Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN DAN PROGRAM KERJA LABORATORIUM SEKOLAH

Oleh: Dr. Wahyu Surakusumah, MT.

TUGAS INDIVIDU
HUSNUL KHOTIMAH, S.Si (26025)
MAN 22 JAKARTA
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN LABORATORIUM SECARA EFEKTIF DAN
EFISIEN

A.PENDAHULUAN

Latar Belakang
Laboratorium sebagai salah satu sumber belajar memiliki visi sebagai
sarana kegiatan Peserta Didik dan Guru dalam proses pembelajaran melalui praktikum
dan/atau penelitian untuk menghasilkan lulusan yang unggul, inovatif, kreatif,
berwawasan, sehingga dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dilandasi oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai
visi tersebut kepala laboratorium selaku pemegang peran penting bagi pengelolaan dan
pengembangan laboratorium, hendaknya memiliki beberapa misi untuk mencapai visi
tersebut. Beberapa misi yang dilakukan untuk mewujudkan visi laboratorium adalah
adanya strategi dalam pengelolaan dan pengembangan laboratorium secara efektif dan
efisien untuk mewujudkan sarana dan prasarana yang dapat menunjang peserta didik
maupun guru.
Untuk mewujudkan visi misi tersebut perlu adanya pengelolaan dan
pengembangan laboratorium secara tepat. Pengelolaan laboratorium merupakan suatu
proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi
sumber daya. Henri Fayol (1996: 86) menyatakan bahwa pengelolaan hendaknya
dijalankan berkaitan dengan unsur atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan,
pengorganisasian, pemberian komando, pengkoordinasian, dan pengendalian.
Sementara Luther M. Gullick (1993:31) menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang
penting adalah perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pemberian
bimbingan, pengkoordinasian, pelaporan, dan penganggaran.

Tujuan
Dapat mengelola laboratorium sekolah secara efektif dan efisien
Rumusan masalah
Bagaimana mengelola laboratorium secara efektif dan efisien

B. PEMBAHASAN
Pengelolaan laboratorium meliputi perencanaan kegiatan, administrasi fasilitas,
pengoperasian dan penggunaan alat-alat, pemeliharaan dan perawatan alat-alat,
evaluasi sistem kerja laboratorium, serta pengembangan kegiatan laboratorium.
Perencanaan kegiatan yaitu adanya program kerja yang dibuat oleh kepala
laboratorium untuk mencapai tujuan dari visi laboratorium itu sendiri. Perencanaan
kegiatan perlu dikerjakan secara tepat agar pengelolaan dan pengembangan
laboratorium dapat berjalan secara efektif dan efisien. Perencanaan ini dimaksudkan
untuk merencakan konsep dari suatu laboratorium itu sendiri. Bagaimanakah bentuk
laboratorium yang ideal? Berapa besarkah ukurannya? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak
serta merta dapat kita dijawab, karena sebuah laboratium dibangun untuk tujuan
tertentu. Artinya sebelum laboratoium itu dibangun harus tahu dulu untuk keperluan apa
dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut. Setiap laboratorium memiliki fungsi yang
berbeda untuk bentuk, ukuran dan tata ruang. Oleh karenanya laboratorium didesain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena fungsi
laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat
individual namun juga berkelompok. Jumlah siswa yang melebihi kapasiitas ruangan
laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan jalannya
percobaan atau aktivitas lainnya. Menurut Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m 2 dapat digunakan oleh sekitar
40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2dari
keseluruhan luas laboratorium.
Perencanaan kegiatan laboratorium dapat dilakukan salah satunya melalui
penyusunan program kerja tahunan. Program kerja ini dibuat pada awal tahun dan
disusun dalam jangka 1 tahun. Penyusunan anggaran kegiatan laboratorium didasarkan
pada evaluasi program tahun sebelumnya, sehingga berapa jumlah anggaran yang
dibutuhkan pada tahun sekarang dapat ditentukan dengan baik. Pengelolaan anggaran
perlu dilakukan disesuaikan dengan tujuan awal laboratorium. Anggaran dapat
dipergunakan untuk merancang penggunaan dana untuk kegiatan pelatihan dan
pengajaran, maintenance/perawatan laboratorium, maupun untuk mengcover biaya-
biaya lainnya.
Penyusunan anggaran kegiatan laboratorium didasarkan pada evaluasi program
tahun sebelumnya, sehingga berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan pada tahun
sekarang dapat ditentukan dengan baik. Pengelolaan anggaran perlu dilakukan
disesuaikan dengan tujuan awal laboratorium. Anggaran dapat dipergunakan untuk
merancang penggunaan dana untuk kegiatan pelatihan dan pengajaran,
maintenance/perawatan laboratorium, maupun untuk mengcover biaya-biaya lainnya.
Selanjutnya guna tertibnya pengelolaan laboratorium diperlukan
pengadministrasian yang benar. Pengadministrasian laboratorium adalah suatu proses
pencacatan atau inventarisasi fasilitas dan aktivitas laboratorium. Dengan
pengadministrasian yang tepat, semua fasilitas dan aktivitas laboratorium dapat
terorganisir dengan sistematis. Sistem pengadministrasian yang baik merupakan kunci
dalam meningkatkan kelancaran berbagai aspek pengelolaan laboratorium. Misalnya
dalam merencanakan pengadaan alat dan bahan, mengendalikan efisensi penggunaan
anggaran, memperlancar pelaksanaan praktikum, penyusunan laporan yang objektif,
maupun dalam mengawasi dan menjaga perangkat laboratorium.
Selain unsur perencanaan, penganggaran, serta pengadministrasian, perlu pula
dibutuhkan manajemen yang baik. Untuk itu diperlukan kemampuan manajerial bagi
pengelola laboratorium, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 26 Tahun 2008 mengenai kemampuan merencanakan dan mengembangkan
laboratorium, mengelola kegiatan laboratorium dan tenaga laboratorium, memantau
kegiatan laboratorium beserta sarana dan prasarana, dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium serta aktivitas tenaga laboratorium lainnya. Menurut Mulyasa (2008:25)
menyatakan “bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas menajemen pendidikan
secara makro, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di
sekolah”. Pasal 22 ayat 1 PP 28 tahun 1990 berbunyi bahwa: “Kepala sekolah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan lainnya, dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana”. Oleh karena itu,
diupayakan peranan laboran dalam perencanaan, kepemimpinan dan laboratorium
dilakukan secara optimal sehingga berimplikasi terhadap peningkatan mutu
pembelajaran di SMA.
Evaluasi program kegiatan ini dilakukan untuk melihat sejauhmana tingkat
keberhasilan dan kendala yang dialami dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan
program. Evaluasi program kerja ini dapat disusun dalam bentuk laporan kegiatan yang
dibuat oleh kepala atau koordinator laboratorium setiap 6 bulan (1 semester) dan
disampaikan kepada kepala sekolah. Laporan tersebut digunakan sebagai rujukan
untuk perencanaan kegiatan pada tahun berikutnya, supaya berjalan dengan lebih baik.

Simpulan
Untuk menjadikan laboratorium sekolah dapat berjalan secara efektif dan efisien
perlu dilakukan pengelolaan dan pengembangan laboratorium dengan tepat untuk
mencapai visi laboratorium itu sendiri. Aspek yang perlu diperhatikan untuk mencapai
tujuan tersebut meliputi perencanaan, penganggaran, pengadministrasian, manajemen
kepala laboratorium, serta evaluasi program laboratorium.

Daftar Pustaka
Permendikbud Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah/Madrasah.

Anda mungkin juga menyukai