Anda di halaman 1dari 15

PENGENALAN AKUNTANSI KEPRILAKUAN

DISUSUN OLEH :

YOGIE MA’DIKA

219200083

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ASUMSI MENGENAI
PERILAKU MANUSIA :
PERSPEKTIF SEJARAH” dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan
selanjutnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Parepare, Maret 2021


Penyusun

Yogie Ma’dika
219200083

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR...............................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULIAN............................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Masalah Penulisan....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................2

BAB II PEMBAHASA..............................................................................3

A. Peran Akuntansi Tradisional.....................................................................3


B. Dimensi Keprilakuan Akuntansi ...............................................................14
C. Sejarah Akuntansi Keprilakuan.................................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................17

A. Kesimpulan...............................................................................................17
B. Saran.........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ASUMSI TENTANG PERILAKU MANUSIA : PERSPEKTIF SEJARAH
Memahami perilaku manusia merupakan fenomena yang baru. Terdapat
perbedaan karakteristik perilaku manusia berdasarkan perkembangan zaman
dan asumsi atas motivasi manusia yang juga berbeda. Fokus perilaku terjadi
pada era feodal dan membandingkannya pada era kapitalis. Terdapat juga
perbedaan klasifikasi dan asumsi modern tentang perilaku manusia di
organisasi dalam model akuntansi. SISTEM FEODAL Awal muncul pada
akhir abad ke-15 menuju awal abad ke-16.
Sistem yang digunakan bersifat tradisional dan belum mengenal
adanya mesin dan industri. Pada era feodal, masyarakat hanya digolongkan
berdasarkan golongan bangsawan, pedagang, serikat pekerja dan budak.
Status golongan masyarakat diperoleh dari lahir berdasarkan garis keturunan
dan tidak dapat diubah. Pekerjaan yang akan diperoleh juga akan sesuai
dengan profesi yang dimiliki oleh orang tua. Hal ini yang tidak menimbulkan
keinginan untuk memperbaiki kualitas hidup.Serikat pekerja pada era feodal
diartikan dengan kumpulan pekerja yang berprofesi sebagai tenaga ahli di
bidang pertukangan dan pertanian. Belum adanya mesin sehingga
pembuatan produk dilakukan secara manual sesuai tradisi turun- menurun.
Pekerja dipimpin oleh kepala serikat pekerja yang mengatur aturan, tingkat
upah, standar output dan kondisi kerja. Aturan ini bersifat statis untuk
menghindari inovasi dan perubahan teknologi. Tanah bukan objek yang
diperdagangkan, tetapi untuk di sewa beserta budak yang telah disiapkan
untuk mengurus lahan pertanian. Penggunaan tanah sebagai lahan pertanian
dan perkebunan oleh golongan bangsawan yang sebelumnya memperoleh
hak kepemilikan tanah berdasarkan sistem waris.
SISTEM KAPITALIS Berkembang setelah ditemukkan mesin uap tahun
1776. Pada era kapitalis yang berkembang di Inggris ini, menimbulkan
pergeseran penggunaan keahlian manusia digantikan dengan mesin. Sumber
tenaga yang digunakan berasal dari mesin uap, air, angin, dan hewan.
Pabrik-pabrik bermunculan dan membutuhkan tenaga kerja. Hal ini
menyebabkan perubahan besar dari pola pekerja. Pekerja pada era feodal
membuka usahanya di rumah atau di toko. Tetapi pada era industri, mereka
beralih dengan bekerja sebagai operator di pabrik dengan jam kerja yang
diatur. Terjadi urbanisasi masyarakat desa ke kota untuk bekerja termasuk
golongan budak. Meningkatnya jumlah tenaga kerja di kota membutuhkan
aturan serikat pekerja untuk mengatasi hal tersebut terutama penentuan upah
yang rasional. Besar kecilnya pabrik yang berdiri pada era kapitalis sesuai
dengan kemampuannya untuk membayar upah pekerja. Lahan pertanian
dialih fungsikan menjadi peternakan domba yang pada era tersebut
kebutuhan wol meningkat. Tanah menjadi objek yang dapat diperdagangkan
setelah lama menjadi tanah umum, sekarang menjadi tanah dengan
kepemilikan pribadi. Setiap orang dihargai berdasarkan usaha yang telah
diupayakan dengan upah yang kompetitif. Tidak menekankan pada kelas
sosial tetapi tiap orang memiliki kesempatan yang sama Hal ini mendorong
terjadinya inovasi dan semangat kerja yang tinggi. Barang tidak diperoleh
secara langsung, tetapi membutuhkan perencanaan dan teknologi untuk
memproduksi. Hal ini menyebabkan posisi pedagang yang kemudian berada
diantara produsen dan konsumen akhir.

B. Masalah Penulisan
1. Apa yang dimaksud dengan Feodalisme dan Kapitalisme?
2. Bagaimana Asumsi Mengenai Perilaku Manusia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Feodalisme dan
Kapitalisme.
2. Umtuk mengetahui bagaimana Asumsi Mengenai Perilaku Manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Akuntansi Tradisional


Akuntasi adalah disiplin waktu atau teknik-teknik yang berfungsi untuk
menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai kejadian-
kejadian suatu entitas atau organisasi untuk membantu para pemangku
kepentingan dalam pembuatan keputusan.
Berdasarkan pengelompokannya akuntansi dibagia atas tiga macam :
1. Akuntansi Keuangan ialah serangkaian proses yang berujung pada
penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan
secara keseluruhan untuk dipakai oleh pengguna laporan keuangan baik
internal ataupun eksternal perusahaan (Kieso & Weygant, 2000).
2. Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi
yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk
manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan
dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan
memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan
melakukan fungsi kontrol.
3. Akuntansi keperilakukan ialah ilmu akuntansi yang dikomninasikan dengan
ilmu sosial. Akuntansi keperilakukan ialah ilmu yang mempelajari efek dari
perilaku manusia sehingga bisa mempengaruhi data-data akuntansi serta
pengambilan keputusan usaha/bisnis. juga sebaliknya bagaimana akuntansi
bisa mempengaruhi perilaku manusia serta pengambilan keputusan bisnis.

Akuntansi dapat dipandang sebagai sistem infomasi dan bahasa bisnis.


Akuntansi sebagai sistem informasi berfungsi memproses data dari
lingkungannya (dari lingkungan eksternal, misalnya perusahaan atau organisasi
lain, pemerintah, pemasok, pelanggan, kreditor, pemilik atau pemegang saham
dan pihak eksternal lain-lainnya, serta dari lingkungan internal) dengan cara
mengukur dan mencatat, meringkasnya menjadi informasi dan menyajikannya
dalam bentuk informasi atau laporan-laporan kepada pihak-pihak internal dan
eksternal secara kuantutif (keuangan dan nonkeuangan) serta kuaalitatif.

Peran akuntan sebagai tulang punggung profesi akuntansi sebagai berikut :

3
1. Akuntan manajemen adalah salah satu profesi yang terlibat dalam
pengelolaan perusahaan. Keterlibatan akuntan manajemen mencakup salah
satu bagian dari manajemen untuk melaksanakan fungsi sebagai penyedia
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan.
Selaku akuntan manajemen, profesi adalah bagian dari manajemen
perusahaan sehingga dia terlibat langsung dalam aktivitas-aktivitas
perusahaan.
Peran akuntan manajemen menjadi penting terutama dalam hal penyajian
informasi akuntansi dalam laporan keuangan perusahaan secara transparan
kepada para pemakai laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan salah satu
aturan BAPEPAM yang menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan
publik harus mengandung unsur keterbukaan (transparan) dengan
mengungkapkan kejadian ekonomis yang bermanfaat kepada para pemakai
laporan keuangan.
2. Penganggaran dan Perencanaan
Fokus dari area ini adalah formulasi tujuan organsiasi dan interaksi
perilaku individu. Beberapa dimensi penting dalam area ini adalah proses
partisipasi penganggaran, level kesulitan dalam pencapaian tujuan, level
aspirasi, dan adanya konflik antara tujuan individual dengan tujuan
organisasi. Keselarasan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi
menjadi rerangka manajerial mengembangkan organsasi. Dua isu penting
dalam bidang oenganggaran dan perencanaan adalah organizational slack
dan budgetary slack.
3. Pengambilan Keputusan

Fokus dalam bidang ini adalah teori-teori dan model-model tentang


pengambilan keputusan. Ada teori normatif, paradoks, dan model deskriptif
dalam pengambilan keputusan. Teori normatif adalah bagaimana seharusnya
orang mengambil keputusan. Paradoks adalah sesuatu yang bertentangan
dengan teori normatif, sedangkan model deskriptif menjelaskan apa yang
terjadi ketika orang mengambil keputusan berdasarkan fakta-fakta empiris
yang ada. Apa informasi (subject matter) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan? Informasi yang digunakan tetaplah informasi akuntansi.

4. Pengendalian

4
Aspek pengendalian sangat penting dalam organisasi. Semakin besar
organisasi, memerlukan tindakan pengendalian yang semakin intensif.
Pengendalian selalu dihubungkan dengan pengukuran kinerja dan adaptasi
individu terhadap pengendalian. Dimensi penting dalam pengendalian adalah
struktur organisasi, pengendalian internal, desentralisasi-sentralisasi, dan
hubungan antara dan antarhirarki administrasi. Perkembangan terbaru dalam
pengendalian internal adalah diakuinya lingkungan pengendalian sebagai
salah satu kunci (key succes factor) dalam mengendalikan operasional
organisasi.

Lingkungan pengendalian melibatkan banyak aspek keperilakuan di


dalamnya. Lingkungan pengendalian berada pada level dasar dan merupakan
prasyarat dari komponen-komponen lainnya. Dengan kata lain, kalau
lingkungan pengendalian dapat berjalan baik dan sehat, maka akan
mempermudah pelaksanaan komponen yang lainnya. Tiap organisasi, baik
besar maupun kecil, harus mempunyai lingkungan pengendalian yang
kondusif dengan pengembangan organisasi.
Lingkungan pengendalian yang tidak sehat seringkali menunjukkan
adanya kelemahan dalam komponen pengendalian intern yang lain.
Lingkungan pengendalian merefleksikan sikap dan kesadaran menyeluruh
seluruh organisasi mengenai pentingnya pengendalian intern organisasi.
5. Pelaporan Keuangan

Aspek keperilakuan dalam pelaporan keuangan meliputi perilaku


perataan laba dan keandalan informasi akuntansi dan relevansi informasi
akuntansi bagi investor. Perataan laba adalah bagian dari manajemen laba
yang disebabkan oleh pihak manajemen mempunyai informasi privat untuk
kepentingan dirinya. Manajemen laba intinya adalah masalah keperilakuan,
yaitu perilaku manajemen yang mementingkan dirinya sendiri dalam suatu
pola keagenan.

Ruang lingkup manajemen laba termasuk didalamnya adalah


pemilihan metode akuntansi, estimasi, klarifikasi, dan format yang digunakan
dalam pengungkapan bersifat wajib. Yang perlu diperhatikan di sini adalah
antara format atau bentuk sama pentingnya dengan isi yang disajikan atau

5
yang dilaporkan. Orang bisa terpengaruh dengan perbedaan format, padahal
memiliki isi yang sama.

B. Asumsi Mengenai Perilaku Manusia


Baik ahli teori ekonomi klasik maupun ahli teori manajemen klasik berasumsi
bahwa tujuan utama dari kegiatan bisnis adalah mencapai maksimisasi
keuntungan dan bahwa anggota kelompok mau melakukan hal tersebut karena
termotivasi oleh faktor ekonomi. Ahli teori ini mengasumsikan bahwa para
pekerja akan terlibat dalam perilaku yang akan memaksimalkan pendapatan dan
meminimalkan biaya. Dari asumsi tersebut, ahli teori selanjutnya berpendapat
bahwa pekerjaan yang orang-orang lakukan pada dasarnya tidaklah
menyenangkan dan mereka akan lebih memilih untuk menghindarinya bila
memungkinkan. Orang-orang dalam teori ini diasumsikan malas dan tidak efisien,
dan hanya dengan memberikan insentif lah yang dapat memotivasi orang untuk
bekerja.
Mengingat asumsi mengenai bisnis dan perilaku manusia yang seperti itu,
maka dibuatlah sistem akuntansi pada saat itu untuk membantu manajemen
memaksimalkan keuntungan, mengukur dan mengawasi kinerja perusahaan, dan
merencanakan masa depan secara rasional. Dengan demikian, sebagai
penyedia utama informasi kepada manajemen, akuntan dapat memilih informasi
yang mereka dianggap paling berguna bagi manajemen. Mereka juga akan
memutuskan bagaimana menyampaikan informasi tersebut dan kepada siapa
informasi tersebut seharusnya diberikan.
Teori organisasi modern memberikan pandangan yang berbeda dari asumsi
tentang tujuan perusahaan bisnis dan perilaku anggota organisasi. Pertama,
tidak ada tujuan utama, seperti maksimalisasi keuntungan. Apabila tujuan utama
tersebut ada, hal itu dimungkinkan untuk kelangsungan hidup organisasi. Dalam
pandangan teori organisasi modern, perusahaan bisnis mengejar banyak tujuan,
yang bisa berubah karena lingkungan eksternal atau karena perubahan tujuan
perusahaan akibat adanya dominasi dari anggota organisasi. Selain itu, dalam
beberapa kasus, tujuan organisasi tertentu mungkin saja menimbulkan konflik
dengan tujuan-tujuan lain sehingga tujuan awal perusahaan harus
berubah. Singkatnya, tujuan perusahaan, menurut ahli teori modern, jauh lebih
kompleks daripada tujuan perusahaan menurut ahli teori modern.

6
Sama dengan tujuan perusahaan yang kompleks, ahli teori modern juga
melihat perilaku manusia sebagai perilaku yang kompleks. Orang-orang sudah
mulai tidak termotivasi lagi oleh insentif, tetapi sekarang ini orang-orang
termotivasi oleh kondisi sosial, psikologis, dan kondisi ekonomi dan kebutuhan
mereka. Motivasi ini berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lainnya
tergantung pada latar belakang dan kondisi kehidupan mereka saat itu. Ahli teori
modern melihat pekerjaan sebagai penyaluran potensi diri untuk mendapatkan
arti/makna dan kepuasan dalam hidup. Orang akan bekerja, dan menikmatinya,
jika pekerjaan tersebut dapat memenuhi beberapa kebutuhan dasar
mereka. Jadi, seharusnya manajer tidak membabi buta mengejar keuntungan
yang lebih besar, tetapi manajer harus dapat menjadi pemecah masalah di dalam
perusahaan, koordinator, dan pengambil keputusan peran-peran tersebut
dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
Dalam pandangan asumsi seperti itu, akuntansi dipandang sebagai suatu
sistem informasi yang menyediakan, data yang tepat dan relevan untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan. Selanjutnya, supaya pemanfaatan
berbagai perencanaan, pengendalian, dan laporan keuangan maksimal, sistem
akuntansi harus didasarkan pada kesadaran akan kompleksitas perilaku manusia
dan pemahaman tentang bagaimana orang akan cenderung untuk bereaksi
terhadap informasi akuntansi. Ini berarti bahwa agar sistem akuntansi dapat
bermanfaat bagi organisasi bisnis modern, maka sistem akuntansi tersebut harus
dapat melaporkan lebih dari sekedar data keuangan, yaitu juga seluruh informasi
mengenai sistem manajemen. Para akuntan yang merancang sistem tersebut
harus menyadari sifat kompleksitas dari tujuan organisasi dan faktor sosial,
psikologis, dan ekonomi yang mempengaruhi perilaku manusia.

C. Sejarah Akuntansi Keprilakuan


Akuntansi keperilakukan adalah ilmu akuntansi yang dikomninasikan dengan
ilmu sosial. Akuntansi keperilakukan ialah ilmu yang mempelajari efek dari
perilaku manusia sehingga bisa mempengaruhi data-data akuntansi serta
pengambilan keputusan usaha/bisnis. juga sebaliknya bagaimana akuntansi bisa
mempengaruhi perilaku manusia serta pengambilan keputusan bisnis.

7
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis,
terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi
terhadap perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak
dipengaruhi oleh fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset
akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:
a. pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor
b. pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan
anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku
baik karyawan, manajer, investor, maupun Wajib Pajak
c. pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan
pengunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

Akuntansi Keperilakuan mulai berkembang sejak Profesor Schuyler Dean


Hollet dan Profesor Chris Argyris melakukan suatu penelitian di tahun 1951
tentang “Pengaruh Anggaran pada Orang” (The Impact of Budget on People).
Penelitian tersebut disponsori oleh Controllership Foundation of America. Sejak
penelitian tersebut, topik-topik penelitian yang mengkaitkan akuntansi dan
manusia berkembang pesat. Sejumlah penjelasan dan kesimpulan dari hasil riset
mengenai perangkap keperilakuan pada anggaran dan pembuatan anggaran
dalam banyak pemikiran masih bersifat sementara, dan oleh karena itu masih
perlu disempurnakan.

Paradigma riset perilaku yang dilakukan oleh Steadry (1960) dalam


disertasinya telah menggali pengaruh anggaran motivasional dengan
menggunakan suatu eksperimen analog. Selanjutnya disusul oleh karya Benston
(1963) serta Churcil dan Cooper (1965) yang memfokuskan pada akuntansi
manajerial dan pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Riset-riset ini berlanjut
pada tahun 1970-an dengan satu rangkaian studi oleh Mock (1969-1973),
Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter (1979).

Fokus dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi manajerial, namun


penekanannya mengalami pergeseran dari pengaruh fungsi akuntansi ke
perilaku terhadap pemrosesan informasi oleh pembuat keputusan. Studi yang
mempengaruhi bidang ini dilakukan oleh Ashton (1974) dan Libby (1975), yang

8
membantu membentuk suatu standar dalam desain eksperimental dan validitas
internal untuk pertimbangan riset yang diikuti.

Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keperilakuan semakin meningkat. Artikel pertama menggambarkan mengenai
akuntansi keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori
dan konsep ilmu pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi
serta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya. Pertumbuhan
studi akuntansi keperilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama
diprakarsai oleh akademisi profesi akuntan. Penggabungan aspek-aspek perilaku
pada akuntansi menunjukkan adanya pertumbuhan minat akan bidang riset ini.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Feodalisme adalah struktur pendelegasian kekuasaan sosiopolitik yang
dijalankan kalangan bangsawan/monarki untuk mengendalikan berbagai wilayah
yang diklaimnya melalui kerja sama dengan pemimpin-pemimpin lokal sebagai
mitra. Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan,
industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan
membuat keuntungan dalam ekonomi pasar.

B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dari segi penulisan maupun isi. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan pembuatan makalah
di masa yang akan datang. Demikianlah makalah ini penulis susun, semoga
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Amin.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://sappadeceng.blogspot.com/2013/06/asumsi-tentang-perilaku-manusia.html?
m=1

https://dokumen.tips/documents/akuntansi-keperilakuan-bab-4-5.html

Anda mungkin juga menyukai