Pendidikan reknoloy
PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
PANGAN
DAN PERANANNYA DALAM
PENDIDIKAN TEKNOLOGI
PANGAN
Betty Sri Laksmi Jenie
Guru Besar Bidang Mikrobiologi Pangan
Departemen Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pedantan-fP8
PENDAHULUAN
Mikrobiologi pangan adalah salah satu bidang ilmu yang menjadi dasar
dalam pendjdikan teknologi pangan dan merupakan salah satu
kompetensi dasar yang harus dimiliki/dikuasai oleh seorang sarjana
Teknotogi Pangan. Hal ini juga tercakup dalam standar kebutuhan
minimal kurikulum pendidikan ilmu pangan yang dikeluarkan oleh IFT
(The Institute of Food Technologists) pada tahun 2001. Di dalam
Standar Pendidikan Sarjana (SI) dalam rangka memperoleh gelar bidang
i!mu pangan yang dikefuarkan oleh IFT (revisi 2001 ), keamanan dan
mikrobiologi pangan ditetapkan sebagai salah satu dari Ima kompetensi
inti (core competence) bersama dengan Kimia dan Analisis Pangan,
Proses dan Rekayasa Pangan, Ilmu Pangan Terapan dan Keahlian
keberhasilan (Success Skills).
Mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan kamir, sudah lama
diketahui memegang peranan penting baik dalam masalah kerusakan
makanan, fermentasi makanan maupun keracunan makanan atau
keamanan pangan. Disamping itu, mikroorganisme juga telah lama
dimanfaatkan di industri untuk produksi berbagai bahan tambahan
pangan (food additives). Dengan demikian, perkembangan dalam bidang
Depahemen Tekno/ogi Pangan dan Gizj-IPB 77
Perkembangan Pangan dan Peranannya da/am Pendidikan Teknologj Pangan
mikrobiologi pangan secara langsung juga akan mempengaruhi
perkembangan teknologi pangan sendiri yang bertujuan untuk
menghasilkan produk pangan yang aman dan mempunyai masa simpan
yang cukup. Oleh karena itu, mata kuliah mikrobiologi pangan sudah
dirancang dalam kurikulum pendidikan teknologi pangan sejak
Mikrobw/ogj
KERUSAKAN MAKANAN
Berbagai jenis mikroorganisme sepefti bakteri, kapang dan kamir
terlibat dalam kebusukan makanan yang dimanifestasikan dalam
berbagai perubahan sifat organoleptik makanan seperti timbulnya asam,
alcohol, bau busuk, tekstur lunak, timbul lendir, dan warna yang
menyimpang. Awal perkembangan mikrobiologi pangan yang penting
adalah ketika Louis Pasteur (tahun 1837) menemukan adanya
pertumbuhan mikroorganisme dalam susu yang menyebabkan susu
tersebut menjadi asam. Pada tahun 1860, untuk pertama kalinya Pasteur
menggunakan panas untuk menghancurkan mikroorganisme yang tidak
diinginkan dalam anggur dan bir. Proses ini sekarang dikenal sebagai
pasteurisasi.
Sekanjutnya diketahui bahwa mikroorganisme juga merupakan
penyebab terjadinya kebusukan berbagai jenis makanan bila tidak
dikendalikan. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan mengenat
ekologi mikroorganisme, maka berkembang pula berbagai teknik
pengawetan pangan. Di Indonesia, seperti halnya di berbagai negara
lain, teknik pengawetan tradisional seperti pengasapan, penggaraman
dan penambahan rempah-rempah telah tama diterapkan oleh nenek
moyang kita. Salah satu teknik pengawetan yang penting dalam
teknoEogi pangan adalah teknik pengalengan makanan atau appeftjsasj
yang diciptakan oleh Francois (Nicholas) Appert (1 809). Appert
berhasil mengawetkan daging datam botol gelas yang disimpan datam
G/M-IPB
ændiåkan
FERMENTASI PANGAN
Pemanfaatan mikroorganisme untuk kepentingan manusia dalam bidang
pangan telah lama dilakukan. Sejak zaman Romawi kuno, telah lama
dikenat berbagai jenis makanan dan minuman fermentasi seperti keju
dan anggur. Produk fermentasi susu asam juga berkembang diberbagai
negara termasuk Indonesia yang dikenal dengan "dadih" yaitu susu
kerbau yang difermentasi dan merupakan minuman tradisional yang
populer di daerah Sumatra Barat. Saat ini telah muncul perkembangan
yang pesat dalam produk fermentasi yang dikaitkan dengan kesehatan
yang dikenal sebagai probiotik. Probiotik yang umumnya ada!ah bakteri
asam laktat menjanjikan berbagai manfaat bagi kesehatan antara Iain
mengatur flora usus manusia dimana jenis bakteri asam laktat yang
menguntungkan seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus akan
mendominasi sehingga patogen usus dapat ditekan pertumbuhannya.
Disamping itu probiotik juga diketahui dapat mereduksi kolesterof,
meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah timbulnya kanker.
Penehtian yang telah dilakukan di Indonesia fuga mengungkapkan
bahwa isolat-isolat bakteri asam laktat yang diperoleh dari berbagai
makanan fermentasi seperti kecap ikan, pikel ketimun dan koh dadih
serta tempoyak merupakan kandidat yang baik untuk dimanfaatkan
sebagai probiotik.
Disamping dadih, Indonesia juga dikenal dengan produk fermentasi
tradisional Iain seperti tempe, oncom, tauco, kecap, ikan peda, peuyeum
(tape ubi kayu), tape, berern, dan terasi. Tempe kedelai sudah dikenai
Depahemen Tekno/ogi Pangan dan Gizj-IPB 79
Perkembangan Pangan dan Peranannya da/am Pendidikan Teknologj Pangan
dan dipelajari oleh para peneliti dari luar Indonesia. Riset mengenai
tempe sudah banyak dilakukan dan teiah terungkap melalui penelitian
doktor (Ilmu Pangan, IPN-IPB) pada tahun 1992, bahwa tempe
mempunyai khasiat menyembuhkan diare.
Berbagai bahan tambahan pangan juga telah diproduksi di industri
dengan memanfaatkan berbagai mikroorganisme penghasil metabolit
yang dibutuhkan Oleh industri pangan seperti asam sitrat, asetat, dan
malat, asam amino lisin, enzim seperti amilase, protease dan seeulase,
serta vitamin C dan B.
G7-IPB
Tabel 2. TeknoEogi major yang ada saat ini untuk pengawetan pangan*)
Teknik yang memperlambat atau mencegah pertumbuhan
mikroorganisme
Redüksi suhu Penyimpanan dingin, penyimpanan
beku
Redüksi aktivitas air Pengeringan, kiuring dengan
penambahan garamı pengawetan
den an enambahan ula
Redüksi PH Pengasaman (penambahan asam
asetat* sitrat, dil. fermentasi
Penghilangan oksigen Pengemasan vakum atau atmosfir
termodifikasi
Pengemasan atmosfir Penggantian udara dengan
termoditikasi cam uran C02, O N2
Penambahan pengawet Anorganik (sulfite, nitrit)
Organik (propionat, sorbat, benzoat,
paraben) Bakteriosin
Antimikotik misaln a natamisin
tanaman
Produk mikroba
pediosin bakteriosin
dan produk kultur lainn a
Proses fisik
Iradiasi ama dan ancaran electron
Pulsa radien elektrik voltase tin i elektro orasi
' Tekanan hidrostatik tin i
BIOTEKNOLOGI PANGAN
Perkembangan bidang bioteknologi yang sangat pesat dalam 10 tahun
terakhir juga mempengaruhi perkembangan mikrobiologi pangan.
Bioteknologi pangan meliputi aplikasi teknik-teknik rekayasa genetika
mikroorganisme yang berperan penting dalam memproduksj
bahanbahan yang bermanfaat bagi industri pangan seperti ingridien dan
bahan tambahan pangan (contohnya nisjn, asam amino, dan vitamin).
Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan bioteknologi pangan,
maka pada tahun 2001 djkembangkan dua mata kuliah pilihan yaitu
Bioteknologi Pangan Tradisional dan Bioteknologi Bahan Tambahan
Pangan, yang selanjutnya pada kurikulum terakhir (2003-2008)
digabung menjadi satu mata kuliah dengan nama Aplikasi Bioteknologi
Pangan (Tabel 4).
diberikan khusus dalam satu mata kuliah pi!ihan pada kuriku!um tahun
1995-1997. Akan tetapi dalam rangka efisiensi pelaksanaan
BAHAN BACAAN :
Gouid, G,W. 1989. Introduction. In Mechanisms of Action of Food
Preservation Procedures (ed. Gould, G.W.), Elsevier Applied
Science, London, 1-10.
Tekno/ogl Gz-IPB 88
Tekno/og/ G/&IPB 89