Metode Pelaksanaan Stadion Mini Pantai Raja
Metode Pelaksanaan Stadion Mini Pantai Raja
BAB 1. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Latar belakang Paket Pekerjaan Pembangunan Stadion Mini Desa Pantai Raja Kec.
Perhentian Raja adalah dalam rangka optimalisasi penyediaan sarana dan prasarana
pendukung di Pantai Raja Kec. Perhentian Raja.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan
secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan utama
dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing - masing
pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan. Dalam
metode ini juga akan digambarkan pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil
gangguan terhadap lingkungan dan lalulintas pekerjaan dan tetap memperhatikan hal
terpenting dalam penerapan sistem kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3K) Atau
RK3K
3. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan berada di Desa Pantai Raja Kec. Perhentian Raja Kabupaten Kampar
4. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan Paket Pekerjaan Pembangunan Stadion Mini Desa Pantai Raja Kec.
Perhentian Raja adalah sebagai berikut :
A PEKERJAAN LANTAI I
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN PENYELENGGARAAN K 3 KONTRUKSI
III. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
IV. PEKERJAAN BETON STRUKTUR
V. PEKERJAAN TANGGA BETON 2 UNIT
VI. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
VII. PEKERJAAN KOZEN , PINTU & JENDELA
VIII. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN PENUTUP ATAP
IX. PEKERJAAN LANTAI
X. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG
XI. PEKERJAAN LANGIT - LANGIT
XII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
XIII. PEKERJAAN ALAT SANITASI
XIV. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH & KOTOR
XV. PEKERJAAN PENGECATAN
XVI. PEKERJAAN SEPTICTANK
XVII PEKERJAAN PERESAPAN
XVIII PEKERJAAN TOWER AIR BERSIH TEBAL 3 M
XIX PEKERJAAN LAIN-LAIN
B PEKERJAAN LANTAI 2
I PEKERJAAN STRUKTUR
II PEKERJAAN DINDING DAN PLETERAN
III PEKERJAAN TEMPAT DUDUK TRIBUN
IV PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN PENUTUP ATAP
V PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
VI PEKERJAAN PENGECATAN
BAB II METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan
kontraktor telah memiliki Shop Drawing.
Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Pekerjaan Pasangan Bowplank/Pengukuran
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan proses pengukuran dan pemasangan patok/bouwplank.
Bouwplank berfungsi untuk membuat titik-titik as bangunan sesuai dengan
gambar denah bangunan yang diperlukan untuk penentuan jalur/arah pondasi
dan juga sebagai dasar ukuran tinggi/level/peil penentuan ketinggian lantai.
B. PEKERJAAN PONDASI
1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi proses pembuatan pengukuran, pembuatan patok,
penggalia tanah dan perapihan hasil galian.
b. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule,
perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk
memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan.
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum
tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
c. Uraian Pekerjaan
C. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan Cor Sloof Beton Bertulang
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perakitan besi, Pengurukan Pasir, Pembuatan Lantai Kerja (LC),
Pemasangan Bekisting dan Pengecoran Beton
b. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule,
perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk
memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum
tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
Pekerjaan pabrikasi Besi
Pekerjaan Urug Pasir
Pekerjaan Hamparan Lantai Kerja
Pekerjaan bekesting
Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
Cor Beton
c. Metode Pelaksanaan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan sloof beton.
Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job
Mix Formula untuk pekerjaan sloof beton.
Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya
menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
Memasang pipa support Untuk menjaga vertikaliti dari kolom terhadap sloof
dan balok.Untuk mendapatkan kolom struktur yang sempurna, bekisting
tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu
pemasangan pipa support dinilai sangat penting.
Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan
dan mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran
beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate vibrator.
Persiapan
Persiapan dimulai dari pengukuran untuk mengatur dan memastikan tingkat
kerataan ketinggian plat lantai. Oleh karena itu, pelaksanaan pekerjaan ini
membutuhkan alat bantu theodolit. Kemudian pekerjaan dilanjutkan dengan
membuat bekisting plat lantai. Bekisting tersebut harus sesuai dengan gambar kerja.
Pemotongan plywood yang akan digunakan sebagai bekisting harus cermat
sehingga hasilnya sesuai dengan luasan plat lantai yang akan dibuat. Setelah itu,
proses pembesian plat lantai dilaksanakan di atas bekisting.
Pekerjaan
Pekerjaan plat lantai dimulai dari proses pembekistingan plat. Scaffolding disusun
secara berjajar bersama-sama dengan scaffolding untuk balok. Mengingat posisi plat
lantai lebih tinggi daripada balok, maka scaffolding untuk plat pun harus lebih tinggi
serta dibutuhkan main frame tambahan menggunakan joint pin. Anda bisa
memperhitungkan ketinggian scaffolding plat dengan mengatur bagian base jack dan
U-head jack.
Langkah berikutnya yaitu pemasangan balok kayu 6/12 sebagai girder sejajar
dengan arah cross brace. Kemudian pasang juga suri-suri dengan arah melintangnya
di atas girder tersebut. Setelah itu, plywood dipasang sebagai alas dari plat lantai. Tak
lupa, pasang pula dinding untuk tepi plat yang dijepit menggunakan siku. Plywood ini
harus dipasang serapat mungkin untuk mencegah terbentuknya rongga yang
menyebabkan kebocoran saat dilakukan pengecoran.
Agar beton yang sudah jadi nantinya tidak menempel pada bekisting,
disarankan untuk mengolesi solar sebagai pelumas di semua bekisting yang sudah
terpasang dengan rapat. Cara ini akan memudahkan kita dalam melakukan
pekerjaan pembongkaran bekisting. Manfaat yang lainnya yaitu bekisting tersebut
akan terhindar dari kerusakan yang fatal dan cenderung utuh sehingga masih dapat
digunakan untuk pekerjaan yang selanjutnya. Setelah proses pemasangan bekisting
plat lantai telah selesai dilaksanakan, proses selanjutnya yaitu pengecekan hasil
kerja. Lakukan pengecekan terhadap bekisting yang telah dipasang, terutama
pemeriksaan tinggi level bekisting tersebut. Di sini Anda membutuhkan alat
bantu yaitu waterpass untuk mengecek ketinggian bekisting. Jika hasilnya sudah
sesuai dengan rencana, maka bekisting tersebut pun telah siap untuk digunakan.
Tahap selanjutnya yaitu pembesian plat lantai yang dilaksanakan setelah pembesian
balok. Proses pembesian ini dilakukan secara langsung di atas bekisting plat. Untuk
mempermudah pekerjaan, tulangan-tulangan besi dapat diangkat menggunakan tower
crane untuk dipasang di atas bekisting plat. Lakukan perakitan tulangan besi ini
dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Setelah itu, pasang tulangan besi yang
berukuran D100-200.
Pembesian berikutnya dilakukan secara menyilang, lalu ikat menggunakan
kawat. Letakkan beton deking antara tulangan bawah plat dan bekisting alas plat.
Kemudian pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas serta bagian
bawah plat. Lakukan proses ini sampai pekerjaan pembesian plat lantai selesai.
Kemudian lakukan pengecekan untuk memeriksa hasil kerja pembesian tulangan.
Periksalah penyaluran pembesian plat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan
ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di plat lantai, beton decking, kaki
ayam, dan kebersihannya. Pembongkaran bekisting plat dilakukan setelah 4 hari
pengecoran. Kemudian setelah bekisting ini dibongkar, lanjutkan dengan pemasangan
sapot sebagai penunjang plat lantai dan beban yang ada di atasnya.
Pengecoran
Setelah pekerjaan pembekistingan dan pembesian sudah selesai serta dipastikan
sudah siap, engineer melakukan pengecekan terlebih dulu ke lokasi yang akan dicor.
Jika hasilnya bagus, kemudian engineer membuat surat izin pengecoran untuk
diajukan kepada konsultan pengawas. Konsultan pengawas lalu melakukan survei ke
lokasi yang diajukan di dalam surat tersebut.
Setelah dipastikan sudah bagus semuanya, maka konsultan pengawas akan
menandatangani surat izin pengecoran.
Proses pengecoran plat lantai harus dilakukan bersama-sama dengan pengecoran
balok. Peralatan pendukung yang digunakan untuk pekerjaan pengecoran balok
antara lain bucket, truck mixer, vibrator, lampu kerja, dan papan perata. Setelah
engineer mendapatkan izin pengecoran dari konsultan pengawas, engineer kemudian
menghubungi pihak beaching plan untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume
yang dibutuhkan.
Pembersihan ulang area yang akan dicor dilakukan menggunakan air
kompresor sampai benar-benar bersih. Bucket disiapkan dan dibersihkan dari debu
atau sisa pengecoran sebelumnya. Setelah itu, siapkan satu keranjang dorong untuk
mengambil sampel dan test slump cor yang diawasi oleh engineer dan pihak pengawas.
Apabila sudah dinyatakan bagus, maka pekerjaan pengecoran pun telah siap untuk
dilaksanakan.
Contoh benda uji diambil bersamaan selama proses pengecoran berlangsung.
Sampel ini cukup diambil beton yang keluar dari truk saja. Kemudian sampel
dituangkan ke bucket. Dari bucket ini, sampel tersebut diangkut menggunakan TC.
Setelah bucket sudah sampai d tempat yang akan dicor, selanjutnya petugas bucket
akan membuka katup bucket untuk mengeluarkan beton segar ke area pengecoran.
Pekerjaan dilanjutkan oleh pekerja cor yang akan meratakan beton segar ke bagian
balok terlebih dahulu, lalu dilanjutkan ke plat. Khusus untuk plat lantai, beton
diratakan memakai scrub secara manual. Kemudian lakukan pengecekan level
menggunakan waterpass. Tahap berikutnya yaitu pemadatan dengan vibrator.
Tujuannya untuk mencegah terbentuknya rongga-rongga udara yang dapat
mengurangi mutu beton. Pekerja vibrator akan memasukkan alat ini ke dalam adukan
selama 5-10 menit di setiap bagian yang dicor.
Setelah semua area balok dan plat lantai sudah terisi adonan beton, pekerjaan
berikutnya yaitu meratakan permukaan beton segar menggunakan balok kayu yang
panjang. Lakukan pekerjaan ini dengan memperhatikan batas ketebalan plat yang
telah ditentukan. Proses ini dilakukan berulang-ulang kali hingga seluruh area cor
telah terisi beton. Untuk mendapatkan hasil yang bagus, proses pengecoran
sebaiknya dilakukan maksimal selama 6-8 jam.
Pembongkaran
Pembongkaran bekisting harus dilakukan pada waktu yang tepat untuk
memperoleh hasil beton yang berkualitas baik serta agar tidak merusak beton
tersebut. Hal ini tidak terlepas dari fungsi bekisting tersebut, selain sebagai cetakan,
berguna juga sebagai penunjang sampai beton benar-benar mengeras. Untuk
pekerjaan plat lantai, pembongkaran bekisting dilaksanakan dalam waktu 4 hari
setelah pengecoran. Sedangkan untuk pekerjaan balok, pembongkaran bekisting
dilakukan setelah 7 hari pengecoran.
Perawatan
Wajib hukumnya melakukan perawatan terhadap adonan beton selama proses
pengeringan berlangsung. Sebab adonan beton yang mengering terlalu cepat
mengakibatkan hasilnya tidak bagus, retak-retak, dan tidak sesuai rencana. Maka
setelah dilaksanakan pengecoran, lakukan upaya perawatan untuk menjaga mutu
beton. Proses perawatan beton ini dilakukan dengan menjaga agar kondisinya
senantiasa basah dengan menyiraminya. Perawatan ini dilaksanakan selama 7 hari
berturut-turut dengan menyirami tanaman sebanyak 2-3 kali/hari.
lebar 5 cm, dengan alat bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar
alumunium. Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya,
kemudian ratakan dengan raskam dan jidar. Perataan plesteran dengan acuan
kepalaan yang telah dibuat. Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran
sudah kering (cukup umur). Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu
disiram air.
Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian
semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok.
Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting)
dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan atap long span
tebal 0,3 mm. Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan
kelurusan akhiran reng serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan
reng dan kuda-kuda tidak sama mengakibatkan genangan air. Pasang penutup
atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok atap.
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan
penutup atap). Untuk satu bidang atap yang akan dipasangkan, pengangkatan dan
perletakan sebelum mulai dipasang, posisi rusuk atas
/rusuk bawah harus sama, agar pemasangan dapat dilakukan dengan lancar (tidak
memutar rusuk yang salah letaknya) untuk itu pastikan terlebih dahulu arah mata
anginnya. Tumpangan rusuk dengan celah anti kapiler selalu berada di bawah rusuk
tanpa celah anti kapiler. Pada kondisi kemiringan atap kurang dari 15’ diharuskan
pada ujung lembar puncak atap ditekuk keatas 75’ dengan menggunakan alat tekuk
yang khusus untuk itu. Bila terdapat sambungan pada satu bentang panjang maka cara
pemasangannya dimulai dan diselesaikan terlebih dahulu dari bagian bawah selebar
bentangannya, sedangkan overlap sambungan minimum yang disarankan adalah
200mm. Agar tumpangan rusuk memanjang kedap air disarankan untuk
menggunakan sekerup tumpangan sisi dipasang di tengah jarak tumpangan pada
atap dengan jarak Tumpuan >
950 mm. Tersedia penutup sisi puncak atap dalam bentuk standard sesuai gambar.
Gunakan perekat plinkote dan kain kasa pada alas sambung, pengikatan dengan
paku keling/rivet minimal 2 baris selang seling, terakhir lapisan sealent dari jenis
kedap air dan tahan cuaca dengan lebar sambungan minimal 150 mm. Dilanjutkan
pemasangan perabung, jurai, talang. Pemasangan harus rapi. Pemasangan penutup
atap yang tidak rapi, rata dan berombak harus diperbaiki.
I. PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan Urugan Tanah Bawah Lantai
Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya pada lokasi yang
ditentukan sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar. Pekerjaan ini
sepenuhnya akan kami laksanakan dengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu :
Pekerjan dan Mandor dengan menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat dan
baik. Agar pekerjaan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu,
kami akan melaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut :
a. Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan
dan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini
berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu yang akan kami siapkan kami akan selalu
mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan.
b. Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah
ditentukan dan dengan melakukan pemadatan dengan menggunakan alat yang
telah ditentukan.
c. Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual hinggan
membentuk ukuran yang sudah ditentukan, sesuai mal yang dibikin disiram dan
dipadatkan dengan alat perata manual, Sistem pemadatan dilakukan perlapis min
per 10-20cm urugan. Timbunan dari bekas galian diambil dari stockpile (timbunan
tanah acak/random fil), dilaksanakan untuk timbunan mengisi ruang antara
bidang ’timbunan filter’ dan tanggul penutup, kantung lumpur dan, lain-lain.
J. PEKERJAAN PLAFOND
Lingkup Kerja
Pekerjaan ini meliputi pemasangan rangka plafond, pemasangan rangka
plafond PVC sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar kerja
Persiapan Pekerjaan
a. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja,schedule, peralat an,
personil kerja pekerjaan dimulai.
b. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
c. Menyediakan tangga pijakan untuk pemasangan gypsum
d. Membersihkan langit-langit yang akan dipasang gypsum
e. Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan
pemasangan plafond
Metode Pelaksanaan
a. Pengukuran spasi pemasangan rangka dan gantungan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang dianjurkan.
b. Pengukuran tinggi plafond untuk disesuaikan komponen MEP yang akan di
pasangkan diatas plafon.
c. Pekerjaan pasang plafond pada plat lantai / balok yang pertama dilakukan
pasang penggantung rangka (tie rod) dengan menggunan paku tembak.
d. Bila pemasangan pada bagian top / tanpa plat lantai maka gantungan dibuat
pada rangka atap.
e. Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond yang
tidak gelombang.
f. Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond, lakukan juga pengecekan
kedataran posisi rangka dengan waterpass. Rangka hollow tulangan utama
menggunakan ukuran 4×4 sedangkan untuk tumpuan plafon rangka hollow ukuran
4×2. Setiap rangka diikat dengan menggunakan screw # 1/8 dengan
menggunakan bor / obeng.
g. Jarak pemasangan tulangan utama (hollow 4×4) dan tulangan tumpuan (hollow
2×4) harus sesuai spesifikasi.
h. Kemudian dilanjukan dengan pemasangan Plafond PVC dengan
menggunakan screew # 1/8 dan bor sekrup.
Siapkan Lampu
Marking plafond dengan kapur/spidol
Lubangi plafond sesuai marking, untuk gypsum koordinasikan dengan
rangka plafond
Pasang kawat gantungan
Pasang lampu dengan melepas kap lampu
Kencangkan kawat gantungan
Sambung ke instalasi
Pemasangan lampu setelah kondisi proyek aman dari pencurian
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan sanitair ini meliputi, pengadaan barang untuk sanitair, pengukuran,
pemasangan dan perapihan. Yang perlu diperhatikan saat pekerjaan sanitair dilakukan
yaitu separingan dan gambar contoh keramik dan derajat kemiringan anutan air buangan.
Persiapan Pekerjaan
Uraian Pekerjaan
a. Pekerjaan sanitari closet, wastafel, urinoir dan diadaptasi dengan separingan dan
gambar contoh keramik.
b. Sebelum dilakukan pemasangan dilakukan pengukuran terlebih dahulu
e. Pastikan posisi inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai
dengan gambar kerja.
f. Pasang alat sanitair sesuai dengan titik yangtelah ditentukan.
g. Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang, sehabis itu lakukan testing fungsi .
Gambar Contoh pelaksanaan Pekerjaan Sanitasi
PEKERJAAN PENGECATAN
Mencakup pekerjaan pengecatan pada permukaan kayu, plesteran tembok,
plafond, list plafond dan beton.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Cat Dinding
Persiapan
Pekerjaan pengecatan
c. Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
d. Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan
diampelas, sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci
yang tidak rata).
e. Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-
pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
f. Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
g. Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan
diampelas.
h. Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti
jamur/lumut. Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2
(dua) lapis dengan menggunakan cat dinding emultion.
i. Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
A. LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3l) dalam pelaksanaan pekerjaan.
C. KESELAMATAN KERJA
1. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa
pemeliharaan, Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan
keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta konstruksi.
2. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan
promosi keselamatan, dan lain - lain.
3. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi
aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku
(Jamsostek).
4. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan,
untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari
pekerja lapangan.
5. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di
lokasi harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet,
masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-
kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
6. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi
semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan
pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
7. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada
Konsultan danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
korban kecelakaan itu.
E. MATRIK PROGRAM K3
1. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada
tamu ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek
2. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan
pembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan
selama masa pelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekali
3. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan
secara rutin, bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan
proyek dan menjaga konsistensi pelaksanaan K-3L.
4. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan
seminggu sekali dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan
kejadian yang terjadi dan rencana tindak lanjut untuk memperbaikinya serta
membahas permasalahan yang mungkin terjadi serta langkah-langkah
pencegahannya.
5. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental
bertujuan untuk melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan
standar K-3L di lingkungan proyek terhadap peraturan yang diberlakukan dalam
lingkungan perusahaan.
6. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh
komponen proyek yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja mengenai
K-3L, P3K dan respon terhadap keadaan darurat
7. Housekeeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk
menjaga kebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja.
Gambar Perlengkapan K3