Anda di halaman 1dari 10

.

Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (hematoxic)


Bisa ular merupakan senyawa kimiawi yang diproduksi Tidak
oleh kelenjar khusus dari sejumlah spesies ular tertentu berbisa . Bisa ular yang bersifat saraf (Neurotoxic)
(seperti: King Cobra dan Viper) yang digunakan untuk
melumpuhkan mangsa dan mempertahankan diri. Bisa Bisa ular yang bersifat Myotoksin
ular merupakan gabungan sejumlah protein dan enzim
Bisa ular yang bersifat cytolitik
yang berbeda. Banyak dari protein itu yang tak berbahaya
bagi manusia, tetapi beberapa protein beracun. Berbisa Bisa ular yang bersifat kardiotoksin

Tanda dan Gejala : Pemeriksaan penunjang :


Do Don’t
a. Terdapat dua luka gigitan 1. Pemeriksaan lab dasar
b. Nyeri dan bengkak, 2. Pemeriksaan kimia darah
kemerahan/kehitaman
Untuk gigitan yang hebat : lakukan  Tetap tenang dan usahakan untuk  Memanipulasi luka, baik dengan
dan/lepuh di sekitar luka mengingat jenis, warna, serta ukuran cara menyedot bisa ular dari tempat
pemeriksaan fibrinogen, fragilitas
gigitan. ular. gigitan atau menyayat kulit agar bisa
sel darah merah, waktu pembekuan,
c. Sesak nafas, mual dan  Kurangi aktifitas dan melakukan keluar bersama darah, menggosok
dan waktu retraksi bekuan.
muntah imobilisasi area gigitan. dengan zat kimia, atau mengompres
d. Penglihatan kabur  Posisikan area gigitan lebih rendah dengan air panas atau es pada luka
dari jantung. gigitan.
e. Berkeringat
 Tutup dengan kain kering yang  Mengikat atau member torniket
f. Air liur meningkat bersih. terlalu keras pada luka gigitan.
g. Mati rasa di ajah dan  Lepaskan cincin atau jam tangan  Minum minuman alcohol atau kopi.
anggota badan tertentu. dari anggota tubuh yang digigit  Mencoba mengejar dan menangkap
 Longgarkan pakaian yang dipakai. ular.
 Segera dikirim untuk pertolongan
medis terdekat.
Gigitan Ular

Gigitan ular tidak Gigitan ular


berbisa berbisa

Terkena syaraf Trauma Racun ular masuk


ke dalam tubuh

Krisis situasi
Respon nyeri
Toksik menyebar
melalui darah
Ansietas (D.0080)

Ganggan system Ganggan system Gangguan system Toksik ke jaringan


Neurolog kardiovaskuler pernafasan sekitar tempat gigitan

Neuro toksik Reaksi endotoksik Obstruksi saluran Inflamasi


nafas
Gangguan pada Miokard jantung ↓ sistem imun
hipotalamus terganggu Sesak nafas

Risiko Infeksi
Regulasi suhu terganggu ↓ Cardiac output (CO) (D.0142)
dan nyeri terganggu Pola nafas tidak efektif
(D.0005)
Perfusi perifer tidak
Sekresi mediator efektif (D0009)
nyeri:Histamin, bradikinin,
prostaglandin ke jaringan Hipertermi (D.0130)

Nyeri Akut (D.0077)


 

DIAGRAM PENANGANAN GIGITAN ULAR


PASIEN DG RIWAYAT
GIGITAN ULAR

PERTOLONGAN PERTAMA:
- TENANGKAN PASIEN
- IMMOBILISASI DAERAH GIGITAN
- TRANSPOR PASIEN KKE
E RS
YA
TIDAK
YA
TIDAK
ULAR DIBAWA KE RS
TIDAK

TERDAPAT TANDA ULAR DAPAT


TIDAK ENVENOMASI TERIDENTIFIKASI
YA
(KERACUNAN)
RAWAT Insisi cross bila memenuhi
kriteria ULAR DITETAPKAN
OBSERVASI* DI RS YA TIDAK BERBISA
SELAMA 24 JAM TIDAK
YA RAWAT
TERDAPAT TANDA ENVENOMASI TENANGKAN KORBAN, BERI
TERDAPAT TANDA DIAGNOSTIK DARI ((KERACUNAN) SERUM ANTITETANUS,
ENVENOMASI (KERACUNAN) ULAR PULANGKAN KORBAN
YA TIDAK
YANG UMUM BERADA DI AREA
YA
GEOGRAFIS YANG SAMA TANDA MEMENUHI RAWAT
KRITERIA PEMBERIAN OBSERVASI* DI RS
TIDAK ANTIBISA SELAMA 24 JAM
TANDA MEMENUHI YA
KRITERIA PEMBERIAN
1
ANTIBISA  
TERSEDIA ANTIBISA
MONOSPESIFIK / TIDAK
TIDAK YA POLISPESIFIK
RAWAT
YA
OBSERVASI* DI RS BERIKAN ANTIBISA RAWAT
SELAMA 24 JAM POLISPESIFIK UNTUK BERIKAN ANTIBISA TERAPI
SPESIES ULAR YANG MONOSPESIFIK / KONSERVATIF**
BERADA DI AREA POLISPESIFIK

GEOGRAFIS YANG
SAMA

2
LIHAT RESPON  

RAWAT RAWAT
TIDAK TANDA ENVENOMASI YA
OBSERVASI* DI RS ULANGI DOSIS INISIASI
SISTEMIK MENETAP RAWAT
ANTIBISA (MAX 80-100 ml)

 Disadur dari WHO Guidelines for The Clinical  TIDAK ADA PERBAIKAN : ADA PERBAIKAN :
 Management of Snake
Snake Bite in The South East  RUJUK SEGERA OBSERVASI* DI RS

 Asia Region 2005


Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
D.0080 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan tingkat ansietas menurun  Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Kondisi emosi dan Memburuk Cukup Sedang Cukup Menurun  Monitor tanda-tanda ansietas
pengalaman subjektif Memburuk Menurun Terapeutik:
individu terhadap objek 1 Konsentrasi  Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan
yang tidak jelas dan 1 2 3 4 5 kepercayaan
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
spesifik akibat antisipasi 2 Pola tidur
memungkinkan
bahaya yang 1 2 3 4 5  Pahami situasi yang membuat ansietas
memungkinkan individu Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Dengarkan dengan penuh perhatian
melakukan tindakan Meningkat Menurun  Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
untuk menghadapi 3 Perilaku gelisah  Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
ancaman 1 2 3 4 5 kecemasan
4 Verbalisasi kebingungan Edukasi
1 2 3 4 5  Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin
dialami
5 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi
 Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
1 2 3 4 5 pengobatan, dan prognosis
6 Perilaku tegang  Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
1 2 3 4 5  Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
 Latih teknik relaksasi
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Perfusi Perifer Tidak Perfusi Perifer Perawatan Sirkulasi
Efektif Observasi:
D.0009 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan  Periksa sirkulasi perifer
perfusi perifer meningkat  Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada
Penurunan sirkulasi Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun ekstremitas
darah pada level Meningkat Menurun Terapeutik
kapiler yang dapat 1 Warna kulit pucat  Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di
mengganggu 1 2 3 4 5 area keterbatasan perfusi
metabolisme tubuh 2 Edema perifer  Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
1 2 3 4 5 dengan keterbatasan perfusi
3 Kelemahan otot  Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik area yang cedera
Memburuk Membaik  Lakukan pencegahan infeksi
4 Pengisian kapiler  Lakukan hidrasi
1 2 3 4 5 Edukasi
5 Akral  Anjurkan berhenti merokok
1 2 3 4 5  Anjurkan berolahraga rutin
6 Turgor Kulit  Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan penurun kolestrol, jika perlu
1 2 3 4 5
 Anjurkan untuk melakukan perawatan kulit yang
tepat
 Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
 Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Hipertermia Termoregulasi Manajemen Hipertermia
D.0130 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam diharapkan Observasi:
suhu tubuh tetap berada pada rentang normal  Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi,
Pengertian : Kriteria Hasil: terpapar lingkungan panas, penggunaan inkubator)
 Monitor suhu tubuh
Suhu tubuh meningkat di Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
 Monitor kadar elektrolit
atas rentang normal Meningkat Menurun
 Monitor haluaran urine
tubuh 1 Menggigil  Monitor komplikasi akibat hipertermia
1 2 3 4 5 Terapeutik:
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik  Sediakan lingkungan yang dingin
Memburuk Membaik  Longgarkan atau lepaskan pakaian
3 Suhu tubuh  Basahi dan kipasi permukaan tubuh
1 2 3 4 5  Berikan cairan oral
 Hindari pemberian antipiretik atau asprin
4 Suhu kulit
 Berikan oksigen, jika perlu
1 2 3 4 5 Edukasi
 Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena,
jika perlu
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Pola nafas tidak Pola Napas Pemantauan Respirasi
efektif Observasi:
D.0005 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam inspirasi  Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat membaik .  Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Inspirasi dan/atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Terapeutik
ekspirisasi yang tidak Menurun Meningkat  Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
memberikan ventilasi 1 Dipsnea pasien
adekuat 1 2 3 4 5 Edukasi
2 Penggunaan otot bantu napas  Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
1 2 3 4 5
Terapi Oksigen
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Observasi:
Memburuk Membaik
 Monitor kecepatan aliran oksigen
3 Frekuensi napas
 Monitor posisi alat terapi oksigen
1 2 3 4 5  Monitor tanda-tanda hipoventilasi
4 Kedalaman napas  Monitor integritas mukosa hidung akibat
1 2 3 4 5 pemasangan oksigen
Terapeutik:
 Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan trakea,
jika perlu
 Pertahankan kepatenan jalan napas
 Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
 Ajarkan keluarga cara menggunakan O2 di rumah
Kolaborasi
 Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
D.0077 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan tingkat nyeri menurun  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Pengertian : Kriteria Hasil: kualitas, intensitas nyeri
Pengalaman sensorik Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik  Identifikasi skala nyeri
atau emosional yang Memburuk Membaik  Identifikasi respons nyeri non verbal
berkaitan dengan 1 Frekuensi nadi  Identifikasi faktor yang memperberat dan
kerusakan jaringan 1 2 3 4 5 memperingan nyeri
aktual atau fungsional, 2 Pola nafas  Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
dengan onset mendadak  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
1 2 3 4 5
atau lambat dan  Monitor efek samping penggunaan analgetik
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
berintensitas ringan Terapeutik:
Meningkat Menurun
hingga berat yang  Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
3 Keluhan nyeri
berlangsung kurang dari rasa nyeri
1 2 3 4 5  Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3 bulan. 4 Meringis  Fasilitasi istirahat dan tidur
1 2 3 4 5  Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
5 Gelisah pemilihan strategi meredakan nyeri
1 2 3 4 5 Edukasi
6 Kesulitan tidur  Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
1 2 3 4 5  Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Risiko Infeksi Tingkat Infeksi Pencegahan infeksi
D.0142 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam glukosa Observasi:
derajat infeksi menurun.  Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
Pengertian : Kriteria Hasil: Terapeutik
Berisiko mengalami Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Batasi jumlah pengunjung
peningkatan terserang Meningkat Menurun  Berikan perawatan kulit pada daerah edema
oganisme patogenik 1 Demam  Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
1 2 3 4 5 pasien dan lingkungan pasien
2 Kemerahan  Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko
1 2 3 4 5 tinggi
3 Nyeri Edukasi
1 2 3 4 5  Jelaskan tanda dan gejala infeksi
4 Bengkak  Ajarkan cara memeriksa luka
1 2 3 4 5  Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik Kolaborasi
Memburuk Membaik  Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika perlu
5 Kadar sel darah putih
1 2 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai