Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR PERILAKU ORGANISASI


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Perilaku Organisasi
Dosen Pengampu: Hilda Hidayat, SKM, M.Kes

Oleh Kelompok 1:
1. Muhamad Hajis Alqorizi (2110070160011)
2. Nazura Afikha Maharani (2110070160005)
3. Nila Sofina (2110070160002)

JURUSAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
T.P 2022/2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam memahami manusia diperlukan sejumlah pengetahuan yang cukup memadai
guna mengungkap rahasia manusia yang kompleks tersebut. Secara psikologis,
mengungkap manusia harus melalui riset empiris yang akurat sebelum diterapkan dalam
mengelola manusia secara efektif. Secara tradisional, bagi para birokrat atau manajer
yang ingin memahami manusia dapat dilihat dari asumsi-asumsi ekonomi, sosial,
keamanan, dan suasana kerja. Oleh karena itu, pendekatan hubungan kerja melalui
hubungan kemanusiaan (human relation), psikologi industri dan keteknikan industri,
dapat digunakan sebagai pendekatan untuk memahami perilaku manusia dalam
organisasi. Akhir-akhir ini, pendekatan untuk memahami manusia dalam organisasi lebih
mudah dikaji melalui ilmu perilaku organisasi, karena didukung oleh ilmu pengetahuan
lainnya. Sedikitnya terdapat lima macam disiplin ilmu pengetahuan yang digunakan
untuk memahami manusia tersebut. Dengan memahami konsep nilai-nilai organisasi yang
didasarkan pada kemanusiaan, di masa depan diharapkan akan terbit sistem sosial yang
lebih baik dari abad sekarang. Bagaimana pun, nilai-nilai kemanusiaan akan mampu
menembus berbagai dimensi sosial yang rumit dan akan mendapat respon positif dari
semua pihak.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perilaku Organisasi


Berbicara tentang sejarah lahirnya disiplin ilmu perilaku organisasi terdapat beberapa
peristiwa dan pendapat dari beberapa ahli yang melatarbelakanginya. Adapun peristiwa/
pendapat para ahli tersebut sebagai berikut:
1. Max Weber
2. Henry Fayol
3. Frederick Winslow Taylor
4. Gerakan Hubungan Kemanusiaan
5. Masa Depresi
6. Gerakan Serikat Buruh
7. Penemuan Hawthorne
8. Evalusi Ilmu Perilaku dalam Manajemen
Sebelum penjelasan dari para ahli diatas terdapat pendapat dari Plato bahwa jiwa
manusia dibagi 3 bagian yaitu:
1. Philosophic/ filosofis adalah suatu alat untuk mencapai ilmu pengetahuan dan
pengertian.
2. Spirited/ ambisius adalah aspek jiwa manusia untuk berusaha mencari kekuasaan dan
ambisi.
3. Appetitel/ pencinta keberuntungan adalah keinginan untuk memenuhi selera misal
makan, minum, seks, dan uang.

Semua orang mempunyai ketiga jiwa ini tetapi kadarnya berbeda-beda. Didalam
berperilaku maka manusia dipengaruhi ketiga jiwa manusia diatas.
1. Max Weber
Menurut Max Weber manusia/ seseorang itu lemah membutuhkan bantuan dan
menekankan kepada penjelasan mengenai organisasi dibanding dari pengembangan suatu
prinsip yang bisa dipakai untuk mencapai tujuan praktis. Dua aspek hasil kerja Max Weber
yaitu:
a. Sebagai seorang ahli ilmu sosial, tertarik untuk menjelaskan preskripsinya dari
pertumbuhan organisasi yang benar.
b. Terkesan akan kelemahan-kelemahan manusia dengan pertimbangan yang
kadang-kadang tidak realistis dan bahwa manusia mempunyai rasa emosi.
Jadi menurut Max Weber perilaku yang dicerminkan dari birokrasi yaitu rasa tidak
percaya kepada kesanggupan dan kemampuan manusia untuk menciptakan rasionalitas
tertentu, mendapatkan informasi yang baik, membuat keputusan yang obyektif karena
seseorang selalu membutuhkan bantuan.

2. Henry Fayol
Henry Fayol mempengaruhi pemikiran-pemikiran manajemen di Eropa. Pandangan
Fayol dianggap sebagai suatu pemikiran tentang organisasi administratif. Teori
administrasinya dikenal sebagai pendekatan fungsional. Dia berpendapat semua organisasi
terdiri dari unit-unit/subsistem yaitu:

a. Aspek teknik dan komensial dari kegiatan pembelian, produksi dan penjualan.
b. Kegiatan-kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah
permintaan dan pengendalian kapital
c. Unit-unit keamanan dan perlindungan
d. Fungsi perhitungan
e. Fungsi administrasi dari perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi dan
pengendalian.

3. F. Winslow Taylor
Dasar dari penelitian F. Winslow Taylor yaitu lebih menekankan pada pentingnya
akan waktu. Tekanan dari pendapat F. Winslow Taylor sebagai berikut:
a. Efisien waktu/ penelaahan waktu. Unsur ini dipergunakan untuk menetapkan
secara tepat berapa banyak waktu yang diperlukan oelh setiap orang di dalam
setiap aspek kerjanya.
b. Penggunaan bagian perencanaan untuk menjelaskan bagaimana pekerjaan harus
dikerjakan dan serangkaian pengawasan fungsional untuk memberi pebgarahan
pada pekerja agar menurut metode yang tepat.
Berdasarkan pendapat dari T. Winslow Taylor mulai dikenal dengan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah. Taylor mengusulkan 3 hal sebagai tujuan gerakannya yaitu:
a. Amerika Serikat telah dirugikan banyak banyak sekali akibat karena tidak adanya
efisiensi di hampir setiap usaha pada tiap harinya.
b. Mencoba meyakinkan kepada masyarakat Amerika Serikat bahwa pengobatannya
terletak pada manajemen yang sistematis bukan pada usaha mencari orang-orang
yang istimewa.
c. Untuk membuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang tepat
yang berdasarkan pada hukum-hukum yang jelas, aturan-aturan dan prinsip-
prinsip.
d. Kesimpulan pemdapat F.W.Taylor bahwa perilaku manusia merupakan salah
satu komponen dalam suatu mesin produksi yang besar. Hanya kepada
mereka yang dapat bekerja seperti mesin yang akan mendapat tempat di tempat di
dalam sistem produksinya.

4. Gerakan Hubungan Kemanusiaan


Penekanan pada Gerakan Hubungan Kemanusiaan ini adalah pada kerja sama dan
semangat kerja atau moral karyawan/pegawai yang digolongkan ke dalam aspek
hubungan kemanusiaan. Raymond Miles, menyatakan bahwa pendekatan hubungan
kemanusiaan secara sederhana menempatkan karywan sebagai manusia, tidak sebagai mesian
yang dipergunakan dalam berproduksi, artinya memahami kebutuhan-kebutuhan manusia
yang ingin dianggap ada dan merasa diperhatikan dengan cara didengarkan dan diperhatikan
keluhan-keluhannya jika memungkinkan dan melibatkan mereka dalam pengambilan
keputusan tertentu baik mengenai kondisi pekerjaannya atau masalah-masalah lainnya.
Pada sejarah gerakan hubungan kemanusiaan terdapat 3 kejadian yang memberikan
kontribusinya dalam penelaahan ilmu perilaku organisasi. Tiga kejadian tersebut antara lain:
a. Masa-masa depresi yang hebat
b. Gerakan kaum buruh
c. Hasil penemuan Hawthorne

5. Masa Depresi
Pada masa depresi terjadi kegoncangan yang hebat dibidang keuangan dan
perekonomian pada umumnya. Produksi yang merosot, pasaran yang lesu mewarnai
kehidupan perekonomian saat itu. Sebab-sebab dari depresi antara lain:
a. Menumpuknya inventaris usaha dan akumulasi stok barang baru yang
besar ditangan konsumen
b. Konsumen menolak naiknya harga dan naiknya biaya usaha
c. Merosotnya minat pemanfaatan invesmen
d. Akumulasi dalam jumlah yang besar dari kemampuan produksi baru dan
pengembangan teknologi
e. Jarangnya investasi yang berskala besar dan kelesuan dari cadangan bank
f. Melemahnya kepercayaan dan harapan-harapan
Akibat dari depresi yaitu muncul banyaknya pengangguran, ketidaktentuan hidup
serta muncul ketidakamanan dari masyarakat dengan banyaknya pencurian dan perampokan
karena tuntutan untuk kelangsungan hidup. Dengan adanya hal-hal seperti diatas maka
muncul maka muncul gagasan untuk meletakkan unsur manusia sebagai unsur yang amat
dominan dalam manajemen. Hasil dari depresi yaitu mengutamakan hubungan kemanusiaan
sekaligus perilaku kemanusiaan dan perilaku organisasi mendapat perhatian secara seksama.

6. Gerakan Serikat Buruh


Gerakan ini muncul disebabkan karena manajer-manajer tidak mau mengenal secara
tepat sumbangan manusia/ apa yang telah yang telah dikorbankan bawahan dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan. Pada waktu itu banyak perusahaan yang para pegawai atau
dengan tidak layak, misalnya dengan memberikan gaji yang rendah, jam kerja yang tidak
memadai dalam arti para buruh bekerja dalam jam kerja yang panjang, serta kondisi tempat
kerja yang kurang patut/layak. Akibat dari semua itu maka timbullah gejolak dari kaum
buruh. Kaum buruh mulai mendirikan serikat buruh dan mengadakan dan mengadakan
demonstrasi untuk menuntut demonstrasi untuk menuntut perbaikan ditempat kerjanya.
Gerakan serikat buruh tersebut apabila berlarut-larut maka akan sangat mengganggu terhadap
kelancaran atau kelangsungan suatu organisasi. Berdasarkan hal tersebut maka serikat
buruh diakui secara sah/resmi serta para manajer mulai menyadari untuk memberikan
perhatian kepada kaum buruh.
Hampir semua manajer mencoba mendirikan unit/bagian kepegawaian sebagai suatu
jawaban untuk menangani persoalan-persoalan kepegalaian dan serikat buruh. Manajer
berusaha serikat buruh. Manajer berusaha memberikan penekan memberikan penekanan pada
hubungan kerja para karyanya dengan pimpinan dan memberikan perhatian terhadap
perbaikan gaji,  jam kerja, dan kondisi tempat kerja.

7. Penemuan Hawthorne
Tujuan dari penelitian Hawthorne antara lain untuk mencari sampai dimana
pengaruh hubungan antara kondisi fisik tempat bekerja dengan produktivitas
karyawan. Secara khusus penelitian ini ialah untuk mendapat gambaran yang jelas tentang
pengaruh faktor-faktor seperti temperatur, kelembaban udara dan cahaya terhadap kelelahan
dan gerakan berulang dari pekerja. Penelitian Hawthorne dilakukan atas beberapa langkah
adalah sebagai berikut:
a. Fase pertama merupakan percobaan tentang cahaya lampu
Secara umum hasil dari fase pertama ini adalah:
1) Cahaya peneranganlampu hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
kerja meskipun pengaruhnya kecil sekali.
2) Beberapa faktor yang tidak sempat nampak, belum ada kesempatan yang baik
untuk diteliti pengaruhnya.
b. Fase kedua merupakan percobaan ruang istirahat
Meneliti sekelompok kecil pekerja yang ditempatkan tersendiri dalam usaha untuk
mengatasi beraneka macam pengaruh dari tingkah laku pekerja ketika individu-
individu itu mengetahui bahwa mereka sedang mengamati.
c. Fase ketiga disebut studi tentang ruang bank tilgram
Tujuannya adalah untuk melakukan analisa pengamatan terhadap kelompok pekerja
informal.

8. Evolusi Ilmu Perilaku dalam Manajemen


Berikut adalah catatan ikhtisar peekembangan ilmu perilaku dalam ilmu manajemen
yang dimulai dari anggapan Machiavelli sampai dengan ahli-ahli ilmu perilaku modern:
a. Asumsi dasar tentang sifat manusia
1) Machiavelli
Ia beranggapan bahwa sifat manusia pada dasarnya adalah jahat dan diperbudak
oleh kehendak dari penguasa dan negara
2) Filosof Inggris

2.2 Konsep Dasar, Tujuan, dan Ruang Lingkup Organisasi (RS)


A. Pengertian Organisasi
Pengertian Organisasi berbeda dengan pengertian kelompok, akan tetapi
apabila bila dilihat dari alasan atau sebab sebab orang berkelompok, maka apabila
memiliki tujuan bersama maka kelompok tersebut akan bekerja sama untuk tujuan
tersebut. Kemudian dilanjutkan oleh Chester J. Bernard bahwa pengertian organisasi
adalah kerja sama dua orang atau lebih, suatu sistem dari aktivitas aktivitas
(System from all activity) atau kekuatan kekuatan (Strength) perorangan yang
dikoordinasikan secara sadar. Pengertian organisasi yang dikembangkan oleh Chester
ini menekankan pada bagian koordinasi dan sadar yang memiliki sistem. Hal
tersebut wajar dikarenakan tujuan bersama yang dibuat oleh setiap anggota
organisasi haruslah secara sadar kritis terbangun dalam visi dan misi organisasi.

B. Tujuan Organisasi
Setiap manusia memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda, hal
tersebut menjadi sebab adanya tujuan dalam organisasi, dengan menyatukan
kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda untuk menjadi kepentingan dan tujuan
yang sama. Tujuan organisasi berpengaruh dalam mengembangkan organisasi baik
dalam perekrutan anggota, dan pencapaian apa yang ingin dilakukan dalam
berjalannya organisasi tersebut. Tujuan-tujuan organisasi antara lain sebagai berikut :
1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya yang
dimilikinya dalam mencapai tujuan
2. Sebagai tempat mencapai tujuan dengan selektif dan efisien karena
melakukan secara bersama-sama
3. Sebagai tempat mendapatkan jabatan dan pembagian kerja
4. Tempat mencari keuntungan bersama-sama
5. Sebagai tempat mengelola dalam lingkungan bersama-sama
6. Sebagai tempat mendapatkan penghargaan
7. Sebagai tempat dalam mendapatkan kekuasaan dan pengawasan
8. Sebagai tempat menambat pergaulan dan memanfaatkan waktu luang

Tujuan organisasi rumah sakit dan tenaga kesehatan sering kali seiring. Yaitu
melakukan pekerjaan dengan baik dan naik pangkat. Langkah anggota organisasi
berupa konsistensi mendukung tujuan organisasi yaitu meningkatkan produktivitas
dan meningkatkan pendapatan. Menurut Simon (1997) bahwa tugas mewujudkan
sasaran organisasi berada pada orang-orang di tingkat paling bawah dari organisasi.
Demikian juga pada seseorang paling dibawah dari struktur organisasi tidak boleh
diabaikan karena mereka para anggota level bawahlah yang menentukan
keberlangsungan dan tercapainya tujuan organisasi.

Tujuan atau sasaran akhir organisasi umumnya diformulasikan secara lebih


umum dan masih terkesan kurang jelas sedangkan sasaran atau target sebagai tujuan
tujuan kecil yang haris dicapai untuk menyelesaikan tujuan akhir secara bertahap
lebih jelas dan dapat diukur keberhasilannya. Pada umumnya tujuan akhir organisasi
tercantum dalam visi dan misi organisasi sedangkan sasaran atau tujuan tujuan
kecil dibahas dalam rapat organisasi. Tujuan akhir dari sebagian besar orang adalah
memperoleh penghasilan. Para anggota organisasi memiliki tujuan mengerjakan
pekerjaan dengan baik, naik pangkat, berinteraksi dengan anggota organisasi lain
dalam suasana yang menyenangkan atau menjalin hubungan persahabatan.
C. Ruang Lingkup Organisasi RS
Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan
akuntabel. Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit
atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur
penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi
umum dan keuangan.
1. Direktur
Direktur Rumah Sakit memiliki tugas utama mengkoordinasikan pelaksanaan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan
upaya peningkatan dan pencegahan, melaksanakan upaya rujukan serta
pelaksanaan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit.

2. Kepala Bagian Tata Usaha


Kepala Bagian Tata Usaha memiliki tugas utama untuk memberikan pelayanan
teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan kantor Rumah Sakit.
Kepala Bagian Tata Usaha akan dibantu oleh Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset, dan Kepala Sub Bagian
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

3. Kepala Bidang Pelayanan


Kepala Bidang Pelayanan memiliki tugas utama merencanakan operasional
Rumah Sakit, memberi tugas, memberi petunjuk, mengatur, menyelia,
mengevaluasi, dan melaporkan penyelenggaraan tugas bidang pelayanan. Kepala
Bidang Pelayanan dalam menjalankan tugasnya akan dibantu oleh Kepala Seksi
Pelayanan Medik, Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan, Kepala Seksi
Perlengkapan Medik dan Non Medik.

4. Kepala Bidang Penunjang


Kepala Bidang Penunjang mempunyai tugas utama untuk merencanakan sisi
operasional Rumah Sakit, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur,
mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas di bidang penunjang.
Dalam menjalankan kewajibannya, Kepala Bidang Penunjang akan dibantu oleh
Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik, Kepala Seksi sarana dan Prasarana, dan
Kepala Seksi Pengendalian Instalasi.

2.3 Definisi PO
Secara umum, Pengertian Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Sedangkan secara terperinci pengertian
Organisasi adalah sebagai tempat atau wadah untuk orang berkumpuldan berkerja sama
secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya baik uang, metode, material, lingkungan, sarana-prasarana, data dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisen dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

2.4 Tantangan dan Peluang dalam Perilaku Organisasi


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai