Anda di halaman 1dari 21

Kata Pengantar

Atas Berkah dan Rahmat yang Allah SWT limpahkan


ini akhirnya mimin bisa menyelesaikan E book
“ANTIKOAGULANSIA UNTUK
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI ”.

Pada ebook ini Infolabmed menjelaskan secara


ringkas antikoagulan yang sering digunakan pada
pemeriksaan hematologi.

Sekali lagi, e book ini jauh dari kata sempurna.


Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan dan
pengartian. Mohon kritik dan saran melalui e mail
admin laboratorium.medik@gmail.com. Salam
ATLM.

Indonesia, 30 Juni 2019


Antikoagulan adalah zat yang mencegah
penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium
atau dengan menghambat pembentukan thrombin
yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen
menjadi fibrin dalam proses pembekuan.

Pada proses pemeriksaan hematologi, spesimen akan


dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi
antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus segera
tercampur setelah pengambilan darah untuk mencegah
adanya pembentukan microclot.

Pencampuran harus dilakukan dengan “lembut”,


kehati-hatian ini sangat penting untuk mencegah
adanya hemolisis.

Terdapat berbagai jenis antikoagulan yang beredar


dan memiliki jenis dan kebutuhannya sendiri. Sebagai
ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik), kita
perlu mengetahui beberapa jenis antikoagulan yang
digunakan dalam pemeriksaan hematologi ini.

Pada pemeriksaan hematologi tidak semua


antikoagulan baik untuk digunakan, dikarenakan dari
beberapa antikoagulan yang ada itu akan
mempengaruhi bentuk eritrosit dan atau leukosit yang
akan diperiksa morfologinya tersebut. Berikut ini
beberapa antikoagulan yang dapat dipakai di
laboratorium medis dalam melakukan pemeriksaan
hematologi, sebagai berikut :

EDTA (Ethylenediaminetetraacetate)

Garam Kalium atau Natrium dari Ethylen Damine


Tetra Asetat (EDTA), garam-garam tersebut
mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk
yang bukan ion sehingga pembekuan dapat dicegah.
EDTA tidak berpengaruh besar pada bentuk eritrosit
dan lekosit.

Selain itu, EDTA juga dapat mencegah penggumpalan


trombosit, sehingga sangat baik sebagai antikoagulan
untuk pemeriksaan trombosit. Antikoagulan EDTA
sangat luas pemakainnya, dapat digunakan pada
kebanyakan pemeriksaan hematologi. Dengan
antikoagulan EDTA, sel-sel darah dapat bertahan
lebih lama dibandingkan dengan antikoagulan lain.
Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA
(Na2EDTA), dipotasium EDTA (K2EDTA) dan
tripotassium EDTA (K3EDTA). Dari ketifa jenis
EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik
dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for
Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical
and Laboratory Standards Institute).

Jumlah Perbandingan EDTA yang digunakan pada


darah

- EDTA kering, perbandingannya 1 mg EDTA :


1 ml darah
- EDTA cair, perbandingannya 0,01 ml EDYA :
1 ml darah

EDTA cair (larutan EDTA 10%) lebih sering


digunakan. Pada penggunaan EDTA kering, wadah
yang berisi darah dan EDTA harus digoyang
(homogenkan) selama 1-2 menit karena EDTA kering
lambat larut.

Natrium Sitrat (Trisodium Citrat)

Natrium sitrat yang digunakan berbentuk larutan 3,2


% dan 3,8 %. Antikoagulan ini mencegah pembekuan
dengan cara mengikat ion kalsium. Antikoagulan
natrium sitrat bersifat tidak toksik sehingga dapat juga
digunakan untuk transfuse darah.

Jumlah Perbandingan Natrium Sitrat yang


digunakan pada darah

Larutan Natrium sitrat 3,2 % digunakan untuk


pemeriksaan proses pembekuan darah (koagulasi) dan
agregasi trombosit, yaitu ;

1 volume antikoaglan : 9 volume darah

Pemeriksaan hematologi yang menggunakan


Antikoagulan Natrium Sitrat

- LED / ESR
- Pembekuan darah
- Agregasi trombosit
- Golongan darah
- Transfusi darah

Heparin

Heparin merupakan antikoagulan yang normal dalam


tubuh, namun di laboratorium heparin jarang
digunakan dalam pemeriksaan-pemeriksaan di
laboratorium karena harganya cukup mahal.
Heparin berfungsi layaknya anti thrombin, yang mana
dapat bekerja dengan cara menghentikan
pembentukan thrombin dari prothrombin sehingga
menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen.
Jenis antikoagulan heparin sangat baik dikarenakan
tidak mempengaruhi bentuk sel seperti eritrosit
maupun trombosit.

Jenis heparin yang paling banyak digunakan adalah


Lithium heparin karena antikoagulan ini tidak
mengganggu analisa beberapa macam ion dalam
darah.

Jumlah Perbandingan Heparin yang digunakan


pada darah

- Heparin kering, perbandingannya 0,1-0,2 mg :


1 ml darah
- Heparin cair, perbandingan 15 IU+/-2.5 IU : 1
ml darah

Pemeriksaan hematologi yang menggunakan


antikoagulan heparin

- Hemoglobin
- Hematokrit
- Resistensi osmotic
- Hitung jumlah sel darah (lekosit, eritrosit,
trombosit)
- Golongan darah
- Transfuse darah

Catatan : Heparin tidak dapat digunakan pada apusan


darah karena menyebabkan dasar yang biru
kehitaman. Adapun jika ingin digunakan, dapat
dilakukan dengan pengecatan Wright Stain.

Natrium Oksalat

Natrium oksalat bekerja dengan mengikat ion Ca,


sehingga terbentuk Ca Oksalat yang mengendap.
Natrium oksalat yang digunakan adalah yang
berbentuk larutan 0,1 N.

Jumlah Perbandingan Natrium Oksalat yang


digunakan pada darah

Pada pemeriksaan PPT (Plasma Protrombine Time),


digunakan perbandingannya sebagai berikut ;

1 volume antikoagulan : 9 volume darah

Pemeriksaan hematologi yang menggunakan


antikoagulan Natrium oksalat adalah PPT (plasma
Protrombine Time).
Double Oksalat

Nama lain dari Double Oksalat adalah Balance


Oksalat Mixture atau antikoagulan dari Heller dan
Paul. Antikoagulan ini mengandung kalium oksalat
dan ammonium oksalat dengan perbandingan 2:3.

Kalium oksalat menyebabkan eritrosit mengkerut,


sedangkan ammonium oksalat menyebabkan eritrosit
mengembang.Campuran kedua garam tersebut
bertujuan untuk menghindari perubahan volume
eritrosit tadi.

Jumlah Perbandingan Double Oksalat yang


digunakan pada darah

- Double oksalat kering, perbandingannya 2 mg


antikoagulan : 1 mL darah
- Double oksalat cair 2%, perbandingannya 0,1
ml antikoagulan : 1 mL darah.

Double oksalat biasanya digunakan dalam bentuk


kering. Adapaun jika double oksalat ini cair, sebelum
ditambahkan darah dalam tabung sebaiknya
dikeringkan terlebih dahulu pada suhu yang kurang
dari 600C, tujuannya adalah untuk menghindari
perubahan menjdai karbonat (sifat antikoagulannya
hilang).
Pemeriksaan hematologi yang menggunakan
antikoagulan Double Oksalat yaitu ;

- Hemoglobin
- Hematokrit
- LED
- Resistensi eritrosit
- Golongan darah
PERSIAPAN ANTIKOAGULAN SECARA
MANUAL

Membuat Persiapan Darah Oksalat Secara


Manual

1. Sediakan botol atau tabung yang telah berisi


campuran oksalat seimbang yang kering untuk
2 atau untuk 5 ml darah.
2. Alirkan 2 (atau 5 ml) darah vena ke dalam
botol tersebut dari spuit tanpa jarum.
3. Tutuplah botol dan segeralah campur darah
dan oksalat dengan membolak-balikkan botol
tersebut itu perlahan-lahan selama 30 detik
atau lebih.
1. Ambillah darah untuk pemeriksaan langsung
dari botol tersebut; kemudian tutup botol
setelah mengambil darah. Bila pemeriksaan
tidak dapat dilakukan segera, simpanlah botol
itu dalam lemari es; biarkan mendapat suhu
kamar lebih dahulu sebelum dilakukan

Membuat Persiapan Darah EDTA Secara Manual

1. Sediakan botol atau tabung yang telah berisi 2


mg EDTA.
2. Alirkan 2 mL darah vena ke dalam botol
tersebut dari spuit tanpa jarum.
3. Tutuplah botol dan segera untuk
mencampurkan darah dengan antikoagulan
EDTA selama 60 detik atau lebih.
4. Ambillah darah untuk pemeriksaan langsung
dari botol tersebut; tutuplah botol dengan
segera. Bila pemeriksaan tidak dapat
dilakukan segera, simpanlah botol itu dalam
lemari es; biarkan mendapat suhu kamar lebih
dahulu sebelum darah tersebut diperiksa.
BATAS WAKTU PEMERIKSAAN

Darah Oksalat

Darah oksalat dapat dipakai untuk bermacam-macam


pemeriksaan, seperti penetapan kadar hemoglobin,
menghitung jumlah leukosit, eritrosit, trombosit dan
retikulosit, penetapan laju endap darah menurut
Wintrobe, nilai hematocrit, dll. Darah oksalat tidak
baik dipakai untuk membuat sediaan apusan darah
tepi; karena dapat menyebabkan bentul pada inti
leukosit.

Pemeriksaan-pemeriksaan dengan memakai darah


oksalat sebaiknya jangan ditunda-tunda karena
adakalanya eritrosit-eritrosit cenderung menggumpal
sehingga menyukarkan hitung eritrosit dan
berpengaruh kepada pemeriksaan laju endap darah.

Kalau terpaksa ditunda sebaiknya diperhatikan waktu


yang boleh berlalu untuk melakukan pemeriksaan
hematologi seperti pemeriksaan kadar hemoglobin,
jumlah leukosit dan erit rosit tidak lebih dari 24 jam;
pemeriksaan hematocrit, retikulosit dan laju endap
darah tidak lebih dari 3 jam; dan pemeriksaan
trombosit tidak lebih dari 1 jam.
Darah EDTA

Darah EDTA dapat dipakai untuk beberapa macam


pemeriksaan hematologi, seperti penetapan kadar
hemoglobin, hitung jumlah leukosit, eritrosit,
trombosit, retikulosit, hematokrit, penetapan laju
endap darah menurut Westergren dan Wintrobe, tetapi
tidak dapat dipakai untuk percobaan hemoragik dan
pemeriksaan faal trombosit.

Pemeriksaan dengan memakai darah EDTA sebaiknya


dilakukan segera, hanya kalau perlu dapat disimpan
0
dalam lemari es (4 C). Darah EDTA yang disimpan
pada suhu 4oC selama 24 jam memberiksan nilai
hematokrit yang lebih tinggi. Untuk membuat sediaan
apus darah tepi dpaat dipakai darah EDTA yang
disimpan paling lama 2 jam. Pada umumnya, darah
EDTA dapat disimpan 24 jam dalam lemari es tanpa
memberikan penyimpangan hasil yang bermakna,
kecuali untuk jumlah trombosit dan nilai hematokrit.
ANTIKOAGULAN DALAM BENTUK
TABUNG VAKUM

Antikoagulan yang terdapat pada laboratorium klinik


saat ini sudah dikemas dalam bentuk tabung vakum.
Dimana keuntungan menggunakan tabung vakum
adalah minimnya kontak petugas medis dengan pasien
saat dilakukan tindakan flebotomi.

Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh


perusahaan AS BD (Becton-Dickinson) di bawah
nama dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa
tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari kaca
atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada jarum,
darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan
berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu
telah tercapai.

Tabung Vakum Untuk Pemeriksaan Hematologi

Pada pemeriksaan hematologi dibutuhkan suatu zat


aditif, dalam hal ini tabung vakum yang sudah
disediakan memiliki tutup dengan warna yang
berbeda sesuai zat additif yang terkandung
didalamnya.

Tabung EDTA (Ungu)

Berisi antikoagulan K2EDTA, untuk mencegah


pembekuan darah. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan Hematologi. Yang membedakan
hanyalah isi dari antikoagulannya saja dibandingkan
dengan K3EDTA lavender. Dinding tabung bagian
dalam dilapisi pengawet sehingga dapat
memperpanjang waktu hidup dan metabolisme Sel
darah Merah setelah proses pengambilan darah. Berisi
antikoagulan K2EDTA (Ethylene Tetra Acetic Acid)
yang berbentuk Spray dry. Setelah darah masuk penuh
ke tabung ‘segera mungkin’ lakukan homogenisasi
sebanyak 6x untuk menghindari penggumpalan
thrombosit karena pada situasi thrombosit sangat
bagus darah cepat sekali menggumpal. Agar mesin
dapat membaca leukositenya disarankan sample darah
yang masuk ketabung minimal 75% dari ml tabung
yang dipakai. Ukuran tersedia 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml,
6 ml dan 8 ml.

Natrium Oksalat (Biru terang)

Keterangan :

• Zat Additive : Natrium sitrat

• Tindakan : Bentuk garam kalsium untuk


menghilangkan kalsium

• Digunakan untuk pemeriksaan : Tes koagulasi


(protime dan waktu protrombin), full draw required
Heparin (Hijau)

Keterangan :
 Zat Additive : Sodium heparin atau heparin
lithium
 Tindakan : Inactivates trombin dan
tromboplastin
 Digunakan untuk pemeriksaan : Untuk tingkat
lithium, menggunakan heparin natrium
 Untuk level amonia, menggunakan heparin
natrium atau lithium
Daftar Pustaka

1. Gandasoebrata. R. (1984). Penuntun


Laboratorium Klinik. Hal ; 8 - 9. Jakarta ; Dian
Rakyat
2. Infolabmed. (2019). Mengenal Antikoagulan
Untuk Pemeriksaan Hematologi - Seri Edukasi
Teknologi Laboratorium Medik. (online). Link
Tersedia :
https://www.infolabmed.com/2017/03/mengenal-
antikoagulan-untuk-pemeriksaan.html. (01 Juli
2019)
3. Laboratorium Kesehatan. (2019). Antikoagulan.
(Online). Link Tersedia :
http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/antikoa
gulan.html. (01 Juli 2019)
4. Deri, W. (2019). Macam-Macam Tabung Vakum
Untuk Flebotomi. (Online). Link tersedia :
https://www.academia.edu/8737676/MACAM_-
MACAM_TABUNG_VAKUM_UNTUK_PHLE
BOTOMI_05.12_Laboratorium_1_comment_Tab
ung_Vakum?auto=download. (01 Juli 2019)
INFOLABMED

Jangan lupa Follow akun infolabmed ya 

Infolabmed

Infolabmed

www.infolabmed.com

0858-6248-6502

https://t.me/infolabmedcom

Anda mungkin juga menyukai