Menurut Daniel Wren dalam bukunya “The Evolution of Management”, manajemen ada
sejak 5000 SM di Sumeria, yang digunakan untuk membantu para bangsa Babilonia dalam
beberapa aktifitas terutama dalam penataan administrasi dan penataan kerajaan. Pada tahun 2500
SM manajemen digunakan pada era fir’aun yang digunakan untuk pengembangunan piramida
dalam pembagian kerja. Pada abad 16 pada saat kebangkitan kaisar Roma manajemen berhasil
dalam kesuksesan dagang di Venice. Manajemen juga telah digunakan pada saat era nabi Musa
a.s saat melakukan exodus ke Palestina. Manajemen yang digunakan sering dikenal dengan
“Management by Exeption”.
Perkembangan manajemen pun berkembang seiring dengan perjalanan waktu. Dimana
terdapat tiga era. Yang pertama adalah era pertanian. Dalam era ini terdapat manajemen dalam
pembagian status social yakni : tuan tanah, bangsawan, agamawan, dan rakyat jelata. Pada tahun
1700-an terjadi revolusi industry. Dimana pada era ini dikenal dengan nama era revolusi. Dalam
era ini muncul kaum borjuis. Terdapat beberapa perombakan yang terjadi antara lain :
munculnya pabrik, kegiatan produksi beralih dari rumahan ke pabrik, produk yang dihasilkan
bersifat asal, menggunakan prinsip manajemen kapitalis, terjadinya peningkatan populasi yang
memacu timbulnya pengolahan dasar maupun barang-barang konsumsi, terjadinya perubahan
dibidang industry, serta munculnya berbagai pemikiran tentang manajemen. Setelah era revolusi
industry,munculah era informasi, dimana pada era ini telah terjadi kemajuan teknologi yang
sangat beragam. Dan muncul beberapa pandangan utama serta beberapa kecenderungan dalam
pemikiran manajemen, yakni :
1. The Classical Approaches (Pendekatan Klasik)
2. The Human Resource Approaches (Pendekatan Sumber Daya Manusia)
3. The Quantitative of Management Science Approaches (Pendekatan Kuantitatif / Ilmu
Manajemen)
4. Modern Approaches (Pendekatan Modern)
b. Administration Principles
Henry Fayol
Teori ini sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja disamping
memperhatikan manajemen sebagai suatu organisasi yang kompleks. Dalam teori
ini keberhasilan manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, melainkan
karena penggunaan metode manajemen yang tepat. Kegiatan dan operasi
perusahaan menurut Henry Fayol :
Teknis : Berusaha menghasilkan dan membuat barang produksi.
Dagang : Mengadakan pembelian bahan mentah dan
menjual hasil produksi.
Keuangan : Berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
Akuntansi : Pencatatan keuangan.
Manajerial : Terdiri dari 5 fungsi, yakni :
1. Foresight : penentuan akan tindakan yang akan
datang.
2. Organizing : mobilisasi bahan materiil
dan SDM untuk melaksanakan tujuan.
3. Commanding : memberi arahan kepada karyawan
agar dapat menyelesaikan pekerjaannya.
4. Coordinating : memastikan sumber daya dan
kegiatan organisasi.
5. Controlling : memantau rencana untuk
membuktikan apakah rencana sudah dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Mary Parker Folett (Organization of Communities)
Dalam teori ini, kedudukan pemimpin dalam organisasi bukan hanya karena
kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari
pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.
Hawthorne Studies
Theory X and Theory Y
Elton Mayo
Daughlas McGregor
Human Resource Approach
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Keamanan
Kebutuhan Fisiologis
Teori X berasumsi:
Teori Y berasumsi:
1. Karyawan tidak suka
1. Karyawan suka bekerja.
bekerja.
2. Mampu mengendalikan
2. Tidak punya ambisi.
diri.
3. Tidak bertanggung
3. Bertanggung jawab.
jawab.
4. Penuh imajinasi dan
4. Enggan untuk
kreasi.
berubah.
5. Mampu mengarahkan
5. Lebuh suka dipimpin
dirinya.
daripada memimpin.
Lingkungan
Memberikan Lingkungan
Organisasi Mengubah
Input Sumber Daya Mengkonsumsi
Proses Transformasi
1. Manusia Output Produk
2. Uang Kerja merubah sumber
Barang jadi dan atau
3. Material daya menjadi produk
jasa.
4. Teknologi
5. Informasi
Contigency Thinking
Berusaha untuk menyesuaikan antara tanggapan manajerial dengan peluang dan
permasalahan yang ada dalam berbagai macam situasi terutama yang disebabkan oleh
perbedaan lingkungan dan individu. Pemikiran kontigengsi juga berusaha membantu
manajer untuk dapat memahami perbedaan-perbedaan situasional tersebut dan
menanggapinya dengan cara-cara yang tepat.
Kecendurangan Pemikiran Manajemen Dewasa Ini
Komitmen Terhadap Kualitas (The Quality Commitment)
Kualitas diartikan sebagai kemampuan untuk memenuhi 100% kebutuhan para
pelanggan.
Pendekatan secara menyeluruh secara terus-menerus meningkatkan kualitas dibawah
pimpinan manajemen dan didukung oleh semua anggota organisasi.
Performa Excellence
Mengakibatkan perubahan besar dalam perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat,
dengan perhatian diarahkan kepada proses reengineering, virtual organizations, agile
factoris, dan network firms.