2 Timotius 4:3
Oleh
Yohanes Tarigan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengajaran yang sehat dalam kekristenan adalah sesuatu yang sangat krusial itulah
sebabnya gereja selalu di ancam oleh pengajaran sesat. Saat setan tidak berhasil menghentikan
orang kristen melalui penganiayaan, biasanya setan akan mencoba merusak atau menghancurkan
gereja dari dalam yaitu melalui pengajaran sesat yang diajarkan oleh guru-guru palsu. Apa yang
dilakukan olah setan ini digambarkan seperti ragi (Matius 13:33) oleh Tuhan Yesus. Ragi ini
menggambarkan kejahatan, sebuah doktrin yang sesat yang akan merusak doktrin yang benar
yang diakui oleh gereja.1
Di dalam sejarah gereja biasanya bidat-bidat yang mengajarkan pengajaran sesat
berkaitan dengan doktrin kristologi dimana mereka menolak ke-Allah-an Yesus Kristus seperti
saksi Yehuwa. Namun pengajaran sesat di dalam alkitab tidak hanya menunjuk kepada bidat-
bidat seperti saksi Yehuwa tetapi juga kepada para pengajar di kekristenan yang kelihatannya
mempunyai doktrin kristologi yang benar dan ortodoks tapi sebenarnya mengajarkan pengajaran
yang sesat atau tidak sehat. Contoh dari hal ini salah satunya adalah seperti yang dikatakan
Paulus mereka memberikan pengajaran yang hanya memuaskan telinga (2 Timotius 4:3)
Guru-guru yang memberikan pengajaran untuk memuaskan telinga ini sudah ada sejak
era gereja mula-mula dan kadang selalu muncul dalam setiap zaman dalam berbagai bentuk yang
baru, misalnya saja pengajaran Injil kemakmuran yang mulai timbul beberapa puluh tahun lalu,
dan yang belakangan ini mulai muncul kembali dalam bentuk yang baru dengan apa yang
dinamakan pengajaran Hyper Grace.2 Menurut penulis pengajaran seperti ini kadang lebih
berbahaya daripada saksi Yehuwa karena mereka lebih diterima oleh banyak kalangan orang
kristen, pertama karena mereka di anggap bagian dari mainstream kekristenan dan kedua karena
apa mereka ajarkan memang menarik karena seperti dikatakan Paulus “memuaskan telinga”. Di
makalah ini penulis akan berusaha mengupas pengajaran yang memuaskan telinga ini, kiranya
makalah ini berguna bagi yang membacanya. Amin.
1
George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru Jilid I, (Bandung, Kalam Hidup: 2013), 76
2
Istilah Hyper Grace ini sendiri diberikan oleh Michael Brown yang menulis buku dengan judul yang sama untuk
mengupas kesalahan pengajaran tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
John MacArthur, The MacArthur Bible Commentary, (Nashville, Thomas Nelson: 2005), 1813
2
kaya, bisa sembuh, bisa mendapatkan promosi jabatan, dapat jodoh dan lain sebagainya.
Mereka jarang membahas soal dosa, penderitaan dan salib.
c. Mendapatkan berkat Tuhan dengan menggunakan Tuhan
Kalau kita ke beberapa toko buku kristen, kita akan mendapati bahwa kebanyakan buku-buku
best seller isinya adalah ajaran yang memuaskan telinga, dari judulnya kita
membayangkannya, misalnya seperti: “Your Best Life Now – Joel Osteen” dan “Destine To
Reign – Joseph Prince” yang laku jutaan copy. Kalau boleh dibilang mungkin garis besar isi
pesan mereka adalah bagaimana mendapatkan berkat Tuhan dengan menggunakan Tuhan
sebagai sarana, sebuah kekristenan yang utilitarian. Mungkin kalau dianalisa kembali mereka
mungkin lebih menginginkan berkat daripada Tuhan yang memberikan berkat itu sendiri.
Pengajaran mereka ini begitu laku dan banyak orang kristen yang mengikuti mereka. Ada
seorang pengkhotbah yang cukup terkenal saat ini yang bernama Paul Washer di dalam salah
satu khotbahnya mengatakan orang-orang seperti Benny Hinn dan Joel Osteen adalah bentuk
penghakiman Tuhan bagi mereka yang hidup dibawah pengajaran mereka, karena mereka
lebih menginginkan berkat daripada Tuhan, dan Tuhan mengirim Benny Hinn dan Joel
Osteen kepada orang-orang tersebut.4 Orang-orang yang mendengarkan guru-guru palsu
menilai seorang guru atau pengkhotbah bukan berdasarkan firman Allah tapi berdasarkan
selera mereka sendiri yang subyektif. 5
5
John Stott, The Message of 2 Timothy: Guard the gospel, (epub edition, IVP: 2014), Chapter 4 The Charge to
Preach the Gospel
3
A.W Tozer, dia mengatakan dia ragu kalau 2% saja dari semua orang yang datang ke gereja
benar-benar telah dilahirkan kembali. Dari hal ini kita tentu saja menyadari fakta yang tidak
terbantahkan bahwa tidak semua orang yang hadir ke gereja sudah di selamatkan, bahkan
kebanyakan dari mereka belum di selamatkan. Dan yang mengerikannya, dengan kondisi
seperti ini pengkhotbah-pengkhotbah ini berkhotbah tentang sesuatu yang memuaskan
telinga, bagaimana bisa makmur dan mendapatkan dunia ini. Dan seperti telah dikatakan
mereka cenderung jarang memberitakan tentang dosa yang mana tentu saja pasti jarang
membicarakan tentang kelahiran kembali dan natur keselamatan yang benar. Akibatnya
banyak anggota gereja tidak mengalami keselamatan dan tetap terhilang.
b. Orang kristen tidak siap menghadapi penganiayaan
Penganiayaan adalah sesuatu yang tidak diinginkan manusia termasuk kebanyakan orang
kristen. Dan mereka yang mengajarkan ajaran yang memuaskan telinga tentu saja tidak ingin
membuat kecewa para pendengarnya. Seperti nabi palsu di perjanjian lama yang tidak ingin
membuat kecewa bangsa Israel demikian pula para pengajar ajaran yang memuaskan telinga
ini tidak ingin mengecewakan orang kristen zaman ini dengan mengatakan bahwa mereka
tidak akan menghadapi penganiayaan walaupun jelas-jelas Tuhan Yesus telah menjanjikan
penderitaan bagi pengikut-Nya. Akibatnya banyak orang kristen tidak akan siap sewaktu
menghadapi penganiayaan yang akan terjadi.6 Contoh nyata dari hal ini pernah terjadi di
China beberapa puluh tahun lalu, dimana banyak orang kristen murtad karena tidak siap
menderita. Seperti apa yang disampaikan seorang Bishop di China kepada Corrie Ten Boom
“Kita telah gagal. Seharusnya kita membuat umat untuk kuat menghadapi penganiayaan
daripada mengatakan kepada mereka kalau Yesus akan datang terlebih dahulu. Untuk
mengatakan kepada mereka untuk tetap kuat di waktu penganiayaan, bagaimana untuk tetap
6
Tahun 2015 merupakan tahun paling buruk bagi penganiayaan kristen di seluruh dunia di era modern ini.
Christianity Today melaporkan penganiayaan semakin meningkat di setiap benua, lebih dari 7,000 orang kristen
mati karena iman mereka dalam tahun 2015. Dan tentu saja penganiayaan akan terus meningkat menjelang
kedatangan Kristus yang kedua kali.
North Korea Gets Competition: The Top 50 Countries Where It's Now Hardest To Be a Christian
http://www.christianitytoday.com/gleanings/2016/january/top-50-countries-hardest-christian-world-watch-list-
2016.html
4
teguh saat penganiayaan tiba – untuk tetap berdiri dan tidak menjadi lemah”.7 Hal ini terjadi
karena banyak misionaris barat yang ke China mengatakan bahwa orang-orang kristen tidak
akan mengalami aniaya, mereka akan mengalami pengangkatan. Tapi setelah timbul revolusi
kebudayaan dan Mao berkuasa, orang-orang kristen mengalami penganiayaan yang hebat dan
banyak mereka yang murtad karena tidak siap menghadapi penganiayaan, mereka tidak siap
menghadapinya karena mereka diajarkan tidak mengalami penganiayaan.
c. Memberikan pengharapan-pengharapan palsu
Seseorang berharap karena memiliki pengharapan, dan biasanya seseorang akan kecewa jika
pengharapannya tidak terjadi sebagaimana yang mereka harapkan. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan mengapa pengharapan seseorang tidak terjadi atau terkabulkan, salah satunya
karena pengharapan yang mereka miliki itu adalah palsu. Guru-guru palsu ini memberikan
pengharapan-pengharapan palsu kepada orang-orang kristen, pengharapan-pengharapan yang
sebenarnya tidak diberikan Tuhan kepada mereka. Contohnya saja ada para pengkhotbah
yang sepertinya mengatakan setiap orang kristen akan tidak mengalami sakit-penyakit dan
akan kaya. Namun kalau kita melihat firman Tuhan, tidak sekalipun Tuhan menjanjikan
orang kristen sama sekali tidak akan mengalami sakit penyakit dan akan kaya, bahkan Paulus
yang sangat beriman sekalipun yang beriman suka didera sakit-penyakit dan pernah
mengalami kemiskinan. Seperti pernah diceritakan ada kisah seseorang yang menuntut
pendeta karena setelah dia memberikan perpuluhan ternyata kenyataannya tidak seperti yang
di janjikan oleh pendetanya, orang tersebut menerima pengharapan yang palsu.
5
kita peroleh dari Tuhan, bagaimana kita dapat memperoleh berkat-berkat Tuhan terutama
berhubungan dengan kehidupan kita di dunia sekarang ini. Dan tidak jarang mereka suka
mendorong pendengarnya untuk menyumbang ke pelayanan mereka dengan iming-iming
Tuhan akan membalas berlipat kali ganda. Selain itu mereka juga berkhotbah seperti para
motivator sekuler, memotivasi jemaat agar bisa lebih sukses di dalam karir mereka. Boleh
dikatakan fokus mereka adalah bagaimana mendapatkan dunia ini, karena itulah keinginan
hati mereka.
A.W Tozer pernah memberikan nasihat bagaimana kita menguji isi sebuah khotbah:
Allah - apakah isi khotbahnya meninggikan Allah?
Kristus - apakah isi khotbahnya membuat Kristus semakin luar biasa atau membuat si
pengkhotbahnya yang semakin besar?
Alkitab - apakah isi khtobahnya bertentangan dengan firman Tuhan?
Dosa - apakah isi khotbahnya semakin tidak mentoleransi dosa?
Dunia- apakah isi khotbahnya menarik saya kepada hal-hal duniawi?
Dari kita beberapa pertanyaan yang diajukan A.W Tozer kita bisa mengetahui apakah
seseorang mengajarkan ajaran yang sehat atau tidak.
b. Gaya hidupnya
Salah satu hal yang mudah dikenali apakah seseorang adalah hamba Tuhan asli atau palsu
adalah dari gaya hidup mereka, bagaimana respon mereka terhadap uang dan dunia ini.
Penulis tidak mengatakan bahwa seorang hamba Tuhan harus hidup miskin, tapi kalau
seorang “hamba Tuhan” gaya hidupnya mewah itu adalah sebuah indikasi kalau orang
tersebut adalah guru palsu. Di Amerika Serikat ada beberapa pengkhotbah yang memiliki jet
pribadi dengan alasan untuk pelayanan misalnya seperti Joyce Meyer, John Hagee, Kenneth
Copeland, Creflo Dollar dan ada beberapa lagi.8 Belum lagi isi rumah mereka yang pasti
mewah, Jocye Meyer bahkan punya meja perunggu bundar seharga USD 30,000.00.9 Betapa
sangat berbedanya guru-guru ini dengan penginjil besar Billy Graham yang menolak
8
How much are church congregations paying for their Mega Church Pastor to fly private
http://thechurchladyblogs.com/how-much-are-church-congregations-paying-for-their-mega-church-pastor-to-fly-
private/
9
Joyce Meyer: Salary and finances
https://en.wikipedia.org/wiki/Joyce_Meyer
6
menggunakan jet pribadi dengan alasan karena hal itu akan memboroskan hasil donasi yang
diterimanya, bahkan dia menolak untuk menulis check sendiri.10 David Wilkerson yang juga
merupakan seorang penginjil besar juga, tidak mempunyai jet pribadi, dia hidup sederhana,
bahkan sebelum dia meninggal perabotannya saja dia berikan kepada orang lain. Dari gaya
hidup para pengkhotbah kita bisa sedikit banyak kita mengetahui apa yang menjadi isi hati
mereka, kalau gaya hidup mereka mewah tentu saja uanglah yang menjadi tujuan mereka,
dan itu pula apa yang mereka khotbahkan. Tapi kalau gaya hidup mereka sederhana seperti
Billy Graham dan David Wilkerson, kita bisa mengetahui kalau mereka memang mengasihi
Tuhan, dan kalau kita dengar khotbah dan buku-buku mereka yang mereka tulis, tidak pernah
membahas bagaimana kita makmur, tapi mereka selalu berbicara tentang pertobatan dan
salib, dan banyak orang yang dimenangkan melalui pelayanan mereka yang tidak
menggunakan jet pribadi. Dan yang agak aneh menurut penulis adalah banyak orang kristen
di Indonesia sangat menyukai para pengkotbah yang gaya hidupnya mewah yang penulis
sebutkan diatas.
c. Karakternya
Karakter seseorang – motivasi terdalamnya, kesetiaannya, sikapnya dan ambisinya –
akhirnya akan di tunjukkan melalui apa yang dia lakukan dan bagaimana dia melakukannya.
Cepat atau lambat waktu akan membuktikan apakah seseorang hamba Tuhan asli atau bukan
dari buah yang dihasilkan oleh kehidupan mereka. Bisa saja seseorang berkhotbah dari
alkitab dan memiliki pengetahuan yang baik tapi hal itu tidak menjamin karakter seseorang.
Dan kita banyak membaca dari media kristen pengkhotbah yang kedapatan berzinah dan
tidak beres masalah keuangannya.
John MacArthur di dalam satu khotbahnya memberikan lima karakteristik mengenai guru-
guru palsu: Sombong, egois, penipu, tidak sopan dan membawa kehancuran.11
10
The Closest Thing To A White House Chaplain by Edward B. Fiske from The New York Times Magazine
https://www.nytimes.com/books/97/07/06/reviews/graham-magazine.html
11
Concerns of a True Pastor:Humility and Selflessness – John MacArthur
http://www.gty.org/resources/sermons/47-88/concerns-of-a-true-pastorhumility-and-selflessness
7
Sombong: Guru-guru palsu biasanya suka bangga akan pencapaian dan popularitas
mereka, biasanya mereka menginginkan banyak orang untuk mengikuti mereka.
Egois: Guru-guru palsu cenderung berpusat pada diri sendiri, mereka sangat peduli
dengan harta benda mereka dan ini memang sesuai dengan isi khotbah mereka yang isinya
tentang uang.
Penipu: Guru-guru palsu naturnya adalah penipu, seperti nubuatan-nubuatan mereka
yang tidak terbukti.
Tidak sopan: Guru-guru palsu adalah orang tidak menghormati Allah, mereka
memutarbalikkan firman Allah, hal ini menunjukkan ketidaksopanan mereka terhadap Allah.
Membawa kehancuran: Guru-guru palsu memperalat dan memanfaatkan orang lain,
mereka memimpin orang tersebut kedalam kesesatan mereka, ke dalam dosa yang telah
mencemari mereka.
12
Paul Ellis menulis buku untuk merespon bukunya Michael Brown yang mengupas kesalahan Hyper Grace. Dia
juga cukup aktif menulis di blognya http://escapetoreality.org/posts/ untuk mempromosikan dan mempertahankan
pengajaran Hyper Grace.
8
mereka katakan adalah memang benar alkitabiah menurut penulis, misalnya karena hukum
Taurat tidak berlaku laku lagi di perjanjian baru (Efesus 2:15), maka perpuluhan juga tidak
berlaku lagi. Menekankan untuk memandang kepada Yesus dengan apa yang telah Dia
selesaikan di kayu salib, dan ini pula yang sering dikatakan Charles Spurgeon. Namun kalau di
telusuri lebih jauh lagi, ada beberapa pengajaran mereka yang tidak sesuai dengan alkitab.
Berikut ini beberapa di antaranya:
a. Berkat Abraham membuat orang kristen menjadi kaya
Di dalam salah satu renungan hariannya yang membahas tentang berkat Abraham, Joseph
Prince mengatakan “Untuk menggenapi janji-Nya, Allah memakmurkan kita. Anda tidak
dapat menjadi ahli waris kalau anda kekurangan atau memiliki hutang! Tidak hanya itu, Dia
harus menjaga anda tetap sehat karena anda tidak dapat mewarisi dunia ketika Anda sakit dan
13
selalu terlentang…mengapa anda butuh kekayaan di sorga?” . Kalau kita baca penggalan
renungan tersebut, spiritnya saja sudah antithesis dengan pengajaran perjanjian baru.
Walaupun Joseph Prince banyak membahas soal kasih karunia atau siapa kita di dalam
Kristus ujung-ujungnya tetap yang dicari adalah kemakmuran dan kesehatan. Dia
memanfaatkan ayat-ayat alkitab di luar konteksnya untuk memenuhi keinginannya. Kalau
kita membaca berkat Abraham di Galatia 3:14 berkat Abraham itu adalah Roh Kudus yang
dijanjikan, dengan kata lain adalah keselamatan itu sendiri yang sampai kepada bangsa-
bangsa, bukan kemakmuran atau kesehatan. Kalau yang dimaksud keturunan Abraham
termasuk orang kristen bahwa mereka memilki janji akan memiliki dunia (kekayaan dsb)
akan bertentangan dengan apa yang di ajarkan Tuhan Yesus, Paulus, Petrus dll. Dan faktanya
orang-orang kristen awal termasuk para rasul boleh dikatakan miskin, menderita dan
kebanyakan mati martir. Dan sampai sekarang pun banyak orang kristen yang miskin, sakit,
menderita bahkan ada yang mati martir juga.
b. Tidak mempercayai kekudusan yang progresif
Menurut pengajaran Hyper Grace karena kita telah dikuduskan sekali untuk selamanya
(Ibrani 10:10), maka kita tidak perlu lagi mengejar kekudusan hidup atau yang biasa di sebut
kekudusan yang progresif. Hal ini bertentangan dengan apa yang diajarkan alkitab, karena
13
Heir Of The World Today
http://www.josephprince.org/daily-grace/grace-inspirations/single/heir-of-the-world-today/
9
Paulus sendiri mengatakan setelah mengatakan kita dikuduskan sekali untuk selamanya di
pasal 10 di pasal 12 dia mengatakan orang kristen harus mengejar kekudusan (Ibrani 12:14).
Kekudusan sendiri di alkitab seperti sering dikatakan para teolog mengandung tiga bagian
yaitu, kekudusan secara posisi, kekudusan progresif dan kekudusan yang selamanya
(glorifikasi dalam tubuh kemuliaan). Dan di Ibrani 10:10 ini adalah kekudusan secara posisi,
bahwa orang kristen secara posisi adalah orang kudus sampai selamanya. Tapi ini bukan
berarti orang kristen tidak mengejar kekudusan. Pengajaran ini sangat berbahaya karena akan
membuat orang kristen lengah dan lama-lama akan mulai terbiasa dengan dosa. Doktrin
kekudusan ini harus tetap dikerjakan, Paulus di dalam suratnya tidak memiliki waktu untuk
perdebatan akademik, gymnastic intelektual dan argumen spekulatif yang tidak mengubah
14
kehidupan. Injil akan mengarahkan orang untuk terus hidup mengejar kekudusan. Karena
Tuhan menginginkan kita kudus sebagaimana Dia adalah kudus (1 Petrus 1:16).
c. Orang kristen tidak perlu memikul salib sekarang ini
Pengajaran Hyper Grace memisahkan perkataan Tuhan Yesus menjadi dua bagian. Pertama
perkataan Tuhan Yesus sebelum Dia mati di kayu salib dan kedua perkataan Tuhan Yesus
setelah mati di kayu salib. Dari pemisahan ini maka menurut para pengajar Hyper Grace
perkataan Tuhan Yesus seperti memikul salib sudah tidak berlaku lagi sekarang, itu hanya
berlaku bagi orang yang hidup di bawah perjanjian lama. Hal ini tentu saja tidak sesuai
dengan kitab suci karena Paulus mengatakan “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16). Segala tulisan ini tentu saja
termasuk perkataan Tuhan Yesus sebelum Dia mati di kayu salib dan tidak ada satupun ayat
di alkitab yang menyatakan bahwa perkataan-Nya sebelum Dia mati tidak berlaku lagi. Saat
murid-murid mendengar perintah Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya yang berkata
“jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (Matius 28:19) tentu saja murid-murid pasti ingat
perkataan Tuhan Yesus sebelum Dia mati di kayu salib, bahwa syarat menjadi murid adalah
memikul salib (Lukas 14:27). Dari teks tersebut jelas bahwa perintah untuk memikul salib
tetap berlaku bagi semua orang yang ingin menjadi murid Kristus sampai kapanpun.
14
David Pawson, Unlocking the Bible, (London, HarperCollins Publishers: EPub Edition © JUNE 2012), Chapter
52. 1 And 2 Timothy And Titus
10
BAB III
KESIMPULAN
Ajaran yang memuaskan telinga adalah ajaran yang berfokus kepada diri sendiri, isinya
tentang apa yang diinginkan manusia seperti kemakmuran dan kedamaian bukan apa yang
dibutuhkan manusia yaitu Tuhan dan kelepasan dari dosa. Karena guru-guru palsu ini tujuannya
menghibur, mereka tidak akan membuat gelisah orang kristen yang menghadiri gereja dengan
mempertanyakan keselamatan mereka, memberitakan pertobatan ataupun berbicara tentang
penderitaan dan penganiayaan. Yang mana hal ini akan membuat banyak orang belum selamat
yang menghadiri gereja akan tetap tidak terselamatkan, juga akan membuat banyak orang tidak
siap menghadapi penderitaan dan penganiayaan yang akan terjadi bagi orang kristen seperti yang
telah dinubuatkan alkitab.
Kita bisa mengidentifikasi guru-guru palsu yang melakukan pengajaran sesat ini selain
dari apa yang mereka ajarkan juga gaya hidup dan karakter mereka. Seperti telah disampaikan di
atas bahwa guru-guru palsu ini terbukti mempunyai gaya hidup yang mewah, karena memang
itulah keinginan hati mereka. Apa yang disampaikan penulis ini adalah bukan gossip atau
tuduhan semata karena memang benar demikian faktanya. Dan karakteristik dari guru-guru palsu
ini biasanya adalah sombong, egois, penipu, tidak sopan dan membawa kehancuran.
Pengajaran yang memuaskan telinga ini selalu muncul di setiap zaman dalam berbagai
bentuk dan brand yang berbeda. Dan belakangan ini muncul yang namanya pengajaran Hyper-
Grace, tidak seperti pengajaran-pengajaran sejenis sebelumnya, pengajaran ini boleh dikatakan
adalah salah satu yang pengajaran paling menarik dan paling enak di dengar telinga dan
kelihatannya alkitabiah namun justru yang kelihatannya alkitabiah tapi sesat itulah yang paling
berbahaya, karena banyak orang yang hatinya tidak sungguh-sungguh menginginkan Tuhan dan
tidak belajar alkitab dengan baik akan mudah terkecoh dengan pengajaran mereka.
11
Referensi
1. George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru Jilid I, (Bandung, Kalam Hidup: 2013)
2. David Pawson, Unlocking the Bible, (London, HarperCollins Publishers: EPub Edition © JUNE
2012)
3. John MacArthur, The MacArthur Bible Commentary, (Nashville, Thomas Nelson: 2005)
4. John Stott, The Message of 2 Timothy: Guard the gospel, (epub edition, IVP: 2014)
5. Internet
12