Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENCAK SILAT

Disusun oleh :
Ananda dwi pradipta

Guru Pembimbing Oleh :


Dwiko Febrama Rizki, M.Pd

MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDIKIA JAMBI


TAHUN PELAJARAN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pencak silat adalah kata majemuk. Pencak dan Silat memiliki arti yang sama dan
merupakan bagian dari budaya masyarakat adat Asia Tenggara.Masyarakat adat Asia
Tenggara merupakan masyarakat adat negara-negara di Asia Tenggara. Istilah Pencak
sering digunakan di kalangan masyarakat Jawa, Madura dan Bali, sedangkan Silat
digunakan di daerah lain di Indonesia seperti halnya Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam dan Thailand (wilayah selatan) dan Filipina. Pada saat didirikan organisasi
bersama dengan Institut Pencak Indonesia dan Institut Silat Indonesia, pertama kali
menggabungkan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk.Nama organisasi tersebut
adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia yang disingkat IPSI pada tahun 1948. Surabaya.

Sejak saat itu pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. Kemudian
perguruan tinggi di berbagai negara / daerah yang mengajarkan Pencak dan Silat dari
Indonesia juga menggunakan istilah Pencak Silat. Secara internasional, Penkas Silat telah
menjadi istilah resmi sejak didirikannya Asosiasi Internasional di Jakarta pada tahun
1980 (selanjutnya disingkat Peelac International Organization, PERSILAT). Masih
dipakai sendiri. Pada artikel ini, kami akan secara singkat memperkenalkan beberapa
aspek Pencak Silat, diantaranya sejarah perkembangan, teknologi dasar Pencak Silat dan
beberapa konten lainnya.

2. Tujuan
 Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca
 Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi
pencak silat

3. Rumusan Masalah
A. Apa definisi pencak silat menurut etimologi dan terminologi?
B. Bagimana sejarah singkat pencak silat?
C. Apa gerakan dasar dalam pencak silat?
D. Nilai postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
E. Jenis-jenis organsisasi pencak silat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pencak Silat


Secara etimologis, Isti'lah silat dikenal luas di Asia Tenggara, namun khususnya
pencak silat di Indonesia. Istilah tersebut digunakan untuk menyatukan berbagai seni
bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Pencak digunakan di Jawa,
sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan.
Perbedaan dan keunikan dari kedua kata pencak dan silat adalah pencak mengusulkan
penampilan unsur seni dan keindahan olah raga, sedangkan silat merupakan inti
ajaran pencak silat.
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti:
Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand.Di Indonesia sendiri
memiliki beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah.
Misalnya di Provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang, Pesisir timur
provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat, di Jawa Barat
terdapatistilah Maempok serta Penca, di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa
Timur terdapat istilah Pencak, di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah
Mancak, di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak, di NTB dan Dompu terdapat
istilah Mpaa Sila.

B. Sejarah Pencak Silat


Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang mempunyai cara-cara untuk
melindungi diri dan mempertahankan kehidupannya dari tantangan alam, maka
mereka menciptakan pencak silat dengan meniru aktivitas binatang di lingkungan
alam, seperti: gerak kera, harimau, ular , dan elang. Seni bela diri juga dikembangkan
dari keterampilan suku asli Indonesia menggunakan parang, perisai dan tombak untuk
berburu dan berkelahi. Seni bela diri sudah ada sejak jaman kerajaan besar, seperti
kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, dimana terdapat samurai dan samurai yang dapat
mengandalkan kemampuan bela diri. Sementara itu, menurut peneliti hamster Donald
F. Draeger (Donald F. Draeger), untuk memahami sejarah dan perkembangan
hamster, Anda bisa menemukan berbagai artefak senjata dan relief yang memuat
sikap hamster dari zaman klasik (Indian Buddhism). Terlihat di. Candi Prambanan
dan Borobudur.Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat
pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal
kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh
pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.
Sejarah mulai mencatat perkembangan silat, ketika penyebarannya sangat
dipengaruhi oleh penyebar Islam di Kepulauan Islam pada abad ke-14. Saat itu,
pencak silat dan kelas agama diajarkan di masjid atau pesantren. Silat akan menjadi
bagian dari latihan spiritual.
Silat kemudian berkembang dari seni bela diri dan tarian rakyat sebagai bagian
dari pendidikan pertahanan negara bagi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan
melawan penjajah Belanda, pendekar yang mengangkat senjatanya, seperti
Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangerang Di Bonegoro, Deku Sikdi Tiro,
Deku U Ma, Imam Bonjour dan para pejuang wanita seperti Sabai Nan Arui, Cut
Nyak Dhien dan Cut Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu
adanya organisasi pencak silat yang berskala nasional, yang dapat pula mengikat
aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948,
terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai
organisasi silat nasional tertua di dunia.
Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai berkembang
dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Sekarang silat telah secara
resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam SEA Games.

C. Gerakan Dalam Pencak Silat


A) Teknik
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang.
Praktisi biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam
serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci,
melempar, menahan, angkatan, ungkitan, totok,bandul, mematahkan tulang sendi, dan
lain-lain.

1. Kuda-kuda
Kuda-kuda adalah teknik yang paling mendasar serta awal. Posisi ini harus dikuasai
betul oleh para petarung atau pemain pencak silat dengan berdiri dan siap
menghadapi lawan. Untuk sikap kuda-kuda sendiri terdiri dari beberapa jenis.
Kuda-kuda Belakang
posisi harus menumpukan berat badan di bagian kaki belakang. Bagian tumit bisa
ditumpukan untuk berpijak supaya tubuh dapat lebh condong ke depan. Sementara
itu, kaki bagian depan bisa berjinjit sambil tumit ditapakkan ke permukaan tanah.
Kuda-kuda Depan
posisi salah satu kaki harus ada di depan dan lainnya berada di belakang sambil
diluruskan. Sampingkan kaki belakang dengan arah keluar dan tumpukan berat badan
ke arah depan. Badan bisa dalam posisi tegap dan fokus pandangan adalah lurus ke
depan.
Kuda-kuda Samping
memosisikan diri dengan salah satu kaki ditekuk ke samping. Sementara itu, kaki
lainnya bisa diluruskan ke arah samping lainnya. Tumpukanlah berat badan di bagian
kaki yang Anda tekuk tadi dan tubuh harus juga dalam kondisi tegap supaya pundak
lebih segaris atau sejajar dengan kaki.
Kuda-kuda Silang Depan
teknik gerakan gabungan kuda-kuda depan dan menyamping yang dilakukan pada
waktu yang sama. Ketika petarung melakukan kuda-kuda silang depan, bentuknya
adalah dengan cara salah satu kaki ditapakkan ke arah depan dan ditekuk. Kaki
tersebutlah yang digunakan sebagai penopang berat badan petarung. Sementara itu,
untuk kaki yang lain bisa Anda posisikan melawan arah kaki sebelumnya secara
ringan. Yang perlu dilakukan oleh para petarung adalah memosisikan sentuhan ujung
jari lain beserta ibu jari ke permukaan tanah selanjutnya.
Kuda-kuda Silang Belakang
merupakan posisi atau gerakan sebaliknya dari kuda-kuda silang depan. Para petarung
bisa melakukannya dengan memosisikan salah satu kaki untuk menopang berat tubuh
serta kaki yang lain secara ringan. Hanya bedanya, posisikan badan mengarah ke
belakang dengan posisi kaki yang ringan ada di depan sedikit.
Kuda-kuda Tengah
melebarkan kedua kaki sambil kemudian kaki ditekuk. Tekukan kaki ini bertujuan
agar badan bisa lebih rendah. Dengan demikian, berat badan bisa ditumpukan di
bagian titik tengah tubuh yang perlu juga untuk dilatih terus-menerus hingga
sempurna

2. Sikap pasang
Sikap pasang adalah teknik dasar pencak silat yang posisinya dikombinasikan dengan
kuda-kuda. Sikap pasang ini membutuhkan fleksibilitas tubuh agar dapat cepat
beradaptasi dengan situasi yang Anda hadapi, baik untuk bertahan maupun
menyerang.
Sikap pasang ada 4 macam, yaitu:
Sikap pasang satu. Gerakan sikap pasang satu yaitu sikap posisi badan tegak dengan
kedua tangan disamping dalam keadaan siap.
Pasang dua. Gerakan sikap pasang dua yaitu badan tetap pada posisi tegak, kaki
dibuka selebar bahu, kedua tangan mengepal dan sejajar dengan pinggang.
Pasang tiga. Gerakan sikap pasang tiga yaitu badan pada posisi tegak lurus, kaki di
buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata, dan posisis silang dengan kepalan
tangan terbuka.
Pasang empat. Gerakan sikap pasang empat yaitu kaki di buka selebar bahu, tangan
diangkat sejajar mata, dan posisi silang dengan kepalan tangan terbuka
3. Serangan
a). dengan tangan: pukulan, colokan, tebasan, sodokan, sikutan, kuncian
- Pukulan
Dalam pencak silat, ada bermacam- macam pukulan, seperti :
Pukulan Lurus: pukulan lurus merupakan pukulan yang petarung perlu lakukan
dengan mengarahkan salah satu tangan untuk melakukan aksi memukul ke depan.
Target utama adalah dada lawan dan pastikan bahwa tangan yang lain melindungi diri
sendiri, yaitu bagian perut ke atas.
Pukulan Bandul: pukulan bandul perlu petarung lakukan dengan cara salah satu
tangan diayun dengan mengepalkannya lebih dulu dan ayun ke arah sasaran ulu hati,
sedangkan tangan yang lain bertugas menutup ke arah lawan.
Pukulan Melingkar: tujuan utama dari gerakan teknik pukulan melingkar satu-satunya
adalah menargetkan pinggang lawan. Petarung perlu bergerak mendekati lawan di
mana gerakan tubuh dan bahu wajib mendukung.
Pukulan Tegak: gerakan teknik pukulan tegak adalah menargetkan pundak lawan,
terutama sisi kanan. Namun sebenarnya juga bisa untuk dipakai menyerang bahu
lawan sebelah kiri.
Pukulan sanggah : Sanggah, pukulan dengan pangkal telapak tangan. posisi jari-jari
tangan terbuka dan berada di depan perut bagian bawah. Kemudian, tangan
diayunkan dengan lintasan dari bawah menuju ke depan atas. Sasaran diarahkan pada
ulu hati dan dagu sasaran.
Totokan : merupakam serangan dengan menggunakan tangan setengah menggenggam
dengan perkenaan ruas kedua dari jari-jari.arahnya lurus kedepan dengan sasaran
mata atau tenggorakan. Tangan yang tidak melakukan totokan melindungi dada.

a). Serangan dengan tangan


serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu mengepal,
terbuka dan terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan serangan.
Macam-macam serangan dengan tangan antara lain:
- pukulan
- colokan
- tebasan
- sodokan
- sikutan
- kuncian
- tangkapan

b). dengan kaki: tendangan-dengkulan-menjatuhkan (serampang, ungkit, sapu)


Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
b). Serangan dengan kaki
seperti pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan unsur-unsur
teknik tersebut di atas untuk mengembangkan teknik yang benar. Untuk
memantapkan serangan kaki perlu diperhatikan cara melatih kekuatan dan
keseimbangan kaki tumpu pada waktu melakukan tendangan dan sikap tubuh serta
sikap tangan yang baik, sehingga teknik tendangan menjadi baik dan dapat
melakukan sikap atau tindakan berikutnya setelah melakukan tendangan.
Adapun macam-macam serangan kaki adalah:
a). Tendangan
Macam tendangan adalah:
-tendangan ke arah depan : gerakan mengayunkan salah satu kaki ke depan
-tendangan dari samping : tendangan yang lansung di arahkan ke samping badan.
-tendangan belakang : tehnik tendangan yang dilakukan memutar tubuh dan sikap
tubuh membelakangi lawan,dengan perkenaan pada telapak kaki atau tumit, sasaran
yang dituju adalah perut lawan, bisa juga sasaran kepala.
-tendangan gajul : Merupakan perkenaannya pada tumit sedang lintasannya adalah
dari arah bawah ke atas

b). Dengkulan
Dengkulan dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.
c). Serkel

d). Menjatuhkan
Menjatuhkan dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan.
Sapuan : teknik Sapuan adalah cara untuk menjatuhkan lawan dengan menggunakan
kaki dan menyerang bagian kaki
Kaitan : adalah usaha menjatuhkan lawan dengan cara mengkait kaki lawan dengan
menggunakan kaki, sehingga lawan kehilangan tumpuan badan
Guntingan : dalam pencak silat adalah posisi menyerang untuk menjatuhkan lawan
kita dengan sasaran kuda-kuda lawan
Angkatan: dilakukan dengan cara mengangkat kaki lawan dengan menggunakan kaki
sendiri. Teknik ini dapat dilakukan dari dalam atau dari belakang kaki lawan.
Ungkitan: Teknik menjatuhkan lawan dengan ungkitan adalah dengan cara
mengungkit kaki lawan dengan menggunakan kaki sendiri kemudian diikuti dengan
dorongan tangan.

4. Tangkisan
Selain menendang dan memukul, dalam pencak silat terdapat teknik menangkis
gerakan serangan lawan. Berikut ini adalah beberapa teknik tangkisan
Tangkisan Luar : memakai tangan sebagai penepis serangan ke arah samping.
Tangkisan Atas : tangkisan untuk serangan dari luar yang sasarannya adalah kepala
dengan menaruh tangan tepat di atas kepala.
Tangkisan Dalam : terhadap serangan dari luar dengan cara tangan diletakkan secara
sejajar dengan bahu.
Tangkisan Bawah : tangkisan terhadap serangan dari luar yang menyerang ke bagian
bawah tubuh sambil merendahkan tubuh lalu kemudian tangan diluruskan ke bawah.

5. Pembelaan
Pembelaan lanjutan merupakan teknik pencak silat yang mempunyai unsure lebih dari
elakan dan tangkisan. Pembelaan lanjutan dapat diawali dengan elakan atau
tangkisan, yang kadang-kadang memerlukan gerak pendahuluan atau gerakan
berangkai

a. Hambatan Hambatan adalah suatu usaha pencegahan terhadap serangan lawan.


Teknik ini dapat dilakukan dengan cara: (1) mendahului gerak lawan dan (2)
menghambat/menghentikan gerak lawan.
b. Sambut

Sambut adalah usaha pembelaan yang langsung disusul dengan serangan. Bertujuan
untuk mencegah serangan berangkai atau menghentikan perlawanan lawan.
Teknik hambatan dapat dilakukan dengan: (1) serangan balasan dan (2) menguasai
lawan dengan tangkapan, jatuhan, dan kuncian.

c. Penguasaan
Penguasaan adalah usaha mendapatkan posisi menguntungkan, sehingga lawan dapat
dikuasai geraknya. Penguasaan dapat dilakukan dengan menguasai medan laga dan
menghambat gerak lawan. Untuk menghambat gerak lawan dapat dilakukan dengan
cara mempersempit ruang gerak, merapat, menggoyahkan keseimbangan badan, dan
mempersempit bidang tumpuan (kuda-kuda).

B) Jurus
jurus adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela)
sebanyak 36 (tiga puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh
bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai
penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih
secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh,
mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan,
atau aliran seluruh tubuh.

D. Nilai-nilai Positif Dalam Pencak Silat


Beberapa manfaat yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran
2. Membangkitkan rasa percaya diri
3. Melatih ketahanan mental
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria
6. Lebih disiplin dan keuletan yang tinggi

E. Jenis-jenis Organisasi Pencak Silat


1. PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa
2. IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
3. FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4. EPSF : European Pencak Silat Federation

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencak silat adalah seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela
diri ini dikenal luas di negara-negara Asia dan Eropa. Hal ini terlihat jelas dari jumlah
organisasi pencak silat yang berkembang pesat seperti persilat di Indonesia, IPSI, dan
pesaka di Malaysia.
Perkembangan seni Pencak Silat tidak terlepas dari sejarah awal Pencak Silat.
Dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha melindungi diri dari ancaman dan
tantangan alam, hingga negara besar dengan pejuang dan pendekar yang siap bertempur,
pahlawan nasional Indonesia, seperti Pangeran Diponegoro yang melawan penjajah,
hingga seiring berjalannya waktu seni bela diri. akhirnya berkembang berdiri.

Anda mungkin juga menyukai