Anda di halaman 1dari 54

PERBANDINGAN EFEK ANTIOKSIDAN

BERBAGAI BAGIAN TANAMAN TINTA


(Phyllantus reticulatus)

Skripsi
Diajukan guna memenuhi
sebagian syarat memperoleh derajat Sarjana Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Oleh
Eko Urip Fibrianto
1710911210018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN

Desember 2020

i
Universitas Lambung Mangkurat
PENGESAHAN SKRIPSI

PERBANDINGAN EFEK ANTIOKSIDAN BERBAGAI BAGIAN


TANAMAN TINTA (Phyllantus reticulartus)

Eko Urip Fibrianto, NIM: 1710911210018

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi


Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
Pada Hari Senin, tanggal 21 Desember 2020

Pembimbing I
dr. M. Bakhriansyah, M. Kes, M. Med. Ed, M. Sc, Ph. D ................................
NIP. 19731225 199903 1 001

Pembimbing II
Dr. Isnaini, S. Si, Apt, M. Si ................................
NIP. 19730131 199903 2 001

Penguji I
Dr. Dra. Fujiati, M. Si ................................
NIP. 19640104 199403 2 001

Penguji II
dr. Alfi Yasmina, Ph. D ................................
NIP. 19741004 199802 2 001

Banjarmasin, Januari 2020

Mengetahui
Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter

Dr. dr. Triawanti, M. Kes


NIP. 19710912 199701 2 001

ii
Universitas Lambung Mangkurat
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Banjarmasin, 21 Desember 2020

Eko Urip Fibrianto

iii
Universitas Lambung Mangkurat
ABSTRAK

PERBANDINGAN EFEK ANTIOKSIDAN BERBAGAI BAGIAN


TANAMAN TINTA (Phyllantus reticulatus)

Eko Urip Fibrianto

Tanaman tinta memiliki beberapa bagian tumbuhan, antara lain daun dan
buah. Setiap bagian memiliki kandungan senyawa yang berbeda, sehingga
mempengaruhi aktivitas antioksidannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan yang
dinyatakan dalam IC50 pada bagian daun dan buah tanaman tinta menggunakan
metode α,α-diphenyl-β-picrylhydrazyl (DPPH). Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif analitik dengan metode pengolahan data yang digunakan
adalah uji analisis probit dan T independen test. Sampel yang digunakan adalah
ekstrak metanol dari daun dan bungan tanaman tinta. Daun tanaman tinta
memiliki kandungan senyawa flavonoid, tanin, dan fenol, saponin, dan
antrakuinon, sedangkan buah hanya mengandung flavonoid, tanin, dan fenol.
Hasil penelitian didapatkan nilai rerata IC50 daun tanaman tinta sebesar 6,605 ppm
dan buah sebesar 29,420 ppm. Dalam uji statistik tidak ada perbedaan secara
statistik nilai IC50 daun dan buah tanaman tinta yang menunjukkan bahwa aktivitas
daun dan tanaman memiliki aktivitas antioksidan kuat.

Kata Kunci : Antioksidan, Tanaman Tinta, DPPH.

iv
Universitas Lambung Mangkurat
ABSTRACT

The Comparison of Antioxidant Effects on Various Parts of Ink


Plants (Phyllantus reticulatus)

Eko Urip Fibrianto

Ink plants have several parts of the plant, including leaves and fruits. Each
part contains different compounds, thus affecting its antioxidant activity. The
purpose of this study to determine differences in phytochemical content and
antioxidant activity expressed in IC50 on the leaves and fruit of ink plants using
DPPH assay. This study is a descriptive analytic study with data processing
methods used are probit analysis test and independent T test. The samples used
were methanol extract from the leaves and fruits of the ink plant. The leaves of the
ink plant contain flavonoids, tannins, phenols, saponins, and anthraquinones,
while the fruit only contains flavonoids, tannins, and phenols. The results showed
that the average IC50 value in leaves was 6,605 ppm and fruit was 29,420 ppm. In
statistical tests, there was no statistical difference in the IC 50 values of the leaves
and fruits of the ink plants which indicated that the activity of the leaves and
plants had strong antioxidant activity.

Keywords : Antioxidants, Phyllantus reticulatus, DPPH assay.

v
Universitas Lambung Mangkurat
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya.

Sholawat serta salam terlimpah kepada Rasulullah SAW sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERBANDINGAN EFEK

ANTIOKSIDAN BERBAGAI BAGIAN TANAMAN TINTA (Phyllantus

reticulatus)”, tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh

derajat sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung

Mangkurat Banjarmasin. Dalam kesempatan ini dengan segala hormat, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Dr. Iwan Aflani, dr., M. Kes, Sp. F., S.H yang

telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan penelitian.

2. Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter Dr. dr. Triawanti, M. Kes

yang telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan penelitian.

3. Kedua dosen pembimbing dr. M. Bakhriansyah, M. Kes, M. Med. Ed, M.

Sc, Ph. D dan Dr. Isnaini, S.Si, M.Si, Apt yang berkenan memberikan saran

dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Kedua dosen penguji Dr. Dra. Fujiati M.Si dan dr. Alfi Yasmina, M.Kes,

Ph.D yang berkenan memberikan kritik dan saran sehingga skripsi ini

menjadi semakin baik.

5. Kedua orang tua saya bapak Mustakim dan ibu Siti Sulaiha yang telah

memberikan dukungan moral, semangat dan doa.

vi
Universitas Lambung Mangkurat
6. Seluruh keluarga besar, rekan penelitian, serta semua pihak atas sumbangan

pikiran dan bantuan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan.

Banjarmasin, 21 Desember 2020

Penulis

vii
Universitas Lambung Mangkurat
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN................................................................. iii
ABSTRAK................................................................................................ iv
ABSTRACT............................................................................................... v
KATA PENGANTAR.............................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................ viii
DAFTAR TABEL.................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 3
E. Keaslian Penelitian.................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Tinta ....................................................................... 5
B. Radikal Bebas......................................................................... 7
C. Antioksidan............................................................................. 8
D. Ekstrak Metanol...................................................................... 8
E. Penggunaan Antioksidan di Bidang Medis............................. 9
F. Uji DPPH................................................................................. 10
BAB III LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori........................................................................ 11
B. Hipotesis................................................................................. 13
viii
Universitas Lambung Mangkurat
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian.............................................................. 14
B. Bahan dan Alat Penelitian....................................................... 14
C. Variabel Penelitian.................................................................. 14
D. Definisi Operasional............................................................... 15
E. Prosedur Penelitian................................................................. 16
F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data........................... 20
G. Cara Analisis Data.................................................................. 20
H. Waktu dan Tempat.................................................................. 22
BAB V HASIL DAN PEMBAHSAN...................................................... 23
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 28
B. Saran....................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 29
LAMPIRAN..............................................................................................
......................................................................................33

ix
Universitas Lambung Mangkurat
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Keaslian Penelitian Perbandingan Efek Antioksidan Berbagai


Bagian Tanaman Tinta (Phyllantus reticulatus)............................... 4
4.1 Klasifikasi Aktivitas Antioksidan..................................................... 21
5.2 Nilai IC50 Daun dan Buah Tanaman Tinta........................................ 24
5.3 Hasil Skrining Fitokimia Daun dan Buah Tanaman Tinta............... 26

x
Universitas Lambung Mangkurat
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tanaman Tinta, Daun Tanaman Tinta, Buah Tanaman Tinta.......... 6


2.2 Mekanisme Reaksi DPPH................................................................ 10
3.1 Kerangka Teori Usulan Penelitian Aktivitas Antioksidan
Tanaman Tinta (Phyllantus reticulatus) .......................................... 12
3.2 Kerangka Konsep Aktivitas Antioksidan Tanaman Tinta
(Phyllantus reticulatus) ................................................................... 13
4.1 Rumus Aktivitas Absorbansi Radikal DPPH................................... 20
5.1 Persentase Redaman Ekstrak Metanol Daun dan Buah Tanaman
Tinta.................................................................................................. 23

xi
Universitas Lambung Mangkurat
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Ethical Clearence.................................................................... 34


2. Determinasi Tanaman....................................................................... 35
3. Perhitungan Pengenceran Konsentrasi Ekstrak Tanaman Tinta....... 37
4. Hasil Rerata Absorbansi dan Persentase Redaman Setiap
Replikasi Ekstrak Daun dan Buah Tanaman Tinta........................... 39
5. Tabel SPSS....................................................................................... 40
6. Dokumentasi Penelitian.................................................................... 41

xii
Universitas Lambung Mangkurat
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki kekayaan alam yang berpotensi untuk dikembangkan

sebagai obat. Tanaman yang memiliki senyawa kimia tertentu memiliki berbagai

kegunaan medis. World Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar 80%

penduduk dunia menggunakan tanaman obat untuk memelihara kesehatan

mereka.1

Tumbuhan genus Phyllantus menjadi fokus pada beberapa studi karena

penggunaannya sebagai tanaman obat yang makin luas dan kandungan senyawa

metabolitnya. Tanaman tinta (Phyllantus reticulatus, P. reticulatus) merupakan

salah satu spesies dari genus Phyllantus yang dilaporkan bermanfaat secara

farmakologis. Daunnya bisa dimanfaatkan sebagai obat antidiabetes,

antiplasmodium, antibiotik, dan antiinflamasi. Batangnya bisa digunakan sebagai

antibakteri dan antikanker. Seluruh bagian tanaman juga dapat digunakan sebagai

antioksidan karena mengandung senyawa flavonoid, tanin, betulin, dan antosianin.

Antioksidan berperan menghentikan reaksi oksidasi yang terjadi dengan cara

mencegah terbentuknya senyawa radikal. Senyawa ini berguna untuk mengurangi

aktivitas oksidasi dan pengerusakan protein oleh radikal bebas.2-5

xiii
Universitas Lambung Mangkurat
Polusi lingkungan dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya, seperti

penyakit kardiovaskular dan kanker serta penyakit degeneratif. Polusi ini

menimbulkan reaksi oksidatif yang berlebihan yang akhirnya bisa menyebabkan

kerusakan sel dengan terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas ini juga dapat

mempengaruhi kode genetik sehingga dapat berlanjut menjadi keganasan.4,6

Penelitian aktivitas antioksidan tanaman tinta telah dilakukan oleh

Maruthappan dkk. Mereka membandingkan aktivitas antioksidan ekstrak etanol

dan metanol semua bagian tanaman tinta dengan hasil persentase inhibisi

(Inhibitory Concentration - IC%) dari ekstrak metanol tanaman tinta lebih tinggi

dari ekstrak etanol tanaman tinta, yaitu masing-masing 82,4% dan 73%.

Sementara itu, Potbhare dkk. membandingkan aktivitas antioksidan ekstrak etanol

daun tanaman tinta dengan ekstrak daun Conyza bonariensis. Sementara itu

Sharma dan Kumar membuktikan bahwa berbagai bagian dari tanaman tinta

memiliki perbedaan kandungan senyawa kimia. Daun tanaman tinta mengandung

flavonoid, batangnya mengandung senyawa coumarin, dan buahnya mengandung

senyawa antosianin.2,7-8

Sampai saat ini belum ditemukan penelitian yang membandingkan aktivitas

antioksidan berbagai bagian tanaman tinta, sehingga perlu dilakukan penelitian

untuk membandingkan aktivitas antioksidan pada daun dan buah ekstrak metanol

tanaman tinta.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan kandungan fitokimia ekstrak metanol daun dan

buah tanaman tinta?

xiv
Universitas Lambung Mangkurat
2. terdapat perbedaan aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun dan buah

tanaman tinta dengan metode α,α-diphenyl-β-picrylhydrazyl (DPPH)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui perbedaan aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun dan buah

tanaman tinta dengan metode DPPH.

2. Mengetahui perbedaan kandungan fitokimia ekstrak metanol daun dan buah

tanaman tinta.

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Menganalisis nilai inhibitory concentration (IC50) aktivitas antioksidan

ekstrak metanol daun tanaman tinta dengan metode DPPH.

2. Menganalisis nilai IC50 aktivitas antioksidan ekstrak metanol buah tanaman

tinta dengan metode DPPH.

3. Menganalisis perbedaan nilai IC50 aktivitas antioksidan ekstrak metanol

daun dan buah tanaman tinta.

4. Mengetahui kandungan fitokimia pada ekstrak metanol daun tanaman tinta

5. Mengetahui kandungan fitokimia pada ekstrak metanol buah tanaman tinta.

6. Menilai perbedaan kandungan fitokimia ekstrak metanol daun dan buah

tanaman tinta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat bukti ilmiah mengenai potensi

antioksidan pada daun dan buah tanaman tinta sehingga dapat dijadikan informasi

xv
Universitas Lambung Mangkurat
untuk penelitian selanjutnya. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi mengenai bagian tanaman tinta yang paling berpotensi

untuk digunakan sebagai antioksidan.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai potensi dari daun dan buah tanaman tinta sebagai tanaman obat dan

juga sebagai antioksidan alami.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Perbandingan Efek Antioksidan Berbagai Bagian


Tanaman Tinta (Phyllantus Reticulatus)

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan


1. Potbhare Ajay K, Phytosynthesis of  Uji aktivitas  Penelitian
Chaudhary Nearly Mono antioksidan Potbhare dkk
Ratiram Gomaji, disperse CuO tanaman tinta memakai
Chouke Prashant Nanospheres using  Metode ekstrak etanol
B, Yerpude Phyllanthus DPPH daun tanaman
Sachin, Mondal reticulatus / tinta.
Aniruddha, et al Conyza bonariensis  Penelitian ini
(2019)8 and Its memakai
Antioxidant / ekstrak metanol
Antibacterial daun dan buah
Assays tanaman tinta.
2. Maruthappan V, A Report on the  Uji aktivitas  Penelitian
Sakhti Shree K Antioxidant activity antioksidan Maruthappan
(2009)7 of the Powder of tanaman tinta dan Sakhti
the Entire Plant of  Metode menggunakan
Phyllanthus DPPH ekstrak etanol
reticulatus Poir. dan metanol
dari seluruh
bagian tanaman
tinta
 Penelitian ini
memakai
ekstrak metanol
daun dan buah
tanaman tinta.

xvi
Universitas Lambung Mangkurat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Tinta (Phyllantus reticulatus)

1. Klasifikasi

Tanaman tinta (Phyllanthus reticulatus) atau tanaman mangsi merupakan

tanaman dengan genus Phyllantus yang memiliki anggota spesies yang cukup

besar. Kedudukan taksonomi dari tanaman ini adalah sebagai berikut : 2,9

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Phyllanthus

Species : Phyllanthus reticulatus

2. Habitat dan Morfologi

Tanaman tinta merupakan tanaman semak yang memiliki daun lebat dengan

cabang yang halus. Spesies ini tumbuh pada ketingigan 800–2000 m di atas

permukaan laut. Penyebaran tanaman cukup merata di Indonesia dan di negara

xvii
Universitas Lambung Mangkurat
Asia lainnya, seperti Filipina, Sri Lanka, dan India. Tanaman ini tumbuh hingga

setinggi 5 m dan batang melebar hingga diameternya mencapai 15 cm. Daunnya

memiliki bentuk oval dan memiliki variasi ukuran tertentu dengan panjang 2,5-5

cm dan lebar 0,7-1,5 cm.. Pucuk daunnya lancip dengan salah satu sisi daunnya

berwarna gelap dan sisi lainnya berwarna hijau muda. Buah dari tanaman ini

berbentuk bulat dengan diameter 5-7 cm, bertekstur lunak, dan licin dengan warna

kehitaman ketika matang.2,10

(b)

(a) (c)

Gambar 2.1 (a) Tanaman Tinta (Phyllanthus reticulatus)3


(b) Daun Tanaman Tinta (c) Buah Tanaman Tinta

3. Kandungan Kimia dan Khasiat

Tanaman tinta memiliki senyawa flavonoid, tanin dan antosianin. Flavonoid

merupakan senyawa antioksidan karena merupakan senyawa jenis polifenol.

Sebagai antioksidan, flavonoid bekerja dengan mendonorkan atom hidrogen dan

berkaitan dengan atom logam. Golongan flavonoid memiliki kerangka karbon

yang terdiri dari dua gugus C6 (cincin benzene tersubtitusi), dan dua gugus ini

disambungkan dengan rantai alifatik 3 karbon.2,11-12

xviii
Universitas Lambung Mangkurat
Tanin adalah senyawa polifenol yang dapat berikatan dengan protein dan

membentuk kopolimer yang tidak larut dalam air. Tanin merupakan golongan

flavonoid karena strukturnya yang memiliki 2 cincin aromatik dan diikat oleh tiga

atom karbon. Tanin terbukti memiliki aktivitas anti kanker dan antioksidan karena

dapat menghambat kerja enzim reverse transkriptase dan DNA topoimerase.13-14

Antosianin merupakan zat warna alami yang dapat larut pada air. Antosianin

juga merupakan senyawa golongan flavonoid, tetapi dibedakan dari golongan

flavonoid lain karena dapat membentuk kation flavylium. Kemampuan antosianin

sebagai antioksidan tergantung dari struktur dasar senyawa. Antosianin dalam

kelompok ortodihidroksil melalui penghambatan memiliki kemampuan untuk

mengambil hidroksil radikal dengan cara penghambatan rantai HO dengan ikatan

logam.15

Pada daun tanaman tinta diidentifikasi beberapa senyawa, antara lain lupeol,

flavonoid, dan stigmasterol. Pada batangnya juga dapat ditemukan beberapa

senyawa kimia, antara lain yaitu asam tanin, betulin, dan tarakseron. Sedangkan

pada buahnya mengandung senyawa antosianin.2

Secara tradisional seluruh bagian tumbuhan ini memiliki berbagai manfaat.

Daun bisa dimanfaatkan sebagai anti diabetes, antiplasmodium, antibiotik, dan

antiinflamasi. Untuk batangnya bisa digunakan sebagai antibakteri dan antikanker.

Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai antioksidan.2

B. Radikal Bebas

Suatu atom dan molekul yang mempunyai elektron berjumlah satu atau

lebih yang tak berpasangan pada orbital terluarnya disebut dengan istilah radikal

xix
Universitas Lambung Mangkurat
bebas. Radikal bebas ini bersifat sebagai penarik elektron. Radikal bebas dan

spesies reaktif lainnya bisa berasal dari hasil metabolisme normal tubuh sendiri

atau dari sumber eksternal seperti paparan sinar x, merokok, dan polusi

lingkungan.16-17

Radikal bebas dapat merusak asam lemak tak jenuh ganda yang ada di

membran sel sehingga merusaknya dan membuat dinding sel menjadi rapuh.

Radikal bebas juga dapat merusak komponen basa DNA sehingga mengacaukan

metabolisme dalam tubuh.4

C. Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa penghambat reaksi oksidasi yang menghambat

reaksi walaupun pada konsentrasi yang relatif kecil dan memiliki peran fisiologis

yang beragam di dalam tubuh. Bagian tanaman yang memiliki kandungan

antioksidan bertindak sebagai pengambil radikal, dan membantu mengubah

komponen radikal menjadi spesies yang kurang reaktif. Antioksidan berguna

untuk mengurangi aktivitas oksidasi dan pengerusakan protein oleh reaktif

oksigen spesies (ROS).5,18

D. Ekstrak Metanol

Ekstrak merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat

aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai. Semua

atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbukan yang tersisa

diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah ditetapkan.19

Jumlah ekstrak yang dihasilkan dipengaruhi oleh jenis pelarut yang

digunakan. Pelarut metanol mampu mengikat semua komponen kimia yang

xx
Universitas Lambung Mangkurat
terdapat pada tanaman, baik yang bersifat non-polar, semi polar, dan polar.

Metanol merupakan pelarut yang bersifat mudah masuk ke dalam sel melewati

dinding sel zat terlarut yang membuat senyawa metabolit sekunder yang terdapat

dalam sitoplasma juga akan terlarut. Senyawa akan terekstraksi sempurna. Selain

itu, metanol juga memiliki titik didih yang rendah sehingga mudah diuapkan pada

proses maserasi.20-21

E. Penggunaan Antioksidan di Bidang Medis

Antioksidan diperlukan untuk mencegah terjadinya stres oksidatif, yang

berperan penting dalam etiologi terjadinya berbagai penyakit degeneratif.

Antioksidan dapat melawan radikal bebas yang terdapat dalam tubuh, yang

berasal dari metabolisme tubuh, polusi, makanan, dan bahkan sinar matahari.22

Manusia dapat memproduksi sendiri antioksidan dalam tubuhnya. Namun

karena jumlahnya tidak mencukupi untuk mengatasi radikal bebas yang berlebih

sehingga dibutuhkan asupan antioksidan yang berasal dari luar tubuhnya, seperti

berbagai obat-obatan sintetis antara lain N-Asetil Sistein (NAC) dan vitamin C.

Selain berasal dari luar tubuh seperti dari makanan ataupun suplemen, antioksidan

juga bisa didapatkan dari berbagai bahan aktif yang berasal dari alam seperti

flavonoid, organosulfur, vitamin C dan vitamin E.23-25

Salah satu contoh penggunaan antioksidan pada dunia medis bisa kita lihaat

dengan penggunaan organosulfur pada terapi kanker. Kandungan sulfur pada

organosulfur dapat mengalami reaksi reduksi oksidasi dan membuat ROS sebagai

mekanisme dalam perannya sebagai antikanker. ROS berfungsi memicu molekul

sinyal untuk menginisiasi terjadinya apoptosis sel kanker.26

xxi
Universitas Lambung Mangkurat
F. Uji DPPH (α,α-diphenyl-β-picrylhydrazyl)

Uji DPPH banyak digunakan untuk mengevaluasi kandungan biokimia

terutama senyawa-senyawa yang dapat menghilangkan radikal bebas. Metode ini

didasari pada pengukuran spektrofotometri yang dihasilkan dari reaksi dengan

antioksidan. Metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam

pengujian kemampuan senyawa untuk mengevaluasi kapasitas antioksidan.

Metode DPPH merupakan metode yang mudah dan lebih cepat dari metode

lainnya.27-28

Prinsip uji DPPH adalah pengukuran pengambilan kapasitas antioksidan

terhadapnya. Elektron yang tidak stabil dari atom nitrogen dalam DPPH dikurangi

dengan menerima atom hidrogen dari antioksidan ke hidrazin yang sesuai.

Keuntungan dari metode DPPH yaitu tidak terpengaruh oleh reaksi samping

tertentu seperti reaksi kelasi ion logam atau penghambatan enzim. Mekanisme

reaksi DPPH ditunjukkan pada Gambar 2.2.7

Gambar 2.2 Mekanisme Reaksi DPPH 27

BAB III

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

xxii
Universitas Lambung Mangkurat
A. Landasan Teori

Tanaman tinta memiliki senyawa flavonoid, tanin, dan antosianin yang

berpotensi sebagai antioksidan. Flavonoid merupakan senyawa jenis polifenol

yang bekerja dengan mendonorkan atom hidrogen dan berikatan dengan atom

logam. Antioksidan kuat dari senyawa flavonoid seperti quersetin, morin,

mirisetin, dan kaemferol dapat mencegah kerusakan oksidatif yang terjadi. Tanin

memiliki aktivitas antioksidan karena dapat menghambat kerja enzim reverse

transkriptase dan DNA topoimerase. Antosianin merupakan senyawa golongan

flavonoid, tetapi dibedakan dari golongan flavonoid lain karena dapat membentuk

kation flavylium. Kemampuan antosianin sebagai antioksidan tergantung dari

struktur dasar senyawa. Antosianin dalam kelompok ortodihidroksil memiliki

kemampuan untuk mengambil hidroksil radikal dengan cara penghambatan rantai

HO dengan ikatan logam.2,11-15

Setiap bagian tanaman memiliki kandungan senyawa yang berbeda dengan

bagian yang lain yang dapat menyebabkan perbedaan aktivitas antioksidan.

Berbagai bagian tanaman tinta memiliki perbedaan kandungan kimia. Daun

tanaman tinta mengandung senyawa seperti lupeol, tanin, dan flavonoid,

sedangkan batang tanaman tinta dilaporkan mengandung senyawa coumarin dan

buahnya memiliki senyawa antioksidan tinggi yaitu antosianin.2

Kerangka teori penelitian ini sebagai berikut :

Ekstrak Tanaman Tinta

Flavonoid Tanin
xxiii
Universitas Lambung Mangkurat
Antosianin

Menghambat HO berikatan
Donor Elektron
dengan ion logam

Aktivitas antioksidan

DPPH
(Radikal bebas)

Non radikal

IC50

Gambar 3.1 Kerangka Teori Aktivitas Antioksidan Tanaman Tinta (Phyllantus


reticulatus)

Kerangka konsep pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tanaman Tinta
(Phyllantus reticulatus)

xxiv
Universitas Lambung Mangkurat
Buah
Daun
 Keterampilan lab
 Alat
Kandungan senyawa kimia  Spesies Tanaman
Perbedaan aktivitas
antioksidan

Perbedaan
Inhibitory Concentration 50%

: Variabel yang diteliti

: Variabel pengganggu

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Aktivitas Antioksidan Tanam Tinta (Phyllantus


reticulatus)

B. Hipotesis

Ada perbedaan aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun dan buah

tanaman tinta dengan metode DPPH.

xxv
Universitas Lambung Mangkurat
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik untuk mengetahui

aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol pada daun dan buah tanaman tinta

secara in vitro dengan konsentrasi 50, 25, 15, 10, 5, dan 2,5 ppm. Setiap

konsentrasi dilakuan pengulangan sebanyak 3 kali.

B. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan penelitian

Daun dan buah tanaman tinta, metanol 96%, DPPH, air aquades, petroleum

ester, HCl 2N, NaCl 10%, FeCl 3 1%, gelatin 1%, pereaksi Dragendroff, pereaksi

Mayer, benzena, amonia, kloroform, dan asam sulfat 2N.

2. Alat penelitian

Timbangan analitik (Shimadzu®), alat-alat gelas (Pyrex®), alumunium foil

(Klinpak®), shaker (Oregon®), waterbath (Memmert®), kuvet (Quartz®), dan

spektrofotometer UV-Vis (Hitachi®).

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas penelitian ini adalah berbagai konsentrasi ekstrak metanol

daun dan buah tanaman tinta.


2. Variabel terikat

Variabel terikat penelitian ini adalah aktivitas antioksidan yang dinyatakan

dalam IC50 pada ekstrak metanol daun dan buah tanaman tinta.

3. Variabel Pengganggu

a. Skill analisis, diatasi dengan meminta pendampingan dari analis

laboratorium yang sudah berpengalaman selama melakukan penelitian.

b. Alat, diatasi dengan cara menggunakan alat dengan merk yang sama dan

dilakukan kalibrasi terlebih dahulu.

c. Spesies tanaman, diatasi dengan cara melakukan determinasi tanaman di

Laboratorium Dasar Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

D. Definisi Operasional

1. Tanaman tinta merupakan tanaman dari spesies Phyllanthus reticulatus

yang diperoleh di daerah Jalan Ahmad Yani Km. 13 pada bulan Juni 2020.

Spesies tanaman ini akan dideterminasi di Laboratorium Dasar Fakultas

MIPA Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

2. Ekstrak tanaman tinta merupakan hasil proses penyarian tanaman tinta

dengan cara maserasi dan menggunakan pelarut metanol 50%.6

a. Ekstrak daun tanaman tinta adalah hasil proses penyarian daun tanaman

tinta dengan cara maserasi dan menggunakan pelarut metanol 50% dengan

konsentrasi 50, 25, 15, 10, 5, dan 2,5 ppm.


b. Ekstrak buah tanaman tinta adalah hasil proses penyarian buah tanaman

tinta dengan cara maserasi dan menggunakan pelarut metanol 50% dengan

konsentrasi 50, 25, 15, 10, 5, dan 2,5 ppm.

3. Aktivitas antioksidan adalah reaksi suatu senyawa yang memberikan 1

elektronnya terhadap radikal bebas sehingga menghambat reaksi oksidatif

yang ditimbulkan oleh radikal bebas dan nilai aktivitasnya dinyatakan dalam

IC50. Senyawa radikal bebas yang digunakan adalah DPPH (α,α-diphenyl-β-

picrylhydrazyl) yang merupakan radikal bebas yang dapat bereaksi dengan

senyawa yang dapat mendonorkan atom hidrogen.16

4. IC50 adalah nilai konsentrasi ekstrak yang mampu menghambat proses

oksidasi sebesar 50%. Ditentukan dengan menggunakan analisis probit.6

E. Prosedur Penelitian

1. Pengumpulan dan determinasi tanaman

Pengambilan tanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 08.00 WITA.

Identifikasi spesies tumbuhan tanaman tinta yang akan diteliti dilakukan di

Laboratorium Dasar Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru,

Kalimantan Selatan. (Lampiran 2)

2. Persiapan bahan dan pembuatan ekstrak tanaman tinta

a. Pembuatan simplisia daun dan buah tanaman tinta

Tanaman tinta segar diambil kemudian dicuci dari kotoran yang ada

kemudian pisahkan daun dan buah dan di taruh di wadah berbeda. Setelah itu,

secara terpisah dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 55oC sampai kering dan

dihaluskan dengan blender sampai halus dan diayak.28


b. Pembuatan ekstrak metanol tanaman tinta

Pada penelitian ini, metode ekstraksi yang digunakan ialah maserasi.

Sebanyak 100 g sampel serbuk dimasukkan dalam bejana, kemudian larutan

penyari (metanol) dituangkan secara perlahan-lahan ke bejana yang berisi sampel,

lalu diaduk hingga merata. Larutan penyari dituangkan hingga 1 cm di atas

permukaan sampel. Setiap 1x24 jam filtrat disaring dan pelarut diganti dengan

yang baru sambil sekali-kali diaduk. Penggantian pelarut dilakukan hingga cairan

berwarna bening. Setelah itu ekstrak dikumpulkan dan diuapkan dengan

menggunakan rotary evaporator pada tekanan tinggi dengan temperatur 40°C

sampai didapatkan ekstrak metanol yang kental.29

Untuk uji DPPH, 15 mg ekstrak tanaman tinta yang dilarutkan dengan

metanol 25 ml sehingga dihasilkan larutan induk uji DPPH tanaman tinta dengan

konsentrasi 600 ppm. Kemudian dilakukan pengenceran suspensi ekstrak dengan

cara menambahkan metanol hingga 10 ml pada 0,83 ml larutan induk 600 ppm

sehingga menghasilkan 10 ml ekstrak dengan konsentrasi 50 ppm. (Lampiran 3)

c. Uji Penapisan Fitokimia

Pada penelitian ini, senyawa fitokimia yang dilakukan uji penapisan ialah:

1) Uji penapisan flavonoid (Metode Base Smith dan Metealf)

Ekstrak setara dengan 10 gram bahan panaskan di atas penangas air sampai

kering. Ekstraksi berulang-ulang dengan petroleum eter atau n-heksan sampai

cairan tidak bewarna. Residu ditambahkan 20 ml metanol 96%. Saring filtrat

untuk kemudian dibagi dua, tabung pertama sebagai blanko sedangkan tabung
kedua ditambah 0,5 ml HCl 2N. Amati perubahan warna, panaskan di atas

penangas air selama 15 menit. Positif jika terjadi warna merah atau violet.30

2) Uji penapisan tanin dan polifenol

Ekstrak setara dengan 10 gram bahan uapkan di atas penangas air sampai

kering. Setelah dingin tambahkan 20 ml aquades panas, kocok sampai homogen.

Tambahkan 5 tetes NaCl 10% untuk mengendapkan zat-zat lain. Kemudian saring

dan filtrat dibagi tiga. Tabung pertama ditambah tiga tetes larutan FeCl 3

perubahan warna, jika menjadi hijau biru berarti tanin tipe katekol, sedangkan biru

hitam berarti tannin tipe poligallol. Tabung kedua digunakan sebagai blanko.

Tabung ketiga ditambahkan larutan 1% gelatin tambahkan 10% NaCl. Terjadinya

endapan berarti mengandung tannin. Jika tidak ada endapan tambahkan FeCl3. Jika

kemudian ada perubahan warna menjadi hijau-biru hitam berarti mengandung

polifenol.30

3) Uji penapisan saponin

Uji saponin dilakukan dengan cara memasukkan ekstrak sampel sebanyak 1

gram ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan akuades hingga seluruh

sampel terendam. Dididihkan selama 2-3 menit dan selanjutnya didinginkan.

Kemudian dikocok kuat-kuat. Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya buih

yang stabil.30

4) Uji penapisan alkaloid

Uji alkaloid dilakukan dengan cara melarutan ekstrak sebanyak 2 ml dan

diuapkan di atas cawan porselin hingga di dapat residu. Residu kemudian

dilarutkan dengan 5 ml HCl 2 N. Larutan yang didapat kemudian dibagi ke dalam


3 tabung reaksi. Tabung pertama ditambahkan dengan HCl 2 N yang berfungsi

sebagai blanko. Tabung kedua ditambahkan pereaksi Dragendorff sebanyak 3

Tabung ketiga ditambahkan pereaksi Mayer sebanyak 3 tetes. Terbentuknya

endapan jingga pada tabung kedua dan endapan putih hingga kekuningan pada

tabung ketiga menunjukkan adanya alkaloid.30

5) Uji penapisan antrakuinon

Uji ini dilakukan dengan cara melarutkan 2 ml sampel yang ditambahkan

dengan 10 ml akuades kemudian disaring. Filtrat ditambahkan dengan 5 ml

benzena. Hasil ekstrak kemudian ditambahkan dengan amonia lalu dikocok. Bila

terdapat warna merah berarti hasil positif.30

6) Uji penapisan steroid (Libermann Burchard’s Test)

Sebanyak 50 mg sampel dilarutkan dengan kloroform kemudian disaring.

Filtrat yang diperoleh ditambahkan asam asetatanhidrat, lalu dipanaskan dan

didinginkan, lalu ditambahkan asam sulfat pekat pada dinding tabung secara

perlahan-lahan. Jika terbentuk cincin coklat menandakan adanya steroid.30

7) Uji penapisan terpenoid (Salkowski’s Test)

Sebanyak 50 mg sampel dilarutkan dengan kloroform kemudian disaring.

Filtrat yang diperoleh ditambahkan beberapa tetes asam sulfat pekat, lalu dikocok.

Jika campuran berwarna kuning emas hasil positif triterpen.30

3. Pengujian DPPH

Ekstrak daun dan buah tanaman tinta masing-masing dilarutkan dalam

metanol dengan konsentrasi 50, 25, 15, 10, 5, dan 2,5 ppm. Larutan DPPH 2 ml

dengan konsentrasi 50 ppm dimasukkan ke dalam microtube. Kemudian


ditambahkan masing-masing ekstrak tanaman tinta dengan berbagai konsentrasi

tersebut sebanyak 2 ml. Perbandingan yang digunakan antara DPPH dengan

ekstrak adalah 1:1. Campuran larutan DPPH dan ekstrak diinkubasi di ruang gelap

selama 30 menit, selanjutnya absorbansi diukur pada panjang gelombang

maksimum (517 nm) dengan spektrofotometer UV-VIS.31

F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data yang didapatkan saat penelitian disusun ke dalam bentuk tabel. Data

yang didapatkan berupa nilai absorbansi dari campuran larutan DPPH dengan

ekstrak. Nilai absorbansi yang didapatkan digunakan untuk menghitung nilai

persen redaman dengan rumus : 31

% redaman = A kontrol – A sampel

A kontrol

Keterangan : A = Absorbansi

Gambar 4.1 Rumus aktivitas absorbansi radikal DPPH

G. Cara Analisis Data

Aktivitas antioksidan dinilai dari nilai absobansi radikal DPPH yang

dihitung dengan rumus seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.1. Data aktivitas

potensi antioksidan berdasarkan nilai persentase redaman tersebut dianalisis untuk

menghitung nilai IC50 menggunakan analisis probit. Data IC50 yang didapat

selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan tabel 4.1 berikut : 4, 32-33

Tabel 4.1 Klasifikasi Aktivitas Antioksidan


Nilai IC50 Potensi Antioksidan
< 50 μg/ml Sangat kuat
50-100 ppm Kuat
101-250 ppm Sedang
250-500 ppm Lemah
>500 ppm Tidak aktif
Keterangan : IC50 = Inhibitory Concentration 50%; Ppm = Part Per Million

Data nilai IC50 ekstrak metanol daun dan buah tanaman tinta yang didapat

lalu diuji secara statistik untuk menentukan perbedaan antara keduanya bermakna

atau tidak. Nilai IC50 diuji dengan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas

distribusi data. Setelah itu, dilanjutkan dengan menguji varian data menggunakan

uji Levene untuk mengetahui homogenitas data. Jika data terdistribusi normal dan

homogen selanjutnya dilakukan T independent test untuk melihat perbedaaan

bermakna antara ekstrak metanol daun dan buah tanaman tinta. Jika data tidak

terdistribusi normal atau tidak homogen, maka dilakukan transformasi data. Jika

setelah dilakukan transformasi data didapatkan data yang terdistribusi normal dan

homogen, maka dilanjutkan seperti analisa data di atas. Tetapi apabila setelah

transformasi data masih belum didapatkan data yang terdistribusi normal atau

homogen, selanjutnya akan dilakukan analisis statistik non parametrik dengan uji

Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Jika nilai p<0,05 berarti

terdapat perbedaan bermakna atau nilai p>0,05 yang berarti tidak terdapat

perbedaan bermakna antara kedua kelompok yang dibandingkan. Seluruh analisis

statistik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak statistik yaitu SPSS

IBM versi 25.32

H. Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas

Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru dari bulan September

2020 sampai November 2020.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan persentase absorbansi dari masing-masing ekstrak metanol

daun dan buah tanaman tinta diperoleh seperti yang disajikan pada diagram

berikut :

Gambar 5.2 Persentase Redaman Ekstrak Metanol Daun dan Buah Tanaman Tinta

Nilai tertinggi persentase redaman terdapat pada replikasi pertama ekstrak

metanol daun tanaman tinta pada konsentrasi 50 ppm dengan nilai 92,94%. Nilai

persentase redaman terendah terdapat pada replikasi kedua ekstrak metanol buah

tanaman tinta dengan nilai 1,21%. (Lampiran 5)

Persentase redaman yang didapat selanjutnya digunakan untuk menghitung

nilai IC50 dari daun dan buah tanaman tinta. Nilai ini diperoleh analisis statistik

yaitu berupa analisis probit. Apabila nilai IC50 dari sebuah ekstrak semakin kecil,
maka nilai aktivitas antioksidannya semakin besar.33 Hasil yang didapatkan

terdapat pada tabel berikut :

Tabel 5.2 Nilai IC50 Daun dan Buah Tanaman Tinta

Bagian 50 Lower Bound Upper Bound


Replikasi
anaman ppm) (ppm) (ppm)
8,396 7,367 9,496
5,684 2,018 9,687
Daun
5,735 3,607 7,956
Rerata 605 - -
20,066 14,848 29,671
32,346 28,191 38,264
Buah
35,849 30,487 44,012
Rerata 9,420 - -

Hasil perhitungan dengan analisis probit menggunakan SPPS didapatkan

nilai IC50 yang terendah berada pada daun tanaman tinta, sehingga dapat

diasumsikan bahwa daun tanaman tinta memiliki aktivitas antioksidan yang paling

tinggi dengan nilai rerata IC50 sebesar 6,605 ppm. Nilai IC50 lebih tinggi

ditemukan pada buah tanaman tinta, sehingga dapat dikatakan bahwa buah

tanaman tinta memiliki aktivitas antioksidan yang lebih rendah dengan nilai rerata

IC50 sebesar 29,420 ppm. Aktivitas antioksidan pada daun dan buah tanaman tinta

diklasifikasikan sebagai antioksidan sangat kuat karena nilai IC 50 untuk keduanya

dibawah 50 ppm.33

Nilai IC50 yang didapat selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk

mengetahui perbedaan secara statistik nilai IC50 dari daun dan buah tanaman tinta.

Nilai IC50 diuji dengan uji Shapiro Wilk untuk melihat normalitas distribusi data.

Hasil dari uji Shapiro Wilk adalah p = 0,407 untuk buah yang menandakan
distribusi data normal dan p = 0,031 untuk daun yang menandakan distribusi data

tidak normal. Selanjutnya dilakukan transformasi data pada nilai IC 50 dengan

menggunakan reverse exponential. Setelah dilakukan tranformasi data dilakukan

lagi uji Shapiro Wilk dengan hasil untuk daun adalah p = 0,884 dan buah adalah p

= 0,824. Hasil ini menunjukkan bahwa data IC 50 dari daun dan buah terdistribusi

normal. Selanjutnya dilakukan uji Levene untuk menentukan homogenitas data.

Dengan nilai p = 0,154 dapat disimpulkan distribusi data homogen. Karena data

terdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan analisis dengan menggunakan

analisis statistik parametrik yaitu T independent test, dan didapatkan nilai p (2-

tailed) = 0,157. Hasil ini menandakan tidak adanya perbedaan bermakna secara

statistik pada nilai IC50 daun dan buah tanaman tinta. (Lampiran 5)

Meskipun secara statistik daun dan buah tanaman tinta tidak memiliki

perbedaan bermakna pada nilai IC50, aktivitas antioksidan pada daun tanaman tinta

lebih tinggi daripada buahnya karena nilai IC50 daun lebih rendah. Hal ini diduga

jumlah dan jenis kandungan senyawa yang memiliki potensi antioksidan pada

kedua bagian tanaman berbeda. Beberapa kandungan yang sama dibuktikan

dengan dilakukannya uji skrining fitokimia yang hasil kedua bagian tanaman

memiliki senyawa fenol, flavonoid, dan tanin yang memiliki efek antioksidan,

tetapi daun juga memiliki senyawa lain yaitu saponin dan antrakuinon yang juga

memiliki efek antioksidan.2 Penelitian ini membuktikan kandungan fitokimia daun

dan buah tanaman tinta seperti ditunjukkan pada Tabel 5.3.


Tabel 5.3 Hasil Skrining Fitokimia Daun dan Buah Tanaman Tinta

Hasil
Senyawa Keterangan

1. Uji Reagen Alkalin : (+) berubah warna kuning


memudar
Flavonoid
2. Uji Timbal Asetat : (+) berubah warna coklat
kekuningan
1. Uji Dragendroff : (-) tidak terbentuk endapan
Alkaloid merah
2. Uji Mayer : (-) tidak terbentuk endapan kuning
Tanin Uji Gelatin : (+) terdapat endapan warna putih
Uji Besi (III) Klorida : (+) terdapat endapan Hijau
Fenol
Kehitaman
Saponin Uji Metode Foam : (+) berbusa selama 10 menit
Antrakuinon Uji Antrakuinon : (+) terdapat warna merah
Uji Libermann Burchard : (-) tidak terbentuk cincin
Steroid
cokelat
Terpenoid Uji Salkowski : (-) tidak berubah warna kuning emas

Fenol merupakan senyawa yang paling banyak ditemui sebagai antioksidan

alami pada tumbuhan. Senyawa fenolik memiliki satu atau lebih gugus hidroksil

yang terikat pada cincin aromatis sehingga mudah teroksidasi dengan cara

menyumbangkan atom hidrogen pada radikal bebas. Senyawa fenolik alami

umumnya berupa polifenol yang membentuk senyawa eter, ester, atau glikosida,

antara lain flavonoid dan tanin. Sebagai antioksidan, flavonoid bekerja dengan

mendonorkan atom hidrogen dan berkaitan dengan atom logam. Golongan

flavonoid memiliki kerangka karbon yang terdiri dari dua gugus C6 (cincin

benzene tersubtitusi). Dua gugus ini disambungkan dengan rantai alifatik 3

karbon. Tanin merupakan golongan flavonoid karena strukturnya yang memiliki 2

cincin aromatik dan diikat oleh tiga atom karbon. Tanin terbukti memiliki
aktivitas antioksidan karena dapat menghambat kerja enzim reverse transkriptase

dan DNA topoimerase.11-14

Saponin terdiri dari sapogenin yakni bagian yang bebas dari glikosida yang

disebut aglikon. Senyawa ini memiliki efek antioksidan dengan membentuk

hidroperoksida sebagai antioksidan sekunder sehingga menghalangi pembentukan

lipid peroksida. Antrakuinon adalah salah satu senyawa metabolit sekunder yang

termasuk golongan kuinon fenolik. Antrakuinon bekerja sebagai antioksidan

dengan cara mendonorkan atom hidrogen kepada radikal bebas sehingga menjadi

senyawa yang tidak reaktif. 34-35

Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang membandingkan aktivitas

antioksidan pada daun dan buah tanaman tinta. Meskipun demikian penelitian ini

memiliki beberapa keterbatasan. Yang pertama penelitian ini merupakan

penelitian dasar yang menilai aktivitas antioksidan secara umum sehingga belum

dapat langsung diaplikasikan kepada manusia. Kedua, penelitian ini tidak secara

spesifik menilai aktivitas senyawa yang bersifat antioksidan pada daun dan buah

tanaman tinta sehingga masih belum bisa dipastikan senyawa yang paling

berperan terhadap aktivitas antioksidan. Yang ketiga, penelitian ini tidak menilai

secara kuantitatif senyawa yang ada pada daun dan buah tanaman tinta melainkan

hanya menilai secara kualitatif sehingga belum bisa diketahui banyaknya kadar

senyawa yang memiliki efek antioksidan pada tanaman tinta.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Nilai IC50 pada daun tanaman tinta sebesar 6,605 ppm.

2. Nilai IC50 pada buah tanaman tinta sebesar 29,420 ppm.

3. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna nilai IC50 pada ekstrak metanol

daun dan buah tanaman tinta (p=0,157), tetapi aktivitas antioksidan kedua

bagian tanaman tersebut diklasifikasikan sebagai antioksidan sangat kuat.

4. Daun tanaman tinta mengandung senyawa flavonoid, tanin, fenol, saponin,

dan antrakuinon.

5. Buah tanaman tinta mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan fenol.

6. Daun dan buah tanaman tinta memiliki kandungan senyawa yang sama yaitu

flavonoid, tanin, dan fenol, tetapi daun memiliki kandungan senyawa lain

yaitu saponin dan antrakuinon.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menilai kuantitas kandungan

senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan dalam tanaman tinta

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode lain yang

lebih spesifik terhadap aktivitas antioksidan tertentu.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan uji aktivitas antioksidan pada

level yang lebih tinggi, seperti pada hewan coba yang diberi paparan radikal

bebas.
DAFTAR PUSTAKA

1. Pitri RMN. Pemanfaatan tumbuhan hutan sebagai bahan baku unit usaha
jamu dan pengolahan bahan alam di Kalimantan Selatan. Fakultas
Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. 2016 November;12(3):338-42.

2. Sharma S. Phyllanthus reticulatus poir an important medicinal plant: a


review of its phytochemistry, traditional uses and pharmacological
properties. Shalini Sharma and Sunil Kumar Institute of Pharmaceutical
Sciences. Kurukshetra University. 2013;4(7):2528–34.

3. Sadeli RA. Uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-


Picrylhydrazyl) ekstrak bromelain buah nanas (Ananas comosus(L.) Merr.).
Universitas Sanata Dharma; 2016.

4. Nisar MF, He J, Ahmed A, Yang Y, Li M, Wan C. Chemical components


and biological activities of the genus Phyllanthus: a review of the recent
literature. Molecules. 2018;23(10).2567

5. Bendra A. Uji aktivitas antioksidan ekstrak daun Premna oblongata Miq.


dengan metode DPPH dan identifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi
teraktif. Universitas Indonesia; 2012.

6. Maruthappan V, Shree KS. A Report on the antioxidant activity of the


powder of the entire plant of Phyllanthus reticulatus poir. Int J Green
Pharm. 2010;4(4):265–9.

7. Potbhare AK, Chaudhary RG, Chouke PB, Yerpude S, Mondal A,


Sonkusare VN, et al. Phytosynthesis of nearly monodisperse CuO
nanospheres using Phyllanthus reticulatus/Conyza bonariensis and its
antioxidant/antibacterial assays. Mater Sci Eng C. 2019 Februari;99:783–93.

8. Hariyani TD. Studi variasi anatomi dan kandungan flavonoid lima jenis
anggota genus phyllantus. Universitas Sebelas Maret; 2009.

9. Nugroho A. Kajian penggunaan macam dan dosis pupuk kandang terhadap


pertumbuhan stek tanaman mangsi Phyllanthus reticulas poir. Universitas
Sebelas Maret; 2014.

10. Satria D, Evalina R. Penetapan kadar flavonoid total dari ekstrak etanol
daun andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dan daun pirdot
(Saurauia vulcani Korth). 2008:1–7.

11. Kusuma P. Penetapan kadar flavonoid total dan daya antioksidan dari
ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L). Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar; 2012.

12. Mabruroh AI. Uji Aktivitas antioksidan ekstrak tanin dari daun rumput
bambu (Lophatherum gracile Brongn) dan identifikasinya. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang; 2015.

13. Robinson. Kandungan organik tumbuhan tinggi. 6 ed. Padmawinata K,


editor. Bandung: ITB; 1995.

14. Miguel MG. Anthocyanins: antioxidant and/or anti inflammatory activities.


J Appl Pharm Sci. 2011;1(6):7–15.

15. Suhartono E. Toksisitas oksigen reaktif dan antioksidan di bidang


kedokteran dan kesehatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing; 2016:13

16. Wahdaningsih S, Setyowati EP, Wahyuono S. Aktivitas penangkap radikal


bebas dari batang pakis (Alsophila glauca J. Sm). Maj Obat Tradisional.
2011;16(3):156 – 160.

17. Kumar S. Free radicals and antioxidants: human and food system. Adv Appl
Sci Res. 2011;2(1):129–35.

18. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia. Edisi 5.


Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2014:47.

19. Lenny S. Senyawa flavonoida, fenil propanoida dan alkaloida. Fakultas


Matematika dan Ilmu Alam. Universitas Sumatera Utara. 2006.

20. Setiawan E, Setyaningtyas T, Kartika D, Ningsih DR. Potensi ekstrak


metanol daun mangga bacang (Mangiferafoetida L.) sebagai antibakteri
terhadap Enterobacter aerogenes dan identifikasi golongan senyawa
aktifnya. J Kimia Riset. Universitas Jenderal Soedirman. 2017
Desember;2(2):112.

21. Setiati S. Radikal bebas, antioksidan, dan proses menua. Tinjauan Pustaka.
Medika 2003;6:366-9.

22. Shihabi A, Li WG, Miller Jr FG, Weintraub NL. Antioxidant therapy for
atherosclerotic vascular disease: the promise and the pitfalls. Am J Physiol
Heart Circ Physiol. 2002;282(3):797-802.

23. Widowati W, Safitri R, Rumumpuk R, Siahaan M. Penapisan aktivitas


superoksida dismutase pada berbagai tanaman. Jurnal Kedokteran
Maranatha. 2005;5(1):33-48.
24. Hernani RM. Tanaman berkhasiat antioksidan. Jakarta: Penebar Swadaya;
2005:9-15.

25. Antosiewicz J, Ziolkowski W, Kar S, Powolny AA, Singh SV. Role of


reactive oxygen intermediates in cellular responses to dietary cancer
chemopreventive agents. Planta Med. 2008 Oktober; 74(13):1570–9.

26. Pyrzynska K, Pȩkal A. application of Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl


(DPPH) to estimate the antioxidant capacity of food samples. Anal
Methods. 2013;5(17):4288–95.

27. Wu RB, Wu CL, Liu D, Yang XH, Huang JF, Zhang J, et al. Overview of
antioxidant peptides derived from marine resources: the sources,
characteristic, purification, and evaluation methods. Appl Biochem
Biotechnol. 2015;176(7):1815–33.

28. Bainiwal LK, Pratima V, Tekha V. Determination of preliminary


phytoconstituents, total phenolic and flavonoids contents in the roots, leaves
and stems of (Cleome viscosa Linn). IJBPR. 2013; 4(12):891-895.

29. Isadora NKM, Wartini NM, Antara NS. Pengaruh kombinasi jenis pelarut
dan perbandingannya terhadap karakteristik ekstrak buah pandan (Pandanus
tectorius). J Rekayasa dan Manaj Agroindustri. Universitas Udayana. 2016;
4(3):47-58.

30. Tiwari P, Kumar B, Kaur M, Kaur G, Kaur H. Phytochemical screening and


extraction : A Review. Int Pharm Sci. 2011;1(1):103-4.

31. Sayuti M. Pengaruh Perbedaan metode ekstraksi, bagian dan jenis pelarut
terhadap rendemen dan aktifitas antioksidan bambu laut (Isis hippuris).
technology science and engineering journal. Politeknik Keluatan dan
Perikanan Sorong. 2017;1(3):168

32. Dahlan M.S. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan : deskriptif, bivariat,
dan multivariat, dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Edisi 6.
Jakarta: Epidemi Indonesia; 2014.

33. Jun M, Fu HY, Hong J, Wan X, Yang CS, et al. Comparison of antioxidant
activities of isoflavones from kadzu root (Puerari Lobata ohwi). J Food Sci.
2003;68:2117-122.

34. Dyck SV, Gerbaux P, Flammang P. Qualitative and quantitative saponin


contents in five sea cucumbers from the Indian Ocean. Mar Drugs.
2010;8(1):173-89.

35. Madje BR, Shelke KF, Sapkal SB, Kakade G K, Shingare MS. An Efficient
One-Pot Synthesis of Anthraquinone Derivates Catalyzed by Alum in
Aqueous Media. Green Chem Let and Rev. 2010;3:269-273.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance
Lampiran 2. Determinasi Tanaman
Lampiran 3. Perhitungan Pengenceran Konsentrasi Ekstrak Tanaman Tinta

Konsentrasi ekstrak metanol tanaman tinta yang diperlukan sebanyak 50,

25, 15, 10, 5, dan 2,5 ppm dengan larutan induk yang diambil dari suspensi

ekstrak dengan konsentrasi 600 ppm.

Rumus Pengenceran : V1M1 = V2M2

Keterangan : V1 : Volume larutan sebelum pengenceran


M1 : Massa ekstrak sebelum pengenceran
V2 : Volume larutan sesudah pengenceran
M2 : Massa ekstrak sesudah pengenceran

1. Pengenceran ekstrak daun tanaman tinta

a. Pada uji DPPH ekstrak daun tanaman tinta yang digunakan sebanyak 15

mg dilarutkan dalam 25 ml sehingga dihasilkan larutan induk dengan

konsentrasi 600 ppm.

b. Untuk membuat 10 ml suspensi ekstrak 50 ppm maka

V1M1 = V2M2

V1 x 600 ppm = 10 ml x 50 ppm

V1 = 0,83 ml

Sehingga pengenceran suspensi ekstrak dilakukan dengan cara 0,83 ml

larutan induk 600 ppm ditambahkan metanol hingga 10 ml.

c. Untuk membuat 10 ml suspensi ekstrak 25 ppm maka 0,33 ml suspensi

ekstrak 600 ppm ditambahkan metanol sampai 10 ml.

d. Untuk membuat 10 ml suspensi ekstrak 15 ppm maka 0,25 ml suspensi

ekstrak 600 ppm ditambahkan metanol sampai 10 ml.

e. Untuk membuat 10 ml suspensi ekstrak 10 ppm maka 0,17 ml suspensi

ekstrak 600 ppm ditambahkan metanol sampai 10 ml.


f. Untuk membuat 10 ml suspensi ekstrak 5 ppm maka 0,08 ml suspensi

ekstrak 600 ppm ditambahkan metanol sampai 10 ml.

g. Untuk membuat 10 ml suspensi ekstrak 2,5 ppm maka 0,04 ml suspensi

ekstrak 600 ppm ditambahkan metanol sampai 10 ml.

2. Pengenceran ekstrak buah tanaman tinta

Dilakukan dengan cara yang sama sehingga diperoleh ekstrak buah tinta

dengan konsentrasi sebesar 50, 25, 15, 10, 5, dan 2,5 ppm sebanyak masing-

masing 10 ml.

3. Pembuatan larutan DPPH

Sebanyak 5 mg DPPH dilarutkan dengan metanol hingga 100 ml sehingga

didapatkan larutan DPPH sebanyak 100 ml dengan konsentrasi 50 ppm.


Lampiran 4. Hasil Rerata Absorbansi dan Persentase Redaman Setiap
Replikasi Ekstrak Daun dan Buah Tanaman Tinta

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Rerata


Bagian Konsentrasi
Tanaman (ppm)

50
25
15
Daun
10
5
2,5
50
25

Buah 15
10
5
2,5
Keterangan : x̅ Abs = Rerata Absorbansi; % Red = Persentase Redaman
Lampiran 5. Tabel SPSS

a. Uji Shapiro Wilk


Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Daun ,379 3 . ,764 3 ,031
IC50
Buah ,305 3 . ,907 3 ,407

b. Uji Levene
Tests of Homogeneity of Variances
Levene
df1 df2 Sig.
Statistic
Based on Mean 7,177 1 4 ,055
Based on Median 1,345 1 4 ,311
NILAI Based on Median and with
1,345 1 2,231 ,355
adjusted df
Based on trimmed mean 6,400 1 4 ,065

c. Uji Shapiro Wilk setelah transformasi


Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelompok
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Daun ,195 3 . ,996 3 ,884
transform
Buah ,209 3 . ,992 3 ,824

d. Uji Levene setelah transformasi


Tests of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
twT Based on Mean 3,088 1 4 0,154
Based on Median 2,432 1 4 0,194
Based on Median and with adjusted df 2,432 1 2,154 0,25
Based on trimmed mean 3,049 1 4 0,156

e. Uji T Independen
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Sig. (2- Mean Std. Error Interval of the
tailed) Difference Difference Difference
Lower
tw Equal
T variances ,157 ,07549392 ,04336902 -,04491779
assumed
Equal ,215 ,07549392 ,04336902 -,09929076
variances not
assumed

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

a. Ekstrak daun dan buah tanaman tinta

f. Uji DPPH

Anda mungkin juga menyukai