Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN DAN

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN


DIALOG RDK

OLEH KELOMPOK IV:

1. NI NYOMAN AYU SRI PRADNYANI (P07120218 019)


2. NI LUH PUTU TANASYA PUTRI (P07120218 020)
3. NI PUTU WIWIEK HITA FEBRIANTI Y. (P07120218 021)
4. NI KOMANG YUNI ANDRIANIANI (P07120218 022)

TINGKAT 3.A/SEMESTER VI
S.Tr. KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
Melakukan Reflek Diskusi Kasus (RDK)

SOP REFLEK DISKUSI KASUS


Pengertian Merefleksikan dan mendiskusikan kasus nyata serta menarik berdasarkan
pengalaman
Tujuan 1. Meningkatkan pengetahuan staf
2. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Menyelesaikan suatu masalah
Sasaran 1. Yang direfleksikan harus kasus nyata dan menarik
2. Minimal dilakukan 1 kali sebulan
Dilaksanakan oleh satu profesi atau satu unit
Langkah 1. Fasilitator
membuka pertemuan diikuti dengan salam
2. Fasilitator
menyampaikan dengan ringkas persyaratan diskusi
- Selama penyampaian tidak boleh ada interupsi
- Berbicara hanya satu orang pada satu saat
- Tidak boleh ada dominasi dalam diskusi
- Bertanya tanpa memojokkan/mengarahkan
3. Fasilitator
memberikan kesempatan kepada presenter untuk menyajikan kasus/masalah
selama 15-20 menit
4. Setelah
selesai, fasilitator mempersilahkan peserta untuk mengajukan pertanyaan
klarifikasi selama 20-30 menit
5. Fasilitator
boleh mengajukan pertanyaan/klarifikasi
6. Bila diskusi
telah selesai, fasilitator bertanya kepada presenter apa yang dapat dipelajari
dalam diskusi ini.
7. Masalah
issue yang muncul didiskusikan serta dicatat untuk menjadi pedoman di
masa yang akan datang
8. Semua
peserta diskusi menandatangani daftar hadir
9. Fasilitator
menyimpulkan hasil diskusi
10. Fasilitator
membuat laporan dalam format DRK
11. Sepakati
jadwal DRK yang akan datang
12. Fasilitator
menutup pertemuan dan mengucapkan terima kasih
13. Semua
peserta bersalaman sambil meninggalkan tempat pertemuan
14. Dokumen
DRK disimpan dalam arsip

Pasien Nn. X dengan diagnose medis mengalami anorexia nervosa pada tanggal 8 Maret 2021.
Nn X merupakan anak tunggal yang tinggal Bersama orang tuanya. Perawat anisa adalah perawat
penanggung jawab Nn.X. Saat dikaji pasien tampak pucat,jari-jari kebiruan , rambut tipis dan
kulit kering. TTV : TD:90/60mmHg , N:112x/mnt , RR:22x/mnt , S: 36 OC. TB pasien 163cm
,BB 42kg.Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya melakukan diet dan mengkonsumsi obat.obat
tersebut adalah obat appetite supresants

RDK dilakukan pada tanggal 8 Maret 2021 di ruang perawat pukul 13.00 WIB. RDK dihadiri
seluruh anggota TIM.

(Di ruang perawat…)

Fasilitator : Selamat siang! Selamat datang di diskusi refleksi kasus yang sudah rutin kita
adakan setiap bulannya. Hari ini kita melakukan refleksi kasus yang telah kita
sepakati sebelumnya yaitu tentang anorxia nervosa. Sebelumnya kita sepakati
terlebih dahulu waktu diskusi kita hari ini. Bagaimana kalau diskusi kita
laksanakan selama 60 menit?
Peserta : Setuju..

Fasilitator : Baiklah seperti biasa, diharapkan semua peserta dapat mengikuti diskusi dengan
baik dan mengikuti perjalanan diskusi dengan aktif. Untuk acara hari ini, materi
akan disajikan selama 15 menit, dilanjutkan diskusi selama 30 menit. Kepada
penyaji dipersilahkan untuk menyampaikan materi.

Penyaji : Selamat siang. Pada diskusi kali ini, kita akan membahas tentang anorexia
nervosa pada Nn X yang berumur 18 tahun . Nn X saat dibawa ke rumah sakit
dibawa oleh ibunya dengan keadaan pingsan. Jadi selama dirawat di RS ini saya
sudah memberikan asuhan keperawatan, sesuai dengan SOP. Selama ini saya
sudah melakukan pengkajian secara menyeluruh dan menentukan diagnosa dan
sudah melakukan intervensi kepada keluarga dan pasiennya. Untuk edukasi
kepada keluarga saya memberikan edukasi tentang pentingnya asupan gizi yg
cukup kepada pasien. Dan untuk pasiennya saya memberikan edukasi tentang
bahaya mengkonsumsi obat tanpa resep dokter. Dan saya sudah berkolaborasi
dengan ahli gizi untuk pemenuhan diet kepada pasien.dan saya berkolaborasi
dengan pihak farmasi untuk memberikan vitamin pada pasien. Untuk hambatan
keadaan pasien yg tidak kunjung membaik BB dibawah normal dan dia bersikeras
untuk melakukan diet dan sejauh ini masih mengkonsumsi obat tanpa resep
dokter. Saya juga saat ini masih bingung , pasien masih sulit diajak komunikasi
dengan saya, dan saya berkomunikasi dengan keluarga bahwa pasien pernah
berkata bahwa akhir ini temannya mengejek beliat dengan kondisi badannya yang
gemuk. Saya juga berkolaborasi dengan psikiater untuk mengatasi keadaan pasien
tersebut dan saya mengajak psikiater bertemu dengan pasien setelah dilakukan
intervensi dan keadaan pasien sudah sedikit membaik . dan intervensi yg
dilakukan sekarang sudah sangat memuaskan. Sekian kasus yg saya paparkan,
sekian dari saya saya kembalikan ke ibu.

Fasilitator : Baik, langsung saja, saya akan fasilitasi sesi diskusi selama 30 menit ,jika ada
yang ingin disampaikan dari teman-teman, silahkan memberikan pertanyaan dan
klarifikasi dari kasus tersebut
Peserta 1 : terimakasih atas waktu yg diberikan kepada saya mempunyai kasus yg sama
dengan diagnose anoreksia nervosa akibat banyak mengkonsumsi obat-obatan
penekan nafsu makan alas an juga sama karena body shamming dengan teman
sebayanya. Intervensi yg diberikan selain kita memperhatikan asupan gizi kita
juga harus memperhatikan kondisi psikologis pasien. Selain kita perlu
berkolaborasi dengan ahli gizi kita juga perlu berkolaborasi dengan pskiater dan
juga peran orang tua sangat penting dalam menangani kasus ini. Keluarga perlu
memperhatikan asupan pola gizi maupun pola diet pasien.

Fasilitator :yang lain ada yg ingin disampaikan lagi?

Peserta 2 : saya ingin bertanya apakah dengan melakukan hal tersebut perawatan akan
diberikan dengan efektif? kemudia komplikasi apa yg akan terjadi pada anoreksi
nervosa dengan gangguan psikologis?

Penyaji : sebelumnya terimakasih atas pertanyaannya , komplikasi yg terjadi pada


anoreksia nervosa tidak hanya pada fisik saja, bisa terjadi osteoporosis, gangguan
elektrolit,gagal ginjal,jantung dan kematian organ yg lain. Juga anoreksia nervosa
berkompikasi pada psikis pasien seperti gangguan kepribadian,keinginan untuk
bunuh diri. Anoreksia nervosa itu diawali dengan dia terobsesi mendapatkan
kondisi tubuh yg kurus sehingga dia melakukan pembatasan secara ekstrim dan
mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter

Fasilitator : baiklah saya cukupkan sesi diskusi ini saya simpulkan jadi anoreksia nervosa
adalah kondisi seseorang dengan gangguan makan karena obsesi terhadap tubuh kurus sehingga
melakukan diet ekstrim dan menggunakan obat-obatan untuk menekan nafsu makan. Anoreksia
nervosa ini terjadi akibat gangguan persepsi diri dan bullying pada usia remaja asuhan
keperawatan yang akan dilakukan tidak hanya berfokus pada fisik saja tetapi pada psikisnya
juga. Keikutansertaan orang tua juga berperan penting dalam keberhasilan melakukan asuhan
keperawatan. Untuk kolaborasi dengan profesi lain sangat diperlukan sekali karena sangat
menunjang dari asuhan keperawatan yg akan direncanakan. Komunikasi segala perkembangan
dengan benar dan lebih cermat dalam emmahami kondisi pasien berdasar hasil diskusi kita hari
ini. Perhatikan kebutuhan dasar didalam tubuh tetapi diperlukan perhatian pada kondisi
psikologis pasien tersebut . itulah kesimpulan pada hari ini. Untuk rencana tindak lanjut kapan
kita akan melakukan diskusi refleksi kasus dan kasus apa yg akan di diskusikan ?

Peserta 1 : baik bu nanti saya paparkan mengenai dengan kasus pasien saya Diabetes
melitus

Fasilitator : baiklah berarti untuk 1 mgg kedepan kita akan melakukan tindak lanjut dan
membahas kasus diabetes melitus. Baiklah sebelum saya tutup apakah ada yg ingin bertanya?

Peserta : tidak ada

Fasilitator :Baik, karena diskusi telah selesai, kita beri tepuk tangan untuk kita semua.
Jangan lupa mengisi daftar hadir di lembar yang sudah disediakan.

Saya akhiri diskusi kali ini, Selamat siang!

Anda mungkin juga menyukai