Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan aspek penting di dalam masyarakat, dimana

seseorang bersaing untuk mendapatkan ilmu dalam mengasah kemampuan

berpikir sebagai miniatur sosial yang selanjutnya digunakan untuk

memecahkan persoalan yang ada di dalam masyarakat. Pendidikan juga

merupakan satu kebutuhan hidup yang sangat penting, karena dengan

pendidikan akan mengangkat kehidupan seseorang dari kondisi yang tidak

baik menjadi lebih baik dan merupakan sarana yang penting dan utama dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dukungan pemerintah juga sangat besar dalam pembangunan

pendidikan. Hal ini diwujudkan melalui pembangunan sarana dan prasarana

pendidikan karena hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah

terhadap pengembangan pendidikan masyarakat. Upaya pemerintah

memajukan pendidikan tampak pada usaha-usaha peningkatan kualitas

pendidikan melalui penetapan standar kelulusan, sistem bantuan operasional

sekolah (BOS). Ada pun fasilitas-fasilitas yang diberikan ke setiap sekolah

antara lain dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan berupa

penyediaan buku paket, alat-alat olahraga yang dapat mendukung

terlaksananya proses belajar mengajar.


Dalam pelaksanaan belajar tidak hanya memerlukan fasilitas yang

memadai dan sosialisasi namun juga memerlukan dukungan dari orang tua

murid itu sendiri, untuk kelancaran pendidikan anak. Maka dari itu dukungan

orang tua sangat penting dalam pendidikan anak. Orang tua harus memahami

bahwa dukungan orang tua adalah sebagai penanggung jawab utama dalam

pendidikan anaknya. Berhasil tidaknya seorang anak bisa dihubungkan

dengan perkembangan pribadi orang tuanya. Orang tua memiliki tanggung

jawab untuk membesarkan, mendidik, mengasuh dan membimbing anak-

anaknya terutama dalam hal pendidikan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Agus Salim (2008:169-173), bahwa

dukungan moril orang tua dalam mendukung pendidikan anak dapat diberikan

berupa :

a. Membantu Anak Mengatur Waktu Belajar


b. Mengembangkan Keterampilan Belajar Yang Baik Kepada Anak
c. Meningkatkan Motivasi Anak Dalam Mengerjakan Tugas Sekolah
d. Mengatasi Masalah Belajar Dan Tingkah Laku
e. Perhatian Orang Tua Dalam Memberikan Fasilitas Belajar Anak
f. Memajukan Pendidikan Dalam Keluarga

Dari uraian di atas, maka jelas bahwa orang tua tidak hanya

mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi terhadap anak. Selain

itu dukungan orang tua dalam pendidikan anak juga dapat diberikan berupa

dukungan material melalui penyediaan sarana dan prasarana belajar di rumah,

serta pembayaran biaya pendidikan anak di sekolah. Bentuk dukungan ini

diberikan karena orang tua merupakan unit sosial yang kecil di dalam
lingkungan masyarakat yang terdiri dari baya, ibu dan anak yang belum

menikah, yang mempunyai kedudukan yang sangat sentral dan penting dalam

memberikan dukungan pendidikan kepada anak.

Penulis melihat dalam pelaksanaan pendidikan anak di Desa Senteban

mengalami masalah pada dukungan orang tua itu sendiri sehingga menjadi

kurangnya perhatian terhadap proses pendidikan anak. Dalam hal ini artinya

dukungan orang tua sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikan

anak. Seharusnya sebagai orang tua harus memberi kontrol kebebasan kepada

anak sehingga anak lebih patuh kepada orang tua dan terbiasa mendengarkan

amanah dari orang tua serta memberi dorongan motivasi dalam mendukung

pendidikan anak. Kurangnya kesadaran orang tua terhadap dentingan

pendidikan juga berpengaruh pada masa depan anak.

Untuk peningkatan kualitas Pendidikan masyarakat dan kelancaran

pelaksanaan belajar mengajar pendidikan bagi masyarakat di Desa Santaban

Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. Pemerintah telah

menydiakan fasilitas berupa bangunan sekolah dari tingkat SDN, SMP, SMA

dan SMK yang ada di pusat kecamatan, sehingga dapat memberikan

kesempatan kepada masyarakat untuk melanjutkan pendidikan. Sebagai

upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat

di Desa Santaban. Penulis melihat bahwa kesadaran orang tua dalam

mendukung pendidikan anak di Desa Santaban masih sangat lemah, sehingga

masih ada anak yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah ke jenjang

tingkat SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Hal ini menjadi perhatian bagi
penulis untuk penelitian. Agar dapat diberikan solusi, sehingga orang tua di

Desa Santaban tersebut lebih sadar akan pentingnya pendidikan bagi masa

depan anak.

Dukungan orang tua terhadap pendidikan anak juga dipengaruhi oleh

kondisi sosial ekonomi masyarakat, Penduduk di Desa Santaban pada

umumnya bekerja sebagai petani karet, sebagai buruh karyawan di

perusahaan Sawi PT. KMP (Kaliau Mas Perkasa), wiraswasta dan sebagai

Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dilihat dari keadaan ekonomi masyarakatnya

relatif baik dimana sebagian memiliki rumah permanen dan rata-rata memiliki

kendaraan seperti sepeda motor. Tetapi dalam pemenuhan kebutuhan sekolah

sebagian anak-anak masih tidak mempunyai sepatu dan tas saat pergi ke

sekolah. Hal ini tampak bahwa kesadaran orang tua dalam mendukung

pendidikan anak masih sangat lemah, kadangkala ada beberapa orang tua

yang beranggapan bahwa pendidikan tidak menjami kehidupan. Sebagian

orang tua mengatakan bahwa “tinggi-tinggi sekolah pun nantinya noreh”

dimana mereka melihat bahwa pendidikan yang tinggi tidak akan mampu

memberikan pekerjaan yang baik dan sesuai dengan ilmunya, tetapi tetaoo

dan menjadi seorang petani kelak nantinya sama seperti mereka yang

berpendidikan rendah.

Anggapan ini telah memberi pengaruh kepada anak untuk

melanjutkan pendidikan. Kenyataan yang ada menunjukan bahwa beberapa

anak kurang mendapatkan bimbingan motivasi dan dorongan serta

pengarahan dalam proses belajarnya, secara tidak langsung orang tua telah
merugikan anak dalam mencapai cita-citanya. Peran aktif dan dorongan orang

tua dalam mendukung pendidikan anak sangat penting, karena pendidikanlah

yang dapat memanusiakan manusia, dari yang tidak tahu menjadi tahu,

pendidikan juga dapat membawa perubahan dalam masyarakat yang tadinya

tradisional menjadi modern seperti halnya dengan adanya alat-alat canggih

seperti komputer masyarakat bisa mengoperasikannya berkat adanya

pengetahuan melalui pendidikan. Maka dari itu dukungan orang tua dalam

pendidikan anak sangat penting dan sangat diutamakan sehingga anak dapat

bersekolah dan dapat mencapai cita-cita yang diinginkannya. Agar dapat

memperbaiki keadaan keluarga, dari yang tidak berpendidikan menjadi

berpendidikan sehingga dapat meninggalkan ketertinggalan. Hal ini berkat

adanya pendidikan dalam diri seseorang, orang sukses berkat adanya

pengetahuan pendidikan.

Tabel I.I
Data Mata Pencaharian Penduduk
No Mata Pencaharian Banyak Persentase
(%)
Karyawan Honorer 8 0,61
Karyawan Swasta 11 0,83
Nelayan 1 0,08
Mengurus Rumah Tangga 53 4,01
Pegawai Negeri Sipil 18 1,36
Guru 3 0,23
Petani/Pekebun 1086 82,15
Wiraswasta 139 10,51
Perawat 1 0,08
Pensiunan 2 0,15
Jumlah 1322 100
Sumber : Profil Desa Santaban Tanggal 8 Mei 2018
Pada tabel di atas, mata pencaharian masyarakat di Desa Santaban

pada umumnya bekerja sebagai petani, wiraswasta, mengurus rumah tangga

dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Penduduk yang telah bermata pencaharian

akan mempengaruhi keadaan ekonomi keluarga, apabila hal tersebut

ditingkatkan lagi dari segi kuantitas dan kualitas, maka kemampuan

penduduk untuk mensejahterakan kehidupan keluarga akan lebih meningkat.

Dengan demikian penduduk yang telah bekerja dan melakukan aktivitas

ekonomi akan memberikan kontribusi bagi perbaikan ekonomi masyarakat di

Desa Santaban terutama bagi orang tua yang telah memiliki anak.

Meningkatnya kesejahteraan keluarga akan mempengaruhi

kemampuan para keluarga dalam membiayai pendidikan anak dan juga dapat

berpengaruh pada perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya.

Tabel I.2
Jumlah Anak Putus Sekolah
Tahun 2016 – 2017 – 2018
No Tahun 2016 2017 2018
Laki – Laki 7 4 4
Perempuan 4 4 -
11 8 4
Sumber : Profil Desa Santaban, Tanggal 8 Mei 2018

Dari tabel di atas, jelas bahwa jumlah siswa yang putus sekolah di

Desa Santaban, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas pada tahun

ajaran 2016/2017/2018 berjumlah 23 orang siswa dan merupakan angka

yang cukup besar. Namun mengalami penurunan penulis merasa tertarik

untuk melakukan penelitian di Desa Santaban ini, agar dapat diberikan


solusi, sehingga tidak ada lagi anak yang putus sekolah. Data ini diambil

dari anak yang putus sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA. Dari data di

atas menunjukkan bahwa kesadaran orang tua masih sangat kurang dalam

mendukung pendidikan anak-anaknya, sehingga tidak sedikit anak yang

putus sekolah.

Kesibukan orang tua juga menjadi kurangnya perhatian bagi

pendidikan anak di Desa Santaban. Karena pada umumnya orang tua di

Desa Santaban sibuk bekerja. Karena sebagian besar masyarakat di Desa

Santaban bekerja sebagai Petani, dan juga sebagai karyawan di perusahaan

sawit PT Kaliau Mas Perkasa (KMP). Sehingga perhatian orang tua sangat

kurang dalam mendukung proses pendidikan anak, sehingga tidak sedikit

anak yang putus sekolah. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa

kurangnya perhatian dari orang tua dalam mendukung pendidikan anak di

Desa Santaban.

Disisi lain anak pada masa-masa tersebut khusus pada tingkat SMP

dan SMA, mengalami perkembangan psikologis hal tersebut cukup rentan

terhadap masalah-masalah dan faktor sosial budaya yang ada di lingkungan,

yang sangat mempengaruhi kemauan anak untuk bersekolah. Maka dari itu

dukungan orang tua sangat penting dalam mengawasi perkembangan

pendidikan anak agar anak tidak melakukan penyimpangan sosial, oleh

karena itu penulis tertarik untuk meneliti dukungan orang tua terhadap

pendidikan anak di Desa Santaban, kecamatan Sajingan Besar Kabupaten

Sambas.
1.2. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, dapat didefinisikan menjadi sebagai

berikut :

1.2.1. Sebagian besar penduduk Desa Santaban bekerja sebagai petani

1.2.2. Terdapat sebagian anak putus sekolah di Desa Santaban

1.3. Fokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi di atas, penulis fokuskan penelitian ini pada

bentuk dukungan orang tua pada pendidikan anak di Desa Santaban

Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan fokus masalah

yang telah dipaparkan di atas, maka adapun yang menjadi rumusan masalah

ini adalah. Dalam menjawab rumusan masalah tersebut penulis menggunakan

indikator sebagai berikut:

Bagaimana bentuk dukungan orang tua dalam pendidikan anak di Desa

Santaban?
1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk

dirumuskan dalam satu kegiatan agar pelaksanaan penelitian ini dapat

tercapai tujuan yang diharapkan. Penentuan tujuan penelitian berfungsi

untuk menentukan arah yang tepat bagi peneliti untuk menghindari yang

mungkin terjadi dalam proses penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan

menganalisa tentang. Dukungan orang tua dalam pendidikan anak di Desa

Santaban. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1.5.1. Ingin mengungkapkan alasan anak putus sekolah di Desa Santaban

1.5.2. Ingin mengungkapkan bentuk dukungan orang tua terhadap

pendidikan anak

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, dengan adanya penelitian ini maka diharapkan

dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan pengetahuan

masyarakat berupa konsep-konsep baru, sehingga dapat dipergunakan,

dipelajari dan dipahami untuk pengembangan pendidikan selanjutnya,

serta memberikan penjelasan dan teori tentang sosiologi keluarga dalam

mendukung pendidikan anak di Desa Santaban.


1.6.2. Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat penelitian ini agar dapat memberikan sumbangan

perubahan kepada masyarakat setempat terkhususnya di Desa Santaban

sehingga masyarakat di Desa Santaban atau orang tua di Desa Santaban

dapat memahami arti pentingnya pendidikan. Dalam kehidupan

masyarakat tidak jauh dari kehidupan bersosial, saling membantu satu

sama lain maka harapan dalam penelitian ini sehingga orang tua di Desa

Santaban mendukung proses pendidikan anak-anak mereka.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Definisi Konsep

2.1.1. Pengertian Dukungan

Dukungan adalah satu dorongan untuk melakukan sesuatu yang dianggap

bersifat positif, seperti yang diungkapkan dalam penjelasan latar belakang

penelitian ini, yaitu Dukungan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak, sebagai

orang tua harus mendukung proses pendidikan anak, karena anak adalah

tanggung jawab orang tua. Menurut Agus Salim (2018:169-173), bahwa

dukungan moril orang tua dalam mendukung pendidikan anak dapat diberikan

berupa :

a. Membantu Anak Mengatur Waktu Belajar


b. Mengembangkan Keterampilan Belajar Yang Baik Kepada Anak
c. Meningkatkan Motivasi Anak Dalam Mengerjakan Tugas Sekolah
d. Mengatasi Masalah Belajar Dan Tingkah Laku
e. Perhatian Orang Tua Dalam Memberikan Fasilitas Belajar Anak
f. Memajukan Pendidikan Dalam Keluarga

2.1.2. Pengertian Peran

Peranan memiliki arti yang sangat luas dan beragam sesuai dengan

cara pandangnya terutama terhadap peranan keluarga atau orang tua

terhadap anak dalam pendidikan. Menurut Mulyasa (2011: 180)

menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk sosial dan individu,


yang dalam kehidupan sehariannya selalu berhadapan dengan manusia

lainnya dan berinteraksi atau situasi-situasi di sekelilingnya. Mereka

berinteraksi, dan saling pengaruh-mempengaruhi”. Sebagai makhluk

individu, manusia adalah sebagai makhluk yang paling unik dalam

berhubungan dengan manusia lain. Namun perasaan tersebut diarahkan

juga pada dirinya perasaan dan sikap terhadap orang lain dan dirinya itu

mempengaruhi pola respok individu terhadap lain atau situasi di luar

dirinya.

Soekanto (2009: 23-24) menjelaskan tentang pengertian peranan.

“setiap orang mempunya macam-macam peranan yang berasal dari pola-

pola pergaulan hidup dalam hal ini bahwa peranan menentukan apa yang

diperbuat masyarakat kepadanya”. Peranan mengatur prilaku seseorang

yang menyebabkan seseorang pada batasan-batasan tertentu dapat

meramalkan perbuatan-perbuatan interaksi dengan yang lainnya sehingga

orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan dengan prilaku-prilaku

kelompoknya.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat didefinisikan bahwa

Permana merupakan fungsi, tindakan dan perbuatan seseorang dalam

menjalankan fungsi sebagai tugas dan tanggung jawabnya sebagai

pemegang kedudukan dan posisi yang memegang peranan, dalam

menjalankan kewajiban sesuai dengan kedudukannya dalam kaitannya

dengan peran orang tua, selaku pemegang peran dalam keluarga terutama

dalam meningkatkan disiplin anak dalam pendidikannya, yang dapat


mendorong agar anak tersebut dapat melanjutkan pendidikannya agar anak

lebih berpikir bahwa pendidikan itu penting.

Orang tua adalah pemimpin bagi anak-anak dalam lingkungan

yang kecil yang memiliki tugas dan tanggung atas keberhasilan anak

dalam memperoleh kedudukan dan status yang baik di dalam keluarga

agar orang tua dapat mendidik putra dan putrinya.

2.1.3. Dukungan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak

Sebagai orang tua harus memahami benar apa makna dari

mendidik sehingga tidak berpendapat bahwa mendidik adalah melarang,

menasehat atau memerintah si anak. Tetapi harus dipahami bahwa

mendidik adalah proses memberi pengertian atau pemaknaan kepada anak

agar anak dapat memahami lingkungan sekitarnya dan dapat

mengembangkan dirinya secara bertanggung jawab. Proses memberikan

pengertian atau pemaknaan ini dapat melalui komunikasi maupun teladan

tindakan, contoh : jika ini anak disiplin maka orang tua memberi teladan

kepada anak akan hal-hal yang baik dan beretika atau orang tua

menciptakan komunikasi dengan anak yang dialogis dengan penuh

keterbukaan, kejujuran dan ketulusan. Apabila mengedepankan sikap

memerintah, menasehat atau melarang maka langsung ataupun tidak akan

gerapai pada sikap anak yang bergaya otoriter dan mau menang sendiri.
Kiranya orang tua dapat mengambil pesan moral. Seperti yang

ditulis oleh Dorohy Law Nolte dengan judul “Anak Belajar dari

kehidupannya”: Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka anak tersebut

akan belajar memaki Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia akan

belajar rendah diri Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia akan belajar

menahan diri Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia akan belajar

menghargai Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia

akan belajar keadilan. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia akan

belajar menaruh kepercayaan Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang

dan persahabatan, maka ia akan belajar menemukan cinta dalam

kehidupan. Ada hubungan kausal antara bagaimana orang tua mendidik

anak dengan apa yang diperbuat anak. Atau ibaratnya apa yang orang tua

tabur itulah yang nanti akan dituai. Dukungan orang tua dalam mendidik

anak tidak dapat tergantikan secara total oleh lembaga-lembaga

persekolahan atau institut formal lainnya.

2.1.4. Pentingnya Pendidikan Bagi Anak

Pentingnya pendidikan bagi anak sangat besar dalam mempersiapkan dan

mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu

bersaing secara sehat tetapi juga memiliki rasa kebersamaan dengan sesama

manusia meningkat. Ilmu pendidikan termasuk salah satu cabang ilmu

pengetahuan yang sifatnya praktis karena ilmu tersebut ditujukan kepada praktek
dan perbuatan-perbuatan yang mempengaruhi anak didik. Mendidik bukanlah

perbuatan sembarangan karena menyangkut kehidupan dan nasib anak manusia

untuk kehidupa selanjutnya, yaitu manusia sebagai makhluk yang bermartabat

dengan hak-hak asasinya. Itulah sebabnya melaksanakan pendidikan merupakan

tugas moral yang tidak ringan. Pendidikan adalah pengembangan Sumber Daya

Manusia, definisi-definisi dari yang klasik sampai pada definisi yang kontemporer

mengenai pendidikan pada dasarnya mengimpikasikan usaha untuk

mengembangkan manusia itu. Bahwa manusia itu perlu pendidikan dengan kata

lain manusia tanpa pendidikan maka manusia itu tidak akan menjadi sempurna.

Anda mungkin juga menyukai