Anda di halaman 1dari 8

menggambarkan alur tersebut:

Sedangkan dalam model “riset sebelum teori” menempatkan desain dan pengumpulan data
sebagai pembangun teori. Seperti digambarkan dalam diagram berikut:

Dalam realitanya, seringkali kita beranjak dari model pertama kemudian ke model kedua.
Kita sebagai peneliti elangkah dari satu stage ke stage yang lain dan ternyata masih
memerlukan teori yang lain, melangkah ke belakang dan beranjak ke stage selanjutnya dan
seterusnya.

Berg (2004) menawarkan model yang memadukan antara konsep apriori dan aposteriori dari
sebuah penelitian. Model ini menunjukkan bahwa progres dalam suatu riset berlangsung
secara melingkar dan tidak selalu dalam bentuk linier. Seperti digambarkan berikut:

Dalam pendekatan ini, kita mengawali riset dengan ide, mengumpulkan informasi teoretis,
mempertimbangkan dan menilai kembali ide kita, mulai untuk membuat beberapa alternatif
desain, mengulang kembali asumsiasumsi teoretis yang sudah ada, dan menguhubungkannya
kembali dengan ide-ide anda. Setiap dua langkah ke depan, kita melangkah kebelakang
sebelum melangkah ke step selanjutnya.

TEORI DALAM PENELITIAN KUANTITATIF


88
Sebelum melakukan sebuah penelitian sosial atau komunikasi lebih khususnya, kita perlu
mempertimbangkan hubungan antara teori-teori dan dunia empiris. Kondisi empiris
merupakan lingkungan yang dapat kita sensasi dengan indera kita: dapat dilihat, didengar,
diraba, dicium, dipegang dan dirasakan.

Dalam bagian atas dari tulisan ini sudah dibahas tentang paradigma dari penelitian sosial (dan
komunikasi) yaitu positivistic (kuantitatif) dan interpretif (kualitatif). Pendekatan kuantitatif
dianggap sebagai bentuk model klasik dari metode ilmiah, tujuan utama dari pendekatan ini
adalah konstruksi teori dan lebih khususnya adalah menguji teori (theory testing). Pada riset-
riset awal ilmu sosial menggunakan logika deduktif.

Logika deduktif diawali dengan teori untuk kemudian dideduksi dengan rangkaian logika
inferensial dari teori yang disebut dengan hipotesa. Esterberg ( ) menjelaskan bahwa proses
logika deduksi menggunakan beberapa langkah . (1)Mencari teori yang biasanya berdasarkan
penelitian terdahulu, (2) membuat operasionalisasi dari teori- membuat hipotesa dan
menentukan target sampel dan membuat desain riset, (3) mengumpulkan data dan analisis,
apabila hasil dari analisis terkomfirm dengan hipotesa maka teori yang digunakan semakin
teruji kebenarannya, sebaliknya apabila tidak terbukti maka perlu dipertimbangkan untuk
penelitian lebih lanjut

Fungsi teori dalam riset kuantitatif adalah sebagai pedoman dalam merumuskan hipotesa.
Riset kualitatif mendasarkan pencarian kebenaran secara koherensi, dimana kebenaran yang
dimiliki sekarang merupakan hasil dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada sebelumnya.
Hipotesa yang dibuat dalam penelitian kuantitatif harus memiliki landasan teori yang sudah
teruji kebenarannya. Pembuatan simpulan (logika inferensial) dalam penelitian kuantitatif
dapat dilihat dalam contoh berikut:

89
Premis mayor : semua anggota A melakukan B
Premis minor : C adalah anggota A
Simpulan : Jadi C melakukan B
Logika tersebut dijadikan dasar bagi operasionalisasi variabel. Variabel merupakan bagian
dari objek penelitian yang memiliki variasi nilai. Dalam deduksi kesulitan yang dialami
peneliti adalah tentang bagaimana memahami hubungan antara teori (ide) dengan pertanyaan
(rumusan masalah), hipotesa dan observasi empiris yang akan dilakukan. Sesuai dengan
tujuan awalnya semua proses dalam deduksi adalah untuk menguji teori. Peranan peneliti
adalah membuat rencana dan menguji teori. Dalam pekerjaan deduksi, data merupakan alat
utama untuk menguji teori. Peneliti memulai dengan teori, membuat hipotesa dari teori untuk
kemudian mencari fakta untuk menguji teori kemudian membuat publikasi apakah hasil
penelitian anda mendukung teori yang diuji atau gagal dalam membuktikan. Peranan teori
dalam penelitian kuantitatif dapat dilihat dalam matrik berikut:

90
Penelitian kuantitatif dilengkapi dengan kerangka teori dalam desain (proposal Penelitian).
Dalam kerangka teori disebutkan kebenarankebenaran (teori) yang sudah teruji dalam
penelitian terdahulu dan sekaligus digunakan seabgai dasar dalam pembuatan hipotesis
penelitian. Ilustrasi dalam “breakdown” teori dan penggunaannya dalam penelitian kuantitatif
dapat dilihat dalam contoh desain penelitian berikut ini:

Penelitian ini dilakukan oleh Yunita Sari (2012) dari Universitas Sumatera Utara dengan
judul “Pengaruh Antara The Golden Ways Terhadap Motivasi Mahasiswa Psikologi USU
Tahun 2009-2011”. Dalam verifikasi teori, peneliti menentukan beberapa teori yang akan
diverifikasi kebenarannya yaitu: Teori Komunikasi Massa, Teori Sosial Learning, Teori
Motivasi dan Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Respon). Setelah menentukan teori yang akan
diuji ditentukan definisi konsep dan operasionalisasi variabel. Dalam penelitian ini terdapat
dua variabel yaitu variabel independen (bebas) selanjutnya disebut X yaitu Tayangan Mario
Teguh Show dan variabel dependen (terikat) selanjutnya disebut Y yaitu Motivasi
mahasiswa. Dari proses tersebut ditentukan hipotesa (jawaban sementara penelitian) yaitu:

Ho: Tidak terdapat hubungan antara pengaruh tayangan program acara The Golden
Ways di Metro TV terhadap Motivasi Diri Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Medan Area Stambuk 2009-2011.
Ha: Terdapat hubungan antara pengaruh tayangan program acara The Golden Ways

91
di Metro TV terhadap Motivasi Diri Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Medan Area Stambuk 2009-2011.
Alur desain penelitian ini secara lengkap digambarkan dalam kerangka pemikiran berikut ini:

92
Dalam kajian atau riset komunikasi, teori-teori yang berada pada paradigm kuantitatif
(positivistic) beberapa diantaranya dirangkum dalam tabel berikut:

TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIF


Pendekatan positivistik mencoba untuk mendeskripsikan, prediksi dan menjelaskan hubungan

93
kausalitas. Sedangkan dalam pendekatan kualitatif (interpretif), teori bertugas untuk
mendeskripsikan atau memahami (verstehen) dari kehidupan manusia pada lingkungan
alaminya. Teori dalam pendekatan kualitatif mungkin akan seringkali memiliki keterbatasan
dalam membuat generalisasi, tetapi teori interpretif mampu mendeskripsikan secara lebih
dalam tentang kehidupan sosial dan pengalaman individu (Croucher, 2015).

Pembangunanteori dalam penelitian kualitatif dilakukan selama proses penelitian


berlangsung. Pada awal penelitian, teori berfungsi sebagai alat bantu dalam memahami
lingkungan empiris dan membantu mengidentifikasi unit analisis. Dalam perjalanan
penelitian selanjutnya, unit analisis dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan dinamika
pada lingkungan empiris yang diteliti. Analisis dalam penelitian kualitatif mendasarkan pada
data yang berhasil dikumpulkan dari lapangan untuk kemudian di”cari”kan teori yang dapat
digunakan untuk memperkuat argumen dan pembahasan.

Dalam riset kualitatif, logika inferensial dalam penarikan simpulan dilakukan dengan metode
induktif. Peneliti tidak bertujuan untuk melakukan uji terhadap teori tertentu. Teori dalam
penelitian kualitatif akan dibangun setelah kita sebagai peneliti melakukan pengamatan
terhadap lingkungan (objek dan subjek) penelitian. Pembangunan teori disesuaikan dengan

94
apa yang peneliti lihat di lapangan, metode ini sering disebut sebagai pendekatan grounded
(Esterberg, 2004).
Ketika penelitian kualitatif dilakukan dengan logikan induktif tujuan penelitian bukan untuk
menguji teori melainkan mengamati dunia untuk mendapatkan fakta yang dapat digunakan
untuk menggambarkan dan membangun teori baru. Ini tidak berarti bahwa dalam penelitian
kualitatif teori pendahuluan tidak penting karena dalam semua proses seperti memilih data,
menentukan “variabel” hadir dalam konteks ide-ide dengan bantuan teori meskipun kadang
belum dapat memberi gambaran secara pasti tentang fenomena yang diteliti. Tujuan utama
dari logika induktif adalah untuk mencari tahu apa yang terjadi dalam “dunia” dan
menggunakan teori untuk membahasnya.

Dalam kajian atau riset komunikasi, teori-teori yang berada pada paradigm kualitatif
(interpretiv) beberapa diantaranya dirangkum dalam tabel berikut:

95

Anda mungkin juga menyukai