Anda di halaman 1dari 30

TUGAS KAMPANYE PR

RESUME BUKU BERJUDUL KIAT DAN STRATEGI


KAMPANYE PUBLIC RELATIONS KARANGAN ROSADY
RUSLAN, S.H., M.M.
Dosen Pembimbing : Anafatun Walida

OLEH :

RYAN KUSUMA PUTRA 1820501091

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya masih diberikan
kesempatan sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul
“KAMPANYE PR”. Sholawat serta salam, semoga tercurahkan kepada sang tauladan
sejati Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan ilmu untuk kesuksesan dunia dan
akhirat. Yang mana penulisan proposal ini merupakan salah satu memenuhi tugas mata
kuliah Kampanye Pr

Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa jauh dari kata sempurna, sehingga
penulis meminta maaf atas kekurangan baik dalam tulisan maupun materi serta penulis
mengharapkan kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Palembang, Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
Latar Belakang.............................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................3
PEREKAYASAAN OPINI PUBLIK..........................................................................................3
MENGGALANG OPINI PUBLIK..............................................................................................3
DEFINISI DAN TUJUAN OPINI...............................................................................................3
MEREKAYASA BERITA YANG MENGUNTUNGKAN.......................................................4
KAMPANYE PR DALAM PRAKTIK.......................................................................................4
DEFINISI DAN OBJEK KAMPANYE PR................................................................................5
KAMPANYE PEMILU...............................................................................................................5
MODEL PROSES KOMUNIKASI UMUM (KAMPANYE)....................................................6
METODE KAMPANYE PUBLIC RELATIONS.......................................................................6
MATERI DAN ISI PROGRAM KAMPANYE..........................................................................8
APLIKASI PROGRAM KAMPANYE PR...............................................................................10
ETOS KERJA KOMUNIKATOR DALAM KAMPANYE PR...............................................12
PROPAGANDA DALAM PRAKTIK PR................................................................................13
STRATEGI PROPAGANDA PR DALAM PERIKLANAN....................................................13
TIPE KAMPANYE PR (Type of Public Relations Campaign)................................................14
PROSES SEPULUH TAHAPAN PERENCANAAN KAMPANYE (The Ten Stages of
Campaign Planning)..................................................................................................................15
KAMPANYE PEMILU.............................................................................................................28
BAB III..........................................................................................................................................28
PENUTUP.....................................................................................................................................28
Kesimpulan....................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................29

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kampanye Public Relations merupakan kegiatan yang digunakan untuk
menginformasikan, mengedukasi dan mensosialisasikan kebijakan produk atau jasa dari
suatu perusahaan, instansi atau organisasi. Kegiatan ini dilakukan mengingat kampanye
merupakan wujud dari tindakan komunikasi yang terencana dan ditujukan untuk
mempengaruhi khalayak komunikasi yang terencana yang dilakukan suatu perusahaan,
organisasi atau instansi untuk mencapai tujuan tertentu dan berupaya mempengaruhi
khalayak atau masyarakat sebagai target sasarannya.
Dalam arti umum atau luas, kampanye public relations tersebut memberikan
penerangan terus-menerus serta pengertian dan memotivasi masyarakat terhadap suatu
kegiatan atau program tertentu melalui proses dan teknik komunikasi yang
berkesinambungan dan terencana untuk mencapai publisitas dan citra yang positif Dalam
arti umum atau luas, kampanye public relations tersebut memberikan penerangan terus-
menerus serta pengertian dan memotivasi masyarakat terhadap suatu kegiatan atau
program tertentu melalui proses dan teknik komunikasi yang berkesinambungan dan
terencana untuk mencapai publisitas dan citra yang positif.
Kampanye PR memiliki peran ganda yang digunakan untuk menjaga citra, baik
dalam lembaga atau organisasi yang diwakilinnnya demi mencapai tujuan tertentu

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengeritian dan tujuan dari kampanye PR
2. Apa saja bagian-bagian dari kampannye PR

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Kampanye PR dan tujuannya.
2. Untuk mengetahui apa saja isi bagian dari Kampanye PR.

1
BAB II
PEREKAYASAAN OPINI PUBLIK

D. MENGGALANG OPINI PUBLIK


Praktisi public relations dalam melakukan kampanye bertujuan untuk menggalang
opini public (public opinion), yang disusun secara periodik dan tertentu dalam program
khusus, baik bulanan maupun tahunan. Sebelum mengadakan kampanye untuk membentuk
dan merekayasa opini public itu terlebih dahulu disusun agenda setting, yaitu penyusunan
suatu benda atau scenario untuk mengangkat topic tertentu melalui teknik publikasi atau
promosi. Biasanya dalam menyusun agenda setting tersebut harus bekerjasama denga pihal
pers dan media massa untuk mengangkat isu tersebut kepada public.

E. DEFINISI DAN TUJUAN OPINI


Opini publik adalah pendapat kelompok masyarakat atau sintesa dari pendapat dan
diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentingan. Dalam
praktik kehumasan dalam menciptakan opini public ada tiga cara, yakni sebagai berikut:
1) Tekanan (Pressure), biasanya menggunakan pengaruh berdasarkan kewibawaan,
karisma pribadi maupun berdasarkan jabatan.
2) Membeli (Buying), dengan cara membeli suara atau menyogok agar mendapat
dukungan.
3) Bujukan atau persuasi (Persuasive), mengubah opini public,mengkristalisasi opini
public, membujuk agar menguntungkan.
Dari ketiga cara diatas, poin 1 dan 2 kurang baik untuk dilakukan, yang paling baik adalah
yang poin ke 3 yaitu dengan cara mendidik dan membujuk.
Poses terjadinya opini public adalah :
a) mengangkat kepermukaan suatu isu melalui agenda setting berkerja
sama dengan pihak pers.
b) memaparkan isu atau topic tersebut kemudian di perdebatkan dan
mencarikan jalan keluarnya.
c) mengarah atau menggiring isu atau topic tersebut kearah pemecahan
agar dapat diterima.

2
F. MEREKAYASA BERITA YANG MENGUNTUNGKAN
Seorang pejabat humas (PRO), selain berperan sebagai komunikator dan sekaligus
juga berperan sebagai manajer berita. Hal tersebut termasuk juga kemampuan PR untuk
menciptakan berita atau informasi dalam bentuk tulis menulis dalam pembuatan press relese,
news letter, in house journal, dll, hingga prospectus untuk keperluan promosi bagi
perusahaan yang memasuki pasar bursa.
Dalam kegiatan politik, perekonomian, dan manajemen suatu lembaga atau organisasi
yang banyak berhubungan denganpihak PR yaitu dalam upaya merekayasa opini public dan
berita-berita yang menguntungkan. Khusunya dilakukan dengan cara propaganda dalam
hubungan kepentingan dan pembentuakn atau perekayasaan opini public atau berita untuk
melemahkan mental lawan sehingga dapat menetralisir berita yang kurang menguntungkan .
Dalam memilih media untuk kepentinggan ampanye berit perlu di perhatiakan hal
sebagai berikut :
1. siapa dan bagaimana tipe pembacanya (audiensinya).
2. kebijakan umum keredaksian, peliputan beritanya.
3. reach, jangkauan media bersangkutan untuk menjangkau audiensinya.
4. bagaimana kredibilitas dan keahlian wartawan yang bersangkutan.
5. frekuensinya, bagaimana kuantitas atau jumlah tiras yang terjual dan terbitnya: harian,
mingguan, atau bulanan, serta kualitas cetakan.
6. media bersangkutan berpengaruh atau tidak dimata para pembacanya.

G. KAMPANYE PR DALAM PRAKTIK


Dikatakan berfungsi jika kalau PR atau humas tersebut menunjuk suatu kegiatan
yang jelas dan khas, termasuk mengadakan kampanye PR serta dapat dibedakan dengan
kegiatan bidang lain yang tergerak dalam bidang komunikasi dan informasi, misalnya
jurnalistik, periklanan, dan dunia hiburan.
Menurut pakar komunikasi, Rice & Paisley, dikatakan bahwa kampanye tersebut
adalah keinginan seseorang untuk mempengaruhi opini publik dan individu, kepercayaan,
tingkah laku, minat, serta keinginan audiense dengan daya tarik komunikator yang sekaligus
komunikatif.

3
Willian Albig, mendefinisikan komunikasi dalam bidang berkampanye “merupakan
proses pengoperan lambang-lambang yang bernama antar individu. “suatu lambang yang
sama-sama dimengerti”.
Kampanye menggunakan interaksi simbolis (symbolic interaction), artinya
pengoperan simbol-simbol atau lambang komunikasi yang mempunyai makna tertentu
dalam berkampanye. Lambang komunikasi itu sendiri sudah bisa berbentuk bahasa, baik
tulisan maupun lisan, tanda (sign), gambar-gambar, isyarat tertentu yang telah dirumuskan
sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sekaligus berpengaruh terhadap pesan
yang disampaikan dan pada akhirnya akan menimbulkan efek atau hasil yang telah
direncanakan oleh komunikator.
H. DEFINISI DAN OBJEK KAMPANYE PR
Kampanye public relations (PR campaign) dalam arti sempit bertujuan meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran (target audience) untuk merebut perhatian
serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu
lembaga atau organisasi (corporate activities) agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang
baik dari masyarakat melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi
dan janga waktu tertentu yang berkelanjutan.
1. Kampanye yang Dikenal
Kegiatan kampanye itu biasanya memuncak dalam event tertentu untuk menarik
perhatian, dukungan, pemahaman, dan meningkatkan kesadaran, sekaligus
mempengaruhi masyarakat tentang isu, tema, dan topik tertentu, seperti berikut ini:
I. Kampanye KB nasional
a. Kampanye gerakan disiplin nasional (GDN)
b. dll
2. Proses dan Bentuk Kampanye
Proses kampanye melalui komunikasi tersebut, antara lain merupakan penyebaran
informasi, pengetahuan, gagasan, atau ide untuk membangun atau menciptakan kesadaran
dan pengertian melalui teknik komunikasi. Sedangkan bentuk komunikasi adalah sebagai
berikut:
a. Komunikasi intrapesona
b. Komunikasi antarpesona (face to face)

4
c. Komunikasi kelompok (group communication)
d. Komunikasi massa (mass communication)
e. Komunikasi melalui media massa dan media nirmassa

J. MODEL PROSES KOMUNIKASI UMUM (KAMPANYE)


Sebagai perbandingan dalam proses komunikasi ditampilkan sebuah model proses
komunikasi umum yang biasa dipakai dalam praktik proses penyampaian pesan oleh Everett
M. Rogers and W. Floyd Shoemaker melalui bukunya yang berjudul Communication of
Innovations (New York: Free Press, 1971), dengan menampilkan a common model of
communication process is that of source-message-channel receiver-effects atau yang dikenal
dengan formula S-M-C-R-E, yaitu merupakan suatu model komunikasi yang sama atau
mirip pada unsur-unsur pembaharuan komunikasi yang tersebar.
K. METODE KAMPANYE PUBLIC RELATIONS
Metode kampanye public relations dilakukan secara berencana, sistematis,
memotivasi, psikologis, dan dilakukan berulang-ulang serta kotinyu (repetition and
continue). Sebaliknya, jika kampanye tersebut dilakukan secara insidentil atau hanya
dilakukan sekali, tertentu dan terbatas, maka hal ini jelas tidak bermanfaat atau kurang
berhasil untuk menggolkan suatu tema, materi, dan tujuan dari suatu kampanye.

Model Proses Komunikasi S-M-C-R-E

SOURCE
(Sumber)

Penemu, Ilmuwan dan


Pemimpin
MESSAGE
(Pesan) Penemuan yang baru
diumumkan dan ide,
gagasan dll
Saluran komunikasi
massa:media masssa
dan antarpesonal
CHANNEL
(Media) Sistem anggota
5 kemasyarakatan yang
ada
Konsekuensinya:
Pengetahuan baru,
RECEIVER perubahan sikap,
(Penerima) persuasif ,
menerima/menolak

EFFECTS
(Efek)

L. TEKNIK BERKAMPANYE
Berikut beberapa teknik kampanye yang lazim dipergunakan dalam kegiatan public relations
atau periklanan, yaitu sebagai berikut:
1. Partisipasi (participasing)
Yaitu teknik yang mengikutsertakan (partisipasi) atau peran serta komunikasi atau
audience yang memancing minat atau perhatian yang sama ke dalam suatu kegiatan
kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai, kerjasama,
dan toleransi.
2. Asosiasi (association)
Yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau objek yang
tengah ramai atau sedang “in” dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat.
3. Teknik integratif (integrative)
Teknik ini menyatukan bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator) kepada
khalayak secara komunikatif yang bertujuan untuk menyatukan kepentingan bersama
bukan hanya untuk urusan sepihak.
4. Teknik ganjaran (pay off technique)
Bermaksud untuk mempengaruhi komunikan dengan suatu ganjaran (pay off) atau
menjanjikan sesuatu dengan “iming-iming hadiah”
5. Teknik penataan patung es (icing technique)

6
Merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan (message) suatu kampanye
sedemikian rupa sehingga enak dilihat, dedengar, dibacakan dan sebagainya.
6. Memperoleh empati (empathy)
Suatu teknik berkampanye dalam menempatkan diri dalam posisi komunikan, ikut
merasakan dan “peduli" situasi atau kondisi pihak komunikan.
7. Teknikm koersi atau paksaan (coersion technique)
Dalam teknik ini melakukan kampanye lebih menenkankan pada suatu “paksaan” yang
dapat menimbulkan rasa ketakutan atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak
mau tunduk melalui suatu ancaman tertentu.
M. MATERI DAN ISI PROGRAM KAMPANYE
Materi dan isi kampanye biasanya menyangkut:
1. Tema, topik, dan isu apa yang ingin diangkat ke permukaan agar mendapat tanggapan
2. Tujuan dari kampanye
3. Program atau perencanaan acara dalam kampanye; dan
4. Sasarn dari kampanye yang hendak dicapai
Sedangkan komponen-komponen setiap langkah penggiatan program kampanye tersebut
dibentuk secara berangkai, mulai dari:
1. Analisi situasi dan audit komunikasi
2. Merumuskan tujuan dan target waktunya
3. Menentukan publiknya (target audience)
4. Menentukan media
5. Menentapkan anggaran untuk kampanye tersebut
6. Program penggiatan kampanye
7. Analisis hasil program tersebut dan aplikasinya

7
APLIKASI PROGRAM KAMPANYE PR

N. PENGERTIAN PROGRAM KAMPANYE


Fungsi dan tugas public relations, menurut Scott M. Cutliff dan Allen H. Centre
bahwa program kerja di dalam suatu kampanye yaitu sebagai “ To divise and implement
programs that will gain wide and favourable interpretations of an organizing policies and
operations” yang artinya merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat
menumbuhkan penafsiran yang menyenangkan terhadap suatu kebijaksanaan dan mengenal
operasional organisasi.
1. Kegiatan Program Kampanye
Untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan penggiatan program kampanye PR
adalah harus menentukan hal-hal dibawah ini:
a) tujuan yang hendak dicapai
b) sasaran kampanye
c) ruang lingkup kampanye
d) jangka waktu kampanye
e) publik sasarannya
f) tema, topic atau isu dari kampanye tersebut
g) efek yang diinginkan dalam suatu kampanye
h) fasilitas, perlengkapan, atau sarana yang akan menunjang suatu
kampanye
i) pembentukan Team Work yang solid dan professional

2. Masalah Biaya dan Anggaran Kampanye PR


Dalam masalah ini diperlukan komitmen pimpinan puncak untuk ikut terlibat sebagai
pendukung dalam menentukan besar kecilnya anggaran yang tersedia untuk kegiatan
kampanye dalam jangka waktu cukup panjang, serta berkesinambungan dan terarah, serta
penyusunan programnya harus sistematis dan jelas tujuan yang akan dicapai dalam
kampanye melalui komunikasi yang efektif serta efisien, baik penggunaan dana maupun
pemanfaatan waktunya secara tepat.

8
O. PROGRAM KAMPANYE TERPADU
Sebelum melangkah untuk pelaksanaan atau penggiatan perencanaan kampanye PR
terpadu (integralistik), maka pihak public relations, baik sebagai komunikator maupun PR
organizen perlu menjawab beberapa pertanyaan berikut ini :
a) Where are we now?
b) What business characteristic we are in?
c) Where are we heading for?
d) Who support us?
e) Who and how our public?
f) How to motivated action?

Kemudian menurut Cutlip dan Center,dalamperanan PR ketika berkomunikasi


dikenal dengan “The 7C’s of communication”, antara lain sebagai berikut:
1. Credibility (keterpercayaan) Maksudnya antara komunikator dan komunikan terdapat
rasa saling percaya.
2. Context (pertalian) Maksudnya komunikasi dapat terjadi kalau sikon setempat tidak ada
gangguan antara komunikator dengan komunikan serta sarana / media komunikasi saling
berkaitan.
3. Content (kepuasan) Artinya komunikator dapat menyampaikan pesan kepada komunikan
dalam hal ini komunikan dapat memahami maksud komunikator sehingga komunikator
merasa puas.
4. Clarity (kejelasan) Adalah komunikator harus menyampaikan pesan / berita secara jelas
istilahnya pun harus jelas sehingga tercapainya tujuan.
5. Continuity and consistency (kesinambungan dan konsistensi) Artinya komunikasi
berlangsung terus dan pesan/berita tidak saling bertentangan (tidak berubah-ubah/tetap)
6. Capability of Audience (kemampuan pihak penerima) Maksudnya komunikator harus
memperhatikan kemampuan komunikan (pihak penerima) dalam menerima pesan, agar
tidak terjadi kesalah fahaman.
7. Channels of Distribution (saluran penerimaan berita) Artinya komunikasi harus
menggunakan media / alat komunikasi yang sudah biasa digunakan oleh umum, misalnya
media cetak (surat kabar, majalah) media elektronik (telepon, televisi)

9
P. ETOS KERJA KOMUNIKATOR DALAM KAMPANYE PR
Etos kerja sebagai persyaratan utama bagi komunikator ketika menjalankan tugasnya
dalam berkampanye ataupropaganda pada prinsipnya “etos yang dapat dipercaya”. Oleh
karena it,nilaipribadi komunikator merupakan perpaduan sebagai berikut:
a. memiliki kemampuan (skill)
b. memilikikejujuran dan integritas pribadi
c. memiliki standar moral yang tinggi
d. iktikad yang baik (good will)
e. dapat dipercaya dan diandalkan (credibility &favaorable)
Filsuf Aristoteles menggambarkan bahwa “etos komunikator” tersebut tercermin
pada:
a. perasaan baik (good sense)
b. akhlak yang karimah atau insane kamil (good moral)
c. watak yang baik (good character)

Kualifikasi Public Relations


Roberts s. Coledalambukunya The Practical Handbook of Public Relations, (NewYork
Prentice-Hall, Inc.1992), mengungkapkan ada beberapa persyaratan kemampuan (skill and
expert) yang harus dimiliki oleh seorang pejabat humas selain sudah dijelaskan
sebelumnya,yakn ipertama sebgai komunikator, kedua sebagai back up management dan
ketiga mampu menciptakan citra bagi lembaga yang diwakilinya. Selain hal tersebut
kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pejabat humas dalam kampanye atau
propaganda dapat dilihat dari bagan dibawah ini.

RISET

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

KOMUNIKASI

10 EVALUASI
Public relations dalam mengantisipasi permasalahan yang timbul mempunyai dua pilihan dan
tergantung optimalisasi tujuan yang hendak dicapai atau peran yang diberikan yaitu Proaktif
atau Reaktif.

Q. PROPAGANDA DALAM PRAKTIK PR


Dalam Everyman’s Encyclopedia dikatakan bahwa propaganda itu adalah suatu seni
untuk penyebaran dan meyakinkan suatu kepercayaan, khususnya agama dan politik.
Strategi propaganda dalam periklanan merupakan bagian dari strategi kampanye
pemasaran (hard selling) yang dikhususkan untuk memupuk citra (image) atau daya ingat
suatu cap produk (brand awareness) di benak konsumen.

R. STRATEGI PROPAGANDA PR DALAM PERIKLANAN


Teknik propaganda yang diucapkan oleh Hitler “How to achieve the normal
breakdown of the enemy before the war has started, that is the problem that interest me” yang
artinya bagaimana upaya untuk merontokkan atau menjatuhkan moral dari pihak lawan
sebelum perang itu dimulai, itulah merupakan suatu persoalan yang cukup menarik.
Strategi atau kiat untuk melancarkan propaganda dengan kekuatannya (power of
opinion) mempengaruhi opini atau dukungan dari khalayak sasarannya (target audience)
dikenal sebagai berikut:
a. The name calling device
The name calling device merupakan strategi untuk menjatuhkan reputasi seseorang
(kompetitor) melalui statemen-statement yang meremehkan.
b. Transfer device
Transfer device adalah mentransferkan karakter atau charisma dan wibawa tertentu
kepadapihak lain.
c. Testimonial device
Testimonial device atau mencari dukungan dari tokoh atau public figure yang terkenal
untuk mengesahkan dan memperkuat produk atau pesan yang disampaikan itu melalui
statement.

11
d. Card stacking device
Card stacking device merupakan strategi berisikan fakta yang mendukung pendapat
seseorang dengan menyampingkan semua fakta yang berlawanan walaupun halite benar.
e. Bandwagon device
Bandwagon device merupakan strategi tertentu untuk menarikperhatian khalayak ramai.

S. TIPE KAMPANYE PR (Type of Public Relations Campaign)


Penjelasan penerapannya melalui program The Public Relations Campaign
Organization Model (Model Organisasi Kampanye PR) adalah sebagai berikut:
1. Campaign Model of Successful Organization (Model Kampanye Organisasi yang Sukses)
Newsom, Scott & Turk (1997:476), yaitu berdasarkan model kampanye organisasi secara
sukses dalam menetapkan program-program aktivitas perusahaan secara efektif, dengan
melauli tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. mendefinisikan misi atau pernyataan nilai-nilai yang diinginkan oleh perusahaan
b. budaya perusahaan
c. reputasi perusahaan

2. Positioning Statement (Pernyataan Posisi)


Terdapat berbagai jenis dari keberadaan kegiatan kampanye PR sebagaimana dijelaskan
oleh Patrick Jackson, senior pendiri dan konsultan PR International seperti yang dikutip
oleh Newsom, Scott & Turk (1997:475), yaitu melaksanakan kegiatan kampanye PR
untuk tujuan sebagai berikut:
a. Public Awareness
b. Offer Information
c. Public Education
d. Reinforce the Attitudes and Behavior
e. BehaviorModification

PROSES SEPULUH TAHAPAN PERENCANAAN KAMPANYE (The Ten Stages of


Campaign Planning)

1. Analysis (analisis)

12
Biasanya program kampanye dimulai dengan SWOT Analysis, yaitu menganalisis unsur
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat)
sebagai upaya dengan memerhatikan faktor-faktor masalah internal dan ekternal
perusahaan. Di samping itu bisa digunakan melalui analisis PEST yaitu terkait dengan
faktor yang bersumber dari pengaruh eksternal seperti aspek politik, ekonomi, sosial,dan
teknologi yang dapat mempengaruhi kondisi keberadaan dan kemampuan suatu
perusahaan dalam menghadapi persaingan, posisi opini publik yang ada, dan termasuk isu
yang berkembang di masyarakat yang menjadi acuan awal perencanaan kampanye PR.
3. Objectives (tujuan)
Menetapkan tujuan yang realistis sebagai arah tujuan program kampanye yang hendak
dicapai. Apakah untuk tujuan jangka panjang (strategi) dan pendek (taktik
pelaksanaannya) atau demi pencapaian tujuan eksternal dan internal perusahaan. Menurut
Anne Gregory terdapat tujuh tujuan utama kampanye PR (seven golden rules of objective
setting), yaitu dimulai dengan tujuan PR, perusahaan, tujuan khusus, apa yang ingin
dicapai, kuantitas (banyaknya), alokasi budget (anggaran yang digunakan) dan terakhir
bertujuan membuat daftar prioritas kampanye (misalnya prioritas tujuan kepentingan
perusahaan, komersial, kepentingan pelanggan hinggakomunitas tertentu).

2. Public or Audience (public atau khalayak sasaran)


Dalam tahapan ini untuk menetapkan siapa yang menjadi public sasarannya dalam
perencanaan program kampanye PR menurut James Grunig (1992) terdapat tiga bentuk
yaitu (a) latent publics yaitu public tersembunyi yang keberadaanya sulit
dikenalolehpihan organisasi atau PR. (b) aware publics yaitu publikyang peduli. (c)
active publics yaitu merupakan public yang aktif. Disamping itu terdapat tiga kategori
public yang selalu bereaksi terhadap isu-isu yang berkembang yaitu: all issue publics,
single issue publics, hot issue publics, dan aphathetic publics.

3. Messages (pesan-pesan)
Terdapat empat langkah dalam menetapkan pesan yang disampaikan melalui kampanye
PR, yaitu:
a) menetapkan keberadaan persepsi public berdasarkan hasil penelitian

13
b) menetapkan apakah terdapat upaya perubahan dari persepsi public
c) identifikasi dari unsur-unsur persuasive dan edukatif
d) meyakinkan dalam penyampaian pesan-pesan

4. Strategy (strategi)
Menetapkan suatu strategi adalah merupakan masalah pekerjaan yang tersulit dalam
perencanaan program kampanye PR, karena strategi tersebut dapat dilihat dari
keberhasilan proses pencapaian tujuannya dalam kurun waktu relatif panjang. Di samping
itu, diperlukan program yang terencana, terkoordinasi dengan melibatkan suatu tim kerja,
memiliki prinsip-prinsip, dan termasuk gagasan, kegiatan, alokasi dana besar, serta taktik
pelaksanaan pencapaian tujuan program yang terukur secara rasional.

5. Tacktics (taktik pelaksanaan)


Appropriateness, adanya kecocokan secara aktual dengan teknik taktik pelaksanaan,
pencapaian target khalayak publik, hasil yang dicapai dalam melaksanakan pesan-kesan
kampanye dan termasuk kecocokan dengan teknik PR dan media komunikasi yang
dipergunakan.
Deliverability, dapatkah anda mampu melaksanakan teknik-teknik berkampanye secara
sukses sesuai dengan target berapa besar alokasi dana yang diperlukan, bagaimana
dengan jadwal-waktu pelaksanaan kampanye tersebut apakah sudah tepat?

6. Timescales (skala waktu)


Keterbatasan waktu merupakan salah satu masalah yang dihadapi PR dalam melakukan
kampanye, oleh karena itu perlu rencana skala waktu dalam pelaksanaan suatu program
kampanye yangtersusun secara rinci, spesifik, terencana tepat terkait dengan masalah
susunan jadwal waktu dan program kegiatan secara berimbang.

7. Resources (sumber daya)


Terdapat tiga sumber daya utama yang berkaitan dengan kampanye PR:
 Pertama, sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam kampanye berupa
tenaga professional, tenaga ahli, staf pendukung, tenaga lapangan.

14
 Kedua, sumber biaya operasional, pembiayaan pelaksanaan operasional, consultant
or professional fee, space of advertising cost, dan equipment fee (biaya penyewaan
peratan penunjangm publikasi, transportasi, sound system, lightning, dll).
 Ketiga, sumber perlengkapan transfortasi, dukungan peralatan teknis, pemanfaatan
media komunikasi, tim kerja, dll.

8. Evaluations (evaluasi)
Evaluasi dilakukan setelah acara selesai. Berkaitan dengan tujuan yang diharapkan dan
hasil yang didapatkan

9. Review (peninjauan)
Peninjauan dilakukan saat akan mengadakan acara yang sama di masa yang akan datang.
Berguna untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin telah terjadi.

15
TUJUAN PERIKLANAN
Melalui pendekatan DAGMAR (Defining Advertising Goals for Measured
Advertising Results), tujuan komunikasi dalamperiklanan dikelompokkan menjadi tiga
macam yaitu:
a) Iklan Informatif
Iklan informatif bertujuan untuk membentuk permintaan pertama. Caranya dengan
memberitahukan pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk,
memberitahukan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk,
pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli
dan membangun citra perusahaan. Bisaanya dilakukan besar-besaran pada tahap awal
peluncuran suatu jenis produk.
b) Iklan Persuasif
Iklan persuasif bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu dan
dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek, mendorong alih
merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk
membeli sekarang, serta membujuk pembeli menerima, mencoba, atau mensimulasikan
produk.
c) Iklan Pengingat
Iklan pengingat bertujuan untuk mengingatkan pembeli pada produk yang sudah mapan
bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan pembeli di
mana mereka dapat membelinya, dan mempertahankan kesadaran puncak

Pelaksanaan Pesan dalam Iklan


Para kreator dan pengaruh kreatif iklan yang sarat dengan trik dan dimmick memperdaya
konsumennya dengan gaya penyampaian yang berbeda-beda seperti:
a) Cuplikan kehisupan
b) Gaya hidup
c) Fantasi
d) Musical
e) Symbol kepribadian

16
f) Buktiilmiah
g) Slogan
h) Name calling

Program Kerja Kampanye PR

Work Programer
RELATIONS
PUBLIC

I II

INTERNAL PUBLIC EXTERNAL PUBLIC

CORPORATE CULTURE CORPORATE IMAGE

PRODUCTIVITY PRODUCT IMAGE

OBJECTIVES
o Good image
o Good will
o Mutual understanding
o Mutual confidence
o Mutual appreciation
o Tolerance
Keterangan:

17
1. Program kerja internal publik (membina hubungan ke dalam), yaitu berupaya
membangun atau menciptakan budaya perusahaan (corporate culture) dan sense of
belonging dari pihak karyawan terhadap perusahaannya misalnya bagaimana memotivasi,
memberikan penghargaan, membangun disiplin tinggi dan professional serta etos kerja
yang tinggi bagi setiap karyawan dan jajaran level pimpinan sehingga pada akhirnya akan
tercipta produktivitas yang tinggi: makes productivity.
2. Langkah atau tahap berikutnya bila program kerja internal cukup mapan dan mantap
untuk memberikan pelayanan prima dan professional tinggi, yaitu mulai membangun
yang baik dari pihak luar (publik eksternal) terhadap lembaga atau organisasi dan produk
atau jasa yang ditampilkan. Program tahap kedua ini lebih menampilkan corporate image
and identity yang tinggi melalui program kampanye PR sehingga akan memayungi citra
atas produknya yang ditawarkan kepada target audience atau konsumen: makes
corporate image.
3. Tujuan (objectives), setelah melalui tahap program pertama dan kedua akan membangun
citra positif, kemauan baik, saling pengertian, saling mempercayai, saling menghargai,
dan toleransi bagi kedua belah pihak antara perusahaan dengan publiknya: make a good
image. 

ANALISIS HASIL KAMPANYE PR


1. Analisis Kenal Suka dan Citra

CITRA POSITIF

B A
KURANG SANGAT
DIKENAL DIKENAL
C D

CITRA NEGATIF
18
Keterangan:
1) Point A-citra positif, dikenal baik, dan disukai oleh semua orang
2) Point B-citra positif, belum dikenal, dan disukai oleh orang tertentu
3) Point C-citra negatif, belum dikenal, dan tak disukai oleh orang tertentu
4) Point D-citra negatif, dikenalburuk, dan tidak disukai oleh semua orang

2. Analisis Citra suatu Objek

Belum Hanya Tahu Tahu Tahu


pernah mendengar sedikit banyak sekali
mendengar

Meningkatkan Meningkatkan kampanye


pengenalan PR
(Awareness)

3. Analisis Kenal Suka suatu Objek

Sangat Agak tidak Acuh Agak suka Sangat


tidak suka suka suka

CITRA POSITIF transfer CITRA NEGATIF

SOLUSINYA Proses transfer


pada PR
Kampanye PR

19
PERBEDAAN PROPAGANDA DAN KAMPANYE
1. Pengertian Propaganda
Beberapa pengertian propaganda:
 Menurut Lindley Fraser, propaganda dapat didefinisikan sebagai kegiatan atau
seni untuk mengajak orang lain untuk bertingkah laku sesuai dengan apa yang
dikehendaki atau tidak bertingkah laku seperti yang tidak diinginkannya.
 Leonard W. Dobb, sebagai pakar opini publik, menyatakan bahwa propaganda
merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh individu-individu yang berkepentingan
untuk mengontrol sikap kelompok termasuk dengan cara menggunakan sugesti,
sehingga berakibat menjadi kontrol terhadap kegiatan kelompok tersebut.
 Menurut Herbert Blumer, propaganda dapat dianggap sebagai suatu kegiatan
kampanye yang dengan mengajak dan mengarahkan untuk mempengaruhi atau
membujuk publik agar mau menerima pandangan, sentiment dan nilai.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan terdapat unsure pokok dari propaganda
yaitu:
Pertama, Propaganda menanamkan suatu materi dubjektif melalui komunikasi dengan
menggunakan kekuatan sugestif.
Kedua, Penerangan melalui komunikasi objektif agar diterima atas dasar fakta (objektif),
sedangkan propaganda lebih menekankan komunikasi subjektif yaitu propaganda
berdasarkan unsur subjektif
Ketiga, Kampanye promosi pemasaran yang melalui komunikasi efektif atas dasr
komunikasi persuasive, seperti teknik periklanan yang menekankan untuk memotivasi
terjadinya suatu aksi (pembelian), yaitu peopaganda berdasarkan unsure persuasif.

2. Bentuk Kegiatan Propaganda


Menurut Paul Kecskemeti, dalam bukunya, Propaganda, Handbook of Communication,
(1973:844), bentuk kegiatan propaganda yang dilaksanakan secara praktiknya antara lain:
 Propaganda Komersial
 Propaganda Politik
 Propaganda Sosial

20
3. Perbedaan Propaganda dan Kampanye
1) Kampanye tidak dapat digunakan dalam bidang promosi dan publikasi untuk tujuan
bidang komersial, karena kegiatan bidang tersebut sudah mempunyai spesialisasi
tersendiri.
2) Kegiatan propaganda di luar bidang ekonomi dan politik, pada umumnya adalah suatu
kampanye, misalnya kampanye penghijauan, kampanye ASI, pelestarian lingkungan.
3) Perbedaan dasar antara propaganda dan kampanye adalah pada umumnya propaganda
kegiatan bersifat kontinyu atau berkesinambungan. Sedangkan kampanye bersifat
temporer dan terbatas pada waktu dan tema tertentu.
4) Kampanye masyarakat yang didefinisikan sebagai suatu usaha yang terencana dan
berjalan untuk memberikan informasi, mendidik dan meyakinkan bagian dari
kehidupan sosial masyarakat untuk tujuan pembangunan khusus. Tujuan kampanye
adalah membentuk suatu perubahan sosial, dan perubahan ini bisa menyangkut
keadaan sosal atau kondisi tingkat pendidikan masyarakat tertentu.

4. Teknik Propaganda
Menurut pengamatan Emory S. Borgadus mencatat sedikitnya ada 14 teknukpropaganda
yang lazim digunakan sebagai bahan pelengkap dan perbandingan, yaitu antara lain:
a) Unguarded anthusiasme
b) Sentiment
c) An intolerant air or tone
d) The use of generalities applied toparticullar
e) Wholesale condemnation
f) The use of pressure
g) Reputablemounhpiece
h) Insinuation
i) Concealment of source
j) Presenting both sides of an argument fromside
k) Artistic inconsistency
l) The non sequitur argument
m) The doctoring of facts

21
n) The oppositions led to asume

MENGKAJI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PRAKTIK KAMPANYE PR


Setelah mengkaji pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka fungsi public
relations paling utama, khususnya melalui salah satu alat komunikasi dalam kampanye, yaitu
makes a image corporate and identity. Sedangkan ketika PR menjadi alat pada bagian
marketing (the PR as tool of marketing) yang tidak hanya melakukan fungsi PENCILS,
tetapi menggabung “marketing mix” (4-Ps) –Product, Price, Promotions, and Place – dan
“Promotion Mix” (PASP) – Publicity, Aversiting, Sales Promotion, and Personal selling –
maka dari itu dari gabungan bauran (intern related mix marketing) secara terpadu dalam
komunikasi pemasaran tersebut timbul sinergi baru, yaitu dikenal dengan marketing public
relations (MPR).
MPR (marketing public relations) tersebut merupakan penggembangan dari fungsi
PR, yaitu makes a image corporate dan penggembangan dari fungsi marketing, makes a
marketing. Bidang PR menunjang publikasi dan publisitas, menarik simpati publik (pull
strategy) bekerja sama dengan media massa dan press relationship, yang berupaya untuk
menciptakan kepercayaan dan meraih citra terhadap lembaga, organisasi dan produk, serta
jasa yang diwakilinya. Kemudian juga menciptakan marketing relationship, misalnya
menciptakan ikatan kepercayaan (relationship) antara produsen dengan konsumen,
perusahaan dengan publiknya, dan ssebagainya melalui keanggotaan (membership). Yang
dilakukan pihak bank dengan nasabahnya, pusat perbelanjaan dengan pelanggannya, rumah
sakit dengan pasiennya dan lain sebagainya. Pihak PR juga mempunyai program, dismaping
memperhatikan aspek ekonomi juga memeperhatikan aspek-aspek sosial, hal ini dalam PR
dikenal dengan sosial marketing, yaitu tanggung jawab atau peduli pada aspek sosial.

WAHAN DAN TUJUAN PR DALAM PEMASARAN


Ada beberapa hal merketing public frelations dapat memberikan andil yang cukup besar bagi
program promosi dan publikasi, yaitu dalam keadaan sebagai berikut:
a. Membangun kesadaran konsumen

22
Public relations dapat menyusun cerita menarik (story board) atas produk, jasa,
organisasi, atau gagasan cemerlang sehingga konsumen atau sasaran khalayak (pull
startegy) menjadi tertarik .
b. Membangun kredibilitas
Upaya public relations adalah bagaimana membangun suatu kredibilitas korporasi
(corporate credibility & image) melalui teknik publikasi bekerjasama dengan pihak media
atau pers (editorial contacs) yang terus-menerus.
c. Merangsang wiraniaga dan penyalur
Membantu program kerja wiranaga dan antusiasme penyalur yaitu dengan
mempublikasikan tentang suatu produk atau jasa yang akan diluncurkan sebelum
dipasarkan.
d. Menekan anggaran promosi
Keuntungandari memanfaatkan kekuatan public adalah dalam penyampaian pesan suatu
produk atau jasa lewat publikasi positif dan biayanya lebih murah.
e. Menjembatani konsumen yang tidak suka iklan
Untuk mengatasi konsumen yang tidak suka melihat iklan, maka dapat dilakukan dengan
cara mengganti publikasinya melalui pembuatan press release, artikel atau features
tentang story board.

MERANCANG ACARA KHUSUS (Special Events)


Teknik merancang program kampanye PR adalah dengan menyusun acara atau
peristiwa khusus (special events) yang merupakan perkembangan lebih canggih (sophistical
extensions) dari kegiatan public relations yang bekerjasama dengan pihak pers secara
spektakuler untuk merekayasa opini publik dan pada akhirnya memperoleh publisitas publik.
Selanjutnya menurut konsultan PR AS, Art Steven, menjelaskan bahwa ada enam
karakteristik dari program “brand standing” yang efektif pada special events, yaitu sebagai
berikut:
a. Events atau isu yang dikaitkan dengan suatu produk harus mengandung publisitas tinggi.
b. Audiense adalah orang yang tertarik pada program atau pengguna produk yang
dikampanyekan dalam special events tersebut.

23
c. Program tersebut harus memiliki hubungan yang berarti (meaningfull) dan diperlukan
(necessary) antara produk dan event.
d. Hubungan (link) event program dan produ yang diluncurkan haruslah menjadi kenyataan
(evidence) dan bukan hanya sekedar dorongan yang tidak membawa hasil (intrusive)
e. Program kampanye yang bersamaan mesti didukung berbagai banyak penunjang.
f. Mengevaluasi hasil program special events tersebut melalui angka penjualan.

ANTISIPAS PR DALAM INFORMASI DAN MEDIA ERA GLOBALISASI


Dengan perkembangan perusahaan yang menggunakan perangkat lunak
memungkinkan terlaksananya program information higway keseluruh dunia melalui internet
dan E-mail serba cepat dan canggih tanpa sensor, yang merupakan gambaran teknologi
informasi masa depan. Dengan sarana seraba-komputerisasi tersebut, setiap orang mampu
saling berhubungan secara individu dalam mengakses informasi, bahkan tentang data
apapun di dunia tanpa batas. Setelah melihat kemajuan teknologi informai yang tanpa batas
tersebut”Apa yang bisa disimak atau tantangan apa bagi seorang praktisi public relations
untuk mengantisipasi kemajuan serab cepat tersebut?”
Untuk menghadapi kemajuan yang serba cepat tersebut seorang public relations
practioner masakini harus memahami tanda-tanda kemajuan zaman, era globalisasi, dan
didukung dengan kemajuan teknologi informasi serba canggih di abad millenium ketiga ini.
Jadi, harus mampu menggunakan atau memanfaatkan prasarana serba komputerisasi
berteknologi tinggi untuk penyampaian tujuan pesan, memperoleh informasi, hingga
memantau perkembangan kemajuan teknologi, ekonomi, politik secara mengglobal.

KIAT KAMPANYE VAKSINASI POLIO SECARA NASIONAL


Kenapa kiat kampanye PIN dikatakan berhasil dan sukses, disamping mendapatkan
sambutan yangcukup antusias dari masyarakat juga menjadi liputan utama dari berbagai
media baik elektronik maupun cetak secara nasional.
Jawabannya adalah karena selama ini event kampanye nasional yang dilaksanakan
pemerintah tersebut kebanyakan lewat saluran komunikasi melalui media seperti liputan,
statement, perintah, anjuran, persuasi dan lain sebagainya yang kurang “greget”. Sedangkan
kelebihan dari PIN adalah sangat cerdik yakni dengan memanfaatkan saluran komunikasi

24
yang cukup efektif, yaitu lewat kamapnye penanyangan iklan tv komersil, radio komersial,
dan pemuatan iklan kreatif yang cukup “wah” di berbagai media cetak dan elektronik
dengan menampilkan tokoh dan artis film/tv serial “Si Doel Anak Sekolahan”.

KAMPANYE PEMILU
Kampanye Pemilihan Umum (PEMILU) di negara-negara maju yang menganut
paham demokrasi liberal, maka pelaksanaan kampanye politiknya melalui tiga model yaitu:
1. Kampanye pengerahan massa (mass campaign)
2. Mengadakan dialog dalam jumlah kelompok yang sangat terbatas
3. Debat terbuka di acara televisi
Pengalaman kampanye pemilu di Indonesia, yaitu dnegan komunikasi politik dapat
dilakukan dalam bentuk rapat umum (bersifat monologis) dengan pengarahan atau
pengumpulan massa pemilih dalam jumlah yang sangat besar yang diselenggarakan oleh
organisasi peserta pemilu (OPP).

BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulan
Kampanye PR juga memiliki peran ganda yang digunakan untuk menjaga citra,
baik dalam lembaga atau organisasi yang diwakilinnnya demi mencapai tujuan tertentu.
b) Saran
Dalam melakukan kampanye pr untuk mencapai tujuan-tujuan nya di haruskan
menggunakan etika yang baik agar membentuk citra baik dalam suatup perusahaan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Maman & Muhidin Sambas Ali, Memahami Penelitian, Redaksi Pustaka
Setia, Bandung, 2011
Ardianto, Elvinaro & Soemirat, Soleh, Dasar-Dasar Public Relations, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2010
Ardianto, Elvinaro, Metode Penelitian untuk Public Relations,Simbiosa Rekatama Media,
2011
Ardianto, Elvinaro, Hanbook of Public Relations, Simbiosa Rekatama Media, Bandung,
2011
Ardianto, Elvinaro, Public Relations Pengantar Komprensif, Simbiosa Rekatama Media ,
Bandung, 2013
Butterick, Keith, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik, PT Rajagrafindo,
Jakarta, 2012
Chantra, Emeraldi & Nasrullah, Rulli, Public Relations: Strategi kehumasan dalam
menghadapi krisis, CV Multi Trust Creative, Bandung, 2008
Griffin, Em, A First Look At Community Theory,

Helmi, Syafrizal, Professional Public Relations, USU Press, Medan 2011

Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif:Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Salemba


Humanika, Jakarta, 2011
Heyanto, Gun Gun & Zakrasy, Irwa, Public Relatios Politik, Ghalia Indonesia, Bogor,
2012
Iriantara, Yosal, Community RELATIONS, Simbiosa Rekatama Media, 2013

Kriyantono, Rachmat, PR Writing: Media Public Relations Membangun Citra Korporat,


Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
Lattimore, Dan & Baskin, Otis & Heiman, Suzzette T & Toth, Elizabeth l, Public
Relations: Profesi dan Praktik, Salemba Humanika, Jakarta, 2010

26
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung,
2010

Morrisan, Manajemen Public Relations, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,2010


Nurjaman,Kadar & Umam, Khaerul, Komunikasi dan Public Relation, CV Pustaka Setia,
Bandung, 2012
Nova, Firza, CRISIS Public Relations, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2009

Sitepu, Edy Sahputra & Faulina, Profesional Public Relations. USU Press, Medan, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2009

Suhandang, Kustadi, Studi dan Penerapan Public Relations: Pedoman Kerja Perusahaan,
Nuansa Cendikia, Bandung, 2012
Rachmiatie, Atie, Radio Komunitas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007

Rosady, Ruslan, Kampanye Public Relations, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2005


Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, PT Rajagrafindo
Persada, Jakarta, 2006
Rumanti, Sr Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations, PT GRAFINDO, Jakarta,
2005
Tamin, Indrawadi, Public Relations: Mitos dan Realitas, Komunikasi Universitas Esa
Unggul, Jakarta, 2012
Yin, Robert K, Studi Kasus: Desain dan Metode, Raja Grafindo, Jakarta, 1997

Yin, Robert K, Studi Kasus: Desain dan Metode, Rajagrafindo Persada, Bogor, 201

27

Anda mungkin juga menyukai