Anda di halaman 1dari 5

Pengertian SARS

SARS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus corona SARS (SARS-CoV).
Penderita yang terkena SARS mengalami gangguan pernafasan yang akut ( terjadi
dalam waktu cepat) dan dapat menyebabkan kematian. SARS merupakan penyakit
menular dan dapat mengenai siapa saja, terutama orang tua. 

Etiologi
Penyakit SARS disebabkan oleh kelompok virus corona, yang merupakan penyebab
influenza. Diperkirakan virus ini bermula dari penyebaran melalui hewan mamalia ke
manusia di China. Penularan virus terjadi secara airborne
(melalui perantara udara), kontak yang erat dan kontak langsung dengan alat yangterkon
taminasi.Yang dimaksud dengan kontak erat adalah tinggal bersama dengan pasien,atau
mempunyai kemungkinan melakukan kontak dengan cairan tubuh pasien.Contoh seperti
berciuman, menggunakan alat makan bersama, berbicara dalam jarak dekat (dalam jarak
1 meter).Saat ada pasien SARS batuk atau bersin, partikel virus ikut
berterbangan.Apabila partikel virus ini dihirup oleh orang yang sehat, maka tertularlah
orang tersebut dengan SARS. Kontak langsung dengan barang yang telah
terkontaminasi juga dapat menularkan SARS, karena virus SARS dapat bertahan sampai 
kuranglebih 6 jam. Virus SARS ditemukan juga pada kotoran manusia, dan dapat
bertahan hingga puncaknya pada hari ke-13 sampai 14. SARS dapat ditularkan melalui
kotoran namun lebih jarang terjadi.Pada orang yang dicurigai terkena SARS, ditanyakan
mengenairiwayat bepergian ke tempat dengan kasus SARS, riwayat kontak dengan pasi
en SARS,riwayat pekerjaan, dan riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya.
Walaupun tidak ditemukan riwayat yang positif, penyakit SARS tidak dapat
disingkirkan begitu saja. Masih ada beberapa pertanyaan seputar penularan SARS
sampai saat ini. Selama wabah SARS pada tahun 2002-2003, ternyata tidak semua
orang yang kontak dengan pasien SARS ikut menderita SARS. Selain itu, pada
beberapa kasus penderita SARS ternyata tidak ditemukan riwayat kontak sebelumnya.
Dengan demikian, bila dibandingkan dengan penyakit lain yang ditularkan melalui
udara (seperti influenza), penyakit SARS merupakan penyakit dengan tingkat penularan
menengah.
Pathway

Tinja, droplet, udara


(terkontaminasi corona V
Kurang informasi
Kontak/invasi
Reaksi pertahanan saluran pernapasan Kurang pengetahuan
1. Batuk
Masuk saluran
2. Bersin
pernapasan bawah Cemas

keluar Masuk Aktifan antibody

Antigen Reaksi
Proses reflikasi antibody inflamasi
cepat

Pelepasan Suhu tubuh


Proses radang mediator
kimia
Metabolisme Resiko
meningkat kekurangan
Sekresi mukus cairan

Inefektifitas bersihan jalan nafas

Tidak seimbang suplai O2 Intoleransi

Kerusakan pertukaran gas Tidak mampu memenuhi


kebutuhan nutrisi
Penurunan O2 kejaringan
Perubahan nutrisi kurang
Kelebihan CO2 Metabolisme anaerob dari kebutuhan

Asam laktat
Asidosis
respiratori
Predisposisi edema selebral

Perubahan RR Penekanan SSP

kesadaran

Tidak mampu memenuhi


kbutuhan nutrisi
Manifestasi klinis
Suhu badan lebih dari 38 ℃ ditambah batuk, sulit bernapas, dan napas pendek-pendek.
Jika sudah terjadi gejala-gejala itu dan pernah berkontak dekat dengan pasien penyakit
ini, orang bisa disebut suspect. SARS. Kalau setelah dirontgen terlihat ada pneumonia
(radang paru-paru) atau terjadi gagal pernapasan. Orang itu bisa disebut probable.
SARS atau bisa diduga terkena SARS. Gejala lainnya sakit kepala, otot terasa kaku,
diare yang tak kunjung henti , timbul bintil-bintik merah pada kulit, dan badan lemas
beberapa hari. Ini semua adalah gejala yang kasat mata bisa dirasakan langsung oleh
orang yang diduga menderita SARS itu. Tapi gejala itu tidak cukup kuat jika belum ada
kontak langsung dengan pasien. Tetap diperlukan pemeriksaan medis sebelum
seseorang disimpulkan terkena penyakit ini. Paru-parunya mengalami radang ,
limfositnya menurun, trombositnya mungkin juga menurun. Kalau sudah berat, oksigen
dalam darah menurun dan enzim hati akan meningkat. Ini semua gejala yang bisa dilihat
dengan alat medis. Tapi semua gejala itu masih bisa berubah. Penelitian terus
dilangsungkan sampai sekarang.
Komplikasi
Komplikasi yang terjadi akibat SARS adalah sepsis, gagal nafas, meningitis, hipotensi,
gagal jantung, gagal hati, dehidrasi, dan kematian
Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaan radiologis : air bronchogram: Streptococcus pneumonia.
2. Pemeriksaan fisik : dengan menggunakan stetoskop, terdengar bunyi pernafasan
abnormal ( seperti ronki atau wheezing). Tekanan darah seringkali rendah dan
kulit, bibir serta kuku penderita tampak kebiruan (sianosis, karena kekurangan
oksigen).
3. Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis SARS:
- Rontgen dada (menunjukkan adanya penimbunan cairan di tempat yang
seharusnya terisi udara)
- Gas darah arteri
- Hitungan jenis darah dan kimia darah
- Bronkoskopi
4. Pemeriksaan laboratorium: Leukosit
5. Pemeriksaan bakteriologis: sputum, darah, aspirasi nasotrakeal atau transtrakeal,
aspirasi jarum transtorakal, torakossentesis, bronskoskopi, biopsy.
6. Test DNA sequencing bagi coronavirus yang dapat diperoleh hasilnya dalam 8
jam dan sangat akurat. Test yang lama hanya mampu mendeteksi antibody.
A. Pengkajian
Hal-hal yang perlu dikaji pada pasien dengan SARS :

1. Kaji terhadap nyeri, takipnea, penggunaan otot aksesori, nadi cepat


bersambungan, batuk, sputum purulen, dan auskultasi bunyi napas untuk
mengetahui konsolidasi.
2. Perhatikan perubahan suhu tubuh.
3. Kaji terhadap kegelisahan dan delirium dalam alkoholisme.
4. Kaji terhadap komplikasi yaitu demam berlanjut atau kambuhan, tidak berhasil
untuk sembuh, atelektasis, efusi pleural, komplikasi jantung, dan superinfeksi.
5. Faktor perkembangan pasien : Umur, tingkat perkembangan, kebiasaan sehari-
hari, mekanisme koping, kemampuan mengerti tindakan yang dilakukan.
6. Pengetahuan pasien atau keluarga : pengalaman terkena penyakit pernafasan,
pengetahuan tentang penyakit pernafasan dan tindakan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai