PT. HM SAMPOERNA
Dosen Pembimbing :
Nahindi Putra Gitama M.Ed
Disusun Oleh :
1. Dimas Agustisyani 170441100057
2. Wahyu Riyadhus Solihin 170441100066
3. Ahmad Islah Mubarok 170441100043
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................................3
1.2 Tujuan Penelitian .....................................................................................................3
1.3 Rumusan masalah ....................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
Beberapa merek rokok terkenal dari Sampoerna adalah Dji Sam Soe dan A Mild. Dji Sam
Soe adalah merek lama yang telah bertahan sejak masa awal perusahaan tersebut.
Selain itu, perusahaan ini juga terkenal karena iklannya yang kreatif di media massa.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
Blue Ocean Strategy merupakan metode yang digunakan untuk menciptakan
pasar baru, ketika pasar tersebut sudah mengalami kejenuhan atau dengan kata lain
tidak ada pangsa pasar yang lebih yang didapat diambil di pasar tersebut. Metode ini
diciptakan oleh W.Chan Kim dan Renee Mauborgne yang merupakan 2 professor dari
Harvard Business School .
BAB III
PEMBAHASAN
Analisa proses bisnis adalah kajian dan evaluasi yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan proses bisnis Perusahaan untuk mengidentifikasikan dampak dari
kegiatan tersebut dalam menciptakan nilai atau menambah nilai terhadap bisnis
perusahaan .
Proses Bisnis Industri Hulu-Hilir bisa di pisah menjadi Industri Hulu dan Industri
Hilir ,yang sebagaimana pengertiannya bisa kita jabarkan sebagai berikut:
1. Industri Hulu
4
Merupakan jenis industri yang menyediakan bahan mentah ,yang nantinya akan
di sediakan bagi perusahaan “ Hilir “ sehingga butuh proses kembali. Industri Hulu
merupakan sebutan bagi industri yang hanya menyediakan bahan baku untuk digunakan
oleh Perusahaan Industri yang lain.
2. Industri Hilir
Adalah Industri yang kegiatannya mengolah barang setengah jadi dari
perusahaan “ Hulu “ sehingga bisa langsung di konsumsi ataupun di gunakan oleh
konsumen/pembeli .
Market Driven Strategy secara garis besar adalah strategi yang diaplikasikan
dengan cara memahami pasar, customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan
bahwa produk yang kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan pasar tersebut
melalui. Memahami customer dapat diartikan selain membuat produk yang diinginkan
pasar, sebagai businessman kita juga harus dapat memberikan nilai tambah (value)
kepada customer,value yang diberikan harus lebih dari pengorbanan yang telah
dilakukan. Setelah kita memahami pasar, memahami customer kita juga harus
memahami pesaing, kita harus memahami kondisi pesaing, value apa yang diberikan
pesaing kepada customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll.
5
produk A mild memiliki perbedaan yang bukan rasa tetapi juga sebuah gaya hidup masa
depan.
Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna dalam bisnisnya dapat
dilihat dengan diluncurkannya produk A Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan
banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena produk A-Mild
merupakan produk yang unik, yang tidak tergolong dalam kategori manapun, dari tiga
kategori besar rokok yang ada saat itu, yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret
keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin (SPM). Melalui A-Mild PT
Sampoerna Tbk mengambil langkah berani untuk membuat sebuah kategori baru, yakni
SKM mild. Sejak awal A-Mild memang sudah dirancang untuk menjadi produk yang tidak
ada duanya di pasar domestik saat itu.
A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di
Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. Tidak hanya pada komposisi,
Sampoerna juga melakukan perubahan pada kemasan A-Mild dengan mengurangi isi 20
batang menjadi 16 batang. Untuk inovasi produk A Mild dibutuhkan waktu 2 tahun
untuk mempersiapkannya. Hal ini dikarenakan pada saat itu tidak ada benchmark
produk yang dapat dijadikan acuan, termasuk di pasar internasional. Yang ada hanya
berbagai survey dan riset yang melibatkan konsumen, termasuk di antaranya uji buta
yang tidak hanya dilakukan sekali, tapi beberapa kali di beberapa kota.
Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste of the future dan
menggantinya dengan How low can you go. Dengan motto ini Sampoerna seolah-olah
menantang konsumen untuk berpikir ulang mengenai jenis rokok yang mereka
konsumsi. Cara ini terbukti efektif karena penjualan A-Mild naik tiga kali lipat, dari
sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54 juta batang per bulan. Dan
seiring dengan berjalannya waktu, penjualan A-Mild pun terus naik. Tahun 1996, A-Mild
sudah menembus penjualan sebanyak 9,8 miliar batang, atau 4,59% total penjualan
rokok nasional. Di tahun 2005, rokok SKM mild sudah mengambil porsi 16,97% total
6
rokok nasional. Hingga kini A-Mild telah menjadi salah satu produk unggulan dari
Sampoerna dengan penguasaan pasar sekitar 50%.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT HM Sampoerna Tbk. Memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi pada sekitar.
Hal ini tunjukkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini seperti
penanggulangan bencana dengan membentuk Tim Sampoerna Rescue (SAR), kemudian
dalam bidang pendidikan perusahaan ini mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna
School of Business dan Akademi Putera Sampoerna Foundation yang bertujuan untuk
peningkatan pendidikan nasional di Indonesia. Selain itu sampoerna juga melakukan
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan mendirikan Pusat Pelatihan Kewirausahaan
Sampoerna (PPK Sampoerna) dan dalam bidang lingkungan sampoerna memberi
dukungan terhadap Program Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali
hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan
8
produk terhadap produk lain dengan diluncurkannya produk A-Mild. Peluncuran ini
cukup mengagetkan banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. A-Mild merupakan
rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi
tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. dan juga berbagai jenis merk dikeluarkan oleh Perusahaan ini.
B. Saran
- Mempertahankan event-event rutin yang telah dibuat oleh PT HM Sampoerna, Tbk
untuk melakukan promosi produk-produknya dan juga sebagai alat pengenalan produk
baru perusahaan.
- Tetap mengembangkan produk, pasar dan industri guna menguatkan pada sektor
penjualan PT HM Sampoerna, Tbk dan juga mengembangkan program-program baru
guna membantu masyarakat dalam bidang apapun.
- Penjualan kredit yang terlalu banyak sebaiknya dirubah menjadi penjualan tunai dan
hal ini berguna juga untuk menghindari piutang tak tertagih serta mempercepat jangka
waktu kredit yang diberikan oleh perusahaan.
- Meningkatkan penerbitan saham guna menambah modal dalam kegiatan operasional
perusahaan.
9
DAFTAR PUSAKA
1. https://visual.ly/community/infographic/business/market-driven-strategy
2. https://www.istockphoto.com/illustrations/blue-ocean-strategy
10