Anda di halaman 1dari 11

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Kimia Farmasi


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Laju Reaksi Dan
Kesetimbangan Kimia
2. Asam basa
3. Sistem dispersi
4. Analisis kimia
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 1. KB 1
dan definisi) di modul ini a) Laju reaksi menunjukkan
kecepatan atau seberapa cepat
suatu reaksi kimia itu
berlangsung.
b) Besarnya pengurangan jumlah
partikel zat pereaksi dan
penambahan jumlah partikel zat
hasil reaksi dalam jangka waktu
tertentu disebut sebagai laju
reaksi
c) laju reaksi juga dapat
didefinisikan sebagai jumlah
pengurangan konsentrasi molar
pereaksi (reaktan) atau jumlah
pertambahan konsentrasi molar
hasil reaksi (produk) dalam satu
satuan waktu.
d) Katalis adalah suatu zat yang
dapat meningkatkan atau
menurunkan laju reaksi.
e) Katalis yang bersifat mempercepat
reaksi disebut katalisator,
sedangkan yang memperlambat
reaksi disebut inhibitor
f) Orde reaksi atau tingkat reaksi
adalah pangkat dari konsentrasi
pereaksi pada persamaan laju
reaksi
g) Reaksi kesetimbangan yang
berlangsung pada fase yang sama
untuk semua reaktan dan produk
disebut kesetimbangan homogen.
h) Reaksi kesetimbangan yang
berlangsung pada fase yang
berbeda pada reaktan atau
produk disebut kesetimbangan
heterogen.
i) Disosiasi adalah proses peruraian
suatu zat menjadi zat lain yang
lebih sederhana

2. KB 2
a) Teori Arrhenius menyatakan
bahwa “asam adalah senyawa
yang jika dilarutkan dalam air
melepaskan ion H+, sedangkan
basa adalah senyawa yang jika
dilarutkan dalam air
melepaskan ion OH−.”
b) Teori Brønsted–Lowry
menyatakan bahwa “asam
adalah donor proton,
sedangkan basa adalah
akseptor proton”. Menurut teori
ini, pada reaksi antara asam
dan basa terjadi perpindahan
proton (H+), yaitu proton dari
suatu zat pindah ke zat lain.
c) Teori Lewis menyatakan bahwa
“asam adalah akseptor
pasangan elektron, sedangkan
basa adalah donor pasangan
elektron”
d) Derajat ionisasi adalah
perbandingan antara jumlah
zat yang terionisasi dengan
jumlah zat yang dilarutkan.
e) Asam kuat bila dilarutkan
dalam air memiliki harga K
yang sangat besar karena
hampir semua molekul asam
terionisasi. Dengan demikian,
asam kuat memiliki derajad
ionisasi hampir sama dengan
satu
f) Basa lemah adalah suatu basa
yang jika dilarutkan dalam air
hanya akan terurai sebagian
saja
g) Larutan penyangga adalah
larutan yang dapat
mempertahankan harga pH
tertentu meskipun ada
penambahan sedikit basa,
asam atau pengenceran.
Larutan ini disebut juga
dengan larutan buffer atau
dapar
h) Hidrolisis adalah reaksi
terurainya suatu zat dalam air
3. KB 3
a) Campuran antara zat
terlarut dan pelarut
tersebut dinamakan sistem
dispersi.

b) Zat terlarut dinamakan


fase terdispersi

c) zat pelarut dinamakan


medium pendispersi.

d) Dispersi kasar disebut juga


suspensi

e) Dispersi halus disebut juga


dispersi molekuler atau
larutan sejati

f) Dispersi koloid merupakan


sistem dispersi antara
dispersi kasar dan dispersi
halus. Campuran fase
terdispersi dengan medium
pendispersi dalam koloid
tampak homogen
meskipun sesungguhnya
merupakan campuran
heterogen

g) Koloid yaitu suatu bentuk


campuran yang
karakteristiknya terletak di
antara suspensi dan
larutan

h) Aerosol padat merupakan


sistem koloid dengan fase
terdispersi padat dalam
medium pendispersi gas.
Partikel-partikel padat
sangat halus terdispersi
dalam medium gas

i) Aerosol cair adalah sistem


koloid dengan fase
terdispersi cair dalam
medium pendispersi gas.

j) Sol adalah sistem koloid


dengan fase terdispersi
padat dalam medium
pendispersi cair.

k) Sol padat adalah sistem


koloid dengan fase
terdispersi padat dalam
medium pendispersi padat.
Sol ini terbentuk dalam
wujud cair terlebih dahulu
pada suhu tinggi kemudian
didinginkan.

l) Emulsi adalah sistem


koloid dengan fase
terdispersi cair dalam
medium pendispersi cair,
dengan syarat kedua jenis
zat cair tersebut tidak
saling melarutkan.

m) Emulsi tipe O/W (oil in


water) atau M/A (minyak
dalam air).adalah emulsi
yang terdiri dari butiran
minyak yang tersebar
kedalam air. Minyak
sebagai fase internal dan
air fase eksternal
n) Emulsi tipe W/O (water in
oil) atau A/M (air dalam
minyak).adalah emulsi
yang terdiri dari butiran air
yang tersebar kedalam
minyak. Air sebagai fase
internal sedangkan fase
minyak sebagai fase
eksternal

o) zat pengemulsi
(emulgator).

p) Creaming atau
pembentukan krim adalah
proses sedimentasi dari
tetesan- tetesan fase
terdispersi. Untuk
mengetahui arah
pembentukan krim, maka
perlu diketahui densitas
dari fase internal dan fase
eksternal. Jika densitas
relative dari kedua fase
diketahui, maka arah
pembentukan krim dari
fase terdispersi dapat
menunjukkan tipe emulsi
yang ada

q) Uji konduktivitas
berdasarkan prinsip bahwa
air atau larutan berair
mampu menghantarkan
listrik, dan minyak tidak
dapat menghantarkan
listrik
r) Creaming yaitu terpisahnya
emulsi menjadi dua
lapisan, dimana yang satu
mengandung fase dispers
lebih banyak daripada
lapisan yang lain. Emulsi
yang mengalami creaming
dapat terdispersi kembali
dengan penggojogan
ringan, disebut juga
bersifat reversibel

s) Koalesen dan cracking


yaitu pecahnya emulsi
karena film yang meliputi
partikel rusak dan butir
minyak akan mengalami
koalesen (menyatu).
Kerusakan ini bersifat
irreversibel (tidak bisa
diperbaiki)

t) Buih adalah sistem koloid


dengan fase terdispersi gas
dalam medium pendispersi
cair.

u) Busa padat adalah sistem


koloid dengan fase
terdispersi gas dalam
medium pendispersi padat.

v) Gel merupakan koloid di


antara padat dan cair
(semipadat). Istilah gel
dapat disebut juga jeli

w) Efek Tyndall merupakan


peristiwa penghamburan
cahaya yang disebabkan
oleh partikel-partikel
koloid.

x) Gerak Brown merupakan


gerakan berbentuk zig-zag
partikel koloid yang terjadi
karena partikel koloid
bertabrakan dengan
partikel pelarut.

y) Elektroforesis merupakan
peristiwa pemisahan
antara partikel koloid yang
bermuatan. Koloid
bermuatan positif akan
bergerak ke arah elektrode
negatif, dan sebaliknya,
koloid bermuatan negatif
akan bergerak ke arah
elektrode positif

z) Adsorpsi merupakan
peristiwa diserapnya ion-
ion oleh partikel koloid,
yang menyebabkan
partikel koloid menjadi
bermuatan.

aa) Koagulasi merupakan


peristiwa menggumpalnya
partikel koloid.
Penggumpalan terjadi
karena muatan koloid
dihilangkan sehingga
koloid menjadi tidak stabil

bb) Dialisis merupakan salah


satu proses untuk
membuat koloid menjadi
stabil dengan cara
menghilangkan ion-ion
pengganggu.

cc) Koloid liofob merupakan


koloid yang tidak
menyukai pelarut/medium
pendispersinya

dd) Koloid liofil merupakan


koloid yang menyukai
pelarut/medium
pendispersinya,

ee) Reaksi redoks atau reaksi


reduksi-oksidasi adalah
reaksi yang disertai
perubahan bilangan
oksidasi.

ff) Reaksi hidrolisis adalah


reaksi suatu zat dengan air

gg) Hemodialisis adalah proses


perawatan pasien
gangguan ginjal yang
disebut cuci darah.
Prosesnya menerapkan
prinsip dialisis yang
bertujuan memisahkan
antara partikel-partikel
koloid dan zat terlarut atau
partikel ukuran kecil yang
dapat menembus membran
dialisis. Ion-ion dan
molekul kecil dapat
melewati selaput
semipermiabel dengan
demikian pada akhir
proses pada kantung
hanya tersisa koloid saja

4. KB4
a) uji Pendahuluan. dilakukan
berdasarkan pada sifat fisika seperti
warna, bau, terbentuknya gas, dan
kelarutannya.
b) Volumetri merupakan analisis
kuantitatif dengan mengukur volume.
Dalam volumetri, sejumlah zat yang
dianalisis (analit) direaksikan dengan
larutan standar (larutan baku) yang
telah diketahui konsentrasinya secara
teliti. Reaksi tersebut berlangsung
secara kuantitatif. Reaksi dijalankan
dengan titrasi, yaitu suatu larutan
ditambahkan dari buret sedikit demi
sedikit sampai jumlah zat-zat yang
direaksikan tepat menjadi ekivalen
satu sama lain, artinya banyaknya
c) Larutan adalah campuran homogen
yang terdiri dari solut (zat terlarut)
dan solven (pelarut).
d) Kadar larutan adalah banyaknya
solut dalam tiap satuan volume atau
satuan massa larutan
e) Molaritas adalah banyaknya mol
solut dalam 1 liter larutan (bukan 1
liter pelarut).
f) Normalitas adalah banyaknya
ekivalen (ek) solut dalam 1 liter
larutan
g) Larutan baku atau larutan standar
adalah larutan yang konsentrasinya
diketahui secara teliti dan digunakan
untuk menetapkan kadar zat lain
h) Larutan baku primer memiliki tingkat
kemurnian yang tinggi sehingga kadar
larutan baku primer bisa diketahui
hanya dengan menimbang sejumlah
senyawa baku primer dan dilarutkan
dalam sejumlah volume air.
Sebaliknya, untuk mengetahui kadar
larutan baku sekunder maka harus
dibakukan atau distandarisasi dulu
dengan larutan baku primer.
i) Netralisasi adalah reaksi antara ion
H+ dari asam dan OH− dari basa
membentuk molekul air.
j) Asidi-alkalimetri adalah salah satu
metode volumetri yang melibatkan
reaksi netralisasi, yaitu menggunakan
titran dan titrat berupa asam dan
basa atau sebaliknya. Metode ini
sering disebut juga titrasi asam-basa.
k) Asidimetri merupakan penetapan
kadar senyawa-senyawa yang bersifat
basa dengan menggunakan larutan
asam
l) alkalimetri adalah penetapan kadar
senyawa-senyawa yang bersifat asam
dengan menggunakan larutan basa.
m) Argentometri merupakan salah satu
metode analisis kuantitatif untuk
menentukan konsentrasi analit yang
dapat membentuk endapan bila
bereaksi dengan AgNO3 pada kondisi
tertentu
n) Indikator adsorbsi merupakan zat
warna asam atau basa yang berubah
warna karena adsorpsi oleh endapan
pada titik akhir titrasi.
o) Iodo/Iodimetri merupakan metode
volumetri yang didasarkan atas reaksi
redoks.
p) Permanganometri merupakan metode
analisis kuantitatif yang juga
berdasarkan prinsip reaksi reduksi-
oksidasi. Permanganometri digunakan
untuk menetapkan kadar reduktor
dalam suasana asam. Penggunaan
asam sulfat untuk membuat suasana
asam lebih cocok dibandingkan asam
klorida karena ion klorida dapat
bereaksi dengan permanganat
membentuk klorin (Cl2

2 Daftar materi yang sulit 1. KB 1


dipahami di modul ini Penentuan laju reaki
Orde reaksi
Ketimbangan kimia
2. KB 2
Larutan penyangga
Hidrolisis garam
3. KB 3
Sifat larutan dan suspensi
Sistem koloid
Pembuatan sistem koloid
4. KB4
Analisis anion kation
Cara pmbuatan larutan standar
Analisis volumetri
3 Daftar materi yang sering 1. KB 1
mengalami miskonsepsi Kesetimbangan kimia
2. KB 2
Larutan penyangga
3. KB 3
Suspensi dan koloid(emulsi)
4. KB4
Analisis kuantitatif
Penentuan anion dan katio

Anda mungkin juga menyukai