Lokakarya Mini I
Lokakarya Mini I
Oleh :
Kelompok Interne
1. Desi Susmita, S.Kep
2. Erlis Susanty, S.Kep
3. Elkria Boy Saputra, S.Kep
4. Lely Mardiah, S.Kep
5. Messa Hanora, S.Kep
6. Masleni, S.Kep
7. Nurleli, S.Kep
8. Susilawati, S.Kep
9. Wahyuni Nursyahri, S.Kep
CI KLINIK CI AKADEMIK
Kelompok
Interne
BAB I
PENDAHULUAN
c. Penggerak (actuating)
Mengerakkan orang-orang agar mau atau suka bekerja. Ciptakan suasana
bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri,
termotivasi secara interval
d. Pengendalian / pengawasan(controling)
Merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan
rencana, apakah orang-orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian juga
berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.
e. Penilaian (evaluasi)
Merupakan proses pengukuran dan perbnadingan hasil-hasil pekerjaan
yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah
selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi
organic administrasi dan manajemen.
Adapun unsure yang dikelola sebagai sumber manajemen adalah man, money,
material, metode, machine minute dan market.
Kontrol sedang
Keputusan pimpinan dengan kelompok
Aktivitas pimpinan tinggi
Tanggung jawab tinggi
Output, kreatif, High Quality
3.Laissez Faire
Sangat bebas
Tidak ada kontrol
Pengambilan keputusan, bisa dari kelompok, juga bisa tidak dilibatkan
2.13 Sistem Pengembangan Staf Perawat
a. Definisi
Pengembangan staf adalah suatu perencanaan dan penerapan rencana
karir yang dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang
sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik
sesuai dengan kemampuan dan potensi perawat. Hal ini akan meningkatkan
kualitas kerja perawat, ia akan berusaha mengontrol karirnya dan memilih
karir yang lebih baik sehingga ia terus berprestasi dan memperoleh kepuasan
kerja (Marquis & Huston, 2000)
b. Tujuan
Menurut Aditama T.Y (2004) pengembangan staf bertujuan untuk:
1. Memelihara dan meningkatkan kemampuan kerja yang saat ini dilakukan
2. Meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk dimasa yang akan
datang dalam pengembangan karir selanjutnya
1. Pengertian Karir
BAB III
ANALISA SITUASI RUANGAN
2) Tempat Tidur
Jumlah tempat tidur november 2017 sebanyak 162 buah tempat tidur di
semua Instalasi RSUD Pariaman. Berdasarkan data februari 2018, jumlah
BOR 50,44 %, LOS 4 hari, TOI 3 hari.
SDM di Rumah Sakit
a. Tenaga Struktural
Tenaga struktural RSUD Pariaman terisi dengan komposisi sebagai
berikut :
1) . Direktur
2) . Bagian Tata Usaha, terdiri dari
Sub Bagian Umum
Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Program
3) . Bidang Keuangan dan Aset, terdiri dari :
Seksi Keuangan
Seksi Aset
4) . Bidang Pelayanan Medis & Penunjang Medis, terdiri dari :
Kepala Seksi Pelayanan Medis
Kepala Seksi Penunjang Medis
5) . Bidang Keperawatan
Kepala Seksi Keperawatan
b. Tenaga Fungsional
Untuk mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat RSUD
Pariaman memiliki jumlah tenaga fungsional yang memadai baik medis dan
paramedis.
3.2 Profil Ruang Penyakit Dalam RSUD Pariaman
Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman mempunyai banyak ruang rawat inap,
salah satunya adalah Ruang rawat inap Penyakit Dalam. Ruangan Interne RSUD
Pariaman tidak memiliki nama ruangan sehingga keluarga pasien kebingungan
untuk mencari ruangan. Ruangan didalam Interne juga tidak ada nama
ruangannya, seperti ruangan zaal, ruangan parasat, dan nurse station. Semua
ruangan di Bangsal Interne adalah kelas III memiliki 18 tempat tidur.
Berdasarkan rekapitulasi data bulan februari 2018 jumlah BOR Interne 90,32 %,
LOS 5 hari, TOY 1 hari. Cakupan pelayanan di ruang rawat bangsal Ruang
Penyakit Dalam, menerima rawat inap pasien umum dan BPJS dengan berbagai
kasus dan juga pindahan dari ruangan lain. Ruangan dipimpin oleh kepala
ruangan, secara teknis operasional perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan bertanggung jawab kepada kepala instalasi dan secara administrasi
bertanggung jawab kepada bidang perawatan. Perawat melaksanakan tugas
mengikuti rotasi dinas atau operan pagi, sore dan malam. Dari segi ketenagaan
perawat yang ada di ruang rawat penyakit dalam yaitu Ners, S1 keperawatan, dan
DIII keperawatan.
Ruang Penyakit Dalam terbagi dari ruang perasat, ruang Ka.Ru, konter
perawat, ruang dokter.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Ruang Penyakit Dalam RSUD
Pariaman pada umumnya merawat pasien dengan penyakit DHF, DM, SH,
Hipertensi dan penyakit dalam lainnya.
Tabel 3.1
Denah ruangan penyakit dalam (interne)
Bangsal Pintu masuk Bangsal
INTERNE Pria
Ruang linen Raung
Parasat
Bangsal Nurse Ruang Dokter
Wanita Station
2 Dokter Umum 10
KARU
PAGI SORE
MALAM
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Alat Tenun
Tabel 3.7
b. Observasi
Berdasarkan observasi tanggal 19-22 februari 2018 didapatkan bahwa
tidak adanya identifikasi ruangan dimana keluarga pasien kesulitan mencari
ruangan penyakit dalam ( Interne ), dimana seharusnya ruangan bangsal
interne, ruangan zaal dan nurse station memiliki label nama.
Instrumen Sumber
1 Tidak adanya
identifikasi
ruangan Penyakit
Dalam (Interne )
RSUD Pariaman.
3 Belum
optimalnya
pelaksanaan
rentang kendali di
ruangan penyakit
dalam (interne)
RSUD Pariaman.
3.3.3 Rumusan Masalah
No DATA MASALAH
Wawancara
Wawancara
Wawancara
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh kelompok pada tanggal 10-
13 November 2016 dengan metode observasi, dan wawancara dengan 3 dari 5
orang perawat didapatkan bahwa kurang optimalnya tindakan dalam pencapaian
sasaran keselamatan pasien, terutama pada ketepatan identifikasi pasien,
peningkatan komunikasi yang efektif, dan pengurangan risiko infeksi terkait
proses pelayanan kesehatan.
Permasalahan diatas sudah diatasi oleh kelompok mulai tanggal 20-29
Oktober 2016 dengan cara role play cuci tangan enam langkah, pemilahan
sampah infeksius dan non infeksius, dan role play fungsi manajemen (overran,
pre dan post convrent). Kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan yang telah
disepakati dan berjalan dengan lancar.
4.2 Saran
A. Bagi Ruangan atau Rumah Sakit
Sebagai satu masukan kepada pihak Rumah Sakit tentang
pengembangan staff perawat melalui pendekatan manajerial yang efektif
dalam mencapai keefektifan tenaga perawat dan pelayanan Rumah Sakit
yang berkualitas.
B. Bagi Perawat
Menambah wawasan perawat tentang kebutuhan pelayanan
berkualitas dan meningkatkan motivasi dalam mengembangkan diri.
C. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat terus meningkatkan kemampuan mahasiswa
khususnya dalam manajemen keperawatan dengan pendekatan praktik
profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Janet M. Corrigan (2003). Priority Areas for National Action: Transforming Health
Care Quality. National Academies Press.