Anda di halaman 1dari 2

Nama: Hasna Luthfiyah M.

NIM: 11415015

Tugas BI4201 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan perubahan lingkungan yang disebabkan baik secara langsung atau
tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi atmosfer global dan variabilitas
iklim alamu pada periode waktu yang dapat diperbandingkan. Komposisi material atmosfer bumi
berupa gas rumah kaca yang di antaranya terdiri dari karbon dioksida, metana, nitrogen, dan
sebagainya. Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap stabil.
Akan tetapi, konsentrasi Gas Rumah kaca yang semakin meningkat membuat lapisan atmosfer
semakin tebal. Penebalan lapisan atmosfer tersebut menyebabkan jumlah panas bumi yang
terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan peningkatan suhu bumi,
yang disebut dengan pemanasan global.
Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak
hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang
mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti kualitas dan
kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem wilayah pesisir. Salah satu
tantangan yang terbesar yang erat kaitannya dengan perubahan iklim adalah permasalahan
kebakaran lahan. Lahan yang ada perlu dipertahankan fungsinya dan jika memang lahan tersebut
memiliki potensi kebakaran karena rendahnya kandungan air yang ada, maka harus dilakukan
perbaikan sehingga fungsinya dapat terjaga, ini yang sekarang gencar dilakukan dengan restorasi
lahan.
Salah satu isu lingkungan berkaitan dengan produksi pertanian khususnya beras adalah
anggapan bahwa kegiatan budidaya padi sawah penyebab utama peningkatan pemanasan global.
Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan emisi metana (CH4) yang tinggi dari tanah
sawah beririgasi. Metana (CH4) merupakan salah satu gas rumah kaca utama yang dapat menyerap
radiasi infra merah sehingga berkontribusi terhadap pemanasan global. yebabkan penurunan hasil
gabah. Tanah sawah diperkirakan menyumbangkan 20-120 juta ton CH4 ke atmosfer, atau sekitar
12,5% dari sumber total tahunan yaitu sekitar 470- 650 juta ton CH4. Emisi total tersebut berasal
dari total luasan lahan dunia yang digunakan untuk budidaya padi sawah yang mencapai 1,45 x 106
km2 atau sekitar 10% dari total lahan pertanian dunia. Menghadapi permasalahan tentang upaya
peningkatan produksi padi pada satu sisi, serta upaya menanggulangi kerusakan lingkungan akibat
pencemaran dari sektor pertanian pada sisi lainnya, adalah sebuah dilema, sehingga perlu pemikiran
yang serius untuk mengatasi persoalan tersebut. Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan emisi gas metana antara sistem pertanian organik dan sistem pertanian
konvensional. Rerata emisi gas metana dari budidaya padi sawah secara organik adalah sebesar
36,3x10-7 Tg CH4/(ha.tahun) dan dari padi konvensional 30,5x10-7 Tg CH4/(ha.tahun).
Namun disisi lain, pertanian organik juga menawarkan harapan dalam mengatasi pemanasan
global. Pertanian organik lewat manajemen tanahnya tidak hanya memperkecil penggunaan bahan
bakar fosil, tapi juga menyerap karbon dioksida dan udara penyimpanannya sebagai karbon di dalam
tanah. Maka dari itu, saat ini pertanian organik berperan besar dalam menyelamatkan Bumi dari
pemanasan global. Sebagai tambahan, beberapa riset juga telah menunjukkan bahwa pertanian
organik lebih dapat bertahan di kondisi cuaca buruk, dengan hasil panen yang lebih besar daripada
pertanian konvensional.
Menurut saya, perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk menentukan apakah pertanian organik
sebagai penyebab perubahan iklim atau tidak. Selain itu, perlu ditinjau lebih dalam lagi mengenai
kelebihan dan kekurangan budidaya menggunakan sistem organik.

Anda mungkin juga menyukai