CP 1
CP 2
1. Klasifikasi kognitif menurut Bloom dan Anderson terkait dengan representasi kemampuan
berpikir HOTs berada pada dimensi C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6
(mencipta).
2. Kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mempresentasikan kemampuan berpikir
HOTs adalah kata kerja operasional yang berada pada dimensi C4 (menganalisis), C5
(mengevaluasi), dan C6 (mencipta).
3. Cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTs dari aspek penyusunan indikator
adalah menyusun indikator pencapaian kompetensi merujuk pada kompetensi dasar (KD)
dengan menggunakan kata kerja operasional yang berada pada dimensi C4 (menganalisis),
C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta) pada taksonomi Bloom.
4. Tidak, permberdayaan kemampuan berpikir HOTs tidak hanya terjadi pada bagian evaluasi
saja. Namun dapat diterapkan pada proses belajar, contohnya pada lembar kerja peserta didik
(LKPD).
5. Mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTs dari aspek penyusunan proses (langkah)
yaitu pada saat pengerjaan LKPD baik secara mandiri maupun kelompok, kemudian peserta
didik mempresentasikan hasil, serta mendiskusikan hasil presentasi dengan peserta didik
yang lain.
6. Sudah.
CP 3
1. Cara mengembangkan materi ajar dari dokumen kurikulum yaitu dengan berpatokan dengan
kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Dari KD, kita dapat mengembangkan
indikator pencapaian kompetensi (IPK). Kemudian materi-materi pokok dapat dibuat
berdasarkan IPK.
2. Cara mengajarkan materi yang berkategori sebagai berikut.
a. Fakta
b. Konsep
c. Prosedur
3. Materi advance di susun untuk peserta didik yang sudah menuntaskan materi normal (umum)
yaitu dalam evaluasi sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).
4. Menguraikan materi advance material pada RPP yang dikembangkan adalah dengan
memberikan permasalahan-permasalah yang lebih kompleks atau sudah mengacu pada
permasalahan-permasalahan olimpiade.
5. Semua unsur dapat menunjang untuk diterapkan dalam pembelajaran.
6. Contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan berpikir kreatif yaitu
7. Contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan kolaboratif yaitu
CP 4
CP 5
1. -
CP 6
1. Saya merancang instrumen dan menerapkan evaluasi autentik pada RPP dan pembelajaran
dengan memberikan kuis, dimana kisi-kisi dan soal mengacu pada IPK dan berbasis HOTs.
2. Evaluasi yang akan saya lakukan pada pembelajaran di RPP yaitu evaluasi sikap, evaluasi
pengetahuan, dan evaluasi keterampilan.
3. Melakukan evaluasi dan menyiapkan instrumen pada aspek berpikir kritis peserta didik, saya
lakukan dengan tes uraian dengan menggunakan masalah open ended.
4. Melakukan evaluasi dan menyiapkan instrumen pada aspek berpikir kritis peserta didik, saya
lakukan dengan tes uraian dengan menggunakan masalah open ended.
5. Melakukan evaluasi dan menyiapkan instrumen pada aspek kemampuan berpikir kolaboratif
peserta didik
6. Melakukan evaluasi dan menyiapkan instrumen pada aspek kemampuan berpikir komunikatif
peserta didik
7. Melakukan evaluasi dan menyiapkan instrumen pada aspek sikap ilmiah peserta didik,
dengan cara lembar observasi.
CP 7
1. Seorang guru diminta menjadi guru yang reflektif karena guru harus memiliki kemampuan
untuk mengevaluasi diri sendiri terutama saat mengajar, baik kekurangan untuk perbaikan
maupun kelebihan untuk dipertahankan. Mau mendengar saran dan kritik baik dari
pengawas, Kepala Sekolah, sesama guru bahkan peserta didik. Seorang guru reflektif selalu
melihat dari sisi positif setiap saran dan kritik. Dia menjadikannya sebagai sarana untuk
memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kinerja. Guru reflektif tidak pernah berhenti
terus menelaah apakah pembelajaran yang dilakukannya mampu mengantarkan peserta didik
menguasai kompetensi yang diharapkan? Apa kendala yang dihadapi peserta didik selama
pembelajaran? Bagi seorang guru reflektif, kendala yang dihadapi tidak membuat
semangatnya menjadi menurun, tapi justru menjadikannya sebagai tantangan sekaligus
peluang untuk memperbaikinya. Guru reflektif tidak selalu merasa puas terhadap
pembelajaran yang telah dilakukannya, tidak merasa apa yang dilakukannya sudah sempurna
sehingga dia bersifat statis dalam mengajar. Guru reflektif berani jujur terhadap kekurangan
dirinya dalam melaksanakan pembelajaran. Guru reflektif terbuka terhadap perubahan, mau
belajar dan menerima nilai-nilai baru. Mau bergabung organisasi profesi sebagai wahana
untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya. Mau berbagi gagasan dan
pengalamannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran (best practices). Best practices
dapat menambah wawasan sekaligus informasi yang bermanfaat bagi rekan-rekan
sejawatnya.
2. Makna guru reflektif dalam pembelajaran adalah guru yang memiliki kemampuan untuk
mengevaluasi diri sendiri terutama saat mengajar, baik kekurangan untuk perbaikan maupun
kelebihan untuk dipertahankan.
3. Cara saya melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang akan saya lakukan
adalah dengan memikirkan kembali apa yang terjadi pada saat mengajar lalu menuliskannya
(Rewriting).
4. Saya mempertimbangkan hasil penelitian atau informasi baru dalam menyusun RPP
utamanya dengan cara diajarkannya.
5. Hasil penelitian atau informasi baru perlu dipertimbangkan dalam menyusun RPP dan dalam
pelaksanaan pembelajaran karena