Meisi Wahyu Saputri PDF
Meisi Wahyu Saputri PDF
SKRIPSI
Oleh:
i
ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN ZAKAT PERSPEKTIF UNDANG-
UNDANG NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT
(Studi Kasus Pada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kementerian Agama
Kota Metro Tahun 2017)
SKRIPSI
Oleh:
ii
ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN ZAKAT PERSPEKTIF UNDANG-
UNDANG NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT
(Studi Kasus Pada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kementerian Agama
Kota Metro Tahun 2017)
Oleh:
SKRIPSI
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini,
maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan. (Permendiknas No. 17 Tahun 2010).
iv
LEMBAGA PENDIDIKAN MA‟ARIF NU
INSTITUT AGAMA ISLAM MA‟ARIF NU (IAIM NU)
METRO-LAMPUNG
STATUS : TERAKREDITASI
Alamat : Jl. RA. Kartini PO BOX 124 Telp (0725) 7000740 Metro Utara Kota Metro
PENGESAHAN PEMBIMBING
Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian Munaqosah pada Institut Agama Islam Ma‟arif
NU (IAIM NU) Metro Lampung.
MENYETUJUI
Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
v
LEMBAGA PENDIDIKAN MA‟ARIF NU
INSTITUT AGAMA ISLAM MA‟ARIF NU (IAIM NU)
METRO-LAMPUNG
STATUS : TERAKREDITASI
Alamat : Jl. RA. Kartini PO BOX 124 Telp (0725) 7000740 Metro Utara Kota Metro
TIM PENGUJI
Mengetahui/Menyetujui
Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Iwanuddin, M.H.I
NIDN: 2101058101
vi
MOTTO
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan Dia banyak menyebut Allah.
(QS. Al-Ahzab: 21)1
1
QS. Al-Ahzab: 21
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat (Studi Kasus Pada Unit Pengumpul
Zakat (UPZ) Kementrian Agama Kota Metro Tahun 2017)”. skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program Strata-
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin
1. Bapak Dr. Mispani, M.Pd.I, selaku rektor Institut Agama Islam Ma‟arif (IAIM
2. Bapak Wakil Rektor Institut Agama Islam Ma‟arif (IAIM NU) Metro
Lampung.
3. Bapak Iwanudin, M.H.I Selaku Dekan Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam,
4. Ibu Wiwik Damayanti, M.E.Sy Selaku Ketua Program Studi Hukum Ekonomi
Syari‟ah dan selaku pembimbing II, di Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam,
Institut Agama Islam Ma‟arif Nahdlatul Ulama (IAIM NU) Metro Lampung.
Kami menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
ix
ABSTRAK
x
DAFTAR ISI
xi
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian .............................. 36
a. Sejarah Kementerian Agama Kota Metro ................. 36
b. Visi dan Misi Kementerian Agama Kota Metro ....... 38
c. Struktur Organisasi Kementerian Agama Kota Metro 38
2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................... 41
a. Pelaksanaan Zakat di Kota Metro ............................. 41
b. Kinerja UPZ Kota Metro ........................................... 42
c. Azaz Pengelolaan Zakat ............................................ 45
d. Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengoordinasian Zakat 48
e. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen
Pengelolaan Zakat di Kota Metro ............................. 53
B. Pembahasan ........................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP (CV)
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Sedangkan menurut syara‟ adalah sebuah nama bagi suatu harta tertentu, di
dapat (dikeluarkan) dari suatu harta tertentu, menurut cara tertentu, diberikan
yang tidak melebihi satu nisab, diberikan kepada mustahik dengan beberapa
harta dan jiwa, sehingga orang-orang yang menunaikan zakat berarti ia telah
berarti ia telah membersihkan harta dan jiwanya harta dan jiwanya dari segala
kotoran noda dan dosa.zakat juga sebagai lambang syukur atas karunia Allah
yang diberikan kepadanya. Karena harta pada hakikatnya adalah milik Allah,
harta yang ada pada manusia hanyalah titipan semata, yang harus digunakan
dijalan Allah.
2
Abu Hazim Mubarok, Fiqh Idola Terjemah Fathul Qarib, (Jawa Barat: Mukjizat. 2007),
hlm. 228
3
Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2015), hlm.
407
1
Zakat itu ada dua macam. Pertama zakat harta atau disebut juga zakat
mal dan yang kedua yaitu zakat diri yang dikeluarkan setiap akhir ramadhan
perkembangan, dan berkah. Dengan kata lain kalimat zakat bisa diartikan
bersih, bisa diartikan bertambah, dan juga bisa diartikan diberkahi. Makna-
makna tersebut diakui dan dikehendaki dalam islam. Oleh karena itub barang
Artinya : “ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka serta berdoalah untuk
merka. Sesungguhnya doa mu itu menentramkan jiwa mereka. Dan
Allah maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah:
103)5
sifatnya bebas, tidak wajib). Namun, pada kemudian hari, umat Islam
4
Amin Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 37
5
QS. At-Taubah: 103
2
menetapkan zakat bertingkat bagi mereka yang kaya untuk meringankan
beban kehidupan mereka yang miskin. Sejak saat ini, zakat diterapkan dalam
negara-negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa pada kemudian hari ada
miskin, budak yang ingin membeli kebebasan mereka, orang yang terlilit
hutang dan tidak mampu membayar. Syari'ah mengatur dengan lebih detail
Fakta seputar kuantitas umat islam yang mayoritas dan perintah zakat
dimana angka kemiskinan belum tertangani dengan baik. Hingga kini masih
banyak masyarakat kita yang hidup miskin, dan serba kekurangan, belum
Jika berbicara zakat, maka hal terpenting yang harus segera dibenahi
adalah peran para amil zakat selaku pengemban amanah pengelolaan dana-
dana itu. Amil memiliki peranan yang besar untuk mengelola potensi zakat
perannya. 7
6
Departemen Agama RI, Panduan Organisasi Zakat, (Jakarta : Dapartemen Agama RI,
2009), hlm. 5
7
Departemen Agama RI, Panduan Organisasi Zakat, hlm. 6
3
Dalam konteks Indonesia, positivisasi ketentuan zakat ke dalam
memberikan beberapa fungsi yang memberi arah bagi sektor amal untuk dapat
B. Fokus Masalah
8
Budi Rahmat Hakim, “Analisis Terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011
Tentangpengelolaan Zakat (Perspektif Hukum Islam)”, dalam SYARIAH Jurnal Ilmu Hukum,
Volume 15, Nomor 2, Desember 2015, hlm. 156
4
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
tujuan tertentu yang ingin dicapai. tujuan yang ingin dicapai oleh penulis
adalah :
pada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kementrian Agama Kota Metro tahun
2017.
5
juga lembaga pengelolaan zakat agar tidak menjadi hal yang tabu bagi
masyarakat dan juga masyarakat dapat mengerti dan memahami tugas dan
peran lembaga pengelolaan zakat dalam Islam. Karena zakat adalah sebagai
salah satu rukun ibadah Umat Islam, dan di Indonesia sendiri mayoritas
Beragama Islam, agar dikemudian hari dalam pengelolaan zakat dapat sesuai
6
BAB II
LANDASAN TEORITIK
A. Kajian Teori
a. Pengertian Manajemen
1
Efendy, E, M., Manajemen (Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 2006), hlm. 20
2
Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2008),
hlm. 45
7
pemberian fasilitas terhadap pekerjaan orang-orang yang terorganisisr
bahwa ada tiga hal penting yaitu, pertama, adanya tujuan yang ingin
3
Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen., hlm. 46
4
Sukarna, Dasar-dasar Manajemen (Bandung: Bumi Aksara, 2002), hlm. 2
5
Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi, hlm. 5
8
pengarahan (actuating) dan pengawasan (controlling). Keempat model
pengawasan.6
berikut:
1) Perencanaan (Planning).
6
Ahmad Atabik, “Manajemen Pengelolaan Zakat yang Efektif di Era Kontemporer”,
dalam Jurnal Ziswaf, Vol. 2, No. 1, Juni 2015, hlm. 57
9
pengawasan zakat sehingga bisa akses dengan baik oleh muzakki,
2) Perencanaan (Organizing).
3) Penggerakan (actuating).
pengurus amil zakat. Hal yang harus dipahami bahwa orang mau
7
Ahmad Atabik, “Manajemen Pengelolaan Zakat yang Efektif di Era Kontemporer”, hlm.
58
8
Ahmad Atabik, “Manajemen Pengelolaan Zakat yang Efektif di Era Kontemporer”, hlm.
58
10
kebutuhan yang didasari maupun kebutuhan yang tidak didasari,
kebutuhan rohaniah.9
4) Pengawasan (controlling).
b. Pengertian Zakat
menurut syara‟ adalah sebuah nama bagi suatu harta tertentu, di dapat
9
Ahmad Atabik, “Manajemen Pengelolaan Zakat yang Efektif di Era Kontemporer”, hlm.
58-59
10
Ahmad Atabik, “Manajemen Pengelolaan Zakat yang Efektif di Era Kontemporer”,
hlm. 59
11
Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2015), hlm.
407
11
(dikeluarkan) dari suatu harta tertentu, menurut cara tertentu, diberikan
yang ditentukan, zakat juga salah satu bentuk ibadah yang sangat
12
Abu Hazim Mubarok, Fiqh Idola Terjemah Fathul Qarib, (Jawa Barat: Mukjizat:
2007), hlm. 228
13
Ahmad Mukhlisin, “Dinamika Pelaksanaan Zakat Padi (Studi Di Kampung Sukajadi
Kecamatan Bumiratu Nuban)” dalam Jurnal Mahkamah, Vol. 1, No. 2, Desember 2, hlm. 430
14
Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah., hlm. 408
15
M. Abdul Ghofar, Fiqih Wanita, (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2017), hlm 272.
16
Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, hlm. 413-414
12
Sedangkan dalam Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2011
dan zakat maal. Zakat fitrah adalah zakat yang ditunaikan pada bulan
adalah zakat harus (kekayaan) yang telah mencapai nishab dan haul.
1) Zakat Fitrah
2) Zakat Maal
17
Kementerian Agama RI, Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan
Zakat dan Peraturan Pemerintah RI No. 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang RI
No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam & Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2016), hlm. 7
18
Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh, hlm, 252
13
a) Milik sempurna, yaitu bahwa harta tersebut benar-benar
miliknya, yang mempunyai kekuasaan untuk mengelolanya.
Dengan demikian, tidak wajib mengeluarkannya zakat maal
dari harta pinjaman.
b) Harta kekayaan yang berharga
c) Nishab, yakni kadar atau ukuran minimal wajib zakat
d) Haul, yaitu waktu pemilikan harta selama satu tahun.19
sebagai berikut:
1) Merdeka
Zakat tidak wajib atas hambasahaya karena hamba sahaya tidak
mempunyai hak milik tuannya lah yang memiliki apa yang ada
ditanggan hambanya.
19
Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh, hlm. 253
20
Atep Hendang Waluya: “Fikih Zakat Simpanan di Bank dan Hukum-Hukumnya”,
dalam Al-Uqud: Journal of Islamic Economics Volume 1 Nomor 2, July 2017, hlm. 160
14
2) Islam
Tidak wajib zakat atas orang kafir karena zakat merupakan ibadah
mahdhah yang suci sedangkan orang kafir bukan orang yang suci.
3) Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati kriteria ini
adalah lima jenis, yaitu:
a) Emas, perak dan uang baik yang logam maupun kertas.
b) Barang tambang atau barang temuan.
c) Binatang ternak.
d) Barang dagangan
e) Hasil tanaman danbuah-buahan
4) Harta yang dizakati telah mencapai nisab
Maksudnya ialah nisab yang ditentukan oleh syara‟sebagai tanda
kayanya seseorang dan kadar-kadar berikut yang mewajibkannya
zakat.21
mencapai haul.
21
Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh, hlm. 253
22
Warbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung: Penerbit Remaja
Rosdakarya). hlm.97
15
berikut:
1) Fakir
2) Miskin
23
QS.At-Taubah: 60
24
Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Terjemah Fat-hul Mu‟in 2, Alih
Bahasa Abul Hiyadh, (Surabaya: Al-Hidayah, tt), hlm. 41
25
Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Terjemah Fat-hul Mu‟in 2, hlm. 42
16
3) Amil
ِ َواْلع ِامل َكس ٍاع وهو من ي ب عثُه اْ َِلمام َِلَخ ِذ الزَّوكاَةِ وق
ِ اس ٍم وح
اش ٍر ََ َ ْ ُ َ ُ َ َْ ْ َ َ ُ َ َ ُ َ َ
ٍ َََلق
اا
Artinya: Amil ialah seperti halnya pengusaha zakat yaitu orang
yang diutus oleh imam untuk mengambil (menulis,
menghitung, membagi dan menjaga zakat), dan seperti
halnya pembagi dan pengumpul zakat, bukan seperti
halnya qadhi.26
4) Muallaf
5) Riqab
6) Gharim
26
Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Terjemah Fat-hul Mu‟in 2, hlm. 43
27
Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Terjemah Fat-hul Mu‟in 2, hlm. 43
28
Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Terjemah Fat-hul Mu‟in 2, hlm. 43
17
Artinya: Gharim ialah orang yang berutang untuk dirinya, yang
tidak digunakan untuk maksiat.29
7) Sabilillah
ِ اْلِه ِاد متطَِّوعا ولَو َنِيًّا وي عطَي الْمج
اه ُد ِ ِ ِ ِ
َُ َُْ ْ َ ً َُ َ ْ َو َسبْي ُل اهلل َوُه َو الْقاَِثُ ب
بِ اار ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
َْ ْ النَّو َف َقةَ َواْلك ْس َوةَ لَهُ َولعيَاله ذَ َهبًا َوايَّوابًا َوََ َن اَلَة
Artinya: Sabilillah ialah pejuang sukarelawan Islam, sekalipun
kaya. Mereka diberi bagian zakat sebagai nafkah,
pakaian dan untuk keluarganya, selama berangkat dan
pulang. Demikian juga diberi biaya untuk alat
peperangan.30
8) Ibnu Sabil
29
Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Terjemah Fat-hul Mu‟in 2, hlm. 43
30
Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Terjemah Fat-hul Mu‟in 2, hlm. 47
31
Asy-Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Terjemah Fat-hul Mu‟in 2, hlm. 47
18
manusia. Berikut ini adalah gambaran historis bagaimana pengelolaan
„Ubadah ibn Samit dan Mu„az ibn Jabal) sebagai „amil zakat
temuan). Selain lima jenis harta yang wajib zakat di atas, harta
32
Amer al-Roubaie, “Dimensi Global Kemiskinan di Dunia Muslim: Sebuah Penilaian
Kuantitatif”. Dalam Jurnal Islamika, Vol. 2, No.3 Desember 2005, hlm. 91
33
Faisal, “Sejarah Pengelolaan Zakat di Dunia Muslim dan Indonesia”, dalam Jurnal
Analisis, Volume XI, Nomor 2, Desember 2011, hlm. 247
19
yang menaksir, menghitung zakat, (3) Jubah, petugas yang
34
Faisal, Sejarah Pengelolaan Zakat di Dunia Muslim dan Indonesia., hlm. 247-248
35
Faisal, Sejarah Pengelolaan Zakat di Dunia Muslim dan Indonesia., hlm. 248
36
Faisal, Sejarah Pengelolaan Zakat di Dunia Muslim dan Indonesia., hlm. 248
20
c) Periode Utsman bin Affan
37
Faisal, Sejarah Pengelolaan Zakat di Dunia Muslim dan Indonesia., hlm. 249
38
Faisal, Sejarah Pengelolaan Zakat di Dunia Muslim dan Indonesia., hlm. 249-250
39
Faisal, Sejarah Pengelolaan Zakat di Dunia Muslim dan Indonesia., hlm. 250
21
d. Pengelolaan zakat di Indonesia
40
Muhammad Ngasifudin, “Konsep Sistem Pengelolan Zakat Di Indonesia Pengentas
Kemiskinan Pendekatan Sejarah” dalam Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, Volume V, No.2
Desember 2015, hlm. 223
22
peraturan tersebut belum sempat diajukan kepada Dewan
41
Departemen Agama RI, Panduan Organisasi Pengelola Zakat, (Jakarta:Departemen
Agama RI, 2009), hlm 8
23
Shadaqah, yang menugaskan semua jajaran Departemen Agama
Shadaqah.42
42
Departemen Agama RI, Panduan Organisasi Pengelola Zakat, hlm. 9
24
Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D-291 tahun 2000
disebutkan bahwa, zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang
akuntabilitas.45
43
Departemen Agama RI, Panduan Organisasi Pengelola Zakat, hlm. 10
44
Kementerian Agama RI, Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2011., hlm. 5
45
Kementerian Agama RI, Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2011., hlm. 6
25
pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan
46
Sri Kusriyah, “Kebijakan Pengelolaan Zakat sebagai Upaya Penanggulangan
Kemiskinan di Kabupaten Demak”, dalam Masalah - Masalah Hukum, Jilid 45 No. 2, April 2016
hlm. 143
26
c. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.47
UPZ pada tingkat kecamatan, kelurahan atau nama lainnya, dan tempat
wilayah operasional.49
47
Kementerian Agama RI, Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2011., hlm. 7
48
Sri Kusriyah, “Kebijakan Pengelolaan Zakat sebagai Upaya Penanggulangan
Kemiskinan di Kabupaten Demak”, hlm. 143
49
Sri Kusriyah, “Kebijakan Pengelolaan Zakat sebagai Upaya Penanggulangan
Kemiskinan di Kabupaten Demak”,, hlm. 144
27
b. Lembaga Amil Zakat (LAZ)
ditunjuk.50
dinyatakan bahwa zakat terdiri atas zakat maal dan fitrah. Kemudian
dalam pasal 4 ayat 2 dikemukan bahwa harta yang dikenai zakat adalah:
Emas, perak dan uang, perdagangan dan perusahaan, hasil pertanian, hasil
peternakan hasil pendapatan dan jasa, serta rikaz. Selanjutnya dalam pasal
50
Sri Kusriyah, “Kebijakan Pengelolaan Zakat sebagai Upaya Penanggulangan
Kemiskinan di Kabupaten Demak”,, hlm.
51
Kementerian Agama RI, Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2011., hlm. 6
28
usaha. Serta pasal 4 ayat 4 disebutkan syarat dan tata cara penghitungan
zakat mal dan zakat fitrah dilaksanakan sesuai dengan syari‟at Islam.52
2008 juga ditetapkan pengecualian dari objek pajak adalah: bantuan atau
sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang
yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang
B. Kerangka Berfikir
akan diteliti.
52
Kementerian Agama RI, Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2011., hlm. 7
53
Undang-Undang No 36 tahun 2008 tentang Penghasilan Wajib Pajak Pasal 4
29
Gambar 2.1
Kerangka Fikir
kelompok ekonomi kaya dan miskin”. Falsafah yang menjadi dasar adalah
segala kekayaan yang ada di bumi ini tidak lain milik Allah sehingga
Oleh karena itu, setiap muslim wajib membayar zakat maal (harta) sebesar
zakat maal ini sangatlah besar untuk penerimaan negara sehingga upaya
efektif, ini dapat dilihat dari beberapa hal berikut, antara lain: (1) dana
54
Norhaziah Binti Nawai dan Ainulashikin Binti Marzuki, “The Role of Zakat in
Developing Muslim Economy”, dalam Nik Salida Sulaiha Nik Saleh (Ed.), 2007, The Developmet
of Economics and Muammalat Practices,Penerbit Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Bandar
Baru Nilai, hlm.1.
55
Syamsidar, dkk. “Analisis Sistem Pengelolaan Zakat Pada Baitul Mal Kabupaten Aceh
Besar Tahun 2016-2017”. Dalam Jurnal Semdi Unaya-2017, 167-182 November 2017
31
sangat terbatas, (2) pendayagunaan zakat secara produktif, baru diterapkan
56
Rahmad Hidayat, Analisis Pengelolaan Zakat Di Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten
Kulonprogo. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2016
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pengumpul Zakat (UPZ) Kementrian Agama Kota Metro, yang akan dijadikan
sebagai lokasi dari penelitian. Penelitian lapangan yaitu “suatu penelitian yang
empiris yaitu kombinasi dari penelitian hukum normatif dan penelitian hukum
sosiologis empiris:
sebagainya.
1
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. (Jakarta:
Rineka Cipta. 2011), hlm. 96
2
Muji Iswanty, “Pertanggungjawaban Medis Terhadap Terjadinya Abortus Provokatus
Criminalis (Tinjauan Hukum Kesehatan dan Psikologi Hukum)”, dalam Jurnal Penelitian Hukum |
Volume 1 Nomor 3 Mei 2012, hlm. 392
33
B. Metode Pendekatan
deskriptif.
langsung dari pihak yang terkait dalam sistem pengelolaan zakat. Dengan
3
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. (Jakarta: Bumi Aksara.
2013), hlm. 44
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2008), hlm. 9
34
C. Sumber Data
Sumber data adalah benda, hal atau orang, tempat peneliti mengamati,
membaca, atau bertanya tentang data, secara umum sumber data dapat
1. Data Primer
dan merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama yaitu seperti hasil
pihak yang terkait seperti petugas dan juga ketua Unit Pengumpul Zakat
2. Data sekunder
lain atau lewat dokumen.7 Data ini diperoleh dari buku tentang
Agama Kota Metro serta hal-hal yang terkait dengan sistem pengelolaan
5
Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara. 2014), hlm. 143
6
Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), hlm. 143
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D., hlm. 137
35
D. Tekhnik Pengumpulan Data
1. Metode observasi
tersusun dari berbagai proses biologis dan Psikolois. Dua diantaranya yang
Metro
2. Wawancara
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D., hlm. 145.
36
menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses
3. Dokumentasi
tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana
9
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 72
10
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014), hlm. 81
37
dianalisis untuk menganalisa data yang sudah peneliti kumpulkan peneliti
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat
dimaksud metode induktif adalah “cara berpikir induktif berpijak pada fakta-
fakta yang bersifat khusus, kemudian diteliti dan akhirnya ditemui pemecahan
Pengumpul Zakat (UPZ) Kementrian Agama Kota Metro Tahun 2017 serta
yang ada.
F. Keabsahan Data
yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk membuktikan data yang
bertujuan untuk membuktikan apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan
pernyataan yang sebenar-benarnya. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya untuk
11
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,
2010), hlm. 21.
38
memenuhi informasi yang dikemukakan oleh penulis sehingga mengandung
nilai kebenaran.
mencari data dalam sumber data yang sama dengan menggunakan teknik yang
12
Aan Prabowo & Heriyanto, “Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik ( E-Book ) Oleh
Pemustaka Di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang” dalam Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume
2, Nomor 2, Tahun 2013, hlm. 5
39
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Bantul. Kemudian setelah resmi menjadi Kota Metro, pada tahun 2000
40
4) Sebelah Utara : berbatasan dengan Kec. Pekalongan Lampung
13
Profil Kementerian Agama Kota Metro Tahun 2018
41
b. Visi dan Misi Kementerian Agama Kota Metro
Kota Metro.
1) Visi
2) Misi
Berwibawa.14
14
Profil Kementerian Agama Kota Metro Tahun 2018
42
Kota Metro berdasarkan kebijakan Kepala Kantor Wilayah
240 ayat (2) huruf (h) sampai huruf (j) terdiri atas:
6) Penyelenggara Syari'ah;
15
Profil Kementerian Agama Kota Metro Tahun 2018
43
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KOTA METRO
Kepala
Kantor Kementerian
Agama
Dra. Nuryanah, MM H. Deswin Fitra, S.Ag Drs. H. Muhlisin, M.Sy Ruslan Helmi, S.Sos, Sofyan Zali, S.Ag, MM Felikarpus Sarimin,S.Ag
Nip.196610091993032001 Nip.197112201998031001 Nip.196711041995031003 MM Nip.197101062000121002 Nip.196610091993032001
44
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Zakat tidak hanya terbatas pada zakat fitrah. Tapi, terdapat juga
zakat mal. Secara teknis, kegiatan zakat di kota Metro hanya sebatas
kemiskinan.16
16
Wawancara dengan Bapak Johan Yusuf, (Kepala Kantor Kementerian Agama Kota
Metro), 15 Januari 2018
45
Menurut SB manajemen pengelolaan zakat di kota Metro
bahwa harta yang dimiliki ada hak-hak orang lain yang wajib
17
SB, Pembantu Penghulu Metro Barat, Wawancara, 3 Januari 2019
18
AGW, Kepala KUA Metro Selatan, Wawancara, 4 Januari 2019
46
untuk mendata mustahik sebagai penerima zakat yang dilakukan oleh
muzaki.19
dan ditegaskan bahwa zakat tidak sebatas zakat fitrah. Namun banyak
ketika nisab gaji mereka belum sesuai dengan aturan maka para
19
YZD, Pembantu Penghulu Metro Pusat, Wawancara, 5 Januari 2019
20
AD, Kepala KUA Metro Timur, Wawancara, 8 Januari 2019
21
NS, Ketua KUA Metro Utara, Wawancara, 25 Januari 2019
47
pemerintah. Kepercayaan masyarakat yang kurang terhadap lembaga
1) Zakat Profesi yang telah mencapai nisabnya: 2.5% dari gaji kotor
Agama Kota Metro Unit Penyelenggara Syariah dalam hal ini UPZ
22
Dokumen Unit Pengumpul Zakat dan Infaq Kemenag Kota Metro Tahun 2018/2019
48
dalam pendistribusian zakat yang terkumpul akan dilaksanakan setiap
dan kreatif.23
1) Planing (Perencanaan)
2) Organizing (Pengorganisasian)
3) Actuating (Penerapan)
23
Fathurrahman, Kepala Seksi Bagian Penyelenggara Syariah, Wawancara, 24 Januari
2019
49
Melakukan evaluasi dan peninjauan rumah di desa dan kecamatan
penerima manfaat.
4) Controlling (Pengawasan)
50
c) Dewan pelaksana bertugas untuk mengawasi jalanya
pendampingan di lapangan.24
orang yang agak jauh dari Metro. Dana zakat yang diberikan kepada
24
Arsip data dari pihak (BAZDA) dan Wawancara dengan Bapak H. Deswin Fitra, S.Ag,
selaku Ketua Tim Pelaksana Bedah Rumah Kementerian Agama Kota Metro, 28 Januari 2019
51
berjalan sehingga benar-benar terwujud secara nyata dan bisa
dituntaskan.
pengelola zakat, yaitu para amil untuk mengelola secara fokus dan
52
Lebih lanjut, dengan masuknya negara dalam pengelolaan zakat,
miskin.
1) Faktor Pendukung
a) Faktor Regulasi
53
Hirarki peraturan zakat di Indonesia sudah jelas.
Metro.
b) Faktor Kesadaran
zakat dan dana sosial lain seperti infak, shadaqah, dan wakaf
dikelola dengan baik oleh amil zakat. Hal ini dapat dibuktikan
ada lebih dari separuh potensi zakat yang belum tergarap oleh
lainnya.
54
e) Faktor Mayoritas Muslim
beragama Islam.
2) Faktor Penghambat
a) Minimnya Sosialisasi
55
data muzaki dan berapa jumlah harta yang terkumpul. Serta
zakat yang besar masih belum bisa tergali secara optimal secara
nasional.
56
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang
pengelolaan zakat.
57
antara kaya miskin, sehingga dalam jangka panjang zakat dapat
B. Pembahasan
bahwa, zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau
badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan
6) terintegrasi, 7) akuntabilitas.
Di dalam pasal 4 (1) dinyatakan bahwa zakat terdiri atas zakat maal dan fitrah.
Kemudian dalam pasal 4 (2) dikemukan bahwa harta yang dikenai zakat
adalah: Emas, perak dan uang, perdagangan dan perusahaan, hasil pertanian,
peternakan hasil pendapatan dan jasa, serta rikaz. Selanjutnya dalam pasal 4
(3) disebutkan: zakat mal sebagaimana dimaksud pasal 4 (2) merupakan harta
58
yang dimiliki oleh muzakki perseorangan atau badan usaha. Serta pasal 4 (4)
disebutkan syarat dan tata cara penghitungan zakat mal dan zakat fitrah
Zakat tidak hanya terbatas pada zakat fitrah. Tapi, terdapat juga zakat
mal. Secara teknis, kegiatan zakat di kota Metro hanya sebatas pada berderma
yang belum mencapai nisabnya yang akan disetorkan pada Unit Pengumpul
Zakat (UPZ). Hal ini menandakan bahwa Kementerian Agama telah berupaya
mengoptimalkan zakat maal melalui zakat profesi yang diperoleh dari para
pegawai.
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat pada Unit Pengumpul Zakat (UPZ)
59
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Abdul Hakim, Pengelolaan Zakat Pertanian Di Lazis Nu Kabupaten Kendal
(Wahana Akademika Vol. 2 No. 2, Oktober 2015)
Abdul Hamid & Beni Ahmad Saebani, Fiqh Ibadah, (Bandung:CV Pustaka
Setia, 2015).
Abu Hazim Mubarok, Fiqh Idola Terjemah Fathul Qarib, (Jawa Barat:
Mukjizat: 2007)
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2008)
B. Jurnal
Budi Rahmat Hakim, “Analisis Terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2011 Tentangpengelolaan Zakat (Perspektif Hukum Islam)”, dalam
SYARIAH Jurnal Ilmu Hukum, Volume 15, Nomor 2, Desember 2015
61
Syamsidar, dkk. “Analisis Sistem Pengelolaan Zakat Pada Baitul Mal
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2016-2017”. Dalam Jurnal Semdi
Unaya-2017, 167-182 November 2017
62