SKRIPSI
Disusun Oleh :
JOKO PURWANTO
16101155310720
PADANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu, tujuan Pembangunan Nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual, serta menjalankan roda perekonomian
guna mewujudkan kesejahteraan sosial. Sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 ialah
melalui peranan dan keberpihakan negara dalam meningkatkan taraf hidup rakyat.
Tujuan pembangunan nasional serta pasal 33 UUD 1945 tersebut akan berhasil
Dalam menangani hal baik dalam skala besar maupun kecil tidak terlepas
dari unsur sumber daya yang ada di dalam suatu instansi pemerintahan. Sumber
daya manusia modal dan teknologi merupakan faktor- factor yang sangat penting
digerakkan secara efektif, guna mencapai hasil yang optimal. Untuk mencapai
1
2
tujuan tersebut diperlukan adanya usaha yang didukung oleh semua pihak secara
performance) atau hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang pegawai dalam
Pegawai merupakan sumber daya yang penting bagi suatu instansi, karena
memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh organisasi
Persoalan yang terkait dengan kinerja akan selalu dihadapi oleh pihak
manajemen suatu instansi. Oleh karena itu manajemen instansi wajib mengetahui
pegawai.
prestasi dan kinerja pegawainya. Dengan kinerja yang baik pihak kantor dinas
seorang pegawai akan merasa puas atas apa pencapaian yang telah di lakukan.
Serta kepuasan kerja yang tinggi akan membawa dampak pada kinerja yang
dinas sosial Kabupaten Mukomuko dan kepuasan kerja yang rendah akan
luas perlindungan sosial mencakup seluruh tindakan, baik yang dilakukan oleh
kehidupan yang penuh dengan resiko, serta meningkatkan status sosial dan hak
jenis penelitian. Dinas sosial Kabupaten Mukomuko harus memiliki sumber daya
mencapai dan meningkatkan mutu dari dinas sosial Kabupaten Mukomuko harus
4
semua tingkatan.
masalah pada tingkat menengah maupun tingkat bawah. Pada kegiatan ini kantor
dinas sosial dipicu untuk dapat menilai diri (self assesement) dan memberikan
untuk mengukur hasil kerja pegawai perlu ada alat ukur yang lain, yaitu instrumen
mutu pelayanan dinas sosial yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil
(output). tampa mengukur hasil kinerja dinas sosial tidak dapat di ketahui apakah
input dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baik pula. Indikator
pada dinas sosial disusun bertujuan mengukur kinerja pegawai dinas sosial serta
yang sesuai standar yang telah ditetapkan. Kinerja pegawai dapat dilihat pada
tabel dibawah ini dimana dengan turun naiknya jumlah absensi pegawai pada
Tabel 1.1
Berikut Tabel Absensi Kinerja Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko
Tahun 2019-2020
Bulan Jumlah Hadir Keterangan
pegawai tepat
waktu Izin Sakit Cuti Terlambat Alfa Total
Januari 120 96 8 5 5 2 4 24
Februari 120 91 9 4 6 5 5 29
Maret 120 109 2 - 4 3 2 11
April 120 102 4 6 2 3 3 18
Mei 120 110 2 1 - 5 2 10
Juni 120 98 5 2 1 8 6 22
Juli 120 95 6 4 7 4 4 25
Agustus 120 102 3 2 2 7 4 18
September 120 94 6 3 4 8 5 26
Oktober 120 95 12 4 5 4 - 25
November 120 100 6 3 3 6 2 20
Desember 120 91 8 6 7 5 3 29
Sumber: Kantor Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Tahun 2019-2020
Dari tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa daftar kehadiran Pegawai Dinas
Sosial Kabupaten Mukomuko selalu berfluktuasi (naik turun) pada Dinas Sosial
Kabupaten Mukomuko pada bulan Januari 2019 sampai bulan Desember 2020.
Yang dimana dari 120 pegawai pada bulan Januari yang hadir tepat waktu
sebanyak 96 orang, dari 24 orang terdapat izin 8 orang, sakit 5 orang, cuti 5 orang,
terlambat 2 orang dan alfa 4 orang. Selanjutnya pada bulan Februari yang hadir
tepat waktu sebanyak 91 orang, dari 29 orang terdapat izin 9 orang, sakit 4 orang,
cuti 6 orang, terlambat 5 orang dan alfa 5 orang. Pada bulan Maret yang hadir
tepat waktu sebanyak 109 orang, dari 11 orang terdapat izin 2 orang, sakit 0
orang, cuti 4 orang terlambat 3 orang dan alfa 2 orang. Pada bulan April yang
hadir tepat waktu sebanyak 102 orang, dari 18 orang terdapat izin 4 orang, sakit 6
orang, cuti 2 orang terlambat 3 orang dan alfa 3 orang. Lalu pada bulan Mei
pegawai yang hadir tepat waktu sebanyak 110 orang, dari 10 orang terdapat izin 2
6
orang, sakit 1 orang, cuti 0 orang terlambat 5 orang dan alfa 2 orang. Pada bulan
Juni yang hadir tepat waktu sebanyak 98 orang, dari 22 orang terdapat izin 5
orang, sakit 2 orang, cuti 1 orang, terlambat 8 orang dan alfa 6 orang. Bulan Juli
yang hadir tepat waktu sebanyak 95 orang, dari 25 orang terdapat izin 6 orang,
sakit 4 orang, cuti 7 orang, terlambat 4 orang dan alfa 4 orang. Selanjutnya pada
bulan Agustus pegawai yang hadir tepat waktu sebanyak 102 orang, dari 18 orang
terdapat izin 3 orang, sakit 2 orang, cuti 2 orang, terlambat 7 orang dan alfa 4
orang. Selanjutnya bulan September pegawai yang hadir tepat waktu sebanyak 94
orang, dari 26 orang terdapat izin 6 orang, sakit 3 orang, cuti 4 orang, terlambat 8
orang dan alfa 5 orang. Selanjutnya bulan Oktober pegawai yang hadir tepat
waktu sebanyak 95 orang, dari 25 orang terdapat izin 12 orang, sakit 4 orang, cuti
5 orang, terlambat 4 orang dan alfa 0 orang. Selanjutnya bulan November pegawai
yang hadir tepat waktu sebanyak 100 orang, dari 20 orang terdapat izin 6 orang,
sakit 3 orang, cuti 3 orang, terlambat 6 orang dan alfa 2 orang. Selanjutnya bulan
Desember pegawai yang hadir tepat waktu sebanyak 91 orang, dari 29 orang
terdapat izin 8 orang, sakit 6 orang, cuti 7 orang, terlambat 5 orang dan alfa 3
orang. Hal ini dapat berpengaruh secara negatif terhadap kinerja pegawai, artinya
pegawai.
kerja, tanggung jawabnya terhadap pekerjaan, disiplin kerja, kerja sama dengan
Mukomuko yang melebihi standart toleransi pegawai jelas terlihat bahwa pegawai
memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah, Pegawai tidak mampu untuk
memotivasi dirinya sendiri untuk memberikan dampak yang baik bagi dirinya
setiap pegawai dimana pun tidak terkecuali bagi dinas sosial Kabupaten
dalam mencapai tujuannya, kinerja pegawai yang baik dan memuaskan dapat
buruk dapat menghasilkan produktivitas yang rendah bagi pegawai, salah satu
Kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah organisasi yang
dapat diukur dengan ketentuan yang telah dibuat dalam organisasi tersebut.
Menurut (Wijaya & Susanty, 2017), berpendapat bahwa kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha
8
antara dirinya dan lingkungan kerja, yang terdiri dari kepuasan intrinsik dan
ekstrinsik.
lanjut pada Kantor Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko dengan memberi judul:
sistemastis.
pegawai.
8. Banyaknya pegawai yang kurang peduli dengan rekan kerja apa yang
berkenan dengan kinerja pegawai. Agar pembahasan yang dilakukan tidak keluar
dari sasaran yang di harapkan maka penulis hanya membatasi masalah sebagai
10
variabel bebas yaitu budaya organisasi dan disiplin kerja dan sebagai variabel
Kabupaten Mukomuko.?
dari penelitian ini adalah memperoleh data dan informasi yang tepat untuk
Kabupaten Mukomuko.
1. Bagi Penulis
Manfaat penelitian ini untuk penulis adalah Sebagai salah satu syarat
ilmu yang penulis dapat dan tekuni serta dapat memberikan sumbangan
pengetahuan.
diinginkan.
BAB II
LANDASAN TEORI
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
13
kepadanya. (Arini et al., 2015) kinerja sebagai sesuatu yang dikerjakan dan
dihasilkan oleh karyawan dalam bentuk barang atau jasadan dikerjakan pada
keterampilan seseorang tidak akan efektif tanpa pemahaman yang jelas tentang
pekerjaannya. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
jawab yang diharapakan yang diberikan kepadanya (Nabila et al., 2017). Kinerja
adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perbuatan selama periode waktu
al., 2020).
pegawai yang baik adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya
dalam menentukan bagaimana usaha untuk mencapai hasil kinerja yang tinggi
3) Faktor Individu
Usaha dari karyawan bagi perusahaan adalah etika kerja, kehadiran dan
3. Dukungan organisasi
solusi)
yaitu:
1. Kualitas Kerja
2. Kuantitas kerja
17
3. Ketepatan Waktu
4. Efektivitas
5. Kemandirian
berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela Tery (Anna Marina, 2018).
Gaya artinya sikap, gerakan tingkah laku dan gerak gerik yang bagus, kekuatan
organisasi tercapai atau gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi
yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin Rivai (Anna Marina,
2018).
norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha
Selain itu menurut Priansa dan Somad (Bukit et al., 2019) menjelaskan bahwa
seorang pemimpin satu dengan yang lainnya berbeda, tergantung pada situasi dan
perilaku yang konsisten yang ditunjukkan oleh pemimpin dan diketahui pihak lain
mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau sasaran dan
mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan. gaya artinya sikap,
gerakan tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang bagus, kekuatan dan
tersebut.
pengaruh mereka, memfasilitasi, member semangat pada yang lain, menopang tim
pendekatan teori kepemimpinan dibagi menjadi tiga aspek yaitu teori sifat, teori
bawahannya. Secara relatif ada tiga macam gaya kepemimpinan yang berbeda
c) Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih
diskusi.
tugas.
3. Belief (Kepercayaan)
pengikutnya.
23
kepimimpinan, yaitu:
bawahan.
24
cermat.
manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari
pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi atau bidang
perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM
dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut manajemen sumber daya
25
Daya Manusia adalah semua kegiatan yang dilakukan mulai dari kegiatan
manusia.
Menurut (Susan, 2019) mendefinisikan MSDM sebagai ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
pekerjaan untuk mencapai tingkat maksimal atau efektif dan efisien dalam
mewujudkan tujuan yang akan dicapai dalam perusahaan, seorang karyawan dan
juga masyarakat. Menyatakan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor
yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti
modal oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan
manusia untuk mencapai tujuan individu dan tujuan organisasi (Lolowang, 2016).
26
mengelola sumber daya manusia yang ada di dalam sebuah organisasi secara
a) Perencanaan
masyarakat.
b) Pengorganisasian
c) Pengarahan
karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien
d) Pengendalian
pekerjaan.
a) Pengadaan
28
b) Pengembangan
c) Kompensasi
d) Pengintegrasian
pekerjaannya.
e) Pemeliharaan
f) Kedisiplinan
g) Pemberhentian
1. Pengusaha
2. Karyawan
dengan perjanjian
3. Pemimpin
perintahnya.
31
daya manusia. Menurut (Pangestu, 2019) ada dua kategori pokok dalam metode
simulasi meliputi:
baik.
yang dilakukan baik. Tapi jika prestasi kerjanya tetap, berarti metode
perbaikan.
2. Kedisiplinan karyawan
3. Absensi Karyawan
kurang baik
5. Prakarsa Karyawan
kreativitasnya.
35
hubungan antara dirinya dan lingkungan kerja, yang terdiri dari kepuasan intrinsik
dan ekstrinsik.
yang mereka kerjakan. Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan
pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima (ratag
1. Faktor psikologi
36
2. Faktor sosial
pekerjaannya.
3. Faktor fisik
4. Faktor financial
Menurut (Arda, 2017) ada 3 macam teori kepuasan kerja yang lazim
dikenal, yaitu :
1. Discrepancy Theory
yang dikutip dari Wexley dan Yukl, menemukan bahwa sikap karyawan
2. Equity Theory
Equity theory dikembangkan oleh Adams tahun 1963. Pendahulu dari teori
ini adalah Zalzenik tahun 1958 yang dikutip dari Locke (1969). Prinsip
teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas dan tidak puas, tergantung
dengan orang lain yang sekelas, sekantor dan pemerintah dipengaruhi oleh
motivasi.
Prinsip teori ini bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan
pekerjaan tidak merupakan variabel yang kontiniu. Teori ini pertama kali
berbeda dari satu sama lain bersama dengan dua dimensi : konstruktif/destruktif
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisplinan, dan
prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan
kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Menurut (Bahri & Chairatun Nisa, 2017)
1. Isi pekerjaan, yaitu penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai
kontrol terhadap pekerjaan. Karyawan akan merasa puas bila tugas kerja
tanggung jawab.
2. Supervisi, yaitu adanya perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan
5. Gaji atau insentif, yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai
dirasakan adil.
yang memiliki atau relevansi dengan penelitian yang akan di lakukan, hal tersebut
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
barang.
(1) pengembangan
sumberdaya manusia
berpengaruh
terhadapa kepuasan
kerja pegawai. (2)
pengembangan
sumberdaya manusia
tidak berpengaruh
terhadapa kinerja
pegawai.(3)
kepuasan kerja
berpengaruh
terhadapa kinerja
pegawai. (4)
pengembangan
sumberdaya manusia
berpengaruh
terhadapa kinerja
pegawai melalui
kepuasan kerja
Gaya
Kepemimpinan H3
(X1)
H6
H1
Kepuasan kerja Kinerja
H2 (Z) H5 Karyawan (Y)
H7
Sumber Daya
Manusia (X2)
H4
Gambar 2.3
Kerangka Pikir Teoritis
Keterangan Gambar diatas
kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering
diterapkan oleh seorang pemimpin (Anna Marina, 2018). kepuasan kerja adalah
suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong diri karyawan yang
2020).
Kerja
49
pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi atau bidang
perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM
dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut manajemen sumber daya
yang terdiri dari kepuasan intrinsik dan ekstrinsik (Saryanto & Amboningtyas,
2017).
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain
seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi di antara orang
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
Pegawai
dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Sunarsih,
2018). Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
Kinerja sebagai sesuatu yang dikerjakan dan dihasilkan oleh karyawan dalam
52
kinerja pegawai
mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang
direncanakan. gaya artinya sikap, gerakan tingkah laku, sikap yang elok, gerak-
gerik yang bagus, kekuatan dan kesanggupan untuk berbuat baik (Tumengkol et
al., 2020). Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perbuatan
Penelitian yang di lakukan oleh (Jayanti & Wati, 2020) yang menyatakan
bahwa hasil penelitian terdapat pengaruh positif dan signifikan antara gaya
(Herman & Nasruji, 2019) yang menyatakan bahwa hasil penelitian ada
intervening
sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal
oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas
jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima (ratag plangkan elisabeth
vonny, 2016)
variabel intervening
BAB III
55
METODE PENELITIAN
penelitian ini, maka yang menjadi Objek penelitian dalam penelitian ini adalah
3.2.1 Populasi
terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Populasi dalam penelitian ini adalah 120 orang karyawan Dinas Sosial Kabupaten
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian
56
3.2.2 Sampel
jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya. Karena populasi
N
n=
1+ n . e2
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
120
n=
1+ 120.( 0,12)
57
120
n=
2,2
n = 54,54
n = 55
dengan tingkat kesalahan 10% maka jumlah sampel yang akan diteliti dibulatkan
Tabel 3.2
Jumlah Populasi Penelitian
Jumlah
Populas Jumlah
No Jenis Keterangan i Sampel
1 Kepala Dinas 1 1
2 Kasubag Umum dan Kepegawaian 5 2
3 Kasubag Perencanaan dan Keungan 14 6
4 Seksi Rehabilitas Sosial 8 4
5 Jaminan Sosial Keluarga 12 5
6 Seksi Perlindungan Sosial dan Bencana 18 8
7 Seksi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas 23 11
Seksi Pedampingan Bantuan Stimulasi dan
8 Penataan Lingkungan 17 8
Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelembagaan
9 dan Restorasi Sosial 22 10
Jumlah 120 55
Sumber: Kantor Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Tahun 2019-2020
58
penelitian terdiri dari 3 variabel, yaitu variabel bebas (X) Gaya Kepemimpinan
1. Kinerja Pegawai
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
1) Kualitas kerja
2) Kuantitas kerja
3) Ketepatan waktu
4) Efektivitas
5) Kemandirian
2. Gaya Kepemimpinan
59
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini
penting kedudukannya.
sebagai berikut:
60
3. Kedisiplinan karyawan
4. Absensi Karyawan
6. Prakarsa Karyawan
4. Kepuasan Kerja
1) Isi pekerjaan
2) Supervisi
Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan dalam variabel
1. Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari sumber asli
diperoleh dari hasil penyebaran angket dan wawancara pada sampel yang di
sebarkan pada responden yang telah ditentukan. Data primer tersebut berupa
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung
secara tidak langsung dari objek penelitian tetapi dari pihak lain yang
1. Penelitian lapangan
Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
serta sejarah perusahaan dan ada pula dengan penyebaran angket atau
2. Penelitian Perpustakaan
orang lain dan bukan menjadi yang pertama tetapi sudah yang keduanya
(ada perantara).
(Sugiyono, 2017) dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan
Tabel 3.1
Skala Likert
Tabel 3.5.1
Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No Vabel Indikator Jumlah Item No Item
1. Editing adalah peneitian setiap kuesioner yang terkumpul agar data terisi
2. Coding adalah pemberian kode dari setiap data yang terkumpul pada setiap
data.
3. Data inputing adalah memasukan data ke dalam data editor pada program
SPSS
Analisis data digunakan dengan program SPSS untuk pengujian sebagai berikut:
Validitas atau kesalahan berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukuran dalam
66
konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang
seharusnya diukur.
Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik
Keterangan:
n = jumlah responden
jika r hitung >r tabel maka butir-butir instrument dikatakan valid, sebaliknya
jika r hitung kecil dari r tabel maka butir-butir instrument dikatakan tidak valid dengan
Reabilitas yang berasal dari reliability berarti sejauh mana hasil suatu
yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang
sebagai berikut :
r 11 =
k
( k −1 )(1− ∑S S )......................................................
t
i
Dimana :
r 11 = Nilai reliabilitas
∑ Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah item
menghitung rata-rata skor dapat digunakan rumus TCR. TCR merupakan alat
diperoleh dapat dianalisis lebih lanjut. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
Pengujian normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji
Sminov menghasilkan nilai diatas 0,05 maka model regresi memenuhi asumsi
Sminov menghasilkan nilai dibawah 0,05 maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Dalam
penelitian ini multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
apakah dalam model regrsi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah jika ada pola tertentu seperti titik
Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah angka nol
antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2017) tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih ditunjukan dengan koefisien korelasi yang bernilai kurang
lebih 1. Nilai -1 menunjukan korelasi yang kuat kearah negatif (kiri) namun
arah positif (kanan) atau hubungan searah, dan 0 merupakan menunjukan tidak
Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau
lebih variabel independent (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis
ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
Keterangan:
diambil. Nilai tansfer ini berkenan dengan pertanyaan, sehingga mana hasil
penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti
penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain.
r √ n−2
t= .................................................................
√1−r 2
Keterangan :
T = Nilai uji t
R2 = Koefisien Determinasi
n = Jumlah sampel
X/2 X/2
72
-tx/2(df) +tx/2(df)
Gambar 3.2
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
R 2/ K
F¿ (1−R 2)/(N −K−1)
Keterangan:
R2 = Koefisien Determinasi
Gambar 3.2
Daerah Penolakan Hipotesis
koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R2 yang kecil berarti
mengevaluasi dimana model regresi yang terbaik karena nilai adjusted R2 dapat
naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model,
(Ghozali, 2016).
b1 ∑ X1 y + b2 ∑ X2 y
2
R =
∑ Y2
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
X = Variabel independen
Y = Variabel dependen
75
perluasan dari analisis linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal)
penelitian maka model analisis jalur dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
1) Diagram Jalur
e1 e2
Px1Y
X1
Px1Z
Z Y
Px2Z PZY
X2
px2Y
Gambar 3.3
Diagram Jalur
2) Persamaan Struktural
X1 Px1Z e1
X2
Px2Z
Gambar 3.4
Z = PX1Z + PX2X
Sub.Stuktur Pertama : Diagram Jalur X1 dan X2 Terhadap Z
77
e2
X1
px1y
px2z
X2 y
pzy
z
Y = PX1Y + PX2Y
Sub.Stuktur Pertama : Diagram Jalur X1 ,X2 dan Terhadap Y
Persamaan jalur keseluruhan :
e1 e2
px1y
X1 px1z
px2z z pzy y
X2
px2y
Gambar 3.5
Sub Struktur Ke-dua : Diagram Jalur X1X2 dan Z terhadap Y
Keterangan:
X1 = Gaya Kepemimpinan
Z = Kepuasan Kerja
Y = Kinerja Pegawai
78
Kinerja Pegawai
DAFTAR PUSTAKA
Agusnan, S. (2020). PENGARUH BUDAYA ORGANISASI,KOMPETENSI KERA
DAN KEPUASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT FREIGHT
EXPRESS MEDAN. 14, 194–208.
Anna Marina, P. A. U. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Pegawai Di BPS Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ekonomi & Bisnis Dharma
Andalas P- ISSN 1693 - 3273 E- ISSN 2527 -, 20(1).
Arda, M. (2017). Jurnal ilmiah manajemen & bisnis. 18(1), 45–60.
Arini, K. R., Mukzam, M. D., & Ruhana, I. (2015). PENGARUH KEMAMPUAN
KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Pada Karyawan Pt Perkebunan Nusantara X (Pabrik Gula) Djombang
Baru). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 22(1), 1–9.
Bahri, S., & Chairatun Nisa, Y. (2017). Pengaruh Pengembangan Karir Dan
Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Ilmiah
Manajemen Dan Bisnis, 18(1), 9–15.
https://doi.org/10.30596/jimb.v18i1.1395
Bukit, P., Yamali, F. R., & Ananda, R. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Pegawai dengan Motivasi dan Disiplin Kerja Sebagai
Variabel Intervening Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Provinsi Jambi. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 4(2), 413.
https://doi.org/10.33087/jmas.v4i2.127
Changgriawan, G. S. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan One Way Production. Jurnal Agora, 5(3), 1–7.
Di, P., Bpr, P. T., Paramarta, D., & Pringgan, C. (2019). Pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di pt. bpr duta paramarta cabang
pringgan medan. 9–16.
Endang Sukarjati, Maria Magdalena Minarsih, M. M. W. (2016). Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah. Journal of Management, 02(02).
Findarti, F. R. (2016). Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Kalimantan Timur. E-Journal Ilmu Administrasi Bisnis, 4(5), 937–946.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23
(8th ed.). Universitas Diponegoro.
Herman, H., & Nasruji, N. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pt. Lion Mentari Airlines. Jurnal Dimensi,
7(3), 1–14. https://doi.org/10.33373/dms.v7i3.1707
Hidayat. (2017). MAP ( Jurnal Manajemen dan Administrasi Publik ) Vol . 1 No .
80