KELOMPOK 1:
- Alfi Sustikarni putri (2)
- Alik Amanda (3)
- Afis Karima (1)
- Sundari
- Zahwa Fira Niz’ah (44)
- Yasmine Nurul Azmi (43)
- Wawan Islami (42)
- Ulfa Sofiani (41)
- Suci Febria Andriani (40)
- Rizqicha Amaliana Sukmawantie (39)
- Rizky Putri Nilamsari (38)
- Rizki Ramdani Hidayat (37)
- Riamah (36)
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Purwanto,1994).
Tujuan komunikasi
1. Untuk menemukan
2. Untuk berhubungan
3. Untuk meyakinkan
4. Untuk bermain
5. Untuk pertumbuhan
6. Untuk menjaga harga diri
Faktor-faktor yg mempengaruhi proses komunikasi :
1. Usia
2. Persepsi
3. Nilai
4. Kebudayaan
5. Pengetahuan
6. Lingkungan
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan
sebagainya.
3. Hambatan Semantik
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua
yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya;
perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan
1. Dimensi respon
Respon perawat yg ikhlas, menghargai, empati dan konkrit.
Dimensi respon sgt penting pd awal b/g klien u/ membina hubungan saling percaya &
komunikasi yg terbuka.Respon ini hrs dipertahankan sampai pd akhir hubungan
2. Dimensi Tindakan
Dimensi tindakan tdd: konfrontasi,keterbukaan,emotional chatarsis dan bermain peran
a. Konfrontasi
ekspresi perasaan perawat ttg prilaku klien yg tdk sesuai
b. Kesegeraan
Berfokus pd interaksi dan hub perawat-klien saat ini
c. Ketebukaan
Perawat hrs terbuka dlm memberikan informasi ttg dirinya, ideal diri,perasaan, sikap
dan nilai yg dianutnya
d. Emotional Chatarsis
Tjd jika klien diminta bicara ttg hal yg sgt mengganggu dirinya
e. Bemain peran
Melakukan peran pd situasi tertentu
1. Ikhlas ( genuness)
Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien baru bisa diterima dan pendekatan
individu dengan verabal maupun non verbal akan memberikan bantuan kepada pasien
untuk mengkomunikasikan kondisinya secara tepat
2. Empati ( emphty)
Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi pasien. Objektif dalam memberikan
penilian pada mkondisi pasien yang tidak berlebihan.
3. Hangat ( warmth)
Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan [asien dapat memberikan dan
mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa mengekspresikan
perasaannya yang lebih mendalam
4. Kejujuran
kejujuran sangat penting karena tanpa adanya kejujuraan mustahil terbina hubungan
saling percaya. Seseorang akan menaruh rasa peracaya pada lawan bicara yang terbuka
dan mempunyai respon yabg tida dibuat-buat, sebaliknya dia akan berhati-hatipada
lawan bicara yang terlalu halus sehingga sering menyembunyikan isi hatinya yang
sebenarnya dengan kata-kata atau sikap yang tidak jujur. ( rahmat, j. 1996 dlam sryani
2005)
5. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif. Perawat harus menggunakan kata-kata yang
mudah dipahami oleh perawat dan tuidak berbelit-belit.
6. Bersikap positif. Bersikap positif terhadap apa saja yang dikatakan dan disampaikan
leawat komunikasi sehingga membina hubungan saling percaya.
7. Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien.perawat harus mampu melihat
permasalahan yang sedang dihadapi dari sudut pandang klien. Untuk itu perwat haarus
mampu memahamidan memiliki kemampuan mendegarkan dengan baik dan penuh
perhatian.