Anda di halaman 1dari 64

 Di dalam kegiatan sehari-hari, secara tidak sadar kita

mengukur kedalaman atau menilai jarak sejumlah besar


objek di sekitar kita melalui proses pengamatan normal.

 Metode pendugaan kedalaman dapat dibedakan atas


metode stereoskopik atau monoskopik.

 Orang dengan pandangan normal (yang mampu melihat


dengan dua mata secara serentak) dikatakan memiliki
penglihatan binokuler.
1. Linear perspective
pengurangan bertahap ukuran gambar karena jarak objek
meningkat/semakin jauh.

http://www.angelfire.com/ok/szalonalaska/psyc101.html
2. Interposition
Penempatan - pemblokiran sebagian dari objek yang lebih jauh oleh benda dekat
Above painting - Madonna of the Magnificant is by Sandro Botticelli.
Notice the foreground figures, which are all that are important for our present purposes. Here relative
size and even relative height play little role in giving the depth order of the various figures (all the
figures are roughly the same level and same size). Shadowing plays an important role in giving each
of the figures their sense of three-dimensionality, but to tell who is in what position relative to another,
the principle cue is interposition.
3. Relative size
ukuran objek yang lebih kecil pada retina ketika berada jauh mata
Objects are drawn smaller as they move further away from the viewer.
Objects are drawn smaller as they move further away from the viewer
4. Height in the field - also called relative height
Objek menjauhi cakrawala kesan makin jauh

the horizon
5. Shading and shadow
kesan cembug atau cekung karena pencahayaan dari atas
It's about shadows.
Eduard Imhof (1895 – 1986),
Prof. of Cartography at ETH Zurich.
6. Motion parallax
Obyek yang jauh akan muncul lambat dibandingkan dengan objek dekat bahkan
ketika keduanya bergerak pada kecepatan yang sama. Gerak paralaks juga dapat
disebabkan oleh gerakan kepala pengamat. Benda yang paling dekat dengan
pengamat akan muncul untuk bergerak lebih cepat daripada yang lebih jauh.
http://www.moillusions.com/stereo-3d-animated-images/
7. Binocular disparity
Tingkat perbedaan gambar tergantung pada sadut paralaks.
8. Accomodation and Convergence
Akomodasi (accomodation) adalah kemampuan mata untuk
memfokus pada objek yang berbeda jaraknya.
Konvergensi = mata saling mendekat.

P.S. First picture is that of accomodation and the third one shows convergence.
9. Aerial perspective
the haziness of distant objects
10. Texture gradient
PENGLIHATAN STEREOSKOPIK

Metode mengukur atau memperkirakan suatu cara monoskopik dan


stereoskopik. Cara penglihatan dengan satu mata disebut sebagai
penglihatan monokular atau monocular vision, sedang dengan dua
mata disebut sebagai penglihatan binokular atau binocular vision.

Seseorang yang memiliki penglihatan binokuler dapat melakukan


penglihatan monokuler dengan menutup satu mata.

21
kedalaman ke objek A, dapat diubah dengan mengubah jarak gambar
Mirror Stereoscope (Topcon, Inc.)
Pocket Stereoscope

Mirror Stereoscope
Parallax Angle

Psuedoscopic Vision
Vertical Exaggeration

• VE = ( B / H ) / ( b / h)

• where: B is the air base; H is the height of the aircraft


above the ground; b is the eye base (approximately 6 cm) and
h is the distance from the eye at which the stereo model is
perceived (approximately 45 cm)
Persepsi kedalaman adalah hasil melihat dua titik secara simultan. Kedua kesan itu
kemudian dibaurkan dan diterjemahkan oleh otak sedemikian sehingga kita mendapat
kesan tiga dimensi dari ruang.
Pada saat memfokuskan pandangan ke suatu titik tidak jauh
di depan mata, teIjadi refleks
(I) konvergensi (mata saling mendekat);
(2) akomodasi lensa, serta
(3) pengecilan pupil.
Untuk dapat memandang foto stereoskopik, maka mata harus melakukan
akomodasi dan konvergensi.

Akomodasi adalah pengaturan fokus lensa mata. Kita dapat memfokuskan


mata ke jarak 150 mm sampai tak terbatas. Akomodasi yang normal untuk
menulis dan membaca adalah 250 mm. Konvergensi berarti mengarahkan
garis pandang dari kedua mata kesatu titik.

Biasanya akomodasi dan konvergensi berjalan bersamaaan. Bila kita


mengakomodasikan ke jarak tertentu, otomatis kita juga mengkonvergensikan
mata ke jarak tersebut.

Akomodasi (mata), penyesuaian mata untuk melihat atau memfokuskan yang dilihat.
Konvergensi = mata saling mendekat.
Syarat-syarat foto stereoskopik :
a. foto-foto tersebut harus ada meliput daerah yang sama
b. sumbu kamera harus terletak kurang lebih pada satu bidang
datar
c. ratio B/Z (rasio tinggi basis) harus sepadan (0,002 - + 2)
dimana :
B = jarak antara stasiun-stasiun pemotretan (basis
udara)
Z = tinggi terbang
Nilai ideal dari B/Z tidak diketahui, tetapi mungkin
tidak jauh dari 0,25 tergantung pada objeknya.
d. Skala kedua foto kurang lebih sama. Perbedaaan maksimal
15%. Untuk pengukuran perbedaan skala maksimal 5%
e. Diperolehnya beda paralaks
A A’

C B’
B C’
Jarak
Kode
No. Pemisah
Huruf
(mm)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26
Stereo-pair example

Southern Image Northern Image


PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle
Kemampuan mata untuk memfokus pada objek yang berbeda jaraknya disebut
akmodasi (accomodation).
untuk memenuhi formula bagi
jarak objek jarak yang berbeda,
panjang fokus lensa berubah-
ubah.
Untuk mengamati objek berjarak
jauh maka otot lensa kendor dan
menyebabkan permukaan bola
lensa menjadi lebih datar. Ini
menyebabkan bertambah
besarnya panjang fokus untuk
memenuhi formula lensa dan
menyesuaikan jarak objek yang
jauh.
Untuk pengamatan objek berjarak
dekat, cara kerja sebaliknyalah
yang terjadi.
Persepsi kedalaman merupakan fungsi dari sudut b
paralaktik = sudut perpotongan sumbu optik mata kiri kiri kanan
dan kanan manakala kedua mata terfokus pada suatu
titik/ obyek.
dBA = dB - dA
dimana :
dA = f (a) dan dB = f (b) a DA

Jarak terdekat persepsi kedalaman stereoskopik untuk parallactic


rata-rata orang dewasa kira-kira 25 cm, dengan basis angle DB
mata (eye base) sekitar 66 mm (65-69mm), maka
sudut paralaktik maksimum adalah A
b
 = 2 tan-1 (3.3/25) = 15
parallactic ( DB DA)
Persepsi kedalaman stereoskopik maksimum kira-kira angle
= 50 meter.
Persepsi kedalaman stereoskopik merupakan fungsi B
sudut paralaktik ( )

50
Dengan penglihatan binokuler, bila mata difokuskan ke titik
tertentu maka sumbu optik dua mata memusat pada titik yang
memotong sebuah sudut yang disebut sudut paralaktik
(parallactic angle). Semakin dekat objek, semakin besar sudut
paralaktiknya dan sebaliknya.
Otak menilai tinggi gedung itu Jika mata memandang ke seluruh daerah tampalan, otak
dengan mengasosiasikan menerima kesan tiga-dimensional atas medan secara
kedalaman ke titik A dan B dengan berkesinambungan atas sudut paralaktik yang berubah-
sudut paralaktik masing-masing Фa ubah bagi titik gambar yang jumlahnya tak terhingga
dan Фb. yang membentuk medan itu. Dengan demikian maka
model tiga-dimensional disebut model stereoskopik
(stereoscopic model) atas secara singkat model stereo
(stereomodel), sedang pasangan foto yang bertampalan
disebut pasangan stereo (stereopair).

Foto dari dua stasiun pemotretan dengan


gedung di daerah tampalan Mengamati gedung secara stereoskopik
Artificial stereoscopic vision
• To observe a stereoscopic pair, the aerial
photos must be
– separated
– viewed with parallel eye axes
• Our eyes must therefore be
– accommodated at 250mm (separated prints)
– converged to infinity (parallel eye axes)
• This cannot be done naturally !!

PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle


One of the advantage of all aerial photographs is that when taken
as overlapping pairs (called stereopairs) they can provide a 3D
view of the terrain (also called perspective view).

The 3D view is made possible by the effect of parallax.

Parallax refers to the apparent change in relative positions of


stationery objects caused by a change in viewing position.

Our left and right eyes are recording information from two slightly
differing viewpoints; the brain uses the effect of parallax to give
us t he perception of depth.
Scanning Stereoscope ‘Interpreterscope’ ( Carl Zeiss)
Pocket stereoscope

PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle


Mirror stereoscope

PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle


Stereovision - natural
P

Left eye Right eye

PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle


stereo vision can be
achieved by:
1. optical systems
2. anaglyph technique
3. polarisation

Left eye Right eye


PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle
PoRS 2006 - Dr. Norman Kerle

Anda mungkin juga menyukai