Anda di halaman 1dari 27

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Identifikasi Masalah ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang diharapkan ........................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 2
2.1 Tinjauan Umum Waste4Change............................................................... 2
2.2 ATWASPER (Automatic Organic Waste Chopper) ................................ 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 3
3.1 Tahap Pelaksanaan ................................................................................... 3
3.2 Identifikasi Permasalahan Waste4Change ............................................... 4
3.3 Studi Literatur ........................................................................................... 4
3.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................... 5
3.5 Rancang Bangun Instrumen ..................................................................... 5
3.6 Mekanisme Kerja ..................................................................................... 6
3.7 Uji Fungsi ................................................................................................. 7
3.8 Sosialisasi dan Penerapan Alat di Waste4Change.................................... 7
3.9 Monitoring dan Evaluasi .......................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 7
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8
LAMPIRAN ............................................................................................................ 8

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Identifikasi Masalah
Waste4Change adalah sebuah perusahaan start up yang didirikan atas
urgensi pengelolaan sampah yang lebih baik serta menjadi mitra pemerintah
dalam membangun dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Waste4Change
adalah kewirausahaan sosial yang memberikan solusi terhadap permasalahan
sampah, dengan prinsip perubahan perilaku dan pengelolaan yang bertanggung
jawab dengan misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang bertanggung
jawab atas sampahnya. Waste4Change ini berada di Perum Grand Bekasi Blok B
A2 no. 1-2 Jalan Raya Haji Djole Bekasi 17156, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Program-program dari Waste4Change didesain untuk memecahkan permasalahan
sampah mulai dari hulu hingga hilir seperti edukasi sampah, pengangkutan
sampah, pemilahan sampah hingga pemanfaatan sampah.
Permasalahan yang dialami Waste4Change yaitu dalam hal proses
pengolahan sampah yang masih dilakukan secara manual. Diantara permasalahan
yang ditemukan dalam pengolahan sampah yang masih manual adalah pemilahan
jenis sampah yang lebih spesifik dan pencacahan sampah organik untuk pakan
larva yang memakan waktu lama dan masih memperkirakan suhu dan kelembaban
secara manual. Dari kedua permasalahan tersebut, kami merujuk pada pencacah
sampah organik untuk pakan larva yang masih dilakukan secara manual.
Dengan adanya permasalahan mitra tersebut, maka kami mempunyai
inovasi teknologi ATWASPER (Automatic Organic Waste Chopper) yang
merupakan teknologi tepat guna untuk mengatasi permasalahan yang dialami
mitra kami dalam proses produksi pakan dan lingkungan Maggot Black Soldier
Fly (BSF). ATWASPER memanfaatkan sistem sensor yang dikontrol
menggunakan arduino untuk mencapai kondisi optimal dimana sensor akan
menyesuaikan sampah organik sesuai dengan indikator yang telah ditentukan pada
pakan dan lingkungan Maggot BSF dan penerapa gaya gravitasi untuk
mempercepat proses pembuatan pakan dan lingkungan BSF. Kapasitas alat ini
mencapai 5 Kg per produksi. Pengaturan suhu, berat dan kandungan air
menggunakan sensor yang dikontrol oleh Arduino untuk mencapai kondisi
optimal yang memakan waktu selama 15 menit untuk hasil pakan dan lingkungan
seberat 5 kg. ATWASPER diharapkan dapat memperbaiki proses pencacahan
sampah organik di Waste4Change sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi,
mengefisienkan waktu produksi serta meningkatkan kualitas produk pakan dan
lingkungan BSF yang dihasilkan.
1.2 Rumusan Masalah
Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan IPTEK diusulkan
dalam rangka memecahkan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara merancang dan merakit ATWASPER sebagai alat
pencacah sampah organik yang berbasis arduino untuk pakan BSF di
Waste4Change?
2

2. Bagaimana cara pengoperasian dan perawatan ATWASPER sebagai


alat pencacah sampah organik yang berbasis arduino untuk pakan BSF
di Waste4Change?
3. Apa dampak dan keunggulan dari ATWASPER sebagai alat pencacah
sampah organik yang berbasis arduino untuk pakan BSF di
Waste4Change?
1.3 Tujuan
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Teknologi
ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara merancang dan merakit ATWASPER sebagai
alat pencacah sampah organik yang berbasis arduino untuk pakan BSF
di Waste4Change.
2. Untuk mengetahui cara pengoperasian dan perawatan ATWASPER
sebagai alat pencacah sampah organik yang berbasis arduino untuk
pakan BSF di Waste4Change
3. Untuk mengetahui dampak dan keunggulan dari ATWASPER sebagai
alat pencacah sampah organik yang berbasis arduino untuk pakan BSF
di Waste4Change.
1.4 Luaran yang diharapkan
1. Penerapan Teknologi ATWASPER
Teknologi ATWASPER menghadirkan mesin proses pengolahan sampah
organik menjadi pakan BSF dengan proses pencacahan dalam satu alat yang
dikontrol oleh arduino sesuai dengan gaya gravitasi pada proses pencacahannya.
Hal ini diharapkan mampu memperbaiki dari proses sebelumnya sehingga dapat
meningkatkan jumlah produksi dengan waktu yang efisien dan peningkatan
kualitas produk pakan BSF.
2. Laporan Kemajuan dan Laporan Akhir
3. Publikasi Hasil Penerapan ATWASPER dalam Artikel Ilmiah
Mengingat begitu besarnya potensi dari ATWASPER serta belum adanya
alat dengan modifikasi serupa, maka penulis akan mempublikasikan secara ilmiah
hasil penerapan ATWASPER di Waste4Change dalam artikel ilmiah. Hal ini
bertujuan untuk memperluas informasi ATWASPER sebagai alat pencacahan
sampah organik yang berbasis arduino sebagain pakan BSF kepada masyarakat
sehingga dapat membantu masyarakat dalam pengoptimalan produksi pakan BSF
di Indonesia.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Waste4Change
PT. Waste4Change Alam Indonesia adalah perusahaan pengelolaan
sampah yang berlokasi di Vida Bumipla, Jl. Alun-alun Utara, Padurenan, Mustika
Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat. Waste4Change resmi didirikan pada tahun 2014
oleh Mohamad Bijaksana Junerosano dengan nama PT. WasteforChange Alam
Indonesia memberikan solusi terhadap permasalahan sampah, dengan mengubah
3

sampah menjadi produk yang bermanfaat. Produk yang dihasilkan Waste4Change


diantaranya yaitu peralatan dan perlengkapan mengompos, produk Black Soldier
Fly (BSF), dan Custom Waste Bin. Waste4Change bekerja sama dengan mitra
daur ulang penyedia RDF Technology. Misi Waste4Change adalah untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab atas sampahnya yaitu
mengatasi masalah sampah untuk perumahan dan perusahaan – perusahaan.
Waste4Change menilai bahwa penggunaan mesin pencacah manual kurang
efisien, karena selain memakan waktu yang lama, mesin pencacah manual ini
tidak bisa mendeteksi kelembaban dan suhu yang ada pada sampah.
2.2 ATWASPER (Automatic Organic Waste Chopper)
Teknologi ATWASPER(Automatic Organic Waste Chopper) terdiri dari
pemanfaatan proses yaitu pencacahan. Teknologi ATWASPER yang merupakan
teknologi tepat guna untuk mengatasi permasalahan yang dialami mitra kami
dalam proses produksi pakan dan lingkungan BSF. ATWASPER memanfaatkan
sistem sensor yang dikontrol menggunakan arduino untuk mencapai kondisi
optimal dimana sensor akan menyesuaikan sampah organik sesuai dengan
indikator yang telah ditentukan pada pakan dan lingkungan BSF dan penerapa
gaya gravitasi untuk mempercepat proses pembuatan pakan dan lingkungan BSF.
Kapasitas alat ini mencapai 5 Kg per produksi. Pengaturan suhu, berat dan
kandungan air menggunakan sensor yang dikontrol oleh Arduino untuk mencapai
kondisi optimal yang memakan waktu selama 15 menit untuk hasil pakan dan
lingkungan seberat 5 kg. Arduino pada ATWASPER memiliki fungsi sebagai
pengoptimalisasi dan pengukuran indikator pada kotak A dan kotak B.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dalam penerapan teknologi ATWASPER pada
Waste4Change ditunjukkan dalam bagan sebagai berikut:
4

Identifikasi Permasalahan Mitra

Studi Literatur dan Pengumpulan Data

Rancang Bangun Instrumen


Tidak
Memenuhi
Uji Fungsi Indikator

Memenuhi
Indikator

Sosialisasi dan Penerapan Alat di


Mitra

Uji Fungsi

Permasalahan sukses diatasi

Gambar 1. Tahap Pelaksanaan Penerapan Teknologi ATWASPER di


Waste4Change
3.2 Identifikasi Permasalahan Waste4Change
Identifikasi permasalahan dilakukan dengan cara melakukan survei
langsung ke Waste4Change untuk melihat kondisi alat dan proses produksi yang
dilakukan sehingga dapat menganalisis permasalahan yang ada. Selain itu penulis
juga melakukan proses wawancara untuk mengonfirmasi permasalahan yang telah
dianalisis dengan melakukan diskusi bersama mitra terkait permasalahan proses
produksi untuk menemukan solusi yang tepat dengan menghadirkan suatu
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan Waste4Change sehingga dapat
membantu memecahkan permasalahan yang ada.
3.3 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara mencari dan mengkaji segala hal
yang berhubungan dengan proses pencacahan sampah organik untuk pakan BSF
serta teknologi mesin industri dengan menggunakan gaya gravitasi dan berbasis
arduino dari berbagai sumber yang relevan dan terpercaya yang berguna sebagai
pedoman dalam penyelesaian permasalahan yang ada pada mitra sehingga alat
yang diterapkan dapat bermanfaat.
5

3.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pelaksanaan program kreativitas mahasiswa bidang penerapan IPTEK ini
dilaksanakan selama tiga sampai empat bulan yang dibagi menjadi tiga tahapan
yaitu yang pertama adalah identifikasi masalah dan studi literatur di lokasi mitra.
Tahap selanjutnya dilakukan rancang bangun instrumen dan uji fungsi alat
dilaksanakan di Laboratorium Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra
Jakarta. Sedangkan tahapan terakhir yaitu sosialisasi, penerapan alat serta
monitoring dan evaluasi di Waste4Change yang beralamat di Perum Grand Bekasi
Blok B A2 no. 1-2 Jalan Raya Haji Djole Bekasi 17156, Kota Bekasi, Jawa Barat.
3.5 Rancang Bangun Instrumen
ATWASPER dibangun dengan menggunakan beberapa komponen yang
saling terhubung antara satu dengan yang lainnya. Dimensi dari alat ini yaitu
30cmx20cmx14,7cm untuk keseluruhan alat. Sedangkan untuk wadah pakan BSF
yang ada di bawah alat berukuran 30cmx20cmx14,7cm. Desain ATWASPER
ditunjukkan dalam gambar 2. sebagai berikut:

Gambar 2. Desain ATWASPER


ATWASPER mempunyai beberapa bagian fungsi alat yaitu kotak A untuk
memasukkan dan pencacahan sampah organik yang berisi kipas penghancur
sampah serta beberapa komponen alat seperti sensor berat dan sensor Light
Dependent Resistor untuk menandakan adanya sampah dan mengatur beratnya
sampah menjadi agar 5 Kg. Apabila memenuhi indikator diatas maka servo akan
bergerak sebesar 90o untuk membuka pintu dibawahnya yang akan terhubung
menuju kotak B.
Kotak B berfungsi sebagai dewatering dan optimalisasi untuk pakan dan
lingkungan BSF. Pada kotak B terdapat beberapa komponen yaitu:
1. Untuk optimalisasi, terdapat komponen sensor suhu sebagai pengatur
suhu dan kelembaban mencapai 24oC – 30oC, sensor grain moisture
meter sebagai pengatur kandungan air agar mencapai 60%-90%.
2. Untuk dewatering terdapat pintu dibawah kotak yang memiliki
penyaring agar air dari sampah organik terbuang kebawah dan
mencapai kondisi kandungan air optimal.
Setelah mencapai kondisi optimal maka servo akan bergerak sebesar 90o
untuk membuka pintu dibawahnya yang akan terhubung menuju kotak tray (RL-
6

KLT 4147) dan akan menjadi pakan dan lingkungan BSF. Semua sistem akan
diatur oleh mikrokontroler Arduino dimana semua sistem dari sensor akan
terhubung ke Arduino. Berikut merupakan penjelasan bagian-bagian dari
ATWASPER
3.6 Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja dari alat ATWASPER ditunjukkan dalam Gambar 4.
sebagai berikut:

Mulai A

Memasukkan
sampah organik Masuk Tray
Berat = 5 Kg
Tidak
Selesai
Memenuhi
indikator?
Ya
Proses pencacahan
sampah

Servo menyala
(membuka pintu)
Masuk Kotak B

Suhu = 24o-30oC
Kandungan Air = 60%-90%
Menekan
sampah

Memenuhi Tidak
Ya
indikator?

Servo menyala
(membuka pintu)

A
7

3.7 Uji Fungsi


Uji fungsi alat dilakukan untuk memastikan bahwa ATWASPER yang
telah dirakit dapat bekerja sesuai dengan fungsinya serta dengan indikator tingkat
keberhasilan alat sebelum diterapkan pada mitra. Indikator dari uji fungsi ini
yaitu: (1) kesesuaian berat, suhu, dan kandungan air pada sampah organik dengan
pengaturan sensor berat, suhu, dan kandungan air untuk menyesuaikan indikator
sampah organik sebagai pakan dan lingkungan BSF yaitu berat 5 Kg, suhu 24o-
30oC, kandungan air 60%-90% dengan tujuan agar menciptakan lingkungan BSF
yang optimal; (2) berjalannya gaya gravitasi untuk mempercepat proses
pembuatan pakan dan lingkungan BSF dan (3) berfungsinya sistem Arduino untuk
mengatur indikator pada sensor yang terpasang untuk memenuhi kondisi yang
optimal.
3.8 Sosialisasi dan Penerapan Alat di Waste4Change
Penerapan alat ATWASPER dilakukan di lokasi mitra yaitu
Waste4Change di Perum Grand Bekasi Blok B A2 no. 1-2 Jalan Raya Haji Djole
Bekasi 17156, Kota Bekasi, Jawa Barat. Sebelum alat diterapkan, mitra diberikan
sosialisasi terkait penjelasan fungsi-fungsi alat dan cara pengoperasian alat. Selain
itu dilakukan pemberian buku Standar Operasional Prosedur (SOP) alat
ATWASPER. Pembuatan buku SOP berguna untuk mempermudah penyampaian
informasi kepada mitra pada saat proses penerapan alat terkait pengoperasian alat,
pemeliharaan alat, serta membantu dalam mengatasi troubleshooting pada alat
saat digunakan.
3.9 Monitoring dan Evaluasi
Tahap monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui dan
memantau seberapa efektif Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK
yang telah dilakukan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui kekurangan –
kekurangan dari program sehingga penulis bersama mitra dapat melakukan
perbaikan. Tahap evaluasi akan dilakukan dengan membandingkan hasil sebelum
dan sesudah memanfaatkan ATWASPER dalam pencacahan sampah organik
untuk pakan BSF di Waste4Change.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan Rp. 3.760.000
2. Bahan habis pakai Rp. 3.415.000
3. Transportasi Rp. 450.000
4. Lain-lain Rp. 2.270.000
Jumlah Rp. 9.895.000
4.2 Jadwal Kegiatan
N Jenis Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke- Person
o Kegiatan 1 2 3 4 Penanggun
8

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 g-jawab
1. Identifikasi Wahid
Masalah
2. Studi Mega
Literatur
3. Pengumpul Syifa
an alat dan
bahan
4. Rancang Wahid
Bangun
Instrumen
5. Uji Fungsi Assifa
Alat
6. Sosialisasi Tigar
dan
Penerapan
alat di
Mitra
7. Monitoring Syifa
dan
Evaluasi
8. Penyusuna Tigar
n Laporan
dan
Publikasi
Artikel
Ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Dortsman, B.M.A., Diener, S., Verstappen, B.M., Zurbürgg, C. 2017. Proses
Pengolahan Sampah Organik dengan Black Soldier Fly (BSF). Edisi ke-1.
Eawag-Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology.
Switzerland.
Biasato, I., Renna, M., Gai, F., 2019. Makanan larva lalat tentara hitam yang
dihilangkan lemaknya sebagian dimasukkan dalam makanan babi: efek
pada kinerja pertumbuhan, kecernaan nutrisi, profil darah, morfologi usus
dan fitur histologi. Jurnal Ilmu Hewan dan Bioteknologi. (2019)10:12-8.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Nilai


1. Perlengkapan yang Diperlukan

a. Solder 1 set Rp. 150.000 Rp. 150.000


b. Mata Pisau Pencacah 20 buah Rp. 80.000 Rp. 1.600.000
c. Bor 1 set Rp. 300.000 Rp. 300.000
d. Dinamo 2 buah Rp. 350.000 Rp. 700.000
e. Engsel 8 buah Rp. 20.000 Rp. 160.000
f. Grain 2 buah Rp. 350.000 Rp. 700.000
g. Rainbow Cable 5 meter Rp. 30.000 Rp. 150.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.760.000
2. Bahan Habis Pakai

a. Arduino Mega 2 buah Rp. 140.000 Rp. 280.000


b. Akrilik 10 lembar Rp. 20.000 Rp. 200.000
c. Sensor LDR 2 buah Rp. 15.000 Rp. 30.000
d. Baut dan Mur 40 buah Rp. 3.000 Rp. 120.000
e. Motor Servo 12 buah Rp. 75.000 Rp. 900.000
f. Sensor DHT11 4 buah Rp. 20.000 Rp. 80.000
g. Kabel Jumper 3 set Rp. 15.000 Rp. 45.000
h. Heatshring 4 meter Rp. 2.500 Rp. 10.000
i. Saringan Kain 10 lembar Rp. 20.000 Rp. 200.000
j. Plat Besi 12 lembar Rp. 100.000 Rp. 1.200.000
k. Batangan Besi 5 buah Rp. 50.000 Rp. 250.000
l. Sensor Load Cell 2 buah Rp. 50.000 Rp. 100.000
SUB TOTAL Rp. 3.415.000
3. Perjalanan
a. Transportasi Survei 3 motor Rp. 50.000 Rp. 150.000
b. Survei Pembelian Alat 3 motor Rp. 50.000 Rp. 150.000
dan Bahan
c. Transportasi Pembelian 3 motor Rp. 50.000 Rp. 150.000
Alat dan Bahan
SUB TOTAL Rp. 450.000
4. Lain-lain

a. Jasa pembuatan akrilik 1 kali Rp. 250.000 Rp. 250.000


b. Jasa Las 1 kali Rp. 400.000 Rp. 400.000
c. Laporan kemajuan 5 eks Rp. 30.000 Rp. 150.000
d. Laporan akhir 5 eks Rp. 30.000 Rp. 150.000
e. Dokumentasi kegiatan 5 eks Rp. 40.000 Rp. 200.000
f. Kertas 2 rim Rp. 50.000 Rp. 100.000
19

g. Bolpoin 1 pack Rp. 30.000 Rp. 30.000


h. Buku Folio 2 buah Rp. 20.000 Rp. 40.000
i. Banner 2 buah Rp.100.000 Rp. 200.000
j. X Banner 2 buah Rp. 75.000 Rp. 150.000
k. Poster 2 buah Rp. 100.000 Rp. 200.000
l. Buku SOP 10 buah Rp. 40.000 Rp. 400.000
SUB TOTAL Rp. 2.270.000
TOTAL Rp. 9.895.000
Sembilan Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(Jam/mingg
u)
1. Wahid Nur Teknik Teknik 30 -Membagi
Hamid/6101119091 Telekomunika Jam/minggu tugas dan
si mengoordina
si jalannya
program
-Survei
lokasi mitra
-Uji fungsi
alat
-Desain logo
alat, poster
dan PPT -
Monitoring
dan evaluasi
2. Tigar Isya Teknik Teknik 30 -analisis
Prasta/6101619074 Telekomunika Jam/minggu mekanisme
si kerja alat
-Perizinan
dan kerja
sama mitra
-Studi
Literatur
-Penulisan
proposal dan
laporan
-Analisis
mekanisme
kerja
3. Syifa Teknik Teknik 30 -Membuat
Aulia/6101119112 Telekomunika Jam/minggu mekanisme
si kerja alat
-Membuat
konsepan
desain alat
-Merekap
kebutuhan
alat dan
bahan
-Realisasi
pembuatan
alat
21

4. Assifa Putri Teknik Teknik 30 -Perancangan


Fauziah/610161913 Telekomunika Jam/minggu alat elektro
7 si -Studi
Literatur dan
analisis
permasalaha
n
-Penulisan
proposal dan
laporan
-Sosialisasi
mitra
5. Mega Widia Teknik Teknik 30 -
Putri/6101419040 Telekomunika Jam/minggu Administrasi
si dan
keuangan
-Pengujian
produk
-Pembuatan
buku SOP
Alat
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


23

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra


24

Lampiran 6. Gambaran iptek yang akan Diterapkan


ATWASPER dibangun dengan menggunakan beberapa komponen yang
saling terhubung antara satu dengan yang lainnya. Dimensi dari alat ini yaitu
30cmx20cmx150cm untuk keseluruhan alat. Sedangkan untuk wadah pakan BSF
yang ada di bawah alat berukuran 30cmx20cmx14,7cm. Desain ATWASPER
ditunjukkan dalam gambar pada dibawah ini:

ATWASPER mempunyai beberapa bagian fungsi alat yaitu kotak A untuk


memasukkan dan pencacahan sampah organik yang berisi kipas penghancur
sampah serta beberapa komponen alat seperti sensor berat dan sensor Light
Dependent Resistor untuk menandakan adanya sampah dan mengatur beratnya
sampah menjadi agar 5 Kg. Apabila memenuhi indikator diatas maka servo akan
bergerak sebesar 90o untuk membuka pintu dibawahnya yang akan terhubung
menuju kotak B.
Kotak B berfungsi sebagai dewatering dan optimalisasi untuk pakan dan
lingkungan BSF. Pada kotak B terdapat beberapa komponen yaitu
1. Untuk optimalisasi, terdapat komponen sensor suhu sebagai pengatur suhu
dan kelembaban mencapai 24oC – 30oC, sensor grain moisture meter sebagai
pengatur kandungan air agar mencapai 60%-90%.
2. Untuk dewatering terdapat pintu dibawah kotak yang memiliki penyaring
agar air dari sampah organik terbuang kebawah dan mencapai kondisi kandungan
air optimal.
Setelah mencapai kondisi optimal maka servo akan bergerak sebesar 90o untuk
membuka pintu dibawahnya yang akan terhubung menuju kotak tray (RL-KLT
4147) dan akan menjadi pakan dan lingkungan BSF.
Semua sistem akan diatur oleh mikrokontroler Arduino dimana semua sistem dari
sensor akan terhubung ke Arduino.
25
26

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Sumber: https://www.google.com/maps/place/Waste4Change/@-
6.3169947,107.0009388,115m/data=!3m1!1e3!4m5!3m4!1s0x2e699221
8180b681:0xcc65a64c9e89c332!8m2!3d-
6.3169834!4d107.001101!5m1!1e4

Anda mungkin juga menyukai