(RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu: 1) Menjelaskan konsep perubahan entalpi reaksi
pada tekanan tetap dalam persamaan termokimia 2) Menyimpulkan hasil analisis data percobaan termokima
pada tekanan tetap selanjutnya muncul perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli sehingga meningkatkan
penghayatan dan pengamalan agama yang dianutnya
Mengetahui
Kepala Madrasah, Guru Mata Pelajaran,
si kimia atau proses - proses yang berhubungan dengan perubahan struktur zat, misalnya perubahan wujud atau perubahan str
KATA KUNCI
entalpi, perubahan, sistem, lingkungan, eksoterm, endotem
\
B. Perubahan Energi dalam Reaksi Kimia
OH dengan larutan HCl dalam suatu tabung reaksi, terjadi kenaikan suhu yang menyebabkan suhu tabung reaksi naik, demikian
Pada contoh tersebut, yang menjadi pusat perhatian adalah larutan NaOH dan larutan
HCl yang disebut sebagai sistem, sedangkan tabung reaksi, suhu udara, tekanan udara, dan
mungkin tangan anda yang menyentuh tabung merupakan lingkungan. Berdasarkan
interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sistem
terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi.
Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan kalor
dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem.
m klorida encer yang dilakukan pada tabung reaksi yang terbuka. Pada peristiwa ini terjadi reaksi :
buka, gas hidrogen yang dihasilkan akan keluar dari sistem ke lingkungan dan kalor yang dihasilkan pada reaksi tersebut juga a
Sistem Tertutup
Sistem tertutup adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan kalor
antara sistem dan lingkungan, tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi.
g reaksi yang tersumbat dengan rapat, gas hidrogen (materi) di dalam sistem tidak dapat meninggalkan (keluar) sistem. Akan te
Sistem Terisolasi
gnesium dan asam klorida encer yang dilakukan di dalam suatu tempat yang tertutup rapat (terisolasi), misalnya di dalam peny
Gb. 1.1. Macam – Macam Sistem
Sistem Terisolasi
Reaksi kimia pada umumnya merupakan sistem terbuka atau tekanan tetap, oleh karena itu
proses yang melibatkan perubahan volume, ada kerja yang menyertai proses tersebut yang
walaupun kecil tetapi cukup berarti. Menurut hukum Kekekalan energi ( Hukum
Termodinamika I ) hal tersebut harus diperhatikan. Oleh karena itu perlu suatu fungsi baru
(besaran baru) yang disebut dengan entalpi, H, yang berhubungan dengan perubahan kalor
pada tekanan tetap.
Satuan-satuan energi : 1 kalori = 4,184 Joule
1 kJ = 1000 Joule
1 kkal = 1000 kalori
Dari hukum Termodinamika I didapat bahwa, 1kkal = 4,184 k J
Dengan :
H = U + PV H = entalpi
U = energi dalam
P = tekanan V = volume
dan perubahan entalpi dapat dinyatakan dengan persamaan:
H = U + (PV)
Dengan
H = perubahan entalpi
U = perubahan energi dalam
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa bila reaksi dilakukan pada tekanan tetap
maka perubahan kalor yang terjadi akan sama dengan perubahan entalpi sebab perubahan
tekanannya 0 (nol). Jadi besarnya entalpi sama dengan besarnya energi dalam yang disimpan
didalam suatu sistem, maka dapat disimpulkan bahwa
Entalpi ( H ) adalah merupakan energi dalam bentuk kalor yang tersimpan didalam suatu sistem.
Pada umumnya entalpi suatu sistem disebut juga sebagai kandungan panas atau isi panas
suatu zat
Bila sistem mengalami perubahan pada tekanan tetap, maka besarnya perubahan kalor
disebut dengan perubahan entalpi (H).
Jika suatu reaksi berlangsung pada tekanan tetap maka perubahan entalpinya sama
dengan kalor yang harus dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya agar
suhu sistem kembali kedalam keadaan semula.
H=qp
(qp = kalor reaksi pada tekanan tetap)
Besarnya perubahan entalpi suatu sistem dinyatakan sebagai selisih besarnya entalpi sistem
setelah mengalami perubahan dengan besarnya entalpi sistem sebelum perubahan yang
dilakukan pada tekanan tetap.
H = Hakhir - Hawal
CATATAN
Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi
dipengaruhi oleh jumlah zat , keadaan fisis dari zat
tersebut, suhu dan tekanan.
E. Reaksi Endoterm dan Reaksi Eksoterm
Bila suatu reaksi dilakukan dalam sistem terisolasi (tersekat) mengalami perubahan yang
mengakibatkan terjadinya penurunan energi potensial partikel-partikelnya, maka untuk
mengimbangi hal tersebut energi kinetik partikel-partikelnya harus mengalami kenaikan,
sebab didalam sistem tersekat energi dalam sistem harus tetap. Adanya kenaikan energi
kinetik ditunjukkan dengan adanya kenaikan suhu
sistem, akibatnya akan terjadi aliran kalor dari sistem
ANALOGI KONSEP :
ke lingkungan. Reaksi yang menyebabkan terjadinya
aliran kalor dari sistem ke lingkungan disebut dengan
Reaksi eksoterm
reaksi eksoterm.
dianalogikan seperti, seorang
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan nasabah yang mendapat
perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Dalam kredit dari bank. Bank
hal ini sistem melepaskan kalor ke(sistem)
lingkungan. Pada
mengeluarkan uang kepada nasabah, sehingga uang yang ada d
reaksi eksoterm umumnya suhu sistem naik, adanya
menjadi berkurang.
kenaikan suhu inilah yang mengakibatkan sistem
melepaskan kalor ke lingkungan.
Contoh:
Reaksi antara kalsium oksida (kapur tohor) dengan air
kapur tohor dimasukkan ke dalam air dalam tabung reaksi.
Reaksi ini berlangsung ditandai dengan kenaikan suhu
campuran (sistem). Karena suhu sistem lebih tinggi dari
lingkungan, maka kalor akan keluar dari sistem ke
lingkungan sampai suhu keduanya menjadi sama.
ANALOGI KONSEP :
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem, dalam reaksi ini Reaksi endoterm dianalogikan
kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya. Pada reaksi
seperti nasabah yang ingin
endoterm umumnya ditunjukkan oleh adanya penurunan suhu,
sebab dengan adanya penuruunan suhu sistem inilah yang menyimpan uang di bank. Bank
mengakibatkan terjadinya penyerapan kalor oleh sistem. (sistem) menerima uang dari
nasabah (lingkungan), karena
bank mendapat uang yang dari
Contoh: nasabah, mak uang yang ada di
Reaksi antara kristal barium hidroksida oktahidrat dengan kristal bank bertambah.
amonium klorida. Ketika kristal barium hidroksida oktahidrat, Ba(OH)2.
8H2O dicampur dengan kristal amonium klorida (NH4Cl), reaksi segera
berlangsung yang ditandai dengan penurunan suhu campuran dan
pembentukan gas amonia. Oleh karena suhu campuran (sistem) menjadi
lebih rendah daripada lingkungan, maka kalor akan mengalir dari
lingkungan ke dalam sistem sampai suhu keduanya menjadi sama.
H = Hakhir - Hawal
Contoh
H2(g) + ½O2(g) → H2O(l) ∆H = -285,5 kJ
mokimia ini menujukkan bahwa reaksi pembentukan 1 mol air disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan seb
→ 2H2O(l)∆H = -571,0 kJ
mokimia ini menunjukkan bahwa reaksi pembentukan 2
dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 571,0 kJ.
Dua contoh tersebut menunjukkan bahwa nilai perubahan entalpi dipengaruhi oleh jumlah
mol zat yang terlibat reaksi.
Proses penguapan 1 mol air (perubahan air dari wujud cair ke wujud gas) diperlukan
kalor sebesar 44 kJ, maka persamaan termokimianya adalah:
H2O(l) → H2O(g) ∆H = +44 kJ
Diagram energi menggambarkan besarnya entalpi zat-zat sebelum reaksi dan entalpi
zat-zat hasil reaksi, serta besarnya perubahan entalpi (∆H) yang mentertai reaksi tersebut.
Reaksi pembentukan air dari gas hidrogen dan gas oksigen merupakan reaksi eksoterm
dimana sistem melepas kalor. Hal ini berarti bahwa entalpi gas hidrogen dan gas oksigen
lebih besar daripada entalpi air. Diagram energinya dapat disimak pada gambar di bawah ini.
H2(g) + ½O2(g)
Entalpi ∆H = -285,5 kJ
(H)
H2O(l)
Nilai entalpi gas hidrogen dan oksigen lebih besar daripada entalpi air sehingga
letaknya diatas entalpi air. Sistem mengalami penurunan nilai entalpi sebesar 285,5 kJ yang
ditunjukkan oleh anak panah ke bawah.
Proses penguapan air merupakan proses endoterm dimana pada proses
tersebut diperlukan energi sebesar 44 kJ. Energi diserap oleh air sehingga air
berubah menjadi uap air. Air dalam wujud gas (uap air) mempunyai entalpi
yang lebih tinggi daripada air dalam wujud cair, diagram energinya dapa
disimak pada gambar di bawah ini.
H2O(g)
H2O(l)
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku terjemahan Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 1 karangan Raymond Chang, Erlangga
2. Hermawan, dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
3. Maksum, A & Sri Mantini Rahayu Sedyawati. 2013. Model Cooperative
Script Berpendekatan Science, Environment, Technology, And Society
(Sets) Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 1(7).
1072-1082.
4. Purba, Michael. 2006. KIMIA untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Lampiran 2
Satuan pendidikan : MA
Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : XI / ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
RUBRIK OBSERVASI
KEGIATAN DISKUSI
Mata Pelajaran : Kimia Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas / Semester : XI/ Ganjil Waktu Pengamatan :
SkorJumlah
Nilai
Aspek Pengamatan
temanMenghargai pendapat
No NI
Mengkomunikasikan
NISN Nama Peserta Didik
. S
Kerja sama
Keaktifan
Toleransi
1 pendapat
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Keterangan :
1. Skor setiap komponen maksimal 4 dengan ketentuan
sbb :
a. Skor 4 = baik sekali
b. Skor 3 = baik
c. Skor 2 = cukup
d. Skor 1 = kurang
2. Nilai =
3. (jumlah skor/skor maksimal) x100
LAMPIRAN 4:
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
3. Jika arang karbon dibakar menjadi karbon dioksida, akan dilepaskan kalor sebesar 393,5 kJ/mol.
Tuliskan persamaan termokimia dan diagram tingkat energinya!
4. Tuliskan persamaan termokimia dari pernyataan berikut!
a. ΔHf̊ CaCO3(s) = -1,207 kj/mol
b. ΔC̊̊ CH3OH(l) = -638 kj/mol
5. Pada pembakaran 1,6 gram gas metana (CH4) dibebaskan kalor 80,2 kJ. Tentukan ΔHC̊ CH4 dan
tuliskan persamaan termokimianya (Ar C = 12, H = 1).
Kunci jawaban :
1. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian, sedangkan lingkungan adalah hal –
hal yang di luar system yang membatasi system dan dapat mempengaruhi system.
2. a. Sistem : Amonium klorida, barium hidroksida, barium klorida, air dan gas ammonia
Lingkungan : gelas kimia
b. karena terjadi penurunan sushu system maka terjadi reaksi endoterm
c.Diagram tingkat energi :
3.
4. a. Ca(s) + C(s) +3/2 O2(g) CaCO3(s) ΔH = 1.207 kJ/mol
b. CH3OH (l) +O2(g) CO2(g) + H2O(l) ΔH = -638 kJ/mol
5. Menentukan jumlah mol CH4
Mol = gram/Mr = 1,6 gram/16 gram/mol = 0,1 mol
ΔH = -80,2 kJ/0,1 mol = -802 kJ/mol