Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

“JUDUL KEGIATAN”
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2021

Panitia Pelaksana Penyuluhan Kesehatan

Ketua Pelaksana Wakil pelaksana

RAHMA MUTIA NENENG FRANSISKA


NIM : 18301063 NIM : 18301059

Mengetahui

Koordinator MK Dosen Pembimbing

Ns. Stephanie Dwi Guna, MNurse (Kosongkan saja terlebih dahulu)


NIDN 1005029102
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan
pertumbuhan sel tidak normal atau terus-menerus dan tidak terkendali yang
dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh
dari asalnya yang disebut metastasis. Jenis kanker yang banyak diderita dan
ditakuti oleh perempuan adalah kanker payudara. Pada umumnya kanker
payudara menyerang kaum wanita, kemungkinan menyerang kaum laki-laki
sangat kecil yaitu 1 : 1000 (Arafah and Notobroto 2018).
Kanker payudara atau Breast Cancer (BC) adalah kanker yang
menyebabkan angka mortalitas tertinggi pada wanita diantara kanker yang
lain. Pada tahun 2020 penderita kanker payudara di perkirakan akan
meningkat empat kali lipat dibandingkan 2012 yang berjumlah 1.7 juta.
Insidensi penderita kanker payudara adalah 20% dari seluruh keganasan
(American Cancer Society, 2011). Berdasarkan estimasi Globocan,
International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, kanker
payudara adalah kanker dengan persentase kasus baru tertinggi (43,3%) dan
persentase kematian tertinggi (12,9%) pada perempuan di dunia.
Di Indonesia kanker payudara menempati urutan kedua kanker paling
banyak pada perempuan. Sekitar 30% dari kanker yang ada di Indonesia
adalah kanker payudara. Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada
penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau
diperkirakan sekitar 347.792 orang (Depkes, 2013). Penderita kanker
payudara sering terlambat mengetahui penyakitnya, sehingga datang kerumah
sakit ketika sudah masuk stadium akhir. Deteksi awal sangat diperlukan agar
pengobatan penderita kanker payudara lebih cepat dilakukan (Ongona &
Tumbo, 2013).
Menurut Purwanto (2010) yang termasuk deteksi awal kanker
payudara adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), USG, Mamografi,

2
biopsi awal, dan skrining awal oleh dokter. SADARI kanker payudara
merupakan teknik skrining yang dapat dilakukan oleh semua orang dan efektif
mengurangi angka mortalitas kanker payudara (Ongona & Tumbo, 2013).
Kelaziman dan insidensi kanker payudara adalah masalah yang sangat penting
dan memiliki angka mortalitas tinggi pada wanita. Penderita kanker payudara
yang datang ke rumah sakit kebanyakan telah memasuki stadium lanjut, salah
satu penyebabnya karena tidak melakukan deteksi dini yaitu SADARI kanker
payudara. Tujuan dilakukannya promkes ini yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan, dan perubahan perilaku tentang deteksi dini kanker payudara
melalui Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di posbindu.
II. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dari promkes ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan
perubahan perilaku tentang deteksi dini kanker payudara melalui Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI).
III. TEMA KEGIATAN
Pentingnya pencegahan dini Kanker Payudara melalui Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI).
IV. PENYELENGGARA
Penyelenggara dari kegiatan ini adalah mahasiswa/i Program Studi S1
Keperawatan STIKES Payung Negeri Pekanbaru.
V. SASARAN
Ibu rumah tangga di jalan Garuda Sakti,Panam Pekanbaru
VI. WAKTU,TEMPAT DAN BENTUK KEGIATAN

Tanggal : Jumat, 20 Mei 2021


Pukul : 08.00 -10.00 WIB
Tempat : Pekanbaru
Bentuk kegiatan: Pendidikan kesehatan

B. Pengeluaran

3
Nama Barang Harga Banyak Jumlah
Barang

Pembuatan Rp.15.000 2 Rp. 30.000


proposal

Pisang Rp.15.000/3 10 Rp.150.000


pcs

Total Rp. 180.000

X. SUSUNAN ACARA

Waktu Acara Keterangan


08.00 – 08.30 WIB Acara Pembukaan :
1. Pembukaan
2. Kata Sambutan MC
 Ketua Pelaksana
 Dosen
Pembimbing
08.30 – 08. 35 WIB Pembukaan pemateri Pemateri
08.35 – 09.15 WIB Pemaparan materi Pemateri
09.15 – 09.25 WIB Evaluasi(Tanya jawab) Pemateri dan Peserta
09.25 – 09.30 WIB Penutup MC

XI. SUSUNAN PANITIA

Susunan panitia penyuluhan keperawatan anak Program Studi S1


Keperawatan STIKes Payung Negeri Pekanbaru :

Koordinator : Ns. Stephanie Dwi Guna, MNurse


Pembimbing : (KOSONGKAN)

4
Ketua Pelaksana : Rahma Mutia
Wakil Ketua : Neneng Fransiska
Sekretaris : Nurhikmah
Bendahara : Nurmila
Pemateri/ Leader : Najlah Halifah
Seksi Acara : Neneng Fransiska
Seksi Konsumsi : Nurmila

Seksi Humas & Dokumentasi: Popy


Seksi Perlengkapan : Nurhikmah

5
LAMPIRAN 1 Satuan Acara Penyuluhan (Kegiatan)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Pentingnya pencegahan dini Kanker Payudara melalui


Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).
Pokok bahasan : Deteksi dini Kanker Payudara

Sasaran : Ibu Rumah Tangga di Jalan Garuda Sakti, Panam Pekanbaru

Tempat : Diruma Ibu Rumah tangga

Hari/ Tanggal : Jumat, 20 Mei 2021

Waktu : 40 Menit

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan perubahan perilaku tentang deteksi dini kanker payudara
melalui Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang Deteksi Dini Kanker
Payudara selama 40 menit, peserta dapat :
1. Menjelaskan defenisi kanker payudara
2. Menjelaskan tanda dan gejala kanker payudara
3. Menjelaskan faktor resiko kanker payudara
4. Menjelaskan defenisi SADARI
5. Menjelaskan manfaat SADARI
6. Menjelaskan prosedur dan teknik SADARI
III. Materi Penyuluhan
1. Defenisi kanker payudara
2. Tanda dan gejala kanker payudara

6
3. Faktor resiko kanker payudara
4. Pengertian SADARI
5. Manfaat SADARI
6. Prosedur dan teknik SADARI
IV. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media Pembelajaran
PPT dan Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan: a. Menjawab salam
a. Memberikan salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan dari promosi
kesehatan
e. Menggali pengetahuan kanker
payudara dan SADARI
2. 20 menit a. Menjelaskan definisi kanker payudara a. Mendengarkan
b. Menjelaskan mengenai tanda dan b. Memperhatikan
gejala kanker payudara
c. Menjelaskan mengenai resiko kanker
payudara
d. Menjelaskan defenisi SADARI
e. Menjelaskan manfaat SADARI
f. Menjelaskan prosedur dan teknik
SADARI

7
3. 5 menit a. Memberikan kesempatan peserta a. Bertanya
untuk bertanya b. Memperhatikan
b. Menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh peserta
4. 5 menit Evaluasi dengan memberikan pertanyaan a. Menjawab
pada peserta : pertanyaan
a. Peserta mengerti mengenai definisi b. Mendengarkan
kanker payudara
b. Peserta mengerti mengenaitanda dan
gejala kanker payudara
c. Peserta mengerti mengenai faktor
resiko kanker payudara
d. Peserta mengerti mengenai defenisi
SADARI
e. Peserta mengerti mengenai manfaat
SADARI
f. Peserta mengerti tentang prosedur dan
teknik SADARI
5. 5 menit a. Memberikan kesimpulan dari a. Mendengarkan
pelaksanaan pendidikan kesehatan b. Membalas ucapan
b. Mengucapkan terimakasih dan salam
memberi salam pada peserta

VII. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peseta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar

8
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat disaat penyuluhan
berlangsung
2. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan (Masyarakat) dapat:
a. Menjelaskan defenisi kanker payudara
b. Menyebutkan tanda dan gejala kanker payudara
c. Menyebutkan faktor resiko kanker payudara
d. Menjelaskan defenisi SADARI
e. Menjelaskan manfaat SADARI
f. Menjelaskan prosedur dan teknik SADARI
VIII. Lampiran Materi
Terlampir

Lampiran 2 Materi

Pentingnya pencegahan dini Kanker Payudara melalui Pemeriksaan Payudara


Sendiri (SADARI)

1. Defenisi Kanker Payudara


Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel
tidak normal atau terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak
jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya yang
disebut metastasis. Jenis kanker yang banyak diderita dan ditakuti oleh
perempuan adalah kanker payudara. Kanker payudara (KPD) merupakan
keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun
lobulusnya.Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di
Indonesia. (Ministry of Health 2019). Kanker payudara adalah suatu
pertumbuhan abnormal sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang
payudara yang tumbuh infiltratif dan dekstrutif, serta dapat bermetastasis. (Sari,
Harahap, and Saputra 2018). Kanker payudara adalah keganasan yang berasal

9
dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak
termasuk kulit payudara (Kemenkes RI, 2010).
2. Tanda dan Gejala Kanker Payudara
Menurut Purwoastusi (2012) tanda dan gejala yang tampak pada penderita
kanker payudara, diantaranya :
a. Adanya benjolan pada payudara yang tidak dapat digerakkan dari dasar
atau jaringan sekitar, pada awalnya tidak terasa sakit atau nyeri sehingga
kurang mendapat perhatian dari penderita.
b. Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
c. Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.
d. Payudara mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul
pembengkakan.
e. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah
diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.
f. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d’ Orange).
g. Terkadang keluar cairan, darah merah kehitam-hitaman, atau nanah dari
puting susu, atau keluar air susu pada wanita yang tidak sedang hamil
atau tidak sedang menyusui.
h. Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
i. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar alat tubuh lain.
j. Keadaan umum penderita buruk
3. Faktor Resiko Kanker Payudara
Penelitian menunjukkan adanya beberapa faktor yang berhubungan dengan
peningkatan risiko atau kemungkinan untuk terjadinya kanker payudara. Faktor-
faktor itu disebut faktor risiko. Faktor-faktor risiko kanker payudara adalah
(Rasjidi, 2010):
a. Faktor yang Berhubungan dengan Diet
Faktor risiko ini dapat dibagi dua, yaitu faktor risiko yang memperberat
terjadinya kanker dan yang mengurangi terjadinya kanker. Beberapa
faktor yang memperberat seperti:

10
1) Peningkatan berat badan yang bermakna pada saat
pascamenopause
2) Diet ala barat yang tinggi lemak (western style)
3) Minuman beralkohol

Faktor risiko yang mempunyai dampak positif, diantaranya:

1) Peningkatan konsumsi serat


2) Peningkatan konsumsi buah dan sayur
b. Usia
Usia merupakan salah satu faktor risiko yang berhubungan dengan
kanker payudara. Sekitar 85% kasus terjadi pada wanita usia 50 tahun ke
atas, sedangkan 5% terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun. Insiden
kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia. Kejadian
kanker payudara meningkat cepat pada usia reproduksi dan setelah itu
meningkat pada laju yang lebih rendah (Rasjidi, 2010). Semakin
bertambah usia seorang wanita, semakin besar kemungkinan terserang
kanker payudara. Usia wanita yang lebih sering terkena kanker payudara
adalah di atas usia 40 tahun. Meskipun demikian, tidak berarti wanita di
bawah usia 40 tahun tidak mungkin terkena kanker payudara, hanya
kejadiannya lebih jarang (Imron, dkk, 2016).
c. Faktor Reproduksi
1) Usia Menarche Dini
Menarche dini atau menstruasi pertama pada usia relatif muda
(< 12 tahun) berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Dewasa ini di negara-negara berkembang, terjadi pergeseran usia
menarche dari sekitar 16-17 tahun menjadi 12-13 tahun. Usia
menarche yang terlalu dini (< 12 tahun) menyebabkan paparan
hormon estrogen pada tubuh menjadi lebih cepat. Hormon estrogen
dapat memicu pertumbuhan sel pada bagian tubuh tertentu secara tidak
normal (Rasjidi, 2010).

11
Usia menstruasi yang lebih awal berhubungan dengan lamanya
paparan hormon estrogen dan progesteron pada wanita yang
berpengaruh terhadap proliferasi jaringan termasuk jaringan payudara.
Estrogen dapat berfungsi sebagai promotor bagi kanker tertentu,
seperti kanker payudara. Karena kadar estrogen tinggi pada wanita
yang mengalami haid, maka risiko terbentuknya kanker payudara
meningkat pada wanita yang mendapat haid lebih awal (Imron, dkk,
2016).
2) Usia Menopause
Menopause yang terlambat atau mati haid pada usia relatif lebih tua
(lebih dari 50 tahun) juga turut meningkatkan risiko kanker payudara.
Untuk setiap tahun usia menopause yang terlambat, akan meningkatkan
risiko kanker payudara 3% (Rasjidi, 2010). Usia menopause yang
terlambat berhubungan dengan lamanya paparan hormon estrogen dan
progesteron pada wanita yang berpengaruh terhadap proliferasi jaringan
termasuk jaringan payudara (Anggorowati, 2013).
3) Usia Kehamilan Pertama
Risiko kanker payudara menunjukkan peningkatan seiring dengan
peningkatan usia mereka saat kehamilan pertama atau melahirkan anak
pertama pada usia relatif lebih tua (> 35 tahun). Ini diperkirakan karena
adanya rangsangan pematangan dari sel-sel pada payudara yang diinduksi
oleh kehamilan, yang membuat sel-sel ini lebih peka terhadap
transformasi yang bersifat karsinogenik (Rasjidi, 2010). Wanita yang
kehamilan pertama setelah 35 tahun mempunyai risiko 3,6 kali lebih
besar dibandingkan wanita yang kehamilan pertama sebelum 35 tahun
untuk terkena kanker payudara (Briston, 2008 dalam Imron, dkk, 2016).

4. Defenisi SADARI
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah metode pencegahan kedua
yang digunakan untuk pemeriksaan deteksi dini kanker payudara selain

12
mamografi dan pemeriksaan secara klinis. SADARI merupakan salah satu metode
deteksi kanker payudara yang dikemukan oleh American Cancer Society (ACS)
dan dianjurkan dilakukan sendiri ketika memasukki usia 20 tahun, serta tidak
memerlukan biaya (American Cancer Society, 2005). SADARI merupakan salah
satu metode deteksi dini untuk menemukan kanker payudara stadium awal yang
akan lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin. SADARI dilakukan setiap kali
selesai menstruasi yaitu hari ke-7 sampai ke-10 terhitung hari pertama haid,
karena pada saat ini pengaruh hormonal estrogen dan progesteron sangat rendah
dan jaringan kelenjar payudara saat itu tidak membengkak sehingga lebih mudah
meraba adanya tumor ataupun kelainan pada payudara (Irawan 2018).
5. Manfaat SADARI
SADARI dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi sedini mungkin adanya
kanker payudara, sehingga bisa dilakukan pengobatan sedini mungkin dan untuk
menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Cara ini sangat efektif dan
efi sien karena dengan melakukan SADARI secara rutin dapat menekan angka
kematian sebesar 25–30%. Manfaat yang didapat dengan melakukan SADARI
adalah dapat meningkatkan harapan hidup penderita kanker payudara, karena
dapat terdeteksi secara dini serta metode ini dapat dilakukan dengan mudah,
murah, dan sederhana (Sari et al. 2018).
6. Prosedur dan Teknik SADARI
Wanita hendaknya sadar akan bagiamana keadaan normal payudaranya dan
segera melaporkan apapun perubahan yang terjadi pada ahli kesehatan.
1) Inspeksi Pada tahap ini dilakukan dengan cara berdiri didepan kaca dengan
langkah :
a. Berdiri tegak dengan tangan lurus sejajar badan, melihat ukuran,
warna kulit, bentuk antara payudara kanan dan kiri.
b. Berdiri dengan tangan diatas atau dilipat ke belakang kepala, melihat
adanya tarikan kulit payudara, cekungan atau benjolan.

13
c. Berdiri dengan tangan berkacak pinggang dengan menggerakakkan
badan kekanan dan kekiri dengan pelan dan cermat, melihat adanya
tarikan kulit payudara, cekungan atau benjolan.
2) Palpasi
a. Langkah-langkah melakukan SADARI yaitu (American Cancer
Society, 2006) : Berbaring dan tempatkan tangan kanan dibelakang
kepala. Pemeriksaan ini dilakukan dengan berbaring dan bukan
berdiri. Sebab ketika berbaring, jaringan payudara menyebar rata
disekitar dinding dada, dan menjadi setipis mungkin sehingga lebih
mudah untuk merasakan seluruh jaringan payudara.
b. Gunakan buku jari dari ketiga jari tengah tangan kiri. Untuk
merasakan benjolan pada payudara kanan. Gerakan buku jari
melingkar keluar dari arah dalam keluar untuk merasakan jaringan
payudara.
c. Gunakan tiga tingkatan tekanan yang berbeda untuk merasakan
seluruh jaringan payudara. Tekanan yang ringan digunakan untuk
merasakan jaringan payudara yang terdekat dengan kulit. Tekanan
yang sedang digunakan untuk memeriksa bagian tengah payudara.
Dan tekanan yang berat digunaka untuk merasakan jaringan payudara
yang paling dekat dengan dada dan tulang iga. Daerah keras pada
bagian lengkungan bawah setiap payudara adalah normal. Gunakan
setiap tingkatan tekanan untuk merasakan jaringan payudara sebelum
berpindah ke titik lain.
d. Sentuh payudara dapan gerakan niak-turun dimulai pada garis lurus
imajiner pada bawah ketiak dan menuju melalui payudara ke tangah
tulang dada. Pastikan untuk memeriksa seluruh area payudraa ke
bawah sampai hanya merasakan iga dan keatas kearah leher dan tulang
selangka.
e. Terdapat beberapa bukti yang menganjurkan bahwa pola naik turun
terkadang disebut pola vertikal adalah pola yang paling efektif untuk

14
mencakup seluruh payudara tanpa mencakup seluruh payudara tanpa
melewatkan jaringan payudara.
f. Ulangi pemeriksaan pada payudraa kiri menggunakan buku jari tangan
kanan.
g. Periksa ketiak ketika duduk atau berdiri denga tangan sedikit terangkat
sehingga dapat dengan mudah merasakan area ketiak. Menaikkan
tangan ke atas membuat menyebabkan area ini menjadi kencang dan
membuatnya sulit untuk diperiksa.

15
Lampiran 3 Media

16
17
DAFTAR PUSTAKA
Arafah, Alvita Brilliana R., and Hari Basuki Notobroto. 2018. “Faktor Yang
Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga Melakukan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (Sadari).” The Indonesian Journal of Public Health 12(2):143.
doi: 10.20473/ijph.v12i2.2017.143-153.
Irawan, Erna. 2018. “FAKTOR-FAKTOR PELAKSANAAN SADARI/ BREAST
SELF EXAMINATION (BSE) KANKER PAYUDARA (Literature Review).”
Jurnal Keperawatan BSI 6(1). doi: 10.31311/.V6I1.3690.
Ministry of Health. 2019. “Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara (Breast
Cancer Treatment Guideline).” Jurnal Kesehatan Masyarakat 4(4):1–50.
Sari, Suci Estetika, Wirsma Arif Harahap, and Deddy Saputra. 2018. “Pengaruh
Faktor Risiko Terhadap Ekspresi Reseptor Estrogen Pada Penderita Kanker
Payudara Di Kota Padang.” Jurnal Kesehatan Andalas 7(4):461. doi:
10.25077/jka.v7i4.902.

18

Anda mungkin juga menyukai