Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)


UAS TAKE HOME EXAM (THE)
SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa/NIM :

Tanggal Lahir :

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4007 / Metode Penelitian

Kode/Nama Program Studi : 118 / PGSD – S1

Kode/Nama UPBJJ : 18 / Palembang

Hari/Tanggal UAS THE : RABU / 07 JULI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa :

NIM :

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4007 / Metode Penelitian

Fakultas : Fakultas Keguruan Ilmu dan pendidikan (FKIP)

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) – S1

UPBJJ-UT : Palembang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
UniversitasTerbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Prabumulih,07 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan


1. Kondisi pembelajaran dalam jaringan membuat Kegiatan praktikum pokok bahasan
asam basa tidak bisa dilakukan secara tatap muka. Guru mata pelajaran kimia di SMA
Negeri 1 Yogyakarta mengembangkan video virtual Kegiatan praktikum pokok bahasan
asam basa sebagai solusi dari permasalahan diatas. Sebelum pembelajaran Guru
mengadakan tes sehingga dapat membandingkan dengan nilai post test di akhir. Anda
sebagai mahasiswa akhir tertarik melakukan penelitian menguji pengaruh vidio virtual
pada kegiatan praktikum pokok bahasa bahasan asam basa terhadap hasil belajar
siswa.

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran haruslah dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,


menantang, dan memotivasi sinwa untuk berperan aktif serta memberikan ruang yang
cukup bagi siswa untuk mengembangkan prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis. Proses pembelajaran yang
demikian akan mengarahkan siswa menjadi manusia berkualitas yang mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (Pasaribu, 2013: 137).
Salah satu meteri kimia yang sulit dikuasai siswa adalah materi asam basa terutama pada
reaksi pembentukan garam untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan larutan
buffer dan larutan garam terhidrolisis. Aktivitas siswa merupakan hal penting dalam
memahami konsep dan memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan reaksi
pembentukan garam. Tanpa adanya aktivitas proses belajar tidak akan berlangsung
dengan efektif. Rendahnya aktivitas belajar siswa ditunjukkan dalam hal menyelesaikan
soal yang berkaitan dengan reaksi pembentukan garam dari senyawa asam dan basa
membutuhkan waktu yang cukup lama. Siswa menganggap reaksi pembentukan garam
membingungkan dan tidak mudah dipahami karena harus mengikuti aturan yang telah
ditetapkan oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
Aktivitas belajar merupakan proses belajar yang melibatkan fisik serta psikis siswa.
Dalam proses belajar kedua aspek ini saling berkaitan, artinya siswa dituntut untuk
berpikir dan sekaligus bertindak, karena ketika mereka berpikir tanpa berbuat sesuatu,
berarti mereka tidak berpikir (Saputro, 2013: 86). Kurikulum 2013 atau yang sering
dikenal dengan K-13 menerapkan sistem pembelajaran langsung dan tidak langsung.
Pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan,
kemampuan berpikir, dan ketrampilan melalui proses pengamatan, bertanya,
mengumpulkan informasi, penalaran, dan mengomunikasikan (Nurlaela, 2017: 155). Oleh
karena itu, untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dibutuhkan model pembelajaran
yang lebih menekankan siswa sebagai subyek pembelajaran. Pembelajaran yang
demikian akan mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra dengan cara mendengar,
melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya dengan logis dan realistis (Baskoro, dkk,
2013: 92).
Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas dengan judul: Meningkatkan Pemahaaman Siswa dengan Menggunaan Video
Virtual dalam Pembelajaran Praktikum pada Mata Pelajaran Kimia dengan pokok
babasan asam basa di SMAN 1 Yogyakarta.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan Vidio Virtual dalam
Pembelajaran Praktikum pada Mata Pelajaran Kimia dengan pokok bahan bas dapat
meningkatkan pemahaman siswa di SMAN 1 Yogyakarta.

2. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan Video Virtual dalam Pembelajaran Praktikum pada Mata Pelajaran
Kimia dengan pokok bahasan asam hasa dapat meningkatkan pemahaman siswa di SMAN 1
Yogyakarta?
Hipotesis
Penggunaan Video Virtual dalam Pembelajaran Praktikum pada Mata Pelajaran Kimia
dengan pokok bahasan asam basa dapat meningkatkan pemahaman siswa di SMAN 1
Yogyakarta.

3. Kajian Pustaka

A. Pemahaman Siswa Menurut Nana Sudjana Pemahaman adalah hasil belajar, misalnya
siswa dapat menjelaskan dengan kalimatnya sendiri atas apa yang dibaca atau
didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan menggunakan
petunjuk penerapan pada kasus lain. Sedangkan menurut Benjamin S. Bloom
pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Sementara definisi
pemahaman menurut Anas Sudijono adalah kemampuan seseorang untuk mengerti,
mengetahui atau memahami sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Siswa
dikatakan paham jika siswa tersebut mampu memberikan penjelasan atau uraian yang
lebih rinci dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Faktur lain yang mempengaruhi
pemahaman atau keberhasilan belajar siswa adalah sebagai berikut:
1) Faktor internal (dari diri sendiri)
 Faktor jasmaniah (fisiologi) meliputi: keadaan panca indera yang sehat tidak
mengalami cacat (gangguan) tubuh, sakit atau perkembangan yang tidak
sempurna.
 Faktor psikologis, meliputi: keintelektualan (kecerdasan) minat, bakat, dan potensi
prestasi yang dimiliki.
2) Faktor pematangan fisik atau psikis. 2. Faktor eksternal (dari luar diri)
 Faktor social meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
kelompok, dan lingkungan masyarakat.
 Faktor budaya meliputi: adapt istiadat, ilmu pengetahuan teknologi, dan
kesenian.
 Faktor lingkungan fisik meliputi: fasilitas rumah dan sekolah.
 Faktor lingkungan spiritual (keagamaan).
B. Vidio Virtual
Istilah virtual adalah mirip dengan sesuatu yang dijelaskan biasanya menggunakan
perantara internet dan aplikasi. Bisa dikatakan pula bahwa virtual adalah segala
kemonukasi yang dilakukan secara maya untuk terhubung dengan lawan bicara.
Praktiknya mudah merambah ke berbagai sendi kehidupan, termasuk pendidikan
sebagai metode pembelajaran yang terbarukan.
Tidak hanya mengandalkan internet, ruang komunikasi virtual adalah aplikasi. Ruang
untuk melakukan banyak tipe komunikasi, entah itu teks, suara, video, dan berbagai
panggilan lainnya. Jenisnya juga beragam, ada yang formal, informal, dan Lain-lain.
Video virtual adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan
suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated
environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu
lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi.

Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang


ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil
stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil
pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.

Beberapa sistem haptic canggih sekarang meliputi informasi sentuh, biasanya


dikenal sebagai umpan balik kekuatan pada aplikasi berjudi dan medis. Para
pemakai dapat saling berhubungan dengan suata lingkungan sebetulnya atau
sebuah artifak maya baik melalui penggunaan alat masukan baku seperti papan
ketik, atau melalui alat multimodal seperti sarung tangan terkabel.

4. Metode
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research. PTK adalah suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan untuk
memecahkan masalahmasalah pembelajaran dengan cara mencoba hal-hal baru selama
proses pembelajaran untuk peningkatan mutu dan hasil pembelajaran di kelas.
Penelitian tindakan kelas dapat menjadi penghubung kesenjangan antara teori dan praktik
pembelajaran. Hal ini disebabkan pada penelitian tindakan kelas, guru dapat melihat sendiri
praktik pembelajaran dan melakukan penelitian terhadap siswa berdasarkan aspek
interaksinya dalam proses pembelajaran (Sari, dkk., 2017: 162). Setelah meneliti kegiatannya
sendiri, di kelas sendiri, dan melibatkan siswanya sendiri melalui tindakan yang
direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi, guru akan memperoleh feedback yang lebih
terarah mengenai apa yang selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar (Alwathoni,
2015: 387). Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, siklus I (pra siklus) dan siklus II (post
siklus).
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
5. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunaan analisis
deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan fakta yang diperoleh diri, respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran. Analisis keberhasilan siswa dilalaka mengevaluasi
berupa tes tertulis pada akhir siklus dan dihitung dengan persamaaan.
Ketuntasan
Jumlah siswa
tuntas
x 100%
jumlah siswa dalam
kelas

Analisis terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui
tingkat keaktifan dalam mengikuti pembelajaran asam-basa dan mencerminkan adanya
motivasi atau keinginan siswa untuk belajar (Sudjana, 2015: 22)
Presentase
Skor yang dieroleh
x 100%
skor total maksimal

Pada umumnya variabel penelitian dibagi menjadi 2 yaitu variabel dependen (terikat) dan
independen (bebas). Istilah variabel independen dan variabel dependen berasal dari logika
matematika, di mana X dinyatakan sebagai yang mempengaruhi atau sebah dan Y dinyatakan
sebagai yang dipengaruhi atau akibat. Variabel Dependen Variabel dependen adalah suatu
variabel yang nilainya dipengaruhi atau bergantung pada nilai dari variabel lainnya. Variabel
dependen/ terikat ini sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Disebut
Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.
Variabel Independen. Variabel Independen adalah suatu variabel yang menjadi sebab timbulnya
atau berubahnya variabel dependen (terikat), yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau
dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
Secara singkat bahwa Variabel independen adalah variabel yang nilainya dapat memengaruhi
variabel lainnya.

Anda mungkin juga menyukai