http://ga.water.usgs.gov/edu/watercyclemalay.html
Siklus air global adalah suatu perputaran sistem air di bumi yang fungsinya dalam menjaga
kelangsungan kehidupan di bumi adalah memelihara ketersediaan air di semua level kehidupan,
lautan, tanah, hutan, pemukiman, Air yang terkandung di permukaan planet bumi dapat berpindah
dari satu tempat ke tempat yang lain juga dapat berubah bentuk dari cair menjadi uap dan
membeku menjadi es atau sebaliknya. Siklus air global sangat ditentukan oleh besarnya serapan
sinar matahari, sebab air yang ada di permukaan bumi akan naik ke atmosfer melalui proses
penguapan (evaporasi) berbentuk awan dan akan turun kembali dalam bentuk hujan atau salju.
Uap air yang turun ke permukaan planet bumi dalam berupa salju akan membentuk puncak
gunung es dan glasier, namun juka suhu permukaan palnet bumi terjadi peningkatan maka lapisan
salju pada gunung es dan glasier akan mencair dan mengalir menjadi air permukaan menuju laut
dan sebagian juga diserap oleh permukaan tanah menjadi air tanah. Air yang menguap dari laut
sekitar 86 % dan turun kembali ke laut dalam bentuk hujan dan salju sekitar 78 % dan sebagian
akan turun dalam bentuk hujan dan salju di daratan, sehingga air yang turun di daratan lebih besar
daripada penguapan yang terjadi di darat. Air yang turun di darat pada akhirnya akan mengalir ke
laut lewat runoff dan mengalir ke sungai.
Air Laut
Secara keseluruhan air di permukaan planet bumi sekitar 1,4X10 18 m3, lebih dari 97 % terdapat di
dalam lautan berupa air asin (Shiklamanov and Rodda, 2003). Perubahan komposisi air di laut
terjadi dalam proses yang cukup lama yang disebebkan oleh perubahan iklim, ketika suhu
permukaan planet bumi maka jumlah air laut akan menurun karena terjadinya peningkatan
voleume air di gunung es dan galasier. Namun sebaliknya akan terjadi peningkatan ketinggian
permukaan air laut ketika terjadinya peningkatan suhu permukaan planet bumi akibat menurunya
volume gunung es dan glasier.
Pergerakan arus yang terjadi di laut atau dikenal dengan "Gulf stream" adalah sangat popular,iaitu
pengaliran air sungai yang panas di Lautan Atlantik yang bergerak daripada Teluk Mexico ke
Great Britain. Gulf Stream menggerakkan lebih dari 100 kali jumlah air sungai di dunia ini
dengan laju sebesar 97 kilometers per hari. Pergerakkan ini akan mempunyai pengaruh besar
terhadap siklus air global dan perubahan iklim global.
Air di Atmosfer
Air tersimpan di atmosfer palanet bumi dalam jumlah kecil berupa awan yang mengandung uap
air diperkirakan sekitar 12.900 kilometer kubik, namun memiliki peranan penting dalam siklus
air global. Jika semua air yang terdapat di atmosfer planet bumi di tumpahkan ke permukaan
planet akan menutupi permukaan planet bumi setinggi 2,5.
Di atmosfer planet bumi terjadi kondensasi yaitu proses pertukaran air dari bentuk uap enjadi
bentuk cair. Proses kondensasi memegang peranan penting dalam siklus air berperan dalam
proses pembentukkan awan dan selanjutnya akan menghasilkan air hujan yang akan jatuh
kembali ke permukaan planet bumi.
Awan terbentuk di atmosfera kerana udara yang mengandungi uap air akan bergerak ke
permukaan atas atmosfera yang dingin.Matahari akan memanaskan udara di sekitar permukaan
bumi dan menyebabkan udara tersebut menjadi lebih ringan dan meningkat ke kawasan yang
lebih sejuk.Dengan suhu yang semakin rendah,maka lebih banyak proses kondensasi dapat
berlaku yang seterusnya meningkatkan pembentukkan awan di atmosfer.
Proses pelepasan air dari awan melaui kerpasan ialah proses pelepasan air dari awan dalam
bentuk air hujan, salji atau hujan batu. Proses ini memegang peranan penting dalam
mengembalikan air di atmosfera menuju ke bumi dan sebagian besar dalam bentuk air hujan.
Awan yang terapung di atmosfer mengandungi uap air dan titisan awan yang tidak dapat jatuh ke
permukaan bumi sebagai hujan kerana ukurannya yang kecil, tetapi ukurannya adalah cukup
besar untuk membentuk awan yang dapat dilihat oleh manusia. Air di langit akan mengalami
proses kondensasi secara terus menerus. Kebanyakkan dari air yang terkondensasi di dalam awan
tidak akan jatuh ke bumi sebagai titisan air hujan kerana turbulensi udara yang mengampaikan
awan-awan di atmosfera. Proses hujan hanya dapat terjadi jika titisan air mengalami proses
kondensasi dan bergabung untuk membentuk titisan-titisan air besar dan menjadi cukup berat
untuk membentuk hujan. Pembentukkan satu titisan air hujan memerlukan gabungan berjuta-juta
titisan awan.
Air di Glasier
Air yang telah disimpan dalam waktu yang cukup lama di dalam gunung es, salju dan glasier
adalah sebagian dari air global. Sebahagian besar, yaitu hampir 90% dari es dan salju bumi
terdapat di Antartika, dan 10% lagi terdapat di gunung es Greenland. Ketebalan salju di
Greenland rata-rata 1.500 meter, namun dapat mencapai ketebalan sebanyak 4.300 meter
Iklim dunia sentiasa mengalami perubahan, namun dalam waktu yang cukup panjang,
sebagimana telah terjadi peningkatan suhu bumi pada 100 tahun lalu dan juga telah
terjadi menurunnya suhu bumi semasa zaman es pada 20,000 tahun yang lalu dimana
hampir seluruh hemisfera utara telah dipenuhi oleh salju dan glasier semasa zaman es
yang lalu
Sedikit sebanyak fakta tentang glasier dan kemuncak ais
Glasier menutupi 10 hingga 11 % permukaan di bumi ini
Jika semua glasier melebur pada masa ini, maka paras laut akan meningkat sebanyak 70
meter.
Semasa zaman air batu, paras laut adalah 122meter ( 400 kaki )lebih rendah jika
dibandingkan pada masa ini dan glasier menutupi lebih kurang satu pertiga daripada kawasan
daratan bumi.
Semasa musim panas yang lalu,iaitu 125,000 tahun yang lepas,laut adalah 5.5 meter ( 18 kaki
) lebih tinggi daripada zaman sekarang. Kemungkinan besar paras laut adalah 50 meter( 165
kaki ) lebih tinggi pada 3 juta tahun yang lalu
Cara yang paling baik untuk memahami pengaruh cairan salji ke atas
aliran air sungai adalah dengan melihat graf hidro di bawah yang
menunjukkan min aliran air sungai harian (purata aliran air sungai
untuk setiap hari) bagi tempoh 4 tahun untuk North Fork American
River di North Fork Dam,California,USA.Kemuncak-kemuncak tinggi
dalam carta ialah akibat daripada pencairan salji.Fakta menunjukkan
perbandingan antara min harian aliran sungai pada bulan March 2000
ialah 1,200 kaki kubik sesaat manakala pada bulan Ogos, iaitu selepas
pencairan salji secara keseluruhannya,aliran air sungai telah
berkurang iaitu mempunyai julat antara 55-75 kaki kubik sesaat
Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.7, beberapa elemen penting dari siklus
hidrologi adalah: hujan, evaporasi, dan penutupan vegetasi.
Hujan
Hujan dipengaruhi oleh keberadaan awan. Pergerakan awan dan
penyebarannya ditentukan oleh pergerakan angin/udara. Air hujan yang jatuh
ke permukaan bumi selain diserap oleh tanah sebagai air tanah dalam dan
dangkal, juga dialirkan melalui aliran permukaan yang pada akhirnya menuju
ke laut. Hujan berpengaruh dalam mendinginkan suhu atmosfir yang dalam
lingkup global bisa menyetimbangkan suhu bumi. Jika terjadi perubahan
frekuensi hujan di suatu daerah, dampaknya terhadap iklim lokal akan sangat
terasa. Oleh karena itu, faktor curah hujan, jumlah hari hujan, dan data-data
mengenai hujan di suatu daerah sangat penting dalam pendugaan iklim, baik
lokal maupun global.
Evaporasi
Evaporasi adalah penguapan, baik yang berasal dari lingkungan biotik maupun
abiotik. Ketika suhu udara tinggi di suatu tempat proses penguapan akan
cepat terjadi, dan terkadang ujap air ini akan segera turun sebagai embun
jika suhu turun. Diperkirakan rata-rata waktu menetapnya air di atmosfer
adalah 11 hari dan akan menyerap energi sehingga mengurangi suhu udara
dan di atas permukaan laut (Rompas, 1998). Akumulasi uap air akan menjaga
agar suhu permukaan tetap hangat. Akumulasi uap air sebaga hasil evaporasi
juga akan membentuk awan hujan yang selanjutnya akan turun sebagai air
hujan.
Air yang naik ke atmosfer terdiri dari uap air laut dan air tawar
Penutupan Vegetasi
Penutupan vegetasi ini penting dalam proses evaporasi. Selain itu, penutupan
vegetasi juga akan menambah jumlah air hujan yang bisa diserap ke dalam
tanah sebagai air cadangan yang akan dimanfaatkan oleh sistem kehidupan
bumi (biosfir). Berkurangnya penutupan vegetasi di bumi akan berpengaruh
buruk terhadap ketersediaan air di masa datang serta perubahan iklim global.
Gambar 1.7. Siklus Air Global
BAHANA BACAAN
Shiklomanov, I.A. and Rodda, J.C. 2003. World Water Resources at the Beginning of the Twenty-
First Century. Cambridge, UK: Cambridge University Press.