Anda di halaman 1dari 11

SISTEM ANALISIS HULU-HILIR

PT. HM SAMPOERNA

Dosen Pembimbing :
Nahindi Putra Gitama M.Ed

Program Study / Kelas :


Analisa Proses Bisnis / D

Disusun Oleh :
1. Dimas Agustisyani 170441100057
2. Wahyu Riyadhus Solihin 170441100066
3. Ahmad Islah Mubarok 170441100043

PRODI SISTEM INFORMASI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2018
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................................3
1.2 Tujuan Penelitian .....................................................................................................3
1.3 Rumusan masalah ....................................................................................................3

BAB II Kajian Pustaka

BAB III Pembahasan


2.1. Pengertian Tentang Analisis Proses Bisnis ................................................................4
2.2. Pengertian Tentang Proses Bisnis Hulu-Hilir ............................................................4
2.3. Analisis Proses Bisnis Hulu-Hilir PT.Sampoerna..........................................................8
2.4. Analsis Keunggulan dan Kelemahan Proses Bisnis PT. Sampoerna...........................8

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan..............................................................................................................10
3.2. Saran.......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT HM Sampoerna Tbk. / PT Hanjaya Mandala Sampoerna adalah perusahaan


rokok terbesar di Indonesia. Kantor pusatnya berada di Surabaya, Jawa Timur.
Perusahaan ini sebelumnya merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna,
namun sejak Mei 2005 kepemilikan mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris
International, perusahaan rokok terbesar di dunia dari Amerika Serikat, mengakhiri
tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun.

Beberapa merek rokok terkenal dari Sampoerna adalah Dji Sam Soe dan A Mild. Dji Sam
Soe adalah merek lama yang telah bertahan sejak masa awal perusahaan tersebut.
Selain itu, perusahaan ini juga terkenal karena iklannya yang kreatif di media massa.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan makalah ini adalah :


1. Melakukan penelitian untuk mengetahui Sistem Analisis pada PT. HM
Sampoerna

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan perumusan masalah sebagai


berikut :
1. Apa itu Sistem Analisis Hulu-Hilir ?
2. Mengapa Analisis ini dilakukan ?
3. Bagaimana Analisis ini dilakukan ?

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1.      Market Driven Strategy

Market Driven Strategy adalah suatu pelaksanaan strategi untuk mendapatkan


informasi tentang pasar sebagai basis informasi pemilihan, perumusan dan penerapan
strategi untuk mendapatkan keunggulan dalam pemasaran.

2. Blue Ocean Strategy

3
Blue Ocean Strategy merupakan metode yang digunakan untuk menciptakan
pasar baru, ketika pasar tersebut sudah mengalami kejenuhan atau dengan kata lain
tidak ada pangsa pasar yang lebih yang didapat diambil di pasar tersebut. Metode ini
diciptakan oleh W.Chan Kim dan Renee Mauborgne yang merupakan 2 professor dari
Harvard Business School .

BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tentang Analisis Proses Bisnis

Analisa proses bisnis adalah kajian dan evaluasi yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan proses bisnis Perusahaan untuk mengidentifikasikan dampak dari
kegiatan tersebut dalam menciptakan nilai atau menambah nilai terhadap bisnis
perusahaan .

2.2 Pengertian Tentang Proses Bisnis Hulu-Hilir

Proses Bisnis Industri Hulu-Hilir bisa di pisah menjadi Industri Hulu dan Industri
Hilir ,yang sebagaimana pengertiannya bisa kita jabarkan sebagai berikut:

1. Industri Hulu

4
Merupakan jenis industri yang menyediakan bahan mentah ,yang nantinya akan
di sediakan bagi perusahaan “ Hilir “ sehingga butuh proses kembali. Industri Hulu
merupakan sebutan bagi industri yang hanya menyediakan bahan baku untuk digunakan
oleh Perusahaan Industri yang lain.

2. Industri Hilir
Adalah Industri yang kegiatannya mengolah barang setengah jadi dari
perusahaan “ Hulu “ sehingga bisa langsung di konsumsi ataupun di gunakan oleh
konsumen/pembeli .

2.3 Analisis Proses Bisnis Hulu-Hilir PT.Sampoerna

Adapun strategi yang di gunakan oleh PT. Sampoerna diantaranya :

1.      Market Driven Strategy

PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk


Membuat Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya
raja harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang menjaga
hubungan dengan para customer untuk mempertahankan loyalitasnya, untuk dapat
mempertahankan loyalitas customer harus ada observasi pada pasar, mengetahui apa
yang diinginkan pasar, membuat sebuah inovasi produk baru yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pasar.

Market Driven Strategy secara garis besar adalah strategi yang diaplikasikan
dengan cara memahami pasar, customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan
bahwa produk yang kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan pasar tersebut
melalui. Memahami customer dapat diartikan selain membuat produk yang diinginkan
pasar, sebagai businessman kita juga harus dapat memberikan nilai tambah (value)
kepada customer,value yang diberikan harus lebih dari pengorbanan yang telah
dilakukan. Setelah kita memahami pasar, memahami customer kita juga harus
memahami pesaing, kita harus memahami kondisi pesaing, value apa yang diberikan
pesaing kepada customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll.

PT Sampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market Driven Strategy sejak


kemunculan produk A mild. Produk A mild merupakan salah satu implementasi dari
market driven strategy dikarenakan produk A mild memiliki keunikan tersendiri dengan
kandungan nikotin dan tar yang rendah. Produk A mild memilki keunikan tersendiri
dilihat dari tema komunikasi pertamanya ‘Taste of the Future’ yang ingin mencirikan

5
produk A mild memiliki perbedaan yang bukan rasa tetapi juga sebuah gaya hidup masa
depan.

2.      Blue Ocean Strategy.

Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna dalam bisnisnya dapat
dilihat dengan diluncurkannya produk A Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan
banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena produk A-Mild
merupakan produk yang unik, yang tidak tergolong dalam kategori manapun, dari tiga
kategori besar rokok yang ada saat itu, yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret
keretek mesin (SKM) reguler, dan sigaret putih mesin (SPM). Melalui A-Mild PT
Sampoerna Tbk mengambil langkah berani untuk membuat sebuah kategori baru, yakni
SKM mild. Sejak awal A-Mild memang sudah dirancang untuk menjadi produk yang tidak
ada duanya di pasar domestik saat itu.

A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di
Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. Tidak hanya pada komposisi,
Sampoerna juga melakukan perubahan pada kemasan A-Mild dengan mengurangi isi 20
batang menjadi 16 batang. Untuk inovasi produk A Mild dibutuhkan waktu 2 tahun
untuk mempersiapkannya. Hal ini dikarenakan pada saat itu tidak ada benchmark
produk yang dapat dijadikan acuan, termasuk di pasar internasional. Yang ada hanya
berbagai survey dan riset yang melibatkan konsumen, termasuk di antaranya uji buta
yang tidak hanya dilakukan sekali, tapi beberapa kali di beberapa kota.

Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste of the future dan
menggantinya dengan How low can you go. Dengan motto ini Sampoerna seolah-olah
menantang konsumen untuk berpikir ulang mengenai jenis rokok yang mereka
konsumsi. Cara ini terbukti efektif karena penjualan A-Mild naik tiga kali lipat, dari
sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54 juta batang per bulan. Dan
seiring dengan berjalannya waktu, penjualan A-Mild pun terus naik. Tahun 1996, A-Mild
sudah menembus penjualan sebanyak 9,8 miliar batang, atau 4,59% total penjualan
rokok nasional. Di tahun 2005, rokok SKM mild sudah mengambil porsi 16,97% total

6
rokok nasional. Hingga kini A-Mild telah menjadi salah satu produk unggulan dari
Sampoerna dengan penguasaan pasar sekitar 50%.

3.      Memberi “Customer Value” Pada Produknya

Pada perusahaan sampoerna, Customer value diimplementasikan dengan cara


limited edition pada beberapa produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna
memproduksi limited edition pada produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan adanya A
mild limited edition, Sampoerna memberikan nilai tambah dengan memberikan
tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa dan tercantum joke pada bungkus
rokok limited edition tersebut seperti ‘Kalo cinta itu buta, buat apa ada bikini’, joke
tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada para customer muda. Edisi terbatas
(limited edition) dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limit ededition
A-mild diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12 batang yang
cukup rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang.

4.      Diversifikasi Produk

Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang


berbeda-beda.Alasan mengapa PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi.
Diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan
beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya.
Perusahaan melakukan diversifikasi produk ditujukan:

- Untuk membuat produk tahan lebih lama,


- Mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,
- Memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
- Memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja,
member nilai tambah, pendapatan dan lain sebagainya.

2.4 Analisis Keunggulan dan Kelemahan Proses Bisnis PT. Sampoerna

7
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Perusahaan sampoerna merupakan perusahaan rokok besar di Indonesia,


dengan melakukan diversifikasi dengan berbagai merk dan produk, merupakan suatu
langkah yang dijalankan oleh PT. sampoerna agar perusahaan mencapai income stabil
karena akan kestabilan Product Life Cycle. PT sampoerna didirikan oleh Liem Seeng Tee
dan istrinya Siem Tjiang Nio, sampai diturunkan kepada anak-anaknya yaitu Aga
Sampoerna, Putera Sampoerna dan putera sampoerna. Tahun 2005 perusahaan ini
diakuisisi oleh Philip Morris, sejumlah 40 % dari saham sampoerna dibeli oleh Philip
Morris .Philip Morris adalah produsen rokok asal Amerika Serikat dengan keahlian pada
produk rokok putih seperti Marlboro, Virginia Slims, dan Benson & Hedges.

PT HM Sampoerna Tbk. Memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi pada sekitar.
Hal ini tunjukkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini seperti
penanggulangan bencana dengan membentuk Tim Sampoerna Rescue (SAR), kemudian
dalam bidang pendidikan perusahaan ini mendirikan sekolah bisnis yaitu Sampoerna
School of Business dan Akademi Putera Sampoerna Foundation yang bertujuan untuk
peningkatan pendidikan nasional di Indonesia. Selain itu sampoerna juga melakukan
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dengan mendirikan Pusat Pelatihan Kewirausahaan
Sampoerna (PPK Sampoerna) dan dalam bidang lingkungan sampoerna memberi
dukungan terhadap Program Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali
hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan

PT Sampoerna menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat Strategy


harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus dipenuhi
kebutuhannya dan keinginannya. Selain itu perusahaan ini melakukan differensiasi

8
produk terhadap produk lain dengan diluncurkannya produk A-Mild. Peluncuran ini
cukup mengagetkan banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. A-Mild merupakan
rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi
tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. dan juga berbagai jenis merk dikeluarkan oleh Perusahaan ini.

Perusahaan sampoerna Tbk, haruslah selalu bercermin tantang kondisi


perusahaan saat ini melalui analisis SWOT, karena dengan SWOT kita bisa menciptakan
strategi untuk kemajuan perusahaan yakni dengan meningkatkan strength dan
opportunity dan kemudian memperkecil weakness dan Threath

B.     Saran

Berdasarkan simpulan diatas penulis dapat memberikan saran kepada PT HM


Sampoerna, Tbk untuk melakukan hal sebagai berikut :

1.      Mempertahankan strategi bisnis yang telah diterapkan

-          Mempertahankan event-event rutin yang telah dibuat oleh PT HM Sampoerna, Tbk
untuk melakukan promosi produk-produknya dan juga sebagai alat pengenalan produk
baru perusahaan.

-          Tetap mengembangkan produk, pasar dan industri guna menguatkan pada sektor
penjualan PT HM Sampoerna, Tbk dan juga mengembangkan program-program baru
guna membantu masyarakat dalam bidang apapun.

2.      Meningkatkan jumlah asset lancarnya untuk likuiditasnya

-          Penjualan kredit yang terlalu banyak sebaiknya dirubah menjadi penjualan tunai dan
hal ini berguna juga untuk menghindari piutang tak tertagih serta mempercepat jangka
waktu kredit yang diberikan oleh perusahaan.

-          Meningkatkan penerbitan saham guna menambah modal dalam kegiatan operasional
perusahaan.

9
DAFTAR PUSAKA

1. https://visual.ly/community/infographic/business/market-driven-strategy
2. https://www.istockphoto.com/illustrations/blue-ocean-strategy

10

Anda mungkin juga menyukai