Nip : 199808302020121001
Dalam dokumen ini ini saya akan menyampaikan hasil identifikasi saya mengenai isu aktual
yang ada pada instansi saya bekerja yaitu Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Adapun isu tersebut
diantaranya adalah :
Indonesia saat ini tidak hanya sebagai negara yang menjadi salah satu tempat peredaran
narkoba bahkan ditemukan beberapa pabrik pembuatan narkoba. Ini menunjukkan bahwa begitu
besarnya pasar narkoba di Indonesia. Beberapa terjerumus sebagai pengguna karena faktor
lingkungan dan pergaulan yang kurang tepat. Dampak dari narkoba justru sangat
membahayakan karena dapat merusak kesehatan diri, ikatan sosial masyarakat, merusak masa
depan dan generasi mendatang. Salah satu permasalahan peredaran narkoba adalah
beredarnya narkoba di lembaga pemasyarakatan(lapas).
Akar permasalahannya justru pada adanya permintaan narkoba yang cukup besar dan
adanya penawaran untuk itu sehingga terjadi transaksi. Mereka di penjara dalam posisi
ketergantungan obat segala cara akan dilakukan untuk mendapatkan obat. Selama ini mereka
tidak mendapatkan terapi medis di lapas untuk mengurangi ketergantungan obatnya sehingga
kondisinya masih tetap sakit.
Lapas itu pengawasannya ketat dan peredaran narkoba di lapas jelas kegiatan ilegal. Namun
yang perlu kita perhatikan adalah lapas di Indonesia adalah salah satu pasar bagi pengedar
narkoba. Pemakai narkoba banyak ditahan di lapas mereka rata-rata mempunyai uang. Realitanya
saat tertangkap seringkali mereka belum dalam kondisi sembuh tapi masih ketergantungan
pada narkoba. Kondisi ini menyebabkan mereka akan berusaha menggunakan segala cara untuk
mendapatkan narkoba. Mulai dari menyogok oknum sipir lapas, menyelundupkan narkoba lewat
pengunjung, melempar bungkus narkoba dari luar tembok lapas dan modus lainnya. Permasalahan
yang terjadi saat ini kita menganggap kalau pemakai narkoba itu memiliki karakter seperti
penjahat biasa sehingga bisa di campur dengan narapidana lainnya. Padahal mereka yang
memakai narkoba adalah dalam kondisi ketergantungan obat yang sakit secara fisik dan
psikologis. Mereka membutuhkan rehabilitasi medis untuk memulihkan kondisinya. Saat
dimasukkan lapas tanpa ada terapi medis maka ini tidaklah menyelesaikan masalah mereka karena
mereka masih dalam kondisi ketergantungan obat Segala upaya akan mereka lakukan untuk
mendapatkan obat karena efek toleransi obat yakni untuk mendapatkan efek tertentu mereka
membutuhkan dosis yang selalu bertambah. Sehingga mereka tidak akan ragu untuk membayar
mahal untuk mendapatkan obat. Kesempatan inilah yang dilihat oleh oknum tertentu yang ingin
mendapatkan uang dengan menjual obat kepada mereka
Dampak dari narkoba justru sangat membahayakan karena dapat merusak kesehatan diri,
ikatan sosial masyarakat, merusak masa depan dan generasi mendatang. Kesempatan inilah yang
dilihat oleh oknum tertentu(Pegawai dan kurir) yang ingin mendapatkan uang dengan menjual
obat kepada mereka. Mulai dari menyogok oknum sipir lapas, terciptanya pegawai lapas
yang menyalahgunakan jabatan menyelundupkan narkoba lewat pengunjung, melempar
bungkus narkoba dari luar tembok lapas dan modus lainnya. lagi dengan kondisi penjara di
Indonesia yang sebagian besar sudah kelebihan kapasitas. Kondisi ini dapat memperparah
keadaannya, beberapa napi yang tadinya tidak terlibat jaringan narkoba dapat saja menjadi
pengedar. Contohnya napi asusila karena berinteraksi dengan para napi narkoba bisa saja menjadi
pengedar atau pemakai berikutnya bahkan residivis. Ini justru dapat memunculkan masalah baru
lagi.
D. Rekomendasi Penyelesaian
Realitanya saat tertangkap seringkali mereka belum dalam kondisi sembuh tapi masih
ketergantungan pada narkoba. Salah satu cara bijak adalah sembuhkan dahulu mereka dari
ketergantungan obat sehingga kegiatan jual-beli ini bisa terhenti.