SAP Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Melitus
SAP Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Melitus
A. LATAR BELAKANG
1
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu dan bapak mengerti penyakit DM :
a. Mengetahui pengertian DM
b. Mengetahui peenyebab DM
c. Mengetahui tanda dan gejala DM
d. Meengetahui perawatan pada penderita DM
e. Mengetahui komplikasi DM
f. Mengetahui pencegahanDM
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Media dan alat
Infokus, laptop, leafleat.
3. Waktu dan tempat
Hari / Tanggal : Sabtu, 06 Maret 2021
Jam : 10.00 s/d 10.30 wib
Tempat : Ruangan Interne Pria di RSAM Bukittinngi
4. Pengorganisasian dan fungsinya/uraian tugas
a. Moderator
Peran:
1) Membuka acara.
4) Menutup acara.
b. Penyaji
Peran
1) Menggali pengetahuan peserta.
2) Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan.
3) Bertanya pada peserta.
4) Menyimpulkan materi.
c. Observer
Peran : Mengevaluasi jalannya pengamatan
d. Fasilitator
Peran:
1) Menfasilitasi jalannya penyuluhan.
2) Memotivasi peserta untuk bertanya.
5. Setting Tempat
6. Kegiatan Penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan
2. 20 menit Pelaksanaan
- Memberikan reinforcement
- menerima reinforcement
atas jawaban
- Menjelaskan - Memperhatikan.
tentang
pengertian DM
D. Kriteria Evaluasi :
1. Evaluasi Struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Audien ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya
c. Peserta berperan aktif selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat menyebutkan menjelaskan tentang pengertian
imunisasi
Ibu dapat menyebutkan manfaat imunisasi
Ibu dapat menjelaskan jenis imunisasi
M A T E R I
DIABETES MELLITUS
1. Pengertian
3. Etiologi
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans
dan insulin endogen.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
- Kadar gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi,dgn gejala : kesadaran
turun, kerusakan otak
- Infeksi : lebih mudah terserang infeksi bakteri dan jamur
- Menahun :
- Penyempitan pembuluh darah kecil → kebutaan, gagal
ginjal,kesemutan, kebas, mati rasa
- Penyempitan pembuluh darah besar → gagal jantung, stroke,
kelumpuhan, penyumbatan pd pembuluh darah tungkai bawah
6. PERAWATANNYA
Perencanaan makan yang tepat :
- Jumlah
- Jenis makanan
- Komposis gizinya
Olah raga yang teratur
Makan obat teratur sesuai petunjuk dokter
Mengurangi stres
Pemantauan kadar glukosa darah secara teratur
Melakukan pencegahan spt :
- Perawatan kaki dan kuku
- Perawatan sepatu dan kaus kaki
- Perawatan gigi dan mulut
- Hindari lampu yang redup atau menyilaukan di malam hari
- Penataan ruangan sesuai dengan kebutuhan
- Tempat tidur tdk terlalu jauh dari kamar mandi
- Gunakan alas kaki dari karet
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (m
12