Sumanjaya Pratama (21904101069) - PPT Journal Reading Urology (Torsio Testis)
Sumanjaya Pratama (21904101069) - PPT Journal Reading Urology (Torsio Testis)
Oleh
Sumanjaya Pratama
21904101069
Pembimbing
dr. Anggia Augustasia LT, Sp.U
Insiden torsio testis pada pasien usia <25 tahun → ± 1 per 4000.
Torsio testis bilateral → kejadian yang sangat langka.
Pada laporan ini → disajikan kasus torsio testis bilateral pada remaja dan melakukan
tinjauan literatur terkait kasus ini pada remaja dan dewasa.
LAPORAN KASUS
Seorang pasien 15 tahun dirawat di unit gawat darurat dengan keluhan nyeri pada
hemiskrotum kiri, nyeri tekan, dan bengkak dengan durasi 48 jam.
Nyeri tersebut disertai dengan mual, satu episode muntah dan demam (37,4ºC).
Tidak ada riwayat trauma atau gejala saluran kemih sebelumnya.
Pasien menyangkal episode serupa atau nyeri skrotum kanan pada saat itu.
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan fisik:
- Skrotum kiri sangat bengkak, eritematosa, dan palpasi lunak → sulit dievaluasi
- Evaluasi pada testis kanan → normal.
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan penunjang:
- DL → Leukosit 16.300/ul
- Urinalisis → normal
- Color Doppler USG
➢ Testis kiri → spermatic cord yang terpeluntir, tidak adanya aliran pembuluh
darah, struktur testis heterogen dan hidrokel reaktif pada skrotum kiri.
➢ Testis kanan → normal dengan adanya aliran vaskular standar (Gambar 1).
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Diagnosis → torsio testis kiri yang tidak dapat diselamatkan → diputuskan untuk
melakukan delayed orchiectomy.
Dua jam kemudian, ketika pasien berada di bangsal observasi menerima perawatan
analgesik → tiba-tiba merasakan nyeri pada testis kanan.
Evaluasi ulang pemeriksaan fisik → testis kanan melintang dan tertarik, tanpa
disertai tanda-tanda inflamasi tetapi terasa nyeri pada palpasi.
USG Color Doppler → tidak adanya aliran vaskular di testis kanan, tanpa perubahan
tambahan pada testis kiri.
LAPORAN KASUS
Satu tahun setelah operasi, USG Color Doppler → testis kanan dengan ukuran normal
(volume 14.8cc), echogenicity dan vaskularisasi (Gambar-3). Kadar hormon seks dalam
kisaran normal.
DISKUSI
Torsio testis → keadaan darurat bedah (umumnya terjadi pada remaja dan neonatus).
Sebagian besar kasus torsio testis bilateral → neonatus.
Pada remaja dan dewasa sangat sedikit kasus yang dilaporkan dalam literatur (empat kasus
pada remaja dan lima pada dewasa).
Osada et al., → tahun 1985 → kasus pertama torsio testis bilateral terjadi secara simultan
pada remaja (12 tahun)
Wasnick et al., → tahun 1985 → kasus pertama torsio testis bilateral pada orang dewasa (24
tahun).
DISKUSI
Keunikan utama dari kasus ini → bahwa gejala, pemeriksaan fisik dan USG sangat
berubah tiga jam setelah evaluasi awal.
Dua faktor terpenting yang menentukan kerusakan testis → waktu dari timbulnya
gejala dan derajat terperluntirnya.
Tryfonas et al., → testis tidak ada atau sangat atrofi pada semua kasus dengan
puntiran >360º dan gejala berdurasi >24 jam.
DISKUSI
Pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa → intravaginal → >> ditemukan
kelainan anatomis pada tunica vaginalis, terutama “bell clapper anomaly”.
Normal → tunika vaginalis mengelilingi testis kecuali pada daerah testis yang
menempel pada epididimis dan dinding skrotum posterior. Dengan demikian, daerah
posterior testis melekat erat pada skrotum.
Pada “bell clapper anomaly” → perlekatan tunika vaginalis ke testis terlalu tinggi,
sehingga saluran sperma dapat berputar di dalamnya → torsio intravaginal. Varian
anatomi ini sering bilateral.
REFERENSI