penyelenggaraan bangunan negara yang memenuhi
gedung dan rumah negara standart yang
dipersyaratkan semakin
besar
Masih lemahnya pengaturan Pertumbuhan bangunan Penerapan regulasi
penyelenggaraan bangunan gedung semakin meningkat penyelenggaraan
gedung serta rendahnya kualitas dan tidak terkendali serta bangunan gedung
pelayanan publik dan perijinan membudayanya ketidak secara tegas dan
pedulian masyarakat dalam konsisten
pengurusan IMB akibat Penataan sistim
sistim pelayanan yang pelayanan perizinan
kurang baik IMB
Penyelenggaraan bangunan Banyaknya bangunan Inventarisasi dan penataan
gedung dan rumah negara masih gedung negara yang tidak kembali bangunan gedung
kurang tertib dan efisien berfungsi secara optimal dan rumah Negara
Masih banyaknya aset negara Akuntabilitas pengelolaan Penataan manajemen asset
yang tidak teradministrasikan aset negara sangat rendah bangunan gedung dan
dengan baik rumah Negara
3 Aspek Pembiayaan Terbatasnya kemampuan Kebutuhan pendanaan Perencanaan yang lebih baik
keuangan daerah dalam untuk penyediaan bangunan dalam setiap pembangunan
pembangunan gedung dan rumah gedung dan rumah negara gedung dan rumah negara
negara terutama dalam dengan
pembangunan kantor mempeertimbangkan faktor
pemerintahan di Ibu Kota efisiensi dan efektifitas
yang baru cukup besar
4 Aspek Peran Serta Kesadaran masyarakat untuk Penyelenggaraan bangunan Penyuluhan dan
Masyarakat / Swasta pengurusan IMB masih rendah gedung tidak tertib sosialisasi perizinan
IMB
Penegakan ketentuan
dalam bidang
pelayanan perizinan
IMB
5 Aspek Lingkungan Terbatasnya prasarana dan Banyaknya gedung dan Pembangunan prasarana
Permukiman sarana utilitas yang tersedia pada rumah negara yang tidak utilitas di setiap bangunan
bangunan dan rumah negara, berfungsi gedung dan rumah negara
terutama air bersih, listrik, jalan
lingkungan, dan pelayanan
persampahan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 167
4 Aspek Peran Serta Tingkat partisipasi masyarakat Tingkat ketergantungan Pelibatan masyarakat mulai
Masyarakat / Swasta dalam pelaksanaan program masyarakat miskin kepada proses perencanaan,
penanggulangan kemiskinan bantuan pemerintah masih pelaksanaan dan
masih rendah cukup tinggi pengawasan
5 Aspek Lingkungan Kualitas lingkungan pemukiman Berpotensi untuk Pelaksanaan program
Permukiman sangat rendah berkembang menjadi sanitasi linkungan berbasis
kawasan kumuh masyarakat
Kebutuhan
No Uraian Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Keterangan
2015 2016 2017 2018 2019
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
1 Peraturan Penataan Bangunan Dan Lingkungan
Legalisasi Perda
Bangunan dan Perda. 1 1
Gedung
2 Bangunan Gedung dan Fasilitasnya
Pembangunan Kegiatan - 1 - - - 1
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 168
Kebutuhan
No Uraian Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Keterangan
2015 2016 2017 2018 2019
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
Aksesibilitas
Bangunan Gedung
dan Lingkungan
Pembangunan
Kantor Bupati,
Kantor DPRD,
Kantor SKPD, Unit 2 5 5 5 10 27
GOR, Pendopo,
Rumah Dinas
Jabatan
Rehabilitasi Rumah
Tradisional Nias
Dokumen 2 2 2 2 2 10
dan Batu
megalithbersejarah
3 Sarana Dan Prasrana Lingkungan Permukiman
Penyusunan
Perencanaan Dokumen - - 1 - - -
Teknik RISPK
Pembangunan
Prasarana dan
Sarana Kawasan - - 1 - - -
Penanggulangan
Kebakaran
Penyusunan RTBL
Kawasan Dokumen - 1 - - - -
Perkantoran Gido
Pembangunan
Sarana dan
prasarana
Unit - - 1 - - -
Revitalisasi
Kawasan
Perkantoran Gido
Rencana Tindak/
DED RTH
Kawasan Pusat Unit - - 1 - - -
Pengembangan
Kota Gido
Pembangunan
Sarana dan
prasarana
Unit - - - - 1 -
Penataan Ruang
Terbuka Hijau
(RTH)
Penyusunan
Rencana Tindak
Penataan
Lingkungan Unit - - - 1 -
Permukiman
Tradisional/
Bersejarah
Pembangunan
Sarana dan
prasarana
Kegiatan 2 2 2 2 2 Σ 10
Lingkungan
Permukiman
Tradisional/Berseja
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 169
Kebutuhan
No Uraian Satuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Keterangan
2015 2016 2017 2018 2019
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]
rah
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2015-2019 171
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 172
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 173
6.3. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Nias
1. Aspek Teknis
Pengelolaan air minum di Kabupaten Nias dilaksanakan oleh PDAM Tirta Umbu
yang melayani Kota Gunungsitoli dan Kabupaten Nias. PDAM Tirta Umbu
merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten
Nias. Namun pelayanan PDAM Tirta Umbu sebagian besar (> 95 %) melayani
wilayah kota Gunungsitoli.
Sistim jaringan air minum yang melayani wilayah kabupaten Nias adalah sistim
perpipaan yang bersumber dari Binaka (kota Gunungsitoli). Jumlah penduduk
yang terlayani sebanyak 2.190 Jiwa atau dengan tingkat pelayanan 1,59 %.
Wilayah yang terlayani adalah kecamatan Gido dengan jumlah desa sebanyak
7 (tujuh) desa.
Pasca pemekaran Kabupaten Nias Tahun 2008, seluruh prasarana air minum
PDAM berada di wilayah kota Gunungsitoli diantaranya bangunan intake,
instalasi pengolahan air (IPA), reservoar, pompa distribusi, dan jaringan
transmisi. Yang ada di wilayah Kabupaten Nias hanya jaringan distribusi di IKK
Gido dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 438 SR. Dengan kondisi
prasarana yang ada saat ini tingkat pelayanan yang diberikan oleh PDAM tidak
maksimal. Pelayanan air bersih rata–rata 8 jam per hari.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 175
survey sumber air baku di sungai Idanogawo mencapai 300 liter/detik dan
sungai Baho Mua mencapai 200 liter/detik.
b. SPAM Perpipaan Non PDAM
Mengingat cakupan pelayanan PDAM yang masih terbatas maka untuk
mendukung penyediaan air minum Pemerintah Daerah memfasilitasi melalui
pembangunan sarana air bersih di desa – desa yang dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum dengan menggunakan sumber mata air yang tersebar di
seluruh kecamatan. Prasarana air minum pedesaan ini dalam bentuk hidran
umum (HU) dan sebagian besar tidak berfungsi disebabkan pemeliharaan yang
kurang baik dari masyarakat setempat.
2. Aspek Pendanaan
Pembiayaan pengelolaan air minum oleh PDAM Tirta Umbu didasarkan pada tarif
yang sudah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nias Nomor : 23 Tahun 2013
Khusus pelanggan di wilayah Kabupaten Nias pencapaian target pembayaran
rekening air minum sebesar 82%, dengan tingkat tunggakkan sebesar 18 %.
Secara umum ketaatan dalam pembayaran rekening air relatif cukup baik.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 177
Tingkat pelayanan Sumber Air
Kecamatan/ Jumlah Jumlah Sistem
No Debit Air
Desa Penduduk Penduduk Jaringan Sumber
(Lt/dtk) Kondisi
Desa Terlayani Dana
(PU)
(Jiwa) (Jiwa)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
4 Sogaeadu 804 700 Perpipaan RB APBD
3. Kelembagaan
PDAM Tirta Umbu merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik
Pemerintah Kabupaten Nias yang dibentuk dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Nias Nomor 17 Tahun 1984. Tentang Pembentukan
Perusahaan Daerah Air Minum.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 178
STRUKTUR ORGANISASI PDAM TIRTA UMBU KABUPATEN NIAS
BUPATI
DEWAN
PENGAWAS
DIREKTUR
4. Peraturan Perundangan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 179
b. Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 4 Tahun 2011 Tentang
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Umbu
c. Peraturan Bupati Nias Nomor : 23 Tahun 2013 Tentang Penyesuaian
Tarif Air PDAM Tirta Umbu
Secara umum peran serta masyarakat dalam pengelolaan air minum belum
begitu baik dan bervariasi antar lokasi/wilayah/desa. Khusus kepatuhan
terhadap pembayaran retribusi rekening air yang dikelola oleh PDAM, tingkat
kepatuhan relatif baik yakni sebesar 82 %. Sebaliknya tingkat kesadaran
masyarakat terhadap pemeliharaan jaringan, kualitas dan kuantitas sumber
air masih relatif rendah. Tidak dipungkiri bahwa cukup banyak prasarana air
bersih yang dibangun oleh pemerintah daerah tidak berfungsi secara optimal
karena tidak adanya rasa memiliki sehingga keberlanjutan dan pemeliharaan
jaringan termasuk sumber air tidak terlaksana sebagaimana mestinya
Tindakan
Aspek Pengelolaan Air
No Permasalahan
Minum
Yang Sudah Dilakukan Yang Akan Dilakukan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 180
Tindakan
Aspek Pengelolaan Air
No Permasalahan
Minum
Yang Sudah Dilakukan Yang Akan Dilakukan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 181
Tindakan
Aspek Pengelolaan Air
No Permasalahan
Minum
Yang Sudah Dilakukan Yang Akan Dilakukan
1 Organisasi SPAM
Pembuatan
Perbaikan
peraturan Perubahan
a. PDAM fungsi B R B R B B
internal Perda
managerial
organisasi
Pembuatan
Pembentuk perda
Pembinaan
an pengelolaa
b. Non PDAM dan C S B S B T
badan/komi n air minum
penyuluhan
te air di tingkat
desa
Pembuatan
Perbaikan
Tata Laksana peraturan Perubahan
2 fungsi B R B R B B
organisasi (PDAM) internal Perda
managerial
organisasi
Sumber Daya Rekruitmen
Manusia Pendidikan pegawai Rekrutnen
3 dan B S baru yang B T tenaga B S
pelatihan berkompe konsultan
tensi
B Teknis Operasional
Inventarisa
si dan
Penyuluha Penghijau
survey
n an dan
pengemba
1 Sumber Air Baku konservasi C R koservasi B T B T
ng an
lahan dan lahan dan
sumber air
air air
baku yang
baru
Pembangu
Optimalisas
n an intake
Intake yang
baru di
4 Bangunan Intake ada di Kota K R B T
wilayah
Gunung
Kabupaten
sitoli
Nias
Optimali Pembangu
Instalasi Pengolahan sas i IPA n an IPA
5 K R B T
Air (IPA) yang ada di baru di
Kota wilayah
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 182
Alternatif I Alternatif II Alternatif III
Aspek Pengelolaan
No
Air Minum Manfaa Biay Manfaa Manfa Biay
Teknis Teknis Biaya Teknis
t a t at a
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
Gunung Kabupaten
sitoli Nias
Optimali Pembangu
sasi n an
reservoar reservoar
dan pompa dan pompa
Reservoir dan
6 distribusi K R distribusi B T
Pompa Distribusi
yang ada di baru di
Kota wilayah
Gunung Kabupaten
sitoli Nias
Optimali Pembangu
sasi n an
jaringan jaringan
transmisi transmisi
7 Jaringan Transmisi K R B T
yang ada di baru di
Kota wilayah
Gunung Kabupaten
sitoli Nias
Pembangu
Pemelihara
nan
an jaringan
8 Jaringan Distribusi K R jaringan B T
distribusi
distribusi
yang ada
baru
Optimali
Penamba
sasi SR
9 Sambungan Rumah K R han SR B T
yang sudah
baru
ada
Peningka Penamba
tan han
pelayanan meteran
10 Meter Pelanggan bagi K R baru bagi B T
pelanggan pelanggan
yang sudah yang sudah
ada terdaftar
C Pembiayaan
Penamba
Efisiensi Bantuan
Sumber – sumber han
1 biaya C R B T pusat dan B S
pembiayaan penyertaan
operasonal provinsi
modal
Peningka
2 Tarif Retribusi Tetap K R B T
tan tarif
Pemutusan
Mengefek
Penyuluha meteran
Realisasi tifkan
3 n dan C S B S bagi B S
penerimaan retribusi penagihan
pembinaan penunggak
langsung
> 3 bulan
Peran Serta
D
Masyarakat
Penyuluha Pelibatan
Kesadaran dan Pemberian
1 n dan C R maasyara B R B R
partisi pasi sanksi
pembinaan kat
Skema Subsidi dari
pembaya pemerintah
Kemampuan Penyuluha
ran yang daerah
2 membayar n dan C R B R B T
tidak bagi
retribusi pembinaan
memberat masyarakat
kan miskin
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 183
Alternatif I Alternatif II Alternatif III
Aspek Pengelolaan
No
Air Minum Manfaa Biay Manfaa Manfa Biay
Teknis Teknis Biaya Teknis
t a t at a
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
Keterangan:
Manfaat = K (kurang), C (cukup), dan B (baik)
Biaya = R (rendah), S (sedang), dan T (tinggi)
b) Tantangan Eksternal
1) Tuntutan pembangunan yang berkelanjutan dengan pilar pembangunan
ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
2) Tuntutan penerapan Good Governance melalui demokratisasi yang
menuntut pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan.
3) Komitmen terhadap kesepakatan Millennium Development Goals (MDGs)
2015 dan Protocol Kyoto dan Habitat, dimana pembangunan perkotaan
harus berimbang dengan pembangunan perdesaan.
4) Tuntutan peningkatan ekonomi dengan pemberdayaan potensi lokal dan
masyarakat, serta peningkatan peran serta dunia usaha, dan swasta
.
6.3.3. Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 184
A. Analisis Kebutuhan Pengembangan SPAM
Kebutuhan sistem penyediaan air minum terjadi karena adanya gap antara kondisi yang
ada saat ini dengan target yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu. Berdasarkan
hasil study EHRA tahun 2014, terdapat 51 % keluarga yang mempunyai akses air
minum tercemar, dimana kondisi pelayanan air minum di Kabupaten Nias yang terlihat
dari porsi penduduk yang dapat mengakses sumber air minum terlindungi (akses aman)
masih minim. Yang sangat memprihatikan adalah cakupan pelayanan PDAM Tirta
Umbu di wilayah Kabupaten Nias baru sebesar 1,59 %.
Hal ini diperkuat oleh data BPS yang didasarkan pada hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional tahun 2013 menyatakan bahwa ada sekitar 75,29 persen kondisi air minum di
Kabupaten Nias tidak layak, dan sekitar 24,71 persen kondisi air minum yang layak.
Kondisi ini butuh perhatian pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup yang layak
sehingga tercipta manusia yang sehat.
Cakupan pelayanan SPAM perpiaan PDAM Tirta Umbu kurun waktu 5 tahun ke depan
harus ditingkatkan dari 1.59 % menjadi 21,92 %, sementara SPAM perpipaan non
PDAM ditingkatkan dari 9.91 % menjadi 14.41 %, serta SPAM non perpipaan dengan
sumber air terlindungi dari 13.62 % menjadi 16 %.
Arahan RTRW Kabupaten Nias 2014 – 2034, SPAM dengan sistem jaringan perpipaan
meliputi Kecamatan Gido, Idanogawo, Bawolato, Hiliduho, Hiliserangkai dan Sogaeadu,
sementara sistim jaringan non perpipaan meliputi kecamatan Ulugawo. Somolo-molo,
dan Ma’u.
SPAM perpipaan non PDAM diarahkan pada pelayanan penyediaan air minum di
kecamatan Hiliserangkai, Hiliduho, dan wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh
SPAM perpipaan PDAM di Kecamatan Gido, Idanogawo, Bawolato, Hiliduho,
Hiliserangkai dan Sogaeadu. SPAM perpipaan non PDAM dilaksanakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum melalui kegiatan pembangunan prasarana air bersih perdesaan.
SPAM non perpipaan diarahkan pada pelayanan penyediaan air minum kecamatan
Ulugawo. Somolo-molo, dan Ma’u melalui pembangunan sumur dangkal, sumur pompa
tangan, bak penampungan air hujan, dan bangunan perlindungan mata air yang
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Ruang, Permukiman, dan
Kebersihan, dan Dinas Kesehatan.
Kebutuhan
Kondisi
No Uraian
Existing
2015 2016 2017 2018 2019
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 185
Kebutuhan
Kondisi
No Uraian
Existing
2015 2016 2017 2018 2019
e. Kebutuhan (ltr/org/hr) 30 30 30 30 30 30
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 186
Kebutuhan
Kondisi
No Uraian
Existing
2015 2016 2017 2018 2019
Kebutuhan
No Out Put Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 187
Kebutuhan
No Out Put Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Pembangunan SPAM 1
Pembangunan SPAM
Idanogawo, Bawolato,
Unit 1 1 1 1 1
Hiliserangkai, Botomuzoi,
Hiliduho
5 SPAM Perdesaan
Pembangunan SPAM Desa di
Desa 20 20 20 20
seluruh Kecamatan Rawan Air
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 188
4) Pengadaan dan pemasangan pipa transmisi air minum HDPE diameter 250
mm sepanjang 25.000 m, dari perbatasan Kabupaten Nias dengan Kota
Gunungsitoli ke Kecamatan Bawolato.
5) Pengadaan dan pemasangan pipa transmisi air minum HDPE diameter 110
mm sepanjang 19.000 m, dari Kecamatan Gido ke Kecamatan Bawolato
6) Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air minum HDPE diameter 75
mm sepanjang 15.000 m, dari Idano Gawo ke Bozihona dan dari Desa
Tetegeonaai menuju Desa Maliwa’a, Siofaewali dan Sindrondro.
7) Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air minum HDPE diameter 50
mm sepanjang 10.000 m, dari Simpang jalan Nasional menuju Kec. Gomo,
Desa Siofabanua dan sekitarnya.
8) Pembangunan reservoar dan pompa distribusi di Sungai Idanogawo,
kapasitas 1.000 M³
9) Pembangunan reservoar dan pompa distribusi di Desa Tulumbaho,
kapasitas 650 M³
10) Penambahan reservoir dengan kapasitas total 1.000 M³
11) Penambahan pipa distribusi pada daerah yang dimensi perpipaannya tidak
memadai.
12) Pengadaan dan pemasangan sambungan pelanggan sebanyak 6.350
pelanggan
13) Pergantian pipa – pipa dinas yang sudah mengalami pengecilan diameter,
terutama yang berbahan Galvanized yang terpasang di daerah pinggir laut
14) Melakukan update/pemutahiran data pelanggan dan penertiban
sambungan illegal
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 189
Untuk menjamin kemanfaatan dan keberlanjutan operasional dan pemeliharan
prasarana dan sarana air minum perdesaan, maka sebelum dilakukan pembangunan
(persyaratan calon lokasi) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Adanya pembebasan lahan dari masyarakat yang dalam bentuk surat hibah tanah
pada lokasi sumber air dan lintasan jaringan perpipaan/bangunan prasarana air
minum yang dilalui dari masyarakat kepada pemerintah kabupaten Nias (Bupati
Nias) sesuai format surat hibah yang telah ditetapkan.
2. Survey teknis oleh SKPD yang membidangi air minum/SKPD pelaksana yang
menyatakan debit air di sumber air minum layak atau terjamin.
3. Sudah dibentuk/ditetapkan Keputusan Kepala Desa dan atau Peraturan Kepala
Desa, dan atau Peraturan Desa, apabila melayani lintas beberapa desa ditetapkan
oleh Camat berdasarkan usul dari desa pengguna manfaat serta jika melintasi antar
kecamatan ditetapkan dengan keputusan Bupati, usul dari Camat wilayah, yang
mengatur pengelolaan Prasarana Air Minum di Tingkat Desa, yang penyusunannya
didasarkan hasil musyawarah masyarakat penerima manfaat, dengan melibatkan
BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokah adat setempat.
Pengaturan tentang pengelolaan sarana air minum di tingkat desa, sekurang-
kurangnya memuat :
a. Badan Pengelola Air Minum/Komite Air di tingkat Desa, termasuk susunan
Kepengurusannya.
b. Tugas, Kewenangan, dan Kewajiban Badan Pengelola Air Minum/Komite Air
c. Hak dan Kewajiban Masyarakat, termasuk besaran iuran air minum
d. Sanksi
a. Non Cost-Recovery
1) Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) pada IKK,
kawasan perbatasan/ pulau terdepan;
2) Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) bagi
kawasan-kawasan tertinggal (kawasan kumuh, kawasan nelayan, dan ibu
kota kabupaten pemekaran;
3) Fasilitasi pengembangan SPAM bagi perdesaan (desa rawan air) melalui
pemicuan perubahan perilaku menjadi hidup bersih dan sehat,
pembangunan modal sosial, capacitu building bagi masyarakat, serta
pembangunan dan pengelolaan SPAM berbasis masyarakat; dan
4) Pengembangan SPAM skala kecil (perdesaan) pembiayaannya didorong
melalui DAK.
b. Cost recovery
1) Fasilitasi penyediaan air baku untuk air minum melalui kerjasama dengan
Ditjen Sumber Daya Air; dan
2) Fasilitasi penyediaan air minum (PDAM) di kawasan strategis dengan
pendanaan melalui perbankan, Pemerintah Daerah/PDAM Tirta Umbu ,
serta KPS.
3. Alternatif Pola Pembiayaan
a. Equity adalah merupakan sumber pendanaan dari internal cash PDAM Tirta
Umbu dan Pemerintah Daerah untuk program penambahan sambungan rumah
(SR).
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 191
b. Pinjaman Bank Komersial adalah merupakan sumber pembiayaan dari
pinjaman bank komersial dengan jumlah equity tertentu sebagai pendamping
pinjaman. dan menerapkan tariff minimal diatas harga pokok produksi (tarif
dasar);
c. Trade Credit adalah merupakan sumber pembiayaan dari pinjaman bank
komersial melalui pihak ke tiga (kontraktor/supplier) dan dibayar dengan
angsuran dari pendapatan PDAM dalam masa tertentu (10 tahun atau lebih).
Dilaksanakan oleh PDAM Tirta Umbu jika berdasarkan hasil analisa
diperkirakan dapat mengangsur sesuai dengan perjanjian;
d. Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) merupakan sumber pembiayaan
dari badan usaha swasta (BUS) berdasarkan kontrak kerjasama antara BUS
dengan pemerintah (BOT/Konsesi). Dilaksanakan jika memiliki pasar potensial
(captive market) dan telah dilengkapi dengan studi pra-FS dan kesiapan
pemerintah daerah;
1) Obligasi adalah merupakan sumber dana dari penerbitan surat utang yang
akan dibayar dari pendapatan PDAM Tirta Umbu. Dilaksanakan oleh
PDAM Tirta Umbu setelah memiliki rating minimal BBB;
2) CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan yang
dilakukan suatu perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap
sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Usulan Program dan kegiatan Pengembangan SPAM di Kabupaten Nias Tahun 2015
– 2019 tertera pada tabel di bawah ini :
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 192
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 193
6.4. Penyehatan Lingkungan Permukiman
Air Limbah yang dimaksud disini adalah air limbah permukiman (Municipal
Wastewater) yang terdiri atas air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari
air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air
limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan
Berbahaya (B3). Air buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat
menimbulkan pengaruh yang merugikan terhadap kualitas lingkungan sehingga
perlu dilakukan pengolahan.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 194
a. sistem setempat (onsite)
b. sistem terpusat (offsite).
Sanitasi sistem setempat (onsite) adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air
limbah berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan fasilitas sanitasi
individual sedangkan sanitasi sistem terpusat (offsite) adalah sistem dimana fasilitas
pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak dan mengalirkan air limbah
dari rumahrumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL).
a. Aspek teknis
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 195
Tabel 6.30. Kapasitas Pelayanan Eksisting Skala Kabupaten Nias
Pada Sistem On Site (Individual), hampir semua tangki septik tidak kedap dan
effluentnya disalurkan langsung ke selokan/saluran drainase tersier / sekunder
dan badan air lainnya. Hal lain dari tangki septik adalah dimensi yang kecil,
sehingga tidak memungkinkan dibuat ruangan-ruangan untuk proses
dekomposisi an-aerob. Tindakan pengurasan septic tank belum umum
dilakukan mengingat tidak tersedianya truk tinja yang melayani penyedotan
serta belum adanya IPLT.
Sitem
Dibangun Cakupan
No Lokasi IPAL Kondisi
Tahun Pelayanan
MCK Komunal
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
1 Pembangunan Sanitasi
Berbasis Masyarakat di 2010 , 2012,
9 - 150 KK Baik
2014
Kecamatan Gido
2 Pembangunan Sanitasi
Berbasis Masyarakat di 2010 , 2012, Baik
8 - 150 KK
2014
Kecamatan Idanogawo
3 Pembangunan Sanitasi
Berbasis Masyarakat di 2010 , 2012, Baik
6 - 150 KK
2014
Kecamatan Bawolato
4 Pembangunan Sanitasi
Berbasis Masyarakat di 2010 , 2012, Baik
6 - 150 KK
2014
Kecamatan Botomuzoi
5 Pembangunan Sanitasi
Berbasis Masyarakat di 4 - 2011, 2013 150 KK Baik
Kecamatan Hiliduho
6 Pembangunan Sanitasi
Berbasis Masyarakat di 4 - 2011, 2013 150 KK Baik
Kecamatan Hiliserangkai
7 Pembangunan Sanitasi
Berbasis Masyarakat di 4 - 2011, 2013 150 KK Baik
Kecamatan Ulugawo
8 Pembangunan Sanitasi
4
Berbasis Masyarakat di - 2011, 2013 150 KK Baik
Kecamatan Somolomolo
9 Pembangunan Sanitasi
Berbasis Masyarakat di 4 - 2011, 2013 150 KK Baik
Kecamatan Mau
10 Pembangunan Sanitasi
-
Berbasis Masyarakat di - 2014 50 KK Baik
Kecamatan Sogae'adu
Sumber Data : Dinas TRPK Kabupaten
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 197
Tabel 6.33. Parameter Teknis Wilayah
b. Pendanaan
c. Kelembagaan
Organisasi pengelolaan air limbah berada di bawah SKPD Dinas Tata Ruang
Perumahan dan Kebersihan yang dilaksanakan oleh Bidang Kebersihan
Lingkungan, pada Seksi Persampahan yang mempunyai tugas pokok :
“Melaksanakan tugas pengelolaan limbah dan persampahan.”
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 198
3. Menyusun rencana kerja seksi;
4. Mengumpulkan, mengelola, menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan
dan penyusunan kebijakan strategi dan standar pelaksanaan tugas-tugas
dinas dalam pelaksanaan bidang penanganan air limbah, pengelolaan,
pemusnahan dan pemanfaatan sampah di tempat pembuangan air;
5. Melaksanakan penyusunan rencana penyediaan prasarana dan sarana air
limbah masyarakat;
6. Melakukan pengendalian, pengawasan, monitoring dan evaluasi
pengelolaan limbah dan persampahan;
7. Membuat laporan secara berkala berkaitan dengan bidang tugasnya;
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Dari aspek kelembagaan yang ada saat ini belum optimal dalam penanganan
air limbah pemukiman. Dari uraian diatas, posisi Seksi Persampahan di SKPD
Dinas Tata Ruang Perumahan dan Kebersihan Kabupaten Nias dapat dilihat
dari bagan Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang Perumahan dan Kebersihan
dibawah ini :
KEPALA DINAS
TRPK
SEKRETARIS
BIDANG
BIDANG BIDANG
KEBERSIHAN
…………………. ………………….
LINGKUNGAN
SEKSI
PERSAMPAHAN
SEKSI
………………….
Gambar 6.2. Struktur Organisasi Pengelolaan Air Limbah Pada Dinas Tata Ruang
Perumahan dan Kebersihan Kabupaten Nias Nias
d. Peraturan Perundangan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 199
e. Peran Serta Swasta dan Masyarakat
Peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah secara
umum masih sangat rendah, hal ini terlihat dari sangat minimnya partisipasi
masyarakat dalam pengendalian air limbah rumah tangga (termasuk saluran
dari jamban keluarga) yang langsung disalurkan ke selokan/saluran drainase
tersier / sekunder dan badan air lainnya, sehingga menimbulkan pencemaran
lingkungan yang cukup tinggi. Pada Sistem On Site (MCK Plus), kesadaran
masyarakat untuk melakukan pemeliharaan MCK Komunal juga masih kurang,
sehingga MCK komunal yang dibangun oleh Pemerintah Daerah kurang
berfungsi.
Kondisi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di dalam masyarakat secara
umum juga masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari perilaku masyarakat
dalam BAB 50,46 % masih semberangan/tidak memiliki fasilitas pembuangan
air besar.
Peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah secara
umum masih sangat rendah, hal ini terlihat dari sangat minimnya partisipasi
masyarakat dalam pengendalian air limbah rumah tangga (termasuk saluran
dari jamban keluarga) yang langsung disalurkan ke selokan/saluran drainase
tersier / sekunder dan badan air lainnya, sehingga menimbulkan pencemaran
lingkungan yang cukup tinggi. Pada Sistem On Site (MCK), kesadaran
masyarakat untuk melakukan pemeliharaan MCK komunal juga masih kurang,
sehingga MCK komunal yang dibangun oleh Pemerintah Daerah kurang
berfungsi.
Kondisi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di dalam masyarakat secara
umum juga masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari perilaku masyarakat
dalam BAB 50,46 % masih semberang/tidak memiliki fasilitas pembuangan air
besar, serta berdasarkan study EHRA terdapat 91,5 % BAB di sembarang
tempat.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 200
Tabel 6.34. Permasalahan Pengelolaan Air Limbah Yang Dihadapi
Tindakan
No Aspek Pengelolaan Air Limbah Permasalahan
Yang Sudah
Yang akan Dilakukan
Dilakukan
[1] [2] [3] [4] [5]
A Kelembagaan
Bentuk Organisasi Belum Terbentuk - Akan dibentuk
Tata laksana Belum Terbentuk - Akan dibentuk
Kualitas dan Kuantitas Belum Terbentuk - Akan dibenahi
B Perundangan terkait sector air limbah Belum Adanya Akan disusun
(Perda, Pergub) Peraturan yang -
mengatur
C Pembiayaan : Sangat Terbatasnya Telah diajukan Memaksimalkan
Sumber-sumber pembiayaan Sumber Pembiayaan proposal anggaran yang ada
(APBD Prov/Kab/Swasta/Masy) pembangunan ke dan mencari sumber
Retribusi Pusat maupun lain
provinsi
D Peran Serta Masyarakat dan Swasta Peran Serta sosialisasi
MAsyarakat yang -
masih minim.
E Teknis Operasional :
Sistem On Site Sanitation
MCK Kurangnya Pemicuan CLTS dan Pembangunan
Jamban Keluarga pengetahuan, STBM Stimulan Jamban
Septik tank komunal kesadaran dan rasa Percontohan,
PS Sanimas memiliki masyarakat pemicuan CLTS bagi
Truk tinja tehadap sarana yang Tokoh Agama, STBM
IPLT sudah ada
Sistem Off Site Sanitation
Sambungan rumah
Sistem jaringan pengumpul - - -
Sitem sanitasi berbasis masy.
IPAL
1) Tantangan Internal
a) Belum adanya pelayanan air limbah yang memadai dari pemerintah
daerah.
b) Pencemaran terhadap sumber air baku
c) Kapasitas kelembagaan pengelola air limbah kurang memadai
d) Terbatasnya kemampuan keuangan daerah
2) Tantangan eksternal
a) Pencapaian target MDGs Tahun 2015
b) Pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) sesuai dengan
Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar
Pelayanan Minimum
3) Peluang
a) Adanya regulasi yang mengatur kewajiban penanggulangan
pencemaran terhadap lingkungan dan perlindungan sumber air baku.
b) Peningkatan kesadaran masyarakat dalam penyelenggaraan air
limbah permukiman.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 201
C. Analis Kebutuhan Air Limbah
1. Analisis Kebutuhan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kebutuhan Sistem Air Limbah
adalah menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan air
limbah kota Melakukan analisis atas dasar besarnya kebutuhan penanganan air
limbah, baik itu untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat (basic need) maupun
kebutuhan pengembangan kota (development need).
Analisis kebutuhan Sistem Air Limbah didasarkan pada analisis terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan air limbah kota. Melakukan analisis
atas dasar besarnya kebutuhan penanganan air limbah, baik itu untuk
pemenuhankebutuhan masyarakat (basic need) maupun kebutuhan pengembangan
kota (development need).
Kebutuhan komponen pengelolaan air limbah secara teknis dan non teknis baik
sistem setempat individual, komunal maupun terpusat skala kota, serta
memperlihatkan arahan struktur pengembangan prasarana kota yang telah
disepakati dalam RTRW Kabupaten Nias. Analisis yang terkait dengan kebutuhan
air limbah adalah analisis sistem pengelolaan air limbah (on site dan off site),
analisis jaringan perpipan air limbah untuk sistem terpusat, analisis kualitas dan
tingkat pelayanan serta analisis ekonomi. Hasil analisis kebutuhan pengelolaan air
limbah di Kabupaten Nias diuraikan pada tabel berikut ini.
Tabel 6.35. Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah Sektor Air Limbah
KEBUTUHAN
No Uraian Kondisi
2015 2016 2017 2018 2019
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
A Peraturan Terkait Sektor Air
Limbah
Ketersediaan Peraturan Belum Ada
Bidang Air Limbah (Hanya 1
(Perda, Pergub) RTRW)
Penyusunan Masterplan
Bidang PLP (Air Limbah, 1
Persampahan, Drainase)
B Kelembagaan
Bentuk Organisasi Sub Bidang
di Dinas Penyempurnaan Tupoksi
TRPK
Ketersediaan tata
- Penyempurnaan Tata Laksana
laksana
Kualitas dan kuantitas
Terbatas Penambahan Staf
SDM
C Pembiyaan
Sumber pembiyaan
(APBD Terbatas Penambahan Alokasi Anggaran
PROV/Kab/Swasta/CSR)
Tarif Retribusi Belum Ada Belum Dapat diterapkan sampai akhir 2019
Realisasi penarikan
retribusi (% terhadap Belum Ada Belum Dapat diterapkan sampai akhir 2019
target)
D Peran swasta dan
Belum Ada Sosialisasi
masyarakat
E Sistem setempat (on site)
Ketersediaan dan Belum Ada 1
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 202
KEBUTUHAN
No Uraian Kondisi
2015 2016 2017 2018 2019
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
kondisi IPLT
Kapasitas IPLT 10 m3//
Belum Ada
hari
Ketersediaan mobil tinja Belum Ada 1 1
Tingkat cakupan
Belum Ada 60 %
pelayanan IPLT
Biaya O dan P Belum Ada Ada Ada Ada
Kualitas efluen IPLT Belum
Dibawah ambang batas toleransi
(BOD dan COD) diukur
Ketersediaan Sistem
pengolahan air limbah
skala kecil/ Belum Ada 1 1 1 1 1
kawasan/komunitas
Pembangunan sarana
Belum Ada 7 Desa 6 Desa 6 Desa 6 Desa 7 Desa
sanitasi (MCK +)
F Sistem Terpusat (Off site)
Ketersediaan dan
Belum Ada
kondisi IPAL
Kapasitas IPAL Belum Ada
Tingkat cakupan
Belum Ada
pelayanan IPAL
Biaya O dan P Belum Ada
*IPAL : MCK + (Mandi, cuci kakus,
Sesuai dengan kondisi daerah, maka sampai Tahun 2019 Program Pengembangan
Prasarana Air Limbah yang dikembangkan di wilayah Kabupaten Nias adalah
Sistem Setempat (on-site) dan Komunal
a. Pembangunan Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem On- Site di Kecamatan
Gido (Ibu Kota Kabupaten) dengan sasaran tingkat cakupan pelayanan air
limbah 70 %
b. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
c. Pengadaan prasarana pendukung pengelolaan air limbah sistim on-site berupa
mobil tinja
d. Pengolahan air limbah skala kecil/kawasan/komunitas
e. Pembangunan sarana sanitasi (MCK +)
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 203
a. Penyusunan Buku Putih Sanitasi sedang proses penyusunan pada Tahun
2014, dan akan dilanjutkan dengan penyusunan SSK/Memorandum Program
Sanitasi pada Tahun 2015
b. Jaminan penyediaan lahan untuk kebutuhan pembangunan fisik.
c. Adanya institusi pengelola pasca pembangunan fisik, dalam hal ini Dinas Tata
Ruang, Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Nias
d. Kesediaan Pemerintah kabupaten Nias untuk mengalokasikan biaya
operasional dan pemeliharaan dalam APBD Kabupaten Nias.
6.4.2. Persampahan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 204
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional.
Secara Nasional aksesibilitas, kualitas, maupun cakupan pelayanan sarana
dan prasarana masih rendah, yaitu baru mencapai 18,41 persen atau mencapai
40 juta jiwa.
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Pasal 21 ayat (2) butir d mengamanatkan akan pentingnya pengaturan
prasarana dan sarana sanitasi (air limbah dan persampahan) dalam upaya
perlindungan dan pelestarian sumber air.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 205
Mengatur tentang penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan rumah
tangga meliputi Perencanaan Umum, Penanganan Sampah, Penyediaan
Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah, dan
Penutupan/Rehabilitasi TPA.
Untuk merumuskan isu strategis ini, perlu dilakukan identifikasi data dan informasi
dari dokumen-dokumen perencanaan pembangunan terkait dengan pengembangan
permukiman tingkat nasional maupun daerah, seperti dokumen RPJMN, MDGs,
RPJMD, RTRW, Renstra Dinas, Dokumen RP2KP, Rencana Induk Persampahan
dan dokumen lainnya yang selaras menyatakan isu strategis pengembangan
permukiman di Kabupaten Nias.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 206
e. Keterbatasan kemampuan keuangan daerah dalam membiayai operasional
pengelolaan sampah serta belum efektifnya pemungutan retribusi sampah
rumah tangga.
f. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan
sampah dan belum dikembangkan secara sistematis potensi masyarakat dalam
melakukan sebagian sistem pengelolaan sampah.
g. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum membudaya, sehingga
pembuangan sampah semberangan tempat menjadi kendala dalam
penanganan sampah
a. Aspek teknis
Rentang kendali tanggung jawab sepenuhnya berada pada SKPD Dinas Tata
Ruang Perumahan dan Kebersihan Kabupaten Nias yang dalam
operasionalnya dilaksanakan oleh Bidang Kebersihan. Struktur organisasi
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 207
pengelolaan persampahan di Dinas Tata Ruang Perumahan dan Kebersihan
Kabupaten Nias digambarkan sebagai berikut :
Sumber sampah yang ditangani berasal dari sampah rumah tangga, kawasan
komersial, fasilitas sosial, fasilitas umum dan perkantoran Pemerintah
Kabupaten Nias dengan volume sampah sebanyak 44 M³/hari. Jumlah sampah
terkumpul, terangkut dan terolah sampai di TPA sebanyak 24 M³/hari.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 208
Kegiatan yang dilkakukan untuk membantu proses pengumpulan dan
pengangkutan sampah, biasanya daerah yang susah di angkut truk.
3) Pengangkutan sampah,
Kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan ditempat
penampungan sementara atau langsung dari tempat sampah ke tempat
pembuangan akhir
4) Pengolahan sampah,
Kegiatan mengurangi volume sampah yang sampai ke TPA dengan
meningkatkan efisiensi penyelenggaraan prasarana dan sarana
persampahan
5) Pembuangan akhir sampah,
Lahan untuk menampung sampah baik yang melalui proses Pewadahan,
pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan, pembuangan
akhir.
Dampak negatif yang terjadi akibat sistem pengelolaan persampahan yang ada
saat ini anataralain :
1) Biaya operasional relatif cukup besar disebabkan daerah pelayanan yang
sangat luas.
2) Timbulan sampah di TPA bertambah secara cepat disebabkan belum
adanya upaya pengurangan sampah melalui kegiatan 3R (reduce, reuse,
recycle) baik di sumber maupun di TPA.
Kondisi eksisting pengembangan persampahan sebagaimana diuraikan di atas
dapat ditampilkan dalam tabel-tabel 6.37 dan 6.38.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 209
Tabel 6.37. Kondisi Eksisting Pengembangan Persampahan
Sistem Pengadaan
Kapasitas Lokasi
Pengelolaan/ Prasarana dan Sarana Satuan Jumlah Kondisi Ket
per unit Layanan
Sub Sistem Tahun Sumber dana Jumlah Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
DIKELOLA OLEH MASYARAKAT
Pewadahan Tong Sampah Unit
Pengumpulan a. Gerobak sampah Unit
b. Becak sampah
c. Lainnya Unit
Penampungan
a. Transfer depo Unit
Sementara
b. Container Unit
Pengangkutan a. Dump Truck Unit
b. Arm Roll Truck Unit
Pengolahan a. Pengomposan Unit
b. Daur ulang Unit
DIKELOLA OLEH PEMERINTAH
Gido, Sogaeadu,
Pewadahan Tong Sampah Unit 0,1 M3 1.530 Idanogawo, 2012 DAU B 46 Unit RB
Bawolato
Gido, Sogaeadu,
Unit 0,1 M3 Idanogawo, 2013 DAU B
Bawolato
Pengumpulan a. Gerobak sampah Unit 0 0
b. Becak sampah Unit 0
c. Lainnya 0
Penampungan
a. Transfer depo Unit 0
Sementara
Sogaeadu,
2012 dan
b. Container Unit 6 M3 4 Idanogawo, DAU B 1 Unit RB
2013
Bawolato
Gido, Sogaeadu, 3 Unit
Pengangkutan a. Dump Truck Unit 6-8 M3 4 2009 Hibah 1 unit B
Idanogawo, RB
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 210
Sistem Pengadaan
Kapasitas Lokasi
Pengelolaan/ Prasarana dan Sarana Satuan Jumlah Kondisi Ket
per unit Layanan
Sub Sistem Tahun Sumber dana Jumlah Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
Bawolato
Gido, Sogaeadu,
b. Dump Truck Unit 6-8 M3 2 Idanogawo, 2014 DAU B
Bawolato
Gido, Sogaeadu,
c. Arm Roll Truck Unit 6 M3 2 Idanogawo, 2009 Hibah RB
Bawolato
Gido,, Idanogawo,
Bawolato,
Pengolahan a. Pengomposan Unit - 5 2013 DAK B
Hiliserangkai,
Botomuzoi
TPA Bakaru di Desa Lolozasai
Kecamatan Gido
1. Pembuangan Akhir
a. Alat berat Unit 1.2 M2 1 2007 Hibah RB
b. Luas areal TPA Ha 90.000 M2 2,7
2. Pengendalian pencemaran di
TPA
o Lapisan kedap air - - - - - - - - Tidak ada
o Perpipaan pengumpul - - - - - - - - Tidak ada
lindi
o Instalasi pengolahan lindi - - - - - - - - Tidak ada
o Buffer zone - - - - - - - - Tidak ada
o Pipa gas metan - - - - - - - - Tidak ada
o Sumur monitoring - - - - - - - - Tidak ada
o Drainase air hujan M 105 M2 150 TPA Bakaru 2012 DAU 350.000.000 B
3. Sarana penunjang
o Jalan masuk M 900 M2 150 TPA Bakaru - - - RB
o Kantor - - - - - - - -
Tidak
o Pos jaga Unit 20 M2 1 TPA Bakaru - DAU -
berfungsi
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 211
Sistem Pengadaan
Kapasitas Lokasi
Pengelolaan/ Prasarana dan Sarana Satuan Jumlah Kondisi Ket
per unit Layanan
Sub Sistem Tahun Sumber dana Jumlah Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
o Bengkel, garasi, cuci - - - - - - - - Tidak ada
kendaraan
o Jembatan timbang - - - - - - - - Tidak ada
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 212
b. Pendanaan
2 2011 Rp.-
c. Kelembagaan
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, Dinas Tata Ruang
Perumahan dan Kebersihan Kabupaten Nias merupakan Satuan Kerja
Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Nias yang bertanggung jawab
dalam pengelolaan kebersihan. Dalam operasionalnya dilaksanakan oleh
Bidang Kebersihan. yang secara tekhnis merupakan bagian dan tanggung
jawab Seksi Persampaham yang mempunyai tugas pokok “Melaksanakan
tugas pengelolaan limbah dan persampahan” sesuai dengan Peraturan Bupati
Nias Nomor 17 Tahun 2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Nias.
Uraian tugas dari Seksi Kebersihan dalam pengelolaan persampahan antara
lain :
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 213
1. Membantu Kepala Bidang dalam pengelolaan limbah dan persampahan;
2. Melaksanakan tugas pengelolaan limbah dan persampahan;
3. Menyusun rencana kerja seksi;
4. Mengumpulkan, mengelola, menyajikan bahan/data untuk
penyempurnaan dan penyusunan kebijakan strategi dan standar
pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pelaksanaan bidang penanganan
air limbah, pengelolaan, pemusnahan dan pemanfaatan sampah di
tempat pembuangan air;
5. Melaksanakan penyusunan rencana penyediaan prasarana dan sarana
air limbah masyarakat;
6. Melakukan pengendalian, pengawasan, monitoring dan evaluasi
pengelolaan limbah dan persampahan;
7. Membuat laporan secara berkala berkaitan dengan bidang tugasnya;
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
Hal ini dapat dilihat dari bagan dibawah ini. Secara kuantitatif dan kualitatif,
sumberdaya manusia yang terlibat dalam pengelolaan persampahan masih
sangat terbatas. Jumlah personil yang menangani persampahan sebanyak 28
orang terdiri dari : (i) PNSD Struktural 2 orang, (ii) PNSD non struktural 2
orang, (iii) Tenaga Non PNSD sebanyak 24 orang. Belum ada pemisahan
yang tegas antara fungsi regulator dan operator dalam pengelolaan
persampahan.
KEPALA DINAS
TRPK
SEKRETARIS
BIDANG
BIDANG BIDANG
KEBERSIHAN
…………………. ………………….
LINGKUNGAN
SEKSI
PERSAMPAHAN
SEKSI
………………….
Gambar 6.4. Struktur Organisasi Pengelolaan Air Limbah Pada Dinas Tata Ruang
Perumahan dan Kebersihan Kabupaten Nias
d. Peraturan Perundangan
Regulasi yang terkait dengan pengelolaan persampahan hingga saat ini sangat
terbatas, diantaranya :
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 214
1) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-dinas Kabupaten Nias yang menghunjuk SKPD Dinas Tata
Ruang, Perumahan dan Kebersihan sebagai penanggung jawab
pengelolaan persampahan.
2) Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum
yang mengatur tentang retribusi persampahan
3) Peraturan Bupati Nias Nomor 17 Tahun 2008 tanggal 30 Desember 2008
tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Nias
Tindakan
No Aspek Pengelolaan Persampahan Permasalahan
Yang Sudah
Yang akan Dilakukan
Dilakukan
[1] [2] [3] [4] [5]
A Kelembagaan
Bentuk Organisasi Penanganan Pemaksimalan fungsi Akan dibentuk satu
persampahan masih seksi persampahan UPT pengelola
di tingkat seksi pada persampahan dalam
bidang kebersihan skala yang lebih besar
lingk pada SKPD
dinas TRPK
Tata laksana Belum optimalnya Pelaksanaan Memaksimalkan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 215
Tindakan
No Aspek Pengelolaan Persampahan Permasalahan
Yang Sudah
Yang akan Dilakukan
Dilakukan
[1] [2] [3] [4] [5]
penanganan penanganan dengan sumberdaya yang ada
persampahan keterbatasan sarana
dan prasarana yang
ada
Kualitas dan Kuantitas SDM Belum memadai Peningkatan Pengoptimalan SDM
kapasitas SDM yang sudah terlatih
melalui bimtek dan professional
B Pembiayaan : Sangat Terbatasnya Telah diajukan Memaksimalkan
Sumber-sumber pembiayaan Sumber Pembiayaan proposal anggaran yang ada
(APBD Prov/Kab/Swasta/Masy) pembangunan ke dan mencari sumber
Retribusi Pusat maupun lain
provinsi
C Perundangan terkait persampahan Belum Ada ketentuan Melaksanakan Menyusun peraturan
(Perda, Pergub) yang bersifat khusus ketentuan umum daerah khusus terkait
persampahan persampahan dengan persampahan
D Peran Serta Masyarakat dan Swasta Peran Serta Sosialisasi Sosialisasi dan terus
Masyarakat yang mendorong partisipasi
masih minim. masyarakat
E Teknis Operasional :
Doc. Perencanaan FS. Sulitnya mendapatkan Telah menetapkan 5 Menetapkan salah
lahan untuk TPA (lima) area untuk satu dari area yang
rencana TPA telah direncanakan
untuk dijadikan TPA
Mensosialisasikan
keberadaan TPA
sesuai dengan
peruntukkan RTRW
Pewadahan Sarana yang terbatas Memaksimalkan Pengadaan sarana
pengelolaan sampah yang baru
dengan sarana yang
terbatas
Pengumpulan Sarana yang terbatas Memaksimalkan Pengadaan sarana
pengelolaan sampah yang baru
dengan sarana yang
terbatas
Pengumpulan sementara Mobil pengankut yang Memaksimalkan Pengadaan amrol
kurang memadai pengelolaan sampah yang baru
dengan mobil
pengangkut yang
terbatas (amrol)
Pengangkutan Mobil pengankut yang Memaksimalkan Pengadaan amrol
kurang memadai pengelolaan sampah yang baru
dengan mobil
pengangkut yang
terbatas (amrol)
Pengendalian pencemaran di TPA Sarana untuk Membuat konstruksi Melanjutkan
mengukur saluran drainase di pembangunan
pencemaran belum TPA konstruksi saluran
tersedia drainase di TPA dan
menyediakan alat
pengukur
pencemaran di TPA
Sarana penunjang TPA Keterbatasan sarana Memaksimalkan Membangun sarana
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 216
Tindakan
No Aspek Pengelolaan Persampahan Permasalahan
Yang Sudah
Yang akan Dilakukan
Dilakukan
[1] [2] [3] [4] [5]
penunjang TPA sarana yang sudah penunjang yang
ada memenuhi standar
TPA.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 217
masyarakat, serta memperlihatkan arahan struktur pengembangan prasarana kota yang
telah disepakati. Analisis yang terkait dengan kebutuhan persampahan adalah analisis
sistem pengelolaan persampahan, analisis kualitas dan tingkat pelayanan serta analisis
ekonomi. Hasil analisis kebutuhan dituangkan dalam tabel 6.41 berikut ini:
KEBUTUHAN
No Uraian Kondisi Ket
2015 2016 2017 2018 2019
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
A Peraturan Terkait Sektor
Persampahan
Ketersediaan Peraturan
Balum ada
Bidang
(Hanya 2
Persampahan(Perda,
RTRW)
Pergub)
B Kelembagaan
Bentuk Organisasi Sub Bidang
di Dinas Pembentukan UPT Persampahan
Tarukim
Ketersediaan tata Ada tetapi
Penyempurnaan Tata Laksana
laksana tidak lengkap
Kualitas dan kuantitas
Terbatas Penambahan SDM
SDM
C Pembiayaan
Sumber pembiyaan
(APBD Terbatas Penambahan Alokasi Anggaran
PROV/Kab/Swasta/CSR)
Tarif Retribusi
Realisasi penarikan
retribusi (% terhadap
target)
D Peran swasta dan masyarakat Belum Ada Sosialisasi
E Teknis Operasionalisasi
1 Perencanaan (Dokumen TPA
1
MP,FS, DED) Baru
2 Prasarana dan sarana
Pewadahan
Pengumpulan
Penampungan sementara
Pengangkutan
Dump truck (6 unit, kondisi Total 10
2 2 2 2 2
3baik, 3 RB)
Arm Roll truck (2 unit, kondisi Total 3
1 1 1
RB)
TPA
Alat Berat (excavator (1 unit, kondisi
1 - -
RB)
Lahan TPA 2,7 Ha - - - 5 Ha -
Fasilitas Umum
Jalan masuk Tersedia, Total 1
450 - - 1 -
kondisi RB
Pembangunan Workshop Tidak Ada 1 Total 1
Pengendalian pencemaran
di TPA Lolozasai
Pembangunan TPA Baru 1 Total 1
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 218
a. Pembangunan Prasarana TPA
e. Kemampuan Pembiayaan
Kemampuan pendanaan dari APBD sangat terbatas untuk membiayan
pembangunan maupun biaya operasi dan pemeliharaan saluran. Keterbatasan
kemampuan pendanaan yang rendah ini menyebabkan buruknya pengelolaan
drainase di daerah perkotaan/kawasan pemukiman.
Kondisi umum drainase kawasan perkotaan (Gido) masih sangat buruk, hal ini
terlihat dari porsi rumah tangga yang terlayani saluran drainase dengan kondisi
berfungsi baik/mengalir lancar kurang dari 35 %.
a. Aspek teknis
b. Pendanaan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 222
c. Kelembagaan
KEPALA DINAS
PEKERJAAN
UMUM
SEKRETARIS
SEKSI
DRAINASE DAN
JLN SETAPAK
SEKSI
………………….
Gambar 6.5. Struktur Organisasi Pengelolaan Drainase Pada Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Nias
d. Peraturan Perundangan
Tindakan
No Aspek Pengembangan Drainase Permasalahan
Yang Sudah
Yang akan Dilakukan
Dilakukan
[1] [2] [3] [4] [5]
A Kelembagaan
Bentuk Organisasi Penanganan drainase Pemaksimalan fungsi Pemaksimalan fungsi
masih di tingkat seksi seksi drainase dan seksi drainase dan
pada bidang cipta jalan setapak jalan setapak
karya pada SKPD
dinas PU
Tata laksana Belum optimalnya Pelaksanaan Memaksimalkan
penanganan drainase penanganan dengan sumberdaya yang ada
keterbatasan SDM
yang ada
Kualitas dan Kuantitas SDM Belum memadai Peningkatan Pengoptimalan SDM
kapasitas SDM yang sudah terlatih
melalui bimtek dan professional
B Pembiayaan : Sangat Terbatasnya Pengalokasian Mengajukan usulan
Sumber-sumber pembiayaan Sumber Pembiayaan anggaran dengan anggaran dari
(APBD Prov/Kab/Swasta/Masy) skala prioritas APBN/APBD provinsi
Retribusi dan mencari
sumberdana lainnya
C Perundangan terkait sector drainase Belum Ada ketentuan Melaksanakan Mengoptimalkan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 224
Tindakan
No Aspek Pengembangan Drainase Permasalahan
Yang Sudah
Yang akan Dilakukan
Dilakukan
[1] [2] [3] [4] [5]
(Perda, Pergub) yang bersifat khusus ketentuan umum pelaksanaan
drainase tentang drainase ketentuan tentang
drainase
D Peran Serta Masyarakat dan Swasta Peran Serta Sosialisasi Sosialisasi dan terus
Masyarakat yang mendorong partisipasi
masih minim. masyarakat dalam
pembangunan dan
pemeliharaan
E Teknis Operasional PS:
A. Saluran
B. Turap
C. Bangunan pelengkap (gorong-gorong,
pintu air, pompa, tang dll)
D. Waduk, kolam retensi, sumur resapan.
Dalam hal ini, analisis atas dasar besarnya kebutuhan penanganan drainase dapat di
uraikan, baik itu untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat (basic need) maupun
kebutuhan pengembangan kota (development need). Analisis yang terkait dengan
kebutuhan drainase adalah analisis Bidang Teknis maupun non teknis yang mencakup
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 225
kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan peran sertamasyarakat dan swasta. Analisis
kebutuhan dituangkan dalam table 6.45 berikut ini.
KEBUTUHAN
No Uraian Kondisi
2015 2016 2017 2018 2019
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
A Peraturan Terkait Sektor Drainase
Ketersediaan Peraturan Bidang RTRW
1
drainase (Perda, Pergub)
B Kelembagaan
Bentuk Organisasi Seksi Drainase
dan Jalan
Setapak Dinas
PU Kabupaten
Nias
C Pembiayaan
Sumber pembiyaan (APBD Terbatas
PROV/Kab/Swasta/CSR)
D Peran swasta dan masyarakat Belum Tersedia Sosialisa Sosialisa Sosialisa Sosialisa Sosialisa
(sudah ada/belum ada/bentuk kontribusi) si si si si si
E Teknis Operasionalisasi PS :
1 Aspek Perencanaan (Dokumen MP,FS, dokumen
1
DED)
2 A. Saluran Drainase 444 m, baik 600 m 750 m 900 m 1000 m 1200 m
B. Turap (unit, kondisi)
C. Bangunan pelengkap (gorong-gorong (unit, kondisi)
pintu air, pompa, talang)
D. Waduk, kolam retensi, sumur resapan (unit, kondisi)
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 226
Skema Kebijakan Pendanaan Sistem Drainase Perkotaan
Skema Kebijakan Pendanaan Sistem Drainase Perkotaan dipaparkan pada gambar 6.7
berikut.
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 227
2) Pembebasan lahan
3) Penyusunan DED/Perencanaan Teknis
4) Pembangunan jalan masuk, perbaikan saluran gas dan saluran drainase
serta pembuatan sel dan lapisan bawah yang kedap sesuai persyaratan
sanitary landfill
5) Pembuatan pagar hijau (buffer zone) di sekeliling TPA, pembangunan pos
pengendali, sumur pemantau, jembatan timbang, kantor operasional
c. Penyediaan Prasarana dan Sarana Persampahan
1) Pengadaan sarana pewadahan sampah (Tong Sampah)
2) Pengadaan sarana pengumpulan sampah (gerobak dan becak)
3) Pengadaan sara penampungan sementara (Transfer depo dan container)
d. Pembangunan Prasarana Persampahan 3R
1) Pembangunan hanggar, pengadaan alat pengumpul sampah, alat
komposting
2) Pembangunan tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R dapat difungsikan
sebagai pusat pengolahan sampah tingkat kawasan
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 228
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 229
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 230
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 231
Rencana terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Nias 2014-2019 232