Anda di halaman 1dari 3

1 LAPORAN FITOKIMIA I | BIOASSAY EKSTRAK BAHAN ALAM

PERCOBAAN V
BIOASSAY EKSTRAK BAHAN ALAM

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah :

1. Mengetahui prinsip dasar pengujian ekstrak bahan alam


2. Melakukan uji bioassay dengan menggunakan metode Brine Shrimp
Lethality Test (BTS).
B. Tinjauan Pustaka
Metode BSLT merupakan salah satu metode untuk skrining tanaman obat
yang berpotensi sebagai antikanker karena lebih murah, singkat, mudah
dikembangkan serta tidak ada aturan etika dalam penggunaan bahan uji. Nilai
mortalitas ditentukan dengan menggunakan analisa probit untuk menentukan nilai
toksisitas menggunakan Lethal Consentration (LC50) pada semua fraksi serta
fraksi yang paling aktif dan terbanyak dilakukan pemisahan lebih lanjut dengan
metode Kromatografi Vakum Cair (KVC) dan tiap fraksi diidentifikasi dengan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan panjang gelombang 254 nm dan 366 nm.
Kemudian hasil fraksi yang baik dan aktif diuji BSLT dengan tujuan mengetahui
LC50 sebelum dan setelah dilakukan proses KVC serta senyawa aktif yang
berpengaruh di dalamnya (Ningdyah dkk., 2016).
Adapun cara untuk mengetahui suatu tumbuhan memiliki kandungan
senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antikanker adalah dengan melakukan
penelitian awal. Penelitian ini sebagai indikator awal dalam pengujian sitotoksik.
Uji toksisitas dengan menggunakan metode BSLT dimaksudkan untuk
menentukan potensial suatu senyawa sebagai racun dengan mengetahui tingkat
toksisitas dari suatu ekstrak, seperti ekstrak mangrove. Uji toksisitas dengan
metode BSLT dapat dilakukan dengan cepat, murah dan mudah, sehingga banyak
digunakan sebagai tahapan awal (skrining) dalam penapisan ekstrak bahan aktif
(Puspitasari dkk., 2018).

KELOMPOK IV | INTAN PERMATA PUTRI


2 LAPORAN FITOKIMIA I | BIOASSAY EKSTRAK BAHAN ALAM

Salah satu metode awal untuk uji sitotoksik adalah Brine Shrimp
Lethality Test (BSLT). BSLT merupakan salah satu metode yang banyak
digunakan untuk pencarian senyawa antikanker baru yang berasal dari tanaman.
Metode BSLT telah terbukti memiliki korelasi dengan aktivitas antikanker. Selain
itu, metode ini juga mudah dikerjakan, murah, cepat, dan cukup akurat. Suatu
ekstrak dinyatakan bersifat toksik menurut metode BSLT jika memiliki LC50
kurang dari 1000 µg/mL. Jika hasil BSLT menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan
bersifat toksik maka dapat dikembangkan ke penelitian lebih lanjut untuk
mengisolasi senyawa sitotoksik tumbuhan sebagai usaha pengembangan obat
alternatif anti kanker. Jika hasil uji BSLT menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan
tidak bersifat toksik maka dapat dikembangkan ke penelitian lebih lanjutuntuk
meneliti khasiat-khasiat lain dari ekstrak (Surbakti dkk., 2018). Uji toksisitas
dilakukan dengan metode BSLT menggunakan larva udang Artemia salina yang
merupakan metode uji toksisitas yang cepat, simpel, sederhana dan murah (Lubis
dkk., 2016).
Metode yang sering digunakan adalah uji toksisitas dengan Brine Shrimp
Lethality Test (BSLT). Metode ini cepat, murah, prosedurnya sederhana dan
hasilnya dapat dipercaya. Senyawa yang toksik berdasarkan metode BSLT
seringkali berkorelasi positif sebagai antikanker (Riki dkk., 2016).
BSLT merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk
pencarian senyawa antikanker baru yang berasal dari tanaman. Metode BSLT
telah terbukti memiliki korelasi dengan aktivitas antikanker. Selain itu, metode ini
juga mudah dikerjakan, murah, cepat, dan cukup akurat (Muaja dkk., 2016).
Metode ini merupakan uji pendahuluan aktivitas biologis yang sederhana
untuk menentukan toksisitas senyawa atau ekstrak secara akut. Metode ini telah
terbukti memiliki korelasi dengan aktivitas antikanker. Metode ini juga mudah
dikerjakan, murah, cepat dan cukup akurat. Metode BSLT merupakan metode
awal uji toksisitas untuk mengetahui nilai LC50 dari tumbuhan baru yang
berpotensi sebagai antikanker (Supriningrum dkk., 2016).

KELOMPOK IV | INTAN PERMATA PUTRI


3 LAPORAN FITOKIMIA I | BIOASSAY EKSTRAK BAHAN ALAM

DAFTAR PUSTAKA

Lubis. M. Y., Lamek. M., Nasution. M. P., dan Partomuan. S., 2016, Uji Fenolik
dan Uji Toksisitas Ekstrak Metanol Kulit Jengkol (Archidendron jiringa),
Chempublish Journal, Vol. 1(2).
Muaja. A. D., Harry. S. J., Koleangan., dan Runtuwene. M. R. J, 2016, Uji
Toksisitas dengan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) dan
Analisis Kandungan Fitokimia Ekstrak Daun Soyogik (Saurauia
bracteosa DC) dengan Metode Soxhletasi, Jurnal MIPA Unstrat Online,
Vol. 2(2).
Ningdyah. A. W., Andi. H. A., dan Jayuska. A, 2016, Uji Toksisitas dengan
Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) terhadap Hasil Fraksinasi
Ekstrak Kulit Buah Tampoi (Baccaurea macrocarpa), JKK, Vol. 4(1).
Puspitasari. E., Rozirwan., dan Hendri. M, 2018, Uji Toksisitas dengan
Menggunakan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) pada Ekstrak
Mangrove yang Berasal dari Banyuasin, Sumatera Selatan, Jurnal Ilmu
Kelautan, Vol. 3(2).
Riki., Kurniatin. P. A., Laksmi. A., Nurcholis. W., dan Latifah. K. D., 2016,
Characterization and Toxcity of Temulawak Curcuminoid Nanoparticles,
Current Biochemistry, Vol. 3(1).
Supriningrum. R., Sapri., dan Pranamala. V. A., 2016, Uji Toksisitas Akut
Ekstrak Etanol Akar KB (Coptosapelta tomentosa Valeton ex K.Heyne)
dengan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test), Jurnal Ilmiah
Manuntung, Vol. 2(2).
Surbakti. P. A. A., Edwin. D. Q., dan Boddhi. W, 2018, Skrinning Fitokimia dan
Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Binahong (Andredera cordifolia
(Ten.) Steenis) dengan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test),
Pharmacon, Vol. 7(3).

KELOMPOK IV | INTAN PERMATA PUTRI

Anda mungkin juga menyukai