Oleh Kelompok 1:
1. Muhamad Hajis Alqorizi (2110070160011)
2. Nazura Afikha Maharani (2110070160005)
3. Nila Sofina (2110070160002)
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Semua orang mempunyai ketiga jiwa ini tetapi kadarnya berbeda-beda. Didalam
berperilaku maka manusia dipengaruhi ketiga jiwa manusia diatas.
1. Max Weber
Menurut Max Weber manusia/ seseorang itu lemah membutuhkan bantuan dan
menekankan kepada penjelasan mengenai organisasi dibanding dari pengembangan suatu
prinsip yang bisa dipakai untuk mencapai tujuan praktis. Dua aspek hasil kerja Max Weber
yaitu:
a. Sebagai seorang ahli ilmu sosial, tertarik untuk menjelaskan preskripsinya dari
pertumbuhan organisasi yang benar.
b. Terkesan akan kelemahan-kelemahan manusia dengan pertimbangan yang
kadang-kadang tidak realistis dan bahwa manusia mempunyai rasa emosi.
Jadi menurut Max Weber perilaku yang dicerminkan dari birokrasi yaitu rasa tidak
percaya kepada kesanggupan dan kemampuan manusia untuk menciptakan rasionalitas
tertentu, mendapatkan informasi yang baik, membuat keputusan yang obyektif karena
seseorang selalu membutuhkan bantuan.
2. Henry Fayol
Henry Fayol mempengaruhi pemikiran-pemikiran manajemen di Eropa. Pandangan
Fayol dianggap sebagai suatu pemikiran tentang organisasi administratif. Teori
administrasinya dikenal sebagai pendekatan fungsional. Dia berpendapat semua organisasi
terdiri dari unit-unit/subsistem yaitu:
a. Aspek teknik dan komensial dari kegiatan pembelian, produksi dan penjualan.
b. Kegiatan-kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah
permintaan dan pengendalian kapital
c. Unit-unit keamanan dan perlindungan
d. Fungsi perhitungan
e. Fungsi administrasi dari perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi dan
pengendalian.
3. F. Winslow Taylor
Dasar dari penelitian F. Winslow Taylor yaitu lebih menekankan pada pentingnya
akan waktu. Tekanan dari pendapat F. Winslow Taylor sebagai berikut:
a. Efisien waktu/ penelaahan waktu. Unsur ini dipergunakan untuk menetapkan
secara tepat berapa banyak waktu yang diperlukan oelh setiap orang di dalam
setiap aspek kerjanya.
b. Penggunaan bagian perencanaan untuk menjelaskan bagaimana pekerjaan harus
dikerjakan dan serangkaian pengawasan fungsional untuk memberi pebgarahan
pada pekerja agar menurut metode yang tepat.
Berdasarkan pendapat dari T. Winslow Taylor mulai dikenal dengan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah. Taylor mengusulkan 3 hal sebagai tujuan gerakannya yaitu:
a. Amerika Serikat telah dirugikan banyak banyak sekali akibat karena tidak adanya
efisiensi di hampir setiap usaha pada tiap harinya.
b. Mencoba meyakinkan kepada masyarakat Amerika Serikat bahwa pengobatannya
terletak pada manajemen yang sistematis bukan pada usaha mencari orang-orang
yang istimewa.
c. Untuk membuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang tepat
yang berdasarkan pada hukum-hukum yang jelas, aturan-aturan dan prinsip-
prinsip.
d. Kesimpulan pemdapat F.W.Taylor bahwa perilaku manusia merupakan salah
satu komponen dalam suatu mesin produksi yang besar. Hanya kepada
mereka yang dapat bekerja seperti mesin yang akan mendapat tempat di tempat di
dalam sistem produksinya.
5. Masa Depresi
Pada masa depresi terjadi kegoncangan yang hebat dibidang keuangan dan
perekonomian pada umumnya. Produksi yang merosot, pasaran yang lesu mewarnai
kehidupan perekonomian saat itu. Sebab-sebab dari depresi antara lain:
a. Menumpuknya inventaris usaha dan akumulasi stok barang baru yang
besar ditangan konsumen
b. Konsumen menolak naiknya harga dan naiknya biaya usaha
c. Merosotnya minat pemanfaatan invesmen
d. Akumulasi dalam jumlah yang besar dari kemampuan produksi baru dan
pengembangan teknologi
e. Jarangnya investasi yang berskala besar dan kelesuan dari cadangan bank
f. Melemahnya kepercayaan dan harapan-harapan
Akibat dari depresi yaitu muncul banyaknya pengangguran, ketidaktentuan hidup
serta muncul ketidakamanan dari masyarakat dengan banyaknya pencurian dan perampokan
karena tuntutan untuk kelangsungan hidup. Dengan adanya hal-hal seperti diatas maka
muncul maka muncul gagasan untuk meletakkan unsur manusia sebagai unsur yang amat
dominan dalam manajemen. Hasil dari depresi yaitu mengutamakan hubungan kemanusiaan
sekaligus perilaku kemanusiaan dan perilaku organisasi mendapat perhatian secara seksama.
7. Penemuan Hawthorne
Tujuan dari penelitian Hawthorne antara lain untuk mencari sampai dimana
pengaruh hubungan antara kondisi fisik tempat bekerja dengan produktivitas
karyawan. Secara khusus penelitian ini ialah untuk mendapat gambaran yang jelas tentang
pengaruh faktor-faktor seperti temperatur, kelembaban udara dan cahaya terhadap kelelahan
dan gerakan berulang dari pekerja. Penelitian Hawthorne dilakukan atas beberapa langkah
adalah sebagai berikut:
a. Fase pertama merupakan percobaan tentang cahaya lampu
Secara umum hasil dari fase pertama ini adalah:
1) Cahaya peneranganlampu hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
kerja meskipun pengaruhnya kecil sekali.
2) Beberapa faktor yang tidak sempat nampak, belum ada kesempatan yang baik
untuk diteliti pengaruhnya.
b. Fase kedua merupakan percobaan ruang istirahat
Meneliti sekelompok kecil pekerja yang ditempatkan tersendiri dalam usaha untuk
mengatasi beraneka macam pengaruh dari tingkah laku pekerja ketika individu-
individu itu mengetahui bahwa mereka sedang mengamati.
c. Fase ketiga disebut studi tentang ruang bank tilgram
Tujuannya adalah untuk melakukan analisa pengamatan terhadap kelompok pekerja
informal.
B. Tujuan Organisasi
Setiap manusia memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda, hal
tersebut menjadi sebab adanya tujuan dalam organisasi, dengan menyatukan
kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda untuk menjadi kepentingan dan tujuan
yang sama. Tujuan organisasi berpengaruh dalam mengembangkan organisasi baik
dalam perekrutan anggota, dan pencapaian apa yang ingin dilakukan dalam
berjalannya organisasi tersebut. Tujuan-tujuan organisasi antara lain sebagai berikut :
1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya yang
dimilikinya dalam mencapai tujuan
2. Sebagai tempat mencapai tujuan dengan selektif dan efisien karena
melakukan secara bersama-sama
3. Sebagai tempat mendapatkan jabatan dan pembagian kerja
4. Tempat mencari keuntungan bersama-sama
5. Sebagai tempat mengelola dalam lingkungan bersama-sama
6. Sebagai tempat mendapatkan penghargaan
7. Sebagai tempat dalam mendapatkan kekuasaan dan pengawasan
8. Sebagai tempat menambat pergaulan dan memanfaatkan waktu luang
Tujuan organisasi rumah sakit dan tenaga kesehatan sering kali seiring. Yaitu
melakukan pekerjaan dengan baik dan naik pangkat. Langkah anggota organisasi
berupa konsistensi mendukung tujuan organisasi yaitu meningkatkan produktivitas
dan meningkatkan pendapatan. Menurut Simon (1997) bahwa tugas mewujudkan
sasaran organisasi berada pada orang-orang di tingkat paling bawah dari organisasi.
Demikian juga pada seseorang paling dibawah dari struktur organisasi tidak boleh
diabaikan karena mereka para anggota level bawahlah yang menentukan
keberlangsungan dan tercapainya tujuan organisasi.
2.3 Definisi PO
Secara umum, Pengertian Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Sedangkan secara terperinci pengertian
Organisasi adalah sebagai tempat atau wadah untuk orang berkumpuldan berkerja sama
secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya baik uang, metode, material, lingkungan, sarana-prasarana, data dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisen dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA