Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MINING SURVEY DI PIT LIMUN


PT. SERINDING SUMBER MAKMUR (PT. SSM)

Oleh:
JERI KUSNADI
3022018449

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG

PT.SERINDING SUMBER MAKMUR (PT.SSM)

Oleh :
JERI KUSNADI
3022018449

Disetujui:
Dosen Pembimbing Dosen Penguji

Maya Santi, S.Pd., MT. Syarifah Aqla, S.Pd., MT.


198803152019032011 198906232019032015

Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan

Herman, S, Si., MT.


198809192019031014

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG

PT.SERINDING SUMBER MAKMUR (PT.SSM)

Oleh :
JERI KUSNADI
3022018449

Disetujui:
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Tommy Jan, ST
Maya Santi, S.Pd., MT.
Engineering&Production
198803152019032011

Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan

Herman, S, Si., MT.


198809192019031014

ii
RINGKASAN

PT. SSM terletak di kecamatan sandai, kabupaten ketapang, provinsi


Kalimantan barat. Metode penambangan di PT. SSM mengunakan metode open pit
(tambang terbuka). Dalam dunia pertambangan mining survey merupakan pekerjaan
yang wajib ada di pertambangan. Karena pekerjaan di mining survey mencakup
menyelidiki, mengukur, memeriksa, dan meninjau lokasi atau area pertambangan.
Tujuan umum penulis mengambil judul Mining Survey adalah untuk mengetahui
kemajuan atau progress penambangan di PT.SSM dengan menggunakan alat-alat
survey di PT.SSM dan untuk mengetahui volume ore dan waste yang diambil.
Sedangkan tujuan khusus untuk mengetahui metode-metode yang digunakan dalam
mining survey, mengetahui alat-alat yang digunakan dimining survey, mengaplikasikan
data gambar ke lapangan dan mengaplikasikan data lapangan ke dalam gambar.
Kegiatan Mining Survey pada tahapan perencanaan kegiatan penambangan, informasi
yang dibutuhkan cukup banyak terutama mengenai geometri dari lokasi yang akan
ditambang. Informasi tersebut diperoleh dari kegiatan survey yang dilakukan di lokasi
tambang. Informasi dan data yang diperoleh dari kegiatan survey tersebut nantinya
akan diolah menjadi data utama yang merupakan dasar pembuatan rancangan tambang
(mine design) dan penentuan lokasi yang akan ditambang.
Dalam pekerjaan mining survey penulis menggunakan dua metode yaitu: Stackout
(data gambar diaplikasikan di lapangan) dan Topo situasi/Pick up (pengambilan data
lapangan untuk selanjutnya diaplikasikan ke dalam gambar). Alat- alat yang digunakan
team mining survey PT. Serinding Sumber Makmur yaitu: Total Station (TS) merek
SOKKIA seri 3X, Autoreset Prism System (APS) merek SOKKIA, Prisma, Tripod,
Pita, Stick, Meteran, Parang/golok, Payung Handy Talky (HT).

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas kuliah praktikum kerja
lapangan III ini dengan baik. Adapun tugas ini dimaksudkan untuk memenuhi mata
kuliah pada semester 6 ini.
Penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih atas
semua petunjuk dan arahan baik moril ataupun materi sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini, dan kepada:
1. Bapak Endang Kusmana,SE,MM,Ak,CA selaku Direktur Politeknik Negeri
Ketapang.
2. Bapak Herman,S.Si.,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Politeknik
Negeri Ketapang.
3. Ibu Maya Santi,S.Pd.,MT selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi
nasehat dan saran dalam penyelesaian laporan Praktek Kerja Lapangan.
4. Ibu Syarifah Aqla, S.Pd., MT selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi
nasehat dan saran dalam penyelesaian laporan Praktek Kerja Lapangan.
5. Seluruh Dosen, dan Staf Politeknik Negeri Ketapang.
6. Bapak Tommy Jan.,ST, selaku Engineering&Production di PT. Serinding Sumber
Makmur yang telah memberikan masukan, motivasi dan pengarahan dalam
melakukan pekerjaan.
7. Seluruh Staf Satuan Kerja di PT. Serinding Sumber Makmur Sandai, Kalimantan
Barat.
8. Seluruh Karyawan dan Karyawati di PT. Serinding Sumber Makmur Sandai,
Kalimantan Barat.
9. Teristimewa Kedua Orang Tua tercinta serta saudara/saudari yang telah banyak
memberi nasehat dan motivasi.
10. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Jurusan Teknik Pertambangan, khususnya

iv
angkatan 2018 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Akhir kata terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
mendukung terselesaikannya laporan ini. Laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
bagi banyak pihak secara umum dan secara khusus bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.

Ketapang, 31 Mei 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN ..................................................... i
RINGKASAN ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
2.1 Tujuan Umum ................................................................................................... 2
3.1 Tujuan Khusus ................................................................................................. 2
4.1 Manfaat Praktek Kerja Lapangan III ................................................................. 2
5.1 Metodologi ....................................................................................................... 2
6.1 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 3
7.1 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan III .................................................... 4
BAB II GEOLOGI REGIONAL ............................................................................... 9
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................... 39
3.1. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................................. 39
3.2. Organisasi Perusahaan ..................................................................................... 41
3.3. Pelaksanaan Disiplin Kerja dan Lain-Lain ...................................................... 42
3.4. Proses Pelaksanaan Produksi Perusahaan ........................................................ 43
BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL KEGIATAN ................................................... 49
4.1 Deskripsi Kegiatan ........................................................................................... 49
4.2 Hasil Kegiatan ................................................................................................. 64
BAB V Kesimpulan Dan Saran ............................................................................... 67
5.2 Kesimpulan ...................................................................................................... 67
5.3 Saran................................................................................................................ 67

vi
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 68
LAMPIRAN ........................................................................................................... 69

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Lokasi Penelitian .........................................................................9


Gambar 2.2 Coarse granite di PT. Serinding Sumber Makmur............................... 11
Gambar 2.3 Granite monzonite di PT. Serinding Sumber Makmur ........................ 12
Gambar 2.4 Granite yang diambil dari area perbukitan di PT. SSM ....................... 12
Gambar 2.5 Granit monzonite di PT. SSM ............................................................ 12
Gambar 2.6 Lapukan granite yang membentuk ore laterite bauksit ........................ 13
Gambar 2.7 Singkapan laterite di PT. SSM ........................................................... 13
Gambar 2.8 Batuan volcanic di PT. SSM .............................................................. 13
Gambar 2.9 Batuan basalt andesite di PT. SSM ..................................................... 14
Gambar 2.10 Banded rhyolite dyke di PT. SSM ...................................................... 14
Gambar 2.11 Peta Geologi Serinding dengan beberapa lokasi prospect ................... 15
Gambar 2.12 Batuan vuggy silica di PT. SSM......................................................... 36
Gambar 2.13 Batuan crystal tuff di PT. SSM........................................................... 36
Gambar 2.14 Quartz vein base metals di PT. SSM .................................................. 37
Gambar 2.15 Green dikite dan disseminated di PT. SSM ........................................ 37
Gambar 2.16 Zona mineralisasi disseminated di PT. SSM ....................................... 38
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................... 41
Gambar 3.2 Rencana Produksi PT. SSM ............................................................... 43
Gambar 3.3 Metode penambangan yang digunakan di PT. SSM............................ 43
Gambar 3.4 Simplified Processing plant di PT. SSM ............................................. 44
Gambar 3.5 Proses Kominusi atau Pengecilan Ukuran di PT. SSM ....................... 44
Gambar 3.6 Diagram alir proses Crushed Ore Stock Pile di PT. SSM ................... 45
Gambar 3.7 Proses Agglomerasi di PT. SSM ........................................................ 45
Gambar 3.8 Diagram alir Agglomerasi di PT. SSM ............................................... 46
Gambar 3.9 Diagram alir Proses Ekstraksi dan Recovery di PT. SSM ................... 46
Gambar 3.10 Proses Ekstraksi dan Recovery di PT. SSM........................................ 47
Gambar 3.11 Proses Pemurnian dan penjualan Logam Emas di PT. SSM ................ 47

viii
Gambar 4.1 Crest, Toe dan Point .......................................................................... 50
Gambar 4.2 Pengambilan data Crest, Toe dan Point .............................................. 50
Gambar 4.3 Pemasangan Boundary ....................................................................... 51
Gambar 4.4 Proses pengerjaan Boundary sequence yang telah terpasang............... 51
Gambar 4.5 Koordinat plan Grade Control (GC) ................................................... 52
Gambar 4.6 Bentuk GC yang akan dipasang ......................................................... 52
Gambar 4.7 Proses Centring................................................................................. 53
Gamabr 4.8 Nipo tabung ...................................................................................... 53
Gambar 4.9 Mata lembu ....................................................................................... 53
Gambar 4.10 Ore block HG ................................................................................... 54
Gambar 4.11 Ore block, LG, MG dan SG ............................................................... 55
Gambar 4.12 Ore block SHG .................................................................................. 55
Gambar 4.13 Plan ore block .................................................................................... 55
Gambar 4.14 Total Station ...................................................................................... 56
Gambar 4.15 Autoreset Prism System (APS) ........................................................... 56
Gambar 4.16 Prisma................................................................................................ 57
Gambar 4.17 Tripod ................................................................................................ 57
Gambar 4.18 Pita ................................................................................................... 58
Gambar 4.19 Stick dengan panjang standar 1,6 meter............................................. 58
Gambar 4.20 Stick dengan panjang maksimal 2,90 meter ....................................... 59
Gambar 4.21 Stick dengan panjang standar 1,3 meter............................................. 59
Gambar 4.22 Stick dengan panjang maksimal 2,15 meter ....................................... 59
Gambar 4.23 Meteran ............................................................................................. 60
Gambar 4.24 Parang/golok ...................................................................................... 60
Gambar 4.25 Payung ............................................................................................... 61
Gambar 4.26 Handy Talky (HT) ............................................................................. 62
Gambar 4.27 Bentuk jenjang ................................................................................... 64

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.2. Pelaksanaan Disiplin Kerja PT. Serinding Sumber Makmur .............. 42
Tabel 4.2.3.1. Tabel Koordinat Crest ...................................................................... 64
Tabel 4.2.3.2. Tabel Koordinat Toe ......................................................................... 65
Tabel 4.2.3.3. Tabel Koordinat Point ...................................................................... 66

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. SSM terletak di kecamatan sandai, kabupaten ketapang, provinsi
Kalimantan barat. Metode penambangan di PT. SSM mengunakan metode open pit
(tambang terbuka). Dalam dunia pertambangan mining survey merupakan pekerjaan
yang wajib ada di pertambangan. Karena pekerjaan di mining survey mencakup
menyelidiki, mengukur, memeriksa, dan meninjau lokasi atau area pertambangan.
Pada tahapan perencanaan kegiatan, informasi yang dibutuhkan cukup banyak
terutama mengenai geometri dari lokasi yang akan di tambang. Informasi tersebut
diperoleh dari kegiatan survey yang dilakukan di lokasi tambang. Informasi dan data
yang diperoleh dari kegiatan survey tersebut nantinya akan diolah menjadi data utama
yang merupakan dasar pembuatan rancangan tambang (mine design) dan penentuan
lokasi yang akan di tambang.
Pada saat kegiatan eksploitasi juga dilakukan survey yaitu dengan tujuan
mengevaluasi kemajuan dari tambang, mengetahui total volume dari bahan galian yang
telah di tambang. Dalam pekerjaan mining survey penulis menggunakan dua metode
yaitu: Stackout (data gambar diaplikasikan di lapangan) contoh stackout adalah dalam
pemasangan koordinat ore block dan test pit. Topo situasi (pengambilan data lapangan
untuk selanjutnya diaplikasikan ke dalam gambar) contoh topo situasi adalah
pengambilan data crest, toe, dan point.
Atas dasar metode yang digunakan tersebut, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul tersebut, untuk mengetahui cara Stackout, topo situasi, dan
kemajuan tambang di pit limun.

1
1.2 Tujuan Umum

Untuk mengetahui kemajuan atau progress penambangan di PT.SSM dengan


menggunakan alat-alat survey di PT.SSM dan untuk mengetahui volume ore dan waste
yang diambil.

1.3 Tujuan Khusus


a. Untuk mengetahui metode-metode yang digunakan dalam mining survey.
b. Mengetahui alat-alat yang digunakan pada kegiatan mining survey.
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL) III
Beberapa manfaat Praktek Kerja Lapangan III ini :
a. Untuk menambah pengalaman dalam bekerja. Menambah ilmu, terlebih ilmu yang
tidak didapatkan di Perguruan Tinggi.
b. Sebagai bahan persiapan untuk memasuki dunia kerja setelah melakukan praktek
kerja lapangan III
c. Meningkatkan kedisiplinan, rasa tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan.
d. Dapat merasakan dunia kerja yang sebenarnya secara langsung, baik bekerja sama
dengan tim maupun bekerja secara perorangan.
1.5 Metodologi

Dalam metode pengambilan data PKL III di PT. Serinding Sumber Makmur
(PT. SSM), penulis menggunakan dua metode yaitu:

a. Metode pengambilan data primer


Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengambilan data
langsung di lapangan. Sumber data primer merupakan data yang diambil
langsung oleh penulis kepada sumbernya tanpa ada perantara dengan cara
menggali sumber asli secara langsung melalui responden. Sumber data primer
dalam penelitian ini adalah staf dan karyawan tim survey PT. Serinding Sumber
Makmur, Pak Tommy jan selaku enggenering di PT. Serinding Sumber
Makmur.

2
b. Metode pengambilan data sekunder
Sumber data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi
kepustakaan dengan bantuan media cetak dan media internet serta catatan
lapangan. Sumber data sekunder merupakan sumber data tidak langsung yang
mampu memberikan data tambahan serta penguatan terhadap data penelitian.
1.6 Sistematika Penulisan

1. HALAMAN JUDUL
2. HALAMAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN
a. Dosen Penguji
b. Dosen Pembimbing dan Ketua Jurusan Teknik Pertambangan
3. RINGKASAN
4. KATA PENGANTAR
5. DAFTAR ISI
6. DAFTAR GAMBAR
7. DAFTAR TABEL
8. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan III
1.2.1. Tujuan Umum
1.2.2. Tujuan Khusus
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan III
1.4 Metodologi
1.5 Sistematika Penulisan
1.6 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan III
9. BAB II GEOLOGI REGIONAL
10. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
3.2 Organisasi Perusahaan

3
3.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja dan Lain-Lain
Meliputi:
- Peratuan Perusahaan
- Jadwal Kerja Perusahaan
3.4 3.4. Proses Pelaksanaan Produksi Perusahaan
11. BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL KEGIATAN
4.1 Deskripsi Kegiatan
4.2 Hasil Kegiatan
12. BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
13. DAFTAR PUSTAKA
14. LAMPIRAN
- Surat permohonan PKL III dari Jurusan Teknik Pertambangan
- Surat jawaban dari perusahaan
- Surat keterangan dari perusahaan yang menyatakan bahwa telah menyelesaikan
PKL III
- Dokumentasi hasil kegiatan
- Laporan kegiatan harians
- Lembar Penilaian PKL III dari Perusahaan

1.6. Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan III


Minggu
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Administrasi dan pengenalan


perusahaan
2 Penjelasan singkat tentang HSE,
pemasangan rambu jalan di PT. SSM

4
dan Penempelan sticker untuk
Penempelan sticker untuk rambu
jalan di PT. SSM.
3 Pengenalan Geologi,penjelasan .
singkat mengenai Geologi, belajar
cara menggunakan GPS. Penjelasan
cara pengambilan sampel trenching
4 Pengenalan Survey, Pemasangan
koordinat trenching di Pit lokma dan
Pemasangan boundary sequence di
Pit Limun.
5 Pemasangan Ore block di pit limun
6 Pemasangan boundary sequence,
Pemasangan ore block MG, SHG,
LG, HG Pemasangan koordinat
Grade Control (GC) Grade Control
di Pit Limun.
7 Update situasi/Topo situasi,
Pemasangan ore block dan
pengecekan elevasi di Pit Limun.
8 Pemasangan koordinat GC dan
Pemasangan ore block di Pit Limun.
9 Pemasangan boundary dan
Pemasangan ore block di Pit Limun

5
BAB II

GEOLOGI REGIONAL

2.1 GEOLOGI REGIONAL


Project Serinding terletak di dusun Serinding, Desa Petai Patah, Kecamatan
Sandai, Kabupaten Ketapang, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasi project dapat
ditempuh dari Jakarta dengan menggunakan penerbangan regular setiap hari dari
Jakarta ke Pontianak. Ada juga alternative lain penerbangan dari Jakarta dapat
ditempuh menuju ketapang. Perjalanan selanjutnya dari Pontianak ke lokasi
Serinding biasanya menggunakan jalur darat. Jalur darat biasanya menggunakan
travel regular yang melayani jalur Pontianak – Sandai, dengan jarak tempuh 308, 1
km. Lamanya perjalanan kurang lebih : 5 sampai 6 jam. Jalan darat Pontianak
melalui jalur trans Kalimantan. Kondisi aspal hot mix cukup bagus, alternative lain
dari ketapang menuju Serinding dapat di tempuh 5 jam perjalanan lewat darat.

Gambar 2.1. Peta lokasi penelitian

9
Untuk mengetahui kondisi geologi seluruh area Serinding, maka telah
dilakukan pemetaan geologi regional. Setiap lokasi outcrop dicatat lokasinya,
kemudian dicatat lithologi, alterasi dan struktur. Sebagian besar outcrop diambil
samplenya, untuk diphoto dan disimpan di perpustakaan.

Untuk beberapa sample yang menarik, dilakukan pengambilan sample dan dikirim
ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan akan unsur emas (Au), perak (Ag),
tembaga (Cu), (timbal) Pb, (zink) Zn, (arsenik) As dan (antimon) Sb.

Pemetaan geologi telah dilakukan di daerah penelitian. Pemetaan relative


lebih mudah dilakukan karena maraknya perkebunan kelapa sawit dan lebarnya
sungai. Sebagian besar wilayah Serinding adalah daerah perkebunan kelapa sawit.
Areal perkebunan kelapa sawit yang luas dengan jalanan off road masih
memungkinkan untuk penggunaan mobil 4 wheel drive atau motor cross. Singkapan
di sungai mudah dilihat dengan menggunakan perahu bermesin motor.

2.2 SERINDING ROCK STRATIGRAPHY


1. Granite Sukadana
Granite Sukadana ini di lapangan ditemukan dalam berbagai komposisi
batuan granite dan texture granite. Granite yang ditemukan di Serinding,
dicirikan dengan kayanya feldspar dan plagioclase, sementara quartz hanya
sedikit. Granite yang kaya dengan laterite bauksit ditemukan di sebelah barat.
Granite ini dicirikan dari warna yang keabu-abuan, agak pinkish dan
texture relatip halus. Komposisi batuan dicirikan dengan kehadiran kwarsa yang
melimpah. Kemudian plagioklas dan feldspar ditemukan dalam komposisi yang
sama. Di beberapa tempat yang relative landai, batuan ini terlapukan sangat
tebal. Hasil lapukan ini membentuk laterite bauksit. Di perbukitan kecil di
sebelah utara barat perbukitan Serinding ditemukan granite yang sangat kasar.
Hal ini dicirikan dengan hadirnya Kristal - Kristal feldspar yang kasar.
Ukuran feldspar bisa mencapai 2 cm. Boulder coarse granite ini dicirikan
dengan tonjolan tonjolan feldspar yang kasar. Di sekeliling batuan granite ini
ditemukan banyak laterite bauksit. Apakah ada hubungan antara coarse granite
dengan pembentukan granite masih menjadi tanda tanya.

10
2. Volcanic Kerabai
2.1 Volcanic Kerabai teralterasi :
- Batuan ini teralterasi quartz sericite clay alterasi
- Terletak di kontak antara granite sukadana dengan volcanic
- Ini sebagai pertanda usia volcanic lebih muda dari granite
- Diperkirakan berumur kapur

2.2 Volcanic Kerabai tidak teralterasi :


- batuan relative fresh tidak teralterasi
- beberapa terletak di dekat kontak dengan batuan granite
- Ini sebagai tanda usia volcanic lebih tua dari granite
- Diperkirakan berumur kapur

3. Dyke rhyolite,dyke monzodiorite, dyke andesite, dan basalt dyke


- Batuan ini memotong volcanic kerabai dan memotong mineralisasi
- Batuan ini juga memotong granite Sukadana
- Dyke ini diperkirakan jauh lebih muda dari formasi Sukadana dan
formasi Kerabai
- Diperkirakan berumur tersier.

Gambar 2.2 Coarse granite di PT. Serinding Sumber Makmur

11
Gambar 2.3 Granite monzonite di PT. Serinding Sumber Makmur

Gambar 2.4 Granite yang diambil dari area perbukitan di PT. Serinding
Sumber Makmur

Gambar 2.5 Granit monzonite di PT. Serinding Sumber Makmur

12
Gambar 2.6 Lapukan granite yang membentuk ore laterite bauksit di PT.
Serinding Sumber Makmur

Gambar 2.7 Singkapan laterite di PT. Serinding Sumber Makmur

Gambar 2.8 Batuan volcanic di PT. Serinding Sumber Makmur

13
Gambar 2.9 Batuan basalt andesite di PT. Serinding Sumber Makmur

Gambar2.10 Banded rhyolite dyke di PT. Serinding Sumber Makmur

14
Gambar 2.11 Peta regional geology Serinding dengan beberapa lokasi prospect.

15
2.3 GEOLOGI SERINDING

Geologi daerah termineralisasi umumnya didominasi oleh tuff. Tuff yang


dapat dikenali di lapangan berupa tuff crystal, tuff lapilli, dan tuff breccia. Dalam
beberapa lubang bor dapat dikenali perselingan tuff, tuff lapilli dan tuff breccia.
Perselingan batuan tuff dapat dikenali adanya perlapisan batuan. Batuan yang
termineralisasi umumnya berhubungan dengan tuff crystal. Hal ini dicirikan dengan
hadirnya feldspar crystal yang masih jelas terlihat. Batuan lapilli tuff dan tuff
breccia tidak nampak termineralisasi.

Batuan termineralisasi dicirikan dengan hadirnya silica yang kuat. Hal ini
dapat ditest dengan menggunakan scretcher. Batuan umummnya strong perpasive
silica. Batuan yang strong silica tidaklah umumnya berkadar 0.1 – 0.3 gram Au
per ton. Hal ini masihlah rendah kadarnya. Kadar emas akan bertambah dengan
chalcedonic silica dan kehadiran fracture yang terisi oleh mineral sulphida.

Beberapa core batuan menunjukkan genesa mineralisasi dimulai dengan

1. Masuknya silica kedalam batuan crystal tuff, yang mengakibatkan alterasi


silica yang kuat
2. Disusul kemudian dengan masuknya chalcedonic silica
3. Chalcedonica silica kemudian dipotong oleh pyrite veinlets atau pyrite vein.
Dapat disimpulkan bahwa emas berasosiasi dengan silica, chalcedonic quartz dan
pyrite vein.

2.4 GEOLOGI BUKIT HARAPAN

Batuan didominasi oleh tuff, tuff crystal, tuff lapilli dan tuff breccia. Batuan
yang termineralisasi berasosiasi dengan batuan tuff crystal. Batuan mengalami
silicificasi mencapai tingkatan strong perpasive silicification.

Batuan host rock crystal tuff, umumnya porphyritic. Feldpar crystal umumnya
plagioklas. Beberapa batuan matrixnya adalah ortoclas . Hal ini ditandai dengan
hadirnya warna pink.

35
Ketika mengalami alterasi silica, plagioclas banyak yang hilang atau hancur,
membentuk vuggy texture. Diperkirakan pada tahap awal mineralisasi, cairan silica
yang mengubah kristal tuff bersifat sangat asam ( high sulphidation).

Pada tahapan mineralisasi berikutnya batuan diterobos oleh chalcedonic silica yang
berwarna coklat, abu abu atau putih. Chalcedonic white, gray dan black silica
umumnya bedded atau berlapis. Hal ini dapat dilihat dalam photo 11 dan 12

Chalcedonic silica ditemukan pula berupa fracture filling atau mengisi ruang ruang
akibat crystal tuff yang terpecah ( hydrothermal breccia).

Pada beberapa batuan core, terlihat adanya pyrite veinlets yang memotong
chalcedonic quartz. Pyrite veinlets bervariasi dari 0.2mm sampai 1mm. Pyrite juga
hadir sebagai massive sulphide (pyrite) yang ketebalannya bisa mencapai 10cm.
Pyrite juga hadir sebagai flooding pyrite. Photo 13

Gambar 2.12 Batuan vuggy silica di PT. Serinding Sumber Makmur

Gambar 2.13 Batuan crystal tuff di PT. Serinding Sumber Makmur

36
2.5 GEOLOGI AREA UDIN

Geologi area Udin, dicirikan dengan pyroclastic ( tuff, lapilli tuff, crystal
tuff dan tuff breccia) yang posisinya dekat dengan basement granit monzonite.
Batuan yang mengalami alterasi adalah dari pyroclastic dan granite itu sendiri.
Batuan pyroclastic crystal tuff mengalami alterasi prophylitic, silica clay dan strong
silicification.
Dari pemboran SRD 90, granite mengalami perubahan di bagian kontak
dengan zona mineralisasi yang terubah menjadi clay atau argilic alteration. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa mineralisasi terbentuk sesudah adanya granite . Hal ini
dapat disimpulkan bahwa mineralisasi berumur lebih muda dari umur granite itu
sendiri. Granite Sukadana berumur Kapur ( cretaceous), jadi mineralisasi berumur
pasca kapur atau berumur tersier atau pra tersier.

Mineralisasi di area Udin ditandai dengan hadirnya mineral galena yang


mencapai ribuan ppm ( average 3000 ppm). Mineral galena di daerah mineralisasi
berasosiasi dengan sphalerite. Di core kedua mineral tersebut hadir berupa quartz
vein yang berasosiasi dengan galena dan sphalerite. Hal ini dapat dilihat dalam
gambar 14.

Selain vein base metal, mineralisasi juga berasosiasi dengan disseminated black
galena dan dikite. Hal ini dapat dilihat dalam gambar 15 dan 16.

Gambar 2.14 Quartz vein base metals di PT. Serinding Sumber Makmur

37
Gambar 2.15 Green dikite dan disseminated di PT. Serinding Sumber Makmur

Gambar 2.16 Zona mineralisasi disseminated di PT. Serinding Sumber Makmur

38
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Serinding Sumber Makmur adalah suatu perusahaan swasta nasional,


dimana para pemegang sahamnya semuanya adalah sebagai warga negara
Indonesia. PT. Serinding Sumber Makmur didirikan berdasarkan Akta Notaris
No. 5 tanggal 2 Oktober 2006 dari Rosdiana, SH, Notaris di Bekasi dan telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Indonesia dalam Surat Keputusan tanggal
12 Maret 2007. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami
perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris No.25 tanggal 11 November 2020
dibuat oleh Notaris Yulia, SH.

PT. Serinding Sumber Makmur telah mendapatkan Izin Usaha


Pertambangan Operasi Produksi melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Barat
Nomor 776/Distamben/2015 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha
Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
Kepada PT. Serinding Sumber Makmur pada tanggal 30 September 2015 dengan
luas lahan untuk ditingkatkan menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
seluas 5.978 ha. Secara administrasi Wilayah Ijin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi berada di Desa Petai Patah, Desa Muara Jekak dan Desa Alam Pakuan
Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

Meskipun telah mendapatkan ijin untuk kegiatan operasi produksi sejak


tahun 2015 namun kegiatan penambangan PT. Serinding Sumber Makmur baru
dapat dilaksanakan pada tahun 2020 hal ini dikarenakan adanya hambatan dari
kegiatan peti yang berada di wilayah ijin PT. Serinding Sumber Makmur. Kegiatan
penambangan PT. Serinding Sumber Makmur baru mulai dilakukan pada bulan
oktober tahun 2020 berupa kegiatan trial mining di Pit Sungai Limun. Realisasi
penambangan pada tahun 2020 adalah sebesar : Overburden : 38.723 Bcm, dan Ore
: 51.000 ton.

39
Kegiatan penambangan pada tahun 2021 rencana pit yang akan ditambang
adalah : Pit Sungai Limun, Pit Bukit Harapan Utara, Pit Lokasi Lama, Pit Natai
Siling dan Pit Maja. Dari ke-5 pit tersebut target penambangan adalah sebesar :
Overburden : 1.321.156 Bcm, dan Ore : 840.371 ton. Proses pengolahan batuan
oksida dari hasil penambangan akan dilakukan dengan Metode Heap Leach, hasil
dari pengolahan dengan metode Heap Leach adalah berupa dore bullion. Pada tahun
2021 rencana produksi logam emas (dengan recovery pengolahan sebesar 70%)
adalah sebesar : 464,15 kg.

40
3.2 Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Serinding Sumber Makmur

41
3.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja dan Lain-Lain

3.3.1. Peraturan Perusahaan


a) Bagi para pekerja, melakukan check in pada waktu masuk kerja dan
check out pada pulang kerja.
b) Selalu menggunakan alat-alat keselamatan kerja dan selalu mencegah
terjadinya tindakan atau keadaan yang dapat menimbulkan bahaya.
c) Tetap berada di tempat kerja masing-masing selama jam kerja, kecuali
untuk keperluan dinas yang telah dapat persetujuan dari kepala teknik
tambang.
d) Selalu melaporkan diri kepada kepala teknik tambang apabila datang
terlambat atau apabila hendak pulang lebih awal.
e) Menggunakan, menjalankan atau menyimpan dengan baik semua
peralatan, bahan-bahan atau surat-surat berharga milik perusahaan yang
dipercayakan padanya.
3.3.2. Jadwal Kerja Perusahaan

Tabel 3.3.2. Jadwal Kerja Perusahaan


Hari Jam Masuk Jam Pulang

Senin s.d. Kamis 07:00 15:00

Jum’at 07:00 16:00

Sabtu 07:00 12:00

42
3.4 Proses Pelaksanaan Produksi Perusahaan
a. Rencana Produksi di PT. Serinding Sumber Makmur

1000
840 840 840 840
Dalam Kilogram

800
600 464
400
200
0
Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025

Gambar 3.2 Rencana Produksi PT. Serinding Sumber Makmur

b. Metode Penambangan Open Pit

Gambar 3.3 Metode penambangan yang digunakan di PT. Serinding


Sumber Makmur

43
c. Proses Plant

COMMINUTION & EXTRACTION RECOVERY DETOXIFICATION


AGGLOMERATION

 Crushing  Leaching  CIC (absorbtion)  Degussa


(peremukan ore) (pelarutan ore  Elution- process
 Agglomerasi menggunakan Electrowinning (netralisasi CN
(pembentukan/p sianida) (desorbtion) dengan asam
enyeragaman Smelting peroksida)
ukuran pellet)

Gambar 3.4 Simplified Processing plant di PT. Serinding Sumber Makmur

d. Kominusi (pengecilan ukuran)

1 3

2 4

Gambar 3.5 Proses Kominusi atau Pengecilan Ukuran di PT. Serinding Sumber
Makmur
Ore dari stock pile (1) dengan ukuran maksimal input 720 mm dikecilkan
ukurannya menjadi 150 mm di jaw crusher (2), melalui conveyor product jaw
crusher dikirim ke cone crusher 1 (3) untuk direduksi ukurannya menjadi 38 mm,
product cone crusher 1 ditransfer ke vibrating screen (4), over size screen akan
dikembalikan ke cone crusher 2 (5) sementara under size screen dengan ukuran
dibawah 16 mm ditransfer ke COS (crushed ore stock pile)

44
ROM

Vibrating feeder

U/S U/S
Grizzly Vibrating screen CVR01

O/S
O/S
Jaw crusher

CVR02/03
O/S
Vibrating screen CVR06

U/S
Hopper feeder
CVR04/05 Tertiary crusher
CVR07
Secondary
crusher
COS

To agglomerator

Gambar 3.6 Diagram alir proses Crushed Ore Stock Pile (COS) di PT. Serinding
Sumber Makmur
e. Agglomerasi

1 3

2 4

Gambar 3.7 Proses Agglomerasi di PT. Serinding Sumber Makmur

Dari COS akan dicampur dengan kapur sebelum diloading ke hopper agglo (1)
menggunakan wheel loader, product crusher ini akan dicampur dengan semen yang
ditampung pada silo (2) dengan feeding menuju conveyor menggunakan screw
feeder (3). Campuran ore, semen dan kapur masuk ke agglomerator drum (4),
dengan tambahan air akan membentuk agglomerated 2-3 cm. Product agglo ini
yang akan dikirim ke AOS melalui conveyor (5).

45
Water

COS Hopper Feeder CVR08 Agglomerator CVR09

k
a Silo Cement AOS
p
u
r
Gambar 3.8 Diagram alir Agglomerasi di PT. Serinding Sumber Makmur

f. Ekstraksi dan recovery

Agglomerator
product

Leach pad PLS/ILS


Elution
CIC
Reagent
mixing Electrowinning
BLS

Smelting

Bullion

Gambar 3.9 Diagram alir Proses Ekstraksi dan Recovery di PT. Serinding Sumber
Makmur

46
2

1 3

Gambar 3.10 Proses Ekstraksi dan Recovery di PT. Serinding Sumber Makmur
Product agglo ditumpuk pada leach pad (1), larutan sianida disiramkan
pada tumpukan tersebut. Larutan sianida secara selektif akan melarutkan Au, Ag,
dan sedikit pengotor yang terkandung pada tumpukan ore. Larutan kaya emas
(pregnant solution) dikumpulkan pada kolam PLS (2). Kemudian larutan dari PLS
dipompakan menuju CIC/karbon in column (3). Pada kolom ini terjadi proses
absorbsi (penyerapan emas perak oleh karbon), sehingga larutan yang keluar dari
CIC sudah tidak ada/sedikit sekali mengandung emas. Larutan ini disebut sebagai
barren solution yang akan dialirkan meuju kolam BLS (4). Larutan dari BLS ini
selanjutnya secara kontinu yang digunakan untuk menyiram/irigasi sianida menuju
leach pad.

g. Pemurnian dan penjualan

2
1 4

Gambar 3.11 Proses Pemurnian dan penjualan Logam Emas di PT.SSM

47
Ketika karbon dalam CIC (1) sudah mengandung emas cukup banyak
(4000-5000 gpt), karbon akan ditransfer ke elution column (2). Proses yang terjadi
pada elution column adalah desorbtion (pelepasan emas dan perak dari dalam
karbon). Dengan menggunakan larutan NaOH 2%, temperature operasi yang cukup
tinggi 150OC serta pressure 5 bar, emas dari dalam karbon terlepas dalam bentuk
larutan. Larutan kaya emas ini selanjutnya disirkulasi menuju electrowinning cell
(3). Melalui proses elektrolisis, emas dari larutan akan terdekomposisi dalam fasa
solid dan menempel di katoda. Emas yang menempel ini yang disebut dengan
cake/lumpur emas yang selanjutnya dilebur di induction furnace (4) menjadi dore
bullion (paduan logam berharga emas perak dan impurities).

48
BAB IV
DESKRIPSI DAN HASIL KEGIATAN

4.1 DESKRIPSI KEGIATAN


4.1.1 Kegiatan Mining Survey
Kegiatan Mining Survey pada tahapan perencanaan kegiatan
penambangan, informasi yang dibutuhkan cukup banyak terutama
mengenai geometri dari lokasi yang akan ditambang. Informasi tersebut
diperoleh dari kegiatan survey yang dilakukan di lokasi tambang. Informasi
dan data yang diperoleh dari kegiatan survey tersebut nantinya akan diolah
menjadi data utama yang merupakan dasar pembuatan rancangan tambang
(mine design) dan penentuan lokasi yang akan ditambang. Dari design
tersebut dapat diketahui jumlah volume dari bahan galian yang akan
tertambang serta volume waste yang harus dipindahkan. Pada saat kegiatan
eksploitasi juga dilakukan survey yaitu dengan tujuan mengevaluasi
kemajuan dari tambang atau untuk mengetahui total volume dari bahan
galian yang telah ditambang atau waste yang telah dipindahkan serta sisa
cadangan dari bahan galian yang belum tergali.

Kegiatan mining survey selama praktek kerja lapangan III di PT. Seriding
Sumber Makmur adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan data crest (sisi atas jenjang), toe (sisi bawah jenjang
atau kaki jenjang) dan point (permukaan jenjang).

Pada kegiatan pengambilan data crest, toe dan point, disebut


juga Topo situasi (pengambilan data lapangan untuk selanjutnya
diaplikasikan ke dalam gambar) dilakukan untuk mengetahui bentuk
dari pit keseluruhan dari crest, toe dan point disebut benching.

49
Gambar 4.1 Crest, toe dan point

Gambar 4.2 Pengambilan data crest, toe dan point

2. Pemasangan boundary sequence

Pada kegiatan pemasangan boundary sequence, disebut juga


dengan Stackout (data gambar diaplikasikan di lapangan) dimana
pengertian boundary sequence adalah Boundary (batas) dan
sequence (urutan). Jadi boundary sequence adalah batas dari area pit
yang akan dilakukan penambangan atau pengambilan material
secara bertahap sesuai dengan urutan dari plan yang sudah
ditentukan.

50
Gambar 4.3 Pemasangan boundary

Gambar 4.4 Proses pengerjaan


boundary sequence yang telah
terpasang

3. Pemasangan koordinat test pit dan trenching


Pada kegiatan pemasangan koordinat test pit dan trenching
disebut juga dengan Stackout (data gambar diaplikasikan di
lapangan), kegiatan ini data yang ada di gambar (koordinat)
dimasukan di Total Station yang selanjutnya dilakukan take shoot
sesuai dengan koordinat yang ada di dalam gambar.

51
Gambar 4.5 Koordinat plan Grade Control (GC)

Gambar 4.6 Bentuk GC yang akan dipasang

4. Centring alat (APS dan Total Station)


Kegiatan centring alat berupa APS dan Total Station
(SOKKIA) kegiatan centring ini dilakukan sebelum melakukan
pekerjan. Tujuan centring adalah untuk melevelkan alat supaya pada
saat ditake shoot data yang dihasilkan akurat. Yang menjadi acuan
dalam centring adalah nipo tabung dan mata lembu.

52
Gambar 4.7 Proses centring

Gambar 4.8 Nipo tabung

Gambar 4.9 Mata lembu

53
5. Pemasangan koordinat ore block
Pada kegiatan pemasangan koordinat ore block, disebut juga
dengan Stackout (data gambar diaplikasikan di lapangan), dimana
pemasangan koordinat ore block untuk memberi tanda atau batas
yang mana material mempunyai kadar yang sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah dan belum mempunyai nilai ekonomis untuk diolah.

1) SHG (super high grade) adalah material yang sangat tinggi


kadar emasnya, diberi tanda pita warna pink.
2) HG (high grade) adalah material yang tinggi kadar
emasnya, diberi tanda pita warna merah
3) MG (medium grade) adalah yang sedang kadar emasnya
diberi tanda pita warna kuning.
4) LG (low grade) adalah material yang rendah kadar
emasnya, diberi tanda pita warna biru.
5) SG (sub grade) adalah material yang belum mempunyai
nilai ekonomis untuk diolah, diberi tanda pita warna hijau.

Gambar 4.10 Ore block HG

Gambar 4.11 Ore block, LG, MG dan SG

54
Gambar 4.12 Ore block SHG

Gambar 4.13 Plan ore block

6. Update situasi
Pada kegiatan update situasi biasanya dilakukan perhari.
Update situasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan tambang.
4.1.2. Alat- alat yang digunakan team mining survey PT. Serinding Sumber
Makmur beserta fungsinya.
Adapun alat-alat yang digunakan sebagai berikut:
a) Total Station (TS) merek SOKKIA seri 3X
Fungsi: digunakan untuk mengukur permukaan tanah/situasi.
Topografi dan memetakan kembali hasil pengukuran tersebut.

55
Gambar 4.14 Total Station

b) Autoreset Prism System (APS) merek SOKKIA


Fungsi: sebagai alat pemantul gelombang yang dipasang pada
APS sebagai titik ikat. Alat ini diletakan pada titik yang telah
diketahui koordinatnya.

Gambar 4.15 Autoreset Prism System (APS)


c) Prisma
Fungsi: digunakan untuk memamtulkan gelombang yang
dipancarkan TS dan diletakan pada objek-objek yang akan
diukur.

56
Gambar 4.16 Prisma
d) Tripod
Fungsi: digunakan sebagai tempat berdirinya APS dan TS, tripod
terbuat dari aluminium ataupun besi stainless.

Gambar 4.17 Tripod

e) Pita
Fungsi: digunakan untuk menandai patok atau pancang. Pita yang
digunakan terbuat dari bahan sintetis.
Pancang
Fungsi: untuk menandai batas dan menandai patok survey.

57
Gambar 4.18 Pita
f) Stick
Fungsi: untuk penopang prisma saat akan melakukan pengukuran
titik, dimana stick itu berdiri maka di situ juga titik yang akan
diketahui koordinat serta azimutnya saat dilakukan pembidikan
dengan TS.
Ada pun ukuran stick yang digunakan penulis dalam melakukan
kegiatan pekerjaan yaitu:
1. Stick dengan panjang standar 1,3 meter dan panjang
maksimal 2,15 meter.
2. Stick dengan panjang standar 1,6 meter dan panjang
maksimal 2,90 meter.

Gambar 4.19 Stick dengan panjang standar 1,6 meter

58
Gambar 4.20 Stick dengan panjang maksimal 2,90 meter

Gambar 4.21 Stick dengan panjang standar 1,3 meter

Gambar 4.22 Stick dengan panjang


maksimal 2,15 meter

59
g) Meteran
Fungsi: untuk mengukur tinggi APS dan TS yang sudah
dicentring, selanjutnya diinput ke dalam TS.

Gambar 4.23 Meteran


h) Parang/golok
Fungsi: digunakan untuk membuat patok atau mencari pancang.

Gambar 4.24 Parang/golok

i) Payung
Fungsi: sebagai pelindung dari panas dan hujan untuk alat ukur
atau TS.

60
Gambar 4.25 Payung

j) Handy Talky (HT)


Fungsi: digunakan sebagai alat komunikasi team survey.

61
Gambar 4.26 Handy Talky (HT)

4.1.3. Tahapan-tahapan pekerjaan pick up dan stackout


a. Tahapan-tahapan pick up
1) Siapkan alat dan perlengkapan sebelum masuk ke lokasi
pengukuran.
2) Dirikan alat pada patok yang sudah ada koordinatnya
3) Lakukan centring
a. Dirikan tripod, kemudian tancapkan kaki tripod ke
dalam tanah supaya tidak mudah jatuh.
b. Pasang alat pada tripod dan centring manual dengan
memainkan kaki tripod serta tiga kaki TS dan APS.
Lihat apakah mata lembu dan nivo tabung sudah berada
di tengah, dan juga lihat teropong center point agar
berada di tengah patok, selanjutnya pastikan semua
berada di tengah. Selanjutnya centring digital untuk TS
dengan memasukan nivo tabung ke tengah sehingga
akan otomatis alat ikut centring secara digital.
4) Pasang prisma pada titik yang telah diketahui koordinatnya
sebagai backset (BS). BS adalah kembali ke titik
sebelumnya untuk melanjutkan ke titik selanjutnya.

62
5) Masukan koordinat titik berdiri TS dan APS, data
ketinggian TS dan tinggi APS, selanjutnya bidik APS.
6) Selanjutnya bidik foresight (FS). FS merupakan
pembidikan titik detail untuk mengetahui koordinat dari
titik yang ingin diambil datanya.
7) Selanjutnya dilakukan pengambilan data lapangan, setelah
itu mengubah data mentah hasil pengukuran dengan
menggunakan software tambang.
b. Tahapan-tahapan stackout
1) Siapkan alat dan perlengkapan sebelum masuk ke lokasi
pengukuran.
2) Lakukan persiapan dan setting alat sebagaimana persiapan
pada tahapan pickup
3) Pastikan setting alat sudah benar, termasuk backset dan
setting out
4) Setelah langkah persiapan selesai, maka dapat dilakukan
stackout
5) Stackout dilakukan dengan memasukan koordinat titik ke TS
dan arahkan hingga sudut menunjukan 00"00"00".
6) Pasang target tepat pada arah TS, selanjutnya bidik target.
7) TS akan menunjukan posisi titik kurang maju, kurang
mundur, kurang kekiri atau kekanan.
8) Setelah target benar-benar tepat, ikat pita ke pancang sebagai
tanda.

63
4.2 Hasil Kegiatan

Dari Hasil kegiatan PKL III adalah bentuk gambar jenjang yang diolah
menggunakan Surfac dan titik koordinat crest, toe dan point di pit limun.

T8 T7 T6 T5 T4 T3 T2 T1

T15 T14 T13 T12 T11 T10 T9


2

P1 P2 P3 P4 P6 P7

Gambar 4.27 Bentuk Jenjang


1. Warna biru didalam Team Survey digunakan untuk menandai Crest (sisi atas
jenjang) dan C1 samapi C15 sebagai symbol Crest ( C ).
2. Warna hijau didalam Team Survey digunakan untuk menandai Toe (kaki
jenjang) dan T1 sampai T15 sebagai symbol Toe (T).
3. Warna kuning didalam Team Survey digunakan untuk menandai Point
(permukaan jenjang) dan P1 sampai P7 sebagai symbol Point (P).

a. Tabel koordinat Crest


Table 4.2.3.1. Tabel Koordinat Crest
No Northing (X) Easting (Y) Elevasi (Z) Code
1 9872719.36 455254.143 45 C1
2 9872717.664 455256.93 46.161 C2
3 9872718.339 455262.566 47.513 C3

64
4 9872721.943 455272.623 48.589 C4
5 9872724.997 455275.178 48.467 C5
6 9872729.027 455279.189 48.783 C6
7 9872739.405 455286.58 49.274 C7
8 9872746.949 455288.644 48.97 C8
9 9872757.229 455292.335 47.957 C9
10 9872759.711 455294.215 47861 C10
11 9872772.513 455308.521 50.947 C11
12 9872777.376 455311.498 51.611 C12
13 9872777.376 455311.498 51.611 C13
14 9872781.504 455313.438 51.463 C14

15 9872783.845 455313.582 51.429 C15

b. Tabel koordinat Toe


Tabel 4.2.3.2. Tabel Koordinat Toe

No Northing (X) Easting (Y) Elevasi (Z) Code


1 9872746.542 4552574.14 38.7 T1
2 9872738.651 455271.799 38 T2
3 9872734.66 455263.073 38 T3
4 9872731.24 455255.889 38 T4
5 9872732.753 455247.71 38 T5
6 9872736.845 455241.487 38 T6
7 9872742.475 455237.882 38.1 T7
8 9872744.927 455237.836 37.8 T8
9 9872762.619 455239.595 36.7 T9
10 9872767.137 455240.564 36.4 T10
11 9872769.126 455241.36 36.3 T11
12 9872771.919 455242.841 36.1 T12
13 9872775.163 455245.085 35.9 T13

65
14 9872778.195 455247.749 35.6 T14

15 9872781.439 455250.325 35.2 T15

c. Tabel koordinat Point


Tabel 4.2.3.3. Tabel Koordinat Point

No Northing (X) Easting (Y) Elevasi (Z) Code

1 9872797.784 455262.093 33.394 P1

2 9872806.492 455262.637 32.643 P2

3 9872813.008 455262.026 32.099 P3

4 9872821.588 455260.047 31.301 P4

5 9872830.065 455257.674 30.472 P5

6 9872843.275 455256.211 29.291 P6

7 9872848.636 455255.45 28.822 P7

66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimupulan

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) III yang dilakukan di PT. Serinding
Sumber Makmur (PT. SSM), dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Metode yang digunakan dalam kegiatan mining survey ada dua, yaitu:
a. Stackout (data gambar diaplikasikan di lapangan)
b. Topo situasi/Pick up (pengambilan data lapangan untuk selanjutnya
diaplikasikan ke dalam gambar).
2) Alat- alat yang digunakan selama kegiatan mining survey adalah:
a. Total Station (TS) merek SOKKIA seri 3X
b. Autoreset Prism System (APS) merek SOKKIA
c. Prisma
d. Tripod
e. Pita
f. Stick
g. Meteran
h. Parang/golok
i. Payung Handy Talky (HT)

5.2. Saran

Saran berdasarkan kegiatan PKL III adalah:


1. Bagi mahasiswa yang melakukan PKL III agar dapat menjaga nama baik
kampus supaya terjalin kerja sama yang berkelanjutan.
2. Pada saat melakukan PKL III lakukanlah dengan serius, supaya dapat
mengambil ilmu serta pengalaman yang didapat pada saat PKL III untuk bekal
dalam bekerja nanti.

67
DAFTAR PUSTAKA

Gophi, S. Sathikumar, R. dan Madhu, N. 2018. Advanced Surveying, Total Station,


Gps, Gis And Remote Senshing. Pearson India Education Services Pvt.
Ramli, Arifudin dkk. 2017. Analis Kemajuan Penambangan Batubara Menggunakan
Sofware Dan Prismoidal Di Kalimantan Timur. Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 1;
Sukisno, 2007. Geologi Regional. PT. SERINDING SUMBER MAKMUR, KABUPATEN
KETAPANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT.

Wahyu, Alexander Catur., 2006. Sejarah Singkat Perusahaan. PT. Serinding Sumber
Makmur. Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Takasaki, M.,dan sastrodarsono, S., (1981), “Pengukuran Topografi dan Teknik
pemetaan, Cetakan pertama”, praydyna paramita, Jakarta.

68
LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat permohonan PKL III dari Jurusan Teknik Pertambangan

69
Lampiran 2: Surat jawaban dari perusahaan

70
Lampiran 3: Surat keterangan dari perusahaan yang menyatakan bahwa telah
menyelesaikan PKL III

Lampiran 4: Proses pembuatan Crest dan Toe

71
Lampiran 5: Proses pengambilan Ore

Lampiran 6: Proses penambangan di pit limun

72
Lampiran 7: Bowplank

73
Lampiran 8: Patok Survey

Lampiran 9: Kegiatan trenching

74
Lampiran 10: Autorezet Prism System (APS)

Lampiran 12: Proses Centring Total Station

75
Lampiran 13: Kegiatan pembidikan

76
Lampiran 14: Office PT. Serinding Sumber Makmur

Lampiran 15: Pemasangan Grade Control (GC)

77
Lampiran 16: Proses penempelan sticker untuk rambu jalan

Lampiran 17: pemasangan rambu jalan

78
Lampiran 18: Pengecekan elevasi jalan

79
Lampiran 19: Pemasangan tanda (pita) untuk Land Clearing

80
LAMPIRAN 20 Laporan Kegiatan Harian
No Hari/Tanggal Kegiatan

1 Senin, 1 Pebuari 2021 s.d. a. Administrasi


Rabu, 3 Pebuari 2021 b. Induksi (pengenalan perusahaan,
pengenalan latar belakang
perusahaan dan
savety/keamanan
2 Kamis, 4 Pebuari 2021 s.d. a. Penjelasan singkat tentang HSE,
Selasa, 9 Pebuari 2021 pemasangan rambu jalan di PT.
SSM.
b. Pembuatan tiang untuk rambu
jalan di PT. SSM.
c. Penempelan sticker untuk rambu
jalan di PT. SSM.
3 Rabu, 10 Pebuari 2021 s.d. a. Pengenalan Geologi.
Sabtu, 13 Pebuari 2021 b. penjelasan singkat mengenai
Geologi, belajar cara
menggunakan GPS.
c. Belajar memasukan koordinat ke
GPS dan mencari titik koordinat
yang sudah dimasukan.
d. Penjelasan cara pengambilan
sampel trenching.
4 Senin, 15 Pebuari 2021 s.d. a. Pengenalan Survey,
Kamis, 18 Pebuari 2021 b. penjelasan tentang job survey di
PT. SSM, pengenalan alat-alat
survey dan belajar centring.

81
c. Pemasangan koordinat trenching
di Pit lokma.
d. Pemasangan boundary sequence
di Pit Limun.
e. Pemasangan koordinat Low
Grade (LG), di Pit limun.
5 Jum’at, 19 Peburi 2021 s.d. Penulis tertarik untuk melakukan
Senin, 22 Pebuari 2021 penelitian di bidang Survey lalu
mendiskusikan dengan pembimbing
serta mengambil judul “Mining
Survey”.
6 Selasa, 23 Pebuari 2021 s.d. a. Pemasangan boundary sequence
Sabtu, 27 Pebuari 2021 di Pit limun.
b. Pemasangan ore block MG,
SHG, LG, HG di Pit Limun.
c. Pemasangan koordinat Grade
Control (GC) Grade Control di
Pit Limun.

7 Senin, 1 Maret 2021 s.d. a. Update situasi/Topo situasi di Pit


Sabtu, 6 Maret 2021 Limun (pengambilan data crest,
toe, point).
b. Pemasangan ore block MG,
SHG, LG, HG di Pit Limun dan
pengecekan elevasi.
8 Senin, 8 Maret 2021 s.d. a. Pemasangan koordinat GCdi Pit
Sabtu 13 Maret 2021 Limun.
b. Pemasangan ore block di Pit
Limun.

82
9 Senin, 15 Maret 2021s.d. a. Pemasangan boundary di Pit
Sabtu 20 Maret 2021 Limun.
b. Belajar memasukan koordinat
secara manual dari plan ore
block, belajar mengoperasikan
Total Station (SOKKIA) dan
belajar backset.
c. Pemasangan ore block di Pit
Limun.
10 Senin, 22 Maret 2021 s.d. Pemasangan ore block di Pit Limun.
Rabu, 27 Maret 2021
11 Senin, 29 Maret 2021 s.d. a. Update situasi/Topo situasi di Pit
Rabu, 31 Maret 2021 Limun (pengambilan data crest,
toe, point).
a. Pemasangan ore block di Pit
Limun.
12 Kamis, 1 April 2021 s.d. a. Pemasangan ore block di Pit
Sabtu 3 April 2021 Limun.
b. Pemasangan bowplank di Pit
Limun
13 Senin, 4 April 2021 s.d. Pengerjaan laporan
Jum’at 30 April 2021

83
Lampiran 20: Lembar Penilaian PKL III dari Perusahaan

84
Lampiran 21: Lembar Penilaian PKL III dari Perusahaan

85

Anda mungkin juga menyukai