(Studi dan Analisis Pada Desa Dukupuntang Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Sya
Oleh:
JAKARTA
1436 H/2015 M
PEMAHAMAN MASYARAKAT PEDESAAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh:
Dibawah Bimbingan
Kabupaten Cirebon), telah di ujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 26 Mei 2015. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program strata 1 (S1) pada
Panitia Ujian :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya untuk memenuhi syarat sebagai
sarjana ekonomi islam di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber referensi penelitian ini saya cantumkan sesuai dengan ketetntuan
yang berlaku pada sistemasi penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN
3. Jika di kemudian hari terbukti secara nyata bahwa penelitian ini bukan merupakan
hasil karya saya atau merupakan plagiat karya orang lain, maka saya siap untuk
menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum
Ikromullah Ramadhan
Abstrak
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa hipotesis peneliti
diterima bahwa tingkat pemahaman masyarakat pedesaan (studi dan analisis pada
Desa Dukupuntang Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon) terhadap
asuransi syariah masih rendah sedangkan faktor pendukungnya adalah pendidikan
sebagai faktor tertinggi dan faktor penghambat adalah faktor sosialisasi yang
rendah dan akses informasi yang kurang. Teori yang digunakan dalam analisis ini
adalah teori solidaritas mekanik Emile Durkhem.
Bismillahirrahmanirrahim
Puji serta rasa syukur kita apresiasikan hanyalah bagi Allah Azawajala atas segala
rahmatNya, hidayahNya, inayahNya dan ridhaNya serta karuniaNya yang diberikan kepada
penulis dan juga kepada khotimul anbiya yaitu baginda Nabi Muhamad SAW yang telah
sukses menyelesaikan suatu agenda mulia yang diberikan Allah untuk menyempurnakan
akhlak manusia dan yang telah mengeluarkan umatnya kejalan yang Haq dan berhasil
menghilangkan kejahiliahan serta tidak lupa kepada kedua orang tua penulis, keluarga
penulis, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, ketua dan sekretaris program studi Muamalat,
dosen pembimbing skripsi dan akademik penulis, dosen–dosen mata kuliah, lurah dan warga
Desa Dukupuntang, perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan perpustakaan utama UIN
Jakarta, teman-teman Jurusan Asuransi Syariah 2011, teman-teman organisasi HIMA-CITA,
KMSGD, teman-teman lainnya baik di organisasi maupun tidak serta semua yang telah
membantu mensukseskan penelitian ini sehingga penelitian dengan judul ”PEMAHAMAN
MASYARAKAT PEDESAAN TERHADAP ASURANSI SYARIAH (studi dan analisis
pada Desa Dukupuntang Kecamtan Dukupuntang Kabupaten Cirebon)” berhasil disusun
dengan sebaik-baiknya.
Sangat disadari bahwa penelitian ini sangatlah masih sederhana dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semuanya, amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................v
DAFTAR GRAFIK.................................................................................................................vi
DAFTAR DIAGRAM............................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................................8
C. Pembatasan masalah....................................................................................................9
D. Rumusan Masalah.....................................................................................................10
E. Tujuan Penelitian.......................................................................................................11
F. Manfaat Penelitian.....................................................................................................12
G. Hipotesis Penelitian...................................................................................................12
H. Metodologi penelitian................................................................................................13
I. Sistematika Penulisan................................................................................................15
BAB II KAJIAN TEORETIS PEMAHAMAN MASYARAKAT
PEDESAAN TERHADAP ASURANSI SYARIAH
A. Tinjauan Pustaka
1. Makna Pemahaman.............................................................................................17
2. Masyarakat Pedesaan..........................................................................................19
3. Asuransi Syariah.................................................................................................25
B. Definisi Operasional..................................................................................................36
C. Kajian Empiris...........................................................................................................37
D. Kerangka Pemikiran..................................................................................................41
BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI DESA DUKUPUNTANG
KECAMATAN DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON
A. Profil Desa Dukupuntang..........................................................................................42
B. Kependudukan...........................................................................................................43
C. Karakteristik Responden............................................................................................50
BAB IV ANALISIS DATA PEMAHAMAN MASYARAKAT PEDESAAN
TERHADAP ASURNASI SYARIAH
A. Uji Reliabilitas...........................................................................................................53
B. Uji Validitas..............................................................................................................54
C. Analisis Data Kuisoner..............................................................................................56
BAB V PENUTUPPEMAHAMAN MASYARAKAT PEDESAAN TERHADAP
ASURNASI SYARIAH
A. Kesimpulan................................................................................................................69
B. Saran..........................................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar Tabel
Tabel 02.02 Jumlah Perusahaan dan Unit Asuransi dan Reasuransi Syariah di
Indonesia Triwulan II 2014..........................................................................................34
Grafik 04.03 Grafik individu yang ditawari asuransi dan menolaknya atau
ikut serta....................................................................................................................... 59
Grafik 04.04 Grafik individu yang ikut asuransi syariah dan tidak ikut
asuransi syariah............................................................................................................ 60
Grafik 04.05 Grafik alat sosialisasi yang cocok untuk masyarakat Desa
Dukupuntang................................................................................................................ 61
Daftar Diagram
PENDAHULUAN
semua hal dilakukan serba cepat dan tepat. Hal ini membuat pola kehidupan sosial
masyarakat banyak yang bergeser dan berubah dalam rangka penyesuain diri,
namaun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari fitrah manusia yang
Berhadapan dengan segala risiko bagi setiap manusia di dunia ini adalah
salah satu hal yang pasti terjadi di manapun dan kapanpun, akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui kapan, dimana, dan seberapa besar risiko
itu akan terjadi karena setiap perkembangan zaman akan menambah jumlah dan
kehilangan harta benda seperti kebakaran, kcelakaan, kerugian asset dan kecurian
dan lain sebagainya, itu semua adalah salah satu bentuk dari risiko yang dihadapi
peradaban serta pola pikir manusia sehingga akibat dari risiko itu semua adalah
keseluruhan, tetapi juga kerugian berupa fisik maupun mental bagi yang terkena
1
hilangnya kepercayaan diri, selain itu juga kehilangan salah satu anggota tubuh
Kesadaran masyarakat baik itu disadari secara sendiri maupun dari faktor
menggunakan asuransi.
pedesaan yang notabene belum tersentuh aktivitas modernitas, tatapi hal ini perlu
adanya data yang relevan dan dapat di percayai untuk mendukung pernytaan
banyak dijelaskan dan digambarkan oleh pelbagai ilmuan dan peneliti yang di
leluhurnya.
terikat dengan ritual-ritual dari leluhurnya sehingga tidak bisa melepaskan ikatan
cara dalam menghadapi risiko dari yang masih mengkaitkannya dengan mistis
ataupun yang sudah modern yaitu dengan berasuransi, semua itu memiliki tingkat
sudah di kemas secara modern, dalam artian bahwa perlindungan atau proteksi
yang diberikan telah terlepas dari hal-hal mistis yaitu dengan sharing risk dalam
terlepas dari pelbagai masalah, masih banyak persoalan baik teknis, sosial
tetapi ada persoalan lain yang juga harus mendapatkan perhatian yaitu undang-
dalam hal ini melalui Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia
fatwa tentang akad tabarru’ pada asuransi dan reasuransi syari’ah (Fatwa
nomor: 53/DSN-MUI/III/2006).
karena sampai saat ini rancangan undang–undang (RUU) asuransi yang telah
asuransi sendiri.
Indonesia yang walaupun tidak di imbangi dengan perhatian dari anggota dewan
atau DPR RI dalam hal ini untuk mengesahkan rancangan undang-undang yang
mebuka divisi syariah dan membuat produk-produk asuransi syariah bahkan ada
juga perusahaan yang mengubah bisnisnya secara total menjadi asuransi syariah
atau spin off bagi perusahaan asuransi yang telah memilki divisi syariah dan telah
Premi untuk Asuransi syariah sendiri masih jauh dari premi yang didapat asuransi
1
Repulika Online, premi Asuransi Syariah Rp 4,5 T, diakses pada Selasa, 25 November 2014, 13:00
WIB dari http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/11/25/nfkzcl2-premi-asuransi-syariah-rp-
45-t
Pangsa pasar takaful sendiri masih sangat kecil. Angkanya dibawah 5
persen di 2013. Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan kontribusi
takaful mencapai 27 persen dan 49 persen untuk asetnya. Hal ini
juga berasal dari peningkatan nasabah yang berasal dari kelas
menengah dan atas. Hal ini berarti, takaful masih rendah diterima
kalangan bawah.2
Perkembangan yang cepat bisnis asuransi syariah membuat daya serap dari
tenaga kerja meningkat, tetapi hal ini juga perlu mendapat perhatian yaitu masalah
sumber daya manusia yang bekerja pada industri asuransi syariah masih banyak di
isi oleh orang-orang yang lemah pemahamannya terhadap asuransi syariah, karena
asuransi syariah.
Perkembangan dalam suatu entitas bisnis dalam hal ini industri asuransi
syariah tidak terlepas dari sosialisasi yang dilakukan pelbagai pihak baik dari
2
OJK. “Asuransi Mikro Syariah Harus Simpel”, diakses Pada 26 Nopember 2014 dari
http:///.Internet/OJK%20%20Asuransi%20Mikro%20Syariah%20Harus%20Simpel%20_%20PebisnisMusli
m.com.htm
6
Alat sosialisasi yang digunakan butuh banyak pertimbangan sehingga
cocok dan dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat yang memiliki tingkat
pemahaman yang berbeda di Indonesia ini. Bagi masyarakat yang ada di pedesaan
khususnya bagi masyarakat kota yang mulai sadar dengan asuransi maka
7
B. Identifikasi Masalah
beberapa bentuk permasalahan dalam hal asuransi syariah, hal ini tentunya akan
menjadi salah satu wacana pembahasan dalam penelitian ini diantaranya adalah
1. Seberapa tinggi tingkat risiko baik secara personal dan golongan atau
4. Apakah sumber daya manusia perusahaan asuransi syariah masih banyak yang
asurasni syariah?
pedesaan?
tempat dan waktu penelitian, spesifikasi masalah penelitian, serta konteks teori
penelitian.
yang telah memilki ekonomi yang cukup maju sebagai bukti adalah meningkatnya
Islam akan tetapi pemahaman masyarakat terhadap asuransi syariah masih sangat
Februari 2015.
2. Pembatasan Masalah
pedesaan?
3. Teori Penelitian
dimaksudkan agar tidak melebarnya teori yang nanti akan dipakai dalam
penelitian ini. Teori yang diajukan dalam penelitian ini adalah teori pemahaman
oleh Hiebert dan Carpenter yaitu bahwa pemahaman didasari atas tiga asumsi:
terstruktur.
Ketika relasi representasi internal dari gagasan atau ide atau konsep
pengetahuan tersebut tidak serta merta terbentuk, tetapi terbentuk secara alami.
Sifat alami representasi internal dipengaruhi dan dibatasi oleh sifat alami3.
dalam hal ini dilihat dari tiga asumsi pertama representasi internal berupa
secara ekternal berupa kesadaran baik itu berupa minat maupun keikutsertaan.
D. Rumusan masalah
diatas tidak cukup jelas sebagai acuan masalah penelitian ini oleh karena itu
perlunya perumusan masalah yang lebih jelas agar permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini bisa lebih sederhana dan dapat langsung pada pokok
pembahasan. oleh karena itu bentuk perumusan masalah penelitian ini untuk lebih
3
Great Of Human, Teori Pemahaman, Diakses pada 26 Nopember 2014 dari
http://:Internet/Untuk%20semua%20%20Teori%20Pemahaman.htm.
1. Bagaimana Tingkat pemahaman masyarakat mengenai asuransi syariah di
pedesaan?
syariah?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini sendiri memiliki tujuan yang secara umum dan khusus bagi
peneliti sendiri, secara umum penelitian ini berkaitan dengan rumusan permasalah
syariah.
syariah.
sebagai berikut:
Manfaat yang di dapatkan dari hasil penelitian ini adalah bagi masyarakat
secara luas dan bagi peneliti sendiri serta orang-orang yang berkepentingan
terhadap penelitian ini. Secara luas penelitian ini berguna diantaranya sebagai
berikut:
1. Sarana dan acuan data informasi yang representatif atas kesadaran dan
baik itu mahasiswa, dosen, guru dan lain sebagainya, memiliki kegunaan dapat
digunakan sebagai rujukan atau contoh penelitian tentang asuransi syariah dan
G. Hipotesis penelitian
1. Jenis penelitian
Kabupaten Cirebon. Dari sisi sosial penelitian ini bermaksud meneliti tingkat
syariah
2. Pendekatan penelitian
artinya sesuai dengan fakta dilapangan yang didapat melalui survei dengan
induktif artinya peneliti akan berusaha mengembangkan teori yang ada dengan
3. Analisis penelitain
secara grafik, dan diagram dan untuk membaca diagram dan grafik tersebut
melakukan prediksi. Jadi jika dikombinasikan maka tujuan analisis penelitian ini
akan menekankan pada kedalaman suatu fenomena secara kualitas apa yang ada
Jenis data yang akan dicari adalah data primer adalah data yang diperoleh
dari penelitian secara langsung terhadap objek melalui kuisoner dan data sekunder
adalah data yang diperoleh dai hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian
dilapangan contonya data dari keurahan atau desa dan RT/RW setempat.
metode pengumpulan data yang dapat diterapkan dalam jenis penelitian sosial
6. Teknik Pengolahan
data selanjutnya akan dimasukan dalam apliaksi statistik berupa SPSS atau
Eviews dan lainnya sesuai dengan karakteristik data, baik itu data nominal atau
ordinal data.
subjek dari penelitian ini adalah responden pada masyarakat Desa Dukupuntang.
4
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi , (Jakarta, Kencana, 2011) cet. ke-dua, h. 47
kepala keluarga (KK) di setiap RT. Tetapi mengingat banyaknya pupulasi
masyarakat Desa Dukupuntang maka hal ini membutuhkan teknik sampel agar
systematic random sampling atau sampel acak secara sistematis dengan melalaui
ketentuan-ketentuan tertentu.
Bab I : Pendahuluan
penelitian.
asuransi syariah.
sebagainya.
Bab IV : Analisis Data Penelitian
Bab V : Penutup
permasalahn tersebut.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Makna Pemahaman
secara etimogi pemahaman berasal dari kata paham yang menurut kamus besar
kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses, cara, perbuatan memahami
atau memahamkan.5
tidak hanya dipahami secara abstrak (tidak di ketahui seseorang) tetapi juga
konkret (dapat bisa diketahui oleh orang lain) bahwa seseorang tersebut telah
memahami sesuatu, bisa dilihat dari definisinya dari sisi kemampuan seseorang
5
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008), h. 345.
6
Muhammad Zainal Abidin , pemahaman menurut para ahli, diakses pada 23 Nopember 2014 dari
www.MasBied.com.
17
sedangkan sisi konkret terletak pada definisinya selanjutnya yaitu menyatakan
Artinya bahwa untuk meyakinkan seseorang paham harus melihat dari sisi abstrak
dan konkret.
baik tidak hanya pada sisi pengetahuan diri sendiri melainkan juga bisa dia
dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang
yaitu :
pengalihan (translation), arti dari bahasa yang satu kedalam bahasa yang lain,
dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik
7
Rofei S.Pd, pengertian pemahaman menurut para ahli, diakses pada 24 Oktober 2014
http://akmapala09.blogspot.com/2011/10/pengertian-pemahaman-menurut-para-ahli.html.
b. Menginterprestasi (interpretation), kemampuan ini lebih luas daripada
suatu komunikasi.
kognitif semata tetapi lebih luas dari itu yaitu menyentuh aspek interpretasi atau
2. Masyarakat Pedesaan
majemuk yang artinya bahwa masyarakat pedesaan adalah satu kesatuan kata
yang memiliki arti dan definisi sendiri. Tetapi walaupun demikian masyarakat
pedesaan jika di bagi mejadi dua kata dapat di masyarakat dan pedesaan yang
a. Masyarakat
etimologi dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut society, asal katanya socius
yang berisi kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syirik
Muhammad Zainal Abidin , pemahaman menurut para ahli, diakses pada 23 Nopember 2014 dari
8
www.MasBied.com.
19
yang artinya bergaul.9sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri
yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat
mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan
untuk waktu yang cukup lama, mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu
b. Desa
9
M. Munandar Soelaeman, Ilmu sosial dasar (Teori dan Konsep ilmu social), (Bandung, PT Refika
Aditama, 2001)., cet. ke-sepuluh, edisi kelima, h. 122.
10
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), h. 924.
11
M. Idrak., Dkk (Tim Peduli Pelajar), Sosiologi Untuk SMA X, XI, XII, (Yogyakarta, Messemedia,
2010), h.18.
12
M. Idrak., Dkk (Tim Peduli Pelajar ), Sosiologi Untuk SMA X, XI, XII, H. 18.
13
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), h. 345.
20
pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa); atau kelompok rumah
di luar kota yg merupakan kesatuan; atau udik atau dusun (dalam arti daerah
“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.”14
hukum dan cenderung memiliki sifat-sifat homogen, baik dalam hal karakter
literatur ilmu sosiologi dan salah satu yang terkanal adalah teori pelapisan sosial
Karl Max dengan teorinya tentang pertentangan kelas antara kaum Borjuis dan
Proletar. Menurutnya bahwa hanya terdapat dua kelas dalam masyarakat kepitalis
14
Undang-Undang Republik Indonesia , Undang-Undang Republik Indonesia nomor 6 tahun 2014
tentang desa ( (Jakarta, undang-undang republik Indonesia, 2014), h. 2.
15
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, h. 21.
Pola Kebudayaan masyarakat pedesaan di Indoensia terutama di daerah
dan kebanyakan pola kebudyaan ini erat kaitannya dengan pengaruh ritual
keagamaan.
Akan tetapi sistem pertanian masyarakat desa tidak hanya mencerminkan sistem
untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti apa yang boleh di produksi dan di
berfikir mana yang terbaik bagi dirinya sendiri, pendapat ini berakar dari
disebut dengan lassez faire artinya biarkan semuanya mengatur dirinya sendiri
16
FISIP Sosiologi UNILA, diakses pada 9 Desember 2014 dari http:///
DataBabII/SosiologiPedesaan/Sosiologi.htm.
17
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, h. 11.
18
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, h. 36.
Sedangkan sosiologi memposisikan aktor dalam masyarakat atau aktor
dalam interaksi sosial artinya bahwa individu yang identitas dirinya tidak tampil
tetapi tersembunyi dalam suatu kesatuan yang dinamakan masyarakat, oleh sebab
itu aktor tidak dilihat sebagai individu itu sendiri tetapi individu yang dikaitkan dengan
Gambar 02.01
Masyarakat
Ekonomi
Interaksi sosial:
proses dan pola
Menurut Emile Durkheim bahwa suatu masyarakat dapat dikategorikan menjadi dua tipe yaitu so
Tabel 02.01
19
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, h. 39.
20
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, h. 14.
21
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, h. 70.
Saling ketergantungan Rendah Tinggi
Komunitas Primitif Industri perkotaan
Pengikat Kesadaran kolektif Pembagian kerja
termasuk pada solidaritas mekanik menurut Emile Durkheim tetapi itu tentunya
Joseph Schumpeter bahwa seseorang melakukan suatu tingkah laku dalam konteks
manusia terlekat dan terjaring dalam institusi-institusi ekonomi dan non ekonomi,
telephone, internet dan lainnya, maka dari itu untuk perlu juga di bahas secara
melakukan sosialisasi
dalam penelitian ini terkait dengan varibel indenpenden (terikat) yang kemudian
pengikat).
3. Asuransi Syariah
secara umum dan asuransi syariah, hal ini dimaksudkan untuk memberikan
Asuransi adalah transaksi perjanjian antara dua pihak dimana pihak yang
satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan
jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran, jika terjadi sesuatu yang menimpa
perjual belikan dalam asuransi adalah jasa untuk menanggulangi resiko yang sama
24
Abdul Azid dahlan, Dkk, ed. , Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta, ichtiar baru van hocve, 1996), h. 138.
sekali tidak nampak nyata barangnya. selanjutnya bagaimana hubungan asuransi,
kembangkan kepercayaan yaitu sistem abstrak, relasi personal, dan orientasi masa
depan.
karena adanya pihak perusahaan sebagai penangguang risiko dari nasabah sebagai
25
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, h.185.
26
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, h.187.
kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti atau pembayaran uang yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.27
Menurut Pasal 246 KUHD Republik Indonesia, Asuransi atau
no. 2 tahun 1992 diantaranya adalah usaha asuransi kerugian, usaha asuransi jiwa
adalah usaha pialang asuransi usaha pialang reasuransi usaha penilaian kerugian
benda, jiwa dan raga kesehatan manusia, tanggung jawab hukum serta semua
kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya.
Sasaran asuransi adalah bagi para pelaku ekonomi mikro (rumah tangga),
para pelaku ekonomi makro (dunia bisnis dan pemerintah) dan pihak–pihak yang
27
Undang-Undang Republik Indonesia, Tentang Usaha Perasuransian Dan Reasuransi. (Jakarta,
Undang-Undang Republik Indonesia, 1992 ) h. 2.
28
Junaedi Ganie, Dkk, Hukum Asuransi Indonesia, (Jakarta, Sinar Grafika, 2011), h. 84.
Asuransi dalam bisnisnya adalah mengelola risiko baik secara sharing risk
maupu transfer risk oleh karena itu harus mempunyai suatu manajemen risiko
yang mampu mengendalikannya karena ada beberapa hal yang menjadi tantangan
industri asuransi seperti moral hazard, hukum bilangan besar yang harus dipenuhi
seperi kematian dan risiko spekulatif seperti investasi, risiko yang biasanya di
cover oleh asuransi hanya risiko murni tetapi juga tidak menutup kemungkinan
untuk membangun kerjasama antar dua pihak dimana satu pihak menawarkan
pelindungan pada pihak lain dari segala risiko yang tidak diharapkan.29
Islam dengan berbagai macam pendapat dan dalil serta kaidah yang menjadi
tersebut dapat dibagi kedalam tiga pendapat secara garis besar yaitu menghalalkan
asuransi sendiri, ada beberapa pendapat mengeai hal tersebut diantaranya yang
mengharamkan asuransi karena mengandung maisir, gharar dan riba. Salah satu
29
Mohd Ma’sum Billah, kontekstualisasi takaful dalam asurani modern (tinjauan hukum dan
praktek) di alih bahasakan oleh Dr. Suparto, (Jakarta, Pt. Ina Publikatama, 2010) h. 29.
tokohnya adalah K.H. Ali Yafie (mantan ketuan MUI), Mustafa Zaid, Abdullah
asuransi sama dengan judi, gharar, dan riba mapun bertentangan dengan perinsip
warits dan wasiat salah satu tokohnya adalah Muhammad abu Zahrah, Rahman
masing masing seperti NU, Muhamadiyah, dan PERSIS yang juga ikut
1) Hukum asuransi sosial adalah boleh dengan syarat: pertama termasuk akad
persyaratan bagi objek-objek yang menjadi agunan bank dan ia tidak dapat
30
Mohd Ma’sum Billah, kontekstualisasi takaful dalam asurani modern (tinjauan hukum dan
praktek) di alih bahasakan oleh Dr. Suparto, h. 44.
31
Mahkamah Agung Republik Indonesia, laporan penelitian asuransi syariah, (Jakarta, MA, 2009)
h. 57.
3) Hukum asuransi jiwa adalah haram, kecuali apabila mengandung unsur
sebagai berikut:
Perum Jasa Raharja, Perum Taspen, Perum Asabri, Perum Astek, Perum
adilan, gharâr, ghâsy, dan menyalahi hukum kewarisan Islam adalah haram.
jamaah haji dan dikelola oleh pemerintah sendiri (dalam hal ini Departemen
Agama).
32
Mahkamah Agung Republik Indonesia, laporan penelitian asuransi syariah, h. 58.
Menyikapi setiap perbedaan dalam memandang status hukum dari
membuat fatwa-fatwa dan mengawasi setiap gerak dari lembaga keuangan syariah
perusahaan yang memiliki unit syariah. Fatwa mengenai asuransi syariah sendiri
keuangan melalui PMK no 18 tahun 2011 dan otoritas jasa keuangan (OJK)
secara filosofis, sosiologis dan yuridis. Artinya bahwa secara yuridis hukum
asuransi syariah di akui oleh pemerintah dan secara sosiologis masyarakat dapat
menerimanya serta secara filosofis bahwa praktek asuransi syariah tersebut sesuai
Sebenarnya istilah asuransi dalam konsep Islam bukanlah hal baru, karena
sudah ada pada zama rasulallah yaitu al-aqilah yang berarti asabah”menunjukan
Konsep ini kemudian diterima oleh Rasulallah menjadi bagian dari hukum
Islam hal tersebut dapat dilihat dalam hadist nabi dalam pertengkaran dua orang
wanita dari suku huzail. Hadist diatas sekaligus menjadi dasar hukum asuransi syariah
dari adanya asuransi syariah selain itu juga ayat al-quran yaitu Qs Al-Hasr ayat 18 yang
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa
depan). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
Secara tersirat konsep asuransi syariah mulai ada sejak zaman Nabi Yusuf AS
yaitu ketika terjadi suatu musim panen dan musim kekeringan sebagaimana diceritakan
Makna dari ayat diatas bahwa ketika zaman Nabi Yusuf terjadi dua
peristiwa yaitu peristiwa suburnya tanah–tanah untuk bercocok tanam dan musim
meyimpan sebagian hasil panen pada musim yang subur dan hanya sebagin saja
untuk dikonsumsi.
Keterkaitan dengan konsep asuransi syariah adalah terletak pada persiapan
untuk menghadapi masa depan yang lebih baik. Artinya jika dikaitkan dengan
ayat diatas makna musim yang subur adalah digambarkan sebagai umur manusia
yang produktif yaitu dimulai dari 15 tahun sampai dengan 65 Tahun. Pada masa
produktif itu di gambarkan sebagai musim panen dan usia non produktif
telah mengenal beberapa konsep yang mirip dengan asuransi diantaranya Al-
33
Saling memikul atau bertanggung jawab untuk keluarganya. Jika salah seorang dari anggota
suatu suku terbunuh oleh anggota satu suku yang lain, maka pewaris korban akan dibayar dengan uang darah
(diyat) sebagai konpensasi oleh saudara terdekat dari pembunuh. (presentasi dari Rikza Maulan Lc., M.Ag
dalam embrio asuransi syariah (sejarah perlindungan insane dalam Islam), sekretaris Dewan Pengawas
Syariah di PT Takaful Indonesia. t.p, t.th).
34
Perjanjian jaminan, dimana seorang penjamin menjamin seseorang yang tidak memiliki waris
dan tidak dikeketahui ahli warisnya. Penjamin setuju untuk menanggung bayaran dia, jika orang yang dijamin
tersebut melakukan jinayah. (presentasi dari Rikza Maulan Lc., M.Ag dalam embrio asuransi syariah (sejarah
perlindungan insane dalam Islam), sekretaris Dewan Pengawas Syariah di PT Takaful Indonesia. t.p, t.th).
35
Sebuah konsep perjanjian yang berhubungan dengan manusia. Sistem ini melibatkan usaha
pengumpulan dana dalam sebuah tabungan atau pengumpulan uang iuran dari peserta atau majlis.
Manfaatnya akan dibayarkan kepada ahli waris yang dibunuh jika kasus pembunuhan itu tidak diketahui siapa
pembunuhnya atau tidak ada keterangan saksi yang layak untuk benar - benar secara pasti mengetahui siapa
pembunuhnya. (presentasi dari Rikza Maulan Lc., M.Ag dalam embrio asuransi syariah (sejarah perlindungan
insane dalam Islam), sekretaris Dewan Pengawas Syariah di PT Takaful Indonesia. t.p, t.th).
36
Ibarat dari makanan yang dikumpulkan dari para peserta safar yang dicampur menjadi satu.
Kemudian makanan tersebut dibagikan pada saatnya kepada mereka, kendati mereka mendapatkan porsi yang
berbeda-beda. (presentasi dari Rikza Maulan Lc., M.Ag dalam embrio asuransi syariah (sejarah perlindungan
insane dalam Islam), sekretaris Dewan Pengawas Syariah di PT Takaful Indonesia. t.p, t.th).
37
Kontrak pengawal keselamatan. Di dunia Islam terjadi berbagai kontrak antar individu, misalnya
ada individu yang ingin selamat lalu ia membuat kontrak dengan seseorang untuk menjaga keselamatannya,
dimana ia membayar sejumlah uang kepada pengawal, dengan konpensasi kemanannya akan dijaga oleh
pengawal. (presentasi dari Rikza Maulan Lc., M.Ag dalam embrio asuransi syariah (sejarah perlindungan
insane dalam Islam), sekretaris Dewan Pengawas Syariah di PT Takaful Indonesia. t.p, t.th).
38
Kontrak ini merupakan jaminan keselamatan lalu lintas. Para pedagang muslim pada masa
lampau ingin mendapatkan perlindungan keslamatan, lalu ia membuat kontrak dengan orangorang yang kuat
dan berani di daerah rawan. Mereka membayar sejumlah uang, dan pihak lain menjaga keselamatan
perjalanannya. (presentasi dari Rikza Maulan Lc., M.Ag dalam embrio asuransi syariah (sejarah perlindungan
insane dalam Islam), sekretaris Dewan Pengawas Syariah di PT Takaful Indonesia. t.p, t.th).
secara mutlak oleh Islam dan harus adanya penyesuaian-penyesuaian dengan
nilai-nilai Islam.Enam konsep di atas menjadi embrio dari konsep asuransi syariah
ke-21 begitu pesat, praktik asuransi syariah tidak hanya dijalankan oleh orang–
orang muslim akan tetapi juga non muslim, begitu juga pendirian perusahaan
asuransi berbasis syariah tidak hanya di negara negara mayoritas muslim akan
asuransi syariah baik secara global, ragional ASEAN maupun wilayah Indonesia.
39
Taufik Marjuniadi, Prinsip dan Operasional Asuransi Syariah Umum Pt. Jaya Proteksi Takaful, h. 6.
untuk meneliti adakah dampak tumbuhnya asuransi syariah pada pemahaman
baik oleh karena itu pemasaran asuransi secara umum dapat dibagi kedalam
beberapa bentuk meode dan strategi distribusinya. Metode pemasaran dalam buku
metode untuk asuransi jiwa dan untuk asuransi umum, dalam asuransi jiwa
pada aspek penjualan tetapi juga pada bagaimana penjualan dalam hal ini agen
cabang (branch office system), sistem keagenan umum (general agency system),
melalui broker asuransi, melalui retail outlet, melalui penjualan langsung (direct
selling), melalui pengiriman surat (direct melling), dan melalui market afiliasi.42
yang seluruh warganyanya adalah Muslim dan juga memasukan unsur keagamaan
syariah.
40
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta, PT Grasindo, 2007), h. 72.
41
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, h. 73.
42
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, h. 93-96.
Penjelasan-penjelasan mengenai kedua variabel diatas yang dinamakan
peneliti atau kerangka konsep dalam penelitian ini yang akan dibahas selanjutnya.
B. Definisi Operasional
tidak hanya pada sisi pengetahuan diri sendiri melainkan juga bisa dia
bercampur untuk waktu yang cukup lama, mereka sadar bahwa mereka
nilai-nilai hukum dan cenderung memiliki sifat-sifat homogen, baik dalam hal
Definisi operaisonal ini dapat membangun suatu teori baru atau dapat
tingkat ketertarikan nasabah terhadap asuransi lebih terdiri dari lima faktor yaitu
Menurut hasil survei OJK bahwa masih rendahnya angka melek informasi
8.000 responden dan hasilnya pada tingkat pemahaman layanan perbankan 21,8%,
asuransi 17,84%, perusahaan pembiayaan 9,8%, dana pensiun 7,13%, pasar modal
Direktur OJK mengatakan bahwa itu tandanya sedikit sekali orang paham
asuransi misalnya hanya 12 orang yang memanfaatkan jasa layanan asuransi dari
Selain itu untuk membuktikan dan menjadi bahan rujukan penelitian ini
dibuat juga suatu kajian penelitian terdahulu untuk melihat adanya keterkaitan dan
perbedaan dengan penelitian ini baik dari jurnal mapun penelitian lainnya.
1. Jurnal Ilmiah
43
Yanu Pangestu Nugroho, faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam membeli
produk asuransi Mitra Iqra (studi: AJB Bumiputera 1912 divisi syariah), “ (skripsi fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014)”, h. 11.
44
Miftahul Ulum, bagaimana pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan, ini surveinya, ?,
diakses pada Selasa, 22 April 2014 21.05 WIB dari Bisnis.com.
45
Miftahul Ulum, bagaimana pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan, ini surveinya, ?,
diakses pada Selasa, 22 April 2014 21.05 WIB dari Bisnis.com.
Hermawati dalam jurnal asuransi dan manajemen risiko Volume 1, No 1,
dalam hal ini adalah usia, gender dan tingkat pendidikan terhadap kesadaran
data. Pengetahuan konsumen diukur dari pengenalan berbagai jenis asuransi jiwa
pemahaman berbagai aturan yang terdapat dalam jual beli asuransi jiwa.
pengetahuan dan pemahaman akan asuransi jiwa pada berbagai usia responden.
tuliskan oleh Harviz Akbar Haroni Doli H. Ritonga dalam jurnal Jurnal
kinerja, pelayanan, promosi dan fakta-faka kesehatan etnis Cina terhadap presepsi
pekerja, pengusaha dan pekerja lainnya. Peneliti menggunakan data primer dan di
peroleh dari wawancara, observasi dan kuisoner. Metode yang digunakan adalah
non probality sample. Untuk proses data peneliti menggun akan ordinary least
square. Hails penelitian ini adalah hubungan positif anatara variabel kinerja,
tesis maupun desertasi yang sudah dilakukan, sehingga menjadi jelas bagaimana
Cakranegara.
sampel sebanyak 110 orang responden, dengan rincian 20 orang dari peserta
asuransi syariah dan sisanya dari yang non-peserta asuransi syariah. Metode
sampling).
teori yang dipakai untuk membedah pokok permasalahan yang ada adalah
masyarakat kota mataram berasuransi dan hanya melihat respon positif atau
berbeda jika peneliti ini menggunakan acak sederhana maka penenlitian yang
Selian itu teori yang diguankan adalah teori dari prilaku konsumen
dari Hiebert dan Carpenter. Segi kesamaan penelitian ini adalah sama-sama
mengjadikan variabel asuransi syariah sebagai variabel depeden dan juga sampel
Asuransi Syariah
Pendidikan
Pemahaman Masyarakat Pedesaan
Keagamaan
Presentase
Indikator pemahaman
Jenis kelamin
Persepsi Pengetahuan
1. Kesadaran Ketertarikan dan
Keikutsertaan2.
3.
4. Pengaruh Usia
5.
Penghasilan
indikator dari pemahaman pada penelitian ini di tunjukan dengan empat indikator
utama yaitu pengetahuan, presepsi, tingkat kesadaran, dan ketertarikan untuk ikut
serta. Indikator ini akan di fungsikan untuk melihat tingkat presentase pemahaman
atau tidak.
BAB III
Cirebon Propinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 20.386 ha/m 2, luas tersebut
penduduk seluas 3.450, lahan pertanian seluas 3.222, tanah bengkok seluas 19.341
ha/m2, tanah titi sara seluas 13.428 sarana olahraga seluas 1.400 ha/m2,
perkantoran pemerintah seluas 0,372 ha/m2, sarana publik seperti sekolah seluas
0,735 ha/m2, jalan raya 3.600 ha/m2, dan pemakaman seluas 0,389 ha/m 2 dan
pertokoan seluas 0,462 ha/m2 dan sisanya di pakai untuk sarana lainnya seperti
Balad dan Desa Kepunduan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bobos dan
Desa Cikalahang, sebelah barat berbatasan dengan Desa Cangkoak dan Mandala,
141.3/03-SK RN/RT-Des.
Potensi sumber daya alam yang ada di Desa Dukupuntang berupa
persawahan dengan komoditi berupa padi, kacang merah, jagung dan peternakan
dengan jenisnya ternak Ayam, Sapi, Kerbau, Bebek, Kambing, Burung, dan lain
B. KEPENDUDKAN
Jumlah penduduk menurut data yang tersedia di kantor Desa Dukupuntang adalah laki-laki seban
1. Jumlah Penduduk Desa Dukupuntang
Tabel 03.01
Tabel 03.02
penelitian ini untuk mencari korelasi dan regresikan dengan tingkat pemahaman
mapun simultan, secara parisal berarti mencari satu persatu korelasi dan regresi
antara perempuan dan laki-laki sedangkan secara simultan adalah keseluruhan
untuk melihat korelasi dan regresi baik secara persial mapun simultan dengan
Tabel 03.03
Penggolongan ini juga terkait dengan sampel penelitian ini, jadi untuk tingkat
angkatan kerja akan didapat data pekerjaan dan tingkat pendapatan, dari data ini
akan diteliti korelasi dan regresi baik secara persial maupun simultan dengan
golongkan dari yang terendah yaitu yang tidak tamat SD atau tidak menempuh
jenjang pendidikan sampai S-3 atau gelar doctor dan untuk jumlah terbanyak
sedikit sekali perbandingan dengan jenjang selanjutnya yaitu S-1, S-2, dan S-3
SMA/Sederajat.
Tabel 03.04
meneliti apakan ada hubungan baik secara signifikan atau tidak dengan tingkat
regresi di setiap jenjang pendidikan dari yang terendah yaitu tidak tamat
SD/Sederajat sampai S-3 atau doktor dan juga dilakukan korelasi dan regresi
maka tingkat keagamaan disini adalah tingkat keagamaan agama Islam yang akan
Dukupuntang terhadap asuransis syariah baik secara parsial atau personal setiap
Tabel 03.06
C. Karakteristik Responden
berikut: (1) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, (2) Jumlah penduduk
berdasarkan agama (3) Jumlah penduduk berdasarkan usia, dan (4) Jumlah
peserta asuransi yaitu 21 tahun atau sudah menikah. Jumlah penduduk Desa
1.245 Jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 445 KK. Data
ukuran jumlah ini berdasarkan populasi penelitian ini yaitu berjumlah 1.245
orang dengan jumlah KK sebanyak 455 di 15 RT. Populasi yang diambil adalah
tingkat kesalahan 10% maka jumlah sampel penelitian ini adalah sebesar 0.13 x
455 = 60 orang.
Hal ini dimaksudkan dengan alasan agar dapat mewakili masyarakat desa
Gambar 03.03
Populasi
RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT 6 RT 7 RT 8
RT 9 RT 10 RT 11 RT 12 RT 13 RT 14 RT 15
46
Sofan Effendi Tukiran (ed), Metode Penelitian Survei, (Jakarta, LP3S, 2012) , cet. ke tujuh, h. 178.
AJEN MUKAROM, ANALISIS PERSEPSI PETANI TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN
47
SYARIAH (Studi Kasus di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor), (Skripsi S1 FAKULTAS EKONOMI DAN
MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR, 2009), h. 39.
Masing-masing diambil sejumlah 4 sampel yaitu 2 dari laki-laki dan dua
orang dari perempuan dari 15 RT jadi total semua responden baik laki-laki mapun
data yang di dapatkan peneliti, berdasarkan sisi validitas dapat diuji melalui
Validitas dan reabilitas data dapat diketahui dari perbandinagn antara nilai tabel
dengan nilai hasil uji statistik melalui SPSS, jika hasilnya nilai hitung itu lebih
besar dari nilai tabel maka data itu dianggap sebagai data yang valid dan
reliabel.48
Skala untuk pengukuran kuisoner ini sendiri akan di nilai sendiri oleh
peneliti berdasarkan skala likert dengan alternatif lima jawaban yaitu nilai untuk
sangat setuju atau sangat sering adalah 5, untuk setuju atau sering adalah 4, untuk
tidak setuju atau cukup sering adalah 3, untuk sangat tidak setuju atau tidak
pernah adalah 2 dan terakhir niali untuk netral atau tidak tahu adalah 1.
48
Ety ., DKK, Metodologi Penelitian Bisnis (dengan aplikasi spss), (Jakarta, Mitra Wacana Media,
2009), edisi revisi, h. 64 .
BAB IV
ANALISIS DATA
reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien
reliabilitas. Secara teori besar dari koefisien reliabilitas antara 0,00 - 1,00 dan
kofisien sempurna tidak pernah tercapai serta koefisien yang menunujkan angka
dengan memberikan suatu tes pada sejumlah subjek dan kemudian tes tersebut
dibagi menjadi dua bagian yang sama besar. Hasil bagian pertama kemudian
dibandingkan dengan hasil bagian kedua, membagi suatu tes menjadi dua bagian
dapat dilakukan secara random dengan menggunakan metode ganjil dan genap.
lihat mengguankan koefisien alpha (α) yang diberikan oleh Cronbach’s (1951)
sebagai berikut49
49
Ety ., DKK, Metodologi Penelitian Bisnis (dengan aplikasi spss), h. 53.
2 [σ 2
– (σ 2α 2)]
x y1 y2
α=
σ x2
Dimana :
Dari hasil uji reliabilitas melalui SPSS dapat diketahui bahwa derajat
koefisen alpha (σ) sebesar 0,799 atau 79,9% artinya bahwa data yang disajikan
dalam penelitian ini telah reliabel karena menurut Kaplan dan Saccuzo dalam
buku Ety Rochaety bahwa koefisien reliabilitas yang dianggap baik adalah
berkisar antara 0,70-0,80.50 Akan tetapi karena ada pertanyaan yang tidak valid
itu mengukur apa yang ingin di ukur. Alat validitas yang dipilih dalam penelitian
yang lebih rinci bahwa validitas konstruk memiliki beberapa langkah52 tetapi
dalam penelitian ini secara khusus akan memilih langkah pertama yaitu mencarai
definisi teori terkait penelitian dalam hal ni adalah teori pemahaman yang di
50
Ety ., DKK, Metodologi Penelitian Bisnis (dengan aplikasi spss), h. 56.
51
Sofan Effendi Tukiran (ed), metode penelitian survei, h. 126.
52
Langkah tersebut dapat dipilih tiga laternatif yaitu pertama mencarai definisi teori tersebut, kedua
mendefinisikan sendiri dengan bantuan wawacara kepada para ahli dan ketiga menanyakan langsung definisi
kerangka konsep tersebut kepada calaon responden. (Sofan Effendi Tukiran (ed),h. 127).
antara komponen-komponen konstruk yang satu dengan yang lainnya, maka
Dari hasil perhitungan diatas dengan SPSS maka didapat data sebagi berikut
Tabel 04.01
Uji validitas kuisoner
Pernyataan 1 0.483
Pernyataan 2 0.608
Pernyataan 3 0.563
Pernyataan 4 0.442
Pernyataan 5 0.232
Pernyataan 6 0.609
Pernyataan 7 0.648
Pernyataan 8 0.617
Pernyataan 9 0.140
Pernyataan 10 0.376
aka jalur yang dilihat adalah baris 60-2 = 58 untuk taraf signifikan 5% angka kritiknya adalah 0,2542, sedangkan hubungan a
tidak konsisten dengan pernyataan yang lain dan tidak mengukur aspek yang sama
dengan yang diukur oleh pertanyaan dan pernyataan yang lain oleh karena itu
Tabel 04.02
Uji validitas kuisoner
Pernyataan 1 0.576
Pernyataan 2 0.667
Pernyataan 3 0.501
Pernyataan 4 0.398
Pernyataan 5 0.651
Pernyataan 6 0.672
Pernyataan 7 0.569
Pernyataan 8 0.328
Pernyataan 10 0.576
korelasi dan validitas kontruk karena diatas dari angka kritik yaitu 0,2542 setelah
berdasarkan grafik dan presentase, pertama adalah data mengenai individu yang
ditawari asuransi dan menolaknya atau ikut serta, ke-dua data individu yang ikut
asuransi syariah dan tidak ikut asuransi syariah, ke-tiga data asuransi yang
data yang mengungkapkan alat sosialisasi yang cocok untuk masyarakat Desa
Dukupuntang serta ke-enam data mengenai seberapa butuhkah masyarakat
terhadap asuransi .
Grafik 04.01
35
30
25 kesehatan
20 pendidikan BPJS
15 kecelakaan
10 THT
5
0
atau tahu tentang asuransi akan tetapi diantara dari mereka tidak mengetahui
secara keseluruhan asuransi itu terutama dari produk asuransi yang ada,
masyarakat lebih banyak mengetahui asuransi sosial seperti BPJS dan asuransi
kesehatan, hal ini wajar karena sosialisasi pemerintah terhadap produk asuransi
sosial dan kesehatan ini lebih gencar baik di media maupun secara langsung
50
40
kesehatan
30 pendidikan
20 THT
kecelakaan
10
memiliki banyak dukungan karena banyak orang yang paham mengenai asuransi
masyarakat untuk menghadapi segala resiko yang terjadi, menurut data ini
masyarakat bahwa kesehatan adalah yang paling utama di banding produk lainnya
dari asuransi.
Grafik 04.03
8
7
6
5
4 ditawari
3
menolak
2
ikut
1
0
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa hanya ada delapan orang
responden yang ditawari asuransi syariah dan satu orang menerima serta tujuh
lainnya menolak dengan alasan ekonomi dan sudah punya asuransi lain.
orang menjawab sangat butuh, 7 orang menjawab butuh, 1 orang menjawab tidak
butuh dan sangat tidak butuh, dan 2 orang menjawab tidak tahu atau netral
Selain itu data ini juga dapat mengindikasikan mengapa pemahaman
Grafik 04.04
60
50
40
30 ikut
tidak
20
10
0
terhadap asuransi syariah, dari 60 responden yang ditanyakan hasilnya hanya satu
orang yang ditawari dan ikut dan lainnya tidak ikut asuransi syariah. berarti dari
hasil ini juga dapat mengetahui hanya beberapa orang saja yang pernah tahu
persuahaan asuransi syariah seperti Takaful syaria life insurance, Bumi Putera
1912 syaria life insurance, dan Prudential syaria life insurance dan sisanya tidak
baik itu cabang maupun perusahaan tersendiri di Indonesia saja sudah mencapai
lebih dari 20 perusahaan, hal ini juga menunjukan rendahnya masyarakat
esadaran akan hal itu dan dapat menyampaikannya kembali pada orang lain. Jadi jika di kaitkan dengan teori ini satu dimen
Grafik 04.05
Grafik alat sosialisasi yang cocok untuk masyarakat Desa Dukupuntang
35
30
agen
25 elektronik
20
cetak
15
internet
10
pemerintah
5
0 cendiawan dll
Grafik itu menunjukan ada dua alat sosialisasi yang menurut masyarakat
Dari data itu dua dantaranya yang memiliki presentase tertinggi adalah oleh
Wajar saja sebenarnya jika masyarakat lebih banyak memilih dua alat itu
yang sangat di hargai, jadi setiap informasi yang di berikan pemerintah menurut
diminati karena alat sosialisasi itu kurang dikenal oleh masyarakat desa
Dukupuntang.
Dari data-data grafik ditas dapa diambil suatu cara untuk menguji hipotesis
penelitian berdasarkan teori yang ada. Bahwa menurut teori pemahaman Hiebert
dan Carpenter menyatakan pemahaman seseorang itu minimal harus memiliki tiga
dimensi pengetahuan akan hal itu yaitu kesadaran akan hal itu dan dapat
menyampaikannya kembali pada orang lain. Artinya jika di rutut dari grafik-
rendah, kemudian kesadaran untuk ikut berasuransi syariah pun sangat rendah
asuransi syariah.
diterima.
Diagram 04.01
Agen
6 2 6 media elektronik
media cetak internet teman
17
38 saudara
3 pemerintah tidak menjawab
6
5
seperti televisi dengan jumlah sebanyak 38 orang di bandingkan media atau alat
Desa Dukupuntang banyak mendapatkan informasi dari pemerintah baik itu dari
aparatur pemerintah maupun sarana lainnya. Jika dilihat data ini bahwa
terlalu jauh satu dengan lainnya baik itu melalui internet, agen, media cetak dan
teman atau saudara. Data ini tidak menunjukan semua responden untuk menjawab
satu pilihan melainkan lebih dari satu pilihan karena di mungkinkan akan lebih
terbukannya peluang untuk membuka seberapa besar arus informasi yang masuk
ke Desa Dukpuntang.
Kebanyakan yang menjawab lebih dari satu jawaban adalah individu yang
memiliki derajat pendidkan yang tinggi atau memiliki jabatan dan kekayaan yang
lebih di banding yang lainnya walaupun demikian sarana media elektronik dan
pemerintah menjadi adil besar penyaji informasi asuransi bagi masyarakat Desa
Dukupuntang.Hal ini di karenakan akses dari kedua sarana itu mudah dan
Diagram 04.02
Prudential
16 Bumi putera
8 BUMIDA
41 Takaful Alianz lainnya
7 tidak menjawab
3
bumi putera dengan delapan orang yang mengetahuinya. Walaupun data ini
Diagram 04.03
16 sangat setuju
setuju tidak setuju
atau tidak tahu karena berdasarkan data sebelumnya yang telah di sajikan bahwa
banyak masyarakat Desa Dukupuntang yang sedikit sekali paham secara aktif
14
sangat setuju
25 setuju tidak setuju
sangat tidak setuju
netral/tidaktahu
16
4
1
Diagram ini memberikan informasi mengenai pendapat masyarakat terhadap kejujuran perusahaa
dibarengi dengan banyaknya pendapat masyarakat yang menyatakan setuju bahwa
Desa Dukupuntang. Artinya bahwa hubunganya adalah positif dalam artian bahwa
1
1 2
sangat setuju
18 setuju tidak setuju
sangat tidak setuju
netral/tidak tahu
38
Data yang disajikan melalui diagram diatas mengenai perlunya asuransi untuk masa depan dapat
asuransi.
terlalu tinggi.
Diagram 04.06
16
sangat setuju
20 setuju
tidak setuju
sangat tidak setuju netral/tidak tahu
4
17
sosialisasi yang telah dilakukan beberapa pihak termasuk pemerintah. Dari data
ini dapat diketahui bahwa sosialisasi yang telah dilakukan itu mengecewakan
tersebut walaupun sebagian besar juga menyatakan netral atau tidak tahu.
informasi yang didapat dengan hasil bahwa media elektronik lah yang berperan
PENUTUP
A. Kesimpulan
berdasarkan data yang telah di analisis pada bab IV adalah faktor sosialisai
3. Teori yang mendukung pendapat tesebut yang telah di sajkan pada bab II
4. Berdasarkan hasil ini di dapat suatu pengembangan teori dari teori Hiebert
rendah yaitu pemahaman yang sekedar tahu saja mengenai suatu hal
orang lain.
B. Saran
semua pihak dan demi bermanfaatnya penelitian ini agar bisa digunakan bersama
yang lain pada objek penelitian yang berbeda dan lebih luas cakupannya.
Ada beberapa saran dari peneliti terkait kesimpulan akhir penelitian ini
asuransi terutama asuransi syariah dalam hal ini dan tidak hanya
Dahlan, Abdul Azid, Dkk, ed. , Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta, ichtiar baru
van hocve, 1996.
Ety ., DKK, Metodologi Penelitian Bisnis (dengan aplikasi spss), edisi revisi,
Jakarta, Mitra Wacana Media, 2009.
Ganie, Junaedi, Dkk, Hukum Asuransi Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika, 2011.
Haryanto, teori hirarki kebutuhan maslow, diakses pada 7 Maret 2014 dari
http://belajarpsikologi.com/teori-hirarki-kebutuhan-maslow.htm .
Idrak, M, Dkk (Tim Peduli Pelajar), Sosiologi Untuk SMA X, XI, XII, Yogyakarta,
Messemedia, 2010.
Marjuniadi, Taufik, Prinsip dan Operasional Asuransi Syariah Umum Pt. Jaya
Proteksi Takaful, 27 Oktober 2014 Jakarta, FSH UIN JKT, 2014.
Maulan, Rikza, embrio asuransi syariah (sejarah perlindungan insane dalam
Islam), sekretaris Dewan Pengawas Syariah di PT Takaful Indonesia. t.p,
t.th.
Ritonga, Harviz Akbar Haroni Doli H, Persepsi Etnis China Terhadap Perbankan
Syariah Di Kota Medan, jurnal Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1,
No.2, Januari 2013.
Rofei S.Pd, pengertian pemahaman menurut para ahli, diakses pada 24 Oktober
2014 http://akmapala09.blogspot.com/2011/10/pengertian-pemahaman-
menurut-para-ahli.html.
Tukiran, Sofan Effendi (ed), Metode Penelitian Survei, cet ke-ujuh, (Jakarta,
LP3S, 2012.