OLEH :
KELOMPOK V KEPERAWTAN B
Gambar 2. Contoh
Kerangka Konsep
Contoh Kerangka Konsep lain yang meneliti variabel perancu/confounding
variables dapat dilihat pada gambar berikut ini
Gambar: contoh
variabelindependen dan
dependen
3. Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
Variabel disebut juga sebagai variabel independen ke dua. Hubungan perilaku
suami dan isteri akan semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak, dan akan
semakin renggang kalau ada fihak ke tiga ikut mencampuri. Di sini anak
adalah sebagai variabel moderator yang memperkuat hubungan, dan fihak ke
tiga adalah sebagai variabel moderator yang memperlemah hubungan.
Hubungan motivasi dan produktivitas kerja akan semakin kuat bila peranan
pemimpin dalam menciptakan iklim kerja sangat baik, dan hubungan semakin
rendah bila peranan pemimpin kurang baik dalam menciptakan iklim kerja.
4. Variabel intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan
yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini
merupakan variabel penyela/ antara yang terletak di antara variabel
independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Pada contoh berikut dikemukakan bahwa tinggi rendahnya penghasilan
akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang
pendeknya umur). Dalam hal ini ada variabel antaranya, yaitu yang berupa
gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dengan gaya hidup,
terdapat variabel moderator, yaitu budaya lingkungan tempat tinggal.
5. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh variabel indepeden terhadap dependen tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh
peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
Contoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan dan mengetik.
Variabel independennya pendidikan (SMU dan SMK), variabel kontrol yang
ditetapkan sama misalnya, adalah naskah yang diketik sama,esin tik yang
digunakan sama ruang tempat mengetlk sama. Dengan adanya variabel
kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap
ketrampilan mengetik dapat diketahui lebih pasti.
D. Hipotesis
1. Definisi hipotesis
Hipotesis dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara, patokan duga,
atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian
tersebut. (Notoatmodjo S, 2010).
Jika ditinjau dari asal kata, Hipotesis terdisi dari kata:
Hipo : di bawah, Thesis : dalil. Jadi Hipotesis adalah suatu dalil atau kaidah
yang kebenarannya belum diketahui.
Hipotesis adalah penjelasan sementara yang diajukan tentang hubungan
antara dua atau lebih fenomena terukur/variabel untuk pembuktian secara
empirik.(Kusumayati A, 2009). Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban
sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya.
Setelah melalui pembuktian dengan penelitian yang dilakukan, maka
hipotesis yang dibuat tentu saja dapat terbukti benar atau salah, dapat diterima
atau ditolak. Jika diterima atau terbukti benar, maka hipotesis tersebut
menjadi tesis. (Notoatmodjo S, 2010).
2. Kegunaan Hipotesis
Hipotesis berguna untuk (Kusumayati A, 2009)
a. Menuntun arah penelitian : hubungan dua fenomena atau lebih dari dua
b. Identifikasi variabel yang digunakan: Misalnya untuk meneliti status gizi
dengan mengukur berat badan yang dibandingkan dengan usia
menggunakan KMS.
c. Menentukan disain penelitian: analitik vs deskriptif; Potong lintang vs
eksperimental
d. Petunjuk jenis analisis statistik yang digunakan : satu arah atau dua arah.
Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu :
a. Untuk menguji teori,
b. Mendorong munculnya teori,
c. Menerangkan fenomena sosial,
d. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
e. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
3. Jenis Hipotesis
Ada dua jenis hipotesis dalam penelitian yaitu antara lain : (Notoatmodjo
S, 2010).
a. Hipotesis Kerja / hipotesis penelitian
Hipotesis kerja / hipotesis penelitian adalah suatu rumusan hipotesis
dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi
apabila suatu gejala muncul. Ciri hipotesis kerja adalah terdapat kata: ada,
terdapat, jika, , maka, lebih dan sebagainya.
Contoh hipotesis penelitian / hipotesis kerja:
1) Terdapat hubungan merokok dengan kejadian BBLR.
2) Angka kematian bayi lebih tinggi pada persalinan yang ditolong oleh
dukun bayi.
b. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah Hipotesis yang digunakan dalam analisis
statistik, pertama kali diperkenalkan oleh Fisher. Hipotesis statistik
biasanya menggunakan rumus, contoh : H0 : x = y. (Notoatmodjo S,
2010).
Hipotesis statistik bersifat universal, sedangkan hipotesis penelitian
berifat individual, sesuai dengan penelitian yang dikerjakan peneliti,
tergantung pada dugaan si peneliti itu sendiri. Dibawah ini adalah tabel
perbedaan hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.( Dahlan S,2009).
Tabel 1. Perbedaan Hipotesis Penelitian dan Hipotesis Statistik
Hipotesis Penelitian Hipotesis Statistik (H0)
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan S.(2009). Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto;
Green LW, Ottoson JM. A (2006). Framework for Planning and Evaluation:
PRECEDE-PROCED Evolution anf Application of te Model. Journees
de Sante Publique [Internet]. Available from:
http://jasp.inspq.qc.ca/Data/Sites/1/SharedFiles/presentations/2006/JAS
P2006-Ottawa-Green-Ottoson14-1.PDF.
Hutomo, Adrian S. 2016. Gambaran Pengetahuan Tentang Penggunaan Alat
Pelindung Diri Masker Pada Pekerja Industri Mebel Di Kabupaten
Jepara. Jurusan Keperawatan FK UNDIP (Skripsi)
Kusumayati A. (2009). Materi Ajar Metodologi Penelitian. Kerangka Teori,
Kerangka Konsep dan Hipotesis. Depok: Universitas Indonesia;
Notoatmodjo S.( 2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta;.
Sugiyono.(2013). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
(2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta. Hal. 63-68.
Sumantri , Arif.2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup.