Anda di halaman 1dari 18

PRE PLANNING DAN SATUAN ACARA PENULUHAN (SAP) PENDIDIKAN

KESEHATAN DIET HIPERTENSI DAN PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI


HIPERTENSI

DI SUSUN

OLEH

KELOMPOK II
1. Frangky Hilala, S.Kep 9. Dea N. Rahman, S.Kep
2. Rahmawaty Lawuo, S.Kep 10. Nur Amalia Akuba, S.Kep
3. Wahyuni Kidamu, S.Kep 11. Fanny A. Ahmad, S.Kep
4. Nurain Arbabu, S.Kep 12. Fadillah I. Hunta , S.Kep
5. Rizki R. Badjuka, S.Kep 13. Nazli Hasni, S.Kep
6. Devi Utami Gobel, S.Kep 14. Melindawaty Mohamad, S.Kep
7. Nur Alvia Saleh, S.Kep 15. Sri Meylan Haras, S.Kep
8. Sitti Rahma Putri Maliki, S.Kep 16. Tiwi S. Y. Dukalang, S.Kep

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
PRE PLANNING PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DIET HIPERTENSI &
PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI HIPERTENSI DI DESA BOLUDAWA
KEC KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

A. PENDAHULUAN

Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada

masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat

kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan

menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai

mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. Kegiatan praktek

keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa keperawatan UNG sejak tanggal 14

Juni sampai 30 juli 2021 meliputi serangkaian kegiatan yang dilaksanakan melalui pendekatan

pada masyarakat untuk memberikan informasi kesehatan yang akurat tentang masalah-masalah

kesehatan yang ada pada masyarakat sehingga upaya preventif, promotif, dan kuratif serta

rehabilitatif dapat dicapai seoptimal mungkin.

Pada saat dilakukan pendataan didapatkan adanya beberapa permasalahan diantaranya

beberapa lansia yang menderita penyakit hipertensi. Menyikapi hal tersebut diatas, maka kami

melakukan intervensi berupa penyuluhan kesehatan dan penatalaksanaan non farmakologi

hipertensi, dimana kegiatan tersebut juga terintegrasi dengan program puskesmas suwawa

B. TUJUAN UMUM

Terciptanya pola hidup sehat pada lansia terutama penderita hipertensi dalam rangka untuk

meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

C. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan tentang Diet pada pasien hipertensi dan

penatalaksanaan non farmakologi menggunakan air rebusan daun seledri diharapkan lansia akan

1. Mengetahui pentingnya diet hipertensi dan penatalaksanaan non farmakologi menggunakan

air rebusan daun seledri pada lansia penderita hipertensi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Lansia akan termotivasi untuk melakukan diet hipertensi dan penatalaksanaan non

farmakologi menggunakan air rebusan daun seledri di rumah masing-masing.

3. Mengetahui pentingnya kesehatan untuk mengontrol hipertensi pada lansia.

D. SASARAN DAN TARGET

Sasaran : Lansia yang menderita hipertensi

Target : Terciptanya pola hidup sehat pada lansia terutama penderita hipertensi dalam

rangka untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

E. SRATEGI PELAKSANAAN
1. Metode
a) Melakukan pertemuan dengan warga pada saat MMD I dan dengan seluruh aparat desa,
camat dan puskesmas untuk menentukan waktu, sasaran, target dan tujuan pelaksanaan
kegiatan.
b) Mengumumkan kepada masyarakat tentang hasil pertemuan dengan kepala desa, pihak
puskesmas suwawa dan rencana waktu pelaksanaan kegiatan pelaksanaan penyuluhan
kesehatan dan penatalaksanaan non farmakologi hipertensi
c) Melakukan kegiatan tempat pelaksanaan penyuluhan kesehatan dan penatalaksanaan non
farmakologi di kantor desa boludawa
2. Strategi Evaluasi
Evaluasi Struktur
a) 60% lansia yang menderita hipertensi berperan aktif dalam kegiatan yang direncanakan
minimal dengan mengikuti pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan dan
penatalaksanaan non farmakologi hipertensi
b) Acara berlamgsung sesuai dengan waktu yang ditentukan
c) Mahasiswa dapat meningkatkan motivasi lansia yang menderita hipertensi untuk
mempraktekan di rumah masing-masing
Evaluasi Proses
a) 60% lansia yang menderita hipertensi melakukan kegiatan yang dijadwalkan
b) Waktu dan tempat
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kamis 1 Juli 2021 mulai pukul 08.00-10.00 Wita
bertempat di aula Puskesmas Suwawa.
c) Alat-alat
Alat-alat yang digunakan selama kegiatan berupa kompor, panci, gelas, daun seledri, air
bersih
d) Pembagian Tugas
Penanggung jawab kegiatan : Kepala Desa dan pihak puskesmas suwawa
Mahasiswa :
LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN
PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI DI DESA BOLUDAWA
KEC KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

HARI/TANGGAL : Kamis, 1 Juli 2021

WAKTU : 08.00-10.00 Wita

TEMPAT : Desa Boludawa Kecamatan Suwawa

1. PERSIAPAN

a) Tanggal 30 juni 2021 dilakukan pengumuman kepada kepala desa dan beberapa lansia yang

menderita hipertensi

b) Sehari sebelum kegiatan dilakukan pengumuman/penyampaian pada lansia yang menderita

hipertensi melalui kepala dusun

c) Tanggal 1 Juli 2021 kegiatan penyuluhan kesehatan dan penatalaksanaan non farmakologi

dilaksanakan

2. PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan dimulai tepat pada waktunya di Kantor Desa Boludawa

3. EVALUASI

a) Struktur

 60% lansa ikut terlibat dalam kegiatan pelaksanaan penyuluhan kesehatan dan

penatalaksanaan non farmakologi dari hipertensi

 Acara berlangsung dengan lancar sesuai dengan waktu yang ditetapkan

b) Proses

 Lansia yang menderita hipertensi melakukan kegiatan yang dijadwalkan

c) Hasil

Lansia yang menderita hipertensi dapat menerapkan pola hidup yang sehat agar tekanan

darah terkontrol dengan baik.


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Diet Hipertensi (Dietary Approaches to Stop Hypertension) & Penatalaksanaan Non


Farmakologi Hipertensi

Oleh

KELOMPOK 2

1. Frangky Hilala, S.Kep 9. Dea N. Rahman, S.Kep


2. Rahmawaty Lawuo, S.Kep 10. Nur Amalia Akuba, S.Kep
3. Wahyuni Kidamu, S.Kep 11. Fanny A. Ahmad, S.Kep
4. Nurain Arbabu, S.Kep 12. Fadillah I. Hunta , S.Kep
5. Rizki R. Badjuka, S.Kep 13. Nazli Hasni, S.Kep
6. Devi Utami Gobel, S.Kep 14. Melindawaty Mohamad, S.Kep
7. Nur Alvia Saleh, S.Kep 15. Sri Meylan Haras, S.Kep
8. Sitti Rahma Putri Maliki, S.Kep 16. Tiwi S. Y. Dukalang, S.Kep

Program Studi Ners

Fakultas Olahraga dan Kesehatan

Universitas Negeri Gorontalo

2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Pokok Pembahas : Diet Hipertensi & Penatalaksanaan Non Farmakologi Hipertesi


Sub pokok pembahasan :
1. Pengertian, Penyebab, Manifestasi Hipertensi
2. Pengertian Diet Hipertensi
3. Manfaat Diet Hipertensi
4. Makanan Untuk Penderita Hipertensi
5. Minuman untuk Penderita hipertensi
6. Penatalaksanaan Non Farmakologi hipertensi
Sasaran : Masyarakat Desa Boludawa
Hari/tanggal : Kamis, 1 Juli 2021
Tempat : Aula Puskesmas Suwawa
Pukul : 08.00-10.00 Wita
Penyuluh : Kelompok 2
A. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang cara Diet Hipertensi &
Penatalaksanaan Non Farmakologi Hipertensi , diharapkan ibu/bapak mampu memahami
dan dapat melaksanakan Diet Hipertensi & Penatalaksanaan Non Farmakologi Hipertensi
dengan benar.
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan Pengertian, Penyebab, Manifestasi Hipertensi
2. Menyebutkan pengertian Diet Hipetensi
3. Menyebutkan Manfaat Diet Hipertensi
4. Menyebutkan Makanan untuk Diet Hipertensi
5. Menyebutkan minuman untuk Diet Hipertensi
6. Penatalaksanaan Non Farmakologi hipertensi berupa rebusan daun seledri pada
lansia
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian , Penyebab, Manifestasi Hipertensi
2. Pengertian Diet Hipertensi
3. Manfaat Diet Hipertensi
4. Makanan untuk Hipertensi
5. Minuman untuk Hipertensi

6. Penatalaksanaan Non Farmakologi hipertensi berupa rebusan daun seledri pada lansia

C. Media
 Leaflet
D. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab
E. Setting Tempat

: Moderator

:Banner

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

F. Pengorganisasi
 Moderator: Rizki R. Badjuka
 Penyuluh : Fanny A. Ahmad
 Fasilitator: Nur Amalia Akuba
 Observer : Wahyuni Kidamu

Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Materi Waktu

1 Pembukaan 1. Ucapan salam 5


2. Perkenalkan diri dan anggota menit
3. Menyampaikan tujuan
4. Menjelaskan topik penyuluhan
5. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 1. Menjelaskan Pengertian, Penyebab, Manifestasi 20
penyuluhan Hipertensi menit
2. Menyebutkan pengertian Diet Hipetensi
3. Menyebutkan Manfaat Diet Hipertensi
4. Menyebutkan Makanan untuk Diet Hipertensi
5. Menyebutkan Makanan untuk Diet Hipertensi
6. Penatalaksanaan Non Farmakologi hipertensi

3 Penutup 1. Tanya jawab 5


2. Menyimpulkan hasil penyuluhan menit
3. Evaluasi kepada peserta
4. Salam penutup
H. Evaluasi Lisan
1. Apa Pengertian, gejala Hipertensi?
2. Apa pengertian Diet Hipetensi?
3. Apa Saja Manfaat Diet Hipertensi ?
4. Sebutkan Makanan untuk Diet Hipertensi ?
5. Sebutkan Minuman untuk Diet Hipertensi?
6. Sebutkan Penatalaksanaan Non Farmakologi hipertensi

I. Materi : terlampir
DIET HIPERTENSI

A. Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh
darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. (Uliatiningsih, 2019)
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang
memberi gejala berlanjut pada suatu organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat
seperti stroke (terjadi pada otak dan berdampak pada kematian yang tinggi), penyakit
jantung koroner (terjadi pada kerusakan pembuluh darah jantung) serta penyempitan
ventrikel kiri/ bilik kiri (terjadi pada otot jantung). Letak setiap payudara terletak pada
sternum dan meluas setinggi kosta ke II dan ke VI. Payudara ini terletak pada fascia
superfisialis pada dinding rongga dada yang disangga oleh ligamentum suspensorium.
(Dewi, 2017)
2. Penyebab/pencetus
Hipertensi dipicu oleh beberapa faktor risiko, seperti faktor genetik, obesitas,
kelebihan asupan natrium, dislipidemia, kurangnya aktivitas fisik, dan defisiensi vitamin
D. Rendahnya pengetahuan tenaga kesehatan, pasien, dan masyarakat tentang hipertensi
merupakan penyebab utama tidak terkontrolnya tekanan darah, terutama pada pasien
hipertensi di Asia.Umumnya, seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan
darah berada di atas 140/90 mmHg. (Sudarsono, 2017)
Faktor-faktor non-diet yang dapat memperberat hipertensi seperti kegemukan,
kebiasaan merokok, kurang istirahat, stres yang berlebihan (distress) dan kebiasaan
minum-minuman beralkohol. (Dewi, 2017)
3. Manifestasi Klinis Hipertensi
Menurut Nurarif (2016), tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
1. Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan

peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika

tekanan darah tidak teratur.

2. Gejala yang lazim Seing dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai

hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataanya ini

merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari

pertolongan medis. Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :

a. Mengeluh sakit kepala, pusing

b. Lemas, kelelahan

c. Sesak nafas

d. Gelisah

e. Mual

f. Muntah

g. Epistaksis

h. Kesadaran menurun

B. Diet Hipertensi (DASH)


1. Pengertian Diet DASH
Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), yang merupakan diet
sayuran serta buah yang banyak mengandung serat pangan (30 gram/hari) dan mineral
tertentu (kalium, magnesium serta kalsium) sementara asupan garamnya dibatasi.
(Uliatiningsih, 2019)
C. Manfaat Diet DASH
Manfaat Diet DASH ini tidak hanya mengontroltekanan darah agar mencapai dalam
kisaran normal atau terkontrol, namun juga berperan dalam pencegahan hipertensi.
(Uliatiningsih, 2019)
Diet DASH (Dietary Approaches to stop Hypertension) merupakan suatu diet yang
untuk menghentikan tekanan darah tinggi. (Dewi, 2017)
D. Makanan dan Minuman Untuk Diet DASH
Prinsip diet DASH adalah tinggi bahan makanan yang berasal dari buah dan sayuran,
dengan menggunakan produk susu rendah lemak, serta konsumsi ikan secukupnya, kacang
dan unggas yang bersumber Saturated Fatty Acid (SAFA).

Berikut Contoh Makanan:

Kandungan
No Jenis makanan Gambar Serat dan
kalsium

1. Buah:

1. Pepaya 8,85
gram/100
gram
papaya

2. Alpukat

7 gram/100
gram
alpukat

2. Sayur:

1. Wortel

2,8
gram/100
gram wortel

2. Bayam Hijau

2,2
gram/100
gram bayam

3. Kacang dan Umbi-


umbian:

1. Kacang Merah
25 gram/100
gram
kacang
merah

2. Ubi Jalar

3 gram/100
gram ubi

0,5
gram/100
3. Labu
gram labu
7 gram/100
gram roti
4. Roti Gandum

4. Minuman:

1. Susu Rendah
Lemak
290 mg
kalsium/
100 ml susu

2. Susu Almond
102 mg
kalsium, 0,5
gram serat/
240 ml susu

E. Penatalaksanaan Non Farmakologi hipertensi


1. Pengertian Non Farmakologi
Terapi non farmakologis adalah terapi pengobatan tanpa menggunakan obat-obatan. Salah
satu alternatif yang tepat untuk menurunkan tekanan darah tanpa ketergantungan obat dan
efek samping adalah dengan menggunakan non farmakologis. Terapi non farmakologi
mempunyai efek relaksasi untuk tubuh dan mampu menurunkan kadar natrium dalam darah
sehinga mampu mengendalikan tekanan darah (Yulia, 2016).

2. Penatalaksanaan Non Farmakologi Hipertensi


1) Rebusan Air Daun Seledri
(1) Pengertian daun seledri
Seledri atau celery ( Apium graveolens ) merupakan salah satu dari jenis terapi
herbal untuk menangani penyakit hipertensi. Daun seledri dikatakan memiliki
kandungan Apigenin yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan
Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau merelaksasi pembuluh
darah. Zat tersebut yang mengatur aliran darah sehingga memungkinkan pembuluh
darah membesar dan mengurangi tekanan darah. (Asmawati, 2015).
(2) Manfaat Daun Seledri
Menurut Sukahor (2016) Manfaat Daun seledri antara lain:

1. Menurunkan tekanan darah


Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak seledri diyakini bisa membantu
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Seledri juga diketahui
mengandung berbagai nutrisi, seperti vitamin dan mineral yang dapat memelihara
kesehatan ginjal. Bahan ini dapat diolah dalam bentuk jus, hingga suplemen.
2. Mencegah kanker
Ekstrak daun seledri juga sering dimanfaatkan sebagai obat antikanker.
Dalam suatu penelitian, ekstrak daun seledri menunjukkan potensi untuk
menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker di sekitar perut.
3. Melancarkan pencernaan
Kandungan polisakarida berbasis pektin di dalam daun seledri bisa
membantu melancarkan pencernaan, mencegah penyakit maag, memperbaiki
lapisan lambung yang rusak dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.
4. Meredakan nyeri haid
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang
mengandung biji seledri dengan campuran beberapa bahan lain, bisa mengurangi
intensitas dan lamanya rasa nyeri yang dirasakan saat haid.
5. Mengusir nyamuk
Menurut penelitian, gel pengusir nyamuk dengan kandungan ekstrak
seledri mampu bertahan lebih dari 4 jam. Efektivitas seledri dengan campuran
bahan antinyamuk lainnya, cukup tinggi dalam mengusir nyamuk.
Selain beberapa manfaat di atas, seledri juga diduga dapat membantu
mengatasi sakit kepala, tidak nafsu makan, kelelahan, menyuburkan rambut bayi,
dan melancarkan buang air besar. Seledri juga diyakini dapat membuat tubuh
lebih rileks dan tidur lebih nyenyak, karena kemampuannya sebagai pelemas atau
relaksan otot.
(3)Alat dan Bahan
Alat :
1. Kompor
2. Panci
3. Gelas
Bahan :
1. Air bersih 400 ml
2. Daun seledri 75-100 gr (1 ikat)
(4) Cara Kerja
1. Siapkan peralatan
2. Cuci tangan bersih
3. Sediakan seledri sebanyak 100 gr lalu dicuci bersih
4. Rebus seledri tersebut dengan air 400 ml hingga menjadi 300 ml
5. Tuangkan ke dalam gelas masing – masing 150 ml
6. Minum setiap pagi dan sore
7. Di minum selama 7 hari secara teratur
8. Ukur tekanan darah
(5) Indikasi
Klien yang menderita hipertensi
(6) Kontra indikasi
1. Alergi
2. Memicu iritasi kulit
3. Mengganggu pencernaan

DAFTAR PUSTAKA

Asmawati, Puwarti, & Handayani. (2015). Efektivitas Rebusan Seledri Dalam Menurunkan
Tekanan Darah Pada Lansia Penderita hipertensi Di Posyandu Lansia Kelurahan Pajar bulan
Kecamatan Way Tenong Lampung Barat. Kesehatan, 130–136.

Fretika Utami Dewi. 2017. Pengaruh Pemberian Diet Dash Terhadap Perubahan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Pahandut Palangka Raya. Jurnal Forum Kesehatan.
Vol (1): 1.

Nurarif, A.H., & Kusuma, H., (2016). Asuhan Keperawatan Praktis. Yogyakarta: Mediaction.

Rita Uliatiningsih. 2019. Pengaruh Edukasi Diet Dash (Dietary Approaches To Stop Hypertension)
Terhadap Kepatuhan Diet Dan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rumkital
Marinir
Cilandak. J. Gipas. Vol (3): 1

Rista Apriana. 2017. Hubungan Penerapan Metode Dash (Dietary Approach To Stop
Hypertension)
Dengan Tingkat Hipertensi. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan. Vol (15): 3.

Erica Kusuma Rahayu Sudarsono. 2017. Peningkatan Pengetahuan tentang Hipertensi Guna
Perbaikan Tekanan Darah pada Anak Muda di Dusun Japanan, Margodadi, Sayegan, Sleman,
Yogyakarta. Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol (3): 1.

Yuliza E, Sabrian F, Hasanah O. Efektivitas Sari Buah Pepaya Mengkal (Carica Papaya) Terhadap
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi. 2016.

Anda mungkin juga menyukai